Mona gadis miskin yang tinggal bersama bibi nya, demi menyambung hidup hampir setiap hari Mona bekerja. sepulang sekolah ia bekerja jadi pelayan cafe, setiap sore ia juga kadang membatu membereskan dagangan bibinya di pasar sedangkan di malam hari ia bekerja di tempat makan sebagai pencuci piring. semua ia kerjakan hingga tidak ada waktu untuk bersantai.
Di sekolah Mona lebih memilih menyendiri karena merasa tidak ada yang serius ingin menjadi teman baik nya. Mona tidak ingin terlibat hal apapun bagi nya ia hanya ingin menyelesaikan sekolahnya agar nanti ia lebih mudah mencari pekerjaan.
suatu hari di kelas Mona ada siswa baru dia seorang laki-laki tampan yang menjadi idola baru bagi kaum perempuan termasuk Mona, ia begitu kagum saat melihat Gilang pertama kali dalam hati ia berkata " kenapa dia begitu tampan". sambil melipat kedua tangannya menadah di pipi manisnya
Gilang memperkenalkan dirinya sebagai murid pindahan dan menyapa semua teman kelasnya. setela itu guru mempersilahkan Gilang untuk duduk di bangkunya kebetulan tempat duduk bersebelahan dengan Mona.
Mona yang tadi nya Masih termangu langsung kaget saat Gilang mendekat dan menyapanya.
"hay salam kenal" ujar Gilang sambil sedikit mengukir senyum di wajahnya hingga membuatnya terlihat semakin tampan. yang membuat jantung Mona terasa berdegup kencang
melihat Mona yang masih terdiam melihat kehadapan nya tanpa memberinya respon apa-apa Gilang memutuskan untuk segera duduk.
sepulang sekolah seperti biasa Mona pergi ke tempat nya bekerja, tidak di sangka di sana ia bertemu Gilang yang menemui ibu nya.
ternyata Gilang merupakan anak pemilik cafe tersebut. gilang yang melihat Mona langsung menyapa nya sambil berkata " bukan kah kamu siswi yang duduk di sebelahku?" Mona sempat kaget melihat Gilang sebelum akhirnya ia membernarkan pertanyaan Gilang
"hmmm" jawaban Mona sedikit malu
"baguslah kalau begitu bekerjalah yang rajin" ujar Gilang sambil pergi meninggalkan Mona.
Mona Masi tidak menyangka kalau murid baru tersebut anak pemilik cafe tempat ia bekerja. untuk pertama kali ia merasa malu menjadi pelayan. karena pemiliknya adalah Gilang.
ibu Gilang kemudian bertanya pada Mona apa benar dia satu kelas dengan anak nya? Mona membenarkan. mengetahui hal tersebut ibu Gilang meminta Mona untuk memberi tahunya hal yang menyangkut tentang Gilang di sekolah. dengan rasa bingung Mona menyetujui permintaan Tina atau ibu Gilang.
Setelah pulang dari cafe Mona membantu bibi nya membereskan dagangan di pasar. bibi bertanya pada Mona apa Mona suda makan Mona menjawab bahwa ia ingin makan di rumah saja. bibi tersenyum melihat keponakan nya tersebut. sampai di rumah bibi menyiapkan makan malam mereka dengan lauk seadanya.
Di dalam kamar Mona terlihat melamun kadang ia merasa sedih bila teringat kedua orang tua nya Mona sangat merindukan sosok ibu dan ayah nya yg belum sempat ia rasakan kasih sayang mereka. ibu Mona meninggal saat berjuang melahirkannya sedangkan ayah nya dulu berpamitan pergi untuk merantau ke kota tapi hingga hari ini ayah nya tak kunjung kembali. ia tidak tau keberadaan ayah nya, Mona selalu berharap suatu hari nanti ayah nya akan datang menemui Mona.
keesokan hari di kelas Mona mendengar percakapan teman teman nya yang sedang membicarakan tentang Gilang mereka mengatakan Gilang merupakan anak geng motor dan terlibat tauran di sekolah lama nya.
mereka berpendapat apa mungkin sebenarnya Gilang siswa yang nakal mangkanya ia di pindahkan. Mendengar hal tersebut Mona teringat perkataan ibu Gilang pada nya yang meminta mengawasi dan melaporkan hal yang terjadi pada Gilang.
Mona juga berpikir apa mungkin benar yang di katakan teman teman nya kalau Gilang ternyata siswa yang nakal. saat Gilang masuk semua murid berhenti membicarakan nya.
