Haii kakak kakak yang baik hati dan tidak sombong... akhirnya kita bisa bertemu lagi disini setelah aku melewati banyak sekali drama kehidupan....
Sebelumnya terima kasih buat kakak kakak semua yang sudah mau baca novel-novel aku... aku bahagia banget saat akun ini bisa dibuka kembali...
Untuk novel lama yang belum kelar ada disini, aku minta maaf banget ya.. sepertinya aku tidak bisa melanjutkan sebab saking lamanya hiatus, aku sendiri sampe lupa 😅 dan kalau udah lama gak update level juga terjun bebas. Maaf ya, maklum aku penulis amatiran....
Dan untuk novel Benih Bayaran, InshaAllah akan segera menyusul ya sampai tamat cinta Argha dan Elmeera.
Dan kakak kakak... ini novel baru aku yang akan update rutin di jam 6 pagi dan 6 sore... Semoga kalian suka ya... Terima kasih ..
...****************...
Happy Reading ❤️
Kita main santai dulu sampai bab 20 ya.. setelah itu, siap-siap membaca banyak kejutan heheh 😘
The Series “Menikahi Gadis Menyebalkan” yang tayang di salah satu layanan streaming berbayar benar-benar sukses menarik hati para pemirsanya.
Terbukti, series tersebut baru saja tayang empat episode dalam bulan ini. Namun hampir semua media sosial berisi potongan demi potongan adegan dalam series tersebut yang membuat para netizen baper akan totalitas acting kedua pemeran utamanya yaitu Gara dan Sabrina.
Produser yang ingin mendobrak series tersebut hingga menduduki rangking pertama meminta pada rumah produksi untuk mengadakan acara Meet and Greet di sebuah Mall dengan mendatangkan dua pemeran utama yang saat ini menjadi dambaan para warganet.
Dan, The Amarilis Mall yang merupakan Mall terbesar dan termegah di Ibu kota menjadi pilihannya.
Setelah seminggu lalu promosi besar-besaran melalui sosial media tentang acara Meet and Greet tersebut, malam ini The Amarilis Mall benar-benar di penuhi oleh pengunjung yang sebagian besar adalah kaum Hawa.
Mulai dari para gadis remaja hingga ibu-ibu yang biasa disebut dengan bani daster. Para kaum Hawa tersebut rela berdesakan untuk bisa melihat langsung para pemain series ‘Menikahi Gadis Menyebalkan’ terutama dua pemeran utamanya yang tampan dan cantik.
Tepuk tangan dan teriakan dari para penggemar series tersebut tidak dapat di bendung lagi saat dua pemeran utama yang sedang melakukan sesi tanya jawab yang di pandu langsung oleh MC ternama tanah air.
Hampir semua pertanyaan mengarah pada kehidupan pribadi seorang Gara dan Sabrina, artis muda yang memiliki berjuta pesona. Tidak ketinggalan juga perihal kisah asmara mereka di dunia nyata juga di kulik dalam sesi tanya jawab tersebut.
Chemistry yang terbangun antara pemeran utama itu benar-benar terjalin dengan baik hingga membuat siapa saja gemas sendiri. Tidak sedikit pula netizen yang mendoakan mereka agar berjodoh di dunia nyata hingga nantinya sampai ke pelaminan.
Sebab saat di singgung masalah pasangan,.keduanya mengaku sama-sama sedang tidak memiliki kekasih dan tidak sedang dekat dengan siapa-siapa. Jawaban itu tentu membuat para penonton bersorak gembira.
Itulah yang memang berusaha dibangun oleh Produser, menggiring opini publik demi kesuksesan filmnya untuk meraih untung sebanyak-banyaknya.
Dan dari lantai dua The Amarilis Mall, seorang gadis cantik dengan pakaian formalnya nampak tersenyum tipis mendengar pernyataan dari seorang lelaki bernama Gara itu mengenai statusnya saat ini.
"Tidak memiliki pasangan dan tidak dekat dengan siapa-siapa?" Gumam gadis itu dengan tersenyum kecut.
Tidak berselang lama, gadis tersebut pun memilih pergi dengan membelah lautan manusia yang terus berteriak dan memuja nama Segara Byantara, kekasih hatinya hatinya sejak hampir tiga tahun lalu.
...**...
“Gila… acting kalian emang gak perlu diragukan lagi..” Ucap seorang kru setelah acara meet and greet itu selesai.
