Misha Laurensia, Anak bungsu dari keluarga yang sederhana. Ia memiliki kakak perempuan bernama Diyah Laurensia, jarak usia mereka terpaut 6 tahun.
Misha disekolahkan di sekolah negri waktu sekolah dasar, saat masuk SMP ia memilih untuk masuk ke sekolah swasta dengan alasan karena ada alat transportasi di sekolah itu.
Ia anak yang tidak terlalu pintar di sekolah, tidak terlalu suka pelajaran apapun tetapi ia tetap berusaha untuk meraih prestasi di sekolahnya.
Waktu di sekolah menengah pertama, Misha sering mendapatkan juara kedua. Walaupun selisih tidak jauh dengan peringkat pertama ia tetap berusaha mengejar tetapi tidak pernah bisa.
Misha anak pendiam jika dirumah tetapi berbeda bila berada diluar. Ia akan ceria bersama teman temannya yang ia anggap asik.
Dia memang bisa bergaul dengan siapapun asal diajak duluan. Misha memang cuek jika belum kenal dan tidak pernah so kenal sama siapapun.
Bahkan waktu di kelas 2 sekolah menengah pertama Misha pernah dicuekin sama guru pelajaran padahal guru itu bermasalah dengan temannya. Malahan dia juga ikut kebawa bawa padahal nilainya sangat tinggi dan tidak masuk ke peringkat di kelasnya.
Dari situ Misha mulai tidak memikirkan masalah prestasi, ia belajar asalkan nilainya bagus dan naik kelas. Jura kelas hanyalah bonus buat Misha jika masalah sepele membuat itu berpengaruh.
Dan yang membuat Misha sakit hati, ia berasa dibandingkan dengan kakak perempuannya. Dulu waktu kakaknya dapat juara sering dibelikan apapun yang kakaknya mau sama orang tuanya tetapi berbeda dengannya. Ia tidak pernah mendapat apapun bahkan ditawarin pun nggak.
Apa salahnya jika Misha iri pada kakaknya. Ia juga ingin lebih diperhatikan sama orang tuanya. Apalah daya Misha hanya bisa memendam tanpa berkata apapun.
Masa SMP adalah waktu bersenang senang baginya. Lebih parahnya waktu kelas 3 Ia sama teman temannya bahkan sering dipanggil ke ruangan BK karena ingin membuat adik kelasnya berhenti sekolah.
Bukan alasan biasa Misha dan teman temannya melabrak adik kelasnya yang selalu membuat ulah pada salah satu teman Misha.
Misha tidak takut untuk masuk ke ruang BK jika itu menyangkut kebenaran. Tetapi untungnya orang tuanya tidak pernah dipanggil ke sekolah masalah itu. Bahkan guru BK juga sudah sangat dekat dengan Misha cs, bukannya memarahi malah sering bercanda bareng.
................
Riyan Mahendra, anak tunggal dari keluarga Mahendra yang sedang berkuliah di London, Ia penerus dari Rindra Company yang mengelola di bidang hotel dan restoran.
Jauh dari keluarganya membuat Riyan menjadi pria yang mandiri. Ia memiliki sahabat yang bernama Angga Pratama, anak dari asisten ayahnya. Yang akan selalu menempel pada Riyan kemanapun dan kapanpun ia pergi.
...🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂...
Kring. . . Kring. . . Kring.
Suara alarm kesekian kalinya, tetapi tidak pernah membuat gadis kecil di dalam selimut itu bangun.
"Misha. . Bangun ini udah siang.. Misha". Teriak wanita paruh baya membangun kan anak gadisnya yang tidak pernah bisa bangun pagi.
Mengganti posisi tidurnya tanpa ada niatan bangun dan hanya menjawab dengan deheman saja.
"Anak gadis tidak pernah bisa bangun pagi. . Misha bangun". Omel Bu Nita menarik selimut Misha agar terbangun.
Dengan berat Misha bangun mengambil handuk menuju kamar mandi dengan mata tertutup. Sesekali menabrak tembok akibat tidak melihat jalan.
Kamar mandi yang hanya satu dirumahnya membuat semua orang harus bergantian untuk mandi. Karena dikamar mandi sedang ada orang membuat gadis cantik itu duduk di kursi sambil melanjutkan tidurnya.
cklek. . .
