"Hei apakah pemuda bangsawan ini yang di inginkan tuan itu?" Pria setengah baya dengan codet di pipi bertanya.
"Benar, Tuan itu menyuruh kita untuk menculiknya." Salah satu rekannya menjawab.
Mereka adalah seorang gangster bayaran, tiba-tiba seorang pria tua misterius datang ke mereka dan memerintahkan untuk menculik pemuda ini dengan bayaran yang menggiurkan.
Para gangster itu tidak peduli dengan resiko apapun yang penting mereka di bayar. mereka berpikir itu adalah masalah yang sudah biasa di antara para bangsawan untuk memperebutkan tahta.
Jadi tanpa berpikir panjang mereka langsung pergi dan menculik pemuda ini.
"Aku tidak tau apa yang spesial dari anak ini sehingga orang itu membayar mahal untuk kita." gangster dengan codet di pipi menampar-nampar wajah pemuda itu yang memejamkan mata.
"Jangan tanya kenapa, yang penting habis ini kita bisa bersenang-senang di tempat bordil hahahahah!" pria gangster dengan rambut coklat mengangkat pemuda itu di punggungnya sambil tertawa.
"Hahahah!" semua gangster tertawa terbahak-bahak mengikuti pemimpinnya.
Pada saat yang sama, tiba-tiba sebuah benda terjatuh dari saku jas pemuda bangsawan yang membuat kesenangan mereka berhenti.
Penglihatan mereka semua menuju benda logam yang terjatuh.
"Apa itu?"
"Ha? bukankah itu hanya token bangsawan?" salah satu gangster mengambil token itu dan melihatnya, dan segera orang itu terkejut.
"Ini!" tangan gangster gemetar memegang token bangsawan itu, wajahnya segera pucat.
"Hei ada apa? Kenapa kamu gemeteran begitu?" Gangster dengan rambut coklat bertanya.
"Iya! ada apa?"
Gangster lainnya yang memperhatikan juga penasaran, mengapa temannya yang sebelumnya tertawa terbahak-bahak tapi sekarang menjadi pucat, seakan-akan kematian sedang menjemputnya.
Pria gangster yang memegang token itu agak ragu untuk mengatakannya, tapi ketakutan memaksanya."Ini adalah lambang keluarga Anston!" gangster itu berkata sambil melihat gangster lainnya dengan wajah yang tegang.
"Apa?! Jangan berbicara omong kosong berikan padaku." pemimpin gangster berambut coklat mengambil token itu dan melihatnya dengan cermat.
"Ini benar-benar lambang keluarga Anston!" pemimpin gangster tidak percaya dengan apa yang dia lihat, wajahnya sudah berkeringat dingin di ikuti dengan tangannya yang gemetar seperti gangster sebelumnya.
"Tidak mungkin keluarga itu!" gangster lainnya menjadi pucat.
"Apakah kita akan mati?"
Pemimpin gangster berambut coklat juga takut dia akan mati, dia tidak tau bahwa orang yang di culiknya kali ini adalah keluarga Anston.
Karena kali ini dia telah menyinggung keluarga besar yang menyeramkan!
Anston family! siapa yang tidak mengenalnya di Kekaisaran malam, keluarga ini bukan hanya bangsawan biasa, sebelum menjadi bangsawan mereka adalah kumpulan mafia di dunia bawah.
Mereka adalah raja dari seluruh mafia di Kerajaan malam! tidak ada yang berani menyinggungnya, mereka semua harus tunduk di bawah keluarga Anston.
Mereka yang telah menyinggung keluarga Anston semuanya mati dengan keji, tidak ada yang tau metode apa yang di lakukan keluarga Anston.
Jika aku tau dari awal aku tidak akan menculiknya.
"Sialan! siapa yang menerima tawaran orang itu! datang padaku cepat!" pemimpin gangster berkata dengan dingin, dia sangat marah.