“Gue yakin, series ini akan membuat nama kalian akan melejit, terutama Gara. Lihat saja followers sosial media elu, naik puluhan ribu dalam waktu satu jam saja. Dih dambaan para gadis.” Kata seorang wanita yang bernama Melly dengan senyum penuh kebanggaan pada Gara.
Melly merupakan seorang manager artis yang saat ini memegang Gara. Segala yang berhubungan dengan pekerjaan Gara, Melly semua yang mengatur. Bahkan saat Gara memakai jasa Melly, Melly begitu gigih mencarikan job dan jadwal casting yang cocok untuk Gara.
“Semoga saja! Gue juga gak nyangka akan seheboh ini antusias masyarakat, thank ya Mel, semua berkat elu.” Jawab lelaki bernama lengkap Segara Byantara yang menjadi pemeran utama lelaki di series Menikahi Gadis Menyebalkan itu.
“Tinggal enam series lagi yang belum tayang… dan tiga series bonus. Kita harus lebih bekerja keras agar view-nya semakin meningkat, dan series ini harus menjadi tranding nomor satu!” Ucap lelaki paruh baya yang merupakan tangan kanan sutradara itu dengan penuh semangat dan disetujui oleh semuanya.
Gara yakin, setelah ini jadwalnya akan semakin padat mengingat popularitasnya yang terus meningkat sebab tawaran endorse hingga iklan produk-produk besar sudah mulai masuk pada managernya, Melly.
“Kita hidup di Negara dimana Good looking itu sangat penting. Ya, gue akui acting Gara dan Sabrina benar-benar bagus, Feel mereka dapat banget hingga bikin penonton gregetan. Tapi tampang mereka yang sangat good looking itu benar-benar mampu mendobrak nama mereka dan series ini.” Ucap salah satu kru wanita bernama Lela yang memang memuja ketampanan Gara dan kecantikan Sabrina.
“Hmm gue setuju. Karena kenyatannya, di sosial media banyak banget yang memuji kegantengan seorang Segara dan kecantikan seorang Sabrina.” Sahut yang lainnya membuat gadis bernama Sabrina itu tersenyum bahagia karena pujian demi pujian tertuju pada dirinya dan Gara.
Terlebih tidak sedikit yang berargumen bahwa Gara dan Sabrina sangatlah cocok. Obrolan ringan antara pemain dan kru terus berlanjut.
“Gara, kamu kenapa?” Tanya Sabrina yang memperhatikan Gara sedari tadi diam saja sambil memegang ponselnya seperti menunggu kabar dari seseorang.
“Gara…” Sabrina menyentuh pundak Gara hingga membuat lelaki 22 tahun itu tersentak.
“Eh.. iya, ada apa Sab?” Tanya Gara menatap gadis cantik yang duduk disampingnya itu dengan penuh tanya.
Gara akui secara fisik Sabrina memang cantik, namun kecantikan Sabrina tidak mampu membuat Gara merasa tertarik untuk lebih atau nyaman. Apalagi membuat jantungnya berdebar cepat, Sabrina tidak bisa untuk itu. Karena jantung Gara berdebar cepat Gara berada didekat anak dari tetangga sebelah rumahnya, Brinia.
“Kamu kenapa Gara? Kenapa kamu sedari tadi diam saja?” Tanya Sabrina dengan lembut. Sabrina selalu menggunakan aku dan kamu saat berbicara dengan Gara meskipun Gara terus menggunakan elu dan gue.
“Nggak… gue gak kenapa-kenapa.” Jawab Gara membalas senyum lawan mainnya itu. Senyum yang sangat di paksakan itulah yang Sabrina tangkap.
“Oh ya, satu lagi..” Ucap lelaki paruh baya membuat Gara dan Sabrina langsung memfokuskan pada sumber suara. Gara dan Sabrina sangat kenal dengan suara tersebut, siapa lagi jika bukan Pak Arman, produser mereka yang terkenal galak dan tegas.
“Saya hanya ingin mengingatkan isi kontrak yang sudah ditanda tangani oleh Gara dan Sabrina. Dimana kalian berdua tidak boleh dekat atau menjalin hubungan dengan lawan jenis sampai masa kontrak itu selesai.
Kecuali, kalau Gara dan Sabrina memang mau berpacaran sungguhan di dunia nyata. Its Oke, karena saya yakin itu akan menambah antusias penggemar pada kalian dan series yang sedang kalian bintangi saat ini. Saya ingin semuanya berjalan dengan seharusnya hingga series ini selesai dengan baik.” Kata Pak Arman dengan tegas menatap Gara dan Sabrina.
