NovelToon NovelToon

Secret Of Love

Perkenalan

Gadis Ayudia Zahira baru saja menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMP dan kini akan melanjutkan ke jenjang berikutnya, rencananya ia akan menyusul ayahnya yg berada di kota "J".

Dari kecil Gadis sudah ditinggal kedua orangtuanya, ayah Gadis merantau ke kota dan ibunya juga bekerja sebagai TKW di negara "M", sedangkan Gadis tinggal di pedesaan bersama nenek dan kakeknya.

Ya, itu semua dilakukan ayah dan ibunya untuk mencukupi perekonomian keluarga.

Sebenarnya, Gadis anak yang cerdas walau sedikit bandel, dan dia juga anak perempuan yang suka beraktivitas menggunakan tenaga extra. Contohnya ia pandai bermain bola, basket, dan termasuk bela diri, pokoknya Gadis adalah tipe orang yang ingin mencoba hal-hal baru.

Dalam pelajaran kelemahannya berada di mapel matematika, ia frustasi jika harus menghafal rumus-rumus tertentu, hehehe.

Gadis adalah anak yang tomboy, dari segi penampilan maupun dari sifatnya yang bar-bar, tak jarang rata-rata temanya adalah laki-laki. Karena setiap punya teman perempuan, dirinya selalu berakhir dijauhi dan yang lebih parah dimusuhi karena mereka iri terhadap Gadis. Sebenarnya kebanyakan permasalahannya hanya kesalah pahaman.

Ada suatu ketika, Gadis punya temen perempuan, dan temannya itu sedang naksir seseorang, tapi seseorang itu deketnya malah dengan Gadis. Alhasil temen perempuannya tadi marah dan tak terima, juga menyalahkan Gadis. Akhirnya dia menjauhi Gadis, padahal Gadis dan seseorang tadi tidak ada hubungan apapun.

Ya, namanya juga masih anak SMP 🤣🤣🤣

Gadis memang berwajah manis kulitnya sawo matang dan juga saat ini dia memang tidak suka berdandan seperti anak SMP jaman sekarang yahh.

...*****...

Hari minggu Gadis sudah tiba di kota "J". Setibanya di stasiun kota, dia sudah disambut oleh seseorang, yaitu Pak Hendra, ayahnya.

Gadis terlihat begitu senang, ia pun menyapa sang ayah, "Assalamualaikum ayah, bagaimana kabar ayah Gadis kangen banget." ucapnya sembari memeluk sang ayah dengan manja.

"Walaikumsalam nak, Alhamdulillah ayah baik kamu sendiri gimana?"membalas pelukan anaknya.

"Gadis juga baik yah,"

"Gimana kabar kakek dan nenek dis?"tanya ayahnya lagi.

"baik yah, tapi tentunya mereka sedih karena Gadis tinggal hehehe,"

"ya sudah kita cari makan dulu trus kita pulang."ajak ayahnya.

"Oke yah, ayo." Gadis mengiyakan dengan semangat.

Gadis memang anak yang simple dan tidak mau repot, dia ke kota hanya membawa tas punggung & tas selempang kecil untuk menyimpan Handphone dan beberapa barang penting. Setelah mengisi perut mereka, Pak Hendra segera mengajak Gadis menuju tempat tinggalnya.

Setelah menempuh 2 jam perjalanan dengan mengendarai motor, akhirnya mereka pun tiba dirumah. Gadis turun dari motor dan mengamati rumah yang tidak terlalu besar namun nampak asri, bersih dan rapi . Pak Hendra memang selalu menjaga kebersihan di manapun, namun hal itu tidak menurun pada Gadis, hehehe.

"Ayo nak masuk, ini tempat tinggal ayah selama ini. Ayah harap kamu suka dan nyaman tinggal disini." katanya sambil membuka pintu.

"tenang saja ayah, Gadis pasti akan nyaman tinggal disini asal itu bersama ayah,"

"Syukurlah kalau begitu nak, oiya kamar kamu yang itu ya dekat kamar mandi," tunjuk Pak Hendra.

"Iya ayah kalo gitu gadis bersih-bersih dan mandi dulu, "

Pak Hendra hanya tersenyum dan mengangguk melihat anak semata wayangnya itu memasuki kamarnya. Sebelumnya Pak Hendra sudah menyiapkan dan membersihkan kamar tersebut, Gadis pun langsung merebahkan tubuhnya di kasur sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Hah rasanya pantatku panas sekali," gumamnya pelan sambil mengusap pantatnya.

Tak lama ia mengambil tas selempang dan mengambil handphone nya, di lihatnya puluhan pesan memenuhi layar tersebut.

