"Assalamualaikum bunda Ayah,"
ucap seorang gadis kepada sepasang suami istri yang sedang duduk bersantai di teras rumah sederhana mereka.
"wa Alaikummussalam salam nak,"
jawab kedua orang tua itu sambil tersenyum ke arah sang gadis.
Dialah Khumairah gadis manis sang pemilik lesun pipi yang memiliki senyum manis yang bisa meluluhkan siapa saja yang memandangnya.
memiliki sikap santun kepada siapa pun,ramah, penyabar, dan mempunyai satu impian yang selama ini dia langitkan, dalam sujudnya dia berbisik kepada bumi dan berharap langit akan mendengar kemudian menjadikannya satu hari nanti menjadi nyata, Aamiin.
Khumairah berjalan ke arah dua malaikatnya sambil tersenyum lalu menyalami keduanya, dalam hati dia berdo'a semoga kedua malaikatnya di beri umur panjang sampai dia bisa membalas segala kebaikan yang telah diberikannya.
"Bagaimana nak?"
Tanya sang ayah!
"Alhamdulillah ayah,"
"Sesuai harapan mairah"
"Mairah diterimah kerja disana,"
jawabnya sambil tersenyum.
"Maafkan kami nak!"
Ucap sang bunda lalu menggenggam erat tangan sang anak
Khumairah menoleh kepada sang bunda lalu bertanya
"kenapa minta maaf bunda?"
"Tidak seharusnya kamu bekerja di saat usiamu sekarang ini nak,
harusnya kamu juga bisa melanjutkan pendidikan mu sama seperti adikmu."
"Bunda kenapa minta maaf?"
"Ini adalah pilihan mairah bukan?"
"bukankah sebelumnya kita sudah sepakat untuk tidak membahas masalah ini lagi?
"Bunda dan ayah tidak salah tapi memang mairah yang tidak mampu untuk melanjutkan kuliah, ayah kan sudah menawarkan kepada mairah juga untuk kuliah kan?"
************
"Hei mairah kamu itu harus tau diri yah
lebih baik kamu tidak usah terimah tawaran
ayahku untuk kamu kuliah,buang buang uang saja
tau,cukup aku saja yang di kuliahkan,"
"kamu itu cuma anak angkat mairah harusnya kamu tau diri dong, jangan selamanya bisanya cuma bisa menjadi beban orang lain, dasar benalu," sadar gak sih?
ya Allah
sakit rasNya
Tapi kenyataannya memang demikian, Khumairah hanyalah anak yatim yang di angkat menjadi anak oleh kedua malaikatnya selama ini.
Selama ini memang kedua orang tuanya tidak pernah mengungkit atau mempermasalahkan statusnya sebagai anak angkat malah keduanya selalu memperlakukan secara adil dengan saudara angkatnya, Kanaya,,
Tapi entah karena iri atau bagimana, Kanaya selalu
mempermasalahkan kasih sayang dan segala yang diberikan kepada Khumairah, menurutnya Khumairah tidak pantas mendapatkan semua itu karena dia cuma anak angkat.
Bahkan selalu terpikir oleh kanaya untuk memiliki segala sesuatu yang dimiliki Khumairah,entah itu pemberian dari orang tua atau bahkan yang di dapatkan dengan hasil kerjanya sendiri.
Itulah salah satu alasan kenapa Khumairah tidak mau menerimah tawaran sang ayah untuk mendaftarkan kuliahnya karena selain menghindari kesalah pahaman yang pastinya akan terus berlanjut seandainya dia tidak mengalah kepada sang adik, Khumairah juga tau diri sudah seharusnya dia mulai membalas kebaikan ayah bundanya selama ini.
Yaaa,,,,
Mungkin dengan bekerja dia bisa membalas Budi baik kedua malaikatnya, dengan bekerja dia bisa membantu meringankan beban keduanya dalam membiayai kuliah sang adik yang mungkin saja memerlukan biaya yang sangat banyak.
Apalagi sekarang kondisi sang ayah sudah sering sakit sakitan ditambah beliau juga sudah dipensiunkan dari pekerjaannya yang selama ini hasilnya digunakan untuk biaya hidup mereka berempat.
