Suara lonceng berbunyi, tanda jika jam masuk sekolah akan dimulai, semua siswa dan siswi SMU bibit bangsa berjalan menuju kelas masing-masing.
"cepat sedikit nyetir nya Al" ujur Cristyal kesal karena dari tadi Alona menyetir dengan kecepatan lambat.
"sabar sedikit ngapa" sahut Alona judes.
Alona dan Cristyal memang teman dari kecil sampai dewasa. namun hari ini Cristyal harus rela berangkat ke sekolah bersama Alona yang memang super lambat itu karena di tinggal berangkat oleh Gracia terlebih dahulu.
"kita bisa terlambat ini Al" kata Cristyal.
"kan bisa loncat pagar" sahut Alona, membuat Cristyal makin kesal.
"nanti kalau ketahuan sama guru baru Lo tau rasa, di omel sama Tante Anin" ujur Cristyal.
"tidak apa dari pada tidak masuk kelas" sahut santai Alona yang memang sering kali meloncat dari pagar untuk bisa masuk ke kelas.
mobil Ferrari itu pun sampai di gerbang sekolah, saat gerbang sudah tutup, yang artinya tidak ada yang bisa masuk kembali kecuali mencari cara lain.
"gara-gara kamu ini kita jadi terlambat" kata Cristyal sambil berjalan ke arah penjual bakso yang mangkal di depan pintu gerbang sekolah.
"kok gara-gara aku sih" sahut Alona sambil mengejar Cristyal.
"siapa suruh selalu lambat, apa pun lambat, nyetir mobil juga lambat" omel Cristyal.
"iya maaf" sahut Alona pasrah.
"mas pinjam kursi nya untuk naik ke atas pagar" ujur Cristyal pada tukang bakso.
"hati-hati neng, maka nya jangan telat berangkat sekolah nya" kata tukang bakso.
"dia itu penyebab nya kita jadi telat" sahut Cristyal.
"udah cepatan naiknya" kata Alona.
Cristyal dan Alona pun berhasil melewati pagar sekolah dengan di bantu oleh tukang bakso.
keduanya pun berlari menuju kelas dan berharap belum ada guru di kelas mereka, dan benar saja baru saja masuk ke dalam kelas, guru matematika pun masuk.
"untung aja tidak ketahuan telat nya" ujur Cristyal duduk di samping Gracia.
"lewat dari mana kalian berdua?" tanya Sena.
"loncat dari pagar sekolah lah" sahut Cristyal.
"lagian ngapain sih kamu selalu telat Al?" tanya Gracia yang duduk di belakang Alona.
"itukan udah kebiasaan gue" sahut Alona santai.
"dasar lelet" ujur Cristyal.
"kalian bisa diam tidak, kalau tidak ibu hukum kalian untuk membersihkan WC " tegur guru matematika.
"maaf bu" sahut mereka kompak.
jam istirahat pun datang keenam sahabat itu pun berjalan menuju kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang mulai keroncong minta di isi.
"tal, engak ada niat gitu cari pacar?" tanya Sena
"engak" jawab Cristyal judes.
"iya benar itu, jangan pedulikan Abang kamu, mana siswa baru pada ganteng semua lagi" ujur Gracia.
"entar yang ada gue di rendam dalam air" sahut Cristyal yang memang tidak mau pusing karena Abang nya yang tidak mengijinkan dua untuk pacaran sebelum sekolah selesai
"lagian bentar lagi kita selesai" sambung Cristyal lagi.
"ya udah deh, aku ambil aja yang udah aku rancang untuk kamu"kata Melda.
"ambil saja, aku bisa cari sendiri" sahut Cristyal.
"udah, ngomong terus kapan makan nya" kata Alona membuat pembicaraan mereka terhenti.
keenam nya pun menghabiskan makanan nya, karena waktu istirahat tidak lama lagi, namun tiba saja Yogi datang.
"tal kamu sama Alona di cari bapak BK itu" kata Yogi.
"kenapa ya?" tanya Cristyal.
"tidak tau, lebih baik kalian berdua temui dulu" ujur Yogi.
