NovelToon NovelToon

Ketulusan Cyra (Akhir Yang Bahagia 2)

bab 1

*Akhir yang bahagia 2*

Cyra Alesia turun dari tangga dan langsung menuju meja makan, terlihat kedua orang tuanya sudah menunggu bersama Abangnya juga.

"Pagi Ayah, Bunda," ucap Cyra sambil mencium pipi Ayahnya lalu Bundanya.

"Pagi sayang," ucap Ayahnya dan Bundanya

"Pagi Bang Alwi," ucap Cyra sambil mencium pipi Alwi juga.

"Pagi," kata Alwi tersenyum karna sampai sudah sebesar ini Cyra tetap gak lupa mencium pipinya.

Cyra langsung duduk di samping Abangnya.

"Mau Bang Alwi antar gak nanti ke kampus?" tanya Alwi sambil kembali menyuap rotinya.

"Kan kita gak searah," kata cyra

"Bang Alwi lewat sana, kan mau langsung jemput Rendy di bandara," kata Alwi

"Bang Rendy sudah kembali?" tanya Cyra senang

Alwi mengangguk mengiyakan.

Cyra tersenyum bahagia.

"Cyra, ingat sekarang Cyra sudah 17 tahun, gak boleh bersentuhan sama yang bukan mahram, termasuk bang Rendy," kata Bundanya

"Iya Cyra tau kok," kata Cyra sambil masih tersenyum senang.

Akhirnya Bang Rendy pulang juga, gak sabar pengen ketemu sama dia, batin Cyra

Cyra senyum-senyum sendiri.

"Cyra sayang, cepat makan rotinya," ucap Ayahnya

"Iya Ayah," kata Cyra yang langsung memakan roti tanpa selai.

Cyra mengunyang-ngunyah sambil tetap tersenyum.

Alwi hanya geleng-geleng karna memang sudah tau kalau dari kecil Cyra sudah suka banget sama Rendy.

"Cyra makan rotinya di mobil saja, hampir telat ni," ucap Cyra sambil melihat jam di tangannya

"Ya sudah ini roti yang sudah di kasih selai, dibawa ya nanti habiskan di kampus," ucap Bundanya sambil memberikan bekal berisi roti.

Cyra mengangguk.

"Susunya diminum dulu hingga habis," kata Ayahnya

Cyra langsung meminum susunya hingga habis.

"Ayo Bang," Cyra menarik tangan Abangnya supaya berdiri.

Alwi langsung berdiri lalu mencium kedua tangan orang tuanya, Cyra juga mencium tangan mereka.

"Bye Ayah, bye Bunda, Assalamu 'alaikum," ucap Cyra

"Wa'alaikumussalam," jawab keduanya

Cyra menarik-narik tangan Abangnya.

Alwi kesal dan langsung merangkul pundak adiknya itu.

"Kamu yang nyetir," ucap Alwi

"Gak mau," kata Cyra

Mereka bercanda-canda hingga keluar.

Ayah dan Bundanya tersenyum melihat tingkah mereka.

"

*

Cyra sudah di mobil bersama Alwi.

"Cyra dalam beberapa tahun seseorang pasti sudah berubah jadi jangan berharap lebih," kata Alwi

"Iya Bang Alwi, Cyra tau kok, kan Cyra cuma bahagia karna Bang Rendy akhirnya pulang, sudah 6 tahun lebih kita gak ketemu dia," kata Cyra

"Iya pasti sekarang dia tambah keren, pasti Cyra tambah suka," ucap Alwi

"Apaan sih, Cyra masih sekolah lo gak mikirin suka-suka dulu," kata Cyra yang langsung mengubah arah duduknya menatap Abangnya itu.

"Beda sama Abang, kapan tu khitbah Mbak Gina?" tanya Cyra

Alwi hanya tersenyum mendengar nama Gina.

"Akan ada waktunya nanti," jawab Alwi

Alwi melaju menuju kampusnya Cyra, sesampainya di depan kampus, Cyra langsung turun.

"Bang makasih sudah nganter Cyra, hati-hati nyetirnya," ucap Cyra sambil menunduk melihat Alwi dari kaca mobil.

"Belajar yang benar, ini baru semester pertama, jadi jangan buat masalah," kata Alwi

Cyra mengangguk dan langsung berdiri tegak sambil melambaikan tangan.