"Itu... aku bos... " pria kurus berkulit hitam maju ke depan dengan ragu-ragu melewati beberapa gangster.
"Kau?" pemimpin gangster mengerutkan kening, dia melihat pria kurus maju ke hadapannya.
Karena pria bodoh ini lah dia menghadapi masalah!
"Dasar Bodoh!" pemimpin gangster menamparnya hingga terjatuh dan merusak beberapa meja kayu.
Gangster pria kurus hitam mengerang kesakitan, mulutnya mengeluarkan darah cukup banyak.
Pemimpin gangster mendekati pria kurus berkulit hitam lalu mengangkat kerahnya dan berkata. "Kenapa kamu tidak mencari dahulu latar belakang orang yang akan kita culik! Apa kau sadar masalah apa yang kita hadapi sekarang, Idiot!"
"Ampuni saya bos! saya sungguh tidak mengetahuinya, seharusnya saya mencari tahunya dulu tapi saya tidak melakukannya, maafkan saya!" Pria kurus hitam berkata dengan susah payah, tubuhnya sangat lemas.
"Itulah gunanya otak! bunuh dia!" pemimpin gangster melemparnya lagi, selanjutnya ia menyuruh anak buahnya untuk membunuhnya.
Dua gangster lainnya mengangkat pria kurus berkulit hitam dan mengikatnya duduk di kursi.
"Tidak! Bos kamu tidak bisa melakukan ini padaku! Aku telah mengikutimu sejak lama! Bos! Bos....!" Pria kurus berkulit hitam berteriak dengan putus asa.
Bang! Bang!
Dua tembakan di arahkan ke jidatnya, dan sebuah lubang muncul di sekitar otak pria kurus berkulit hitam.
Darah segar mulai berceceran di lantai, vitalitas dalam tubuhnya telah memudar membuat cahaya dalam matanya hilang, bahkan tubuhnya sekarang menjadi dingin.
Meskipun pria kurus itu mati, pemimpin gangster tidak senang sama sekali karena hal itu tidak menyelesaikan masalah apapun.
Dia menatap pemuda tampan yang sudah di turunkan, dia seolah memikirkan sesuatu lalu berkata.
"Ayo kita kembalikan anak ini dan beri penjelasan kepada keluarga Anston!" sesudah mengatakan ini.
Tiba-tiba sebuah peluru menembus jendela kamp gangster dan menembus tubuh salah satu gangster, gangster itu mati!
"Ada serangan!" salah satu gangster muda berteriak dan menunjuk ke luar pintu.
"Sial di saat seperti ini, siapa yang berani menyerang?!" pemimpin gangster meraung dan melihat ke arah pintu.
Brukk!
Pintu terjatuh dengan sangat keras dan setelah asap menghilang seorang pria setengah baya berjas hitam dan memakai topi bowler terlihat.
Tidak lama di belakangnya juga terdapat banyak orang dengan setelan yang sama persis dengan pria setengah baya.
"Mereka semua dari keluarga Anston!" gangster lainnya yang mendengar segera menjadi takut, mereka mundur beberapa langkah.
Pria setengah baya tampak tenang dia menarik cerutu dan membuang banyak asap dari mulutnya.
"Fuhhh... Habisi mereka sampai tidak tersisa." ucap pria setengah baya.
"Siap pak!" Para mafia mengeluarkan pistol kaliber perak dari sakunya dan menembak beberapa gangster.
Bang! Bang! Bang!
Terjadi baku hantam di dalam ruangan, meja kursi berlubang, botol bir dan gelas pecah terkena peluru.
Banyak korban berjatuhan maupun gangster atau mafia, tapi yang paling banyak berjatuhan adalah pihak gangster.
Mafia unggul dalam banyak orang, segera tidak lama para gangster telah di jatuhkan. Kini yang tersisa hanya pemimpin gangster yang bersembunyi di belakang meja.
Para mafia telah mengepungnya, mereka menondongkan pistolnya ke pemimpin gangster.