"pasti ini gara telat tadi" kata Cristyal.
"tapi kan tidak ada yang liat kecuali tukang bakso" sahut Alona.
"udah cepatan ke sana, entar itu bapak ngomel baru tau rasa" ujur Gracia.
Cristyal dan Alona pun berjalan menuju ruang BK, sedangkan yang lain sudah meninggal kan kantin dan menuju kelas masing-masing.
...****************...
"Lama bangat sih Gi" ujur Digo
"tadi aku ketemu sama bapak killer, dia minta untuk mencarikan Alona dan Cristyal" sahut Yogi.
"kenapa dia cari cewek gue?" tanya Kevin.
"tidak tau juga" sahut Yogi.
"udah cepatan, mana bahannya?" tanya Jamal.
baru saja satu bulan masuk sekolah setelah libur panjang, namun tugas yang di berikan oleh guru begitu banyak, seperti yang sedang di kerjakan oleh Kevin dan teman-teman nya itu, mereka di minta untuk ikut lomba masak.
"tunggu dulu ini mau masak apa?" tanya Angga yang memang dingin seperti Kevin.
"kita buat sate kambing saja" sahut Yogi yang memang membeli bahan untuk membuat sate.
"kalau mau buat sate, arang nya mana Yogi" kata Kevin.
"itu" sahut Yogi sambil menunjukan tempat untuk mereka membakar sate.
halaman belakang SMU bibit bangsa pun sudah ramai dengan siswa siswi kelas XII IPA yang memang jadwal lomba memasak pada hari ini.
sedangkan Cristyal dan Alona, mereka harus menerima hukuman akibat terlambat dan masuk dengan cara melompat dari pagar sekolah.
dan sekarang mereka berdua ada di WC siswa untuk membersihkan WC selama satu Minggu.
"ini semua salah kamu Al, kenapa harus telat sih" kata Cristyal kesal.
"maaf, aku juga tidak tau kalau sekolah ini sudah ada cctv-nya" sahut Alona yang juga kesal dengan hukuman yang di berikan.
"sayang kamu kenapa bersih kan WC?" tanya Kevin yang tiba saja pergi ke WC.
"tadi kita berdua telat datang sekolah, dan habis itu kita masuk dengan meloncat pagar" sahut Alona.
"kan aku sudah bilang bangun tidur jangan telat, besok aku jemput ya" ujur Kevin.
"tidak usah sayang" sahut Alona.
"tidak apa besok aku jemput, dari pada hukuman kamu di tambah lagi besok karena telat" kata Kevin sambil mengacak rambut Alona.
"tapi kamu nya suka ngebut bawa mobil nya aku jadi takut Kevin" ujur Alona.
"kalau tidak ngebut, nanti telat" sahut Kevin senyum.
"dengar itu, udah telat bangun, telat berangkat, nyetir mobil juga lambat, yang tambah telat lah" sahut Cristyal yang lagi sibuk menyikat lantai WC.
"apa sih tal, udah deh yang penting selamat" ujur Alona.
"ya udah, cepat bersihkan WC nya, nanti keburu dapat tugas yang lebih banyak, karena tidak ikut pelajaran" kata Kevin.
"tapi yang bersih ya" ujur Kevin tersenyum dan pergi meninggalkan kedua orang itu.
"bisa senyum juga dia" kata Cristyal saat melihat senyum Kevin.
"iya bisa lah, Kevin itu orang yang mudah sekali senyum" sahut Alona.
"itu kalau bersama kamu saja, kalau di sekolah udah seperti es batu aja" kata Cristyal.
"jangan meledek entar kamu suka lagi dengan es batu itu" sahut Alona tersenyum.
"kamu kenapa sih Al, selalu saja bilang aku akan jatuh cinta sama pacar kamu sendiri?" tanya Cristyal menyelidiki.
karena setelah libur panjang kemarin Alona tidak berubah tapi ada yang aneh menurut Cristyal, dan seperti nya dia sengaja memancing Cristyal untuk mengagumi Kevin pacar nya sendiri.
