NovelToon NovelToon

My Important Bussiness With CEO

— Cast.

...Ini mereka......

...Yang akan menjadi tokoh dari kisah singkat ini....

...Jangan jatuh cinta dengan mereka! Karena semuanya hanya sebuah fiksi....

.......

.......

.......

Bagaskara Ardhito Prasetya atau biasa dipanggil dengan Tuan Ardhi merupakan satu-satunya pewaris sekaligus cucu kesayangan dari pemilik perusahaan terbesar yang ada di negara ini. Moonlight Group, perusahaan besar yang dalam enam tahun terakhir terlihat begitu dominan dalam mengepakkan sayapnya di pasaran global. Produk yang diperjualbelikan oleh mereka, selalu berhasil terjual habis. Tidak heran, kalau keuntungan yang mereka terima hampir setiap hari selalu naik.

Bisa dibilang jika, Moonlight Group sekarang ini tengah berada pada puncak kejayaan dan keberhasilan. Perusahaan itu bisa mencapai titik tertinggi seperti sekarang, berkat bantuan dan kerja keras dari seluruh karyawan serta CEO yang kini menempati kursi kepimpinannya.

Ardhi, pria yang kini menginjak usia 28 tahun itu berhasil dengan mudah membawa Moonlight Group berada di titik tertinggi seperti sekarang ini. Ternyata kakek serta ayahnya tak salah memberikan jabatan CEO kepada lelaki itu. Hasil kerjanya begitu amat memuaskan.

Memiliki jabatan sebagai seorang CEO sama sekali tidak mudah. Bisa dibilang karena jabatan itu, Ardhi mau tidak mau mendedikasikan waktunya hanya untuk perusahaan. Iya, Ardhi sangat sibuk dalam urusan bisnis sampai melupakan kalau dirinya juga butuh waktu sendiri. Bayangkan saja, sejak lulus dari bangku perkuliahan, Ardhi sudah harus bekerja keras untuk memimpin sebuah perusahaan. Tidak salah kalau  sang kakek kini tengah bersikeras memaksanya untuk mengikuti kencan buta atau perjodohan. Keluarganya hanya takut, kalau Ardhi — lelaki penggila kerja itu, akan menua sendirian tanpa adanya pasangan.

...•••...

Renjani Sekar Nirmala atau bisa dipanggil Renjani adalah seorang murid SMA yang tahun ini masih menginjak usia 18. Gadis cantik yang selalu menjadi primadona sekolahnya ini menjadi anak angkat dari sebuah keluarga ternama. Dia tinggal bersama dengan harmonis di dalam keluarga itu, memiliki ayah dan ibu yang selalu bersikap baik serta ada seorang kakak perempuan cantik yang juga begitu menyayanginya. Disini, dia sama sekali tak kekurangan kasih sayang. Semua yang diinginkan bisa dengan mudah terpenuhi. Tidak heran, karena kebaikan dari keluarga itu mampu membuat Renjani terbelit dalam hutang budi. Hampir setiap hari dirinya berpikir mengenai cara untuk membayar hutangnya. Terlalu banyak hal baik yang sudah dia terima di dalam keluarga itu.

...•••...

Anastasia Sahila Gabriel atau kerap dipanggil dengan sebutan Kak Ana adalah seorang wanita karir yang saat ini tengah menginjak usia 26 tahun. Usia yang bisa dibilang sudah begitu matang untuk menikah. Orang tuanya sangat berharap jika putrinya itu bisa secepatnya menikah, namun karena memang Kak Ana masih disibukan dengan aktivitas modeling, ia terus saja mengabaikan harapan dari kedua orang tuanya itu.

Menikah memang menjadi impiannya, tapi dia hanya ingin menikah dengan laki-laki yang saat ini sedang dipacarinya. Dia sama sekali tak ingin menikah dengan lelaki yang dipilihkan oleh sang ayah. Itulah mengapa, Kak Ana selalu saja mengabaikan harapan dari kedua orang tuanya.

...•••...

