Ketika aku membuka mata, aku telah berada di dalam dunia novel.
Legenda naga kegelapan.
Legenda naga kegelapan adalah sebuah novel dengan cerita petualangan dan balas dendam yang berfokus pada protagonis yang bernama Arka Mahawira. Dia adalah seorang siswa sekolah menengah atas yang dipindahkan ke dunia lain yang berbeda dengan bumi. Sebuah tempat seperti Eropa abad pertengahan.
Aku menjadi karakter sampingan yang muncul di awal cerita dari novel tersebut. Seorang anggota sampah dari Keluarga Count, keluarga yang menguasai kota yang pertama kali akan di kunjungi Arka Mahawira.
Diceritakan kota ini akan di serang oleh organisasi rahasia, dan saat itulah akan menjadi debut pertarungan pertama protagonis.
Masalahnya adalah, setelah kejadian itu, Arka Mahawira yang merupakan protagonis, pasti akan membunuhku.
...****************...
"Aku ingin kaya tanpa bekerja."
Itu selalu menjadi impianku.
Aku dilahirkan di sebuah keluarga konglomerat yang sangat amat kaya. Kepala keluarga bahkan memiliki julukan penguasa dunia bisnis. Tapi di mataku dia hanyalah orang bodoh.
Aku selalu bertanya, ini orang sebenarnya ngapain? Kerja begitu keras, kesana-kemari tiada henti, hingga kekayaannya menumpuk. Tapi dia sendiri melupakan bersenang-senang mengunakan kekayaannya.
Benar-benar bodoh. Aku tidak ingin menjadi sepertinya. Siapa juga yang mau menjadi penguasa bisnis tapi hidupnya hanya bekerja. Aku ingin mengambil jalan yang berbeda.
Tapi ironisnya, darahnya mengalir dalam diriku. Yang membuat aku pada akhirnya juga ikut menyukai uang. Tapi meski begitu, aku akan tetap mengambil jalan yang berbeda.
Yang lebih sederhana, yang lebih menyenangkan, dan yang lebih sedikit memakan sedikit waktu, pesugihan.
Karena dengan menggunakan pesugihan, aku bisa kaya tanpa bekerja. Aku juga akan memiliki banyak waktu yang bisa aku gunakan untuk bersenang-senang. Ini sangat jenius.
Bang
Baru saja menembak dukun di depanku, "penipu sialan."
Tapi masalahnya aku tidak bisa menemukan dimana aku bisa mendapatkan pesugihan itu. Yang ada hanya banyak orang yang ingin menipuku, seperti dukun sialan satu ini.
Meninggalkan mayat yang tergeletak, aku keluar dari rumah dukun palsu sebelum dilihat oleh sekumpulan orang berpakaian jas hitam.
"Tuan Muda." Aku disambut oleh mereka, dengan membungkuk hormat sembilan puluh derajat kepadaku.
"Aku ingin pulang." Aku menginformasikan kepada mereka sebelum memberi perintah. "Di dalam sana ada mayat, bahwa itu untuk dijadikan makanan peliharaan ku!"
"Baik, Tuan Muda."
Seorang pelayan membukakan pintu Limosin untukku, dan aku dengan nyaman masuk kedalamnya. Di dalam, sudah ada empat wanita cantik yang berpakaian dengan gaun yang sensual, mereka adalah mainan ku.
"Tuan Mu-"
"Diam saja,,, dan berikan aku wiski!"
Aku dalam suasana hati yang buruk karena sudah ditipu. Aku tidak memiliki selera untuk bermain dengan para pelacur ini.
"Ini Tuan Muda."
Menerima segelas wiski itu, aku melanjutkan dengan membuka web novel favoritku, legenda naga kegelapan.
Aku tertarik dengan novel ini. Karena protagonisnya memiliki apa yang tidak aku miliki, rasa keadilan. Satu hal itulah yang membuatku terus membacanya, meskipun aku sudah berkali-kali mengutuk protagonis karena sifat naif yang dimilikinya.
Aku ingin mengubah suasana hatiku yang buruk dengan membaca novel ini. Tapi bukannya membaik, itu malah memburuk. Author sialan ini hanya mengupdate lima chapter meskipun aku sudah memberinya sepuluh ribu dolar.
Bunuh saja, ya? Tidak, kalau aku bunuh siapa juga orang yang akan melanjutkan novel ini. Terlebih ini adalah novel favoritku.
Pada akhirnya, aku hanya bisa membaca lima chapter ini.
Beberapa menit kemudian.
"Sialan!"