Alwi menjalankan mobilnya sambil tersenyum.

Cyra melihat mobil Abangnya semakin jauh, setelah tidak terlihat lagi baru Ia masuk ke gerbang kampus, temannya sudah menunggu di depan.

"Cyra...!" panggilnya

Cyra melambaikan tangan melihat mita temannya.

Cyra berjalan cepat mendekat ke arah Mita.

"Hei ayo cepat masuk, bentar lagi dosen masuk," ucap Mita sambil menarik tangan Cyra.

Cyra berjalan mengikuti Mita menuju jurusannya.

Mereka langsung masuk dan duduk paling depan.

Tidak berapa lama dosen pun masuk sambil mengucap salam.

Semua menjawab salam dosen, semuanya langsung membuka buku masing-masing.

*

Alwi tiba di bandara dan langsung masuk menuju tempat Rendy keluar, Rendy yang baru keluar langsung melihat ke kiri, ke kanan mencari keberadaan Alwi, Alwi melambaikan tangan dari jauh.

Rendy tersenyum melihatnya lalu berjalan menuju ke arah Alwi.

Alwi langsung memeluk Rendy, "Lama gak ketemu tapi wajah kamu sedikitpun gak berubah," ucap Alwi

"Kamu juga sama," kata Rendy

"Ayo langsung ke mobil," ajak Alwi sambil menarik kopernya Rendy

Rendy tersenyum, "Biar aku sendiri,"

"Gak apa," kata Alwi yang tetap menarik koper Rendy.

Mereka sudah diluar bandara dan langsung masuk ke dalam mobil.

Mobil pun mulai jalan, di tengah jalan Rendy melihat ke arah luar.

"Di sini gak banyak berubah ya, tapi mungkin ada satu yang berubah," kata Rendy

"Apa?" tanya Alwi

"Adik kamu, pasti dia sudah jadi remaja cantik," kata Rendy sambil tersenyum.

Alwi ikut tersenyum, "Ya dia sangat cantik tapi bawelnya tetap gak berubah,"

"Mau mampir ke rumah dulu gak?" tanya Alwi

"Gak usah, besok-besok saja," kata Rendy menolak.

*

Saat istrirahat tiba, semua berlari keluar, yang tertinggal hanya Cyra dan Mita.

Cyra mengeluarkan roti nya dari dalam tas.

"Mita ini kita bagi roti," ucap Cyra sambil memberikan sepotong roti.

Mita mengambilnya dan langsung memakannya.

"Pulang nanti sama aku ya," ucap Mita

"Iya, sekalian makan di rumah ya," ucap Cyra

"Gak bisa, setelah nganter kamu pulang aku juga harus pulang, ada arisan di rumah, Mama minta bantuin," kata Mita menolak

"Ya sudah tapi lain kali harus mau," ucap Cyra

"Iya," kata Mita

Cyra memakan rotinya, "Ini masih ada, makan lagi," Cyra memberikan sepotong roti lagi pada Mita.

Mita dengan senang hati mengambilnya lalu memakannya dengan cepat.

*

Saat waktu pulang, Cyra langsung masuk ke mobilnya Mita.

Cyra langsung menyandar, "Huh capek banget,"

Myta yang baru masuk langsung menghidupkan mobilnya.

Perlahan Ia menjalankan mobil keluar dari gerbang.

Cyra teringat kalau hari ini Rendy pulang, Cyra buru-buru membenarkan jilbabnya sambil menatap kaca dalam mobil.

Pasti Bang Rendy ke rumah dulu batin Cyra

"Ngapain?" tanya Mita melihat aneh ke arah kaca.

"Enggak, rapi-rapi aja," kata Cyra sambil tersenyum

Tidak berapa lama mereka sampai depan rumah, Cyra turun dari mobil.

"Mita makasih ya," ucap Cyra

"Iya, duluan ya, bye," ucap Mita lalu kembali menjalankan mobilnya.

Cyra melambaikan tangan lalu langsung berlari masuk dengan senang.

"Assalamu 'alaikum Bunda," ucap Cyra saat membuka pintu rumah.

Tidak ada jawaban, Cyra terlihat kecewa karna Rendy gak mampir ke rumahnua, jadi Cyra langsung naik ke atas, Cyra langsung masuk ke kamar dan menyimpan tasnya di gantungan, Cyra keluar menuju teras kamarnya.

Cyra melihat Bundanya di kebun.