“Siap pak! Aman!” Ujar Sabrina. Namun Gara hanya mengangguk lemah sambil susah payah menelan salivanya.
“Brinia Maafkan aku, untuk sementara aku harus menyembunyikan status kita. Hal ini terpaksa aku lakukan demi impian aku dan membuktikan sama papa kalau aku bisa... Aku sayang dan cinta banget sama kamu Brinia, aku berharap kamu bisa mengerti posisi aku saat ini dan bersabar sebentar saja.” Batin Gara.
“Oke.. kalau begitu saya tutup acara malam ini dengan rasa syukur yang teramat dalam pada Sang Pencipta dan terima kasih untuk kerja keras kalian semua. Selamat Malam.” Ucap Pak Arman setelah bertanya pada semua rekan kerjanya apa yang belum di mengerti dengan projects ke depannya.
Setelah di bubarkan, Gara pun bersiap membereskan barang-barangnya dengan dibantu Melly, managernya. Rasanya Gara ingin segera pulang dan menemui seseorang yang terus mengganggu pikirannya sejak tadi. Seseorang yang ternyata tidak datang di acara pentingnya ini.
to be Continued
Setelah di bubarkan, Gara pun bersiap membereskan barang-barangnya dengan dibantu Melly, managernya. Rasanya Gara ingin segera pulang dan menemui seseorang yang terus mengganggu pikirannya sejak tadi. Seseorang yang ternyata tidak datang di acara pentingnya ini.
“Gara, aku boleh pulang bareng kamu enggak?” Tanya Sabrina yang tiba-tiba sudah berada di samping Gara lagi.
“Memang supir elu kemana?” Tanya Gara.
“Supir aku tadi cuma nge-drop aku doang karena mau menjemput mama aku di bandara.” Jawab Sabrina degan lembut.
Gara terdiam. Dalam hatinya, Gara jelas menolak untuk mengantarkan Sabrina, namun Gara berusaha mencari alasan yang baik pada lawan mainnya itu.
“Gimana Ga? Boleh ya?” Tanya Sabrina lagi dengan penuh harap.
“Anterin aja Ga, kan satu arah juga… nanti gue akan bikin story yang memancing jiwa kepo para netizen deh…. Gue yakin setelah elu mengantarkan Sabrina pulang, netizen akan semakin heboh di media sosial dan menduga kalian cinta lokasi.” Sambung Melly yang sangat berharap Gara dan Sabrina jadian sungguhan karena itu akan membuat fans Gara-Sabrina makin heboh dan popularitas keduanya semakin melejit.
Tidak, Gara tidak ingin menjalin kedekatan dengan lawan jenis melebihi batas. Jika memang harus mengantarkan teman perempuannya, setidaknya Gara harus dengan sepengetahuan kekasihnya. Itulah prinsip Gara karena tidak ingin terjadi kesalahpahaman kedepannya nanti.
Gara menghela nafasnya kasar mendengar ucapan Melly, sungguh Melly sangat menguji kesabaran Gara. Oke, Melly dalam pekerjaan memang oke dan totalitas tapi menurut Gara, Melly terkadang terlalu memaksa kehendaknya hingga berusaha mengatur kehidupan pribadi Gara yang sebenarnya bukan ranahnya.
“Sorry.. gue gak bisa. Gue harus cepet balik ke rumah. Lagian gue gak mau main Gimik demi menaikkan popularitas. Cukup prestasi yang ingin gue tunjukkan. Gue gak suka tebar sensasi.” Jawab Gara meraih tasnya.
“Elu kenapa buru-buru sih Ga? Kayak suami yang ditunggu istrinya di rumah tau gak!” Omel Melly.
Manager Gara ini memang cukup bawel dan selalu ingin semuanya berjalan sempurna. Tidak jarang Gara juga merasa jengah dengan segala aturan yang managernya itu buat, namun mau bagaimana lagi semua demi impiannya dan membuktikan pada papanya.
“Gue capek dan sedang gak enak badan, gue juga ada janji sama adek gue!” Jawab Gara singkat yang sebenarnya hanyalah alibi semata. Gara memang menutup rapat hubungan asmaranya termasuk dengan managernya sendiri.