"Terimakasih nak,"
Khumairah tersadar dari lamunannya ketika menyadari usapan lembut tangan sang bunda yang sudah mulai berkeriput.
"Bunda,tolong jangan membuat mairah merasa bukan anakmu, bukankah sudah merupakan tugasku sebagai anak untuk membantu meringankan beban orang tua?"
"Nak sekarang belum waktunya kamu mengambil tanggung jawab itu dipundakmu!" kata sang ayah yang dari tadi hanya diam menyaksikan drama ibu dan anak itu.
"Lalu kapan ayah?"
"Bukankah selagi ada kesempatan kita harus memanfaatkan kesempatan itu dengan baik?"
"Tapi kamu masih sangat mudah nak," bagaimana bisa kami membiarkan kamu mengambil tanggung jawab sebesar itu?"
"Masih mudah tapi mairah bukan lagi anak kecil kan?"
"Lagian kalau niat kerja tapi nunggu tua dulu siapa juga yang mau terima coba?"
"Ayah,bunda mairah mohon izin dan ridho kalian, tolong jangan persulit anakmu ini!"
"Tidak nak,maksud kami bukan ingin mempersulitmu hanya saja kami belum rela melepasmu," rasanya baru kemarin bunda menimang-nimangmu untuk tidur tapi sekarang kamu sudah akan meninggalkan kami!"
"Loh kok bunda bicaranya seperti itu?" anakmu inikan cuma minta izin untuk kerja itupun tempatnya tidak jauh.
"Masa iya kalian mau mengurungku selamanya dalam istana?" aku kan bukan seekor burung!"
mairah berusaha mencairkan suasana dengan sedikit bercanda kepada kedua orang tuanya.
"Bukan begitu nak, sebenarnya kami hanya ingin memiliki waktu lebih banyak lagi bersamamu sebelum datang seseorang yang nanti akan memilihmu menjadi pengantin dan putri dirumah mereka!" kata sang bunda sambil menyeka sudut matanya.
Ternyata dalam diam kedua orang tua tersebut memiliki kehawatiran sendiri karna menyadari bahwa suatu hari nanti sesayang apapun mereka kepada sang anak pasti akan kehilangan juga karena cepat atau lambat waktu itu pasti akan tiba.
Khumairah terdiam mendengar apa yang dikatakan sang bunda, "sebegitu sayangnya kah kedua orang tua itu kepadanya?"
Selama ini dia sendiri belum pernah terpikir akan hal itu, karna baginya rumah dimana kedua malaikatnya disitulah tempatnya berada.
Khumairah bukannya tidak menyadari kebencian yang sering diperlihatkan sang adik kepadanya, hanya saja menurutnya selagi belum bisa membalas kebaikan yang sudah di berikan kepadanya meski harus terluka berulang kali dia akan bertahan.
"Bunda,"
"Apa bunda ingin mengusirku dengan memberikan ku kepada orang lain?" cicit Khumairah!
"Apa selama ini mairah terlalu merepotkan kalian hingga menjadi beban?" lanjutnya!
"Tidak nak," hei,,,,!"
"Kenapa kamu berpikiran sperti itu, hmmm?"
"Apa kamu tidak merasakan ketulusan kami selama ini sampai kamu meragukan kasih sayang kami?"
Khumairah hanya bisa tertunduk mendengar pertanyaan dari sang bunda lalu kemudian menggelengkan kepalanya.
"Maaf bunda,tidak seharusnya mairah meragukan kasih sayang kalian," ucapnya sambil terisak!
"mairah tau, selamanya tidak akan pernah lagi mendapatkan kasih sayang seperti dari kalian," lanjutnya.
"Maka dari itu biarkan anakmu ini membalasnya dengan sedikit membantu meringankan beban dipundak kalian!"
"Karena selain itu akupun sendiri tidak tau harus membalas dengan cara apa?"
kedua pasangan suami istri itu hanya bisa menangis dalam diam,merasa sangat beruntung karena diberi kesempatan untuk memiliki seorang anak yang begitu mulia perangainya meski hanya sebagai orang tua angkat.