David Pratama Wicaksana atau kerap disapa David merupakan anak pertama yang selalu dibanggakan oleh kedua orang tuanya. Selain memiliki paras yang tampan bak seorang pangeran, dia juga memiliki otak yang tampan juga. Di sekolah, dia selalu menjadi idaman dari para murid wanita dan juga guru. Wanita selalu bermimpi agar bisa menjadi kekasihnya dan guru selalu mengidamkan-nya supaya mengikuti kompetisi cerdas cermat.

Sayangnya, lelaki bernama David yang terlihat begitu sempurna dengan semua kelebihan itu sudah memiliki pasangan. Dia resmi berkencan dengan salah seorang putri dari keluarga konglomerat paling tersohor yang ada di negara ini.

...•••...

Asyifa Latief Wirawan atau sering dipanggil Syifa merupakan adik dari CEO perusahaan Moonlight company. Gadis periang dan selalu dipenuhi dengan aura positif itu sedang berada dimasa bucin terhadap sang kekasih. Untuk kali pertama, setelah tujuh belas tahun hidup di dunia ini, ia bisa merasakan yang namanya jatuh cinta dan dicintai oleh lawan jenis. Karena sikap bucin nya ini, mampu membawa gadis itu terjatuh dalam sebuah petaka. Dia tak tahu kalau ternyata cinta itu tidak selamanya indah dan membahagiakan. Dia membuat kesalahan yang mungkin akan disesalinya. 

...•••...

Argawitama Bimo Dinata yang kerap dipanggil Bimo merupakan seorang barista terkenal dari salah satu kedai kopi yang ada di negara ini.  Bimo yang memiliki rupa tampan layaknya seorang model internasional, selalu berhasil menarik perhatian dari banyak pelanggan, khususnya para kaum hawa. Karena ketampanannya itu, tak heran kalau kedai kopi — tempatnya bekerja, selalu ramai akan pelanggan.

Dia sudah menekuni profesi barista selama kurang lebih lima tahun. Kecintaannya kepada aroma kopi yang diseduh, membawanya masuk ke pekerjaan ini dan juga karena bekerja sebagai seorang barista, dirinya bisa bertemu dengan seorang perempuan cantik yang kini telah berhasil mengambil tempat di dalam hatinya.

Gimana nih visualnya? Ganteng dan cantik kan? Lumayan lah kalau dilihat sekalian buat cuci mata 🤭

Kali ini author ambil mereka sebagai penggambaran karakternya. Jika ada dari kalian yang kurang suka, bisa dibayangkan sendiri ya. Bule barat ternyata cakep juga yak... 😂

Oh ya, untuk jalan cerita kali ini masih dibuat dengan cara sederhana supaya lebih mudah dimengerti oleh pembaca.

Jadi, saat membaca karya ini Author harap kalian hanya bisa menikmatinya saja tanpa harus berpikir terlalu dalam.

Untuk kalian yang memang suka dengan cerita yang memiliki plot berat, mungkin karya ini tidak akan cocok.

Sebelum membaca cerita ini, kalian bisa mampir terlebih dahulu ke karya tulis milik Author lainnya:

✓ Kalau mau bertemu dengan si dosen ganteng, kalian bisa baca "Beloved Mr.Dosen"

✓Kalau mau bertemu dengan penyanyi cantik bersama suami tampan yang begitu amat pengertian, kalian bisa baca "Salah Nikah"

✓ Kalau mau bertemu dengan sang ketua OSIS yang selalu berhasil membuat jantung berdebar kencang, kalian bisa baca "Me After You"

Jangan lupa untuk tinggalkan like dan komentar pada setiap bab nya. Tambahkan juga ke favorit supaya kalian tidak ketinggalan akan lanjutannya.

Mari bersama-sama kita ramaikan cerita ini biar menghalunya semakin seru. Halu berjamaahan gitu loh maksudnya 😂

Happy Reading...

 

Story ©® : Just.Human

please don't copy this story.

Find Me

✓ Instagram : just.human___

 

— Prolog.

...❗WARNING ❗...

...✓ Cerita ini hanya sebuah karya fiksi yang tidak ada sangkut pautnya pada kehidupan nyata....

...✓ Tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun....