Mendengar suara pintu terbuka Misha bangun dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan.
Rapih dengan seragam sekolah, ia berpamitan kepada ibunya yang ada di dapur untuk berangkat sekolah tanpa sarapan dulu.
Jam sudah menunjukan pukul 06.30 pagi. Walaupun masih ada waktu untuk sarapan tetapi Misha selalu melewatkannya dengan alasan tidak lapar.
Mengendarai motor Vario berwarna pink dengan hati hati. Rumah Misha memang memasuki gang tidak berhadapan langsung dengan jalan raya.
Didepan gang Misha memberhentikan motornya dan mengambil ponsel yang ada di kantong bajunya untuk menghubungi teman sekelasnya.
"Lo dimana??". Tanya Misha setelah panggilan tersambung.
"Gue dijalan bentar lagi sampai". Balas teman sekelas Misha di sebrang telpon.
Mematikan telpon sepihak dan gak lama temannya datang memperlambat laju motornya saat berada di dekat Misha menunggu.
"Yuk. . .".
Menyalakan motor lalu menyusul temannya yang sudah duluan. Mereka selalu berangkat beriringan walaupun memakai motor sendiri sendiri.
Jika jam masih lama menuju waktu masuk mereka akan mengendarai motor dengan kecepatan sedang tetapi juga sudah mepet mereka akan mengendarai dengan kecepatan tinggi seperti balapan.
Sampai di gerbang sekolah Misha memalkirkan motornya di palkiran sekolah. Ia akan memalkirkan kendaraannya di palkiran paling ujung untuk mempermudah keluar jika pulang nanti.
Jarak dari palkiran ke kelas memang jauh. Kelasnya berada di paling ujung. Kelas yang baru dibikin pihak sekolah dan ditempati untuk kelas 12 yaitu kelas Misha.
Cuma ada 2 ruangan karena memang siswa disana tidak terlalu banyak. Misha mengambil jurusan komputer yang ada di sekolahnya.
"Pagi mang". Sapa Misha dan Tina kepada penjaga sekolah.
Tina adalah salah satu teman sekelas Misha yang kebetulan satu kampung dengannya tetapi rumah mereka berjauhan.
2 lagi teman sekelas Misha yang dekat dengannya bernama Sinta dan Elma. Mereka dari kampung yang berbeda dan kebetulan beda jalur.
Sebelum memasuki kelas mereka berempat selalu menunggu satu sama lain di depan sekolah sambil nongkrong melihat anak anak sekolah lewat.
Apalagi sekolah Misha berdekatan dengan sekolah negri di disampingnya. Misha sekolah di sekolah menengah atas yang masih satu yayasan dengan sekolah yang sebelumnya.
"Woy napain Lo pada disitu??". Teriak seseorang di palkiran sekolah.
Menatap ke arah suara."Cari cowok cakep.. udah sana Lo duluan aja". Jawab Misha dengan teriakan lagi.
"Yang udah punya cowok mah dilarang jelalatan". Sambung sinta yang sebelumnya gabung dengan Misha dan Tina.
Bukannya pergi Elma yang baru datang mendekati 3 temannya yang sedang duduk di depan sekolah.
Sedang asik melihat anak sekolah lain tiba tiba rombongan anak cowok seangkatannya datang dengan mulai mendekati mereka. Hal itu membuat keempat gadis dengan cepat berdiri meninggalkan mereka menuju ke kelas.
Tidak menyerah rombongan cowok seangkatan mereka tetapi beda jurusan malah mengikuti keempat gadis itu sampai ke depan kelas.
Hanya acuh tidak menanggapi Misha cs masuk ke kelas dan duduk di meja masing masing.
Tempat duduk dikelas 12 memang sendiri sendiri membuat Misha cs duduk dengan sejajar kebelakang dengan yang paling depan elma , Misha, Tina dan paling belakang Sinta.
Elma anak yang paling pintar diantara mereka berempat membuatnya sering di mintai contekan sama teman temannya yang lain.
Berbeda dengan Misha yang akan rajin pada waktu waktu tertentu saja. Tetapi jika berhubungan dengan matematika ia tidak akan bisa diganggu saat mengerjakannya.