Mona melihat Gilang dengan rasa penasaran. selesai jam pelajaran mereka di berikan tugas sekolah. Gilang bertanya pada Mona apakah dia butuh uang tambahan?
sejenak Mona terdiam mendengar ucapan Gilang, ia merasa bingung kenapa Gilang bertanya begitu
"maaf tapi kenapa kamu bertanya begitu?" ujar Mona
Gilang melanjutkan perkataan nya " kalo butuh uang tambahan bisa bantu kerjakan tugas ku, tenang saja aku akan membayar mu" sambil memberikan buku tugas nya pada mona dan pergi begitu saja.
melihat tingkah Gilang Mona merasa sangat kesal mengapa seenaknya Gilang menyuruhnya begitu saja tanpa meminta persetujuan terlebih dulu.
Di tempat kerja ia kembali bertemu Gilang rasanya ia ingin sekali meluapkan kekesalan nya tapi disana masih ada ibu Gilang.
sepulang kerja Mona kembali melihat Gilang baru pulang dari luar ia sedang memarkir motor nya Mona langsung mendekati gilang untuk mengembalikan bukunya.
"ini ambil buku mu kerjakan sendiri tugasmu lain kali tolong jaga sikap jangan mentang-mentang kamu punya banyak uang kamu bisa seenak nya menyuruhku, aku memang selalu butuh uang tapi tidak begini cara nya jadi tolong jangan bersikap seenaknya". Mona lalu meninggalkan Gilang yang merasa bingung mengapa Mona marah padahal ia hanya mintak tolong Mona mengerjakan tugas dan lagi pula ia akan membayar bukan menyuruhnya secara cuma-cuma
saat masuk cafe ibunya melihat Gilang membawa buku pelajaran lalu bertanya
"Gilang buku apa yang kamu bawa kenapa bawa buku tulis ke mari?"
Gilang Diam sejenak lalu ia beralasan kalau ia membawa buku tugas karena ingin meminta tolong mona untuk membantunya mengerjakan tugas karena ia murid baru jadi belum banyak paham tentang pelajaran yang di berikan guru. tapi seperti nya pegawai ibu suda pulang". mendengar hal tersebut ibu Gilang mengerti lalu menelpon Mona untuk membatu Gilang mengerjakan tugas nya.
Gilang tersenyum mengiyakan perkataan ibu nya lalu menitipkan buku tulis nya pada ibu Gilang agar nanti bisa di ambil oleh mona.
Di jalan Mona menggerutu kesal kenapa malah lapor ibu nya untuk mintak di kerjakan tugas dasar anak manja".
Mona kembali lagi ke toko kue untuk mengambil buku Gilang sesampai di sana Tina memberikan buku tugas kepada Mona dan meminta Mona untuk membatu anak nya. dengan tersenyum Mona mengiyakan dan langsung berpamitan untuk pulang. di luar Mona melihat Gilang dari kejauhan Gilang juga melihat nya sambil tersenyum. tapi Mona malah berpaling muka dan langsung bergegas pulang.
"dasar laki-laki licik, untung saja dia tampan, kalau tidak siapa yang mau peduli dengan nya" batin Mona sambil terus berjalan pulang
di kamarnya Mona mulai mengerjakan tugas sekolahnya, sambil melihat ke bingkai foto ibu dan ayahnya.
"ayah... ibu ...kalau kalian masih ada di dekatku, kalian pasti bangga padaku karena selain pandai cari uang aku juga rajin belajar" ucap Mona sambil tersenyum pada foto orang tuanya
keesokan harinya Mona sedang berjalan kaki menuju ke sekolah. di jalan tiba-tiba saja Gilang berhenti di dekatnya untuk menawarkan tumpangan pergi ke sekolah bersama
tapi Mona menolaknya karena tidak mau merepotkan lagipula sebentar lagi ia sampai ke sekolah. mendengar jawaban Mona Gilang kembali melaju sepeda motor nya.
"kenapa ia langsung pergi begitu saja hanya karena aku menolak, apa ia tidak bisa sedikit berusaha agar aku ikut" keluh Mona merasa sedikit kecewa karena menolak ajakan gilang
sesampai dikelas mona melihat Gilang suda duduk di bangkunya. mona mendekatinya dan memberikan buku tugas yang suda ia kerjakan kepada Gilang.
