Pada tahun 2050 game berbasis VR adalah game nomor satu di dunia.
Dan game yang paling populer di antara game VR lain nya adalah "Fantasy Life" atau yang biasa di sebut "FL."
Di "FL" pemain disuguhkan dengan quest yang tiap hari di perbarui dan Map yang luas agar pemain tidak bosan. Banyak pemain veteran yang berada di "FL" dan di antara semua veteran itu ada seorang pemain yang di juluki sebagai pemain terkuat.
5 tahun sebelum nya, saat "FL" baru dirilis. Ada seorang remaja yang mendapatkan surat cinta dari seorang perempuan. Karena tidak tahu harus berbuat apa remaja itu meminta saran kepada teman nya. Teman nya berkata terima saja perasaan si perempuan itu, dengan semangat remaja itu menuju tempat yang dijanjikan dengan perempuan itu. Tetapi apa yang di temukan oleh remaja itu, surat dari perempuan adalah kerjaan teman nya yang mengerjai si remaja itu. Dengan kesal remaja pulang kerumah. Saat di rumah remaja itu di belikan console VR oleh ayah nya dan di belikan Software game FL.
Tanpa basa-basi lagi remaja itu login ke dalam game. Remaja itu memasang console VR di kepalanya. Dan berbaring di tempat tidur yang berada di kamarnya.
***
Ayo kita mulai game ini. Aku memasang Console VR di kepalaku. Dan berteriak
"Login." dengan keras. Tiba-tiba cahaya terang muncul hingga aku harus menutup mataku. Lalu semuanya menjadi gelap gulita. Di depan ku ada timbul hologram bertuliskan.
"Welcome To Fantasy Life. Silahkan pilih Gender Avatar Anda."
Jadi aku harus menentukan Gender dulu. Aku mengarahkan jari telunjuk ku ke arah Gender laki-laki. Tapi aku menghentikan telunjuk ku.
Tunggu dulu! Mumpung lagi ada di Game, aku pake Avatar perempuan saja. Aku langsung mengarahkan telunjuk ku ke arah Gender perempuan dan mengklik nya.
"Apakah anda yakin memilih Gender ini?
Yes/No"
Aku mengklik tombol Yes.
"Silahkan atur penampilan Avatar Anda, bagian I."
Age :
Hair Color :
Eye Color :
Height :
Weight :
"Hmmm jadi aku harus mengisi ini ya. Kalau begitu."
Age :10Th
Hair Color :Silver
Eye Color :Red
Height :140cm
Weight : 40kg
"Ya, kira-kira begini, bagus.
"Apakah anda yakin? Penampilan Avatar tidak bisa di rubah lagi.
Yes/No"
Aku mengklik Yes.
"Silahkan atur penampilan Avatar Anda, bagian II."
"Hm, bagian ke dua di suruh atur bentuk wajah dan bentuk badan ya. Kalau begitu akan ku buat karakter paling imut sedunia."
Akhirnya selesai juga mengatur nya, lumayan capek.
"Tentukan nama Avatar anda.
Yes/No"
Woi seharus nya nama yang paling awal. Yah biarlah yang penting aku tinggal mikir nama yang bagus.
"Kalau begitu." aku mengetik "Mira." lalu aku menekan tombol Yes
"Selamat anda telah terdaftar sebagai pemain Fantasy Life."
Lalu tiba-tiba cahaya putih yang menyilaukan muncul, aku menutup mataku. Lalu pada saat aku membuka mataku, aku tiba di kota. Kota yang terlihat seperti pada abad pertengahan.
"Akhirnya aku sampai di FL" aku berteriak sangat keras.
Aku melihat sana-sini, aku mengagumi ke indahan dunia game ini. Walaupun dunia game, dunia ini jauh lebih indah dari pada dunia nyata. Lalu timbul di pojok penglihatan ku gambar surat.
"Sepertinya ada pesan."
Aku berkata "Open Messege" lalu timbul hologram dengan tulisan.
"Selamat datang di FL, sebagai Game Master. Aku menyediakan hadiah untuk pemain baru, silahkan buka di inventori."
"Jadi ada hadiah nya ya." lalu aku berkata "Open Inventori." lalu ada sebuah item di Inventori ku, aku mengklik item itu. Lalu timbul sebuah cermin ditangan ku.