“Gara, kamu sakit?” Tanya Sabrina dengan raut wajah cemas. Sabrina yang hendak memeriksa kening Gara itu pun urung dilakukan melihat Gara yang langsung mundur dan menjaga jarak pada lawan mainnya itu.
“Sabrina, untuk kesekian kali gue ingetin sama elu ya… kedekatan kita hanya terjadi di depan kamera. Hanya di depan kamera, catat itu baik-baik. Bersikap professional-lah karena gue gak pernah suka orang asing menyentuh bagian tubuh gue manapun tanpa seizin.” Ucap Gara dengan tegas yang langsung pergi begitu saja meninggalkan ruangan make up.
Setiap Brinia tidak ada kabar seperti ini, pasti Gara sulit mengontrol emosinya.
Sabrina diam membisu menatap kepergian Gara dengan nanar.
“Sabrina, elu sabar ya,,, sepertinya Gara sedang ada masalah dan dia sedang terbawa emosi.” Kata Melly mengusap punggung artis cantik itu dengan iba.
Tidak sekali dua kali Melly melihat Gara bersikap seperti itu pada Sabrina. Dan Melly tahu bahwa Sabrina sepertinya mulai menyukai Gara. Mungkin terbawa perasaan karena karakter Gara di series yang mereka bintangi itu dingin dan lama-kelamaan jadi bucin.
“Terima kasih mba Melly.” Ucap Sabrina kembali tersenyum lembut.
...**...
Segara Byantara, lelaki 22 tahun yang saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa fakultas Ekonomi Bisnis di Universitas Harapan Bangsa itu tidak langsung pulang ke rumah melainkan langsung ke rumah tetangga sebelah rumahnya. Rumah mewah yang berada tepat di samping rumah mewah kedua orang tua Segara.
Artis pendatang baru yang namanya langsung melejit dan banyak di kagumi kaum hawa karena ketampanannya itu pun memasuki rumah tetangganya seperti rumahnya sendiri. Maklum sedari kecil Gara sudah terbiasa keluar masuk rumah tersebut. Bahkan Gara juga sudah dianggap seperti anak sendiri oleh pemilik rumah itu.
“Malam Tante…” Sapa Gara pada nyonya pemilik rumah.
“Eh Gara, bukannya kamu ada acara ya… kok jam segini udah disini aja?” Tanya wanita paruh baya yang sedang menonton sinetron itu dengan ramah.
“Hehehe.. iya tante… acaranya udah selesai kok tante. Tante tumben udah di rumah jam segini?"
"Iya, mulai bulan ini... tiap hari Kamis Jumat dan Sabtu, Tante cuma praktek di rumah sakit aja sampe sore. Berbeda sama om kamu yang selalu pulang malam." Sekar tersenyum kecut. Gara hanya mengangguk mengerti.
"Kamu mau ketemu Brinia ya Ga?" Tanya Sekar.
"Iya Tante, aku mau ketemu Brinia.” Jawab Gara sambil nyengir kuda.
“Brinia sepertinya ada di taman belakang sejak tadi… kayaknya dia sedang galau karena kekasihnya yang tampan itu mengaku jomblo dan banyak digilai wanita.” Ucap wanita bernama Sekar sambil terkekeh karena beberapa menit lalu melihat cuplikan video Gara saat Meet and Greet tadi sudah tersebar di sosial media.
“Maaf tante bukan maksud aku…”
“Tante mengerti Gara..” potong tante Sekar.
Gara merasa tidak enak dengan ibu dari kekasih hatinya itu karena tidak mengakui Brinia di depan publik. Sungguh, bukan keinginan Gara seperti ini.
“Tante sama Om, juga Mama dan papa kamu sudah sepakat untuk tidak ikut campur hubungan kalian meksipun kami para orang tua berharap kalian segera menikah. Kalian sudah dewasa dan sudah bisa memilah milah mana yang baik dan enggak untuk kalian. Toh sebelumnya Brinia sudah setuju untuk menyembunyikan status kalian demi karier kamu kan?” Gara pun mengangguk dengan rasa bersalah yang sangat besar.
“Iya, tante benar. Brinia sudah banyak mendukung aku selama ini.” Jawab Gara.
Meskipun berkata tidak ikut campur dengan hubungan anaknya, namun tetap saja ada rasa tidak nyaman di hati Sekar ketika putrinya tidak di akui oleh Gara di depan publik.
"Gara..." Panggil Sekar saat Gara hendak berpamitan menyusul Brinia.