...*******...

Kalo jodoh Ga kemana

Gadis membuka pesan tersebut satu-persatu,

✓Mba Syifa comel :

"dis, sudah sampe mana? kalo udah sampe kabari mba yaa, kami semua menunggu kabar darimu."

Pertama, Gadis membuka pesan dari Syifa, Syifa adalah saudari dan juga satu-satunya temen perempuan yang ada di desa yang sayang dan tulus dengan Gadis, rumahnya juga tidak jauh dari rumah Gadis.

Syifa kini masuk semester 2 fakultas ekonomi, namun ia memilih melanjutkan pendidikan nya di daerah tersebut.

"Aku baru saja sampe sini mba, nanti setelah mandi aku vc, mba kerumah nenek yaa". balasnya tapi hanya centang satu.

Akhirnya ia lanjut melihat pesan lainnya

✓Ayang Bass💕 :

"sayang, kamu sudah sampe mana?"

"sayang kamu sudah sampe belum?"

"kalo sudah sampe segera kabari aku sayang"

dan masih banyak pesan lainnya ...

*iya, aku baru saja sampe sini bas ini mau mandi dan bersih-bersih dulu ❤️❤️* balasnya pada Bastian namun juga masih centang satu.

Bastian Mahardika adalah kekasih Gadis, dia memang sangat posesif dan hal itu membuat Gadis ilfeel sebenarnya. Karena Gadis lebih suka beraktivitas dengan bebas di usianya sekarang, terutama ia tidak bisa melulu memikirkan cinta.

Bastian sebenarnya sangat sedih jika jauh darinya, namun Gadis tetap kekeh ingin melanjutkan pendidikan nya di kota bersama ayahnya yang notabene nya mereka harus LDR. Gadis pun sudah menyampaikan keinginan nya untuk mengakhiri hubungan mereka, karena dia tau kekasihnya itu tidak bisa jika berhubungan jarak jauh. Namun Bass yang sangat menyayangi Gadis tidak mau, dia meminta agar mempertahankan hubungan mereka, Gadis pun akhirnya pasrah dan ingin menjalani seadanya dulu bagaimana pun akhirnya nanti.

Bukannya Gadis tidak menyayangi Bastian, tapi dia berfikir 'mereka masih sangat kecil untuk hubungan yang serius, jika memang nanti mereka berjodoh suatu saat pasti akan bersama lagi' begitu pemikiran Gadis saat itu

istilahnya "kalo jodoh ga akan kemana hehehe."

Sambil menunggu balasan dari Syifa dan Bastian, Gadis memutuskan untuk menata baju-bajunya kemudian dia lanjut mandi.

Selesai mandi, Gadis melaksanakan kewajibannya, sholat maghrib. Walaupun Gadis memang anak yang tomboy dan terkesan bandel, namun untuk urusan agama, Alhamdulillah dia tidak pernah meninggalkannya.

Selesai sholat terdengar suara Pak Hendra memanggilnya, "dis, kesini nak kita makan dulu."panggilnya dari dapur.

"iya yah, widiiiihhh ayah udah masak aja nih," ucapnya dengan mata berbinar melihat ayam goreng dan sambal kesukaannya tersaji diatas meja makan.

"iya, ayah cuma punya simpenan itu dikulkas belum belanja sayur soalnya dis, makan seadanya dulu ya nak,"

"it's okay ayah, ini aja udah enak banget kok. coba kalau tadi Gadis yang goreng udah gosong tuh ayam, hehehe."

"kamu nihh, memang belum berubah. tapi anak perempuan itu sesekali harus belajar masak dis," ucap pak Hendra sambil mengambil nasi.

"iya yah tapi ini gadis belum siap lhoo, hehehe."ucap Gadis selalu pintar ngeles.

"kamu itu siapnya ngapain? udah ayo kita makan dulu,"Pak Hendra sudah tau, ia tidak akan imbang kalau berdebat dengan Gadis, pasti ada saja jawabannya.

Gadis hanya mengacungkan 2 jarinya, dan mengikuti ayahnya mengambil nasi. Mereka pun makan malam dengan hikmad.

Dari sore, Pak Hendra sudah sibuk masak untuk mereka, jika Gadis yang masak bisa ancur tuh dapur ! Masak air saja Gadis tidak bisa, paling bisanya cuma masak-masakan, ahahaha.

...*******...