Author terkutuk ini benar-benar mengakhirinya di bagian yang paling seru. Aku benar-benar ingin membunuhnya. Tapi sekali lagi aku memikirkan, siapa yang akan melanjutkan novel jika dia mati.
"Tu-tuan Muda, ki- kita sudah sampai."
Aku hanya mengangguk mendengar suara pelacur itu.
Pintu Limosin itu dibuka oleh pelayan sebelum mempersilahkan aku keluar dengan nyaman. Tapi hal yang mengejutkan segera terjadi pada malam ini. Karena, suasana gelap malam segera berganti menjadi cerah seperti siang.
Tanpa sadar, aku melihat ke atas.
"Meteor?."
Itu adalah kata terakhir yang diucapkan Mahardika Hartford di dunia ini.
Boooooommm
Karena dia mati oleh meteor itu.
Tapi, tanpa diketahui oleh siapapun. Sesuatu dalam meteor itu akan memberinya kehidupan lagi.
...[Pemilihan pengguna]...
...[Pengguna telah dipilih]...
...[Memulai instalasi]...
...[Instalasi selesai]...
...[Memulai reinkarnasi]...
...****************...
Ketika aku membuka mataku, aku melihat ruangan dengan desain yang sangat kuno. Ini jauh dari desain ruangan modern. Tapi masih sangat elegan dan indah.
"Ini sangat mewah dan memiliki desain Eropa kuno. Sangat berbeda dengan kamar desain Indonesia yang biasa aku gunakan untuk tinggal."
Ya ampun, apa-apaan ini? Bukankah aku sudah mati karena meteor? Mungkinkah itu cuma mimpi?
"Pertama, ayo cari cermin."
Aku seharusnya memiliki mata hitam, rambut hitam, dan kulit berwarna perunggu. Tapi cermin tidak menampilkan itu.
Rambut dan mata biru gelap. Tubuh tinggi langsing yang cocok menggunakan jenis pakaian apapun. Dan juga kulit putih porselen.
"Siapa ini?"
Penampilanku sangat berbeda, sekitarku juga sangat berbeda. Ditambah, jelas-jelas aku mati karena meteor waktu itu. Mungkinkah ini yang disebut reinkarnasi?
Itu hanya yang bisa aku pikirkan. Tapi ini siapa? Dan aku dimana?
"Aahgg!!!"
Ketika dia memikirkan itu, sekumpulan informasi masuk kedalam pikirannya. Tapi proses itu sangat menyakitkan. Serasa seperti sebuah pedang yang menusuk kepalanya lalu dipelintir.
"Elvin Veillon... " dengan nada rendah dia menyebut nama itu.
Tanpa ambil pikir, dia melihat cermin lagi untuk mengkonfirmasi.
"Ini benar-benar Elvin Veillon. Aku benar-benar merasuki tubuh Elvin Veillon dan menjadi dirinya."
Legenda naga kegelapan itu tidak hanya web novel. Web novel ini juga sudah dicetak menjadi buku yang ada ilustrasinya. Karena itulah aku tahu bahwa aku merasuki tubuh Elvin Veillon.
Elvin Veillon disebut sebagai karakter useless tapi memiliki plot twist yang mencengangkan. Dia adalah putra dari Count Veillon. Dia juga dikenal di seluruh kerajaan sebagai sampahnya para bangsawan.
Banyak hal yang membuatnya dijuluki seperti itu. Seperti, melamar istri orang didepan suaminya, membakar hutan hanya karena tidak suka serangga, menjual adiknya sebagai budak demi mendapatkan uang.
"Ini adalah karakter yang menarik."
Aku sebenarnya tidak masalah hidup sebagai Elvin Veillon, meskipun dia memiliki segudang keburukan. Lagi pula aku seharusnya sudah cukup bersyukur sudah diberi kehidupan kedua. Tapi masalahnya adalah bagaimana cara mempertahankan kehidupan ini.
Arka Mahawira, dia adalah protagonis di legenda naga kegelapan. Dia adalah karakter yang suka melakukan main hakim sendiri. Tapi meski begitu, dia tidak pernah menghakimi orang yang tidak bersalah.
Itu semua karena kemampuan yang dia miliki sejak dia ada di bumi, kemampuan itu disebut character rating. Dengan kemampuan ini dia bisa menilai baik buruknya karakter seseorang.
Jika yang di nilai adalah Elvin Veillon yang asli, maka Arka jelas tidak akan membunuhnya. Meskipun Elvin Veillon memiliki segudang keburukan, dia hanyalah seorang anak nakal. Tapi beda ceritanya jika itu aku.
