"Nasya...!!, Nasya..!!, Masya Allah,, anak gadis ibu jam segini belum bangun,, lihat sudah jam berapa sekarang,,bukankah kamu pagi ini ada jadwal sekolah" tiba tiba ibu masuk ke kamarku dan berteriak teriak sambil membangunkan ku,,kemudian ibu membuka tirai dan jendela kamarku.
sontak aku bangun dan duduk di tepian ranjang,,dengan muka khas bantal,,aku berjalan dan mengambil handuk,,kemudian bergegas masuk ke kamar mandi..
tak membutuhkan waktu lama,,aku pun keluar dari kamar mandi dan memakai seragam sekolah lengkap serta megambil tas ransel,,lalu turun ke lantai bawah untuk bergabung dengan ayah dan ibu untuk sarapan pagi.
"khhmmm...!! anak ayah jam segini baru bangun rupanya,," ucap ayah sambil melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"biasa ayah,,semalam Nasya tidur kemalaman,,gara gara banyak sekali tugas yang harus Nasya kerjakan,,hari ini ada 3 mata pelajaran untuk ulangan." ucapku membela diri,,sedangkan ibu hanya melirikku sekilas sambil menggeleng geleng kan kepalanya.
"ayah...!!! Nanti siang Nasya jangan di jemput yaa..karena pulang sekolah nanti mau ke rumah Feby untuk kerja kelompok" sambil mengunyah nasi goreng seafood yang ibu buat,, memang seperti biasanya,,Nasya selalu di jemput oleh sopir atau asisten pribadi ayah selepas jam makan siang kantor.
"sudah..sudah..!! lebih baik kamu habiskan dulu makannya,,tidak baik makan sambil berbicara." lerai ibu yang mang selalu mengutamakan untuk tidak berbicara saat kita sedang makan,,sedangkan ayah hanya mengangguk tanda setuju.
"Alhamdulillah...!!! ibu,,ayah berangkat dulu yaa,,ayo Nasya,,nanti kamu terlambat masuk sekolah." setelah menghabiskan makanannya dan sesudahnya minum..dengan penuh takjim,,ibu mencium punggung tangan kanan ayah,,di lanjutkan dengan Nasya mencium punggung tangan ibunya. tidak lupa,,Nasya mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam mobil bersamaan dengan ayah.."Assalamu'alaikum" ucap ayah dan Nasya..lau ibu menjawab "Wa'alaikumussalam,,hati hati di jalan".
Ayah dan Nasya masuk ke dalam mobil,,dan ayah membunyikan klakson,,tanda mereka akan segera berangkat.
ibu melambaikan tangan sampai mobil tidak terlihat,,kemudian masuk ke dalam rumah.
di dalam mobil,,Nasya membuka buku pelajarannya,,karena memang hari ini ada ulangan,,sesekali ayah mencuri pandang,,sambil tetap fokus di depan kemudi.
" hari ini ada ulangan mata pelajaran apa, sayang..!!" tanya ayah sambil melihatku sekilas,,lalu fokus matanya ke arah depan kembali.
"matematika,,kimia,,dan fisika ayah,,dan asal ayah tau,,kalau selama satu Minggu ini ulangannya sangat berbeda dari yang kemarin kemarin ayah,," ucapku sambil tetap memegang buku pelajaran.
"oiyaaaa..!!. bagus dong sayang,,berarti teman teman kamu juga musti lebih giat lagi dalam belajarnya,,supaya mereka juga mendapatkan nilai yang terbaik."ucap ayah ku memberikan semangat.
Setelah di rasa cukup akhirnya Nasya memasukkan buku bukunya kedalam tasnya.
Tidak terasa ,, akhirnya mereka sampai juga di depan gerbang sekolah,,tidak lupa Nasya mencium punggung tangan ayahnya,,dan di lanjutkan dengan membuka seftbel.
lalu Nasya keluar dari dalam mobil ayahnya dengan mengucapkan salam " "Assalamu'alaikum ayah,,jangan ngebut ngebut yaa dalam berkendara,,dan hati hati di jalan,,Nasya langsung masuk ke dalam ayah" ucap Nasya.