**Happy Reading.
semoga kalian suka dengan karya baru saya. jangan lupa like, komen, dan Vote.
❤️❤️❤️**
Pagi ini tidak seperti biasanya, Alona datang untuk menjemput Cristyal, untuk menjalankan hukuman mereka, jika agak siang pasti banyak siswa yang akan ke WC, dan pasti mereka berdua akan malu.
"maaf pak, Cristyal udah berangkat belum?" tanya Alona pada satpam yang berjaga.
"palingan jam segini lagi mandi non" sahut satpam.
"tolong panggilkan pak, bilang Al sudah nunggu" ujur Alona.
"sebentar ya non, tidak masuk dulu" kata satpam.
"aku nunggu di sini saja, bilang cepat sedikit ya" ujur Alona.
"siap non" sahut satpam berjalan menuju pintu utama.
baru saja sampai di depan pintu, Cristyal pun muncul dengan mengendong tas ransel nya.
"tumben kamu cepat, pantas saja cerah hari ini" kata Cristyal.
"udah cepat masuk, nanti keburu banyak orang" sahut Alona sudah membuka pintu mobil.
Alona pun mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi, dan hanya butuh waktu lima belas menit saja mereka pun sudah sampai di gerbang sekolah, yang baru saja di buka oleh penjaga nya.
"cepat sekali non datang nya, yang lain pada masih tidur" ujur penjaga sekolah senyum.
"ada tugas pak, jadi harus cepat" sahut Alona.
setelah memarkirkan mobilnya, Alona pun menghampiri Cristyal yang masih membatu di tempat nya.
"malah diam, ayo cepat, mumpung tidak ada orang" ujur Alona.
"kamu mau bikin aku mati apa?" tanya Cristyal.
"kenapa lagi tal" kata Alona.
"buset kamu bawa mobil cepat bangat Al, udah kaya angin aja" ujur Cristyal memegang dadanya.
"cepat salah, lambat juga salah" Alona menggerutu.
"sedang sedang saja baru baru bagus Al" kata Cristyal.
keduanya pun berjalan menuju WC siswa, setelah meletakkan tas nya di sebuah kursi. Cristyal dan Alona pun mulai kembali membersihkan WC yang masih bersih menurut mereka, karena kemarin saat mereka membersihkan nya sudah tidak banyak lagi orang yang mengunakan nya.
"ah, akhirnya selesai juga" ujur Cristyal meletakkan alat yang ia gunakan di tempat nya lagi.
"sekarang kita ke kantin aja, di kelas belum ada orang" kata Alona.
"iya ni, aku juga lapar, tadi tidak sempat sarapan" sahut Cristyal.
sampai di kantin sudah ada beberapa orang yang datang untuk sarapan pagi.
"ternyata udah ada orang juga ya tal" ujur Alona.
"iya lah, pada malas sarapan di rumah, atau tidak anak kost itu" sahut Cristyal.
"wah udah datang aja ni nyonya Kevin" Jamal datang sambil menggoda Alona.
"apaan sih mal, pagi-pagi udah bising aja" sahut Alona kesal.
"boleh ikut duduk?" tanya Jamal.
"duduk aja, kalau masih ada bangku, kalau tidak ya cari meja lain" sahut Cristyal.
"galak amat sih" ujur Jamal.
"lagian pakai nanya segala, kalau mau duduk ya tinggal duduk aja mal" sahut Cristyal lagi.
Jamal pun tidak menghiraukan ocehan Cristyal, ia pun duduk di depan Cristyal dan Alona.
"eh ada apa kalian berdua datang pagi sekali?" tanya Jamal penasaran.
"kepo banget" sahut Cristyal.
"kan cuma nanya tal, ya tinggal jawab" ujur Jamal.
"kita berdua kena hukum di suruh bersihkan WC" sahut Cristyal.
"oh, kenapa?" tanya Jamal lagi.
"gara-gara Alona bawa mobil kaya siput jadi telat datang nya" sahut Cristyal.
"oke, besok aku akan bantu kalian berdua, sampai hukuman kalian selesai" kata Jamal.