"Iya Tante..."
“Sebelumnya Tante mau minta maaf Gara, Tante hanya ingin mengingatkan kamu satu hal, bukan maksud tante ikut campur ya… " Sekar nampak ragu.
"Kenapa Tante? Tante bicara saja tidak perlu sungkan."
"Gara, tante hanya ingin melihat kalian terus bersama, saling mendukung, melengkapi dan membahagiakan. Karena hanya kamu yang bisa membuat Brinia bahagia dan merasa nyaman Gara. Tante dan Om berharap banyak sama kamu Gara. Karena sebagai orang tua Brinia, Tante dan Om sudah banyak mengecewakan dia.” Sekar berkata dengan sendu.
Gara tersenyum kemudian mengangguk mengerti dan paham bahwa Tante Sekar juga Om Henry selalu merasa bersalah atas masa kecil Brinia yang kurang perhatian dan kasih sayang.
Sekar menghela nafasnya,
“Semandiri-mandirinya wanita… sekuat kuatnya wanita dan secuek-cueknya wanita, dia memiliki rasa cemburu yang sangat besar meskipun bibirnya terus berucap tidak masalah atau tidak apa-apa. Jadi, selama status kalian masih disembunyikan dari awak media.. tante berharap kamu bisa mengimbanginya dengan terus meyakinkan Brinia kalau kamu memang sungguh-sungguh sama anak tante itu Gara... Tante mohon, jangan buat Brinia kecewa atau ragu sedikit pun sama kamu yang nantinya akan membuat Brinia berpikir macam-macam tentang perasaan kamu padanya yang sebenarnya.” Nasihat Tante Sekar membuat Gara tersenyum.
“Terima kasih tante, dan itulah tujuan aku langsung kesini. Aku ingin terus membuat Brinia percaya akan seberapa besar cinta aku buat dia dan seberapa berartinya dia untuk aku, aku tidak akan kecewakan Tante dan Om.” Kata Gara dengan kesungguhan.
Sekar pun tersenyum lembut. Wanita yang dulunya arogan itu kini benar-benar sudah sangat berubah.
"Brinia adalah nafas aku Tante dan dia adalah kebahagiaan aku... Dari sejak bayi aku udah jatuh cinta sama anak Tante." Sekar pun tertawa, sejak bayi? Ya ampun... saat bayi aja Gara masih disuapi kok sekarang bilang sejak bayi udah cinta sama Brinia.
“Dasar kalian, anak muda yang bucin akut! Udah sana buruan temui pacar kamu. Nanti kalau dia semakin overthinking, berabe!” Gara pun dengan cepat langsung menuju ke taman belakang dimana ada sebuah kolom renang cukup besar disana. Sedangkan Tante Sekar tersenyum menatap punggung calon menantunya itu yang semakin menjauh.
to be continued
Senyum Gara mengembang melihat seorang gadis tengah duduk di pinggir kolam renang dengan kaki yang sedang masuk air kolam lalu digerakkan dengan berirama.
Gadis itu menatap langit yang nampak cerah karena sinar dari bulan dan dihiasi ribuan bintang-bintang nan indah. Gadis cantik yang kini menempuh kuliah jurusan kedokteran itu pun bersenandung dengan lirih sambil menikmati kesendiriannya.
Baru melihat gadis itu dari belakang saja, hati Gara merasa sudah jauh lebih baik... Ucapan Gara yang menyebutkan bahwa Brinia adalah sumber kebahagiaannya bukanlah omong kosong belaka karena itulah yang Gara rasakan saat ini.
Setelah cukup puas mendengar suara merdu sang pujaan hati yang menyanyikan lagu Ruang Sendiri dari penyanyi bernama Tulus, Gara pun berjalan mendekat ke arah Brinia dengan perlahan agar gadis cantik 22 tahun itu tidak mengetahui kedatangan dirinya. Dan…
“BA!”
Gara mengejutkan Brinia dari belakang membuat calon dokter itu terperanjat dan hampir tercebur ke kolam renang jika Gara tidak memegangi kedua pundak Brinia.
“Astaga… Garaaaaa!! Ih ngeselin!” Teriak Brinia sambil mengusap dadanya untuk mengurangi rasa keterkejutannya akibat ulah sang kekasih.
Gara hanya tertawa melihat wajah cantik Brinia kini sudah cemberut kesal. Ah rasanya Gara ingin terus memuja sang kekasih yang selalu terlihat cantik dengan ekspresi apapun.
