NovelToon NovelToon

Let'S Go ... Princess

Negri Kerajaan

Di Pegunungan Tian Shan ada seorang putri dikenal bernama Lexi dari Xinjiang. Sebagian memanggilnya gadis wangi karena tubuhnya sangat harum.

Melihat kecantikan putri Lexi , Kaisar Qin langsung jatuh cinta seketika. Dia lalu membangunnya sebuah istana dengan taman yang mirip dengan suasana di Xinjiang, kampung halaman sang putri Lexi.

Namun rupanya semua perhatian Kaisar Qin membuat para selir lain yang berjumlah 30 orang menjadi iri.

Mereka tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kaisar Qin seperti kaisar Qin memperlakukan putri Lexi dengan lembut.

Berbagai cara putri Lexi di celakai oleh selir selir senior. Namun putri Lexi bisa menangkisnya karena putri Lexi sangat pintar.

Puncak dari kekesalan para selir adalah karena putri Lexi akan di angkat menjadi Permasuri. Dengan di pimpin oleh selir Hai Lan, mereka melancarkan aksi membunuh putri Lexi di saat malam hari. Pada saat Kaisar Qin akan pergi lama.

Kebetulan kaisar Qin sudah merencanakan akan pergi ke kuil langit tempat Kaisar Qin biasa bersembahyang.

Saat kaisar Qin ke kuil biasanya beliau akan tinggal di sana selama beberapa minggu.

Untuk mengambil kesempatan yang ada mereka para selir langsung melancarkan aksinya dengan membayar pembunuh bayaran.

Untuk membunuh putri Lexi, para selir dengan rela mengeluarakan uang banyak agar lancar. Pembunuh bayaran pun beraksi sesuai intruksi para selir.

Putri Lexi dan pelayannya merasakan ada firasat biruk yang akan terjadi di istananya.

Meiyi sebagai pelayannya langsung mengajak putri Lexi kabur dari istananya karena sangat bahaya.

Meiyi : putri cepat naik kereta ayoo kita pergi, Rendi sudah menunggu di kereta kuda ucapnya cemas.

Lexi : baik ayooo, sambil naik ke kereta kuda.

Putri Lexi hanya mempunyai pelayan setia dua orang yaitu Rendi dan Meiyi. Diluar itu semua pelayan lebih pro ke pada para selir.

Dengan sekuat tenaga Rendi melajukan kereta kudanya sampai kencang.

Namun pembunuh bayaran itu dengan cepat mengejar kereta putri Lexi.

Dengan kekuatan kudanya para pembunuh bayaran itu berpencar melewati kereta putri Lexi.

Kereta kuda yang di tumpangi putri Lexi terkejut, dia tiba tiba tidak bisa di kendalikan oleh Rendi.

Hingga keretanya lepas dan terguling guling.

Putri Lexi dan Meiyi keluar dari kereta, terlihat pembunuh bayaran itu mengelilingi mereka betdua.

Lexi : Meiyi ... mereka hanya mengincarku, pergilah. ucapnya pelan.

Meiyi : tidak putri saya akan menemanimu, hik hik hik

Lexi : Meiyi terimaksih atas pengorbananmu selama ini, aku menyayangimu pergilah, aku sangat berterimakasih kalo kamu bisa selamat dan sehat mereka akan kuhadapi.

Meiyi : putri ... hik hik putri ... tidaaaaaaak aku akan bersamamu sampai kapanpun.

Dengan sekuat tenaga Meiyi di lemparkan dari lingkaran pembunuh bayaran ke tangan Rendi. dengan sigap Rendi menangkap Meiyi.

Benar saja para pembunuh bayaran tidak menghiraukan Meiyi dan Rendi, Rendi dengan cepat membawa Meiyi sesuai permintaai putri Lexi.

Air mata mereka menetes deras, hanya bisa medo'akan tuan putrinya di beri kebahagiaan di tempat kehidupan lain.

Lexi : jagalah dia dan pergilah ucapnya sambil tersenyum cantik.

Rendi mengangguk lalu dengan cepat dia membawa Meiyi pergi jauh.

Meiyi hanya bisa menagis, dia dan Rendi bukan tandingan pembunuh bayaran. Mereka menyelamatkan diri atas perintah putri Lexi.

Putri Lexi langsung bertarung menghadapi para pembunuh bayaran dengan senjata pedang seadanya.

Dengan gagah dia menghadapi 10 orang pembunuh bayaran.

Namun sayang karena pertarungan tak seimbang putri Lexi mati terbunuh oleh para pembunuh bayaran.

Dengan luka yang dalam serta darah berceceran. Putri Lexi di biarkan mati di tanah dekat hutan.

Para pembunuh bayaran itu langsung pergi setelah tahu targetnya mati mengenaskan.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka bila ada nama, tempat yang sama author mohon maaf yaa

Jangan lupa like dan comentnya...