" iya sayang nya ayah,,kamu juga harus giat belajar,, supaya nanti ayah ada yang membantu di kantor..!! ya sudah,,ayah juga langsung berangkat ke kantor yaa..!! maaf ayah tidak bisa mengantarmu sampai ke dalam,,karena ada meeting pagi." lalu aku bergegas keluar dari dalam mobil dan melambaikan tangan kepada ayah,,tidak lupa ayah membunyikan klakson mobilnya,,tanda ayah akan segera pergi dan meninggalkan area sekolah.
Lalu Nasya masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku,, di samping feby. Serta meletakkan tasnya di meja.
Feby yang melihat Nasya sudah tiba dan duduk,, akhirnya buka suara " Nasya..kamu tau tidak,, kalau hari ini yang menjadi pengawasnya masih muda dan tampan lohh..." ucap Feby memberitahukan yang bertugas menjadi pengawas dalam ujian hari ini.
" Oouuhhh.."Dengan sikap cueknya,, Nasya acuh tak acuh menanggapi omongan sahabatnya itu.
Feby yang merasa gemas pun,, akhirnya menutup rapat mulutnya,, sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
Teeeett...Teeeeett..!!!
Akhirnya bel berbunyi,, pertanda jam pelajaran akan segera dimulai. Dan anak anak pun duduk dengan rapi sambil mereka bermunajat dalam hati mereka masing masing,, supaya dapat menjawab semua soal yang tertera dalam lembar ujiannya.
tok....tok....tok....!!!
suara ketukan pintu berbunyi,,dan masuklah seorang laki laki yang memang sangat kharismatik,, tampan,, dan berwibawa,, sambil membawa kertas soal ujian,,dia adalah El.
"Khheeemmm.." dia bersuara sambil membagikan lembar ujian,, dan setelah selesai,, dia duduk di bangku yang memang sudah tersedia. Sambil memperhatikan anak anak yang sedang mengerjakan ujian.
sesekali ia memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa jenuh dan mengecek email yang masuk dari asistennya.
Tanpa di sadari Nasya,, ternyata El memperhatikan Nasya yang memang berbeda dengan anak anak lainnya,, parasnya yang cantik,,bulu mata yang lentik,,hidung yang sedikit mancung,, bibirnya yang kecil dan merah alami,, kulitnya yang putih,,serta ada lesung di pipinya,,serta tidak lupa ia mengenakan kerudung,,yang membuat aura kecantikannya bertambah.
tidak terasa,, akhirnya jam ujian pun telah usai,,dan anak anak memberikan lembar ujiannya kepada El,, tidak terkecuali Nasya. Saat Nasya hendak memberikan lembar ujiannya,, tidak terasa jantung El berdetak seperti sedang lari Marathon.
Dengan sekuat tenaga,, El mencoba menstabilkan diri,, dan bergegas keluar kelas. dalam langkahnya,,dia terus saja mengusap usap dadanya guna menstabilkan detak jantungnya.
'kenapa ini jantung langsung berlari Marathon yaa,, apa mungkin aku ada riwayat penyakit jantung,, nanti aku coba temui Rey,,siap tau dia punya solusinya,,'. batin El dalam hati.
Rey adalah teman sekaligus dokter keluarga El.
selepas El keluar kelas,, anak anak pun ke kantin untuk mengisi perut mereka,,supaya nanti kuat dan sanggup untuk mata pelajaran selanjutnya,, namun tidak dengan Nasya.
Dia asyik membuka ponselnya dan berselancar di dunia Maya.
tiba tiba saja Feby langsung melingkarkan tangannya pada lengan Nasya dan mengajak Nasya untuk ke kantin,, Nasya yang belum siap,, akhirnya ponselnya jatuh,, dan sontak berucap " Astagfirullah ". Feby yang mendengar Nasya beristigfar hanya nyengir kuda seperti orang yang tidak punya salah.
Kemudian mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya,,sebagai permintaan maafnya.
Nasya langsung mengambil ponselnya yang jatuh di atas meja dan menaruhnya di saku kantong roknya,, ,dan mengikuti langkah Feby menuju kantin.