"Cermin? Ini hadiahnya?" aku menatap ke cermin, aku melihat gadis yang sangat imut terpantul di cermin. Lalu aku memegangi pipiku. "Ini aku?" aku melompat kegirangan mengetahui bahwa diriku yang sekarang adalah si gadis imut.
"O, iya." aku berhenti melompat. Lalu aku berkata "Open Status."
Name:Mira
Level:01
Class:None
HP:10
MP:10
STR:0
AGI:0
INT:0
VIT:0
Upgrade Points:10
"Hmmm, Jadi begitu ya, hadiahnya bukan hanya cermin tapi juga bonus Upgrade points. Kalau begitu ku masukkan saja semua point ku ke INT."
setelah memasukkan Point ku ke INT. Aku pergi meninggalkan kota dan pergi menaikkan level. Setelah seharian penuh akhir selesai.
"Setelah seharian penuh bermain, aku naik level dengan pesat. Sebaiknya kulanjutkan besok saja. Logout."
***
5 tahun berlalu sekarang aku sudah SMA, aku tumbuh menjadi remaja yang tampan, banyak gadis yang mendekati ku. Tapi semua gadis yang ingin menjadi pacar ku kutolak mentah-mentah. Karena trauma masa lalu ku, saat pertama kali dapat surat cinta.
Saat ini aku sedang berada di kafe bersama dengan teman ku.
"Enak nya ya, banyak cewek yang nembak kamu. Kenapa kamu tolak mentah-mentah."
"Aku sibuk. Banyak hal yang harus ku kerjakan."
"Oh begitu ya, mister tampan."
"Udah ah, aku mau pulang." aku beranjak dari tempat duduk. Dan meninggalkan temanku.
Aku sampai di rumah, aku langsung menuju ke kamarku lalu mengambil Console VR dan memasang nya di kepalaku, setelah itu aku merebahkan diri di kasur dan.
"Login" aku berkata dengan semangat. Cahaya putih timbul menyilaukan mataku. Setelah lima tahun terkena cahaya putih yang menyilaukan ini aku mulai terbiasa, sehingga aku tidak perlu menutup mataku lagi.
5 tahun aku bermain FL, dan tidak tahu kapan aku di bilang pemain terkuat. Saat aku tiba di kota, semua player menjauhi ku mungkin mereka tahu kalau aku ini pemain terkuat. Sehingga mereka menjauhi ku. Tanpa basa-basi aku langsung pergi meninggalkan kota dengan teleportasi ke dungeon tersulit. Aku memasuki dungeon selama 8 jam, akhirnya penjelajahan ku di dungeon tersulit selesai. Dungeon ini tidak ada yang bisa menyelesaikan nya. Walaupun membawa 24 orang tapi tetap tidak selesai.
***
Pengumuman penyelesaian dungeon tersulit muncul di langit-langit seluruh kota yang ada di FL. Dan tertulis kalau yang menyelasaikan nya adalah Mira
"Dia lagi yang menyelesaikan nya." kata salah satu pemain.
"pemain terkuat di dunia, memang hebat."
"Dia juga menyelesaikan nya sendiri."
Lalu semua player di FL bersorak. "Mira, Mira, Mira, Mira."
Semua orang menyoraki Mira, lalu ada pengumuman muncul kembali. "Saat ini sedang ada maintance. Semua player harus segera Log out."
Suara kecewa terdengar dari semua player FL, lalu semua nya melakukan Log out.
***
"Hah, hah, hah, sudah kuduga menyelesaikan dungeon ini sendirian sangat sulit. Open Status."
Name:Mira
Level:100 MAX
Class:Mage
HP:1000000
MP:10000000
STR:100 MAX
AGI:100 MAX
INT:100 MAX
VIT:100 MAX
DEX:100 MAX
Upgrade Points:0
"Sepertinya status ku menjadi MAX semua setelah pertempuran tadi.
HP ku yang awalnya hanya 500000 menjadi 1000000. Sepertinya aku harus istirahat dulu. Logou-"
Sebelum aku mengatakan Logout, tiba-tiba ada pengumuman.
"Selamat Anda mendapatkan Quest Khusus. Apakah Anda ingin menerima nya?
Yes/No"
"Quest Khusus? Lebih baik ku terima saja." aku mengklik tombol Yes.
"Sebelum melakukan Quest ini ada beberapa pertanyaan yang harus di jawab Player. Apakah anda ingin melanjutkan nya?
Yes/No"
aku mengklik Yes.
Lalu timbul pertanyaan
"Apakah anda memiliki orang yang berharga? Yes/No."