"bilang aja kalo kamu mau gratisan kan?" tanya Alona.
"tau aja, gua lagi kehabisan uang ini, bengkel tempat gua kerja lagi sepi, mana gua mesti nabung buat bayar sekolah semester ini" ujur Jamal.
"maksudnya kamu mau minta kerjaan ke kita ini?" tanya Cristyal.
"iya, biar aku yang bersih kan WC, dan kalian berdua tinggal melihat aja" sahut Jamal.
"yang ada, hukuman kita berdua bisa bertambah ini" kata Alona.
"ya makanya kalian berdua nungguin aku di WC" sahut Jamal.
"mal, bayar uang sekolah masih banyak waktu nya, nanti kalau ketahuan sama guru killer itu habis kita berdua" ujur Cristyal.
"iya aku tau, tapi kamu kan juga tau pekerjaan aku hanya di bengkel, dan aku makan pun dari hasil gaji itu juga, karena biasanya satu bulan ini aku sudah mencicil uang sekolah" ujur Jamal murung.
Cristyal, Alona mau pun Kevin tidak pernah pilih teman, termasuk Jamal yang merupakan seorang anak tukang sampah, ia sekolah di SMU bibit bangsa karena niatnya yang ingin membuktikan bahwa tidak hanya anak orang kaya yang bisa sekolah di sekolah yang mahal, namun setelah dua tahun membiayai sekolah nya sendiri dan tahun ini Jamal merasa tidak akan bisa melunasi uang sekolah nya, karena perkejaan nya yang memang lagi sepi berapa bulan lalu.
"jika di bengkel lagi sepi, kamu boleh kerja di Cristal fashion, tapi jadi cleaning servis" ujur Cristyal.
"yang benar?" tanya Jamal senang.
"iya, masa orang tua kamu haru puasa dan tidak makan" ujur Cristyal.
"terima kasih tal, malam nanti aku akan ke Cristal fashion, setelah dari bengkel" kata Jamal.
"berarti kamu tidak jadi ni bantuin kita bersihkan WC setiap pagi?" tanya Alona.
"aku pasti bantu besok, aku duluan ya" ujur Jamal berlari.
"kasihan juga sih Jamal, mudahan dia bisa masuk universitas negeri yang dia mau, dan dapat mewujudkan mimpi nya menjadi arsitek" ujur Cristyal.
"amin" sahut Alona
setelah puas di kantin Alona dan Cristyal pun berjalan menuju kelas.
"tumben kamu tidak nempel terus dengan es batu?" tanya Cristyal.
"lagi bosan aja" sahut Alona.
"ada masalah ya?" tanya Cristyal.
"tidak ada, kita baik-baik saja" sahut Alona.
"bagus kalau begitu" ujur Cristyal.
...****************...
"kemana adik kamu gal?" tanya Imel.
"tidak tau mungkin masih molor" sahut Galang.
"biasanya dia udah bangun jam segini" ujur Imel.
"bunda tanya aja sama bibi tu" sahut Galang.
"bik, bangunkan Cristyal" perintah Imel pada asisten rumah tangga nya.
"non Cristyal udah berangkat sekolah buk, pagi-pagi sekali" sahut asisten rumah tangga.
"ada apa ya dia berangkat pagi-pagi sekali?" tanya Imel lagi.
"dia bilang ada tugas yang harus dia selesai kan" sahut asisten rumah tangga.
"ha ha ha, palingan kena hukum itu" ujur Galang tertawa
"emang ia?" tanya Imel sambil menatap pada putranya.
"apa lagi coba" sahut Galang yang tau alasan Cristyal pergi sekolah saat orang baru bangun tidur.
"pasti anak ini bikin masalah lagi" kata Imel.
"udah nanti tanya saja sama Cristyal nya,. kalau udah pulang sekolah" ujur Indra.
mereka pun melanjutkan sarapan nya tanpa Cristyal, dan Cristyal yang sedang mereka bicarakan sedang mengerjakan tugas sekolah yang lupa ia kerjakan semalam karena merasa kantuk sehabis pulang dari Cristal fashion.
