NovelToon NovelToon

HAK PATEN MILIK MAFIA

BAB R & V 1

Hari yang di tunggu tunggu oleh semua santri tiba, imtihan di mana hari libur panjang datang. semua santri pulang ke rumahnya sendiri sendiri.

"Alhamdulillah akhirnya imtihan tiba" ucap violet bahagia.

"iya vi tidak sabar diri ini pulang" sambung sofi.

"tinggal hitungan menit guys" ucap sasa

"aaaa tidak sabarnya aku." tambah rana.

Perasaan gembira mengisi hati semua santri, kamar yang di penuhi dengan koper dan tas, lemari buku yang sudah di tutup dennga kertas. kamar juga sudah rapi. semua santri duduk berkumpul untuk mengambil surat ijin pulang.

"Assalamualaikum" ucap ummi rini yang baru saja masuk kamar.

Ummi rini adalah ketua kamar, yang selalu mengajari kita, dan membangunkan kita saat sholat subuh berjamaah.

Waalaikum salam" jawab semua orang yang berada di kamar. ummi rini duduk di tempat yang sudah di sediakan oleh anak kamar.

"sudah siap pulang?" tanya ummi

"ya mi " jawab serempak.

"tidak sabar melepas rindu dengan my size queen" ucap rana. yang mendapat sorakan kecil dari anak kamarnya.

"ummi mulai, "

ummi membaca lembaran dari pesantren, yang berisi tentang larangan dan kewajiban santri saat berada di masyarakat.

"paham semua?"

"paham mi" jawab kita serempak.

"ingat sholatnya yang 5 waktu jangan di lupakan, mengajinya jangan di lewatkan, "

"iya mi"

"Sampai rumah, songkeman dulu sama orang tua, saudara dan sekitarnya" ucap ummi mengingatkan.

"Ya sudah ummi panggil satu satu," ucap ummi.

"laras" panggil ummi rini.

laras yang namanya di panggil langsung maju, dan menyalami ummi rini, lalu mengambil surat ijin yang di berikan oleh ummi rini.

"guys, ulang dulu, bye assalamualaikum" ucap laras pamitan, dengan menunjukkan surat ijinnya pamer ceritanya.

"sasa" panggilan selanjutnya.

sasa maju dan melakukan hal yang sama seperti laras. satu persatu di panggil santri yang berada di kamar di panggil, semakin lama semakin sedikit

"violeta" panggil ummi

Violet langsung menghampiri ummi dan menyalimi salam ummi rini, ummi rini memberikan surat ijin violet.

"makasih mi, assalamualaikum" ucap violet, lalu keluar kamar untuk menemui bundanya yang sudah menunggunya.

"bunda" panggil violet dengan wajah berseri seri.

violet menghampiri bundanya, dan mencium punggung tangan bundanya, lalu memeluk bundanya. yang di balas hangat oleh bunda violet.

Skip

Mobil bunda vio berhenti di super market, untuk membeli bahan bahan dapur, setelah mendapatkan parkir mobil, vio dan bunda keluar dari mobil, dan vio menggandeng lengan tangan bundanya sambil masuk ke dalam super market.

"vi kamu cari camilan, bunda mau ke tempat sayuran, nanti kalau sudah kamu menyusul bunda" pesan bunda.

"siap ratu" jawab violet.

bunda mendorong troli ke tempat sayuran, sedangkan violet mengambil keranjang merah dan berjalan ke tempat makanan ringan.

"mana ya kerupuk pedas, kok tidak kelihatan batang plastiknya" guman violet pada dirinya.

"ini dia" ucap bahagia setelah menemukan makanan ke sukaannya. violet mengambil 3 bungkus dan meletakkannya di tas yang dia bawa.

Violet melihat belanjaannya yang banyak, dan tujuannya sekarang, bunda, violet melangkah menuju bagian sayur sayuran.

BRAK violet menabrak seseorang yang membuat dirinya terjatuh dengan tidak elit.

AU" Keluh violet, violet

"Maaf saya tidak sengaja" ucap violet melihat ke arah cowok yang berdiri di depannya.