“Kamu kenapa sih tiba-tiba datang dan ngagetin aku Gara Segara?” Tanya Brinia masih dengan wajah kesalnya.
"Kangen kamu sekalian mau bikin kejutan buat kamu." Jawab Gara sambil menaikkan bagian bawah celana hingga dibawah lutut.
"Oh ya? anda berhasil mengejutkan saya hingga saya mau tercebur ke kolam." Jawab Brinia.
"Baru mau kan? belum tercebur beneran." Jawab Gara sambil terkekeh geli saat sang kekasih melotot padanya.
Gara pun ikut duduk di samping kekasihnya itu dan ikut memasukkan kedua kakinya ke dalam air kolam yang dingin kemudian menatap wajah cantik Brinia yang semakin mempesona karena pantulan dari sinar bulan.
"Kamu cantik." Puji Gara.
"Udah dari lahir... bagaimana tadi acara kamu? sukses?" Tanya Brinia tanpa menatap ke sang kekasih.
"HM... kenapa kamu gak jawab pesan-pesan aku?" Tanya Gara yang justru balik nanya pada Brinia.
"Ponsel aku low bat Ga, jadi aku charger di kamar. Aku belum sempet buka ponsel dari tadi." Jawab Brinia bohong dan sepertinya Gara paham akan hal itu.
Gara teringat ucapan Tante Sekar barusan...
“Maafkan aku Brinia.” Satu kalimat yang keluar dari mulut Gara penuh dengan rasa bersalah.
Gara menatap Brinia dengan sendu disertai helaan nafas berat. Brinia pun tersenyum kemudian bertanya pada Gara,
“Maaf buat apa sih Gara Segara?” Brinia membalas tatapan kekasihnya itu dengan penuh ketenangan.
“Maafkan aku yang belum bisa berkata jujur pada publik mengenai hubungan kita. Maafkan aku yang menggiring opini publik hingga mereka mejodoh-jodohkan aku dengan Sabrina.” Gara meraih tangan Brinia untuk di genggam.
“Kenapa masih membahas hal itu lagi sih Segara sayang, aku gak masalah. Aku mengerti posisi kamu kok. Aku bangga sama kamu, aku bahagia melihat kesuksesan the series kamu itu.” Masih dengan senyum yang meneduhkan, Brinia membalas genggaman tangan Gara dan mengusap punggung tangan Gara dengan lembut agar kekasihnya yang tampan itu tidak larut dengan rasa bersalah.
"Tapi..."
"Zttt.. jangan di bahas lagi ya... sayang waktunya. Kita berdua udah sama-sama sibuk, eh sekalinya ketemu yang dibahas itu itu mulu..." Brinia memberikan kode pada Gara dengan telunjuknya agar berhenti membahas hal itu.
Gara pun mengangguk sembari tersenyum.
“Terima kasih sudah selalu mengerti dan mensupport segala keputusan aku Brinia, aku bersyukur banget punya kamu yang bahkan rela mengesampingkan egonya dan perasaannya demi aku, Maafkan aku, aku sayang dan cinta banget sama kamu Brinia… sangat mencintai kamu, kalau kamu baca komentar dan tanggapan orang-orang di luar sana...please jangan berpikir macam-macam ya....” Ujar Gara dengan sorot mata yang saling bertautan dengan Brinia.
Gara berkata seperti itu bukan tanpa alasan, semenjak Brinia kecil, Brinia kurang perhatian dan karena masalah keluarga Brinia menjadi pribadi yang sering insecure dan overthinking. Gara memahami semua itu.
"Aku cinta sama kamu sayang..." Kata Gara lagi berusaha meyakinkan.
“Aku melakukan itu semua karena aku juga sangat mencintai kamu Gara..” Brinia kembali tersenyum, tapi Gara menangkap ada sesuatu yang mengganjal di hati kekasihnya itu. Terlalu ketara dari cara senyum Brinia dan sorot mata Brinia.
“Maafkan aku udah buat kamu cemburu karena tranding di media sosial kebanyakan tentang aku dan Sabrina. Brinia, percayalah... aku hanya mencintai kamu Brinia,,, di belakang kamera aku benar-benar menjaga jarak dengan para wanita termasuk Melly. Apalagi Sabrina, aku jaga jarak sama mereka semua di lokasi shooting, aku gak peduli dianggap sombong. Yang penting saat pengambilan gambar, aku profesional. Please percaya sama aku ya...” Jujur Gara membuat Brinia tertawa.