Pemimpin gangster cemas dan berkata. "Tunggu! Saya bisa menjelaskan, jangan bunuh saya?"
Pria setengah baya mengangkat tangannya dan seluruh mafia mengerti, mereka segera menurunkan pistolnya.
"Di mana tuan muda?" pria setengah baya menatapnya dengan dingin.
Pemimpin gangster tidak berani berbohong, dia menunjuk pemuda berambut hitam yang sedang tidak sadarkan diri di lantai beberapa meter darinya.
Pria paruh baya tampak lega, dia menatap pemimpin gangster lagi dan berkata. "Katakan padaku siapa yang menyuruhmu menculik tuan muda?"
"Itu... aku tidak tahu, anak buahku yang menerimanya." pemimpin gangster menggelengkan kepalanya.
Pria paruh baya tampak tidak puas dengan jawabannya. "Jangan berbohong!" pria paruh baya menodongkan pistolnya ke arah pemimpin gangster.
"Saya beneran tidak mengetahuinya tuanku, ini anak buahku!"
Bang!
Sebuah peluru menembus otak pemimpin gangster.
Tubuh pemimpin gangster ambruk ke lantai.
Pria setengah baya menghisap cerutu nya untuk beberapa saat sebelum dia berkata.
"Bereskan semua ini, jangan sampai meninggalkan jejak apapun dan bawa tuan muda kembali." Ucap pria setengah baya kepada anak buahnya.
"Dimengerti!"
Kediaman keluarga bangsawan Anston.
Di sebuah kamar yang cukup besar dan mewah terdapat seorang pria muda berambut hitam yang tidak sadarkan diri di kasur.
Disekitarnya ada banyak pelayan wanita yang membersihkan kasur.
Tidak lama seorang pria paruh setengah baya berambut hitam dengan pakaian kemeja hitam memasuki ruangan ditemani oleh pria setengah baya di belakangnya.
"Apakah putra ku baik-baik saja?" tanya pria setengah baya dengan pakaian kemeja hitam kepada pelayan wanita.
"Jangan khawatir tuan holmes, tuan muda hanya terkena bius yang tidak berbahaya, itu akan baik-baik nanti." ucap pelayan wanita.
Holmes mengangguk, dia sangat khawatir putranya tidak baik-baik saja. Jadi ia meninggalkan pekerjaannya dan datang kesini.
Holmes mempunyai dua anak, satu anak laki-laki dan yang kedua anak perempuan. Karena istrinya meninggal lebih dulu, Holmes sama sekali tidak punya waktu dengan anak-anaknya karena pekerjaan.
Pemuda yang tidur di kasur adalah anak tertuanya dan sekaligus calon pewaris keluarga Anston satu-satunya.
Dia tidak bisa berpikir gimana jadinya jika pewaris satu-satunya keluarga Anston meninggal.
"Apakah kamu sudah tau siapa yang menyuruh gangster itu untuk menculik putra ku?" Holmes menatap Butler di belakangnya.
"Ya tuan, mata-mata yang kami kirim mengatakan bahwa orang yang di belakang ini semua adalah keluarga Fran."
"Keparat itu, perintahkan semua mafia untuk menghancurkan semua bisnis keluarga Fran, aku ingin mereka semua bangkrut!" Ucap Holmes dengan penuh amarah.
"Segera di laksanakan." Butler setengah baya memberikan hormat sebelum pergi.
Setelah menyuruh Butler Holmes menatap para para pelayan dan berkata.
"Jika Lin sudah bangun, katakan padanya untuk datang ke kantorku." Holmes keluar dari kamar Lin.
"Baik tuan!" jawab para pelayan serempak, setelah itu mereka melanjutkan beres-beresnya.
...................
Di mana aku? Kenapa di sini gelap sekali.
Ah benar... seharusnya aku sudah mati.
Pemuda itu adalah Lin Anston dari dunia lain, dia adalah seorang pekerja kantoran biasa, tiba-tiba saja dia terkena serangan jantung di tempat dan mati.
