Sebelumnya aku mau ngenalin dulu kalau ini cerita kedua aku setelah cerita pertama aku yang baru aja tamat. Buat yang baru baca cerita aku yang ini , boleh mampir juga ke cerita ku yang pertama judulnya VIA "Pelangi Dibalik Hujan" yang kisahnya juga ngga kalah seru dari cerita "Pesona Tuan CEO Dingin" , simak terus yaa cerita di setiap episode nya, kalian boleh kasih like , komentar dan sarannya di kolom komentar yaa, biar aku makin semangat bikin ceritanya..
Terimakasih 🙏
***
Alisha Steel Elmanico adalah seorang gadis yang memiliki ayah keturunan Italia dan Manado yang bernama David Poland Elmanico dan seorang ibu yang bernama Dewi Ratih Ningsih yang berasal dari Sunda alias kota Bandung.
Ia menetap di Bandung bersama sang kakak yang bernama Deran Alvians Elmanico yang biasa dipanggil El , karena kedua orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan saat Alisha masih berusia 12 tahun dan kakaknya El 17 tahun .
Alisha adalah gadis dengan postur tubuh yang hampir sempurna,tingginya di atas rata-rata wanita di Indonesia yaitu 173 cm dengan berat badan 53 kg , dengan paras yang blasteran, menawan dan ramah membuat banyak lelaki ingin mendekatinya dan menjadikannya kekasih .
Begitu pula dengan sang kakak yang blasteran memiliki tinggi 185 cm dengan berat badan 58 kg ,memiliki paras yang tampan dengan hidung yang mancung layaknya orang Italia.
Setelah orang tuanya meninggal El sang kakaklah yang bertanggung jawab mengurus semua kebutuhan Alisha , untungnya kedua orang tuanya memiliki rumah dan sepetak kebun jadi El bisa menjual kebunnya untuk biaya hidup beberapa tahun setelah orang tuanya tiada.
El dan Alisha yang harus menerima kenyataan kalau kedua orang yang dia sayang harus pergi mendahuluinya , meski itu sangat membuat mereka sangat sedih.
Tapi El tidak larut dalam kesedihan, dia terus menguatkan sang adik sampai akhirnya ia bertekad untuk menjadi seorang Polisi demi ingin melindungi sang adik.
Setelah beberapa kali mencoba mengikuti tes kepolisian, akhirnya di usianya yang ke 20 tahun, El lulus murni menjadi polisi dan itu membuat Alisha bangga kepada sang kakak, meskipun sang ayah dan ibu sudah tiada tapi sang kakak tidak menyerah dalam menggapai cita-citanya .
El pun dengan berat hati harus meninggalkan sang adik beberapa bulan untuk mengikuti pendidikannya di kepolisian. Alisha yang sedih pun harus rela ditinggalkan oleh sang kakak.
"Ini pertama kalinya kak El ninggalin aku sendiri untuk waktu yang lama.. " Ucap Alisha dengan meneteskan air mata.
"Kakak minta maaf sha.. Kamu tau ini akan terjadi kan.. Kakak harap kamu bisa jaga diri kamu baik-baik.. Ini hanya untuk beberapa bulan saja.. Kakak menitipkan kamu kepada bibi Lina (adik sang ibu) .. Tapi jangan menyusahkan dia ya.. Kamu bisa sesekali datang ke rumahnya.. Kakak tidak lama ko.. Kakak harap kamu bisa mengerti.. Ini semua demi kamu dan kakak di masa depan.. " Ucap El
"Iya kak.. Alisha mengerti.. Tapi tolong jangan lupakan Alisha.. Alisha hanya punya kakak saja.. " Ucap Alisha merengek.
"Tidak mungkin kakak melupakan adik kakak yang cantik ini.. Dimana pun kakak berada.. Kakak pasti akan terus mengingat kamu.. Adik satu-satunya yang paling kakak sayang ini.. Janji untuk sekolah yang rajin dan jangan nakal yaa.. Ingat pesan kakak ya.. " Ucap El sambil menghapus air mata Alisha lalu menciumnya pipi dan keningnya.
"Uhh kakak.. " Dan Alisha pun memeluk El.
El pun berpamitan dan segera pergi memasuki mobil Kepolisian yang ternyata sudah berada teman-teman se profesinya.
EL dengan hati yang sedih harus terpisah dan meninggalkan adiknya tapi harus tetap tegar didepan teman-temannya.
Alisha yang saat itu berusia 15 tahun dan masih sekolah di sekolah menengah pertama menjalani hari-harinya seorang diri.