~ ~ ~
Tidak terasa,, jam ujian pun akhirnya selesai.
anak anak pun berhamburan keluar kelas menuju parkiran dan pulang ke rumah masing masing. Semua itu tidak luput dari penglihatan mata elang El. Dia terus memperhatikan gerak gerik Nasya.
Nasya yang tau seperti ada yang memperhatikannya dari jauh,, hanya menengok sekilas dan mengangkat kedua bahunya,, bergegas masuk kedalam mobil Feby dan duduk disamping feby.
Di dalam mobil,,Nasya langsung mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada ibunya,, kalau dia akan pulang telat dan pergi kerumah Feby untuk mengerjakan tugas.
triiing...!!
Nasya : [ Assalamu'alaikum ibu...!! . Nasya mungkin akan pulang terlambat,,karena ada tugas yang harus Nasya kerjakan bersama dengan Feby. ]
Ibu yang memang sedang menonton televisi di ruang keluarga setelah sholat Dzuhur,, akhirnya membuka ponselnya dan melihat ada notif pesan dari. Nasya.
tidak membutuhkan waktu lama,,ibu pun membalas pesan dari Nasya,, dan berucap
Ibu : [ wa'alaikumussalam..!! iya sayang, ,hati hati di luar,, dan jangan terlalu sore pulangnya,, supaya tidak terkena macet di jalan ]
Nasya : [ baik ibu,, Nasya akan selalu ingat pesan ibu,, Assalamu'alaikum ibu ]
Ibu : [ wa'alaikumussalam sayang.].
TBC
happy reading ☺️
jangan lupa like dan vote nya supaya author semangat dalam berkarya
Di dalam sebuah gedung perusahaan,, El sedang duduk di kursi kebesarannya,, sambil memegang pena yang bertengger indah di jarinya,,sambil membaca dengan seksama isi berkas dokemen kontrak kerja,, dan tidak lupa membubuhi tanda tangannya,,di atas berkas yang baru saja dia baca.
Tok...Tok...Tok....
Terdengar suara pintu di ketuk dari luar,,dengan mendongakkan kepala El berucap. " Masuklah "
Nampaklah asisten pribadinya yang tak lain adalah Ilham,,yaa... Ilham adalah teman dekat El serta asisten pribadi nya yang sudah hampir lima tahun ini setia menemani El kemanapun dan dimanapun El berada,, serta selalu ada saat El sedang membutuhkannya tanpa kenal waktu.
"El...nanti setelah jam makan siang,, ada meeting dengan perusahaan tuan Aditiya Hermawan dari PT.XXX" . Ucap ilham sambil duduk di sofa dan membuka laptop untuk mengecek email yang masuk.
"Hhmmm..." hanya deheman yang El berikan,,sebagai tanda dia mengerti dengan apa yang ilham ucapkan,, dan masih berkutat dengan setumpuk berkas berkas yang memang butuh tanda tangannya.
Ilham yang mendengar El berucap,, tidak mempermasalahkannya,, karena memang mereka juga punya segudang aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran mereka masing masing. Namun setelahnya El meletakkan bulpoin dan menutup berkas berkas yang sudah dia tanda tangani dan memerintahkan Ilham untuk memanggil Rey,, yang tak lain dokter pribadinya.
"Ham....coba kamu telpon Rey,,!! suruh dia kesini setelah kita selesai meeting dengan pak Aditiya Hermawan. sepertinya jantungku bermasalah.." Ilham yang mendengar El memberinya perintah,, langsung mendongakkan kepala dan menutup laptopnya,, sambil mengerutkan dahi penuh tanda tanya,, karena yang ilham tau,, El sangat rajin berolahraga setiap weekend,, jadi tidak mungkin dia ada masalah dengan jantungnya.
Tanpa fikir pnjang,, ilham langsung meraih ponselnya dan menelpon Rey.
" Assalamu'alaikum bro...nanti sore sekitar jam 3 mampir yaa ke kantor. tolong periksa ini jomblo,, katanya sih ada masalah dengan kesehatannya.. " cericos Ilham kepada Rey.
mereka adalah tiga sahabat sedari SMA sampai kuliah,, namun saat kuliah mereka mengambil fakultas yang berbeda meski satu kampus.
