NovelToon NovelToon

Menikah Karena Perjodohan

Satu

Donna Vania kusuma,  gadis berusia 18 tahun yang sekarang duduk di bangku kelas 3 SMA di salah satu kota B.

Yang sebentar lagi akan UN.  Aku hanya tinggal bersama ayah dan ibuku entah pergi kemana, yang ia tahu dari ayahnya, ibunya pergi meninggalkan tanpa sebab.

 

Pagi hari yang begitu cerah vania bangun dari tidur melihat jam di dinding kamarnya menunjukan pukul 6.25, sedangkan sekolah mulai pukul 7.15.

“aduh gawat bisa terlambat nich” Vania lari kekamar mandi tergesa – gesa.

Setelah selesai vania Vania melihat jam 6.50 Vania lalu turun ke ruang makan, disitu sudah ayahnya yang sedang sarapan dan mau berangkat ke kantor.

“ pagi, yah “ sapa Vania dan menyalami ayahnya

“Pagi sayang, ga sarapan ” jawab ayah Dony

“ga ayah udah terlambat” Vania lalu lari ke depan rumah

“ Tunggu ayah, biar ayah yang antar ” seru ayah Dony dan berjalan mengikuti Vania yang sudah di depan rumah. Vania pun mengikuti ayahnya untuk berangkat bersama – sama.

 

Jarak rumah kesekolah hanya 15 sampai 20 menit, ketika vania sampai di sekolah, teman-temannya Letta dan Rissa baru tiba berada di sekolah dan melihat vania dan ayahnya juga turun dari mobil.

“Vania” Sapa Rissa ketika melihat vania

“pagi, Om” Sapa mereka barengan dan menyalami tangan Ayah Dony

“Pagi “ jawab ayah Dony.

“Yuk Masuk sedikit lagi bel sekolah” Ucap Vania dan vania pun menyalami Ayah Dony. Dan mereka masuk ke dalam sekolah dan sebelumnya mereka pamit kepada ayah Dony.

Ketika Mereka masuk bel sekolah pun berbunyi dan mereka pun mengikuti mata pelajaran pertama.

 

Di kantor Perusahan Syaputra, Davin sedang memeriksa dokumen – dokumen untuk sebentar meting.

“siang Bos “Sapa Rava asisten pribadi sekaligus sahabatnya saat masuk ruangan bosnya.

Davin hanya menegok Rava lalu melanjutkan pekerjaannya.

“Saatnya Meting, Pak ”Sahut Rava.

Mereka pun ke ruangan Meting dan saat berjalan Handpone Davin berbunyi.

“Hallo, Ma”

“Hallo, Dav Sebentar pulang ke rumah ya, Mama mau bicara ga ada alasan lagi harus pulang” Jawab Mama dengan memohon.

“baik Ma Davin Akan pulang ke rumah” Sahut Davin pasrah.

“Ya Udah Mama tunggu di rumah “

“ Ea Ma. Davin tutup telpon dulu karena mau meting” jawab Davin.

 

Bel Sekolah pun berbunyi semua siswa keluar.

“Kekantin yuk, udah lapar gue” sahut Vania

“ayo” Jawab Letta dan Risa berbarengan.

Mereka pun ke kantin dan memesan makanan masing – masing. Setelah selesai makan mereka pun ke ruang kelas. ketika mereka melewati koridor sekolah, mereka mendapatkan seorang siswa cewek yang dikerjain lima orang siswa cewek juga. Vania melihat itupun dia langsung menghampirinya

“Stoooop!!” Teriak Vania

Ke lima siswa cewek pun kaget dan memandang ke arah Vania dan ketika Vania sampai didekat cewek yang dikerjain oleh kelima siswa tersebut vania memegang tangan dan menarik ke belakang vania dan cewek tersebut langsung di peluk oleh Letta yang sedang di belakang vania.

“Kenapa kalian kerjain dia” Tanya Vania

“ Tidak ada urusanmu dengan kami “ sahut salah satu dari kelima siswa tersebut.

“Disini sekolah tidak ada yang boleh seperti ini di sekolah atau saya melaporkan kalian ke kepala sekolah:” Gertak Vania

“Silahkan kalau berani” di tantang oleh salah satu kelima siswa tersebut.