"Baiklah nak insya Allah kami izinkan," kata sang ayah.
"Alhamdulillah."
"Terimakasih ayah," ucap Khumairah!
"Insya Allah mairah akan berusaha untuk tidak mengecewakan atas izin dan kepercayaan yang telah kalian berikan."
"Ya Allah semoga engkau senang tiasa memudahkan segalanya,bantu hamba untuk menjaga kepercayaan mereka!" Aamiin.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=Bersambung 💞
BAB 2
Adzan subuh terdengar sayup sayup menyapa sebagian ummat yang merasakan panggilannya,
perlahan mairah beranjak dari tempat tidurnya kemudian berlalu kekamar mandi untuk membersihkan diri lalu menunaikan kewajibannya bersujud kepada sang pemilik kehidupan.
Seperti biasa dalam sujudnya Khumairah tidak akan pernah lupa untuk menyebut nama kedua malaikatnya, lalu melangitkan harapannya yang selama ini menjadi impiannya.
"Ya Allah,,,"
"semoga satu hari nanti,Bismillah ku engkau aminkan hingga menjadi Alhamdulillah,"
*******
Seperti biasa setelah melakukan kewajibannya Khumairah memulai aktifitasnya di dapur sebelum sang bunda mendahuluinya.
Setelah satu jam berkutak dengan peralatannya sarapan sederhana pun sudah tertata rapi diatas meja makan,tak lupa Khumairah membuatkan secangkir kopi khusus untuk sang ayah, ya Racikan kusus buatannya yang selama ini sudah menjadi kesukaan sang ayah.
Saat mendengar langkah kaki menuju kearahnya Khumairah berbalik
"selamat pagi ayah bunda," ucapnya sambil tersenyum manis!
"Pagi nak,,,,"
"Pagi sayang,,,,"
balas kedua orang tuanya.
"Kanaya mana Bun?"
tanya sang ayah di saat mereka sudah akan memulai sarapannya tapi sang anak belum menampakkan diri.
"Mungkin masih di kamar ayah, biar mairah yang panggil kalian mulai saja sarapannya."
Belum sempat melangkah kekamar sang adik, yang bersangkutan pun sudah mulai menampakkan diri di hadapan mereka dan tanpa basa basi dia sudah mendaratkan dirinya di kursi yang sering dia tempati saat sarapan ataupun makan bersama.
"Nakkk,,,,"
"Kamu itu sudah mulai masuk kuliah,belajarlah untuk merubah kebiasaanmu itu!"
Tegur sang bunda dengan halus.
"Memang kebiasaan Kanaya kenapa bunda?"
"Itu loh nak!"
"Harusnya kamu biasakan diri untuk bangun lebih awal,menyiapkan diri sendiri sebelum ngampus."
"Laah,,,, maksud bunda menyiapkan diri bagaimana coba?"
"Toh kalau yang bunda maksud menyiapkan sarapan itu kan sudah tugasnya Khumairah kan?"
"Kanayaaaa,,!"
Tegur sang ayah.
"Kenapa yah?"
"Kanaya tidak salah kan?"
"Khumairah itu di sini untuk mengerjakan semua itu, to dianya bukan siapa siapa kita juga, dia itu cuma anak angkat yang kalian pungut entah dari mana?"
"sudah seharusnya dong dia itu tau diri dan melayani kita semua termasuk sarapan kita."
"cukup Kanaya!"
"Tidak seharusnya kamu mengatakan hal demikian di depan kakakmu!"
"Aku?"
"Ayah tega memarahiku demi anak pungut ini yang berstatus anak angkat di rumah ini?"
"Apa ayah lupa bahwa akulah anak kandung kalian yang harusnya kalian bela?"
"Bukan begitu nak!"
Ucap sang bunda yang bermaksud melerai pertikaian keduanya.
"Lalu bagaimana bunda maksudnya?"
"Khumairah, Khumairah dan Khumairah terus yang kalian bela!"
"Aku yah, aku bund anak kalian!"
teriak Kanaya dihadapan kedua orang tuanya.
"Ddee,,,,k!"
"Appaaaaa?"