"waw, gantengnya orang ini" batin vio. setelah sadar dari lamunannya, violet merapikan belanjaannya yang berantakan,

"kok tidak di bantuin, ganteng tapi gak peka" omel violet dalam hati, lalu violet berdiri sambil melihat orang yang dia tidak sengaja tabrak.

"maafkan saya" ucap violet tulus sambil menundukkan kepalanya.

cowok yang di tabrak violet hanya dian dan mengamati gerak gerik violet dari awal, hingga tanpa sadar dia tersenyum manis, yang siapa saja melihatnya akan terbuai oleh pesonanya.

"aaa, dia jadi tambah tampan, dengan senyumnya, YAAllah mimpi apa semalam" batin violet.

KHEM deheman cowok itu menyadarkan violet dari lamunannya, violet tersenyum kaku, malu guys,

violet memundurkan langkahnya, saat cowok itu maju mendekatinya, dia mengulurkan tangannya ke violet.

"raka" ucapnya

vio yang dalam mode ngebug hanya melihat uluran tangan raka, setelah sadar, baru violet menerima uluran cowok itu.

"vi-violet" ucapnya gugup.

Violet menarik tangannya, tapi di tahan oleh raka, violet melihat ke raka, yang sedang menatapnya dalam. violet terus berusaha melepaskan tangannya, tapi tidak kuat, karena kekuatannya tidak sebanding dengan raka.

"permisi" ucap violet, yang terus berusaha melepaskan. tapi tidak di pedulikan oleh raka. violet melihat sekitar, takut ada yang melihat, apa lagi kalau sampai bundanya yang lihat, pasti di introgasi sehari semalam.

"maaf raka, bisa dilepas" ucap Violet.

raka yang memandang wajah violet, langsung melihat ke arah tangannya yang bergandengan dengan violet, lebih tepatnya dia yang menggandeng.

Raka menarik tangan violet dengan satu tarikan, dan membuat violet maju dan menabrak dada bidang raka.

"wangi banget" batin violet." aah, vio, sadar' sambung batinnya.

Violet memundurkan langkahnya untuk memberi jarak antar ke duanya, tapi sebelum itu terjadi raka melingkarkan tangannya yang kiri ke pinggang violet.

Violet membulatkan matanya, karena mendapat sikap raka yang spontan membuatnya kaget, violet terus berusaha melepaskan tangannya, raka tersenyum menang, semakin violet berusaha lepas, raka semakin memperkuat lingkarannya, sampai violet berada dalam pelukan raka.

"lepas" ucap violet.

raka semakin mendalam memeluk violet, dan mencium aroma vanila yang menjadi candu untuk raka. raka memberi jarak sedikit dengan violet, dan mendekatkan kepalanya ke wajah violet, violet memundurkan kepalanya, raka tidak tinggal diam, raka menyanggah kepala violet dengan tangannya dari belakang, lalu raka mendekatkan wajahnya ke violet, violet membulatkan matanya.

"you're is mine" ucap raka berbisik di telinga violet.

Jantung violet berdetak kencang, suara raka yang seperti perintah yang tidak dapat di tolak, raka menurunkan tangannya yang melingkar di pinggang violet, dan memberi jarak kepadanya.

"bernapas baby" ucap raka, sambil mengelus kepala violet  yang di baluti hijab dengan lembut,

Violet langsung menarik napas banyak banyak, seperti baru mendapatkan oksigen.

"jangan dekat dekat dengan cowok lain, karena kamu hanya milikku, paham" ucap raka, dengan senyuman tulusnya.

tanpa di sadari violet menganggukkan kepalanya. raka tersenyum melihat wajah lucu gadisnya ini.

"aku pergi dulu, hati hati. nanti kita bertemu lagi" pamit raka. sebelum pergi raka mencubit pelan pipi violet.

violet melihat ke arah raka yang mulai menjauh, violet memegang pipinya yang tadi di cubit pelan oleh raka, wajahnya panas, dan violet memegang jantungnya yang berdetak sangat cepat, seperti habis lari maraton.

Violet menarik napas dan membuang dengan pelan, untuk menetralkan jantungnya. lalu violet langsung mengambil tas belanjaannya dan menyusul bundanya yang berada di sayur sayuran.