Meski aku bukan orang yang suka membunuh tanpa alasan, dan masih memiliki kebaikan seperti mau melakukan sumbangan. Tetap menjadi fakta bahwa aku membunuh seseorang tanpa hati yang memiliki perubahan.
Terlebih jumlah yang aku bunuh itu lumayan banyak. Jelas bahwa aku akan dinilai sebagai orang jahat oleh Arka. Pada saat itu aku pasti dibunuh olehnya.
Lebih parahnya lagi, kota ini akan diserang oleh organisasi rahasia, dan Arka akan muncul untuk menyelamatkan para warga. Untuk menghargai jasanya, Count Veillon mengangkatnya sebagai murid.
Yang artinya, aku akan tinggal satu rumah dengannya. Dan dia pasti bisa dengan mudah menyelinap ke kamarku untuk membunuhku.
"Kenapa jadi seperti ini..? Padahal,,, keinginanku hanya kaya tanpa bekerja. Bukan pindah ke dunia dalam novel, dan dihadapan oleh cobaan hidup dan mati."
Tapi memikirkan itu tidak ada gunanya. Yang harus aku pikirkan adalah, kapan orang itu akan datang ke kota ini? Aku lihat dari jendela, kota ini masih baik-baik saja. Itu artinya masih belum ada penyerangan.
"Ini masih malam. Para penjahat itu melakukan serangannya saat siang karena mudah untuk melakukan pembantaian dengan banyaknya orang yang keluar di jalanan."
Di novel tidak dijelaskan secara mendetail kapan serangan itu terjadi. Mungkin saja besok, mungkin saja nanti siang.
Selain itu, aku harus cepat menyelesaikan masalah ini.
"Sebagai Mahardika Hartford, salah satu calon pewaris keluarga Hartford, menunda sesuatu bukanlah sifat ku. Aku harus cepat menemukan kekuatan itu sekarang juga."
Mahardika Hartford? Tidak, mulai sekarang aku bukan Mahardika Hartford lagi.
"Mulai sekarang aku akan menjadi Elvin Veillon, dan hidup sebagai Elvin Veillon."
Hari ini juga, sebelum Arka Mahawira ataupun organisasi rahasia datang. Aku sebagai Elvin Veillon harus menyelesaikan masah hidup dan mati ini dulu.
Sebelum mencari cara menjadi orang kaya tanpa bekerja di dunia yang penuh dengan fantasi ini.
^^^(sudut pandang pertama)^^^
Menggunakan pakaian serba hitam, membawa sebuah kristal cahaya, dan bersenjatakan sebuah belati. Aku berhasil menyelinap keluar dari kastil. Ini semua berkat pendidikan yang aku terima saat menjadi Mahardika Hartford.
Semua calon ahli waris keluarga Hartford di latih untuk bisa melakukan penyelinapan. Mereka mengatakan, "kau bisa menggunakan teknik ini untuk menyelinap keluar dari pertarungan dan menyelamatkan hidupmu." Dan teknik ini benar-benar terbukti untuk kelangsungan hidup.
Sekarang aku berada di tengah kota yang juga terlihat seperti eropa abad pertengahan. Itu memang terlihat kuno, tapi keindahannya masih bisa disamakan dengan kota dunia modern. Meskipun ini sudah malam, kota ini masih sangat ramai.
Aku segera pergi ke gang yang cukup sepi untuk mencari lubang menuju saluran bawah tanah. Dengan menggunakan belati, aku bisa dengan mudah membuka penutup yang berbentuk lingkaran itu.
Dengan cepat aku masuk kedalamnya sebelum menutupnya lagi.
Di saluran bawah tanah inilah pusaka yang aku cari berada.
Elvin Veillon, itu adalah karakter sampingan yang terkenal akan plot twist yang dimilikinya. Pada awalnya dia diceritakan sebagai karakter sampah yang hanya bisa iri pada protagonis.
Tapi tiba-tiba dia mendapatkan sebuah pusaka yang memberinya kekuatan yang luar biasa. Dengan pusaka itu, dari karakter sampingan dia berubah menjadi salah satu antagonis utama.
Tidak disebutkan secara mendetail bagaimana dia mendapatkan pusaka itu. Hanya disebutkan bahwa dia mendapatkan pusaka itu setelah membuka pintu kayu berwarna hitam.
Pusaka itulah yang aku cari. Dengan pusaka itu, aku bisa bertahan hidup bahkan jika dihadapkan dengan protagonis.
"Tapi saluran ini sangat luas."
Hanya bermodalkan kristal yang mengeluarkan cahaya, beserta staminaku yang tersisa. Kelihatannya aku tidak bisa mendapatkan pusaka itu hari ini.
...[Sistem siap digunakan]...