Jadilah Gadis yang baik

Di sela-sela kegiatan makan malam yang hampir selesai, Pak Hendra memberitahukan sesuatu hal,

"Gadis, ayah sudah mendaftarkan kamu di sekolah yang sesuai dengan keinginan kamu tempo hari, dan Alhamdulillah nya diterima nak. Kamu tinggal daftar ulang saja dan mengumpulkan ijazah kamu 3 hari lagi. Oh iya, untuk peralatan seperti buku dan alat tulis lainnya kita belanja besok ya," ucap pak Hendra dengan lembut.

"Beneran diterima yah? Alhamdulillah kalo begono, hehe."ekspresinya begitu senang.

"Iya, tapi kamu harus ingat ! disini kamu jangan bikin onar kaya di kampung suka gelud, ayah ga mau berurusan sama guru BP seperti kakek dan nenekmu, jadilah gadis yang baik,"Pak Hendra memperingatinya.

"Hehe, Gadis sih gabisa janji ayah, kan Gadis cuma melindungi diri dan temen Gadis dari anak-anak yang tengil yang suka membully."ucapnya sambil mengedipkan mata, jika ada lomba ngeles mungkin Gadis akan menjadi juaranya.

"Di rubah nak, kamu itu anak perempuan masa iya mainnya sama anak laki-laki terus," protes ayahnya yang sedikit kesal.

"Gadis mah pengennya berteman dengan siapa saja yah, tapi mau gimana lagi ayah, yang mau berteman sama gadis rata-rata anak laki-laki semua, mereka itu gak seribet anak perempuan."Jelas Gadis panjang lebar.

"Yasudah, ayah harap disini, mau punya temen laki-laki atau perempuan yang penting tingkatkan attitude kamu, dan tidak terjerumus ke hal-hal negatif nak,, dan kalau bisa jangan pernah gelud lagi oke."

"Kalau itu tenang aja yah, percaya sama Gadis, tapi kalau urusan gelud Gadis usahakan yah, liat situasi dan kondisi dulu, hehehe." ucap gadis sambil nyengir kuda.

"CK, kamu ini ! yasudah habis ini langsung tidur, kamu pasti capek."Pak Hendra hanya bisa menggelengkan kepala.

"Beresss bosque."ucapnya dengan tangan hormat dan berlalu membereskan meja makan.

**

Sebelumnya, sudah dari jauh-jauh hari pak Hendra mengirimkan beberapa brosur rekomendasi sekolah yang di inginkan oleh anaknya itu. Gadis pun memberitahu ayahnya, mana sekolah yang ia pilih, dan ia tidak hanya mendaftar di satu sekolah melainkan beberapa, untuk berjaga-jaga andai dia tidak di terima di satu sekolah yang di inginkannya. Namun siapa sangka melihat dari nilai raport dan prestasi Gadis dia diterima di sekolah sesuai keinginan nya.

Adapun prestasi yang ia dapatkan dengan mengikuti beberapa olimpiade seperti berenang, bela diri dan memanah, dan dari itu menambah poin untuknya.

W.O.W, keren ya si gadis hehehe.

Kali ini pak Hendra juga begitu mewanti-wanti Gadis supaya di sini ia tidak berkelahi lagi seperti di kampung, karena kakek dan neneknya sering dipanggil Guru BP gara-gara Gadis yang tidak suka saat temannya di ganggu dan di ejek, dan dia selalu dengan senang hati membela dan terjadilah perkelahian itu.

Selesai makan malam, Gadis pun kembali ke kamar, ia mengecek HP nya dan benar saja sudah ada balasan dari chat nya tadi. Dia pun membalas pesan Bastian kemudian dia juga melakukan vc dengan Syifa, kakek dan neneknya.

Tak terasa mereka mengobrol cukup lama, Gadis melirik jam kemudian memilih mengakhiri sambungan telfonnya dan memutuskan untuk tidur karena badannya terasa pegal-pegal semua.

**

Keesokan harinya, sesuai perkataan pak Hendra kemarin, Gadis diajak untuk membeli peralatan sekolah sesuai kebutuhannya.

Pak Hendra mencari putrinya ke kamar, "dis sudah siap belum ayo kita berangkat," ajak nya.

Gadis melirik ke arah jarum jam yang menunjukkan pukul 07.00, "Emang jam segini swalayan sudah buka yah?" tanya Gadis.

"Ini di kota Gadis, ya sudah ada yang buka walau tidak semua." kata ayahnya sedikit terkekeh.

Gadis menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal, "Hehehe, maklumlah yahh Gadis kan ndesoo," nyengir kuda.

"Yasudah ayo kita berangkat, nanti kita cari sarapan di dekat sana saja."ajak ayahnya lagi.

"Baiklah ayah yang paling ganteng, hehehe."Gadis begitu bersemangat.

...******...

Note :

Gelud : Berkelahi

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!