“ jangan Kak” Ucap siswa yang dikerjain yang sudah lepas pelukan dari letta. Vania berbalik dan bertanya ke siswa tersebut.

“ Kenapa? Kamu takut ?” dia pun mengangguk.

“ ga usah takut ada kami” jawab Letta

“emangnya mereka berbuat ini denganmu emang kamu ada salah pada mereka?” Tanya Vania

“Dia tidak pantas sekolah di sini “ sahut salah satu dari kelima siswa yang tak suka padanya

“kenapa? Apa dia lebih pantas di sini ? “ Ucap Vania

“kamu kelas berapa “ Tanya Risa pada siswa yang di kerjain

“kelas sepuluh kak” jawabnya

“Dan Kalian semua”Tanya Letta

“ untuk apa nanya kami “ jawab mereka semua serempak

“mereka kelas dua kak” jawab siswa yang di bully

“ Oo jadi kalian mau di laporkan ke kepala sekolah karena kerjain dia dan kalian pikir kalian pantas sekolah di sini dan dia tidak” ucap Vania tersenyum licik dan mereka pun memandang vania dengan penuh tak suka. Ketika vania melihat bapak guru Calvin yang super kiler di sekolah mau menuju ke arah mereka semua, vania pun berkata karena Vania tau jika siswa kedapatan dikerjain atau dibully sekalipun langsung di bawa ke ruang kepala sekolah dan hukumannya di skors atau di keluarkan dari sekolah.

“ Ok tunggu saja kalian dipanggil kepala sekolah dan kamu tak usah takut pada mereka, dan jika mereka mengganggu kamu lagi lapor ke guru piket supaya mereka ga ganggu kamu lagi”   

“ Ada apa ini” Tanya Pa guru

“tidak ada apa – apa pa “ jawab salah satu murid sari kelima siswa

“Dia di dikerjain oleh mereka berlima pa “ tegas Vania

“kalian tau Jika ketahuan siswa dikerjain “Tanya pa guru

Dan mereka semua menganggukan kepala.

“ikut saya ke ruangan kepala sekolah”ucap pa guru.

Pa guru pun berjalan menuju ke ruang kepala sekolah dan di ikuti oleh kelima siswa, siswa yang dibully serta vania, letta dan Risa. Sebelum mengikuti pak guru Kelima siswa memandang Vania dengan sinis danKetika sampai di depan ruang kepala, didepan pintu pa guru ketuk pintu dan kami semua mendengar jawaban kepala sekolah. Pa Guru membuka pintu ruang kepala sekolah.

“selamat siang Pa”Ucap pa guru Calvin

“Siang, ada apa ini?”Tanya Pa kepala sekolah

“ini pa ada kedapatan siswa dikerjain oleh siswa lain“sahut pa guru Calvin dan Pak kepala sekolah melihat kelima siswa tersebut pun berkata.

“udah saya peringatan buat kalian jika kedapatan maka tau sanksinya, iya kan?” ucap pa kepala sekolah. Dan Vania, letta dan Risa pun kaget. Kelima siswa tersebut cuma diam.

“Saya kasih kesempatan sekali lagi jika lakukan lagi maka tidak ada lagi toleransi buat kalian” ucap pak kepala sekolah dan mereka pun mengangguk.

“Dan kalian di skors selama dua minggu” ucap pak kepala sekolah

“Dan Pak Calvin tolong buat surat panggilan untuk mereka dan tolong awasi mereka jika mereka udah masuk sekolah” ucap pak kepala sekolah lagi

“Baik Pak, kami permisi pa” Ucap Pak Calvin

Pak kepala Sekolah pun mengangguk dan kami semua keluar dari ruangan kepala sekolah dan kelima siswa tersebut mengikuti pak guru Calvin dan Vania, Risa, Letta serta siswa yang di kerjain kembali ke kelas.

“Makasih Kak udah menolong saya, nama saya Diva  ” Ucapnya

“sama – sama, Saya Vania, ini letta dan ini risa” sahut Vania

Dan kami masuk ke kelas mengikuti pelajaran selanjutnya

Dua

Bel pulang pun berbunyi, semua siswa berhamburan keluar. Vania, Letta dan Risa pun keluar dari ruangan menuju ke parkiran sekolah. Vania melihat ayahnya menjemputnya. Letta dan Risa pun sama di jemput sama sopirnya. Vania mendekati ayahnya dan mencium punggung tangan ayahnya.