"vi " panggil bunda

violet kaget tiba tiba bundanya sudah ada di sampingnya.

"kamu kenapa, kok kaget begitu, kamu baik baik saja?" tanya bunda

"iya bunda vi baik baik saja, tadi hanya kaget saja, vi liat liat bunda, bunda sudah selesai?" tanya vi yang melihat troli bundanya penuh dengan keperluan dapur.

"sudah, kamu sendiri?" tanya bunda.

"sudah bun, yuk kita ke kasir"

bunda dan violet langsung mengantri di kasir, yang untungnya tidak begitu ramai

BAB R & V 2

"assalamualaikum" ucap vio saat masuk ke rumah, dengan membawa tas merah belanjaannyadan koper baju miliknya.

"waalaikum salam, non vio" ucap bibi yang baru keluar dari arah dapur.

"bibi sehat?" tanya vio sambil mengambil tangan bi ijah dan mencium punggung tangannya,

"alhamdulillah non, bibi sehat, non sendiri bagaimana ?" tanya bi ijah sambil mengusap kepala anak majikannya yang sudaj=h dia anggap seperti anak kandungnya sendiri.

"alhamdulillah bi, vio  baik baik saja" jawab vio tulus

"mau bibi buatkan apa" ucap bibi menawarkan vio, senyuman bik ijah tidak luntur, karena bahagia vio pulang kembali ke rumah ini.

"terserah bibi saja, vio mau ke kamar, siap siap sholat" ijim vio kepada bunda dan bik ijah.

"oh ya sudah kalau begitu, bunda mau ke kamar juga" ucap bunda.

"bi ini di bawa ke dapur, tadi saya sama vio mampir ke supermarket" pesan bunda sebelum masuk ke kamar.

"baik nyinya" jawab bik ijah.

"vio ke atas dulu ya bi" ucap vio sambil menarik koper miliknya.

"mau bibi bantu non"

"tidak, vi bisa sendiri" balas violet.

bi ijah langsung mengambil dua kantong belanjaan, dan membawanya ke dapur untuk dia simpan di kulkas, dan sambil memasak untuk persiapan makan siang.

"assalamualaikum" ucap violet sambil membuka pintu kamarnya, tanpa ada yang menjawab salam vio, karena kamarnya memang tidak ada penghuninya, kecuali kalau makhluk halus mungkin ada. violet mencium dalam dalam aroma vanila terdengar ke di dalam indra penciumannya. vio langsung meletakkan tas kopernya di samping brangkar dan membaringkan dirinya di atas kasur zise kesayangannya.

Violet melihat sisi kamarnya, tidak ada yang berubah, semuanya sama, hanya seprai kasurnya yang berubah. violet merentangkan tangannya sambil memejamkan mata, menikmati suasana kamar yang sangat dia rindukan.

setelah puas melepas rindunya, violet langsung bangkit dan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya, niatnya sekarang adalah bersih bersih untuk persiapan menunaikan solat.

Di lain tempat raka sedang berada di markas bawah tanah, saaat dia pulang, raka di mendapat kabar dari rino tangan kanan raka, kalau di perusahaannya ada penghianat, dan saat itulah emosi raka muncak dan segera ke markas untuk membasmi hama yang merugikan dunia.

"bangunkan dia" perinta raka dengan tatapan tidak bersahabat.

''baik tuan" anak buah raka langsung menyiram dengan air yang sangat dingin.ke pada seorang yang terikat dan tidak  sadarkan diri .

"huuaaa" teriak orang itu, setelah merasa tubuhnya dingin sampai ke tulang tulang. dia membuka mata dengan tatapan tajam,

"ma-maafkan saya tuan" ucapnya terbata bata setelah melihat raka di depannya.

"buat apa kau meminta maaf, apa kau telah melakukan kesalahan" tanya raka dengan wajah datarnya.

"Ma-maf, tuan saya mengakui kesalahan saya, saya terpaksa melakukannya" ucapnya dengan penuh harap.

karena siapa yang tidak tahu raka, pengusaha terkenal dan dia salah satu mafia kejam yang ada di amerika, dan semua sudah mengenalnya.