El yang mendengar Ilham berbicara di sambungan telepon dengan Rey,, dia langsung berbicara. " sepertinya ada yang sudah tidak membutuhkan bonus akhir bulan ini...!!" sambil menunjukkan mata elangnya,, fokus dengan laptop di depannya.
Ilham yang mendengar bosnya berbicara,,langsung mengalihkan matanya dari iPad yang dia pegang,, sambil menunjukkan sederet gigi putihnya, dia berucap. " hee....hee....maaf boss..!! hanya bercanda..." sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya ke arah El.
" jam berapa meeting dengan dewan direksi ham...??? " El kembali berucap sambil melihat arloji di pergelangan tangannya. Ilham langsung menghampiri El dan berucap " sekitar 15 menit lagi boss...!! " El langsung mengambil jas yang dia taruh di kepala kursi dan memakainya,,tidak lupa dia mengancingkan jas nya dan bersiap untuk meeting.
Ilham yang memang selalu standby di samping El,, langsung bergegas mengikuti langkah El dan sesekali melihat iPad yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi, guna mengecek jadwal meeting dan email yang masuk.
Begitu Ilham keluar dari ruangannya,, disambut sekretaris Ilham berdiri dan membungkukkan badan tanda memberi hormat. Dan segera dia menyusul bos dan asistennya ke ruang meeting.
Setelah tiga jam meeting dengan dewan direksi,, akhirnya El kembali ke ruangannya disusul Ilham. dan membuka ponsel yang sejak tadi pagi tidak dia sentuh. disitu tertera ada panggilan masuk dari mamahnya,, dan langsung saja El menelpon balik mamah nya ,, setelah menunggu beberapa saat,, akhirnya mamahnya mengangkat telpon juga.
El : [ Assalamu'alaikum mamah...]
Mamah : [ wa'alaikumussalam sayang...]
El : [ maaf mah...tadi
El lagi ada meeting,, jadi tidak sempat mengangkat telpon dari mamah ]
Mamah : [ iya sayang....!!! tidak mengapa,,lagi pula mamah juga bisa maklum akan hal itu,, mamah hanya ingin memastikan saja,, bahwa kamu benar ingin membawa calon mantu mamah dalam waktu dekat ini,, mengingat mamah sudah tidak muda lagi,, dan ingin segera menimang cucu,,supaya mamah tidak merasa kesepian lagi dirumah,, jadi ada temannya..] ucap mamah panjang lebar.
El yang mendengarkan mamah nya berbicara di telpon,, langsung terdiam dan mencerna setiap ucapan mamahnya,, bagaimana mungkin dalam waktu sedekat ini dia bisa membawa calon istri ke hadapan orangtuanya,, pacar saja dia tidak punya.
Mamahnya yang diseberang sana tidak mendengar ada suara anaknya menyahutinya,, langsung memanggil nama El beberapa kali,, sampai bosan,, karena El tidak mendengarnya.
" El....... El......!!" tapi entah mengapa El masih asyik dengan lamunannya,, sampai mamahnya berteriak kencang. " El..... El.....are you oke.....!! " El yang mendengar mamahnya berteriak langsung tersadar bahwa dia sedang berbincang dengan mamahnya di telpon.
" ii....iyy....yaaa.....mahhhh....!!! El masih disini mah...mamah tenang saja,, El pasti akan membawa calon mantu secepatnya untuk mamah...." ucap El yang memang kaget mendengar mamahnya berteriak di telpon,, sambil menggosok gosokkan telinganya yang memang terasa berdenyut sampai ke jantung.
" ya sudah....mamah tutup dulu teleponnya ya sayang,, Assalamu'alaikum..." ucap mamah El yang langsung mematikan sambungan telponnya.
" wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh...." ucap El dengan suara lirih namun masih bisa di dengar oleh Ilham yang sedang asyik di depan meja kerjanya sambil memandang laptopnya.
Tuuuuutt....Tuuuutt...!!! Sambungan telpon pun langsung terpitus. El langsung menaruh ponselnya di atas meja kerjanya.
" Hhuuuuffffhhhhh..." El menghembuskan nafasnya dengan kasar.