...✓ Boleh baper tapi jangan berlebihan....

...✓ Harap memaklumi jikalau ada typo atau kesalahan dalam penulisan....

...✓ Dilarang keras menjiplak karya ini! Tolong hargai saya sebagai penulis yang sudah susah memikirkan jalan ceritanya!...

...✓ Kalau sudah membaca sampai akhir, dimohon untuk tidak memberikan spoiler di kolom komentar....

...•••...

..."You are the most amazing thing I've ever experienced."...

R e n j a n i yang terlihat begitu mempesona dalam balutan gaun berwarna hitam itu tengah terduduk dalam ekspresi wajah gugup. Jika dilihat dari kondisi serta suasananya sekarang, sangat wajar bagi gadis yang baru duduk di bangku kelas tiga SMA merasakan hal demikian. Pasalnya sekarang, ia berada pada satu meja yang sama dan duduk saling berhadapan dengan seorang lelaki terkenal, impian dari seluruh wanita di negara ini.

Meskipun bukan kali pertama bagi Renjani bertemu dengan pria itu, anehnya perasaan gugup dan canggung masih tetap bersemayam dalam dirinya. Renjani yang statusnya masih seorang pelajar, juga merasa kurang pantas berada di satu tempat yang sama dengan pria itu. Apalagi sekarang pria itu sudah tahu mengenai identitas diri yang dari kemarin selalu berusaha di tutupi oleh Renjani.

Tanpa tahu alasan dirinya dipanggil kemari, Renjani dengan berani meminta maaf lagi kepada pria itu. Sejak identitasnya ketahuan, dia terlampau sering mengatakan kata maaf. Karena sempat melakukan kesalahan, Renjani juga memiliki rasa takut kepada pria itu. Jadi, ketika tiba-tiba dihubungi oleh pria itu, tak dipungkiri jantung Renjani berdebar dua kali lebih cepat daripada biasanya.

"Saya minta maaf karena sempat berbohong kepada tuan, tapi beneran.... Saya sama sekali tidak ada maksud jahat," ucap Renjani sambil menundukkan kepalanya, tak berani menatap wajah milik pria itu.

"Kenapa kamu terlihat takut seperti itu?" Suara maskulin dari pria itu mulai terdengar menyapa kedua telinga Renjani.

"S-saya tidak takut," ungkap Renjani menutupi perasaannya sendiri.

"Benarkah?" Pria itu tidak mempercayai ucapan yang terlontar dari mulut gadis bernama Renjani. Bagaimana mau percaya? Kalau gelagat Renjani memang kelihatan seperti orang yang tengah menjalani interogasi.

"Iya. Saya sama sekali tidak takut kepada tuan," ucap Renjani menyatakan hal yang sama.

"Kalau memang tidak takut, kenapa sedari tadi kamu menundukkan kepala? Kenapa tidak mau menatap ke arah saya?" Tanya pria itu menelisik sambil tersenyum tipis.

Supaya ucapannya terlihat benar, Renjani mencoba memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya lalu menatap secara singkat wajah pria yang bisa dibilang begitu tampan bagaikan seorang pangeran dari sebuah istana. Karena tahu batas dirinya, Renjani yang memang tak ingin terlalu lama bertukar pandang dengan pria itu pun langsung kembali menundukkan kepalanya, tapi sayang sekali... Tangan besar milik pria itu menghentikannya. Pria yang merupakan seorang CEO dari salah satu perusahaan besar yang ada di negara ini, sama sekali tidak memberikan izin bagi Renjani untuk mengalihkan pandangannya.

"Saya lebih suka ditatap seperti ini sama kamu," kata pria itu.

Meskipun tidak yakin, Renjani dengan canggung mengikuti perkataan dari pria itu. Kini dirinya berhenti menundukkan kepala dan tatapannya hanya berfokus pada sosok pria tampan yang ada dihadapannya.

"Saya memanggilmu hanya ingin meminta pertanggungjawaban," ucap pria itu yang masih belum dapat Renjani mengerti.

"M-maksudnya?" Tanya Renjani tampak seperti orang bingung.