"siapa yang menyurumu" tanya raka

"tidak ada tuan, itu murni saya sendiri" jawabnya dengan gemetar karena dingin ditubuhnya.

"anda pikir saya bodoh Mr ziko. saya tahu jika anda adalah mata mata dari salah satu rival saya"

ziko langsung membulatkan matanya, "ti-tidak tuan, saya sendiri" ucapnya.

"katakan atau saya bunuh kau" ucap raka sambil mentodongkan pistol ke arah kepala ziko.

"saya sudah jujur tuan" ucapnya.

raka yang jengah langsung menekan plantum pinsol pas ke arah kepala ziko dan saat itu juga kepalanya hancur berkeping keping. senyuman ke menangan terukir jelas.

"rino" panggil raka.

"saya tuan" ucap rino.

"cari tahu siapa dalangnya, dan bawa ke hadapan saya hidup hidup" perintah raka.

"baik tuan"

raka langsung keluar dari markas dan menuju ke kantor untuk menyelesaikan dokumen yang harus dia tanda tangani.

di lain tempat, vio yang sudah rapi dengan hijab yang menempel di kepalanya langsung turun, selesai melakukan sholat vio di panggil untuk makan siang. dan di sinilah dia berada.

"bunda" panggil vio yang turun dari tangga.

"sini sayang, makan siang dulu"

vio menarik kursi yang berada di dekat bundanya, bunda mengambilkan piring dan juga makanan untuk vi

"terima kasih bunda" ucap vio

"sama sama sayang" jawab bunda

Tidak ada suara hanya suara ketukan sendok piring, dan jam dinding. karena itu sudah jadi kebiasaan jika makan di larang berbicara, sampai makan siang selesai. violet meminum air putih yang di sediakan oleh bi ijah di dalam gelas, violet meminum airnya hingga tandas.

"bun vi ke kamar dulu ya, mau istirahat" pamit vio pada bunda.

"kamu sudah solat?" tanya bunda,.

"sudah bun, vi ke kamar dulu"

"iya, sayang"

Vio langsung ke kamar dan merebahkan dirinya di kasur, violet memeluk guling dan tak butuh waktu lama nafas violet normal, dan siap menjalani mimpi.

BAB R & V 3

SEBELUM BACA FOLLOW TERLEBIH DAHULU BESTI!

****

Raka menekan beberapa no di ponselnya dengan tersenyum senang, iya no yang dia masukkan adalah no violet yang dia dapat dari tangan kanannya Rino, yang dia minta untuk mencari data data gadisnya.

Mine

hai masih ingat aku baby, save noku ini

Raka.

Raka melihat pesan yang sudah dia kirim, sudah masuk centang dua, tapi belum di buka, raka melihat WA gadisnya yang ternyata tidak online. raka melihat jam di tangannya.

"mungkin dia istirahat" ucap raka pada dirinya sendiri.

raka meletakkan ponselnya di nakas yang berada di sebelah kasurnya, dia langsung berdiri dan menuju kamar mandi untuk bersih bersih, untuk menghilangkan keringat yang lengket dan rasa lelah pada tubuhnya.

2 jam kemudian

Huaaa" violet menutup mulutnya yang menguap dengan punggung tangannya. violet merentangkan kedua tangannya untuk melemaskan ototnya yang kaku, mungkin karena kelamaan tidur siang.

Vio mengambi ponselnya, dan menghidupkan layar ponselnya

08967870xxxx

violet mengernyitkan dahinya melihat no baru di ponselnya, dengan rasa penasaran violet membuka notifikasi pada ponselnya.

08967870xxxx

hai masih ingat aku baby, save noku ini

Raka.

Violet membulatkan matanya, dan mengucek matanya agar jelas membaca pesan.

"dari mana dia dapat noku?" tanya vio pada dirinya sendiri.

Vio melihat info kontak dan melihat profilnya yang sedang membelakangi kamera.

"kalau dari bodynya sih iya, dia orang yang serem melebihi syaiton mana pun yang aku temui di supermarket" ucapnya.

Tanpa menunggu terlalu lama. violet langsung menghapus pesan dan meletakkan ponselnya di tempat semula. vio langsung ke kamar mandi karena dia kebelet buang hajat.