“ Siang, Om” Ucap Letta dan Risa

“Siang, Udah ada jemputan” Tanya Ayah Dony

“udah Om” jawab mereka lagi

“Ya Udah Om sama Vania duluan yach “ Ucap Ayah Dony

Letta dan Risa Pun mengangguk dan menyalami Ayah Dony Ayah Vania. Dan mereka pun pulang berpisah.

Setelah sampai di rumah Vania masuk ke kamar begitupun Ayah Dony. Setelah berganti baju seragam dengan pakaian rumah Vania merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Malamnya setelah selesai mandi vania turun makan malam dan mendapatkan ayah Dony di meja makan yang disiapkan Bi Asih pembantu rumah.

“Ayo Duduklah kita makan”Ucap ayah Dony

Vania hanya mengangguk kepala. Dan mereka pun makan dengan tenang tanpa banyak bicara hanya suara sendok saja yang berbunyi.

Setelah selesai makan ayah Dony dan Vania duduk di ruangan keluarga sambil makan cimilan yang diberikan bi asih.

“Vania” panggil ayah Dony yang melihat Vania yang serius nonton. Vania pun melihat ayahnya

“ Ya Ayah “ jawab Vania

“ Ayah boleh bicara ” Ucap Ayah Dony

“Boleh Ayah “

“Maafkan ayah, Ayah telah menjodohkan kamu dengan anak teman ayah dan ayah minta kamu mau menerima perjodohan ini?” ucap ayah Dony yang membuat Vania kaget sedangkan vania sudah mempunyai kekasih tapi ayah Dony tidak tau karena Vania takut ketika Ayahnya tau Vania pacaran Ayahnya pasti marah.

“ Apa Ayah? Perjodohan?” Sahut Vania kaget dan ayah Dony mengangguk

“ga mau Ayah, ini bukan lagi jamannya dijodohkan ayah” protes vania

“Ayah ga mau dengar alasannya, besok malam kita akan malam bersama dengan keluarga calon suami kamu” Ucap ayah Dony dan Vania yang tak bisa membantah perkataan ayahnya hanya berdiri dan masuk kamar karena marah kepada ayahnya yang telah menjodohkannya dengan anak teman ayahnya.

“Huft kenapa ayah tega sekali samaku “ Ucap Vania. Dia pun menangis sampai Ia tertidur.

Diperusahaan Syaputra, Setelah selesai meting dan rapat dengan klien Davin pun pulang ke rumah orang tuanya karena selama ini ia tinggal di apertemen. Ketika masuk rumah ia mendapatkan Papa dan mamanya lagi duduk di ruang keluarga.

“ Malam Pa, Ma” Ucap Davin dan menyalami orang tuanya

“Malam, Udah Makan sayang" Jawab Mamanya

Davin hanya mengangguk kepala.

“ Duduk dulu, Mama dan Papa mau bicara” ucap Mama Citra

“ Ada apa Ma kelihatan serius amat” Ucap Davin.

“Mama dan Papa udah menjodohkan kamu dengan anak teman papa dan Mama dan kamu harus mau dan mama ga mau dengar penolakan” Ucap Mama citra yang membuat davin kaget.

“Ma Davin ga mau, Davin bisa cari jodoh Davin sendiri kenapa mama dan papa jodohkan davin dengan orang yang davin ga kenal” Ucap Davin

“Papa ga mau dengar itu kamu harus mau Davin, besok malam kita akan makan malam bersama keluarga calon istri kamu dan papa udah janji sama teman papa” Ucap Papa Leo marah.

“terserah Papa dan Mama, davin pulang” Ucap Davin dan hendak berdiri untuk pulang. Davin melihat kakaknya turun menuju ke arahnya.

