NovelToon NovelToon

Gadis Virgin Milik CEO

MENGENAL NAMA TOKOH DAN KARAKTER

Kirani Anastasia

Adalah gadis berusia 18 tahun, yang terpaksa harus menikah mudah karena kesepakatan bisnis dengan seorang CEO perusahaan ternama, karena perusahan keluarganya yang hampir bangkrut. Kirani baru saja lulus di bangku SMA tahun ini dan sudah melanjutkan kuliah di universitas ternama di kota itu. Karakter Kirani adalah ceria dan keras kepala di karenakan dia putri tunggal.

Marvin Jensen

Adalah pengusaha yang sangat mapan di usiannya yang menginjak 33 tahun, Marvin adalah CEO di perusahan Jensen group, yang didirikannya sendiri. Perkembangan Jensen group cukup besar 3 tahun belakangan ini, yang membuatnya mempunyai berbagai cabang di luar negri dan bisa bersanding di deretan perusahaan terbesar di kota itu. Karakter Marvin Arogan, dingin, angkuh, dan tidak akan mengampuni siapa saja yang membuat kesalahan.

Ryan Alvano

Adalah sahabat Marvin dan juga merangkak sebagai asisten kepercayaan Marvin, usianya tidak bedah jauh dari Marvin ya itu 31 tahun. Ryan juga masi berstatus singel, karena kesibukan yang di berikan Marvin membuatnya tidak ada waktu untuk mencari pasangan yang tepat. Ryan mempunyai karakter yang humoris dan ceria.

Elmira Revalina

Adalah sahabat Kirani, usianya sama dengan Kirani ya itu 18 tahun. karakter Elmira cukup kalem jadi sangat cocok dengan Kirani yang ceria.

Mario Brata

Adalah ayah dari Kinara Anastasia yang berusia 40 tahun karena beliau menikah mudah saat itu, karakternya cukup disegani karena dia sukses memimpin perusahaan.

Intan Pertiwi

Adalah ibu Kirani Anastasia, dia hanya ibu rumah tangga yang selalu menuruti kata suaminya.

Kisah ini berawal dari kebangkrutan perusahaan Mario brata, karena beliau cukup disegani jadi dia tidak mau perusahaanya benar-benar bangkrut. Hingga akhirnya Mario brata membuat kesepakatan bisnis untuk membuat perusahaanya kembali bangkit, ya itu menjodohkan putri satu-satunya dengan Marvin jensen. Marvin menerima kesepakatan bisnis itu untuk memperbesar kekuasaannya.

Kirani terpaksa menerima perjodohan itu karena penyakit jantung papahnya sering kambuh akibat perusahaanya yg hampir bangkrut, dan memerlukan biaya pengobatan yang banyak. Tapi Marvin tidak mengetahui itu semua, yang dia tau hanyalah bahwa keluarga itu takut jatuh miskin.

Sebagai anak orang kaya, kirani cukup bergaul dengan bebas, tapi dia selalu menjaga keperawanannya dalam pergaulannya, karena menurutnya mahkotanya itu sangat berharga.

Sedangkan Marvin punya kebiasaan buruk ya itu berontak-ganti teman ranjang setiap saat, karena menurutnya semua wanita yang dia temua itu sama yaitu mengincar hartanya, jadi di matanya semua wanita murahan, di tambah lagi dengan pernikahannya, membuat sudut pandangnya terhadap wanita semakin bertambah, karena sorang yang masi mudah rela mengorbankan masa mudahnya demi keuntungan bisnis.

Meski usia Marvin sudah 33 tahun, Marvin masi terlihat segar karena dia rajin fitnes dan olahraga lain. Ketampanan Marvin dengan alis yang tebal dan tatapan tajam seperti mata elang di tambah hidung mancung, dan pahatan rahan pipi yang sempurna, mempunyai badan yang tinggi di tambah tubuh atletis dan perut seperti roti sobek membuat setiap wanita yang dia temui nya berlomba-lomba menjadi teman ranjangnya.

Sedangkan Kirani, mempunyai wajah yang imut dan cantik di tambah hidung mancung, kulit putih yang bersih, dan mempunyai badan yang tidak terlalu tinggi, buah dada yang berukuran besar meski usianya masi mudah, tubuhnya terbilang ideal. Kirani menjadi idola sekolah dulu saat masi sekolah dan sampai sekarang di kampus, masi di gelar idola kampus, tapi tidak ada satu pun pria yang bisa mengambil hatinya.