Otaknya langsung tertuju pada sosok gadis yang beberapa hari ini mengganggu fikirannya. tanpa fikir panjang,, El langsung menyuruh Ilham mencari data tentang sosok gadis anak SMA yang di bawah naungan yayasannya.
" Ham.....!!!! Coba kamu cari tau tentang gadis yang bernama Nasya,,dia bersekolah di SMA di bawah naungan yayasan kita.
sekarang dia duduk di bangku kelas 2,, dan secepatnya kamu kasih laporannya ke saya,, paling lambat tiga hari dari sekarang ".
Ilham yang mendapat tugas dadakan dari bosnya itu,,langsung mengotak Atik layar laptopnya,, dan mengingatkan bahwa sekarang sudah waktunya makan siang,, mengingat setelahnya akan ada meeting dengan klien di luar.
" El....lebih baik kita makan siang dahulu,, setelah ini kita langsung meeting,, karena sekarang sudah waktunya jam makan siang." sambil menunjukan arloji di pergelangan tangannya kepada El.
tanpa banyak tanya,, akhirnya El pergi ke dalam ruangan pribadinya,,guna melaksanakan sholat Dzuhur,,memang di ruangan pribadinya El,, ada kasur berukuran king size dan lemari untuk menaruh beberapa pakaian,, disaat ada lembur dadakan dan meeting dadakan,, juga ada kamar mandi. setelahnya baru dia akan makan siang.
Ilham yang mengerti dengan apa yang El rasakan,,tanpa perlu diperintah dia memesankan makanan lewat delivery online. Di saat seperti ini,, El tidak mungkin akan mau di ajak untuk makan di luar.
setelah melaksanakan sholat dan bertadarus Al Qur'an,, El keluar dari ruangan pribadinya,, dan di meja dekat sofa,, sudah tertata rapih makanan beserta minumannya.
Dia berfikir,, pasti Ilham yang sudah menyiapkannya..
Ada cumi lada hitam,,capcay seafood,,iga bakar dan dua jus jeruk.
" El.... sebaiknya kita makan siang dulu,,baru setelahnya kita berangkat meeting ke perusahaan XXX dan untuk data yang kamu minta,, paling lambat lusa sudah kita dapatkan, dan setelah pulang meeting Rey akan segera ke sini untuk mengecek kesehatanmu. " ucap ilham panjang lebar.
Dan El yang memang sudah segar,, setelah melaksanakan kewajibannya kepada Tuhan,, langsung menyahut hanya. dengan deheman,, " Hhmmm....."
Tanpa fikir panjang,, El langsung memakan,, makanan yang sudah sangat menggoda untuk di santap dan masuk ke dalam perutnya,, karena memang cacing cacing di perutnya sudah berdansa ria minta di isi.
selama makan,, tidak ada yang bersuara,, yang ada hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.
setelahnya,, Ilham memanggil pihak cleaning servis untuk membersihkan bekas makan mereka. Dan bergegas pergi meeting bersama El.
El dan Ilham turun ke bawah menggunakan lift khusus Presdir. dan begitu sampai lobi,,semua karyawan nya menyapa dan menundukkan badan tanda hormatnya.
Namun sikap dingin El,, tetap tidak hilang walaupun banyak pasang mata yang mengaguminya.
Dan di sambut oleh supir pribadinya yang memang sudah standby dari tadi sambil membuka pintu mobil dan menundukkan badannya,, begitu dapat perintah dari sang asistennya El,, kalau siang ini ada meeting di luar. Dengan mengitari mobil,, sang supir duduk di balik kemudi stir,,setelah menutup kembali pintu mobil.
pelan tapi pasti,,mobil melaju dengan kecepatan sedang,, membelah jalan raya ibukota,, sambil bersandar di kepala kursi mobil,, El masih terngiang akan ucapan mamahnya di telpon. dengan menutup matanya,, El sejenak menghilangkan penat yang ada.
sesekali Ilham membuka laptop dan iPad nya,,sambil melihat email yang masuk, dan mempelajarinya.
Akhirnya sampai juga di depan gedung perusahaan XXX milik bapak Aditya Hermawan. Dan langsung di sambut oleh asistennya. Mereka langsung menuju ruang rapat,, disana sudah berkumpul para pemegang saham perusahaan tersebut.