Happy Reading.
Halaman sekolah SMU bibit bangsa pun sudah mulai sepi, mobil dan motor pun sudah meninggalkan halaman sekolah, begitu juga dengan Alona dan Cristyal.
"Al antarin aku ke Cristal fashion" ujur Cristyal pada Alona.
"Baik lah, apa perlu di jemput pulang nanti?" Tanya Alona.
"Tidak usah, mobil aku ada di kantor, dan untuk besok kamu tidak usah jemput aku" kata Cristyal.
"Iya, tapi besok berangkat nya seperti hari ini ya, aku malas bersihin WC nya, kalau orang udah pada banyak" ujur Alona.
"Iya sama, tapi masa kamu tidak tau sih kalau ada cctv di sana?" Tanya Cristyal karena biasanya Alona selalu lewat dari pagar jika ia terlambat.
"Oh itu, kemarin aku dengar dari Kevin katanya berapa waktu lalu ada yang kabur lewat dari pagar sekolah, makanya sekarang di pasang cctv" sahut Alona.
"Terus apa kamu masih mau terlambat?" Tanya Cristyal.
"Aku akan berusaha untuk lebih cepat" sahut Alona.
"Hahahaha, dasar siput" kata Cristyal sambil tertawa.
Namun tawanya berhenti karena, tiba saja ada yang menabrak belakang mobil Alona, dan seketika itu Alona pun menambah kecepatan mobilnya. Saat ini melihat mobil Alphard putih itu.
"Siapa itu Al?" Tanya Cristyal mengeratkan lagi pegangan tangan nya pada sabuk pengaman.
"Kamu pegang aja yang kuat" kata Alona.
"Iya, siapa itu?, lebih baik kamu hentikan mobil ini dan kita turun ini bahaya Al" ujur Cristyal.
"Jika kita menepikan mobil ini, dia bisa menabrak mobil ini, dan kita bisa kecelakaan" sahut Alona berusaha untuk lebih cepat lagi.
Namun mobil Alphard putih itu terus saja mengikuti mobil yang di kendarai Alona, hingga mobil itu terhenti karena lampu merah, dan Alona berhasil kabur dari nya.
"Sial, kenapa harus lampu merah, kalau tidak itu orang pasti udah mati" ujur Siska geram.
Siska Yulita Pramana yang merupakan pacar dari Alfa Edison itu masih saja mengincar Alona karena sampai sekarang Alona tidak juga mau mengikuti kemauan nya.
"Lihat saja nanti, kamu pasti menyesal karena tidak mau mengikuti apa mau ku, susah sekali kamu meninggalkan Kevin" seringai jahat Siska dan sekarang ia mulai melajukan kembali mobil nya.
Mobil Alina pun menepi di sebuah jalan yang juga banya kendara yang lewat, ia masih shock dengan apa yang terjadi, dan ternyata wanita itu masih saja mengincar nya.
"Mobil nya bonyok Al" kata Cristyal.
"Tidak apa, nanti aku bawa ke bengkel nya Jamal saja, jika mami lihat pasti di tanya ini" ujur Alona.
"Iya, kamu ada masalah apa sih sama itu orang yang punya mobil?" Tanya Cristyal.
"Nanti kamu juga pasti tau tal" sahut Alona senyum.
"Kalau ada masalah jangan di sembunyikan, entar kamu juga yang susah" kata Cristyal
Baru saja mereka berdua ingin masuk kembali ke dalam mobil, mobil Alphard putih itu pun menepi.
Dan turun lah seorang wanita yang tidak di kenal oleh Cristyal.
"Jika kamu masih mau hidup, lakukan yang aku minta" kata Siska penuh ancaman.
"Aku akan lakukan, tapi beri aku waktu dua Minggu lagi" sahut Alona.
"Oke jika dua Minggu lagi kamu tidak melakukan nya, aku pasti kamu akan mati" kata Siska meningkatkan Alona dan Cristyal.