HARI PERNIKAHAN

Hari ini pernikahan antara Marvin Jensen dan Kirani Anastasia akan segera di gelar Meriah, di salah satu hotel berbintang milik Jensen group.

Pernikahan keduanya di gelar tampa mempertemukan kedua pengantin terlebih dahulu, benar-benar pernikahan bisnis.

Marvin sudah duduk menunggu pengantinnya, dengan stelan jas pengantin. Aura ketampanan Marvin terlihat memancar dengan baju pengantin yang di kenakan nya meski usianya sudah kepala tiga.

Dari Arah belakang datanglah Kirani, di balut gaun pengantin sangat mewah, memancarkan aura kecantikannya yang selama ini di puji kaum adam.

Setelah Kirani sudah sampai di samping Marvin, Marvin menoleh sejenak "Cantik" batinnya.

Akhirnya Marvin dan Kirani sah menjadi suami istri, Kirani baru berani menatap suaminya.

"Aku memang tampan, tidak perlu memujiku" bisik Marvin dengan mendekatkan wajahnya di telinga Kirani.

Kirani langsung menatap malas ke arak lain, dia tidak menanggapi perkataan pria yang baru saja menjadi suaminya.

Kirani dan Marvin sedang menyalami tamu yang datang, sesekali Kirani melirik suaminya.

Akhirnya acara resepsi malam sudah selesai di gelar, Marvin memanggil Ryan selaku asisten kepercayaannya.

"Ryan sediakan mobil, kita pulang ke rumah malam ini" ucapnya Marvin dingin, posisi Kirani di sampingnya.

"Bos yakin mau pulang ke rumah, bos tidak ingin menikmati malam pengantin di hotel mewah ini" protes Ryan.

"Betul banget, masa malam pengantin harus meninggalkan hotel semewah ini, kan sayang" timpal Kirani, kemudian menutup mulutnya dan tersenyum kecut, Ryan menahan tawanya.

Marvin melirik dan tersenyum sinis "Aku sudah biasa menghabiskan malam bersama para wanitaku di hotel ini" ucap Marvin sambil berjalan ke arah mobil.

Ryan memberi kode pada Kirani agar mengikuti Marvin, Kirani mengikuti saja langkah Marvin.

Mobil sudah siap, Marvin langsung naik ke mobil setelah sopir membukakan pintu, dia tidak mempedulikan keberadaan Kirani.

Kirani yang mempunyai sikap cuek, tidak peduli dengan sikap acuh Marvin, dia ikut aja naik mobil dan duduk di samping Marvin yang diam saja melihatnya masuk.

Selama perjalan tidak ada yang bicara, pada akhirnya sampai lah mereka di depan pagar tinggi, satpam segera membuka pagarnya dan mobil melesat masuk ke halaman rumah mewah milik Marvin Jensen.

Terlihatlah rumah beras dan mewah, dengan beberapa pilar tinggi yang menjulang, rumah itu bak istana negri dongeng.

Kirani yang terlahir dari keluarga kaya, tidak terlalu mempedulikan kemewahan rumah itu meski diam-diam mengagumi arsitektur rumah itu.

"Ayo masuk" ajak Marvin dengan cuek.

Kirani mengikuti langkah Marvin naik kamarnya, setelah berada di dalam kamar Marvin, Kirani menatap sekeliling kamar itu di dominasi warna hitam dan abu-abu. *Iya kamar Marvin memang bertemakan monokrom*

"Om" panggil Kirani.

"Kamu bilang apa?" sambil memutar tubuhnya ke arah Kirani.

"Om, emang salah usia kamu kan lebih tua dari aku" ucapnya ngeyel.

Marvin tidak bicara lagi, dia kemudian bergegas mengambil handuk di ruang ganti.

"Dia kenapa sih, lagi sariawan kali yah" gumam Kirani kemudian duduk di meja rias.

Kirani kesusahan membuka baju pengantinnya, karena resletingnya berada di belakang, hingga memperlihatkan bahunya, di saat bersamaan Marvin keluar dari kamar ganti.

Marvin tersenyum sinis, dan dapat di liat Kirani dari cermin, "Mau berusaha menggodaku, tapi aku tidak tertarik" ucap Marvin sambil melihat ke arah lain.

"Hei tuan, siapa juga yang mau menggoda anda, asal kamu tau yah, semua pria di kampus mengidolakan tubuh ku ini" ucapnya sambil menunjuk ke wajah Marvin.