Time Travel

Saat lexi terbangun dia terkejut berada di sebuah kamar yang bukan miliknya.

" aaaah dimana ini ?" wajahnya penuh kebingungan.

"Akhirnya kamu sudah bangun sayang ini ada di kamarmu ?" ucap seorang wanita paruh baya sambil menyeka air matanya.

Lexi melirik seorang wanita paruh baya yang sedang menangis, lalu mendengar lagi wanita itu berkata

" Lexiani maafkan ibu nak, gara gara ibu tak memperhatikanmu kamu jadi begini" tangisnya lagi.

Lexi yang masih bingung dia berusaha mengingat memori di otaknya.

Dia sekarang berada di tahun 2000 di kota Jiang tinggal di Apartemen sederhana yang berjumlah 10 lantai.

Suasana di apartemen itu sangat hangat karena apartemen itu terisi semua.

Di dalam satu lantai terdiri dari 6 keluarga.

Semua warga yang berada di apartemen tersebut adalah keluarga yang berpendapatan menengah ke atas.

Hidupnya sederhana dan rata rata semua bekerja sebagai pegawai.

Di lantai 2 tepatnya pintu no 4 Lexiani tinggal bersama ibunya. Lexiani menginjak ABG. Kehidupannya sangat bahagia walau ibunya yang bernama Sinta bekerja sebagai admin di perusahaan swata .

Namun Sinta sangat menyayangi putrinya walaupun putrinya yang bernama Lexiani berumur 16 tahun bertubuh subur. Lexiani tumbuh subur di karenakan semua tetangga di lantai 2 yang menyayanginya.

Karena kebaikan ibunya para tetangga selalu memberikan makanan enak setiap hari. Membuat anaknya menjadi super duper subur, karena harus menghabiskan makanan makanan yang di berikan oleh tetangganya.

Lexiani sebenarnya gadis cantik namun sayang karena tidak menjaga pola makannya dia menjadi seperti kudanil. Karena tubuhnya yang subur dia susah bergerak, dia tidak bisa mandi kalo ibunya tidak membantunya.

Kadang ibunya merasa sedih melihat putrinya yang bernasib kurang baik.

Sebelum terjadi kecelakaan seperti biasa Lexiani melakukan aktivitas seperti biasa.

Sinta : Lexi ibu sudah membantumu mandi ibu akan berangkat kerja, apa kamu bisa pergi sekolah sendiri ?

Lexiani : bisa bu, ibu jangan khawatir, saya akan berhati hati turun dari tangga.

Sinta : baiklah, ibu pergi dulu, sambil mengusap bahu Lexiani.

Lexiani hanya bisa menatap kepergian ibunya, dia hanya bisa nyaman tinggal di rumah dari pada harus pergi sekolah, dia sekarang kelas 2 SMU, semua teman selalu membuly nya karena tubuh suburnya.

Badannya berkeringat banyak mengakibatkan bau yang tak sedap. Banyak teman teman nya menjauhinya, keculi Dira sahabatnya. Hanya dia yang selalu membela saat dia di bully.

Dia kadang menatap sedih karena tubuhnya yang sangat berat saat berjalan.

Setelah selesai berdandan dan sarapan, dia keluar untuk sekolah dengan hati hati dia menuruni tangga.

Dalam hati dia masih beruntung ibunya tinggal di lantai 2 coba kalo dia tinggal di lantai 4 ato lima pasti dia sudah menghabiskan turun tangga dalam 2 jam.

Saat di tengah tangga tiba tiba ada seorang anak laki laki memakai baju sekolah dasar dia berlari kencang, tanpa sengaja dia menubruk Lexiani hingga membuat Lexiani jatuh berguling guling sampai lantai1.

Lexiani sebenarnya sudah tiada, namun karena jiwa Lexi masuk, jadi terlihat lexiani masih hidup.

Sinta : ibu senang kamu siuman Lexiani ... sambil memeluk erat lexi.

Lexi : bu, mulai sekarang panggil saya Lexi saja agar enak di dengar, sambil masih bingung.

Sinta : baiklah, eeeh sebentar, mengapa tubuhmu tiba tiba wangi ? Kamu memakai parfum apa?

Lexi : Parfum ?? Aku tak memakainya. Hatinya tersenyum, dulu tubuhnya wangi karena neneknya memberika ramuan agar tubuhnya selalu harum.

Lexi menatap wanita yang sebagai ibunya, dulu di jaman kerajaan dia tak di asuh oleh ibu kandungnya, karena beliau sudah meninggal di saat Lexi di lahirkan.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka bila ada nama, tempat yang sama author mohon maaf yaa

Jangan lupa like dan comentnya...