“sampai kapan kamu begini de, kaka mau liat kamu tersenyum lagi kaya dulu dan kaka setuju kamu menikah supaya kelak istri kamu mungkin bisa membuat kamu tersenyum lagi” Ucap Melati kakak davin yang tidak tega melihat adiknya seperti sekarang dia tau betul masalah yang dihadapi davin ketika kekasihnya memlih pergi dengan temannya sendiri. Davin hanya memandang kakaknya sendu dan pergi meninggalkan semua yang ada di ruang keluarga menuju kamarnya memilih nginap di rumah orangtuanya.

Esok paginya Vania bangun dengan mata yang sembab. setelah menjalankan kewajibannya dia enggan untuk turun dan vania hanya berdiam diri memikirkan tentang perjodohannya. Vania pun bersiap –siap untuk ke sekolah, setelah persiapannya semua selesai Vania keluar kamar dan ketika menuruni tangga ia melihat ayahnya lagi sarapan. Vania langsung berangkat tanpa suara ke ayahnya.

“Vania ga sarapan “ Ucap Dony

Vania berjalan dan tidak mau menjawab ayahnya sebab vania masih marah pada ayahnya. Ketika Dony tau putrinya masih marah Dony pun dengan cepat mengikuti Vania dari belakang.

“Pa Damar ayo “ sahut Vania pada sopir yang biasa mengantarnya ke sekolah

“biar saya saja Damar, nanti pulang sekolah baru di jemput saja”

“baik pa” jawab Damar

Vania pun terpaksa mengikuti ayahnya karena tak mau terlambat ke sekolah.

Ketika sampai sekolah Vania melihat Letta dan Rissa berjalan menuju pintu sekolah. Ketika Mereka melihat vania keluar dari mobil mereka pun berhenti untuk menunggu vania untuk masuk sama – sama menuju kelas.

“pagi Om” sapa Risa dan Letta bersamaan dan menyalami Dony.

Vania pun berjalan tanpa menghiraukan Rissa dan Letta menyalami ayahnya. Rissa dan Letta pun bingung dengan sikap Vania.

“kami masuk dulu om”sahut Letta

“iya “ Jawab Dony.

Letta dan Rissa berjalan cepat mengikuti Vania

“lu kenapa Van, ga biasanya, ga pamit sama bokap lu juga?” Tanya Risa penasaran vania hanya memandang Rissa dan menggeleng kepala.

Ketika mereka berjalan, mereka melihat Diva yang berjalan masuk lagi.

“Pagi Kak” Ucap Diva

“pagi “ jawab mereka bersamaan.

“ayo bentar lagi bel sekolah” ucap Vania dan mengandeng Diva dan mereka pun terpisah masuk ke kelas mereka masing.

Dirumah, davin sedang bersiap – siap ke kantor, kakaknya mengetok pintu kamar Davin dan ketika Davin membuka pintu

“boleh kakak masuk”

Dan davin pun mengangguk dan melati kakanya masuk

“ada apa kak” Tanya Davin

“gimana Dav maukan menerima perjodohan dari papa dan mama, kakak ga mau kamu kaya gini terus” ucap Melati

Davin diam dan memandang kakanya yang terpaut beda usia 3 taon darinya.

“mau sampai kapan kamu kaya gini dav, lupakan dia. Kakak mau kamu kaya dulu yang ceria”ucap melati sendu

“baiklah kak “ akhirnya davin pasrah dengan perjodohannya.

“kalau gitu kaka liat kak Mario dulu “ sahut melati dan Davin mengangguk.

Melati pun keluar dari kamar dan ketika melati membuka pintu davin pun memanggil kakanya

“Kak …”Melati memandang davin

“Ya ada apa” Ucap Melati

“Apa davin uda jadi Om” Tanya Davin

Melati memandang Davin tersenyum dan melati pun mengangguk. Davin memandang tak percaya pada ucapan kakanya

“Benar de” jawab melati yang tau arah pandangan adiknya itu

Davin tersenyum dan keluar mencari mencari mamanya yang udah sarapan bersama papanya

“Pagi pa, pagi ma.” Ucap Davin semangat dan tersenyum

“pagi sayang, tumben ada apa nich” tanya ma citra melihat melati dan Davin secara bergantian.

Melati mengikuti Davin dari belakang sambil tersenyum. Melati hanya mengangkat bahunya, Davin melihat itu tersenyum kembali. Mama citra melihat itu sangatlah bahagia senyuman yang dulu hilang sudah kembali tanpa tau maksud Davin tersenyum.