"Bunda, Cyra sudah pulang," teriak Cyra

Bundanya melihat ke atas, "Sholat dulu, nanti kita makan siang bersama,"

Cyra mengangguk lalu kembali masuk ke dalam kamarnya.

*

Tinggalkan like, komen dan vote ya.

bab 2

Cyra turun dari tangga dan langsung menuju meja makan.

Bundanya sudah menunggu, Bundanya melihat ke arahnya yang terlihat tidak semangat.

"Ini kenapa tumben gak semangat?" tanya Bundanya

"Bang Rendy gak mampir ya?" tanya Cyra sambil cemberut.

"Dia pasti capek, pasti pengen cepat-cepat pulang ke rumahnya," kata Bundanya sambil mengambilkan nasi.

Cyra langsung duduk di depan Bundanya.

"Bunda tambah lagi nasinya, Cyra laper banget, tadi cuma makan roti di kampus," ucap Cyra

"Ya sudah ini, makan yang banyak," ucap Bundanya

Cyra langsung makan dengan lahapnya.

Bundanya tersenyum sambil menambah lauknya Cyra.

"Masakan Bunda selalu yang terenak," kata Cyra

"Teruslah makan, nanti baru bicara," ucap Bundanya.

Setelah makan Cyra langsung mencuci piring kotor.

"Bunda setelah ini Cyra tidur siang ya, nanti setelah sholat Asar baru Cyra bantu Bunda lagi," ucap Cyra

"Iya gak apa, bentar lagi Bu Hera juga pulang kok," kata Bundanya

Cyra menyimpan piring yang baru di cucinya.

Cyra mencium pipi Bundanya, "Cyra ke atas dulu,"

Bundanya tersenyum melihat Cyra yang sudah berlalu pergi.

Cyra naik ke atas lalu langsung menuju kamarnya, Ia langsung menjatuhkan diri di tempat tidur lalu langsung memejamkan mata.

Tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi, Cyra yang memang belum tidur langsung mengambil ponsel di mejanya.

Cyra langsung duduk menyandar sambil mengangkat panggilan.

"Assalamu 'alaikum," ucap Cyra

Orang yang menelpon tidak bersuara.

"Ini siapa ya?" tanya Cyra

Di rumah Rendy lagi tersenyum saat mendengar suara Cyra, Ia menjawab salam Cyra pelan.

"Ini Bang Rendy," ucap Rendy yang sontak membuat Cyra melonjak senang.

"Hemmm...kok bang Rendy tadi gak ke rumah dulu?" ucap Cyra

"Bang Rendy capek banget, ini juga masih berbaring di kamar, Cyra lagi apa?" tanya Rendy

"Cyra juga lagi berbaring di kamar," kata Cyra

"Ah ya sudah istirahatlah, Bang Rendy cuma mau bilang ini nomor baru Bang Rendy, disimpan ya," ucap Rendy

"Pasti," kata Cyra

Cyra terus tersenyum menatap ponselnya, Ia kembali berbaring dan langsung memejamkan matanya sambil memegang ponsel di dadanya.

*

Beberapa hari kemudian, Cyra baru datang ke kampus bareng sama Mita.

Cyra turun dari mobil bersama Mita, lalu langsung berjalan masuk.

Rendy yang baru datang melihat Cyra berjalan sambil bercanda.

Rendy tersenyum lalu langsung memarkir mobilnya.

Ia turun dari mobil dan langsung berjalan masuk.

Cyra dan Mita sudah masuk ke ruang kelas mereka.

15 menit setelahnya mereka sudah duduk rapi karna dosen akan masuk.

Cyra membaca bukunya hingga gak fokus saat dosen masuk.

Saat dosen mengucap salam, Cyra langsung melihat ke depan, betapa kagetnya Ia saat melihat orang yang dirindukannya duduk di bangku dosen.

Rendy tersenyum tipis lalu langsung memperkenalkan diri.

"Perkenalkan saya Dosen baru, nama saya Rendy sebastian," ucap Rendy yang melihat ke arah Cyra yang masih kaget.

"Dosen baru kita masih muda banget, ganteng lagi," bisik Mita

Cyra hanya tersenyum lalu langsung menunduk, Rendy pun langsung memulai pelajarannya.

Saat istirahat semuanya langsung keluar, seperti biasa Cyra dan Mita tetap dalam kelas, Rendy juga sudah selesai merapikan bukunya dan akan berjalan keluar.