" ini buku tugasmu" Gilang mengambilnya sambil mengatakan "kenapa tidak menolak kalo ibuku yang suruh" ujar Gilang meledek Mona.
Mona hanya menatap Gilang dengan rasa kesal.
"terima kasih suda mau mengerjakan tugas ku" Gilang berdiri sambil mengelus kepala Mona dan meninggalkan Mona pergi ke luar kelas.
melihat tingkah spontan Gilang malah membuat Mona salah tingkah dan takut kalo ada teman teman nya yang melihat.
Di kantin Mona melihat Gilang sedang makan bersama perempuan yang nampak akrab dengan Gilang. Mona berpikir apa mungkin itu pacar baru nya Gilang karena mereka terlihat nampak sangat dekat
perempuan tersebut bernama Bela ia merupakan teman masa kecil Gilang mereka kembali bertemu karena sekarang mereka satu sekolahan. dalam hati Mona merasa sedih karena mungkin saja memang itu pacar Gilang karena memang banyak perempuan yang mencoba mendekati Gilang.
kembali ke tempat kerjanya Mona yang sedang melayani pembeli hari itu lumayan ramai hingga membuatnya sedikit kewalahan. tiba2 datang Gilang bersama bela yang suda lama tidak berkunjung ke tempat ibu Gilang.
melihat bela yang datang Tina tersenyum menyapa nya dan berkata " suda lama sekali bela tidak perna datang kemari" bela juga menyapa ibu Gilang dengan mengatakan bahwa ia mintak maaf karena jarang berkunjung sebab ia sering mengikuti pelajaran tambahan di luar jam sekolah.
Mona melihat keakraban mereka jadi merasa penasaran sebenarnya bela siapa nya Gilang. saat mau pulang kerja cuaca sedang tidak bersahabat Mona tidak bisa pulang karena hujan lebat ia hawatir kalau ia tidak segera membantu bibi nya pasti kerepotan membereskan dagangan.
saat hujan reda Mona bergegas ke tempat bibi nya. mereka bertemu di jalan karena ternyata bibi nya suda menuju ke rumah. Mona langsung mendekat untuk membatu bibi membawa dagangan nya. karena jalanan licin tiba2 ada sepeda motor yang hampir menabrak Mereka beruntung mereka sempat menghindar dan pengendara motor bisa mengendalikan laju nya.
pengendara motor mendekati Mona untuk menanyakan apa mereka baik-baik saja. Mona dan bibi mengatakan mereka baik-baik saja. pengendara tersebut ternyata mengenal Mona ia mengatakan bahwa ia perna melihat Mona di sekolah nya dan benar ternyata memang mereka satu sekolahan. setelah meminta maaf pengendara motor lalu pergi.
di rumah Mona sedang makan malam bersama bibi nya tiba-tiba ada telpon masuk yang meminta bantuan nya untuk mencuci piring karena sedang ramai pelanggan.
seperti biasa Mona selalu siap untuk membantu, di kala pemilik tempat makan itu membutuhkan bantuannya
saat sedang membereskan piring kotor Gilang yang kebetulan makan disana bersama Roy dan yang lainnya tanpa sengaja ia melihat Mona. Gilang tidak menyangka ternyata Mona juga bekerja disana.
Mona sibuk membereskan piring kotor hingga tidak melihat keberadaan Gilang disana. Gilang sengaja tidak menyapa nya dan langsung pergi setela selesai makan.
***
keesokan hari disekolah jam pelajaran olahraga Mona hanya duduk diam melihat teman nya bermain, Gilang yang memperhatikannya dari kejauhan saat gilang ingin mendekat ke arah Mona tiba-tiba ada laki2 yang menyapa Mona
"hey masih ingat aku?" tanya laki2 tersebut Mona sempat kaget dan bilang
"bukankah kamu pengendara motor kemarin ?" jawab Mona
"iya bener, perkenalkan namaku Rangga nama kamu siapa?" sambil mengulurkan tangan pada Mona.
"aku Mona, ternyata kita memang satu sekolahan"
"hmmm" jawab Rangga sambil duduk di samping Mona
" kenapa tidak ikut olahraga"? tanya Rangga
"aku tidak bisa main basket" jawab mona
" kapan-kapan aku ajarin main basket mau gak?"