"No."
"Apakah anda ingin hidup di dunia ini selamanya? Yes/No."
"Hmmm, jika bisa sih, aku mau tinggal di sini selamanya. Aku jawab Yes saja."
"Sekarang anda bisa tinggal di dunia FL yang sebenarnya apakah anda ingin pergi kesana? Yes/No"
"Hah, apa ini? Aku jawab Yes aja."
"Pertanyaan terakhir. Apakah anda ingin memakai Avatar ini selamanya? Yes/No."
"Kalau itu sudah jelas. Yes!!"
Cahaya putih yang lebih terang dari pada saat aku login muncul. Mata ku mulai berat, aku semakin mengantuk, rasa kantuk yang sangat hebat terus berdatangan sampai akhirnya aku tidak bisa menahan rasa kantuk ku.
Aku terbangun pandangan ku masih kabur, setelah beberapa detik pandangan ku sudah kembali normal. Aku melihat langit-langit rumah yang tidak ku kenali, kasur yang ku tiduri juga terasa lebih empuk dari kasur yang biasa aku pakai.
Aku bangun dan duduk di kasur, aku melihat kamar yang sangat mewah, lalu aku melihat cermin besar di pojok kamar. Aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju cermin. Aku melihat pantulan diriku dalam wujud Mira.
Apakah ini game, tapi ini dimana? Aku berusaha mengingat kejadian yang kualami sebelum nya. Tapi ingatan ku seperti ada 2, hingga aku bingung yang mana ingatan yang benar. "Open Status."
Name:Mira
Level:100 MAX
Class:Princess
HP:1000000
MP:10000000
STR:100 MAX
AGI:100 MAX
INT:100 MAX
VIT:100 MAX
DEX:100 MAX
"Seperti nya tidak ada yang berubah. Tunggu dulu. Class ku yang sebelum nya Mage menjadi Princess. Apa yang terjadi?"
Lalu pintu kamar di buka oleh seseorang.
Seorang wanita dewasa dengan gaun berwarna biru berdiri di depan pintu menatap ku dengan wajah terkejut, lalu Air matanya mengalir setelah itu ia berjalan ke arahku dan memelukku. Di pelukan ku tangisan nya tambah keras.
"Mira, akhir nya kau sadar!" dengan suara terisak-isak tangisan. Wanita itu memelukku semakin erat.
Saat berada di pelukan nya, ingatan yang tidak tahu milik siapa memenuhi kepala ku, aku merangkul badan nya, dan tanpa ku sadari aku memanggil nya.
"Ibu."
Aku memanggil nya ibu, saat ini di kepalaku penuh dengan ingatan yang tidak ku tahu milik siapa. Wanita itu melepaskan pelukan nya, lalu ia menurunkan tubuh nya untuk bertatapan dengan ku. Karena perbedaan tinggi badan, ia perlu melakukan nya.
"Syukurlah ibu sangat khawatir, ibu kira kau tidak akan sadar kembali. Bagaimana kondisi badan mu? Apakah ada yang sakit?"
Aku tersenyum. "Tidak, aku baik-baik saja."
Ia pun tersenyum mendengar perkataan ku lalu ia menggendong ku. Karena sekarang aku berwujud seperti anak kecil, dia dengan mudah menggendong ku.
"Ayo kita datangi ayah dan saudara-saudara mu, mereka pasti senang kau sudah sadar."
Ia membawa ku pergi keluar kamar, aku melihat ke kiri dan kekanan, semua dinding terlihat sangat mewah. Jika di lihat dari besar ruangan, seperti nya ini memang di istana. Aku di bawa selama beberapa menit lalu ada gadis berpakaian pelayan lewat.
"Pelayan." kata wanita yang menggendong ku.
"Iya, yang mulia ratu."
"Panggil semua selir dan anak-anak, suruh mereka pergi keruang tahta."
"Baik."
Pelayan itu mempercepat langkah nya, lalu kami lanjut berjalan, dari perkataan nya bisa di pastikan aku ingin di bawa keruang tahta.
Setelah beberapa menit berjalan, aku melihat pintu yang sangat besar, dan pintu besar itu di jaga 5 orang laki-laki dewasa. Yang tubuh mereka berotot seperti binaragawan.
"Mira, pintu yang besar di sana itu, adalah pintu ruang tahta. Memerlukan tenaga 5 orang untuk membuka nya. Dan pintu itu tidak dapat di buka oleh orang asing, hanya yang mendapat izin dari raja saja yang dapat membuka nya."