Tetapi juga susah mendapatkan jawaban walaupun rumusnya tau Misha akan segera menyerah dan melimpahkannya pada elma.
...---------------------------...
Hai reader. . .
Maaf kalau banyak typo dalam setiap tulisan author hanya memakai handphone untuk mengaturnya . . .
Dukung terus author. .
Ingat ini hanya cerita fiksi tidak ada kaitan dengan siapapun. . .
Dilarang copas dan menjiplak hak cipta orang. . .
Happy reading semua. . . . .
Misha adalah bendahara dikelas 12B yang bertugas untuk menyimpan dan meminta uang kas dari setiap siswa sekelasnya.
"Woy kas. . ". Teriak Misha mengeluarkan buku dari dalam tasnya.
Teriakan Misha akan terdengar setiap pagi di dalam kelas untuk menagih uang kas teman temannya yang sangat susah. Terutama siswa laki laki yang akan menjawab dengan kata nanti atau besok dan masih banyak lagi.
Berdiri di depan pintu kelas sambil membawa buku catatan karena jam akan segara memasuki pelajaran pertama membuat para siswa memasuki kelas masing masing.
Jika belum waktunya masuk tidak akan ada siswa yang ada di kelas. Mereka semua pasti berada di lingkungan sekitar sekolah. Ntah di palkiran, kantin, taman, perpustakaan dan dimana mana.
"Kas". Tagih Misha pada rombongan teman cowok sekelasnya.
"Masih pagi ibu rentenir udah nagih aja". Ledek salah satu cowok.
"Bodo amat daripada numpuk. . Cepetan". tegas Misha.
Beberapa siswa memberikan uang kas kepada Misha dan ada juga yang bandel. Biasalah anak laki laki paling susah untuk dimintain uang kas.
Bug. . . . . pukulan Misha layangkan kepada salah satu anak cowok.
"Lepas sepatu. . Bersih bersih nggak Lo". Pekik Misha dengan suara garang menunjuk ke arah cowok itu.
"Gue sering bersih bersih ya. . Ngada Ngada Lo kalau ngomong". Balas cowok itu melepaskan sepatunya.
"Dalam mimpi". Celetuk Misha.
"Awas. . ". Cowok itu masuk kelas dengan mendorong Misha yang berdiri di dekat pintu membuat dirinya terhuyung ke samping.
"Bang**** sakit bego". Keluh Misha yang kesakitan karena terbentur pilar yang ada di depan kelas.
Cowok itu menjulurkan lidahnya nya membuat Misha kesal.
Tidak lama kemudian guru mapel pelajaran pertama datang ke kelas 12B yang awalnya sangat berisik dan tidak teratur menjadi hening.
Walaupun berisik kelas mereka dijuluki dengan kelas yang paling bersih dan indah. Ya walaupun siswanya pada susah diatur guru. Tetapi berbeda juga anak cewek yang sudah turun tangan.
Pelajaran pertama hari ini adalah matematika yang membuat semua siswa terdiam tidak ada yang bicara karena guru yang mengajar matematika salah satu guru paling kiler di sekolah itu.
Kringg. . . Kringg. .
Suara bel istirahat berbunyi membuat semua siswa senang karena terlepas dari pelajaran yang paling mereka benci.
"Baiklah anak anak ini akan jadi tugas kalian dirumah. . Minggu depan harus sudah dikumpulkan kalau tidak akan dapat hukuman. .ingat itu". Ucap guru matematika dengan sedikit ancaman.
"Iya Bu". Jawab semua siswa.
Sepeninggalnya guru, semua orang langsung meninggalkan kelas menuju kantin.
"Yuk kantin". Ajak Tina berdiri dari tempat duduknya.
"Lo gak ke kantin". Lanjut Tina pada sinta yang sedang menundukkan kepalanya bertumpu kedua tangan di meja.
"Ah. . Pusing gue". Teriak Sinta membuat semua orang tertawa.
"Udah jangan dipikirin mending kita ke kantin lapar gue". Ajak Misha setelah merapihkan semua buku yang ada di meja.
Keempat gadis itu pergi menuju kantin yang sudah padat dengan para mahasiswa.