"Eh!,, apa ini?"
Sebuah panel biru transparan muncul secara mengejutkan.
...[Apakah anda ingin memulai pengenalan?]...
...[Nanti] [Sekarang]...
"Sistem?"
Itu sesuatu seperti di novel-novel itu.
Tapi kapan aku mendapatkannya? Mungkinkah ini yang membuat aku bereinkarnasi? Tapi sistem itu, kan… ?
Jika aku menggunakan novel sebagai dasar penilaian. Kebanyakan sistem itu berguna. Tapi itu hanya berguna untuk membantu pengguna meraih kesuksesan.
Ini tidak memberikan kekuatan penuh secara langsung kepada pengguna. Karena itulah...
"Nanti saja."
Lagipula ini tidak akan bisa menyelesaikan masalahku sekarang. Untuk sekarang aku akan fokus dalam menyelesaikan masalah ini.
...[Sebuah hadiah diberikan sebagai ucapan selamat]...
"Apa lagi ini? Dan selamat untuk apa? Untuk terpilih sebagai pengguna sistem?"
Meskipun aku bilang begitu, entah kenapa aku memiliki intuisi baik tentang ini.
"Buka!"
...[Selamat, anda mendapatkan mata mahardika]...
"Apa ini?,, kenapa namanya sama dengan namaku sebelumnya?"
...[Mata mahardika]...
...[Kategori: kemampuan dan mutasi.]...
...[Sebuah mata yang dinamakan berdasarkan nama pengguna di kehidupan sebelumnya. Guna untuk sebagai pengingat.]...
...[Kemampuan: pengelihatan tiga ratus enam puluh derajat, persepsi luar biasa, percepatan pikiran, penyegaran pikiran, pengolahan informasi yang luar biasa....
...[Kekurangan: ini sangat membebani tubuh pengguna. Membuat pengguna cepat lelah jika terlalu lama menggunakannya. Karena itulah ini juga memerlukan stamina.]...
...[Konsumsi: satu poin kesadaran jika digunakan secara terus-menerus selama satu menit. ]...
"Entah kenapa kurang keren. Aku kira itu bisa melihat kebenaran, atau bahkan masa lalu atau masa depan."
Tapi ini kelihatannya tidak buruk juga untuk permulaan.
"Biar aku coba. Mata mahardika." Entah kenapa, aku merasa warna mata yang tadinya biru, berubah menjadi penuh dengan tujuh warna yang berbeda. Itu bercahaya dengan sangat cantik dan indah.
"Whoa,,, ini luar biasa."
Segalanya terlihat menjadi sangat jelas, bahkan warna yang tidak bisa aku lihat sebelumnya bisa terlihat. Aku bahkan bisa melihat apa yang ada di belakangku.
Semuanya terlihat sangat lambat. Hanya pikiranku saja yang tampak dipercepat. Ini membuat satu detik di kenyataan menjadi satu menit di pikiranku.
Dan juga, pikiranku yang tadinya masih pusing karena informasi yang masuk, itu langsung menghilang digantikan kesegaran.
Yang lebih penting, aku bisa melihat sebuah aliran energi menuju ke suatu tempat.
"Mungkin aliran ini menuju pusaka yang aku cari. Daripada kesana-kemari tidak menentu, lebih baik mengikuti aliran ini."
Tapi dalam perjalanan, aku bingung dengan sesuatu.
"Sistem, poin kesadaran itu apa?"
...[Poin kesadaran menunjukkan seberapa lama anda bisa sadar. Satu poin kesadaran berarti anda bisa sadar selama satu jam. Tapi ini tidak mutlak]...
...[Karena masih ada bagian lain yang mempengaruhi kesadaran. Seperti stamina. Jika stamina anda habis, maka anda akan pingsan]...
"Ohh,,, lalu yang dimaksud mata mahardika mengkonsumsi sau poin dalam satu menit itu. Maksudnya dalam satu menit kenyataan atau satu menit kesadaran?"
...[Satu menit kenyataan]...
"Berapa poin kesadaran ku sekarang?"
...[Jumlah maksimal poin kesadaran anda dua puluh enam. Sekarang tersisa enam belas]...
"Bagaimana cara mengembalikan poin kesadaran?"
...[Tidur atau meditasi]...
Akan aku urus itu nanti. Itu jumlah yang cukup. Sekarang adalah mengurus pintu hitam di depanku ini.
"Mata ini benar-benar mengarahkan aku ke pintu kayu berwarna hitam. Bagus sekali."
^^^(sudut pandang ketiga)^^^
Elvin dengan semangat membuka pintu itu. Tapi dia hanya dikejutkan oleh apa yang ada dibalik pintu itu.