"Jangan berteriak didepan orang tua, kamu kan tau itu di larang dek, lagian ayah sama bunda kan cuma mengajarkan kebaikan?"
"Diam kamu Khumairah!"
"Ini semua gara gara kamu, harusnya kamu tidak datang dalam keluargaku, kamu itu cuma benalu"
"Tidak tau diri, tidak usah cari muka didepan ayah dan bundaku!"
"Astaghfirullah dek, maksud kakak bukan seperti itu kakak cuma,,,,"
"Cuma apa,,,?"
"Cuma cari muka divdepan mereka supaya mereka semakin baik kepadamu, iya?"
cciiihh dasar pencintraan!"
"Sudah, daripada aku terus di sini lama lama aku jadi muak lebih baik aku kekampus untuk menuntut ilmu supaya jadi berpendidikan, tidak seperti kamu Khumairah."
"Bisanya cuma di rumah saja jadi beban, dasar tidak tau diri," hardik kanaya.
"Istighfar nak, kamu mau kemana?" tanya sang bunda!
"Habiskan dulu sarapannya,"
"Sudah tidak nafsu!"
"Lagian apa bunda lupa hari ini hari pertamaku masuk kampus?"
"Kalian lanjutkan saja sarapannya bersama anak pungut kesayangan kalian itu,"ucap Kanaya lalu beranjak dari hadapan ketiganya yang hanya bisa mengelus dada atas kelakuannya.
"Yang sabar ya nak,mungkin adikmu lagi ada masalah!"
ucap sang bunda sambil mengelus sayang pucuk kepala Khumairah.
"Mairah tidak apa apa kok bund,"
balasnya sambil memberikan senyuman kepada sang bunda,
sementara dalam diam sang ayah hanya bisa menatap nanar kepada sang anak angkat yang amat disayanginya itu.
Mereka melanjutkan sarapan yang tertunda karena drama yang terjadi tadi.
############
Setelah sarapan selesai Khumairah membereskan semuanya mulai dari mengumpulkan gelas dan piring kotor kemudian mengangkat kewastafel untuk di cuci, sempat sang bunda melarang dengan alasan Khumairah akan berangkat kerja tapi dia menolak.
"ini hari pertama mu nak masuk kerja jangan sampai kamu terlambat biar bunda yang bereskan kamu pergi siap siap sana,"
"Tidak bunda,,,"
"Selama mairah masih di sini dan dalam keadaan sehat bunda jangan mengerjakan apapun, itu semua tugas mairah!"
"Lagian jam masuk kerja juga masih panjang kok!' katanya sambil tersenyum.
"Tapi nak,,,,"
"Bund,,,!"
"Ya sudah,dasar keras kepala kamu," kata bundanya sambil tersenyum tulus,dia sadar saat nada bicara sang anak angkat sudah seperti itu berarti dirinya sudah tidak ada pilihan lain selain mengala.
"Alhamdulillah ya Allah,,,,,"
"Terimah kasih telah menghadirkan dia sebagai anakku meski engkau tidak memberikannya melalui rahimku,tapi baktinya kepada kami yang hanya orang tua angkat itu melebihi anak kandung kami!"
"Semoga engkau senang tiada menjaganya!" do'a tulus sang bunda untuk Khumairah, Aamiin.
Setelah selesai membereskan semuanya mairah melangkah menuju kamar untuk bersiap ketempat kerja,
setelah siap dia melangkah keluar dimana kedua orang tuanya berada lalu berpamitan.
"Ayah!"
"Bunda!"
"Mairah pamit ya,"
"Do'akan semoga mairah bisa bekerja dengan amanah,dan hasilnya berkah untuk kita semua!"
"Iya nakk,,, pergilah"
"Do'a kami menyertaimu,,,,"
"Terimakasih kasih ayah,bund,"ucapnya sambil menyalami kedua malaikatnya lalu beranjak.
"Nak,,,,"
Tegur sang ayah disaat mairah akan melangkah keluar rumah.
"Ya ayah?"
"kamu mau naik apa ketempat kerjamu?"
"Mairah mau naik angkot ayah, insya Allah mairah sampai tujuan dengan selamat," jawabnya!
"ayah antar saja yah?"