Tidak hanya di kantin, di taman pun penuh dengan siswa yang sedang makan.
Pergi memesan makanan sebelum duduk di tempat. Di kantin itu memang mandiri tidak ada yang mengantarkan makanan di setiap mejanya.
"Bi seperti biasa 4". Ucap Elma mengacungkan jarinya ke depan.
"Siap neng".
Gak lama pesanan jadi. Seperti biasa bakso dan es teh manis minumannya. Untuk bumbu akan dituangkan sediri sesuai selera masing masing.
Siap semua Misha cs membawa makanannya ke meja yang paling pojok. Kebetulan hanya itu meja yang tersisa.
Memakan makanan mereka sambil bercanda bersama tiba tiba Adit cs datang menghampiri mereka di meja kantin dengan membawa beberapa cemilan.
Misha cs memang dekat dengan siapapun di sekolahan karena mereka terbilang sangat welcome dengan siapapun. Tidak termasuk jika orang itu berbuat kesalahan mereka tidak akan tinggal diam.
Walaupun sering adu omongan tapi mereka semua tidak akan pernah dimasukan kedalam hati karena itu semua cuma bercandaan semata.
Kelakuan mereka semua akan berbeda jika berada di luar sekolah. Didalam akan sangat sangat dekat tetapi juga diluar mereka semua bersikap biasa aja.
"Dit bayarin dong". Seru Elma sambil tersenyum.
"Siap beb. . Beres semuanya". Ucap Adit dengan memberikan jempol.
"Asik makan gratis". Kata Tina kegirangan.
Misha cs berdiri membawa mangkuk yang kotor membuat keempat cowok itu heran.
"Mau pada kemana?? Disini aja". Ujar Kelvin.
"Mau kelapangan". Jawab Misha langsung meninggalkan meja tersebut.
Sesuai ucapan Misha. Keempat gadis itu pergi ke lapangan untuk melihat ada yang main voli apa tidak.
Sampai disana lapangan kosong tidak ada yang main hanya ada anak cowok yang sedang main sepak bola.
Melihat bola voli nganggur di sisi lapangan dengan cepat Misha mengambilnya.
"Yuk main". Ajak Misha memainkan bola voli di tangannya.
Mereka berempat bermain passing satu sama lain dan tidak lama beberapa anak laki laki ikut bergabung. Akhirnya mereka bermain voli dengan pemain campuran.
Misha cs memang memiliki hobi yang sama yaitu bermain bola voli walaupun dari tinggi badannya tidak memenuhi tetapi mereka suka.
Mereka juga memiliki latihan sepulang sekolah sama guru olahraga yang sudah disiapkan pihak sekolah.
Kebetulan jam pelajaran selanjutnya tidak ada guru yang masuk mambuat mereka asik bermain bersama sama di lapangan sekolah.
Tidak akan tinggal diam aja pasti kejahilan di setiap permainan pasti akan tercipta. Cewek akan jadi korban jika bermain bola voli bersama cowok. Mereka akan passing dengan kencang dan memberikannya ke setiap cewek yang berdiri di posisi lawan.
Bug. . . .
Bola mendarat di kepala Misha membuat sebagian orang tertawa keras.
"Ahh. . . ". Teriak Misha kesakitan, lalu jongkok memegang kepalanya yang terasa pusing.
Beberapa cowok mendekati Misha yang merengek kesakitan.
Melihat orang yang memberikan bola padanya mendekat ia segera bangkit dan memukul cowok itu dengan keras.
"****** Lo. . Sakit tau". Rengek Misha dengan terus memukuli cowok itu.
"Ha.ha.ha sorry sha. . Aduh sakit berhenti. . Misha sakit". Cowok itu terus menghindari pukulan dari Misha.
"Huh rasain pembalasan gue". Dengan cemberut Misha meninggalkan lapangan menuju ke kantin.
"Bi teh manis satu". Pesan Misha setelah sampai di kantin.
Meminum es teh manis dengan cepat karena ia sangat kecapekan. Diikuti 3 temannya duduk di kursi kantin bersama sama.
"Guys disuruh ke lab ngerjain tugas sekarang. . Gurunya lagi rapat di kantor". Ucap salah satu teman sekelasnya.