“Ma senang lihat kamu gini dav, ada apa” ucap mama citra

“ponakan Davin nanti panggil Davin dengan uncle” ucap Davin bangga

“Oo udah tau ternyata bentar lagi udah jadi om nich. “ ucap mama citra

“Ayo sarapan, panggil Mario untuk sarapan” ucap mama citra.

Melati yang mau memanggil Mario pun mengurungkan niatnya untuk memanggil karena udah melihat suaminya turun dan Mereka semua sarapan tanpa membahas perjodohan.

Tiga

Bel pulang pun berbunyi dan semua siswa berhamburan keluar sekolah. Vania, Letta dan Rissa pun bersiap-siap untuk pulang.

Mereka menuju ke parkiran sekolah.

“belum ada jemputan ya Van” tanya Letta karena Letta biasanya naik motor.

Vania hanya Mengangguk saja karena masih memikirkan perjodohannya.

“gue juga belum ada jemputan nich” ucap Rissa sambil memandang sekeliling parkiran sekolah.

“lu kenapa Van kok dari tadi diam “ Tanya Rsisa yang masih penasaran dengan Vania sahabatnya ini yang tak biasanya. Letta yang melihat itu pun sama penasaran. Vania, Letta dan Rissa melihat Indra keluar sekolah menghampiri mereka.

“ga apa – apa, Cuma dikit pusing aja”jawab vania yang tak mau teman – teman tau masalah perjodohan.

tak lama Vania pun melihat mobil jemputan sudah ada dia naik tanpa mempedulikan Indra yang berdiri di sampingnya dan Vania masuk ke mobil sedangkan Rissa dan Letta hanya memandang Vania heran. Letta yang memandang Rissa tapi yang di pandang hanya mengangkat bahunya dan memandang dan memandang Indra. Dan Indra hanya diam dan mengajak mereka untuk pulang.

Didalam mobil vania melihat adik kelas, Diva berdiri vania pun menyuruh pa damar sopirnya untuk berhenti tepat di depan Diva.

“Diva” panggil Vania dari dalam mobil

Diva pun menoleh arah suara yang di panggil di dalam mobil

“Pulang bareng yuk “ ajak Vania Diva hanya memandang tanpa mengucapkan apa – apa

“Rumahmu di mana” Tanya Vania

“Jl. xxx … kak” jawab Diva

“ Searah dong, ayo sama – sama “ sahut vania

“Aku ga pulang tapi ke restorant xxx “ ucap Diva

“Restoran xxx, “ ucap vania

“Berarti masi searah dong” ucap vania lagi mengingat letak restorannya

Diva hanya mengangguk.

“Ayo barengan ajha” kata vania

Diva ragu untuk mengikuti, karena Vania melihat masih ragu Ia pun keluar dan menarik Diva masuk ke dalam mobilnya. Dan Diva pun menurut saja.

“Ayo pa Damar ke jl xxx di restoran xxx dulu “ ucap Vania ke pa damar sopirnya.

“ iya Non” jawab pa Damar.

Mobil pun berjalan, dalam mobil Vania heran dan bertanya ke Diva

“ emang kamu kerja di situ “

“tidak kak itu, ikut mama bantu – bantu biar mama ga repot. Restorant Usaha mama untuk kebutuhan aku dan mama hari - hari“ jawab Diva dan Vania hanya mengangguk.

“Jika ga keberatan Boleh aku bantu biar cari pengalaman” ucap Vania dan Diva hanya tersenyum dan mengangguk setuju.

Ketika sampai di depan restoran, mobil berhenti dan Diva keluar dan mengucap terima kasih dan mengajak Vania masuk. Sebenarnya Vania ingin ikut tapi mengingat Ia ada acara keluarga untuk bertemu dengan calon suaminya.

“Lain kali ajha soalnya bentar ada acara keluarga” tolak Vania halus.

“ Ea ga apa – apa kak, tapi janji yach lain hari mampir yach”

Vania hanya mengangguk dan Ia pamit pulang.

Jam tujuh malam Vania dengan terpaksa bersiap untuk makan malam. Tiba di restoran, Dony memandang setiap pengunjung yang ada di restoran itu dan melihat ada orang yang ia kenal pun Dony menghampirinya.