"tidak usah ayah,"
"Ayah dirumah saja sama bunda, jarang jarang loh kalian kami kasih waktu untuk berduaan!" candanya kepada kepada kedua orang tuanya.
"Hei,,, kamu tu yaaa!"
"Memangnya kalau kami berduan kenapa?"
"Yaa siapa tau aja bisa,,,, hmmm!"
"Lalu,,, loh ini anak ayah sejak kapan pikirannya lain lain?"
"Iih ayah,, memangnya pikiran mairah kenapa?"
"Udah ahh, mairah berangkat tidak usah diantar, ok!"
"Assalamualaikum,,,,,!"
Mairah melanjutkan langkahnya setelah berhasil mencegah sang ayah untuk mengantarnya.
"Bismillaaaa,,,"
"Semoga hari ini adalah awal yang baik untuk semuanya!" gumamnya.
Setelah mendapatkan angkot yang menuju kearah tempat kerjanya mairah naik dan mengambil tempat duduk dibarisan penumpang.
Dalam perjalanan angkot berhenti dan seorang ibu ibu naik, mairah melirik lalu tersenyum kearah ibu ibu tersebut.
"Kalau dilihat dari penampilan beliau, dia bukan kalangan biasa tapi kenapa mau naik angkot ya?"
katanya dalam hati!
"Bu maaf, ibu duduk saja disini,"
"Tapi nak itu kan tempat dudukmu, ibu berdiri saja lagian tujuan ibu juga sudah dekat kok."
"Mairah juga tujuannya sudah dekat kok Bu!" katanya sambil tersenyum.
Ibu tersebut menatap heran kepada Khumairah,dalam hatinya berkata ternyata dijaman sekarang masih ada gadis baik yang mengutamakan kenyamanan orang tua dibanding dirinya padahal dalam angkot itu ada beberapa orang yang lebih pantas menawarkan tempat duduk kepadanya dibanding dengan posisi gadis itu.
Karena merasa aneh dengan tatapan ibu ibu tersebut, mairah tersenyum lalu mengulurkan tangannya.
"Nama saya Khumairah Bu, mungkin ibu heran tapi benar kok sebentar lagi Khumairah akan turun karena tujuan mairah untuk bekerja sudah dekat, jadi daripada nanti tempat duduk yang mairah tempati sekarang penumpang lain yang tempati lebih baik ibu, to ibu juga kan sudah dari tadi naiknya!"
"Hmmm dasar pencitraan,"ketus penumpang yang lain.
Mungkin menurut mereka Khumairah melakukan itu semua karena mengharap imbalan.
" Iyalah,,,,
secara kalau diliat dari penampilannya beliau pasti orang kaya,ya mungkin saja berharap akan dibayarkan sewa angkotnya,dasar,,," lanjut penumpang yang lain.
Tak terasa perjalan ketempat kerja pun sudah sampai, perlahan mairah beranjak untuk turun tapi sebelumnya dia pamit kepada ibu ibu tadi.
"Bu mairah duluan yah,"
"Assalamualaikum ,,,,"
"Iya nak, wa Alaikum salam!"
"Memangnya kamu kerja dimana?"
Karena sudah turun dari angkot dan ributnya penumpang yang lain mairah sudah tidak mendengar pertanyaan dari ibu tersebut.
Diapun melanjutkan langkahnya karena sebentar lagi waktu untuk mengisi daftar hadir akan segera di mulai.
######## Bersambung 💞
Mohon dukungan kalian readers 🙏
"Selamat pagi semua," Ucap seorang perempuan yang kira kira berumur 23 Tahun
"Perkenalkan nama saya Olivia dan kalian bisa memanggil saya Oliv saja!" ucapnya rama untuk membuat suasana menjadi tidak tegang berhubung karena hari ini adalah hari pertama bagi beberapa orang yang dia lihat.
"Selamat pagi Bu olif!" ucap Khumairah dan beberapa orang yang sebarisan dengannya.
"Hmmm,tidak usah panjang lebar berhubung hari ini kita kedatangan pemilik perusahaan jadi saya minta kerja samanya,untuk yang senior tolong juniornya dibantu supaya mereka bisa cepat beradaptasi dengan Susana tempat kerja,ok!"