" Selamat siang pak El,, dan selamat datang di perusahaan kami,," ucap pak Aditya dengan ramah,, sambil berjabat tangan.
" Maaf pak Aditya,, saya datang terlambat,,"
balas El dengan ramah juga .
" Tidak juga pak,, rapat para pemegang saham belum kita laksanakan kok." pak Aditya tak kalah sopan,, dengan senyum yang tak pernah luntur.
" Mari silahkan pak El,, langsung saja kita mulai rapat hari ini."
Dalam selang waktu dua jam,, akhirnya rapat selesai,, dan di akhiri dengan berjabat tangan.
" Terimakasih pak El,, karena bapak sudah banyak memberikan kontribusinya kepada perusahaan kami,, semoga kedepannya kita akan tetap selalu solid satu sama lain." ucap Aditya
" sama sama pak Aditya,, saya pun berharap,, semoga kita bisa memperpanjang tali silaturahmi ini,, tidak hanya sebatas bisnis,, tapi sebagai keluarga." balas El tidak terbantahkan,, dan Aditya hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan kliennya itu.
" Baiklah....!!! kapan kapan pak El bisa datang dan berkunjung kerumah saya untuk makan malam,, pasti istri saya akan senang mendengarnya." Aditya tidak kalah ramah dengan ucapannya.
" Oke....Oke....!!! baiklah....saya mengalah untuk hal yang satu ini,,biar nanti saya kondisikan lagi dengan asisten pribadi saya,," Mereka pun berpisah dan El segera masuk mobil dan kembali ke kantornya,, karena pasti Rey sudah menunggunya di dalam ruangannya sambil menggerutu tidak jelas seperti emak emak.
TBC
tinggalkan jejak kalian yaa
jangan lupa like dan vote nya
dan komentarnya yang membangun,,agar author lebih semangat lagi...
love you for all
Akhirnya,, tibalah El dan Ilham di depan kantornya,, mereka langsung naik ke lantai atas menuju ruangan El. Tanpa mengetuk pintu,, El langsung saja mengagetkan Rey yang sedang duduk manis di atas sofa Dan benar saja,, Rey sudah menunggunya sejak sepuluh menit yang lalu,, sambil membuka majalah bisnis yang ada di atas nakas kecil di samping sofa yang Rey duduki.
Sontak Rey langsung terpernjat kaget,, dan hampir saja melempar majalah yang sedang dia pegang. "Pakai etika dong bossss...!!!! hampir saja aku melemparkan majalah ini ke hadapan mukamu" .
Bukan El namanya kalau dia meminta maaf duluan,, dan benar saja,, dia langsung duduk di hadapan Rey yang sedang menggerutu seperti emak emak yang sedang memikirkan harga sembako yang melambung tinggi,, sambil berucap "Sudah selesai demonya,,kalau memang belum, silahkan di lanjutkan" dengan gaya cool nya,,sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dan mengangkat kaki kanannya bertumpu pada kaki kirinya.
Dengan wajah kesal akhirnya Rey menaruh majalah nya di nakas,, "Emangnya kamu ada keluhan apa El,, sampai aku di suruh datang kesini....???" mengalah sudah Rey,, dari pada nanti panjang urusannya dan tidak ada kejelasannya.
"Entahlah Rey,, akhir akhir ini jantungku selalu saja berlari Marathon setiap kali mengingatnya,,dan selalu tidak fokus dalam hal apa pun,, di tambah lagi dengan omongan mamah tadi pagi di telpon" Rey yang mendengarkan curhatan El langsung bisa menebak dan tersenyum devill.
Dengan menyandarkan punggungnya di kepala sofa,, Rey menghembuskan nafas dan tersenyum tipis. "Ilham...!!!! Apakah temanku yang satu ini sudah mencair yaaa...???,,Siapakah gerangan wanita yang sudah membuat es kutub Utara ini meleleh....????". Sedang Ilham yang disebutkan namanya hanya mengangkat kedua bahunya sambil melirik sekilas ke arah kedua temannya itu.