"Bukankah kamu sempat mengatakan kalau akan melakukan apapun asal bisa dimaafkan oleh saya?" Pria itu mengingatkan Renjani akan perkataan yang sempat terlontar beberapa waktu lalu.

"Iya, benar."

"Saya akan menerima permintaan maaf itu, asal kamu mau bertanggung jawab."

Setelah dijelaskan cukup banyak, otak dengan kapasitas mungil milik Renjani akhirnya bisa memahami maksudnya. Iya, sangat paham kalau mau dimaafkan, Renjani harus bertanggung jawab dengan mengikuti semua yang diinginkan oleh pria itu. Apa sekarang Renjani punya pilihan untuk menolak? Tentu saja, tidak. Ini terkesan seperti sebuah de javu.

"Bagaimana saya harus bertanggung jawab?" Tanya Renjani ingin tahu.

"Tentu saja, dengan tetap berkencan seperti yang kita lakukan sekarang," jawab pria itu yang mampu membuat Renjani terkejut.

Jelas-jelas disini Renjani sudah ketahuan berbohong, tapi kenapa pria itu justru masih ingin melanjutkan hubungan kencan ini? Rasanya seperti Renjani akan terjebak bersama pria itu dalam waktu yang cukup lama.

"Apa saya tidak bisa melakukan hal lain untuk bertanggung jawab?" Tanya Renjani yang terlihat seperti gadis polos.

"Tidak ada." Singkat pria itu.

Tahu kalau dirinya kembali berada di jalan buntu, berhasil membuat sebuah helaan napas berat terdengar begitu jelas. Jujur saja, walaupun tahu cukup banyak mengenai kehebatan dari pria itu, Renjani tetap tak ingin melanjutkan hubungan kencan buta ini. Anggap saja Renjani sebagai orang bodoh karena dengan mudahnya melewatkan kesempatan emas yang selalu diinginkan oleh banyak wanita, tapi kalau tetap berkencan dengan pria itu, bisa saja Renjani juga akan kehilangan cintanya.

"Sekali lagi saya minta maaf, tapi kalau harus melanjutkan kencan buta dengan tuan, saya akan selalu merasa tidak enak hati," ungkap Renjani yang memberanikan diri untuk berkata jujur apa adanya.

Masih belum tahu apa yang tengah direncanakan, Renjani kembali dibuat bingung, pada saat melihat pria itu mengeluarkan secarik kertas dari dalam amplop coklat. Renjani tidak tahu pasti mengenai isinya, tapi jika diperhatikan secara cermat, hampir kelihatan seperti sebuah surat perjanjian.

"Baiklah. Saya akan hargai penolakan kamu, namun tolong tanda tangani ini terlebih dahulu," ucap pria itu menyodorkan selembar kertas berserta pena ke arah Renjani.

"Ini apa?" Tanya Renjani sambil mengambil kertas itu dengan ragu-ragu.

"Hanya sebuah surat yang menyatakan kalau kamu akan memberikan kepada saya kompensasi sebesar dua ratus juta," kata pria itu memberitahu terlebih dahulu sebelum Renjani sempat membaca keseluruhan isi dari kertas itu.

"Kompensasi? Dua ratus juta?" Karena saking terkejut, Renjani sampai menutup mulutnya. Darimana ia bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Melihatnya pun, Renjani belum pernah.

"Disini kamu memiliki dua pilihan. Setuju untuk tetap berkencan dengan saya atau menolak dan membayar kompensasi itu," tak disangka ternyata pria yang kelihatan sempurna, juga memiliki sisi licik.

"Tapi, kompensasi sebesar itu untuk apa?"

"Untuk waktu yang sudah saya habiskan dalam kencan buta ini. Dua ratus juta termasuk dalam jumlah keuntungan kecil yang selalu saya dapatkan setiap hari," kata pria itu menjelaskan.

Seusai mendengar semuanya, entah mengapa semangat yang dimiliki oleh Renjani mendadak hilang. Gadis  berusia 18 tahun itu tampak begitu lemas ketika tahu mengenai dua pilihan yang sama sekali tidak menguntungkan bagi dirinya sendiri. Bagaimana ia bisa terlibat dalam kondisi yang selalu menyulitkan ini? Kalau punya kekuatan untuk memutar waktu, Renjani sangat ingin melakukannya.