Saat Ia melewati Cyra, Rendy berhenti dan mundur lagi karna Cyra menatapnya.

"Mau?" tanya Cyra saat mengunjukkan roti

Rendy langsung mengambilnya, "Terima kasih Cyra,"

Rendy tersenyum dan langsung berjalan pergi keluar kelas.

Cyra tersenyum senang hingga membuat Mita bingung.

"Kalian saling kenal?" tanya Mita penasaran

"Iya, Papanya jadi asisten Ayah dari sebelum Ayah menikah, jadinya saat kecil Bang Rendy sudah berteman sama Bang Alwi, jadi kami sering main bersama," kata Cyra

"Tapi kok aku gak pernah lihat dia, sedangkan kita dari SMA sudah berteman," kata Mita

"Sudah 6tahun lebih dia di luar negri." Cyra langsung mengunyah rotinya

Mita juga langsung memakan rotinya.

Ya Allah senyumnya Bang Rendy manis banget, gak berubah dari dulu, batin Cyra

*

Saat keluar dari kampus, Cyra dan Mita akan masuk ke mobil.

Rendy berlari mendekat, Cyra menoleh ke arah Rendy yang ngos-ngosan.

"Cyra ayo pulang bareng," ajak Rendy

Cyra langsung mengingat ucapan Bundanya.

"Hemmm...Cyra pulang sama Mita, lain kali saja ya Bang Rendy," ucap Cyra menolah dengan lembut

"Ah iya baiklah, sampai ketemu lagi," kata Rendy.

Cyra mengangguk dan langsung masuk ke mobil, sedangkan Rendy masih berdiri melihat mobil yang membawa Cyra keluar dari gerbang.

Rendy langsung masuk ke mobilnya sendiri, saat di dalam mobil Rendy tersenyum tipis.

Sekarang Cyra sudah remaja, jelas dia akan menolak berduaan sama yang bukan mahramnya batin Rendy

Rendy langsung menjalankan mobilnya.

*

Cyra sampai di depan rumah dan langsung masuk dengan wajah senang. Ia mengucap salam dan langsung dijawab Bundanya yang lagi membuat jus.

Cyra ke dapur sebentar untuk mencium Bundanya.

"Anak Bunda terlihat senang banget, ada berita baik apa?" tanya Bundanya saat melihat ke arah Cyra.

"Hemmm....itu lo Bunda, Bang Rendy jadi dosen di jurusannya Cyra," kata Cyra

"Bunda sudah tau, kemarin Bang Alwi cerita," kata Bundanya

"Kok gak ada yang cerita sama Cyra, huh Bang Alwi pasti sengaja," kata Cyra

"Kejutan untuk Cyra katanya Bang Alwi," ucap Bundanya sambil menyodorkan jus yang sudah jadi.

Mereka berdua duduk di meja makan.

"Sudah sholat belum?" tanya Bundanya

"Sudah tadi di kampus," ucap Cyra sambil meminum jusnya

"Oh ya sayang Bang Alwi sudah mengkhitbah Mbak Gina, Mbak Gina setuju menikah disaat Ia masih kuliah," ucap Bunda

"Waw itu bagus dong, Cyra ikut bahagia akhirnya setelah sekian lama sekarang mereka akan dipersatukan dalam ikatan yang sesungguhnya," kata Cyra senang.

"Seandainya Cyra juga dikhitbah sama Rendy saat ini apa Cyra mau?" tanya Bunda

"Tentu Cyra mau kalau itu Bang Rendy, kan pacaran setelah menikah lebih baik, tapi sayangnya Bang Rendy gak mungkin mengkhitbah Cyra, karna Cyra ini sudah seperti adik kandungnya," kata Cyra

"Gak ada yang gak mungkin," kata Bundanya

Cyra tersenyum.

*

Di kamar Cyra langsung berbaring dan tersenyum sendiri, Ia membayangkan memakai baju pengantin bersama Rendy.

Ah Cyra jangan terlalu banyak berharap, gak mungkin juga Bang Rendy suka sama kamu, pasti saat dia di luar negri, dia sudah ketemu orang yang cocok batin Cyra untuk dirinya sendiri.

Cyra menepuk mukanya beberapa kali untuk menyadarkan diri sendiri.