Sontak El yang tadinya santai,, langsung memicingkan mata elangnya,, dan menatap horor pada Rey. "Aku hanya bertanya Rey,, kenapa jantungku selalu berdetak seperti genderang yang mau perang dikala aku ingat,, dan kenapa kamu malah membahas yang lain." Cerocos El tanpa ingin di bantah.
"Ilham....tolong kau saja yang jelaskan padanya,,mungkin kalau dengan bahasamu dia lebih peka" Rey yang memang malas berargumen dengan El,,langsung saja menyerahkannya kepada Ilham.
"Kenapa jadi aku yang di bawa bawa,, lagipula aku sedang banyak kerjaan dan sedang mengecek email email yang masuk,," bela Ilham yang tidak mau ikut terseret lebih dalam.
"Baiklah....!!. jadi begini El,, jantung seseorang itu akan terasa berdenyut dan berlari Marathon,, kalau dia merasakan ada rasa takut,,grogi,,malu,,dan rasa yang tidak nyaman dan belum pernah dia rasakan,,seperti bersentuhan dengan lawan jenis,,hal itu wajar adanya,,dan apakah kamu sedang merasakan jatuh cinta dengan seseorang saat pada pandangan pertama,, Dan jantungmu langsung tidak karuan saat menatap matanya....????" Rey langsung menjelaskan pada intinya,,karena kalau dengan bahasa kiasan pasti El tidak akan peka dan yang ada nanti mereka adu mulut tidak jelas,,mengingat sikap El yang tidak mau mengalah.
Sesaat suasana hening,,dan akhirnya El langsung bersuara,, "Entahlah Rey,, yang aku rasakan saat ini apakah memang benar adanya," El menjeda ucapannya,,lalu dia melanjutkannya lagi. "Apalagi akhir akhir ini mamah selalu mendesak ku untuk cepat mencari istri," kemudian El diam sejenak sambil menghirup nafas dan membuangnya,,"Tapi yang aku rasakan sih,, saat melihatnya aku merasa nyaman dan selalu ingin ada di sampingnya,, rasanya aku ingin cepat cepat menghalalkannya" Panjang lebar El menjelaskan masalahnya kepada Rey.
"Ilham....jadi teman kita yang satu ini sedang falling in love,,siapakah gerangan wanita yang telah memporak porandakan hatinya FAHRURTOZI NUR EL FAJRI HUSEIN.....????" Pertanyaan yang sukses membuat Ilham mendongakkan kepalanya dari layar laptop,, dan bergabung dengan Rey duduk di sofa di depan El.
"Secepatnya akan terjawab Rey,, masih dalam masa penyelidikan dan insya Allah lusa kita akan sama sama mengetahuinya" jawaban yang sukses membuat El langsung menatap tajam ke arah Ilham,,seperti akan menerkamnya hidup hidup.
Ilham yang mendapat tatapan horor dari El,,hanya tersenyum tipis,,karena sangat tipis,,jadi hampir tidak terlihat. Dan kini malah saling mengedipkan sebelah mata dengan Rey,,seolah saling memberi kode dan Ilham pun mengankat kedua alisnya,,tanda diapun bertanya.
"Oke... semuanya sudah jelas,,dan kita tinggal menunggu saja,,kapan hari itu benar benar tiba,,dan jangan lupa untuk mengenalkannya kepadaku,,kalau sampai tidak,,maka putus sudah persahabatan di antara kita" finish Rey kali ini,,"Aku akan balik lagi ke rumah sakit sekarang,,kalau sudah tidak ada yang ingin di tanyakan,,aku pamit,,ham... El....!!!!".Rey pun bangun dari sofa dan bergegas keluar dari dalam ruangan El.
Ilham yang mendengar namanya di sebut,,sontak dia menganggukan kepala,,dan El seperti biasa,,dia hanya berdehem." Hhmm..."
Setelah kepergian Rey,, El langsung melihat arlojinya,,dan waktu sudah menunjukan jam pulang kantor. "Ham.... sebaiknya bereskan meja kerja kamu,,dan untuk email yang masuk,,kirim saja ke email ku,,biar nanti aku pelajari dirumah."El memberikan perintah kepada Ilham, dan Ilham yang mendengarnya,,hanya menganggukan kepala.