"Baik bu,,"
"Ok,itu saja dari saya dan untuk teman teman yang baru bergabung semoga kalian bisa nyaman dan bekerja dengan baik!"
************************
Disinilah Khumairah sekarang,bekerja sebagai OB disebuah perusahaan yang bergerak di bidang furniture, meski diterimah hanya sebagai OB tapi Khumairah sangat bersyukur.
Tugas sudah di bagikan, dan sekarang saatnya dia memulai aktifitasnya dan entah ini adalah sebuah nasip baik atau sebaliknya karena dia dipilih untuk membersihkan ruangan direktur yang sementara belum ditempati karena menurut informasi yang dia dengar sang direktur masih ada di Kairo Al-Azhar untuk melanjutkan studi gelar S3nya.
setelah pekerjaannya selesai diruangan itu mairah keluar dan secara tidak sengaja hampir saja dirinya menabrak seorang ibu ibu yang akan masuk keruangan itu.
"Maaf Bu atas kecerobohan saya!" katanya sambil menunduk karena merasa bersalah.
"Tidak apa,sepenuhnya juga bukan salahmu karena saya juga lagi terburu buru tanpa memperhatikan sekitarku!" jawab ibu tersebut
"Sekali lagi saya minta maaf dan permisi Bu!" pamitnya tapi baru satu langkah dia sudah dipanggil oleh ibu tersebut.
"Hei, kamu Khumairah kan,yang diangkot tadi?"
perlahan Khumairah mengangkat pandanganya dan kaget kemudian berfikir " bagaimana beliau bisa ada di perusahaan ini?"
"Apa jangan jangan yang dimaksud Bu olif pemilik perusahaan adalah beliau, aduh bagaimana ini?"
"Bu sekali lagi tolong maafkan saya, tolong jangan pecat saya soalnya saya benar benar tid,,,,,,!"
"Tenanglah saya tidak akan memecat mu hanya karena kesalahan kecil seperti tadi lagipula itu sepenuhnya bukan salahmu nak dan juga tidak terjadi apa apa kan?" ucapannya sambil tersenyum kepada Khumairah.
"Terimakasih Bu sekali lagi saya minta maaf."
"Ok,dimaafkan!" oh ya tadi kita belum berkenalan kan?"
"Nama saya Salma dan untuk beberapa hari kedepannya kita akan sering bertemu jadi kamu jangan terlalu sungkan sama saya, kamu panggil saja tante,ok!" ucap Bu Salma kemudian mengulurkan tangannya kepada Khumairah.
kemudian disambut oleh Khumairah lalu dengan sopannya mencium tangan beliau dengan takzim.
Melihat sikap Khumairah yang begitu santun terhadapnya iya berkata dalam hati "wah,sepertinya kamu tidak salah memilih calon. pendamping nak!"
"Sebelumya mairah minta maaf Bu, soal panggilan seperti saya tidak bisa memanggil ibu dengan sebutan Tante kalau berada dalam perusahaan, itu karena mairah tidak mau ada yang berfikir yang tidak tidak soal kedekatan saya sama ibu!"
"Tapi insya Allah, kalau kita berjumpa diluar perusahaan ibu mairah akan menyebut Tante dengan senang hati pastinya."
"Hmmm baiklah kalau begitu, tapi ingat jangan menyapaku dengan embel embel sebutan ibu,ok!"
"Iya, insya Allah Bu, kalau begitu mairah izin pamit dulu tidak enak rasanya kalau senior melihat saya berbicara dengan pemilik perusahaan lama lama!"
"Baiklah,,,"
"Assalamualaikum Bu!" ucap Khumairah.
"wa Alaikummussalam!" balas Bu Salma.
kemudian mairah melangkah sambil tersenyum bahagia.
ya,,, dia bahagia karena bisa bertemu dengan orang baik selain kedua malaikatnya dirumah.
Tak terasa waktu istirahat pun sudah masuk, perlahan Khumairah melangkahkan kakinya masuk kekantin yang sudah disediakan oleh perusahaan sambil membawa bekal yang ia bawa dari rumah, tujuan nya memang selain bisa menikmati masakan sendiri juga bisa berhemat.