"Apa maksud kamu?, Berani sekali kamu mengancam sahabat saya" kata Cristyal yang menahan emosi nya dari tadi.
"Ayo aku antar kamu pulang" ujur Alona menarik Cristyal untuk masuk.
Alona pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sepanjang perjalanan tidak ada satu kata yang Alona ucapan kan.
"Al, apa yang kami sembunyikan?" Tanya Cristyal.
"Tidak ada tal, cuma hutang aja" sahut Alona.
Cristyal pun hanya diam tidak mau menanyakan kembali pada Alona, dan dia yakin kalau Alona ada masalah dengan wanita yang mengunakan mobil Alphard putih itu tadi. Mobil Alona pun mulai memasuki gedung Cristal fashion milik Cristyal.
"Terima kasih Al, hati-hati di jalan" ujur Cristyal turun.
"Iya, Ingan besok berangkat lebih awal" kata Alona mengingatkan.
"Siap nyonya es batu" kata Cristyal.
"Kamu" sahut Alona mulai melajukan kembali mobil nya.
"Aku pasti kan es batu itu akan jadi milik mu tal, walaupun aku mencintainya, tapi kamu bukanlah orang yang bisa di ancam atau pun di tindas. Karena aku tidak mau wanita jahat itu memiliki nya. Maaf jika aku membahayakan kamu nanti" ujur Alona dengan pasrah.
...****************...
Di tempat lain Kevin sedang sibuk dengan laptop nya, tiba saja ayahnya datang ke kantor tempat ia berkerja.
"ayah, tumben datang ke sini?" tanya Kevin menatap pada ayahnya.
"kenapa tidak boleh, ini kan perusahaan ayah?" tanya James kembali.
"boleh saja, ada yang mau ayah bicarakan?" tanya Kevin lagi.
"ayah cuma mau bilang, jangan pernah kamu terima kerjasama dengan perusahaan Pramana" ujur James.
"kenapa ayah?, bukannya Alfa pacar dari putri Pramana?" tanya Kevin.
"iya, ayah akan meminta Alfa untuk meninggalkan Siska" sahut James.
"dia bukan orang yang baik Kevin, gara-gara dia, ayah nya melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan" sambung James.
"dari dulu juga aku tidak setuju Alfa pacaran dengan nenek lampir itu" sahut Kevin.
"makanya ayah datang ke sini, jika Pramana mengajukan kerja sama jangan di terima, dia tidak tau jika dalang dari kekacauan yang terjadi di perusahaan nya itu karena ulah putrinya Sendiri, anak itu dia didik dengan manja, jadi begitu jadinya, padahal ayah sudah setuju Alfa dengan nya dulu, tapi saat mata ayah melihat sendiri kelakuan anak itu, ayah akan berusaha untuk memisahkan Alfa dengan nya" ujur James.
"jadi yang mencuri uang perusahaan Pramana itu Siska sendiri yah, putri dari pemilik perusahaan?" tanya Kevin.
"siapa lagi, hingga perusahaan yang kerja sama dengan Pramana juga mengalami kerugian besar, nanti jika semuanya sudah mulai reda ayah pasti kan bantu Pramana, kasihan dia, dia adalah teman ayah yang membangun perusahaan bersama dari dulu" kata James.
"iya, Kevin tidak akan menerima pengajuan kerja sama dengan Pramana" sahut Kevin.
"baik lah ayah pergi dulu, ada janji pertemuan dengan Damar" kata James pamit.
"salam dengan om malik" ujur Kevin.
"nanti ayah sampai kan, kerja yang benar, habis ini pulang, nanti kamu kena omel lagi sama bunda" kata James.
"iya ayah, ayah juga jangan keluyuran, nanti di suruh bunda tidur di teras" ujur Kevin nyengir.
"semua itu gara-gara kamu Kevin" sahut James pergi begitu saja
jika ia ladenin putranya yang satu itu dia tidak akan pergi menemui Damar dan yang ada pasti Kevin akan mengajaknya untuk bermain game online terbaru. dan pulang nya pasti akan kena semprot lagi oleh istri nya.
Happy reading
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!