Dilain tempat, raka geram dan menggenggam ponselnya kuat kuat. saat melihat pesan yang dia kirim centang biru, tanda sudah di baca, namun yang membuat dia marah adalah pesannya tidak di balas, Raka langsung menelpon gadisnya tidak diangkat, berulang kali raka menghubungi tapi tak kunjung di angkat. hingga amarah raka berada di ubun ubun.

"sekali lagi tidak di angkat, aku akan menemuimu malam ini juga baby" geram raka. raka terus menghubungi gadisnya.

"Assalamualaikum" ucap suara yang berada di seberang.

Violet mengangkat telpon raka setelah dari bawah untuk makan malam bersama bundanya  dan saat masuk kamar ponselnya berdering dan terdapat notifikasi  ponselnya 50 panggilan tak terjawab.

"ke mana saja, kenapa baru kau angkat?" tanya raka emosi

violet melihat ponselnya, dan mengrutuki dirinya, saat no raka menghubunginya, vio tahu bukan karena menyimpan melainkan  karena ingat belakang no raka.

"eh, A-anu, itu" ucap vio gelagapan.

**"yang jelas kalau ngomong" **

"a-aku habis makan malam, ponselku ada di kamar, jadi tidak tahu kalau kau menghubungiku" jawab vio ketakutan. vio sudah membayangkan bagaimana seramnya muka raka ketika marah.

"hmm, jangan di ulang" ucap raka yang mulai membiasakan suaranya.

"i-iya"

"no aku sudah kamu save?" tanya raka yang mulai santai.

"su-sudah" jawab violet ragu. pasalnya memang tidak dia simpan. violet menggigit bibirnya maafkan hambamu yaAllah karena berbohong .batin violet

"good, kamu sedang apa?"

"hmm, aku mau ke toilet dulu, aku tutup ya."

"tunggu, kamu tidak bohong?" tanya raka dengan penuh ke raguan.

"tidak, aku serius" jawab vio. memang benar dia ke kamar tadi niatnya mau buang hajat.

"ok, kalau begitu. besok aku ke rumahmu kita jalan jalan, "

"ta-tapi"

"tidak ada penolakan baby" potong raka, dan mengakhiri panggilan.

raka tersenyum bahagia, rasa rindu sudah terobati walau hanya sedikit, setidaknya dia sudah mendengar suara gadisnya.

beda lagi dengan violet yang merasa tertekan, padahal dia besok sudah ada janji dengan temannya.

"pikir nanti saja deh, kebelet banget" ucap vio dan langsung meletakkan ponselnya di kasur ,dan lari ke kamar mandi

KEESOKAN HARINYA.

Selesai sarapan violet langsung ke kamarnya untuk siap siap pergi dengan sahabatnya. violet memilih baju yang di gantung  di lemari miliknya.

Ting violet melihat ponselnya yang berbunyi di atas nakas. dia meletakkan baju yang akan vio pakai di atas kasur, dan mengambil ponselnya

Raka 

Vio membulatkan matanya, dia baru ingat jika raka mengajaknya jalan hari ini. vio langsung membuka pesan dari raka.

"Aku ada di depan rumahmu baby" baca violet dalam hati.

Vio langsung berlari ke arah jendela kamarnya dan membuka korden putih dan terlihat raka yang berdiri di depan mobilnya.

"Aduh bagaimana ini, " bingung vio

Ting

vio langsung melihat notifikasi di ponselnya.

SEPERJUANGAN

Rana: Assalamualaikum besti

jeslin: waalaikum salam, aku sudah otw

jesi:1

sasa:2

rana: aku sudah sampai, buruan guys, jamuran aku di sini.

sasa: rajin amat, belum jam 8 sudah sampai duluan

jesi: bener rajin amat, padahal kalau sekolah biasanya belakangan masuknya ya gak?

rana: suka bener kamu kalau ngomong jes, jadi pingin nampol kamu aku

jeslin: vi mana?

violet: otw

Violet langsung keluar dari grup dan meletakkan ponselnya di kasur, violet mengambil baju yang ada di atas kasur dan mengganti pakaiannya. 5 menit violet sudah rapi, dengan memakai hijab warna blewa , kemeja putih, dan rok panjang warna oren, dan sepatu putih. vio langsung mengambil tas warna blewa yang sudah dia siapkan dan keluar kamar.