"Sadar Cyra, sadar," gumamnya sendiri

Cyra langsung bangkit dari tidurannya lalu berjalan ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Cyra menatap dirinya di depan cermin.

"Cyra sudah besar kok, sudah pantas jadi seorang istri," gumamnya

bab 3

Beberapa bulan berlalu, hari pernikahan Alwi tiba.

Cyra duduk bersama Gina di kamarnya Gina.

Gina mengepalkan tangannya, terlihat sangat gugup.

Cyra menggenggamnya.

"Mbak Gina gak usah gugup, ini hari paling bahagia untuk kita para wanita, bentar lagi i ijab kabulnya selesai, Mbak Gina akan sah jadi istrinya Bang Alwi," ucap Cyra

Gina menarik nafas lalu mengeluarkannya, Ia tersenyum menatap ke arah Cyra.

Naya Mamanya Gina mengetuk pintu lalu langsung masuk.

"Ayo sudah boleh keluar," ucap Naya

Gina bangkit dari duduknya begitupun Cyra.

Cyra memegang dada Gina.

"Tenangkan dulu, lalu kita keluar," ucap Cyra sambil tersenyum bahagia.

Gina menggenggam tangan Cyra karna memang masih sangat gugup.

Mereka berdua berjalan keluar dari kamar, Alwi yang baru selesai mengucapkan ijab kabul langsung melihat ke arah Gina.

Alwi yang masih duduk di depan Rangga Papanya Gina langsung tersenyum, karna ini pertama kalinya Ia bisa menatap Gina dengan sangat lama, terlihat Gina sangat cantik memakai kebaya berwarna cream.

Gina sudah duduk di samping Alwi yang sekarang sudah sah jadi suaminya.

Cyra akan bangkit pergi tapi Gina menariknya lalu membisikinya.

"Di sini sebentar, Mbak masih gugup banget," ucap Gina pelan

Alwi juga mengangguk menatap ke arah adiknya itu.

Cyra langsung duduk di samping Gina sambil tersenyum ke arah Rendy yang berada di belakangnya Alwi.

Ya Allah rasanya ini mimpi, impianku dari kecil akhirnya tercapai saat ini batin Gina

Impian Mbak Gina akhirnya tercapai, Ya Allah semoga secepatnya impian Cyra juga tercapai batin Cyra sambil senyum-senyum ke arah Rendy.

Rendy juga tersenyum ke arah Cyra.

Setelah acara akad nikah selesai, semuanya melaksanakan sholat Dzuhur, karna memang sudah waktunya.

Gina yang sudah selesai sholat langsung kembali didandani di kamar pengantinnya.

Gina tersenyum menatap dirinya sendiri di depan kaca.

Cyra menungguinya sambil berbaring.

"Cyra jilbab kamu tu jadi berantakan," ucap Gina yang melihat Cyra dari kaca.

"Resepsinya masih 1jam lagi nanti baru dibenerin," kata Cyra yang masih sibuk dengan ponselnya.

Asisten perias datang membawa gaun pengantin yang sangat indah berwarna cream, karna memang Gina sangat suka warna cream.

"Waw gaunnya cantik banget," ucap Cyra yang terpesona melihat gaun indah di depannya.

Gina langsung dibantu asisten perias memakai gaunnya.

Gina kembali duduk untuk dipakaikan jilbab.

"Mbak nanti malam saat Bang Alwi masuk ke kamar ini, bilangin sama dia kalau Cyra udah duluan tidur di sini," ucap Cyra bercanda

Gina tersenyum mendengarnya.

"Huh...mulai nanti rumah pasti sepi gak ada dia, kalian harus sering ke rumah ya," ucap Cyra

"Kami di sini hanya beberapa hari doang kok, nanti kami pindah juga ke Jakarta, kan kerjaan Bang Alwi di sana, masak harus tinggal di Bogor," ucap Gina

"Hah itu bagus," ucap Cyra senang lalu mulai duduk.

"Tapi kami tinggalnya di rumah dekat rumahnya Paman Arif biar gak terlalu jauh dari kantor," kata Gina

"Ah apaan sih, Cyra kira mau tinggal di rumah, huh kalian jahat," ucap Cyra cemberut

"Kan gak jauh juga, kita bisa kok sering ketemu," kata Gina

Mamanya Gina masuk, "Lagi ngobrolin apa ini?" tanya Naya

"Itu lo Tante Naya, Cyra kira setelah mereka nikah bakal tinggal di rumah, ternyata tinggalnya dekat rumah Paman Arif, gak asik kan," ucap Cyra

Tante Naya tersenyum mendengarnya.