"Ok nanti kita kesana". Seru Elma.
"Gue ke kelas dulu ambil tas. . Kepastian bakal sampai pulang". Kata Tina berdiri dari duduknya diikuti Sinta.
"Sekalian punya gue".
Tina dan Sinta pergi ke kelas untuk mengambil tas, sedangkan Misha dan elma masih di kantin menunggu mereka berdua kembali.
"Kalian gak ada kelas??". Tanya ibu kantin mendekati Elma dan Misha.
"Lagi ambil tas nanti ke lab komputer bi". Balas Misha yang masih asik dengan minumannya.
Setelah kedatangan Tina dan Sinta, mereka pergi ke lab untuk mengerjakan tugas yang di kasih oleh guru pelajaran.
Didalam lab tugas dengan segera dikerjakan, selesai tugas mereka semua beres. Semua siswa malah memutar film horor di proyektor yang sudah terpasang di lab komputer. Kebetulan guru masih mengadakan rapat untuk ujian akhir.
Menutup semua gorden yang ada di lab dan mematikan lampu, suasana benar benar seperti di bioskop. Duduk di setiap kursi sambil fokus menatap ke layar proyektor didepan ruangan.
Jika bisa membawa makanan masuk mungkin mereka akan memborong semua cemilan yang ada di kantin menuju lab komputer. Tetapi sayangnya itu dilarang oleh kepala sekolah karena mengenai semua komputer yang ada di ruangan itu.
...----------------------...
Hai reader. . .
Maaf kalau banyak typo dalam setiap tulisan author hanya memakai handphone untuk mengaturnya . . .
Dukung terus author. .
Ingat ini hanya cerita fiksi tidak ada kaitan dengan siapapun. . .
Dilarang copas dan menjiplak hak cipta orang. . .
Happy reading semua. . . . .
Jam pelajaran sudah selesai waktunya semua siswa untuk pulang ke rumah masing masing.
Keempat gadis itu menuju palkiran untuk mengambil motor. Di perjalanan mereka berpapasan dengan Adit cs yang digosipkan dekat dengan Misha cs Bahakan menjalin hubungan dengan mereka. Tetapi itu semua hanya gosip semata tidak ada yang benar.
Mungkin karena Misha cs sering dekat dengan mereka membuat semua siswa menyangka salah satu dari mereka ada yang berpacaran.
"Main dulu yuk ikut kita kita". Ajak Adit.
"Nggak deh mau langsung pulang". Tolak Elma mewakili semuanya.
"Kenapa?? Sebentar aja". Seru Kelvin.
"Ia gak akan lama kok". Sambung aji.
Tidak ada jawaban satu persatu dari Misha cs pergi meninggalkan mereka di palkiran.
Sampai di jalan raya mereka pisah karena beda arah pulang.
Misha dan Tina beriringan di jalan raya bersama para siswa yang memang arah pulangnya sama dengan mereka berdua.
Seperti pawai dijalan bahkan jika jam pulang bersamaan dengan yang lain jalanan akan padat dengan siswa sekolah.
Sesampainya di rumah Misha langsung pergi ke kamar dan mengganti bajunya menggunakan pakaian santai.
Dirumah hanya ada kakak perempuan dan kedua ponakannya. Orang tua Misha sedang pergi ke sawah karena Misha terlahir dari keluarga petani.
Walaupun dirumah ada ponakannya tetapi mereka tidak terlalu dekat. Misha selalu menghabiskan waktunya di dalam kamar, mengerjakan tugas dan bermain ponsel.
Misha tipikal gadis yang pendiam jarang berbicara dan jarang main keluar rumah. Jika tidak ada teman yang ngajak pergi ia tidak akan kemana mana.
Hanya sosial media teman mainnya di dalam rumah tidak ada lagi. Maka dari itu kebanyakan teman ngobrol Misha hanya di dunia Maya.
............
Di sisi lain seorang cowok sedang berbaring di tempat tidur habis pulang kuliah. Kebetulan di sana sudah malam hari.
Tiba tiba pintu kamar terbuka lebar dan masuklah cowok lain dengan muka ditekuk.
"Lo kenapa??". Tanya cowok itu kepada orang yang baru masuk kamar.