"benarkah...tentu saja aku mau" jawab Mona tersenyum senang pada rangga dari saat itu mereka jadi berteman.
sepulang sekolah Rangga bermaksud mengantar Mona pulang, Mona mengatakan bahwa dia masi ada urusan lain dan menyuruh Rangga untuk pulang duluan saja.
tapi karena Rangga tetap memaksa ingin mengantar Mona akhirnya ia setuju ikut Rangga ke tempat kerja nya.
sampai di tempat kerja Mona berterima kasih dan mengatakan pada rangga bahwa ia bekerja di cafe ini
"Baikla, kalau begitu selamat bekerja" ujar Rangga lalu kembali melaju sepeda motornya
Di tempat kerja Mona sama sekali tidak melihat Gilang biasa nya Gilang selalu mampir ke cafe ibu nya tapi hari itu Gilang sama sekali tidak datang.
sepulang kerja Mona menelpon bibi nya kalo ia pulang telat bibi nya menyuruh Mona untuk tidak lupa makan. Saat Mona membeli makan tidak sengaja dia melihat Bela sedang bersama Gilang keluar dari suatu tempat mereka pulang dengan mengendarai sepeda motor.
sejenak Mona berdiri di tempatnya merasa iri pada Bela yang terlihat begitu bahagia bersama Gilang. tidak seperti diri nya yang cuma sibuk bekerja tidak punya waktu untuk bersenang-senang dengan teman nya.
Mona pulang larut malam ia berjalan terburu buru karena hawatir akan kehujanan di jalan. tiba-tiba saja ia dikagetkan oleh kedatangan Gilang.
Mona yang sangat kaget langsung bertanya kenapa Gilang bisa ada di sana?
Gilang justru balik bertanya dengan pura-pura tidak tahu " kamu sendiri kenapa selarut ini masih belum pulang? kamu tidak takut tengah malem begini Masi keluyuran di jalan? .
Mona beralasan kalau dia baru pulang dari rumah teman nya. Gilang yang mengetahui alasan sebenarnya tidak mempermasalahkan jawaban Mona dan menyuruh nya naik ke motor nya, Mona sempat menolaknya karena tidak mau Gilang mengantarnya pulang tapi Gilang memaksa Mona untuk cepat naik sebelum kehujanan.
benar saja mereka kehujanan sebelum sampai ke rumah, di rumah bibi Mona suda menunggu nya pulang dengan rasa hawatir.
saat melihat Mona sampai di rumah bibi merasa lega dan menyuruh mereka cepat masuk karena hujan Masi sangat lebat.
Gilang mampir untuk meredakan hujan di rumah Mona ia duduk di luar menunggu hujan reda
bibi membawa secangkir teh hangat menyuguhkan pada Gilang dan mempersilahkan Gilang untuk meminumnya.
"terima kasih ya suda mengantar Mona pulang" ujar bibi sambil tersenyum ramah pada Gilang
"iya tante..sama-sama" jawab Gilang lalu meminum teh hangat yang di suguhkan oleh bibi Mona
Mona kembali ke depan setela berganti pakaian, ia menawarkan Gilang untuk berganti pakaian dengan meminjam baju nya tapi Gilang menolak nya karena merasa tidak nyaman harus berganti baju.
di depan Gilang bertanya pada mona "kemana ayah Mona apa belum pulang kerja?". Mona menjelaskan bahwa dia hanya tinggal dengan bibi ny. "ibu ku suda meninggal saat melahirkan ku, dan ayah ku, dia suda lama tidak pulang aku bahkan tidak tau ayahku ada di mana sekarang". mendengar hal tersebut Gilang merasa tidak enak telah menanyakan tentang orang tua Mona.
Gilang mengerti kenapa Mona sering kali bekerja karena bagi nya tidak ada yang bisa ia andalkan.
"maaf ya aku tidak bermaksud membuat mu sedih dengan menanyakan tentang orang tuamu" tutur Gilang merasa bersalah.
Mona hanya tersenyum " tidak masalah, memang begitu kenyataannya" jawab Mona.
Mona ingin menanyakan tentang Gilang bersama bela tadi siang tapi ia mengurungkan niat ny karena merasa tidak punya hak untuk tau urusan Gilang dan Bela.
setelah kurang lebih satu jam di tempat Mona kini hujan mulai reda Gilang berpamitan untuk pulang ia memanggil bibi Mona yg ada di dalam untuk pamit pulang.