Sesuatu yang mengganjal di hati Brinia mendadak hilang gara-gara ekspresi Gara yang kelewat serius dan penuh harap agar Brinia tidak mengurangi sedikitpun kadar kepercayaannya.
“Heii tuan Segara… aku tuh gak akan cemburu sama lawan main kamu itu ya, karena aku tahu semuanya hanya acting! Dan aku percaya dengan cinta kamu. Aku gak mau berpikiran negatif karena aku takut pikiran itu justru akan membuat aku semakin curigaan sama kamu. Lagian aku gak mau jadi pacar posesif yang akan mengganggu kerjaan kamu.” Jelas Brinia dengan mode jenakanya agar Gara tidak membahas soal ini lebih jauh lagi.
Karena jujur, sebenarnya Brinia sangat cemburu dengan Sabrina. Apalagi secara fisik, Brinia merasa bahwa Sabrina lebih cantik dan sempurna dari dirinya. Tinggi badan Sabrina aja seperti para model. Sedangkan dirinya? tinggi badan standar wanita Indonesia.
Belum lagi saat membaca komentar-komentar netizen yang mendokan Gara dan Sabrina supaya menjadi pasangan di dunia nyata. Hati Brinia terasa sangat nyeri. Namun Brinia berusaha bersikap bijak dan tidak ingin reaktif, toh Gara memang menunjukkan sikap profesionalnya sebagai artis. Dan Segara Byantara-nya yang sekarang masih sama dengan Segara Byantara-nya yang dulu. Perhatian dan penyayang padanya.
"Syukurlah, aku bahagia mendengarnya... kamu janji ya, kalau ada apa-apa yang tidak kamu sukai.. ngomong langsung aja sama aku, jangan kamu pendam sendiri, karena aku gak selamanya paham apa yang kamu mau dan inginkan Brinia sayang." Kata Gara.
"Siap bos gantengku!"
“Oh ya, kamu kenapa tadi gak datang di acara aku? padahal aku udah kasih kamu tiket VIP buat duduk di depan loh sayang.” Ucap Gara mengingat sesuatu.
“Kamu kasih aku tiket VIP, terus kalau ada yang tanya tentang hubungan aku sama kamu hingga aku sampai dapat tiket itu spesial dari kamu… aku bakal jawab apa?” Tanya Brinia membuat Gara terdiam dengan raut wajah sedih karena Gara memang ingin Brinia selalu hadir di acara pentingnya namun benar kata Brinia, pasti akan ada yang curiga mengenai hubungan mereka, terutama Melly yang sudah beberapa kali bertemu Brinia.
“Kamu kan bisa jawab saudara sepupu aku atau apalah… biasanya kamu paling pinter cari alasan. Aku tuh pengen banget kamu datang di setiap momen penting dalam hidup aku Brinia.” Kata Gara lirih dengan raut wajah sedih. Brinia merasa bersalah.
“Segara sayang, terkadang raga aku memang tidak selalu ada di dekat kamu, tapi percayalah, seluruh hati aku selalu menemani kamu." Hati Gara mendadak berbunga mendengar kalimat yang keluar dari bibir Brinia.. ah benarkah seperti itu?
"Tapi tetap saja, aku kecewa.. aku tadi nungguin kamu Brinia."
"Maaf... karena aku tadi gak bisa hadir. Aku tadi harus mengurusi skripsi aku, tadi nunggu dokter Ilham buat bimbingan lama banget.” Ujar Brinia berbohong karena nyatanya tadi Brinia datang ke The Amarilis Mall untuk melihat titik awal kesuksesan Gara.
Brinia hanya melihat Gara dari lantai dua Mall, jarak yang cukup jauh. Namun Brinia tersenyum bangga akan pencapaian kekasihnya itu dan Brinia memang tidak ingin mendekat takut perasaannya cemburu akan terpupuk dan menjadikan dirinya kekasih yang egois.
“Semoga skripsi kamu lancar ya calon bu dokter kesayangan aku terus lanjut KOAS dan jadi dokter tercantik di hati aku!” Kata Gara mengusap kepala Brinia dengan lembut.
“Sayang, lalu bagaimana dengan kuliah kamu? Kapan kamu mulai memperbaiki nilai kamu di semester lalu?” Tanya Brinia membuat Gara terdiam seketika.
To be continued
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!