"Aku ingat... apakah sekarang aku berada di akhirat?"
Cahaya putih redup muncul di ujung lorong gelap, yang membuat perhatiannya tertarik dengan cahaya putih di tempat yang gelap.
"Apakah itu gerbang menuju surga?" Lin penasaran, lalu dia berjalan menuju cahaya putih redup.
Semakin dekat lin dengan cahaya putih semakin terang cahaya putih, hingga akhirnya pemuda berambut hitam itu benar-benar di lahap oleh cahaya putih.
Tidak tahu berapa lama, Lin membuka matanya perlahan-lahan dan dia melihat sebuah kamar besar.
Bangun dari tempat tidurnya dia berkata dengan bingung.
"Di mana ini?"
"Tuan muda?!" semua pelayan terkejut sekaligus senang mereka mendekati lin.
"Tuan muda? Apa yang kamu katakan ak--! Ah!" Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Tiba-tiba kepalanya menjadi sakit sekaligus pusing seperti gejala anemia tubuhnya menjadi lemas.
Sesuatu memasuki kepalanya dengan paksa, itu adalah beberapa ingatan yang tidak di ketahui Lin.
Lin Anston, keluarga Anston, kerajaan malam, kejadian saat di culik dan beberapa kenalan lainnya.
Lin menenangkan dirinya dan membaca semua ingatan yang masuk ini dengan cermat. Setelah beberapa saat tubuhnya berangsur-angsur kembali baik.
"Tuan muda apa anda baik-baik saja?" para pelayan sangat khawatir.
"Tidak apa-apa... " Lin menggelengkan kepalanya.
"Apakah ada seseorang yang datang ke kamarku?" lin mengabaikan pusing di kepalanya dan bertanya.
"Ya, itu adalah ayah anda tuan Holmes." kata pelayan.
"Apakah dia mengatakan sesuatu?"
Pelayan mengangguk lalu berkata. "Dia berkata bahwa jika tuan muda sudah bangun, tuan muda di haruskan untuk datang ke kantor tuan Holmes."
"Aku mengerti, kalian semua tinggalkan aku sendiri."
Segera semua pelayan meninggalkan Lin di kamarnya.
Setelah beberapa lama menurutnya keadaannya sudah tenang, Lin mulai memahami keadaanya sekarang.
"Sepertinya aku telah menyeberang ke dunia lain, dan orang yang ku masuki juga bernama Lin."
Melihat suasana kamarnya Lin tampak asing tapi segera dia melupakannya.
"Sepertinya era ini adalah eropa abad pertengahan, era ini baru memasuki pembangunan mesin uap." Lin menilai menurut ingatan pendahulunya.
Beranjak dari tempat tidur ia mendekati sebuah lemari pakaian, karena Lin ingin bertemu ayahnya tentu dia harus menganti pakaiannya yang lusuh.
Setelah lama sesi pemilihan pakaian, akhirnya Lin memutuskan untuk memakai jas hitam panjang dan dalaman kemeja di tambah dengan topi Newsboy cap.
Lin melihat penampilan dirinya di cermin dan mengangguk puas. lalu ia berjalan keluar dari kamarnya.
Di perjalanan lin melihat rumah yang di tinggalin nya sangat luas, dia akhirnya menyadari seberapa kaya keluarganya.
Menekan topinya ke bawah lin berkata. "Tidak habis pikir jika aku mempunyai rumah ini di kehidupan sebelumnya." Lin mungkin tidak harus kerja keras untuk mencari uang dan mati sia-sia, dia pasti bisa bersantai sepuasnya.
Tidak lama akhirnya dia sampai di depan pintu kantor ayahnya Holmes.
Segera mengetuk pintunya. tidak lama sebuah suara datar terdengar dari balik pintu.
"Masuk."