“Malam” sapa Dony.

“ malam, wah ini pasti Vania, Cantik sekali” ucap citra.

Dan Vania hanya mengangguk kepala. Dony dan Vania duduk.

“Malam maaf saya terlambat”ucap Davin yang baru datang.

“tidak apa-apa kami juga baru datang”ucap Davin

Vania memandang Davin sesaat dan langsung balik memandang kearah ayahnya .

“Ini Davin anakku” kata Leo pada Dony dan Davin mengulurkan tangannya pada Dony dan mencium tangan Dony.

“ ayo duduk “ kata citra.

Davin duduk di samping mamanya citra.

“ Davin ini calon istrimu, Vania”kata Citra dan Davin melihat Vania. Mereka saling menatap satu sama lain. Citra yang melihat anaknya menatap Vania pun berkata

“Udah Tatapnya”

Mereka pun semua tertawa kecuali Davin dan Vania.

“kayanya udah ada yang suka thu sampai ga lepas pandangannya” goda citra pada anaknya

“Mama!!” ucap davin protes ke mamanya.

Mereka semua tertawa

“gimana kalau dipercepat saja menikahnya ada yang ga sabar thu”seru Leo sambil tersenyum menggoda juga.

“Ajak gih calon istri kamu ke meja lain atau jalan – jalan sana” ucap citra dan disetujui Leo dan Dony.

Davin memandang Vania ingin bertanya dan Vania pun mengerti arti tatapan itu dan mengangguk.

Davin dan Vania pun pamit

“Iya ma, Om boleh Davin ajak vania “

“Kok Om sich panggil Ayah saja sama kaya Vania panggil”

“baik oo.. eh Yah “ Ucap Davin gugup.

Dan mereka pun pergi meninggalkan orangtuanya.

Davin berjalan dimuka dan Vania hanya mengikuti dari belakang. Ketika didepan restoran Davin berhenti dan memandang Vania

“Kita Mau kemana atau mau makan dimana “ Tanya Davin

“Terserah kaka aja aku ikut" jawab vania

“jangan protes ya kalau saya bawa ke langganan saya biasa makan” Ucap Davin dan Vania hanya diam. Mereka pun berjalan ke parkiran mobil. Vania membuka pintu belakang dan hendak masuk tapi di cegah oleh Davin

“Kamu kira saya supir kamu duduk dimuka” ucap Davin marah dan dengan terpaksa Vania pun menurut tidkk mau membantah.

Setelah di dalam mobil Davin pun menjalankan mobilnya menuju warung yang sering dia datangi sedangkan Vania hanya bermain handpone. Davin berhenti tepat di depan warung dan memakirkan mobil.

“ayo turun” Ucap Davin yang melihatnya bermain handponenya. Vania pun turun dan memandang sekeliling warung

“gue kira orang seperti dia ga pernah makan di tempat seperti ini” ucap Vania dalam hati dan berjalan mengikuti Davin masuk ke dalam warung. Ketika sampai di warung Davin pun melihat Vania dengan tatapan dingin.

“Sebenarnya mau apa dariku uang, rumah atau mobil katakan saja apa yang kamu mau dariku” ucap Davin dingin karena Davin tau setiap cewek yang mendekatinya hanya mengincar hartanya saja tapi tidak didasarkan dengan cinta.

“Kaka pikir saya wanita apaan yang ingin hartamu, kenapa Kaka tidak menolak perjodohan ini? ucap Vania marah

“Kamu kira saya juga menerima perjodohan ini saya terpaksa” Ucap Davin yang masih tetap dingin.

“saya juga terpaksa terima perjodohan “ ucap Vania dan langsung berdiri dan mau meninggalkan Davin.

“Kamu mau kemana, kita belum selesai bicara “ ucap Davin mencegah Vania yang hendak beranjak dari tempat duduknya dengan memegang tangan Vania.

“Duduk! pesan makanan dan aku antar kamu pulang nanti kita bicarakan lagi” ucap Davin.

Vania pun mengalah karena dia berfikir semua sia-sia jika bertengkar dan Davin memanggil pelayan dan memesan makanan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!