Marvin menangkap tangan Kirani dan dipelintir kebelakang, "Jadi hanya tubuh kamu ini yang bisa kamu andalkan untuk menggoda para pria" ucapnya berbisik di telinga Kirani, membuat jarak di antara mereka tinggal beberapa senti. Kirani tidak menjawab lagi karena dia tidak pernah sedekat ini dengan pria.

Marvin melepas resleting baju pengantin Kirani dengan lembut, dengan posisi yang masi sama, Kirani tersentuh dengan perlakuan Marvin.

"Cepat ganti bajumu, semua pakaian mu sudah di sediakan di lemari" masi berbisik di telinga Kirani.

Kirani baru tersadar, kalau belakangnya sudah terbuka lebar, secepatnya dia menghadap ke depan.

"Dasar murahan, baru di kasi sentuhan sedikit saja sudah terbuai" Ejek Marvin, diam-diam melirik belakang Kirani di depan cermin yang sudah terbuka lebar.

Membuat jiwa casanova Marvin bangkit, secepatnya dia bergegas masuk kamar mandi.

"Hei Om bilang apa, murahan?" teriak Kirani tidak terima.

Sementara itu, Marvin menuntaskan hasratnya di kamar mandi, "Gila tubuhnya seksi juga, tapi gadis murahan seperti dia akan kesenangan jika di puji" ucap Marvin, sambil memperhatikan tubuhnya di depan cermin, yang atletis dan perut seperti roti sobek.

Sementara di luar Kirani sedang mondar-mandir, dia sedang gelisah memikirkan apa yang akan di lakukan suaminya malam ini.

Kirani mengigit kukunya berfikir, tiba-tiba Marvin keluar dari kamar mandi, dengan dada yang terbuka, membuat Kirani melihat ke sembarang arah.

"Dasar, jangan sok polos kamu" ucapnya sinis.

Kirani tidak mempedulikan hinaan Marvin, dia secepatnya masuk kamar mandi.

"Hei tunggu" panggil Marvin saat Kirani sejajar dengannya.

"Apa om?" jawabnya malas.

"Kamu bisa menjadi nyonya di rumah ini, tapi jangan sekali-kali mencampuri urusan pribadiku, ingat itu" ucapnya dingin.

"Oke baik om" jawabnya singkat, kemudian berlalu masuk kamar mandi.

Marvin juga tidak keberatan dipanggil om, lagi pula dia juga sering di panggil om dengan wanita-wanita yang menjadi teman ranjangnya, dan Marvin juga berpikir bahwa Kirani juga sering bermain dengan om-om seusianya.

Berapa saat kemudian Kirani keluar dari kamar mandi, Kirani melihat sekeliling tapi tidak melihat Marvin.

"Om CEO itu di mana yah, sepertinya dia tidak ada" gumamnya, kemudian membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

Kirani nampak berpikir sejenak, lalu menelpon seseorang, "iya halo, kita ketemu di tempat biasa" dan menutup sambungan telponnya.

Saat ini Kirani sedang ada di klub malam tempatnya sering datang bersama sahabatnya yang bernama Elmira Revalina.

Ya tentu saat ini Kirani bersama Elmira, yang dia hubungi tadi untuk bertemu.

Kirani memang sering ke klub bersama Elmira, tapi dia tidak pernah sekali-kali menyentuh minuman beralkohol dan rokok, karena usianya belum 21+.

Kedua sahabat itu sedang menikmati musik di ruang VIP, "gila elo Ran, malam pengantin malah berada di klub" ucap Elmira.

"Hei elo mau tau rahasia, kayaknya suami gue gak tertarik ama gue deh" ucapnya sedikit teriak karena musik yang keras.

"Apa benar" ucap Elmira, membulatkan matanya tidak percaya,

Sementara di dalam ruangan VIP tempat mereka berada, duduklah Marvin dengan dua wanita penghibur, sedang menikmati wine.

Mata Elmira kemudian tertuju pada Marvin, "Eh Kirani lihat, bukannya itu suami elo?" ucapnya sambil mengguncang-guncang tubuh Kirani.

Kirani malah mengamati gerak-gerik suaminya, lalu tersenyum dan di saat bersamaan Marvin juga melihatnya.

Elmira memegang dahi Kirani, tapi Kirani malah berdiri dari tempatnya dan berjalan ke arah suaminya.

"Anak itu masi waras kan?" ucap Elmira.

Setelah Kirani berada di depan suaminya, "Om CEO, gue tidak akan mencampuri urusan pribadi anda, tapi jangan sekali-kali membawa wanita murahan ini di kamarku, karena kuncinya bersamaku". ucapnya dengan santai, dia tidak mempedulikan tatapan tajam suaminya.