Lin tanpa sopan membuka pintu, dan pandangan pertamanya adalah seorang pria setengah baya dengan rambut hitam, mata hitam yang berkilat dingin, janggut tipis di dagunya dan wajah yang sedikit keriput, tampaknya sudah termakan usia.
Jika dia masih muda mungkin akan sama tampannya dengan Lin.
"Ayah kamu memanggilku?"
"Benar, aku memanggilmu karena ingin membicarakan sesuatu." Holmes menatapnya dengan serius.
"Sesuatu tentang apa ayah?" Lin penasaran.
"Ini tentang dirimu, kamu tau? aku sudah tua mungkin aku akan mati kapan saja, saat itu kamu harus siap untuk menggantikan ku."
"Ayah, jangan mengatakan hal yang menyedihkan seperti itu." mendengar ini Lin khawatir, karena topik ini jauh dari pemikirannya.
"Aku serius! Kamu dan natalia adalah anak ku, jadi aku ingin kalian semua baik-baik saja, aku takut musuh-musuh ku di luar sana akan mencelakai kalian, karena itu aku membayar mahal untuk membuatmu bergabung organisasi itu."
"Apa yang ingin kamu katakan ayah?" lin juga bingung dengan situasinya. organisasi apa?
"Saat itu aku masih mafia kecil, dalam misi membunuh mafia lainnya. saat itu aku melihat seorang gadis pirang yang tidak sadarkan diri, lalu aku menyelamatkannya. wanita itu adalah ibumu"
"Wanita itu jatuh cinta padaku dan kami menikah, beberapa tahun kemudian aku menyadari bahwa ibu mu adalah orang supranatural, ibu mu mempunyai kekuatan aneh, saat itulah dia berkata padaku bahwa dia adalah salah satu anggota organisasi tertentu, karena beberapa masalah dia tertangkap oleh para mafia."
"Mulai sejak itu, aku dengan bantuan kemampuan ibu mu. kami benar-benar menguasai semua mafia di Kekaisaran malam."
Lin agak tidak percaya dengan perkataan ayahnya tapi dia tahu karakter ayahnya, bahwa dia tidak suka bercanda. "Kekuatan supranatural apa? Ayah kamu benar-benar tidak bercanda denganku, bukan?"
"Aku tau kamu akan mengatakan itu, perhatikan ini." Holmes mengeluarkan cincin hitam di jarinya, Tiba-tiba sebuah pistol muncul dari udara kosong.
Mata lin segera terbelahak-lahak dia tidak percaya apa yang dia lihat sekarang.
"Benda apa itu?" lin menunjuk cincin hitam.
"Ini adalah cincin penyimpanan milik ibumu, benda ini memiliki efek untuk menyimpan beberapa barang di dalamnya."
"Apakah kamu sekarang percaya?" Holmes menatap lin lagi.
Lin menelan ludahnya dan mengangguk. dia mau tidak mau harus percaya dengan apa yang di katakan ayahnya sekarang. Karena dia telah membuktikannya.
Sepertinya dunia abad pertengahan di sini tidak biasa.
"Jadi organisasi apa yang ayah katakan tadi." kata Lin.
"Organisasi itu adalah biro pertahanan kekaisaran malam."
"Biro pertahanan kekaisaran malam? bukankah itu salah satu dari penjaga kekaisaran malam?" lin sedikit bingung.
Kenapa ayahnya ingin dia memasuki salah satu penjaga di kekaisaran malam.
"Ya, tapi yang ini adalah pasukan khusus dari kekaisaran malam, setiap anggota yang ingin di terima di sana harus mempunyai kekuatan khusus supranatural." Mata Holmes memanas seolah mendambakan.
Lin juga mengiginkannya, siapa yang tidak mau punya kekuatan sihir.
Tapi dia menemukan suatu masalah, lalu bertanya kepada Holmes dengan wajah yang sedikit cemberut. "Tapi aku tidak punya kekuatan supranatural apa pun, bagaimana aku bisa bergabung?"