"Bro gue disuruh balik ke indo sekarang". Seru Angga yang tadi memasuki kamar sahabatnya Riyan plus bosnya.
Angga memang sudah bekerja di perusahaan rindra company semenjak sekolah menengah atas.
"Kok mendadak gue disini sendiri dong". Kaget Riyan dengan ucapan Angga.
"Ya gimana bokap Lo sendiri yang nyuruh. . Emang gak kasih tau loh??". Tanya Angga membuat Riyan menggelengkan kepala.
"Udahlah sana Lo pergi". Usir Riyan.
"Dih awas Lo kalau kangen sama gue". Pekik Angga menunjuk ke arah Riyan.
Sepeninggal Angga, Riyan langsung menelpon nyokap nya untuk menanyakan perihal Angga yang disuruh pulang duluan padahal sebentar lagi mereka akan wisuda.
"Hello mi". Sapa Riyan yang sudah tersambung panggilannya pada wanita tercintanya.
"Hello sayang. . Gimana kabar kamu??". Tanya mami Vita dengan bahagia dapat telpon dari anak satu satunya.
"Baik mi. . Kabar mami sama papi sehat kan??". Tanya balik Riyan.
"Sehat sayang. . Ada apa tumben kamu telpon??". Tanya mami Vita.
"Ian cuma mau tanya. . Angga kok disuruh pulang ada apa??". Riyan dengan segera menanyakan alasan dirinya menelpon maminya malam malam.
"Oh itu. . om Ari masuk rumah sakit jika Angga tidak diberi tahu mami takut dia akan marah". Jawab mami Vita membuat Riyan kaget.
"Apa om Ari masuk rumah sakit?? Dia kenapa mi??". Panik Riyan.
"Dia keracunan makanan saat menghadiri acara kolega papi kamu. . Jangan kasih tau Angga biar dia pulang dulu". Saran mami Vita pada anaknya.
"Semoga om Ari cepet sembuh mi. . Ian gak akan kasih tau, dia barusan berangkat ke bandara cuma habis pamit ke Ian aja sebentar". Ucap Riyan.
"Baiklah sayang sekarang kamu istirahat aja mami tutup telponnya ya disana pasti udah malam".
"Ia mi. . See you mi" . Pamit Riyan.
"See you sayang".
Panggilan dimatikan. Riyan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan sebelum istirahat.
...🍂🍂🍂🍂🍂🍂...
Pagi hari pukul 05.00 gadis kecil menggeliat dari tidurnya karena suara alarm yang mengganggu. Ntah hari ini ada angin apa gadis kecil itu bangun dan bersiap siap memakai seragam sekolah sedari awal.
Biasanya orang tuanya akan membaringkan gadis kecil itu berkali kali sampai karena sudah bangun pagi.
"Tumben udah bangun??". Ledek Bu Nita yang ada di dapur.
Tanpa menjawab Misha masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badan dan bersiap berangkat sekolah.
Kebetulan hari ini hari Sabtu, hari yang sangat menyenangkan karena besok hari libur sekolah.
Seperti biasa berangkat dengan motor Vario yang sudah bertengger di depan rumah tanpa sarapan pagi.
Selesai memakai sepatu Misha menjalankan motornya dan pergi ke depan gang menunggu Tina teman sekelasnya.
Karena kelamaan menunggu Misha berangkat duluan dan memberi pesan kepada tina agar tidak menunggu dirinya.
^^^Misha ✉️^^^
^^^Gue berangkat duluan^^^
✉️Tina
Ok
Sampai di sekolah, tidak ada niatan menunggu 3 temannya yang lain di depan sekolah ia langsung pergi ke kelas duluan.
Duduk sendiri di kelas belum ada siswa yang datang karena Misha hari ini berangkat sangat pagi. Tidak tahu kenapa hari ini Misha sangat murung jarang mengeluarkan suaranya berbeda seperti sebelumnya.
Sibuk dengan ponsel ditangannya menarik ulur sosial media tanpa ada yang menarik didalamnya.
"Hufh. . Bete banget gue". Gumam Misha menumpu kepalanya di kedua tangannya di meja.