"Bagaimana Renjani? Pilihan mana yang mau kamu ambil?" Desak pria itu ingin tahu mengenai keputusan final dari Renjani.

"Saya—"

^^^Bersambung...^^^

Catatan kecil :

- terima kasih karena sudah mau mampir di karya tulis ini. Mohon berikan dukungannya agar penulis bisa lebih rajin update dan juga semakin giat dalam membuat karya tulis lainnya.

- karya masih on going dan akan terus di update. Untuk pembaca diharap sabar menunggu kelanjutannya.

 

Story ©® : Just.Human

*please don't copy this story.

Find Me

✓ Instagram : just.human___

 

— 01.

Renjani Sekar Nirmala adalah salah seorang murid dari SMA Bakti Pertiwi yang selalu berhasil menjadi primadona sekolah karena memiliki paras cantik blesteran layaknya seorang putri kerajaan. Tidak hanya cantik, Renjani juga dikenal akan kepintarannya. Iya, setiap kenaikan kelas ia selalu menempati posisi pertama dan terlampau sering mengikuti banyak sekali kompetisi sains. Andai kedua orang tuanya masih ada, mereka pasti akan begitu bangga melihat banyaknya prestasi yang berhasil diukir oleh Renjani.

Gadis yang bulan lalu baru saja menginjak usia delapan belas tahun itu, sudah kehilangan kedua orang tuanya sejak masih kecil. Kecelakaan mobil yang begitu parah, berhasil merenggut dua orang berharga dari kehidupan Renjani. Meski sudah terjadi cukup lama, luka akibat kehilangan masih terasa cukup pekat di dalam hati gadis cantik itu. Mau sampai kapanpun dia tak akan pernah melupakan pengalaman naas itu. Kenapa yang selamat dalam kecelakaan itu hanya dirinya?

Setelah kepergian dari kedua orang tuanya, Renjani terpaksa harus tinggal di sebuah panti asuhan karena memang tak ada satupun dari pihak keluarganya yang ingin merawat Renjani. Sampai akhirnya, ketika ia memasuki usia lima belas tahun, seorang keluarga kaya mengambil Renjani dan menjadikannya sebagai salah satu putri mereka.

Kehidupan baru yang tentu saja jauh lebih baik sudah bisa dirasakan oleh Renjani sejak bergabung bersama di dalam keluarga kaya itu. Renjani mulai bisa merasakan kasih sayang dari seorang ayah dan ibu, bahkan juga sekarang ia memiliki seorang kakak yang begitu cantik bagaikan seorang model internasional. Renjani sangat bersyukur karena diperbolehkan untuk masuk ke dalam keluarga yang penuh dengan rasa kasih sayang itu.

Pagi ini, disaat bel sekolah akan berbunyi sekitar sepuluh menit lagi, Renjani yang menjinjing tasnya pada pundak, terlihat tengah melangkahkan kaki melewati lapangan sekolah yang sudah dipadati oleh banyaknya murid. Sebagai seorang primadona, tak heran kalau kedatangannya ini mampu menarik banyak perhatian dari murid, terutama laki-laki. Sorak-sorai meriah serta sapaan yang menyebut nama dari gadis itu terdengar cukup pekat menyapa telinga. Terlalu biasa mendapatkan perlakuan yang seperti ini, berhasil membuat Renjani terbiasa. Sekalipun tak ada perasaan kurang nyaman ketika mendengar sapaan dari mereka semua.

Dengan penuh percaya diri dan semangat, Renjani pun terus berjalan melewati semua murid yang memberikan sambutan kepadanya itu sambil memasang sebuah senyuman cukup lebar dan sesekali juga melambaikan tangan, bahkan sampai menundukkan kepalanya hanya untuk membalas semua sapaan dari mereka. Sudah cantik, pintar, baik dan juga ramah, sekarang siapa sih yang tidak tertarik kepada Renjani? Sosok perempuan yang nyaris sempurna dan selalu berhasil menjadi idaman bagi para laki-laki.