Itu bukanlah sebuah ruangan, melainkan sebuah pusaran yang ingin menyedotnya. Itu adalah sebuah portal.
"Sialan!!"
Tanpa daya, dia hanya bisa tersedot oleh portal itu.
Dia muncul sekali lagi di sebuah ruangan yang penuh dengan warna putih. Dalam ruangan itu terdapat banyak sekali pijakan berwarna hitam yang melayang-layang.
Setiap pijakan itu memiliki luas tiga puluh meter. Dan setiap dari pijakan itu terpisah, tidak saling terhubung.
"Ini dimana?"
Elvin melihat sekelilingnya dengan bingung. Tapi dia segera mengerti setelah melihat sekeliling.
"Aku mengerti. Setiap lantai memiliki empat jembatan yang tak terlihat. Diantara empat itu hanya beberapa yang asli."
Beberapa lainnya itu ada yang berisi jebakan, ada yang akan menghilang setelah mencapai tengah, ada juga yang akan memindahkan penantang ke tempat awal.
"Intinya aku hanya perlu ke bagian tengah untuk ngambil hadiah. Ini gampang dengan mata mahardika."
Senyum terpampang jelas di wajah Elvin. Mata mahardika benar-benar memperlihatkan kebenaran.
Tapi, kesenangannya dengan cepat digantikan dengan keterkejutan.
"Apa itu?"
Mata mahardika tidak hanya memperlihatkan kebenaran dari jembatan. Itu juga memperlihatkan sebuah makhluk yang sedang bersembunyi di bawah pijakan.
Makhluk itu memiliki tubuh seperti singa, tapi memiliki kepala dan sayap seperti elang. Itu adalah griffin.
"Griffin, tidak heran jika ada griffin disini. Mereka dikenal karena suka menjaga harta yang tak ternilai."
Entah itu griffin atau Elvin, keduanya sama-sama diam. Jika griffin itu diam mengamati Elvin untuk melancarkan serangan kejutan, Elvin sedang membuat rencana.
"Baiklah, ayo lakukan." Dengan mata mahardika yang masih aktif, dia mulai bergerak.
Di pijakan yang ditempati Elvin itu memiliki dua jembatan yang asli. Satu mengarah ke tempat harta, satunya ke bagian buntu.
Elvin memilih yang terakhir. Karena dia harus mengatasi griffin itu terlebih dahulu.
Sampai di tempat yang dia tuju, Elvin melemparkan sepatunya ke griffin itu.
"Kemarilah, sialan!"
"Krryyaaakkk!!" Mengetahui dia sudah ketahuan, griffin itu berteriak mengintimidasi sebelum terbang ke Elvin.
"Ini cukup menakutkan." Bagiamana pun, ini hari pertamanya di dunia ini.
Melihat griffin itu terbang mendekat, Elvin mulai melepas sepatunya yang tersisa.
Ketika griffin itu cukup dekat, Elvin melemparkan sepatunya. Tidak ke griffin, tapi jembatan di dekatnya.
Booom
"Krryyaaaakk!"
Jembatan itu langsung meledak mengenai griffin.
Tanpa pikir panjang, Elvin menginjak jembatan di dekatnya. Dan dia langsung dipindahkan ke pijakan asalnya.
Kali ini, dia memilih jembatan yang mengarah ke harta Karun. Tentu saja griffin yang melihat itu tidak akan membiarkannya.
Elvin berhenti di suatu pijakan, dan hanya membelakangi sebuah jembatan.
"Mata mahardika akan menentukan keberhasilan momen ini."
Griffin yang terbang mengejar, langsung menukik ke bawah dan berusaha untuk mencengkram Elvin yang diam.
Tapi dengan persepsi dan percepatan pikiran yang diberikan mata mahardika, Elvin bisa dengan tepat menghitung kapan dia harus menghindar.
Elvin langsung menjatuhkan dirinya kebelakang disaat yang tepat. Dengan pikirannya yang dipercepat, dia bisa dengan jelas melihat griffin itu terbang dia atasnya.
Tidak bisa menangkap mangsanya, griffin itu hanya bisa mendarat di jembatan di belakang Elvin.
Booom
Jembatan itu langsung meledak ketika dipijak oleh griffin.
"Kryaaakkk!"
"Hahaha, goblok."
Elvin sangat senang melihat kesengsaraan griffin itu. Tanpa menunggu lama, dia bergerak lagi menuju harta Karun.
Dipenuhi dengan harapan, kesenangan, dan antusiasme, dia dengan semangat menuju harta karun tempat ini.
"Lima langkah lagi."