Holmes sudah tau bahwa lin juga akan bertanya tentang ini. jadi jawabannya.
"Itulah kenapa aku harus membayar mahal untuk kamu, aku dengar dari ibu mu bahwa di biro pertahanan kekaisaran malam ada metode ritual kebangkitan kekuatan supranatural."
"Dan aku sudah memesan ini untukmu, dengan ini aku harap kamu bisa menjadi orang luar biasa."
"Ini alamatnya, kamu hanya perlu datang ke sana dan teman lama ku dan ibumu akan membawamu masuk." Holmes mengeluarkan kartu dan menyerahkan kepada lin.
Lin mengambilnya dan melihat alamat pada kartu itu dan mengangguk.
"Kalau begitu aku pamit." Kata lin.
Holmes mengangguk tanpa mengatakan sesuatu
................
Setelah menuruni kereta uap lin akhirnya sampai di tempat lokasi yang di tunjuk kartu.
"Apakah di sini?" lin mengerutkan kening. dia melihat sebuah bangunan yang cukup besar, hingga memanjakan mata.
Tanpa ragu-ragu dia mendorong pintu dengan kedua tangannya. Ruangan utama cukup luas dan rapi, setelah memperhatikan beberapa saat, dia tidak menemukan seseorang pun selain resepsionis wanita yang sedang menulis.
Jadi Lin berpikir untuk menghampirinya, wanita resepsionis tampak menyadarinya. sebelum mendekat wanita resepsionis berkata.
"Apakah kamu yang bernama Lin Anston?"
Pergerakan lin segera berhenti. Orang ini tahu namaku?
"Ya..." Lin menjawab dengan ragu-ragu.
"Silahkan datang ke ruangan sebelah kiri di sana." resepsionis menunjukan arahnya ke salah satu ruangan.
"Terima kasih."
"Sama-sama."
Lin tidak meragukan resepsionis wanita, dia datang ke ruangan tersebut, membuka pintu perlahan.
Ruangannya gelap gulita hanya beberapa cahaya yang bisa masuk melalui celah atap dan jendela.
"Apakah kamu anaknya Annabelle?" Seorang pria setengah baya muncul dari belakangnya.
Keadaan ini membuat lin sedikit panik dia reflek ingin menyikut pria paru baya yang muncul dari belakangnya.
Sikut lin di tahan dengan satu tangan pria paru baya.
Pria paru baya tersenyum. "Sangat berhati-hati seperti ayahnya, aku suka itu. hahaha!"
"Siapa kamu?" Lin bertanya dengan serius.
"Apa? Ayahmu tidak mengatakannya tentang aku?" kata pria paru baya.
"Apakah anda teman ayahku dan ibuku?"
"Benar aku adalah Roger, bagaimana kabar ayahmu? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya semenjak Annabelle meninggal? belom lama ini aku di beritahu bahwa anaknya Holmes datang ke biro, jadi aku tau apa tujuannya."
"Kamu ingin aku membantumu membangkitkan kekuatan supranaturalmu bukan?"
"Ya, jadi kapan kita memulainya?" Lin sudah sangat tidak sabar.
"Jangan terlalu tidak sabar, biarkan aku menjelaskan dasar-dasar nya dulu, apa itu kekuatan supranatural dan berapa tingkatan yang bisa di capai."
Lin mengangguk dia terlalu bersemangat hampir lupa beberapa dasar yang di perlukan untuk menjadi luar biasa, semakin banyak pengetahuan semakin baik.
Melihat Lin sudah agak tenang Roger segera berkata.
"Pertama kekuatan supranatural bisa bangkit melalui dua cara." Roger menampilkan dua jarinya ke atas.
"Dua cara?"
"Ya, dua cara, pertama melalui metode ritual untuk mencapai dunia sumber dan mencari asal diri sendiri untuk mendapatkan kekuatan luar biasa."
"Asal? apa itu asal dan dunia sumber?"