Baru saja Renjani mau melangkahkan kakinya untuk menaiki anak tangga menuju ruang kelas yang ada di lantai dua dari gedung sekolah ini, secara mengejutkan ada seorang laki-laki terlihat cukup tampan, datang kepadanya sambil menyodorkan setangkai bunga mawar merah.

"Bunga mawar merah untuk gadis cantik seperti Renjani," kata laki-laki sambil mengedipkan sebelah matanya, mencoba untuk menggoda gadis itu.

Sebenarnya Renjani sudah begitu banyak menerima bunga mawar merah. Walaupun sudah merasa sedikit bosan, Renjani tetap akan menerima bunga mawar itu sebagai tanda kalau dirinya memang menghargai pemberian dari orang lain.

"Makasih ya. Kamu sering banget kasih aku bunga mawar," ucap Renjani sembari tersenyum lebar.

"Buat kamu, aku bakal selalu kirim bunga mawar penyemangat ini," balas lelaki itu yang jika dilihat dari tatapan matanya memang sudah tergila-gila oleh sosok Renjani.

Belum selesai dengan lelaki pengirim bunga mawar, Renjani kembali dihadapkan lagi dengan seorang laki-laki lain yang kali ini memberinya sebatang coklat. Hari bahkan belum terlalu berjalan lama, tapi kenapa sudah banyak orang yang memberikan hadiah kepada Renjani?

"Renjani?" Panggil lelaki lain sambil menyodorkan sebatang coklat itu.

"Aku bawa coklat untuk mempermanis harimu," tambah lelaki si pemberi coklat itu.

Dengan senang hati, Renjani menerima coklat pemberian itu dan tak ragu juga untuk mengucapkan terima kasih. Akan sangat keterlaluan kalau sudah diberi, tapi tak ada ungkapan terima kasih.

"Ah, makasih coklatnya. Aku terima ya," kata Renjani terus saja tersenyum cukup lebar.

Tidak berhenti dengan setangkai mawar ataupun sebatang coklat, laki-laki lain yang bisa dibilang lebih berani, secara tiba-tiba langsung berlutut satu kaki persis di depan Renjani. Lelaki itu datang dengan membawa sebuah cincin yang terlihat cukup mewah. Jangan bilang Renjani akan dilamar?!

"Aku tahu kalau kamu pasti suka dengan lelaki yang gentle. Jadi, setelah memikirkan matang-matang, aku putuskan untuk melamar kamu," ucap lelaki itu yang mendapat sorakan tidak setuju dari banyak pihak.

"Renjani Nirmala, maukah kamu menikah denganku dan menjadi sosok ibu dari kesebelas anakku nanti?" Sambung laki-laki itu yang rupanya memberikan sebuah ajakan menikah kepada gadis cantik bernama Renjani.

Kalau hanya diberikan setangkai bunga ataupun coklat, Renjani sangat bisa menerimanya dengan senang hati, namun kalau sebuah lamaran pernikahan yang diajukan? Tentu saja, Renjani belum bisa menerimanya. Sangat tidak mungkin untuk melakukan pernikahan diusia yang masih terbilang begitu belia ini.

Sebenarnya Renjani sangat tidak ingin menyakiti hati dari lelaki itu dengan sebuah penolakan, tapi ajakan darinya juga tak bisa masuk diakal. Sekarang siapa yang mau mengajak seseorang untuk menikah, saat pendidikan di bangku SMA pun belum lulus.

"Maaf Satria, tapi menikah diusia kita sekarang—" belum sempat untuk melanjutkan ucapannya, lelaki yang ternyata bernama Satria itu pun tanpa sungkan memotong.

"Kita tidak harus menikah sekarang, tapi nanti setelah lulus dari sekolah. Sekarang aku hanya ingin memastikan kalau kamu mau menjadi tunangan ku," kata Satria terkesan terburu-buru.

Renjani masih mencoba memikirkan cara yang tepat untuk menolak ajakan menikah dengan laki-laki bernama Satria itu. Tak heran kalau saat ini Renjani hanya terdiam dan belum menanggapi ataupun memberikan keputusannya. Kebingungan benar-benar tengah melanda dirinya itu.