"Lo tumben udah berangkat pagi pagi??". Tanya salah satu siswa memasuki kelas.
Tidak ada niatan membalas ia hanya diam.
"Sha Lo dicariin Elma di depan??". Teriak salah satu siswa di depan kelas.
"Iya". Balas Misha dengan teriakan.
Melihat ke sekeliling kelas hanya ada beberapa siswa yang sudah datang. Lalu berdiri menuju depan kelas dan duduk di bangku yang ada disana.
Tiba tiba ia dikagetkan dengan teriakan seseorang dari kejauhan.
"Misha. . . . ".
Mendengar teriakan memanggil dirinya, ia mencari ke segala arah dan terlihat Tina dan Elma melambaikan tangan.
"Dih apa apaan tu anak udah heboh aja pagi pagi". Gumam Misha.
Tidak ada jawaban dari orangnya Elma, Tina dan Sinta datang menghampiri Misha yang duduk di depan kelas sendirian.
"Lo kenapa??". Tanya Tina yang baru datang.
"Ia pagi pagi udah ditekuk aja tuh muka". Sambung sinta.
"Baik baik aja gue". Jawab Misha.
"Lo di cariin Kelvin tuh didepan". Mereka tidak akan heran lagi jika Adit cs selalu dekat mereka berempat karena mereka selalu menempel dimana pun dan kapanpun.
"Bodo amat". Acuh Misha.
"Gak ada niatan Lo terima Kelvin lagian lumayan juga dia cakep". Usul Tina yang memang mengetahui jika Kelvin sangat menyukai Misha dari masuk sekolah dulu.
"Cowok Playboy mana gue mau". Semua orang sudah tau kelakuan keempat cowok yang mendekati Misha cs, mereka terbilang sangat suka mendekati para wanita di sekolahnya maupun sekolah lain.
Dari keempat cewek ini hanya Tina dan Misha yang masih sendiri. Elma sudah memiliki pacar malahan sudah bertunangan dengan pacarnya itu waktu mau memasuki sekolah menengah atas. Sedangkan Sinta ia juga memiliki pacar tapi mereka LDR, Sinta kenal pacarnya dari sosial media kadang jika libur sekolah pacarnya selalu main ke rumah Sinta dan bahkan menginap.
"Besok jalan jalan yuk??". Ajak Elma.
"Gak mau lah kalian gak asik jalannya bawa pacar sama gebetan mana gue mau". Keluh Misha setiap jalan pasti akan jadi obat nyamuk dan pasti akan dideketin sama temen gebetan mereka dengan alasan biar ada teman.
Setelah itu Misha akan repot sendiri menanggapi setiap kenalannya. Jika pesan mereka tidak dibalas di dalam sosial media.
Tidak lama kemudian cowok sekelasnya ikut ngumpul bersama Misha cs yang kebetulan udah pada datang.
"Besok mau makan makan ikut gak??". Ajak salah satu cowok.
"Dimana??Lo yang traktir??". Ucap Tina semangat.
"Enak aja traktir iuran dong". Jawab salah satu cowok.
"Lah kirain". Seru Tina yang langsung cemberut.
"Gratisan Mulu yang ada di otak Lo". Ucap salah satu cowok dengan pukulan mendarat di kepala Tina.
"Sakit ******. . .". Keluh Tina memegang kepalanya yang sakit.
"Udah ikut aja sesekali refreshing sebelum ujian".
"Ya udah yuk ikut". Ucap Misha membuat semua orang senang.
Mereka jika tidak tau siapa aja yang akan ikut yang penting bisa jalan jalan ngilangin stres ujian kelulusan.
Tidak lama kemudian semua siswa kelas 12 diperintahkan berkumpul di salah satu kelas karena ada tamu dari salah satu universitas untuk menarik siswa kuliah disana.
Dengan cepat mereka semua kumpul bersama sama di satu ruangan.
...-------------------------...
Hai reader. . .
Maaf kalau banyak typo dalam setiap tulisan author hanya memakai handphone untuk mengaturnya . . .
Dukung terus author. .
Ingat ini hanya cerita fiksi tidak ada kaitan dengan siapapun. . .
Dilarang copas dan menjiplak hak cipta orang. . .
Happy reading semua. . . . .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!