Segala sesuatu yang biasa dia lakukan bersama sang kakak kini ia kerjakan sendirian.
Alisha yang beberapa bulan lagi memasuki SMA (sekolah menengah atas) tidak bingung akan melanjutkan sekolah kemana, karena sang kakak, El sudah mempersiapkan kebutuhan Alisha dari jauh hari sebelum ia berangkat pendidikan.
Sungguh beruntungnya Alisha meski orang tuanya sudah tiada tapi sang kakak tetap bertanggung jawab kepada dirinya.
Alisha yang sejak 12 tahun harus belajar hidup mandiri kini berbuah hasil ketika sang kakak tidak disampingnya, dia sudah bisa melakukan semua pekerjaan sendirian.
El yang tidak pernah menyerah dalam mengajari setiap hal kepada sang adik. Dengan sabar dan tekun dalam menjalani hidup yang hanya berdua dengan Alisha tidak membuatnya mengeluh, meski sang bibi, adik dari sang ibu kerap menawarinya untuk tinggal bersama, tapi El tetap pada pendiriannya untuk hidup mandiri tanpa bergantung kepada bibi Lina atau siapa pun.
Itu juga yang Alisha terapkan dalam hidupnya saat ini, tidak mau menggantungkan hidupnya kepada orang lain, meskipun itu masih saudara sekalipun.
Tok.. Tok.. Tok!!
"Shaa... Alishaaa... " Ucap seseorang dari depan pintu rumah dengan nyaringnya.
Alisha yang sedang melamun di jendela kamar tiba-tiba tersadar lalu berjalan dan membukakan pintu, ternyata itu Vino, anak dari bibi Lina.
Oh iya bibi Lina memiliki seorang suami yang bernama Anton dan dua orang anak bernama Vino Den Anggara dan adiknya Shera Anindita .
Vino sekolah di SMA Angkasa kelas 2 , dan adiknya kelas 2 SMP. Om Anton sendiri seorang penjual tanaman di toko miliknya yang letaknya di 700 meter dari rumahnya.
"Eh Vino.. Ada apa?.. Sendirian? Shera mana?" Tanya Alisha.
"Emm iya nih.. Ibu ku nyuruh nganterin makanan ini buat kamu.. Kalau shera lagi les nari jadi ngga bisa ikut.." Ucap Vino sambil memberikan sebuah rantang berisi makanan kepada Alisha.
"Eh duduk dulu.. Duh jadi ngerepotin nih... Maaf ya aku belum sempat ke rumah bibi sejak ka El pergi.. "
"Ibu ku nanyain kamu terus loh.. Dia khawatir aja takut kamu sakit atau kenapa kenapa lah, sampe bawel banget di rumah, ngoceh terus kaya burung beo.. Haha" Sambil tertawa.
"Oh ya.. Masa?.. Haha... Aku lagi agak sibuk aja .. " sambil tersenyum
"Oh iya kamu jadinya daftar ke SMA mana Shaaa? "
"SMA Mutiara Bangsa .. "
"Serius? Hebat banget kalau kamu bisa masuk ke situ sih.. Butuh nilai tinggi buat masuk ke situ.. Semangat yaa.. Kamu kan pintar.. Aku yakin kamu bisa.. "
"Makasih Vin suport nya.. Semoga aja sih.. Aku pengen bikin kakak El bangga.. Dia udah berjuang sangat keras demi aku.. Demi hidup aku.. "
"Iya sih aku juga salut banget sama hasil kerja keras kakak kamu.. Dia bisa ngerubah kamu yang sangat manja dan ngedidik kamu jadi anak yang mandiri.. Tapi dia juga ngga lupain keinginan dia untuk masa depannya.. Kamu beruntung banget memiliki kakak yang bertanggung jawab kaya El.. "
"Kamu bener.. Aku emang beruntung.. Beruntung banget.. Dia pria yang melindungi aku , ngejagain aku dari setiap hal.. Padahal dulu aku anak yang manja banget ngga bisa jauh dari Daddy (Panggilan untuk sang ayah ) butuh waktu yang lama buat ku menerima kenyataan kalo Mami dan Daddy ninggalin aku untuk selamanya.. Tapi ka El dengan sabar ngejelasin setiap hal sampai aku bisa bangkit dan menerima kejadian itu.. Aku sayang banget sama kak El.. "
"Aku harap kalian tetap akur, saling mengerti, saling memahami, saling peduli, dan saling menyayangi sampai kapan pun itu.. "
"Itu pasti Vin.. " Sambil menyeka air mata yang menetes.