Kembali pada suasana sekolah di dalam ruang kelas guru mengumumkan pada murid bahwa sekolah akan mengadakan kemping. bagi seluruh siswa yang ingin mengikuti kegiatan tersebut silahkan untuk mendaftarkan nama mereka.
serontak semua murid merasa senang dengan kegiatan kemping tersebut kecuali Mona yang terlihat tidak antusias.
teman wanita Mona menanyakan tentang kemping sekolah pada Mona.
" Mona bagaimana apa kamu mau ikut? tanya temannya yang bernama Sinta
" entahlah, tapi seperti nya aku tidak bisa ikut kamu tau sendiri aku harus kerja mana bisa ikut kemping sekolah"
"kalau begitu mintak cuti saja beberapa hari di tempat kerja mu, pasti atasan kamu ngerti kok kan ini kegiatan dari sekolah, apalagi bos kamu ibu nya Gilang dia pasti tau kalo ada kegiatan kemping karena Gilang juga pasti bakal ikut" ujar Sinta meyakinkan mona untuk ikut serta. tapi Mona masih belum memutuskan untuk ikut atau tidak.
Di luar Bela menghampiri Gilang yang baru selesai tanding basket bersama tim nya.
"wah makin jago saja main basket nya" sapa bela sambil memberikan sebotol air minum.
Bela mengatakan pada Gilang bahwa ia akan mampir ke cafe ibu gilang sepulang sekolah. Bela meminta Gilang untuk menunggu nya agar bisa pergi bersama.
Saat Gilang menunggu Bela untuk pulang bersama Gilang melihat Rangga dan Mona juga pulang bersama. entah kenapa Gilang terlihat kesal dengan Rangga yang sering mengantar Mona pulang.
***
saat sedang berjalan kaki menuju rumah nya. Gilang menghampiri mona dan mengajak mona untuk ikut dengan nya ke suatu tempat. Mona menolak nya karena merasa tidak tahu Gilang mau mengajaknya ke mana tapi Gilang justru menarik tangan Mona untuk mengikuti nya. saat mereka sampai ke tempat yang di maksud.Mona tercengang merasa kagum dengan apa yang dia lihat. ternyata malam itu sedang ada pertunjukan yang sangat meriah. Gilang mengajak Mona untuk ikut bermain. mereka bermain bersama dengan canda tawa ria.
hampir setiap permainan mereka ikuti. Mona merasa malam itu begitu menyenangkan seakan semua rasa penatnya terasa hilang ia berpikir apakah itu nyata bagi nya atau ia hanya sedang bermimpi sambil menatap ke arah Gilang.
setela mereka selesai bermain Gilang mengantar Mona untuk pulang. Mona berterima kasih pada Gilang karena telah mengajaknya ke pertunjukan itu.
Gilang lalu bertanya tentang kemping pada Mona. Gilang bertanya apakah Mona akan ikut kemping sekolah. tapi Mona meyakinkan diri bahwa seperti nya ia tidak bisa ikut.
"kalau kamu tidak bisa ikut karena pekerjaan, jangan khawatir aku akan meminta ibu ku memberikanmu izin untuk ikut kemping" ujar Gilang
"bukan begitu, aku hanya tidak ingin ikut karena memang kurang tertarik dengan kegiatan kemping" jelas mona
mereka suda sampai di rumah Mona saat Gilang ingin pulang dia kembali mengatakan pada Mona untuk memikirkan kembali tentang kemping sekolah dia sangat berharap Mona bisa ikut kemping.
"hmmm" jawab Mona seraya melihat kepergian Gilang
***
siang menyisahkan peluh di hati, berganti malam membawa sebuah harapan baru hingga pagi menjelang. begitulah gambaran hari-hari yang Mona lalui
suasana yang berbeda di pagi hari terlihat Mona yang sibuk membatu bibi nya menjual ayam potong di pasar. karena hari ini hari libur sekolah Mona membatu berjualan di pasar.
terdengar suara telpon Mona berbunyi Mona menepi untuk mengangkat telpon, rupanya Rangga yang menelpon untuk mengajak Mona bertemu siang nanti.
Mona mengatakan bahwa ia tidak bisa. Rangga bertanya apa Mona ada urusan lain? Mona mengatakan bahwa dia sedang membantu bibi nya. Rangga mengerti dan berharap lain hari mereka bisa pergi bersama saat libur sekolah.
bibi meminta Mona untuk segera pulang tidak perlu membantunya sampai sore karena itu waktu libur Mona jadi beristirahatlah di rumah, mona mengatakan untuk tetap membantu bibi karena merasa bosan bila sendirian di rumah.