"Kryaaakk!"
Tapi kecepatan griffin itu lebih cepat dari perkiraannya.
Bahkan tanpa menoleh kebelakang, hanya dengan mata mahardika dia sudah bisa melihat betapa dekatnya griffin itu. Tiga meter.
"Sial!" Dengan sekuat tenaga, dia hanya bisa menghindar.
Tapi yang kali ini tidak selancar sebelumnya. Cakar griffin itu mengenai punggung kanannya dan membuatnya berteriak kesaksian. "Sakit, sialan!"
...[Kesehatan: 8/15]...
Karena serangan itu, dia hanya bisa jatuh dan melihat griffin itu berhenti didepannya.
"Sial,,, apa ini akhirnya."
Griffin terlihat begitu tinggi, melihat rendah ke Elvin. Tapi karena dia sangat tinggi, Elvin bisa melihat jembatan dibelakangnya melalui celah diantara kakinya.
"Usaha terakhir."
Dengan cepat dia mengambil belati miliknya, dan melemparnya diantara celah kaki Griffin itu menuju jembatan di belakangnya.
Boooom
"Kryaak!" Griffin itu terkejut dengan ledakan itu, dan secara refleks dia menoleh ke belakang.
"Kesempatan."
Lima langkah, hanya sependek itulah jaraknya. Hanya berlari sedikit, dia sudah meraih hadiah itu.
"Kryaaakkk!" Griffin terkejut dengan pergerakan mendadak itu. Makhluk yang dia kira sudah tidak berdaya dan hanya bisa menjadi makanan, sekarang masih berusaha untuk berjuang.
Sebelum griffin itu melakukan gerakan, Elvin sudah melakukannya duluan. Dia melemparkan kristal cahaya ke kepala griffin itu.
Crang
Kristal itu pecah dan memuntahkan cahaya yang membutakan mata griffin untuk sementara.
Dengan momen yang singkat itu, Elvin langsung menginjak jembatan didekatnya dan berakhir dia dipindahkan ke tempat semula. Yang artinya dia sekarang jauh dari griffin.
Dia menatap benda di tangannya dengan senang. Benda itu hanya seukuran kepalan tangan manusia. Itu memiliki bentuk seperti kepala manusia yang sudah kering karena pembusukan.
"Heaven will."
Dengan cepat dia memakan dan menelan pusaka itu.
...[Asimilasi pusaka dimulai]...
...[Nama pusaka: heaven will]...
...[Asimilasi selesai]...
"Cepat!"
Dia legenda naga kegelapan, disebutkan minimal waktu asimilasi itu memakan satu hingga tiga puluh menit.
...[Selamat telah berhasil mengasimilasi pusaka: heaven will]...
...[Anda mendapatkan seribu poin kesadaran]...
...[Kesadaran: 1003/1026]...
"Krryyaaakkk!!" Tanpa disadari, griffin itu sudah ada di belakang Elvin.
Dengan cakarnya, dia ingin menyerang Elvin dari belakang. Tapi semua gerakannya- tidak, bahkan dia sendiri tiba-tiba terhenti di udara.
...[Kemampuan heaven will: mengendalikan, mengontrol, dan menggerakkan hampir semua yang ada di dunia hanya menggunakan keinginan, kehendak, dan pikiran]...
"Itu termasuk makhluk hidup seperti griffin ini, ya kan?" Elvin berbalik dan melihat griffin yang diam di udara itu.
Griffin itu bisa melihat senyum kejam di wajah Elvin. Pada saat inilah dia sadar, posisi mangsa dan pemangsa sudah terbalik.
"Mati, Griffin!"
Dengan hanya menggunakan pikirannya, Elvin menarik lepas kepala griffin dari badannya menggunakan heaven will.
"Krryyaaakkk!!!" Griffin itu hanya bisa berteriak kesakitan dan berakhir dengan kematian.
Darah menyembur keluar dari leher yang sudah kehilangan kepala itu. Membasahi Elvin yang ada di depannya, tapi dia hanya tertawa senang dan tak tidak memperdulikannya.
"Hahahaha."
...[Naik ke level 1]...
...[Naik ke level 2]...
...[Naik ke level 3]...
...[Naik ke level 4]...
...[Naik ke level 5]...
...[Naik ke level 6]...
...[Naik ke level 7]...
...[Naik ke level 8]...
...[Selamat. Anda berhasil menyelesaikan salah satu misi utama]...
...[Satu hadiah diberikan]...
^^^(sudut pandang pertama)^^^
"Sistem, apa yang dikonsumsi oleh heaven will ketika digunakan?"