"Hei Khumaira,di sini!" panggil temannya yang bernama Dinda.
Khumairah pun menoleh kearah suara lalu berjalan kesana.
"hmm, kamu bawa bekal dari rumah ya?" tanya Dinda.
"Iya, soalnya saya kan belum tau suasana ditempat kerja jadi ya kupikir lebih baik kalau bawa bekal!" jawabnya kemudian membuka tempat bekalnya.
"Wwaow, bekalmu seperti enak Khumairah!" ucap Dinda sambil manaki turunkan alisnya dan Khumairah pun mengerti maksud dari temannya itu.
"Ini untukmu, semoga kamu suka!" ucapnya sambil membagi makanan yang dia bawa ke Dinda.
"Hmm,Ini bukan suka lagi namanya sepertinya aku akan ketagihan deh." jawab Dinda.
Khumairah hanya tersenyum menanggapi ucapan dinda lalu mereka menikmati makan siang dengan sesekali bercanda.
setelah jam istirahat selesai mereka berdua pun beranjak dari kantin untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
Khumairah melangkah kesebuah ruangan yang sudah diberitahukan oleh seniornya untuk dibersihkan,dalam perjalanan dia bertemu kembali dengan Bu salma,Khumairah menunduk untuk menyapa beliau.
"selamat siang Bu Salma," ucapannya.
"Selamat siang Khumairah, kamu sudah makan siang?" tanya Bu Salma.
"Alhamdulillah bu, mairah baru saja selesai istirahat dan ini mau lanjut untuk kerja lagi!"
"Baiklah nak, padahal saya baru saja mau memintamu untuk menemaniku untuk makan siang didalam ruanganku!" ucap Bu Salma sambil menghembuskan nafasnya.
"Terimakasih Bu, insya Allah lain kali kalau ibu masih ada waktu," ucapnya sambil tersenyum manis dengan tutur kata yang sangat santun.
"Mari Bu saya pamit, assalamualaikum!" ucapnya
"Wa Alaikummussalam,nak!"
Lalu mairah melangkah pergi setelah mendengar jawaban dari Bu Salma, sambil melangkah dia berfikir kenapa Bu salma sangat baik padanya padahal mereka baru bertemu beberapa jam yang lalu.
"Ah,mungkin memang beliau orang yang sangat baik dan juga pasti beliau baik pada semua karyawannya diperusahaan ini bukan cuma kepada saya!"
Khumairah melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena setelah makan siang dia juga menyempatkan waktu untuk shalat dhuhur terlebih dahulu ditambah karena kembali bertemu dengan pemilik perusahaan yang mau tidak mau dia harus menyapa beliau yang memang berpapasan dengannya.
sementara di ruangan lain,,,,,,,,
seorang ibu sedang melakukan VC dengan putra kesayangannya yang sedang berada jauh di Kairo.
Dialah Bu Salma dan Azzam sang putra kesayangan yang nantinya akan menjadi pewaris dari segala yang di miliki orang tuanya.
"Assalamualaikum ummi,,,!" sapanya kepada sang ummi.
"Wa Alaikummussalam nak,,!" balas Bu salma.
"Ummi sehat kan?" tanya Azzam kepada umminya
"Iya nak, Alhamdulillah ummi sehat apa lagi sekarang ummi semakin semangat untuk selalu sehat dong.
"Wwahhh spertinya ummiku di sana lagi bahagia sekali,hmm ada apa ummi?"
"Ya sudah pasti bahagia dong apalagi sekarang ummi sudah melihat calon mantu ummi."
Azzam hanya menatap heran kepada umminya dalam hati dia bertanya tanya apa maksud umminya itu.
"Hei nak,kok kamu malah bengong sih?"
"Apa jangan jangan kamu sudah lupa sama alasan kamu mau melanjutkan kuliah mu disana,hmmm?"
Mata Azzam langsung saja melotot mendengar perkataan dari umminya kemudian tersenyum bahagia.
############ Bersambung 💞
Berikan like,vote dan hadiah kalian readers untuk menambah semangat author 🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!