"Renjani?" Panggil Satria, mendesak ingin mendapat jawaban yang tak mengecewakan dari Renjani.

Gadis cantik yang menjadi primadona satu sekolah ini mengira kalau dirinya akan cukup lama terjebak dengan Satria, namun nyatanya dia ditolong oleh laki-laki lain — kali ini Renjani sudah mengenalnya cukup dekat. David datang diwaktu yang sangat tepat.

"Ada apa ini?" Tanya David yang muncul bagai seorang pahlawan.

Renjani yang masih ada di posisinya pun menatap dengan sumringah ke arah lelaki bernama David itu. Dia senang ketika melihat kehadiran dari lelaki yang memang sudah berhasil mengambil ahli pada hatinya.

Seperti seseorang yang peka, tanpa adanya sebuah permisi, David langsung menarik Renjani keluar dan menyembunyikannya tepat di belakang tubuh kekar miliknya. Disini David tengah melindungi gadis cantik itu dari banyaknya murid laki-laki yang selalu tergila-gila pada sosok Renjani.

"Renjani menerima semua hadiah yang kalian berikan, tapi tidak dengan lamaran," ucap David terdengar begitu tegas.

Seperti orang yang belum ingin menyerah, Satria — lelaki pemberani yang membawakan sebuah lamaran untuk Renjani, pun bangkit berdiri dan berhadapan langsung dengan David. Pertama kalinya ada orang lain yang berani membantah ucapan dari David.

"Memangnya lo siapa? Bisa-bisanya menyuruh hal seperti itu?" Tanya Satria memprotes mengenai hal yang tidak bisa diterima olehnya.

"Gue pacarnya Renjani. Kenapa? Mau pacaran juga sama gue?" Kata David yang mampu membuat lelaki itu menutup mulutnya diam, tanpa adanya kata-kata lagi.

Tak hanya membuat Satria terdiam, Renjani yang mendengar pernyataan barusan juga dibuat terkejut sampai kedua matanya ikut membelalak lebar. Apakah yang didengarnya bukan suatu kesalahan kan?

Setelah pernyataan mengejutkan dari David yang seperti itu, semua lelaki dan murid lain yang memang sejak tadi berkumpul mengelilingi satu tempat bersama Renjani pun perlahan-lahan mulai pergi menjauh. Mungkin habis ini, sapaan hangat di pagi hari, tak akan pernah terdengar lagi di telinga seorang Renjani.

Ketika semua murid sudah menghilang pergi, ini akan menjadi momentum yang tepat bagi seorang Renjani untuk menanyai keseriusan David dari pernyataannya tadi. Dalam hati kecil, Renjani selalu berharap kalau pernyataan itu bukan sekedar sebagai alat untuk mengusir kerumunan yang ada.

"Benarkah yang kamu katakan tadi? Kamu menganggap ku sebagai pacar?" Tanya Renjani mencoba memberanikan diri.

David tersenyum cukup lebar, lalu mengacak gemas ujung kepala dari gadis bernama Renjani itu. Apakah sekarang perasaan yang memang masih dipendam oleh Renjani akan langsung bisa diungkapkan?

"Maaf cantik. Aku sama sekali gak bermaksud apapun. Sengaja ku katakan seperti itu agar mereka semua bisa berhenti mengganggumu," ucap David yang entah mengapa langsung berhasil menusuk tepat mengenai hati kecil milik Renjani.

Tak beda jauh dari orang biasa, ternyata seorang primadona sekolah pun juga bisa ditolak oleh seorang lelaki. Sejak duduk di bangku kelas satu SMA, Renjani sudah memiliki perasaan pada David, namun itu tidak bisa diungkapkan karena ada desas-desus yang mengatakan kalau David — lelaki yang tak kalah famous dari Renjani, itu telah memiliki pasangan. Seorang wanita misterius yang masih belum dipublikasikan. Katanya sih, kekasih David berasal dari keluarga terpandang.