KANCIL KECIL

Pagi hari telah tiba, Kirani terbangun di pagi hari dan merenggang kan otot-ototnya, "Nyaman sekali" ucapnya masi di dalam selimut, "oh ya aku dimana" sambil melihat sekeliling dengan wajah khas bagun tidur.

Kirani menepuk jidatnya, "Aku hampir saja lupa kalau gue udah nikah, tapi om CEO itu di mana yah?" pikirnya kemudian berjalan masuk kamar mandi.

Kirani turun tangga dan berjalan ke dapur, terlihat beberapa pelayang sedang sibuk di sana.

Pelayan melihat Kirani langsung menyapanya, "Eh non sudah bagun" ucapnya sopan.

"Ya bi" ucapnya santi.

"Kenalkan non saya bi Ira".

"Kalau saya bi yati no" timpal yang lain.

"Kalau saya bi narti no" timpal pelayan yang sedang cuci piring. Kirani hanya tersenyum mengangguk.

"Kalau aku mang ujang non, kenalkan saya tukang kebun di sini" tiba-tiba ucap pria paruh baya yang datang dari pintu dapur.

"Ya udah bi, mang selamat bekerja, bi Ira sediakan aku nasi goreng yah, aku mandi dulu" ucap Kirani dengan ramah.

"iya non" jawab ni Ira.

"Oh ya, Marvin kemana bi?" tanya Kirani sambil mengambil air dan duduk di kursi meja makan.

"Maaf yah non, tuan Marvin memang jarang pulang" jawab bi Yati menunduk.

"Oh gitu yah, jadi rumah ini bukan rumah utama dong" tanya Kirani lagi.

"Tidak non, rumah ini rumah utama, cuman kami kurang tau kenapa tuan Marvin jarang pulang" timpal bi Ira. Kirani hanya mengangguk sambil menghabiskan airnya.

Kemudian Kirani berjalan naik kamarnya lagi, setelah Kirani pergi, bi Narti yang sedang cuci piring secepatnya berkumpul bersama temannya, "Kasian nona Kirani yah, setelah menikah pun tuan Marvin masi main di luar", "Semoga saja tuan Marvin segera berubah" timpal bi Ira.Tapi Kirani bisa mendengar semua itu.

Setelah sampai di kamarnya, Kirani segera mandi. Kemudian Kirani memperhatikan dirinya di depan cermin setelah mandi, "Gue haru jga diri dengan om CEO itu, dia tidak boleh menyentuh ku dan membuang ku begitu saja".

Sementara itu, Marvin sedang ada di perusahaannya dia sedang bersama Ryan. Wajahnya nampak kesal mengingat kelakuan istri barunya yang berani melawannya.

"Hey boss ada apa, sepertinya ada masalah?" tanya Ryan dengan gaya santainya.

"Kancil kecil itu berani melawanku" jawabnya sambil menekan suaranya. Ryan memasang wajah heran, karena tidak tau siapa yang di maksud dengan kancil kecil oleh bosnya.

Karena tidak ada jawaban dari Ryan, Marvin menoleh melihat Asisten pribadinya itu, "Maksudku, wanita yang menjadi istri ku itu" ucap Marvin.

"Hati-hati loh bos, Gadis seperti itu akan mudah mengambil hati" ucap Ryan.

"Kamu sedang bosan tinggal di kota ini Ryan" tanya Marvin penuh ancaman.

Ryan langsung merubah ekspresinya menjadi serius, "Maaf bos, bercanda".

"Ya sudah, jemput Kirani di rumah utama dan bawa kesini" perintahnya tidak melihat Ryan.

"Baik bos, saya berangkat" kemudian keluar dari ruangan Marvin.

Berapa saat kemudian pintu di kamar Kirani di ketuk seseorang, "non, pak Ryan ingin bertemu" teriak bi Ira.

Kirani secepatnya membuka pintu, "Selamat pagi nona Kirani" ucap Ryan.

"Ada apa kak Ryan" tanya Kirani sambil bersandar di pintu.

"Tuan Marvin memerintahkan ku untuk menjemput nona" ucapnya dengan hormat.

"Baik kak, gue siap-siap dulu" sambil tersenyum manis dan menutup pintu.

"Gila, manis banget senyuman istri pak bos, bisa-bisa diabetes kalau ketemu tiap hari" Gumam Ryan di depan kamar Bosnya.

Kirani masi berdiri di depan cermin sambil berfikir, dan di akhiri dengan senyum penuh arti.