"Ini kunci mobilnya,,tolong kamu saja yang menyetir,,aku ingin mengistirahatkan otak aku dulu sebentar" Sambil melemparkan kunci mobil ke arah Ilham dan langsung di tangkap oleh Ilham. "Mobilmu,,biar nanti di antar oleh pihak kantor" lanjut El berbicara kepada Ilham,sambil meraih jas yang tersampir di kepala kursinya lalu memakainya dan mengancingkannya.
Merekapun bergegas turun ke lantai bawah menggunakan lift khusus,,dan seperti biasa,,semua karyawan tunduk dan membungkuk kan badan,,begitu melihat atasannya lewat di hadapan mereka.
sedangkan mobil El sudah terparkir cantik di depan pintu utama,, dan pintu mobil langsung terbuka,,begitu melihat tuanya keluar. "Silahkan tuan,,dan hati hati di jalan". ucap satpam yang langsung menutup pintu mobil yang El dan Ilham tumpangi.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibukota,,sesekali mobil terhenti akibat macet,,mengingat jam pulang kantor selalu padat dengan kendaraan.
Ilham yang sedang fokus di depan kemudi,,tiba tiba di kagetkan dengan suara dering ponsel yang berbunyi di dalam kantong celana yang dia pakai,,sontak El menoleh ke arah Ilham dan membuka matanya,,"Tepikan dulu mobilnya ham,,angkat ponselnya,,siapa tau itu telpon penting"
Ciiitt....!!!
Mobilpun menepi di pinggir jalan.
Kriiinngggg......kriiinnngg......!!!!
Suara ponsel Ilham berdering kembali.
Ilham pun meraih benda pipih itu dari saku celananya,,dan melihat nama yang tertera.." Mamah..." Lirih Ilham yang masih bisa di dengar oleh El yang berada di sampingnya.
Ilham : [ Assalamu'alaikum mah...]
Mamah : [ .....]
Ilham : [ baik mah....]
Mamah : [ ...,.]
Ilham : [ oke mah....]
Mamah : [ .....]
Ilham : [ Wa'alaikumussalam ]
Kemudian Ilham memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya,,dan kembali menancapkan pedal gasnya ke jalan raya.
Jiwa kepo El pun meronta ronta,,dan segera dia buka suara,,"siapa yang menelpon ham", sambil tetap memejamkan matanya. Ilham yang tetap fokus di belakang kemudi pun menjawab."Mamah El,,biasa lah minta di bawain bolu yang ada di pertigaan depan itu,,kata mamah bolu yang di jual disitu rasanya enak,,berbeda dengan bolu bolu yang di jual di tempat lain".
"Hhmmm....".Jawab El singkat.
Ilham pun menepikan kembali mobilnya,,kali ini di depan toko kue,,setelah membuka seftbel nya,,dia bergegas turun dan sedikit berlari masuk kedalam toko kue tersebut. Dan setelah mendapatkan pesanannya,,segera Ilham masuk ke dalam mobil dan kembali melajukan mobilnya.
"Ada kue nya ham...????" tanya El yang sudah membuka matanya dengan sempurna. Ilham pun mengangguk kan kepala dan berkata "Ada El,,ternyata mamah sudah memesannya terlebih dahulu,,jadi aku tidak terlalu lama menunggu" jawab Ilham sambil terus fokus dengan jalanan di depan.
Kini sampailah di depan gerbang rumah El,,dan satpam yang berjaga langsung membukakan pintu begitu mendengar klakson mobil.
Tiiinn....Tiiinnnn....!!
"Terimakasih mang Jamal" ucap ilham yang memang membuka kaca mobilnya.
"Sama sama den Ilham" Ucap mang Jamal kemudian.
El pun berpesan kepada Ilham,,agar Ilham membawa mobilnya untuk pulang,,dan besok dia juga yang menjemput El untuk ke kantor."Lebih baik kamu bawa saja ini mobil,,dan jemput aku besok." Kemudian El masuk ke dalam rumahnya. dan Ilham memutar kembali mobilnya dan melajukan kembali mobil El untuk dia bawa pulang.
TBC
jangan lupa untuk selalu dukung author..
love you
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!