Lalu aku melihat seorang gadis dari kejauhan, gadis itu berdiri di depan pintu ruang tahta. Lalu kami pun sampai di depan pintu ruang tahta, gadis itu menatap ku, air matanya pun mengalir.
"Mira akhirnya kau sadar, kakak mu ini sangat khawatir." kata gadis itu.
"Hapus air mata mu Yuri," kata wanita yang menggendong ku. "Kita akan menemui raja."
"Ba-baik, Ibunda." gadis itu langsung mengusap air matanya.
"Buka pintu nya!"
"Baik!!" kata semua penjaga yang menjaga pintu.
Pintu besar itu di dorong, lalu pintu itu perlahan-lahan terbuka. Setelah beberapa detik akhirnya pintu itu terbuka sepenuhnya.
Banyak orang yang berada di ruang tahta semua nya berlutut, memberi hormat pada laki-laki yang sudah berumur sekitar 30 tahunan yang duduk di Kursi. Kursi yang di duduki laki-laki itu berlapis emas dan berlian, aku bisa tau dari kilauan cahaya yang terpancar dari kursi yang di duduki nya.
Aku di turunkan dari gendongan, lalu wanita yang menggendong ku pergi ke kursi yang berada di samping laki-laki itu. Lalu dari depan pintu tahta terdengar teriakan.
"Putri tertua kerajaan fantasia telah hadir!!"
kerajaan fantasia? Sepertinya itu nama negara tempat ku berada sekarang.
Seorang gadis berjalan dari depan pintu yang baru terbuka, ia berjalan ke arah ku.
"Sepertinya adik kecil ku sudah sadar. Aku turut senang."
Gadis itu berkata sambil menatap tajam ke arah ku lalu ia berjalan mendekati 2 kursi tahta dan berlutut.
"Ayo Mira, kita juga." kata gadis yang menangis di depan pintu tahta.
Aku berjalan mendekati kursi tahta, kemudian Berlutut. Lalu tiba-tiba satu ruangan menjadi sepi. Wanita yang menggendong ku berdiri, lalu ia berteriak.
"Terima kasih telah hadir, putri ku satu-satu nya Mira telah sadar. Mira sudah tidak sadarkan diri selama 10 bulan, ia tidak sadarkan diri karena di berikan kutukan oleh seorang penyihir. Tapi sekarang ia sudah sadar."
lalu laki-laki di samping nya juga berdiri dan berteriak.
"Sesuai dengan peraturan kerajaan Fantasia, putri dari istri utama raja yang berhak mewarisi tahta kerajaan. sekarang yang berhak mewarisi tahta kerajaan adalah Mira!"
Lalu seorang wanita berdiri. "tunggu dulu! Bukan kah putri ku yang akan mewarisi tahta kerajaan, itu juga sesuai peraturan. Peraturan nya menyebutkan putri tertua kerajaan yang berhak mewarisi tahta.
"Tapi sekarang putri ku telah sadar, dialah yang berhak mewarisi tahta."
"Diam kau Carla! putri mu masih anak-anak. Dia tidak mungkin bisa mengatur kerajaan."
"Betul kata ibunda," seorang gadis berdiri. "Ayahanda Mira masih anak-anak, Dia tidak mungkin bisa mengatur negara. Aku lah yang berhak mewarisi tahta kerajaan."
Suasana yang awalnya hening, tiba-tiba menjadi ramai. Raja mengangkat tangan nya, suasana pun hening kembali.
"Yang di katakan selir Lina, dan putri tertuaku Nina memang benar. Tapi peraturan utama kerajaan menyebutkan kalau yang berhak mewarisi tahta adalah anak dari istri utama jadi yang berhak mewarisi tahta adalah putri ke 5 sekaligus menjadi putri yang paling muda, Mira!"
"Tunggu ayahanda," seorang gadis berdiri lagi. "Aku sebagai putri kedua mendukung putri Nina untuk mewarisi tahta kerajaan."
"Aku sebagai putri ketiga juga mendukung Nina sebagai pewaris tahta." seorang gadis berdiri.
Lalu gadis di samping ku berdiri. "Aku mendukung Mira."
Lalu semua orang menatap ku dengan tatapan tajam, aku pun berdiri.