Kirani kemudian mengambil baju oversize, dan menguncir 2 rambutnya dan berdiri mengambil kaca mata bulat kemudian memakainya. penampilan Kirani sudah persis kutu buku, 180% berbeda dengan penampilan keseharian Kirani yang seksi dan cantik.

"Kalau begini kan aman" ucapnya sambil mengamati penampilannya di dalam cermin, "Ya satu lagi, gue harus bawa baju ganti" sambungnya.

Sekarang Kirani dan Ryan sudah berada di dalam mobil menuju perusahaan jensen group, Ryan mengamati Kirani dalam kaca spion tengah.

"Kenapa penampilan nona Kirani sangat berbeda" batin Ryan.

Hingga tidak terasa mobil sudah sampai di loby perusahaan Jensen group, Ryan kemudian mengantar Kirani ke ruangan Marvin.

Di dalam ruangan Marvin, Marvin sedang bercumbu bersama wanitanya, dan pintu di ketuk Kirani, "Masuk" teriak Marvin tapi tidak menghentikan aksinya bersama wanita murahan itu.

Kirani langsung saja membuka pintu dan melihat pertunjukan panas di depannya, Kirani langsung memutar balik badannya.

"Mau kemana duduk lah dulu" ucap Marvin, masi menikmati dada wanita di depannya. Mau tidak mau Kirani harus duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

Beberapa menit telah berlalu, apa yang di lakukan Marvin semakin panas, tubuh wanita yang di depannya sudah terbuka jelas di bagian atas, sedangkan penampilan Marvin masi rapi dia masi bisa mengendalikan aksinya sendiri, tapi lain halnya dengan wanita itu, dia sudah terbuai dengan apa yang di lakukan Marvin.

Pelan-Pelan wanita itu ingin melepas ikat pinggang Marvin, dan di saksi kan oleh Kirani, "Hentikan" teriak Kirani sambil mengebrak meja. Marvin menghentikan tangan wanita yang sudah haus ingin ******* eskrim miliknya.

"Om CEO, kalau aku dipanggil ke sini hanya untuk melihat hal gila yang kalian lakukan, lebih baik aku pergi ke kampus" sambil berdiri dari duduknya dan berjalan ingin keluar.

"Siapa yang menyuruhmu pergi" panggil Marvin dan Kirani menghentikan langkahnya.

"Kamu keluar dan ambil ini" ucap Marvin sambil lemparkan cek kepada wanita penghibur itu, secepatnya dia mengambilnya sambil memperbaiki bajunya yang terbuka, kemudian keluar dari ruangan Marvin dengan wajah kesal karena hasratnya belum tertuntaskan.

Kirani masi berdiri di tempatnya dengan ekspresi marah, Marvin mendekatinya dan memutari tubuh Kirani sambil mengamatinya, "Sepertinya ada yang berubah" bisik nya pas di teling Kirani.

Kirani mundur menjauh "Tidak ada yang berubah Om" ucapnya sambil menunduk kali ini.

Marvin melewati Kirani, lalu menarik kuncir rambut kirani kemudian berjalan duduk di sofa sambil bersandar.

Kirani melihat ke arah Marvin, "Mau om apa sih, aku tidak ada waktu untuk bermain-main karena menurutku waktu adalah uang" ucap Kirani dengan tegas.

Marvin langsung tersenyum miring, dan berdiri ke arah Kirani lagi, "Waktu adalah uang, apa tidak cukup uangku ini untuk kemewahan mu" ucapnya sambil tersenyum mengejek.

Kirani tidak menjawab, dia sudah terbiasa dengan hinaan Marvin, "Maaf om gue harus pergi, ada jadwal kuliah siang ini" ucap Kirani dengan nada yang melemah.

"Ganti baju mu, semalam aku tidak melihatmu seperti ini" ucapnya sambil berjalan ke kursi kebesarannya.

Setelah berganti baju dan sekarang Kirani sudah kembali rapi dan cantik seksi, kemudian kembali masuk ke ruangan Marvin.

Di dalam ruangan Marvin, Marvin dan Ryan sedang duduk di sofa menunggu Kirani, tampa mengetuk pintu Kirani masuk dengan santai, kedua pria dewasa yang menunggunya langsung menatap Kirani tampa berkedip, melihat kecantikan Kirani yang manis dan seksi

"Ryan jaga pandangan mu" ucap Marvin dan yang juga mengalihkan pandanganya.

Ryan menurunkan pandangannya, "Baik boss" sambil berbisik.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!