Bela datang ke cafe untuk bertemu Gilang disana ia melihat ibu Gilang yang terlihat senang menyambut kedatangannya.
Bela menyapa ibu Gilang dan memberikan bingkisan dari orang tua nya yang baru pulang dari luar kota.
"selamat pagi Tante"sapa bela
"eh..nak bela...pagi juga..ayo masuk" pinta Tina dengan ramah
"oh iya Tante ini ada oleh-oleh dari mama" ujar bela sambil mengulurkan bingkisan yang ia bawa
"terima kasih banyak bela, suda repot-repot membawakan oleh-oleh buat Tante" ujar Tina seraya menyambut bingkisan yang di bawa bela
Tina mempersilahkan bela untuk duduk.
"oh iya Tante, Gilang nya ada?"
"Gilang sedang pergi keluar, tapi sebentar lagi ia pasti akan pulang" ujar Tina
sambil menunggu Bela menceritakan tentang kemping sekolah pada ibu Gilang. rupanya Gilang belum cerita apa-apa tentang kemping tersebut sehingga ibu Gilang baru tau saat Bela cerita.
Saat Gilang pulang ia melihat ada Bela. tina meninggalkan mereka berdua
"bela ada perlu apa kamu kemari"? tanya Gilang sambil duduk
"Gilang temenin aku ya kita pergi beli keperluan buat kemping " ujar bela menceritakan maksud kedatangannya kesana.
Gilang yang saat itu suda ada rencana lain ia akhir nya menolak ajakan Bela
"sorry banget ya bel aku tidak bisa karena aku suda ada janji sama Roy, tidak enak kalau membatalkan begitu saja, lagi pula kamu bisa pergi sama temen kamu".
Bela merasa sedikit kecewa karena Gilang lebih memilih Roy dari pada menemaninya, tapi bela tetap menerima keputusan Gilang kalo memang dia tidak bisa.
" baikla tidak apa2 kalo kamu memang tidak bisa, tapi kenapa kamu belum cerita pada ibu mu kalau di sekolah kita bakal ada kegiatan kemping, atau sebenar nya kamu tidak mau ikut kemping?" tanya bela
Gilang menjawab bahwa ia hanya belum sempat menceritakan nya, Gilang juga mengatakan bahwa kemungkinan memang dia tidak mau ikut. mendengar hal tersebut bela menanyakan alasan Gilang tidak mau ikut.
"aku hanya kurang tertarik dengan kegiatan kemping" ujar Gilang yang membuat bela sedikit sedih karena alasan ia sangat antusias untuk pergi kemping adalah karena Gilang
karena di rasa urusannya Sida selesai bela pamit pulang.
setelah kepulangan bela. Tina bertanya pada Gilang apa benar ada kemping di sekolah? Gilang membenarkan pertanyaan ibu nya. lalu ibu Gilang kembali melanjutkan ucapannya.
"kalau begitu Gilang harus ikut kemping, Bela juga pasti ikut jadi kamu juga harus ikut sekalian bisa jagain bela di sana" pinta ibu Gilang.
"ibu ini bagaimana, memang nya aku bodyguard nya sampe harus jagain dia segala. lagian disana banyak orang ada guru juga jadi pasti aman". jawab Gilang sambil melangkah pergi.
dari kejauhan ibu Gilang tetap menegaskan bahwa Gilang harus ikut jangan sampai tidak ikut.
Di pasar Mona Masih sibuk dengan dagangan nya, ia sampai tidak sadar kalau ada Rangga yang mendatanginya di pasar.
Rangga merasa kagum dengan kelincahan Mona dalam memotong ayam jualannya. Rangga menggoda Mona dengan mengatakan bahwa ia membeli sekilo ayam
"baikla tunggu sebentar" jawab Mona lalu menoleh ke arah Rangga
"Rangga, bagaimana kamu bisa tau kalau aku disini". tanya Mona kaget
" tidak sengaja saat lewat tadi aku melihat kamu disini".
Rangga kemudian membantu Mona berjualan, bibi melihat mereka dan Rangga mengenalkan diri sebagai teman sekolah mona. lalu bibi mengingat kalo Rangga orang yang sempat menabrak mereka waktu itu dan Rangga membenarkan ucapan bibi.
Melihat Rangga yang sibuk membantu Mona, bibi terlihat senang karena suda baik membantu keponakannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!