"bun vi jalan dulu ya" pamit violet pada bundanya yang sedang lihat TV di ruang tengah.

"iya hati hati, pulangnya jangan malam malam " pesan bunda violet.

"ya bund, vi berangkat assalamualaikum" ucap vi sambil mencium punggung tangan bundanya.

violet membuka gerbang, dan keluar tak lupa menutup kembali gerbang rumahnya.

raka melihat violet dari atas sampai bawah dengan senyum, cantik itulah yang ada di pikiran raka.

"ayo" ucap vio.

raka menganggukkan kepalanya menyetujui, raka berjalan mendekati violet untuk membukakan pintu untuk violet.

"mau ke mana?" tanya violet yang berada disisi mobil.

"buka pintu buat kamu" jawab raka.

"tidak perlu, aku bisa buka sendiri," ucap vio sambil membuka pintu mobilnya raka.

raka langsung membalik arah menuju pintu kemudi, dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Violet melintirka tali tasnya seperti tidak tenang, "bagaimana caranya aku bilang ke raka" batin violet.

"kenapa?" tanya raka yang melihat kegusaran gadisnya.

"hmm, kita mau ke mana?" tanya violet

"terserah kamu, maunya ke mana? tanya raka balik.

"ke syafz queen kafe boleh?" tanya vio takut.

"of couse" jawab raka sambil senyum.

"sini tangan kamu" minta raka

"buat apa" tanya vio mengenyitkan dahinya.

"sudah sini saja"

Violet langsung memberikan tangannya pada raka, raka langsung mengambil tangan violet dan menyatukan jarinya dengan jari violet. violet yang merasa tangannya di genggam langsung menariknya.

raka menatap vio tajam." kenapa di lepas?" tanya raka

"kamu nyetir, " jawab violet takut

"gak masalah, sini tangan kamu" minta raka, dengan membuka tangannya, violet ragu memberikan tangannya ke raka, vio memberikan tangannya ke raka, tapi pas sudah dekat dia menariknya kembali.

"maaf kita bukan muhrim" ucap violet menundukkan kepalanya.

"genggam tanganku atau tidak akan aku antar kamu ke kafe itu" ancam raka

"tidak papa, kalau kamu tidak mengantarku, aku turun sini saja, aku bisa naik taksi" ucap violet.

raka menatap violet tidak suka, bukan dengan orangnya tapi dengan perkataan gadisnya. raka mengegas mobilnya dengan kecepatan tinggi. violet memejamkan matanya. istigfar dan nama Allah tidak berhenti dia lantunkan dalam hati.

"raka pelanin mobilmu" ucap violet yang masih menutup mata.

"pegang tanganku, aku pelanin lajunya: jawab raka.

" dosa, aku gak mau, kita itu bukan mahrom, jadi aku mohon berhenti" ucap violet menatap raka melas.

"bukan mahrom ya," ucap raka sambil berfikir." bagaimana kalau kita ke KUA sekarang saja"

Violet membulatkan matanya," jangan main main kamu, nikah itu bukan mainan, aku tidak mau" ucap violet sambil membulatkan matanya.

"terserah, pilihannya dua, genggam tanganku atau kita ke KUA sekarang" tawar raka santai.

violet menatap tajam raka, lalu menutup matanya dan membuang nafas untuk menenangkan dirinya, lalu violet menggenggam tangan raka terpaksa.

raka melihat ke violet yang menggenggam tangannya senyum ke menangan muncul, senang itu yang di rasakan oleh raka. raka mengelus tangan violet yang dia genggam.

Kecepatan mobil mulai santai, senyuman raka tidak luntur

violet terus melanturkan istigfar dalam  hati, meminta maaf ke pada Allah atas dosa yang dia buat saat ini, lalu melihat ke arah raka yang senyum senyum sendiri

"Ya Allah, syaiton apa yang merasuki raka?" batin violet.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!