"Kan Cyra bisa sering ke rumah mereka, Cyra juga bisa menginap di tempat mereka nanti,"

"Ah ya sudah cepat dandannya, para tamu sudah mulai berdatangan," ucap Naya

Cyra langsung berdiri dan mendekati kaca di dekat Gina, Cyra membenarkan jilbabnya yang memang berantakan banget.

"Kok tamu sudah pada datang ya, harusnya masih ada sejam untuk istirahat," kata Cyra

Naya dan Cyra memegang Gina saat mereka berjalan keluar.

Cyra mengangkat ujung gaun yang memang sangat panjang.

Mereka keluar dari rumah dan langsung berjalan menuju halaman rumah keluarga Gina yang sangat besar.

Terlihat Alwi sudah duduk menunggu di pelaminan.

Dari kejauhan seseorang menatap dengan tajam ke arah Alwi, orang itu perlahan mendekat tapi tidak terlalu dekat hingga gak ada yang melihatnya dengan curiga.

"Bang Alwi sudah duduk, Mbak Gina juga langsung duduk di sana, Cyra mau duduk di sana dulu," ucap Cyra sambil menunjuk bangku di dekat Rendy.

Orang yang tadi menatap Alwi mendengar pembicaraan Cyra dan Gina.

Orang itu langsung terfokus pada Cyra yang tersenyum bahagia.

Jadi kau juga punya adik batin orang itu dengan tatapan dinginnya.

Orang itu melihat Cyra yang langsung duduk di samping Rendy.

Setelah mengambil foto Cyra, orang itu langsung pergi keluar.

Cyra duduk di samping Rendy.

"Oh ya Cyra, pernikahan seperti apa yang kamu inginkan?" tanya Rendy tiba-tiba sehingga membuat Cyra kaget.

"Hem...yang penting sah aja," kata Cyra sambil tersenyum walau gak melihat ke arah Rendy.

Rendy melihat ke arah Cyra, "Bukankah setiap perempuan ingin pernikahan yang mewah?"

"Syarat menikah kan gak harus pernikahan mewah, kalau Cyra sih pernikahan seperti apa aja tetap mau kok, kata Bunda dulu saat Ayah dan Bunda menikah di kampung juga cuma menikah biasa," ucap Cyra

"Seandainya ada seseorang yang mengkhitbah Cyra apa Cyra mau menikah muda?" tanya Rendy hati-hati.

"Kenapa tidak, kalau Cyra suka ya pasti Cyra mau," kata Cyra sambil tersenyum.

Rendy ikut tersenyum, pandangan mereka kembali tertuju pada pengantin.

Mita baru datang dan langsung duduk di dekat Cyra.

"Mita, orang tua kamu mana?" tanya Cyra

"Itu," Mita menunjuk ke arah orang tuanya yang lagi mengambil makanan.

Cyra melihat ke arah orang tua Mita yang sudah jauh-jauh datang.

"Hai Pak," ucap Mita pada Rendy

Rendy tersenyum sedikit saat melihat Myta.

"Aku berantakan gak?" tanya Mita saat menatap Cyra

"Tidak, masih cantik kok walau bau bensin mobil sedikit," ucap Cyra bercanda.

"Benarkah?" tanya Mita panik

Cyra dan Rendy tersenyum.

"Gak kok, bercanda doang," ucap Cyra

"Aku laper banget, ayo ambil makanan," ajak Mita

"Ah iya. Bang Rendy ayo," ajak Cyra juga

"Ah iya," Rendy bangkit dan langsung berjalan di depan Mita dan Cyra.

Cyra senyum-senyun saat melihat Rendy berjalan di depannya.

"Hemmm yang lagi jatuh cinta gak henti-hentinya tersenyum melihatnya," bisik Mita

"Ah apaan sih Mita," ucap Cyra agak keras

Rendy langsung menoleh ke arah belakang.

Cyra dan Mita langsung tersenyum gak enak.

Rendy kembali meneruskan langkahnya begitu juga Cyra dan Mita.

Rendy mulai mengambil makanan, Cyra mengikutinya dari belakang dan ikut mengambil makanan yang Rendy pilih.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!