Aku yang sudah keluar dari ruangan putih itu baru bisa bertanya pada sistem ini.
...[Untuk menggunakan heaven will itu memerlukan kesadaran. Jumlah yang dibutuhkan itu tergantung dengan seberapa kuat dan besar yang ingin anda kendalikan]...
"Ohh. Terserahlah, lagipula aku memiliki 1026 poin kesadaran. Tapi apa-apaan rasa lelah ini?"
Aku memang berlari kesana-kemari saat menghadapi griffin. Tapi seharusnya tubuhku tidak selemah ini untuk melakukan itu hingga aku tidak bisa menggerakkan tubuhku.
...[Ini adalah efek samping dari mata mahardika. Disarankan untuk menaikkan status stamina]...
"Memangnya berapa staminaku sekarang?"
...[Jumlah maksimal stamina anda sepuluh. Sekarang tinggal dua]...
"Sepuluh? Sedikit amat. Berapa banyak stamina manusia rata-rata?"
...[Sepuluh hingga lima belas]...
"Bagaimana cara mengembalikan jumlah stamina?"
...[Istirahat, meditasi, atau meminum ramuan]...
Kesampingkan meditasi dan ramuan. Istirahat itu memiliki banyak sekali bentuk seperti makan, tidak melakukan apa-apa, atau tidur. Dan aku harus melakukan itu disini, di selokan bawah tanah yang kotor ini?
"Oh iya,,, aku ingat sesuatu."
Aku mengambil benda yang terbungkus kain hitam yang berada di sampingku. Itu adalah jantung griffin.
Aku mengambilnya karena jantung griffin memiliki banyak sekali kegunaan. Contohnya untuk bahan pembuatan ramuan yang ingin aku buat.
Tapi untuk sekarang aku hanya membutuhkan darah dari jantung ini.
Aku meneteskan darah dari jantung itu ke mulutku.
...[Darah griffin di konsumsi]...
...[Anda memperoleh dua puluh poin stamina dan lima belas poin kesehatan]...
...[Stamina: 22/30]...
...[Kesehatan: 30/30]...
Kesampingkan stamina yang tidak pulih sepenuhnya. Kesehatanku sudah pulih sepenuhnya bahkan tidak ada bekas luka akibat cakaran griffin tadi.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan. Sekarang pasti sudah siang."
Aku ingin cepat pulang untuk mengurus sistem ini. Bagaimanapun aku belum tahu sistem apa ini. Tapi sekarang aku memiliki masalah yang harus aku selesaikan.
Cipratan darah tadi sudah aku hilangkan dengan mudah menggunakan heaven will. Masalahnya adalah pakaian ini yang rusak oleh cakaran griffin.
Jika aku dilihat oleh warga kota, mereka pasti akan berpikir apa yang dilakukan oleh sampah para bangsawan ini hingga membuat bajunya robek seperti itu.
Itu jelas-jelas aneh, mengingat Elvin Veillon adalah orang yang terkenal sebagai orang lemah.
Selain itu, aku juga ingin menyembunyikan kekuatanku. Mereka pasti akan sangat curiga jika aku mengungkapkan kekuatanku.
Dan ketika itu terjadi, hidupku akan penuh dengan hal yang merepotkan.
Melihat selokan di depanku, aku terpikirkan sebuah Ide.
"Ini selokan mengarah ke laut. Jika aku mengikutinya, aku bisa keluar dari laut. Setelah itu pergi ke hutan cari bandit untuk diambil pakaiannya."
Bagus, aku akan melakukan ini. Lagipula keluar ke kota dan menyusup ke kastil di siang hari itu lebih sulit dari malam hari.
Tapi aku segera menyesalinya.
Karena aku segera bertemu orang yang tidak ingin aku temui saat ini.
Dia memiliki ciri khas seperti banyaknya orang Indonesia. Rambut hitam, mata hitam, kulit sawo matang, dan lain sebagainya. Hanya saja dia jauh lebih tampan dan tinggi dari kebanyakan orang Indonesia.
Dia sekarang menggunakan mantel hitam dengan tudung. Dengan sebuah pedang yang disembunyikan dibaliknya.
"Halo." Aku menyapa Arka Mahawira yang berdiri diam menghalangi jalan.
Arka Mahawira, ini orang sebenarnya tidak sembarang ketika melakukan main hakim sendiri. Dia akan selalu melakukannya di tempat sepi, atau di saat-saat target sedang sendirian.
Seperti keadaanku sekarang ini.
Baru keluar dari pertarungan, masa aku masuk ke pertarungan lagi?
"Halo." Dia menjawab sapaan ku.
Setelah itu dia dengan santai berjalan melewati aku.