"Dunia sumber adalah dunia berdimensi tinggi, ini adalah tempat jiwa kita semua berasal. sedangkan Asal adalah jati diri kita sendiri, setelah sampai di dunia sumber kamu harus mencari asal mu sendiri."
"Bagaimana caranya menemukan Asal?" ini adalah salah satu keraguan di hatinya.
Roger tersenyum. "Kamu akan mengetahuinya jika kamu sudah sampai di sana."
Lin tampaknya mengerti, selanjutnya ia bertanya lagi.
"Lalu yang metode terakhir?"
"Terakhir adalah Alami, seperti sebutannya metode ini tidak membutuhkan ritual apapun, mereka secara alami akan memasuki dunia sumber dan mendapatkan asalnya tanpa perlu mencarinya. mereka sering di sebut putra kesayangan sumber."
Putra kesayangan sumber? Lin mencibir. betapa enaknya tidak perlu mencari asal, kenapa aku tidak seperti itu, dunia tidak adil!
"Setelah menemukan Asal dan mendapatkan kekuatan luar biasa orang ini akan di sebut Beyonder!" Kata Roger
"Beyonder di bagi menjadi 10 tingkatan dari satu hingga sepuluh."
"Dari sini apakah kamu sudah mengerti?"
Lin mengangguk. "Aku mengerti."
"Sekarang setelah kamu sudah mengetahui dasar-dasarnya langsung saja kita mulai ritual untuk kebangkitan kekuatan supranatural."
Roger menyalakan lilin-lilin di ruangan yang membuat suasananya sedikit misterius.
lalu yang membuatnya lin terkejut adalah Roger mengeluarkan benda seperti daging dan itu terlihat masih hidup, daging menggeliat dan juga sebuah mata merah dan bulu biru tua.
Roger menaruhnya di setiap sudut lilin.
Melihat keraguan Lin Roger menjelaskannya.
"Ini adalah daging Wrath, mata Putri Duyung dan bulu Burung Hybird. barang-barang ini mengandung cukup banyak energi sumber, jadi sering kali di pakai untuk melakukan ritual kebangkitan."
"Di mana kamu mendapatkan benda ini?"
"Itu ada banyak di area terlarang tetapi sulit sekali untuk di dapatkan, jika kamu ingin membelinya pergi saja ke pasar gelap, tapi harga yang mereka tawarkan sangat mahal." kata Roger.
Lin segera mengerti. Setelah lama menunggu. akhirnya seluruh persiapan awal yang di buat Roger telah selesai.
"Kamu duduk di tengah lingkaran." kata Roger.
Lin mengikuti arahannya dia benar-benar duduk sila di tengah lingkaran dan heksagram.
"Lalu apa yang harus aku lakukan selanjutnya?"
"Pejamkan matamu lalu tarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan sampai beberapa kali hingga kamu tenang."
"Sebelumnya aku ingin mengingat kan sesuatu, jangan pergi kemana-mana di dunia sumber, jika tidak kamu bisa tersesat di sana, kamu harus mengikuti asal mu. ingat ikuti asalmu!"
"Ikuti Asal.. aku ingat, terima kasih pengingat nya."
Lin memejamkan matanya lalu menarik nafas dalam dan menghembuskan perlahan, dia mengulangi beberapa kali.
Sampai di dua belas kalinya, sebuah perubahan benar-benar terjadi. tubuhnya seolah-seolah tengelam ke dasar sungai dia sama sekali tidak bisa bernafas.
Setelah melakukan gerakan pencegahan tiba-tiba kepalanya menjadi pusing dan suara anoying menembus telinganya.
Lin tidak tahan lagi dia membuka matanya dan sesuatu yang luar biasa terjadi.
Sebuah langit berbintang muncul di penglihatannya dan kabut putih ke ungguan bertebaran di udara, permukaan tanahnya jernih seperti mata air, dia bisa melihat dirinya sendiri di bawah.
"Apakah Ini dunia sumber?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!