"A-aku....." aku menggeleng-gelengkan kepala ku. "Keputusan ku serahkan kepada raja saja." aku berlutut kembali. Karena gugup, aku tidak bisa memikirkan apapun. Lagi pula apa-apan ini ! aku tidak tau apa yang terjadi, tiba-tiba disuruh mewarisi tahta kerajaan. Jangan bercanda, Sialan!
Semua gadis yang berdiri, berlutut kembali. Lalu raja berbicara.
"Baiklah, kalau begitu minggu depan kita adakan tes bakat. Yang bakat nya paling tinggi, dia yang berhak mewarisi tahta kerajaan. Kalian tidak keberatan kan Carla, Lina."
Ratu Carla dan selir Lina berlutut. "Kami tidak keberatan." secara bersamaan menjawab.
"Baiklah sekarang kalian boleh bubar!"
Semua orang pergi meninggalkan ruang tahta. Lalu gadis yang berada di samping mengajak ku.
"Mira ayo kita pergi, kau mau ikut aku ke taman?."
Aku mengangguk. Dan kami pun pergi meninggalkan ruang tahta.
Aku dan gadis mengajak ku, yang bernama Yuri. Duduk di pondokan yang ada di taman istana. Aku mengamati taman nya, begitu banyak bunga, dan taman ini adalah taman terbesar yang pernah ku lihat. Lalu Yuri memegang tangan ku. Air matanya mengalir membahasi pipinya.
"Mira, aku sangat senang kau sudah sadar."
Aku hanya tersenyum, lalu tangisan Yuri makin menjadi, ia pun memelukku dengan erat.
"Kak Yuri, kau tidak perlu khawatir lagi. Sekarang aku sudah sembuh."
Yuri menggelengkan kepalanya, ia melepaskan pelukan nya, lalu tangan nya memegang kedua pipiku. Matanya bertatapan dengan mataku.
"Aku masih khawatir Mira, selama selir Lina dan Kakak Nina masih di sini, aku khawatir mereka akan membuat mu tidak sadarkan diri lagi."
"Tu-tunggu dulu, bukan nya aku di beri kutukan oleh penyihir?"
Yuri mengangguk. "Kau benar, tapi penyihir itu di suruh oleh mereka berdua. Aku melihat mereka melakukan negosiasi sebelum kau di serang!"
Air mata Yuri yang berhenti, mengalir lagi dari kedua matanya. Kali ini tangisan nya makin keras dari sebelum nya. Aku memeluk Yuri dan mengelus bagian belakang kepalanya.
"Sudah lah kak Yuri, sekarang kakak tidak perlu khawatir. Kak aku punya permintaan ke kakak."
Yuri melepaskan pelukan ku dan menghapus air matanya. "Permintaan apa?"
"Sebenarnya, selama aku tidak sadarkan diri ingatan ku ada sebagian yang hilang. Sekarang yang ku ingat hanya nama ku sendiri, nama Ibu, dan nama kak Yuri saja. Selebih nya aku tidak ingat."
Yuri menaruh tangan di mulut nya, ia menunjukkan ekspresi kaget. "Gawat! Kalau begitu Ibunda harus tahu kejadian ini."
Yuri beranjak dari tempat duduk nya dan hendak pergi, tapi aku menggenggam erat tangan nya.
"Jangan beri tau ibu, aku tidak ingin dia khawatir."
"Kalau begitu akan ku beritahu semua hal yang ku tahu." Yuri duduk kembali.
"Kalau begitu mulai dari nama raja, selirnya dan sekaligus putrinya."
"Mulai dari nama raja, nama raja kita adalah Charles dan dia itu ayah mu lo, kok bisa kamu nggak ingat nama ayah mu sih."
Aku hanya tersenyum, Yuri pun ikut tersenyum. "Sekalian umur para putri kalo bisa."
"Huft," Yuri menghebuskan nafas panjang. "Kalau begitu ku lanjut. Mulai dari putri tertua namanya Nina umurnya 20 tahun, putri dari selir termuda Lina. Lalu putri kedua namanya Blanc umurnya 19 tahun, putri dari selir ketiga White. Selanjutnya putri ketiga namanya Rosa umurnya 18 tahun putri dari selir kedua Lavender. Dan aku putri dari selir pertama Shina."
"Jadi begitu ya, kakak pertama Nina, kakak kedua Blanc, kakak ketiga Rosa dan kakak keempat Yuri. Begitu kan."
Yuri mengangguk. "Ngomong-ngomong besok ulang tahun ku yang ke 17 tahun."