\*\*\*
Hari pertama di SMA MUTIARA BANGSA dan hari ini adalah hari senin.
Alisha berangkat ke sekolah menggunakan motor matic milik ka El, sebenarnya motor ini milik ayah dulu yang setelah itu digunakan El lalu sekarang di gunakan oleh Alisha untuk beraktivitas.
Selama di Sma hari hari yang Alisha jalani masih sama saja tidak ada yang berbeda .
Setiap sore sejak ka El pergi, Alisha selalu melihat ke luar jendela, membayangkan masa kecilnya, masa kecil yang sangat indah, saat dimana orang tuanya dan ka El masih bersamanya.
Sejak ka El pergi , Alisha menjadi sosok anak yang tidak ceria lagi, tidak se ceria saat ka El masih menemani nya.
Hidupnya dipenuhi dengan kegiatan saja setiap harinya. Pagi sekali pukul 4 Alisha sudah bangun untuk membuat gorengan yang ia titipkan di penjaga kantin dan beberapa warung lainnya lalu ia sekolah pukul 6.30 hingga pukul 2 siang, setelah itu ia mengambil uang dagangannya dan pulang, sesampainya di rumah pukul 3 sore dilanjutkan ia mengajar les beberapa siswa sd sampai pukul 6 sore , lalu mengurus rumah hingga pukul 8 malam , lanjut ia pun mengerjakan tugas sekolah hingga pukul 11 malam.
Itu semua kegiatan yang Alisha lakukan setiap hari, semua ia kerjakan demi membantu keuangannya sehari-hari.
Hari ini pukul 3 sore di hari Sabtu setelah beberapa bulan El pergi,cuaca di luar hujan sangat deras , membuat seragam Alisha menjadi basah , ia pun segera memakirkan motornya di garasi dan segera masuk ke dalam rumah dengan basah kuyup.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara seseorang mengetok pintu. Alisha yang sudah mengganti pakaiannya langsung berjalan ke arah pintu.
"Duhh.. Siapa sih ujan ujan gini.. " Gerutu Alisha
"Alisha... " Ucap El
"Kakakk.. Kak El.. Aku merindukanmu sungguh.. " Kata Alisha sambil memeluk El dengan eratnya seakan tidak ingin El pergi lagi dari hidupnya.
"Ayo masuk kak!! Kakak kenapa pergi sangat lama? Aku melihat jendela setiap sore hanya untuk menunggu kedatangan kakak.. Aku sangat merindukanmu kak.. " Sambil menangis haru.
"Uhh sayang Alisha adik kakak yang paling manis paling cantik.. Kakak minta maaf sudah membuat mu menunggu lama.. Tapi sekarang kakak mu ini sudah kembali di hadapan mu.. Dan kakak juga sangat.. Sangat merindukanmu.. Setiap hari kakak memikirkan mu.. Kakak memikirkan apa kamu sudah makan atau belum.. Bagaimana sekolah mu.. hari-harimu.. Apalagi kamu harus melakukan segala sesuatu sendiri.. Kakak sangat mencemaskan dirimu.. " Ungkap kak El
"Aku baik-baik saja kak.. Ini buah hasil dari didikan kakak selama ini terhadap ku.. Sekarang aku mandiri.. Semua hal ku kerjakan sendiri.. Sungguh kak.. " Kata Alisha
"Kakak bangga kepada mu.. "
"Aku yang sangat bangga terhadap kakak.. Sekarang kakak sudah jadi Polisi.. Maaf aku tidak bisa menghadiri kelulusan kakak.. Kakak tau aku sedang ujian semester kan jadi aku tidak bisa izin untuk tidak sekolah.. Jika Daddy and Mami masih ada, mereka pasti bangga sekali sama pencapaian kakak saat ini.. "
"Iya kakak tau ko dan it's okay kakak mengerti kenapa kamu ngga bisa menghadiri kelulusan kakak.. Oh iya besok kita ke makam Daddy and Mami yaa.. Kamu mau kan? "
"Iya dong pasti.. Masa ngga mau sih.. Yaudah aku siapin makan dulu yaa , sekarang kakak mandi dulu ya.. "
"Siap adikku yang cantik.. " Ucap El sambil tersenyum dan mengelus rambut Alisha.
Malamnya setelah selesai makan malam, El dan Alisha pun duduk di ruang keluarga sambil menonton tv.