Untuk menutupi rasa malu yang masih menggerayangi, Renjani tanpa ragu memberikan pukulan kecil pada kepalanya sambil tersenyum konyol. Kenapa dia begitu bodoh? Sudah tahu ada kabar seperti itu, tapi kenapa masih bisa berharap? Kenapa dirinya harus mengharapkan sesuatu yang jelas tidak pasti?

"Eh iya, aku lupa... Kamu kan sudah punya pacar. Kepalaku ini pasti habis terbentur sesuatu," ucap Renjani sambil sedikit bercanda.

Tanpa mengatakan hal lebih lagi, lelaki bernama David pun menyuruh si primadona sekolah itu untuk bergegas masuk ke dalam kelasnya. Iya, disini David benar-benar mengawal Renjani sampai kelas. Saat bersama David, tak banyak lelaki yang datang secara tiba-tiba. Sejenak, terasa begitu sunyi.

"Belajar yang bener. Sampai ketemu nanti di kantin, aku pergi dulu," pamit David yang juga harus segera masuk ke kelasnya.

"Baiklah," kata Renjani sambil tersenyum hangat dan diiringi dengan sebuah anggukan kecil. Renjani mempersilahkan David untuk kembali ke kelasnya.

Renjani kira kalau semuanya memang akan sunyi dan selesai, namun setelah kepergian dari David, salah seorang teman sekelasnya yang bernama Aurora datang mendekat dengan sebuah pertanyaan menelisik.

"Beneran kalau lo itu pacarnya David yang disembunyikan?" Tanya Aurora ingin tahu.

Mendengar pertanyaan seperti itu mampu membuat Renjani langsung menggelengkan kepalanya. Seakan belum puas akan jawabanku, perempuan bernama Aurora pun bertanya kembali.

"Terus? Kenapa tadi si David bilang kalau lo pacarnya?"

Renjani menatap ke arah temannya itu sambil tersenyum dan menepuk pundaknya secara pelan.

"Dia itu hanya bermaksud untuk membantuku. Bukankah pacar David merupakan putri yang berasal dari keluarga terpandang?" Kata Renjani memberitahu sesuai dengan hal yang sering dibicarakan.

Mendengar perkataan dari Renjani, mampu membuat seorang Aurora menatap dengan aneh. Seakan ia tengah mencoba untuk mencari tahu sesuatu yang selama ditutupi.

"Kan lo juga berasal dari keluarga terpandang? Yakin, David bukan pacar lo?" Tanya Aurora lagi lebih menelisik.

Apa yang ditanyakan oleh Aurora itu memang tak salah. Renjani juga tinggal di rumah salah satu keluarga terpandang. Sangat wajar kalau Aurora merasa curiga.

"Tapi, bukan aku," kata Renjani masih dengan pernyataan yang sama.

Walaupun sudah diberitahu, Aurora masih curiga dan berpikir kalau pacar yang disembunyikan oleh David tidak lain adalah Renjani. Kedekatan diantara mereka berdua ditambah dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh David itulah, mampu memunculkan perasaan curiga dan ingin tahu dari dalam diri Aurora.

"Lo jangan bohong ah! Kalau memang pacaran sama David bilang aja," desak Aurora seperti memaksa Renjani mengakui hal yang memang tak terjadi.

Pembicaraan diantara mereka berdua terpaksa harus berakhir, karena guru yang mengajar pada jam pelajaran pertama dan kedua sudah hadir di kelas ini. Kedatangan guru sangat tepat waktu, berkatnya Renjani tak perlu repot-repot untuk memberikan responnya terhadap perkataan Aurora tadi. Helaan napas lega terdengar cukup jelas.

^^^Bersambung...^^^

Catatan kecil :

- terima kasih karena sudah mau mampir di karya tulis ini. Mohon berikan dukungannya agar penulis bisa lebih rajin update dan juga semakin giat dalam membuat karya tulis lainnya.

- karya masih on going dan akan terus di update. Untuk pembaca diharap sabar menunggu kelanjutannya.

 

Story ©® : Just.Human

*please don't copy this story.

Find Me

✓ Instagram : just.human___

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!