"Kalau begitu kakak ingin hadiah apa?"
Yuri menggeleng kan kepalanya. "Aku sudah dapat hadiah nya sekarang." lalu ia memelukku dengan erat. "Kau sadar saja sudah menjadi hadiah terbesarku."
Selir Lina sedang duduk di kursi yang ada di kamar nya, ia sedang melihat pantulan dirinya sendiri melalui cermin yang ada di depan nya. Selir Lina sedang mengingat masa lalu nya yang kelam.
Dulu sebelum ia menjadi selir, ia adalah seorang gelandangan. Ia hanya bisa hidup dari hasil curian. Hingga pada suatu hari sang raja ingin memiliki keturunan, karena itulah raja ingin memperbanyak wanita nya. Ia berusaha merubah dirinya menjadi cantik dan pada akhirnya ia terpilih menjadi Selir.
Tidak hanya itu, keberuntungan berada di pihak nya lagi. Sebagai yang paling muda di antara para selir, ia berhasil mengandung Seorang bayi. Sang raja berharap banyak padanya. Tetapi pada saat ia melahirkan sang raja memasang wajah yang sangat kecewa.
Raja tidak ingin memiliki anak perempuan, tapi raja ingin memiliki anak laki-laki. Dalam keadaan putus asa Selir Lina mengurus anak nya Nina. Tapi sepertinya dewi keberuntungan berpihak pada selir Lina. Selir White ternyata juga melahirkan anak perempuan, begitu juga dengan Selir Lavender dan Selir Shina. Mereka semua memiliki anak perempuan.
Tapi sekali lagi nasib nya tidak beruntung Ratu Carla akhirnya mengandung. Dalam keadaan putus asa, Selir Lina pun memulai menyusun rencana untuk mengugurkan kandungan Ratu Carla. Tapi rencana nya selalu berakhir gagal.
Hingga akhirnya ia putus asa, dan meminta ke penyihir yang mengaku sebagai penyihir terhebat umat manusia. ia meminta, kandungan Ratu bisa keguguran. Tapi sayangnya penyihir juga tidak bisa melakukan nya. Akhir nya Selir Lina pun meminta agar Janin nya Ratu Carla di rubah menjadi perempuan.
Permintaan Selir Lina pun di kabulkan
Sang penyihir. Anak Ratu Carla juga Perempuan. Selir Lina menjadi sangat bahagia. Tapi kebahagiaan nya sirna pada saat Putri Mira berumur 9 tahun.
Raja memutuskan yang berhak mewarisi tahta adalah Mira bukan Nina. Dengan kesal Selir Lina kembali lagi ke penyihir. Ia minta agar Putri Mira di bunuh. Penyihir mengabulkan permintaan Selir Lina. Penyihir mengutuk Putri Mira di tengah Ruang Tahta. Hasilnya Putri Mira menjadi tidak sadarkan diri selama 10 bulan, lalu penyihir mengumumkan kepada semua penghuni istana, jika Putri Mira tidak sadarkan diri selama 12 bulan maka Putri Mira akan mati.
"Lalu kenapa dia bisa sadarkan diri. Sialan!!" Selir Lina memukul cermin yang ada di depan nya hingga pecah. Tangan yang di gunakan nya untuk memukul cermin mengeluarkan darah. Lalu ia mengobati luka nya dengan sihir penyembuh.
"Semoga saja tes bakat minggu depan akan membuat putri ku Nina menjadi penguasa negeri ini."
***
"Kak, bisa kau lepaskan pelukan mu sekarang! Malu kalau di lihat orang."
"Sebentar lagi, biarkan aku memeluk mu sebentar lagi."
Yuri memeluk ku makin erat, dia itu sebenarnya mengkhawatirkan aku. Atau dia mungkin Siscon? Semoga saja pemikiran ku yang kedua ini salah.
Lalu ada seorang wanita berambut Perak datang mendekati kami yang sedang berpelukan.
"Seperti biasa kalian sangat dekat ya."
Yuri melepaskan pelukan nya, lalu ia melihat wanita yang baru datang.
"Yang mulia Ratu." Yuri bertekuk lutut memberi hormat.
lalu badan Yuri di tahan oleh Ratu Carla.
"Tidak perlu seformal itu padaku Yuri! Lakukan itu pada saat kita di ruang tahta nanti. Kau juga boleh memanggil ku Ibunda seperti biasa."