"Sha.. "
"Iya kak? "
"Gimana hari hari kamu setelah kakak pergi saat itu? "
"Awalnya sulit.. Aku akui itu.. Keuangan juga mulai menipis.. Akhirnya aku berjualan lalu menitipkan nya di warung warung dan kantin sekolah, aku juga mengajar les untuk beberapa murid sd.. Ya hasilnya lumayan untuk menambah kebutuhan sehari-hari dan membeli buku sekolah.. "
"Kakak ngga nyangka kamu sehebat itu, bisa mencari cara untuk menyelesaikan masalah kamu sendiri.. Ternyata adik kecil kakak sekarang sudah dewasa yaa.. Kakak bangga shaaa.. "
"Ini semua karena kakak.. Kakak yang selalu mengajarkan aku dalam segala hal.. Jadi saat aku tanpa kakak.. Aku bisa menyelesaikannya.. Terima kasih kak.. " Alisha tersenyum lebar.
"Terus aja puji kak El sampe terbang.. Pipi kak El udah merah nih.. Udah kayak buah jambu.. Hahaha... "
Mereka pun menghabiskan malam sambil bercerita hingga Alisha tertidur. El yang masih menganggap bahwa Alisha masih menjadi adik kecilnya langsung menggendong Alisha ke tempat tidur.
Di kamar Alisha..
"Entah kenapa.. Kakak masih anggap kamu seperti adik ku di 15 tahun yang lalu.. Saat kamu masih umur 6 tahun.. Dan kamu akan selalu menjadi adik kecilku sampai kapan pun Alisha.. " Sambil mencium kening Alisha.
Pagi harinya.
"Shaaa.. "
"Apa ka.. "
"Udah siap semuanya? Air.. Bunga..? "
"Udah dong.. Yu kita ke makam mami and daddy.. "
"Okey.. Yuu! "
Setibanya di makam.
"Dad.. Mam.. Ini Alisha dateng sama ka El, ka El sekarang udah jadi polisi mam.. Dia udah jadi kebanggan daddy and mami nih.. Dan kebanggaan aku juga.. " Sambil tersenyum ke arah El
"Mam.. Ini aku.. El.. Aku udah pulang dari pendidikan kepolisian.. Aku sudah menuruti kemauan mami untuk jadi abdi negara.. Aku juga masih menjaga amanat terakhir dari mami dan daddy.. Aku menjaga Alisha sampai saat ini.. "
"Iya mam dad.. Kak El menjaga ku dengan baik.. Tapi terkadang kak El marah jika ada pria menyapaku.. Dia itu sangat posesif .. " Sambil berbisik.
"Kakak denger ya shaaa... Jangan kamu pikir kakak ngga denger.. "
"Hehe becanda kak, yaudah kita makan siomay di depan itu yuu, udah lama nih ngga di traktir kakak.. "
"Yaudah ayok.. Pamit dulu sama mami daddy dong.. "
"Mam.. Dad.. Alisha pulang dulu sama kak El ya.. I love you mam.. Dad.. "
Lalu mereka pun pergi dan berjalan menuju pedagang siomay.
"Mang 2 ya.. Pedes banget.. "
"Siap den.. "
5 menit kemudian
"Ini sudah jadi neng.. "
"Makasih mang.. "
"Kayanya terakhir kita makan disini setaun yang lalu deh.. Sebelum kakak pergi itu.. "
"Iya de.. Tapi rasanya gada yang berubah ya.. Masih enak.. Masih tetep sama.. "
"Iya kak bener.. Oh iya kapan kak El berangkat lagi? "
"Seminggu lagi de.. "
"Ko bentar amat sih nemenin akunya.. "
"Ya mau gimana lagi de.. Namanya juga tugas negara.. "
"Iya deh.. Aku ngga bisa larang juga kan.. "
"Jangan marah dong.. "
"Ngga marah ko.. "
"Besok pulang sekolah, kakak jemput deh.. Biar orang lain liat kalau kakaknya Alisha seorang polisi jadi ngga akan ada yang gangguin adek kakak yang cantik ini di sekolah.. "
"Beneran yaaa.. Awass kalau bohong.. Berarti besok kakak pakai seragam polisi yaa.. "
"Iya de.. Soalnya selama kakak belum pergi tugas lagi, kakak harus pakai seragam kakak kalau kakak keluar rumah.. "
"Iya deh.. Kak El kakak ku yang paling ganteng.. Aku tuh pengen punya pasangan yang sifatnya sama kaya kak El.. Ramah, romantis, penyayang, pengertian, setia pula.. "
"Kamu pasti akan mendapatkannya.. Tapi sekarang kamu harus makan dulu yang banyak biar cepet besar yaa.. Adik kakak yang paling manis.. "
"Uhhhh kak El mah... " Sambil tersenyum.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!