Eh? Heh? Apa ini? Dia berjalan begitu saja tanpa membunuhku. Apakah aku sebenarnya tidak dinilai jahat olehnya?
"Permisi."
Dia berhenti. Apa ini? Apa dia berubah pikiran?
"Apa?"
"Apa anda melihat orang yang menggunakan jubah hitam di sekitar sini? Di jubahnya ada sebuah simbol tangan dengan sepasang sayap yang berwarna hitam."
"Tidak." Simbol itu adalah simbol dari organisasi rahasia yang dicari Arka Mahawira.
"Kalau begitu saya permisi dulu."
"Iya, silahkan."
Aku baru bisa bernafas lega setelah melihatnya terus berjalan. Setelah itu aku melanjutkan untuk pergi ke hutan.
Arka Mahawira, setelah dia tiba di dunia ini dia disambut dengan hangat oleh para penduduk desa yang ada didekat tempat dia tiba. Setelah itu dia memutuskan untuk tinggal di desa itu selama beberapa bulan.
Selama dia tinggal di desa, dia jatuh cinta pada seorang gadis karena kebaikan dan keramahan yang diberikan gadis itu padanya. Tapi dia memutuskan untuk pergi dari desa itu karena dia sadar bahwa dia hanya pengganguran.
Meski para warga desa memberi dia pekerjaan, itu bukan pekerjaan tetap. Terlebih dia tidak memiliki apa-apa untuk membahagiakan gadis itu.
Dia memutuskan untuk pergi ke Hutan Naga Kegelapan. Yang dikatakan banyak orang yang memperoleh kekayaan dan keberuntungan dari hutan itu. Dan pada akhirnya, Arka menjadi salah satu orang yang memperoleh keberuntungan dari sana.
Ketika dia kembali ke desa, dia berencana untuk meminang gadis itu. Berharap dia di sambut oleh senyum ramah, malah tragedi yang dia dapat.
Semua orang di desa itu dibantai oleh organisasi rahasia tanpa tujuan yang jelas. Arka yang marah dengan mereka, membalasnya juga dengan pembantaian.
Tapi dia tahu, organisasi ini sangat besar. Dan sekarang dia masih memburu mereka.
Organisasi itu jugalah yang akan menyerang kota.
Ini prolog novel yang menarik. Di awali dengan komedi, tapi diakhiri oleh tragedi.
"Sekarang dimana aku harus menemukan bandit."
Melihat hutan dari langit, aku mencari para bandit.
Dengan menggunakan heaven will, aku mengendalikan tubuhku sendiri, dan begitulah aku bisa terbang.
Sambil terbang, aku tersadar sesuatu.
"Aku kan, bisa terbang. Dengan kemampuan ini menyusup ke kastil bukankah hal yang sulit. Hah… bodohnya aku."
"Tolong,,, siapapun tolong aku!"
Hmm, apa itu?
Rambut pirang panjang yang lurus. Dengan mata berwarna emas bersinar cerah. Memiliki perawakan tubuh yang mungil dan tampak terlihat rapuh.
"Bukanlah itu Althia Abraham."
Salah satu anggota kelompok Arka di masa depan. Dia dikenal sebagai penyembuh dan juga teman curhat yang bisa menjaga rahasia. Selain itu dia adalah alkemis yang baik.
Dia juga adalah salah satu karakter yang memiliki minat cinta pada protagonis. Tapi sayangnya dia diabaikan oleh Arka.
Setelah tragedi yang ada di desa. Itu membuat Arka kehilangan minat dalam hal romansa.
Hal inilah yang membuat aku berulang kali mengutuknya. Karena meski di kelilingi banyak wanita cantik, tidak ada satupun yang dipilih.
Bahkan orang selevel Althia Abraham yang memiliki kecantikan tinggi hingga diperebutkan oleh banyak pria, diabaikan oleh Arka. Dan Arka sendiri hanya fokus pada balas dendamnya.
"Masalahnya sekarang, apa yang harus aku lakukan pada wanita ini."
Tidak ada salahnya menyelamatkan ini orang. Karena aku membutuhkan alkemis untuk untuk membuat ramuan. Selain itu, di novel dia sudah berkali-kali disebutkan sebagai penjaga rahasia yang baik.
Jadi tidak ada salahnya memperlihatkan kekuatanku padanya.
Aku terbang menurun dan berhenti di hadapannya.
"Halo..."
"Ka-kau!!" Dia sangat terkejut melihatku.
"Apa harus sebegitu terkejutnya melihat tunangan sendiri, Tuan Putri."
Dan dia juga adalah tunangan ku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!