Yuri mengangguk. "Ibunda, ini tentang keadaan Mira." Yuri melanjutkan perkataan nya. "Sebenarnya Mira-"
"Aaaah, jangan beri tau Ibu. Bukan kah kita sudah janji."
Wajah Ratu Cemberut. "Apa ini, jangan main rahasia-rahasiaan. Sama ibu dong."
Yuri mengangguk, maksudku kak Yuri mengangguk kepadaku. Lalu aku menggeleng-gelengkan kepalaku. Seolah-olah aku memberi kode jangan beri tau ibu. Akhirnya kak Yuri mengabaikan Kode dari ku.
"Sebenarnya Mira hilang ingatan."
Wajah Ibu langsung menunjukkan ekspresi kaget yang belum pernah di lihat oleh Kak Yuri maupun dengan ku.
"Ba-bagaimana, Bi-bisa Mi-Mi-Mi-Mira-"
"Ibu tenang dulu, dan dengarkan penjelasan ku." aku memotong perkataan ibu yang tidak selesai.
Aku pun menjelaskan kalau mulai dari aku sadar aku tidak ingat apapun kecuali Ibu dan Kak Yuri. Setelah aku bercerita air mata ibuku mengalir deras.
"I-ibu kenapa menangis!?"
"Ibu sangat terharu."
"Terharu?"
"Mira," Ibu duduk di samping ku lalu ia memeluk ku. "Ibu sangat senang. Ibu bisa menjadi orang yang pertama di ingat."
Aku pun memeluk ibu dengan erat. Lalu Kak Yuri yang sedang menyaksikan, ikut menangis bahkan tangisan nya lebih parah dari pada tangisan Ibu.
Setelah beberapa menit tangisan mereka berdua pun reda. Lalu aku bertanya tentang tes bakat yang akan di adakan minggu depan. Ibu pergi seolah menghindari di kasih pertanyaan, akhirnya kak Yuri yang menjelaskan tentang tes bakat.
Kata kak Yuri tes bakat adalah tes yang melihat bakat.
"Iya aku tau. Bagaimana caranya melihat bakat yang kita punya?"
"Biasanya. Hmmm, bagaimana ya cara menjelaskan nya."
"Hal sepele begitu saja kau tidak bisa menjelaskan, kau harus belajar lagi Yuri!"
"Ibunda?! Sejak kapan Ibunda di situ?"
Ibu berdiri, di belakang kak Yuri. Mungkin kak Yuri tidak sadar, sebenarnya sewaktu ibu pergi. Ibu kembali lagi hanya saja Ibu memakai Sihir (Invicible).
"Sejak awal aku di sini. Aku memakai Sihir Invicible untuk mendengarkan obrolan kalian."
Ibu duduk kembali di tempat nya semula, lalu ibu mulai menjelaskan.
"Caranya dengan menggunakan cristal. Dan di cristal biasanya akan menunjukkan kekuatan kita sejak lahir. Seperti Level,Class,HP,MP,STR,AGI,INT,VIT,dan DEX."
Jadi sama seperti status ya.
"Ngomong-ngomong, aku sudah level 15 dan MP ku 15.000. Bagaimana hebatkan." kak Yuri membusungkan dadanya.
"Hanya level 15."
"Asal kau tau Mira, level 15 sudah tinggi tahu."
"Betul kata Yuri. Mira level 15 itu sudah tinggi, tapi Ibu sudah level 30 sih. Dan MP ibu sudah 30.000." Ibu tersenyum sombong.
Apa? Level mereka terlalu rendah, dan apa-apaan tingkat MP itu. 30.000 itu. pada saat aku level 13 pun MP ku sudah mencapai 35.000. Memangnya di dunia ini level berapa paling tinggi.
"Anu, memangnya level berapa paling Tinggi?"
"Tentu saja level 100." jawab Kak Yuri.
Berarti sama seperi di FL
"Tapi level tertinggi yang bisa di capai hanya 70, dengan MP 700.000." Ibu menambahkan.
"Siapa orang yang pernah mencapai level itu?"
"Pahlawan Sieg."
Apa-apaan itu?! Lemah sekali!!
Bahkan sosok seperti Pahlawan hanya bisa mencapai level 70. Itu berarti aku lebih kuat dari pada Pahlawan kan? Lalu......
Bagaimana ekspresi pahlawan nanti jika tahu kalau levelnya sekarang telah di kalahkan oleh seorang gadis kecil.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!