Kehangatan Ibu

Lexi berpikir tubuh ini sangat dekat dengan ibunya, saat di peluk oleh ibunya hatinya merasa tenang dan bahagia.

Dulu dia sangat ingin dipeluk ibunya setiap hari, namun sayang ibunya telah tiada. Sekarang Lexi merasakan kehangatan belaian seorang ibu yang membuat hatinya bahagia.

Lexi berjanji di dalam hatinya akan selalu sayang dan akan membahagiakan ibunya. Walau tubuh ini bukan miliknya tapi aku ingin merasakan kasih sayang ibunya.

" maafkan aku Lexiani, aku merebut ibumu. Tapi kamu jangan khawatir, aku akan berbakti pada ibumu dan menganggap ibumu sebagai ibu kandungku," ucapnya dalam hati

Lexi ingin bangun dari tempat tidur, namun dia sangat susah untuk menggerakan badannya. Setelah tersadar dia sangat terkejut karena jiwanya hinggap di tubuh yang sangat subur dan sulit bergerak.

Sinta : apakah kamu ingin bangun ?

Lexi : iya bu aku ingin bangun karena badanku terasa pegal, ucapnya namun dirinya masih terkejut akan tubuhnya yang besar.

Sinta : baiklah ibu bantu agar kamu bisa duduk. Dengan penuh kasih sayang dia membantu anaknya untuk bisa duduk.

Hati lexi sangat terharu melihat ibunya begitu sayang padanya, dia tak ingin terus merepotkan ibunya sebagai bakti padanya.

Lexi : mulai hari ini aku akan menguruskan badan bu, ucapnya sambil meyakinkan ibunya.

Sinta : baiklah ibu akan mendukungmu, dan ibu titip jangan terlalu extrem jika kamu diet.

Lexi : baiklah bu. Sambil menarik napas dalam dalam dia menyemangati dirinya.

Sinta : sekarang karena kamu sudah baikan ibu akan mulai kerja lagi yaa ?

Lexi : memang saya tak sadarkan diri berapa lama?

Sinta : hanya 1 hari, kata dokter kamu beruntung badanmu tidak ada cidera berat.

Lexi : baiklah bu, ibu jangan khawatirkan aku, aku akan baik baik saja.

Ibu Sinta akhirnya bisa bernapas lega, dia bisa mulai kerja lagi, kalo tidak dia akan di keluarkan dan di gantikan orang lain.

Kota Jiang sangat padat penduduknya, sehingga yang membutuhkan akan pekerjaan pasti banyak.

Dan dengan gampang perusahaan akan langsung mengeluarkan pekerjanya kalo sampai tidak masuk selama 2 hari.

Ibu Sinta sudah lama bekerja sebagai bagian Admin di perusahaan besar Fernando Corporation di kota Jiang. Beruntung mempunyai gaji yang lumayan, sehingga ibu sinta bisa membeli Apartemen yang sederhana namun nyaman untuk di tinggali.

Sebelum ibunya pergi Lexi banyak bertanya tentang semua yang ada di rumah, seperti menyalakan lampu, menyalakan air di kamar mandi, kompor dan sebagainya.

Sempat kejadian heboh dan lucu saat Lexi m3ncoba semua alat yang berbau modern karena di jamannya tidak ada.

Ibunya sebelumnya sangat terkejut, tapi dengan penuh kasih sayang menjelaskan semua pertanyaan Lexi yang seperti anak kecil.

Lexi : baiklah aku mengerti bu..

Sinta : ooo iya kalo kamu mau buka pintu dari luar cukup ibu jarimu tekan atau buka kunci dengan pijit angka kelahiranmu.

Lexi : baiklah bu, terimakasih.

Sinta : kalo begitu ibu pergi bekerja, kamu jaga kesehatan.

Setelah ibunya pergi Lexi mulai menimbang berat badannya dulu. Agar bisa tahu berapa yang akan di turunkan lemak di tubuhnya.

Lalu Lexi mulai melakukan gerakan gerakan pemanasan untuk melatih tubuhnya agar tidak terasa kaku.

Beruntung di jaman kerajaan dia belajar bela diri, jadi dia akan melatih tubuhnya belajar bela diri kalo tubuhnya turun berat badan.

" baiklah mulai besok aku akan berlari sebanyak 5 keliling dulu di lapangan, setelah itu akan lanjut di tambah 5 keliling setiap harinya.

Saat Lexi melangkah menuju meja makan, seperti biasa, para tetangga yang di lantai dua memberi makan untuk Lexi.

" Aku percaya ibu adalah orang baik, jadi ibu tak akan kesusahan di saat terpuruk. Terbukti semua tetangga di lantai 2 memberikan makanannya pada ibu," ucapnya dalam hati.

Makanan itu sangat menggiurkan. Namun dengan tekad ingin kurus akhirnya dia menutup mata demi tidak mengingat makanan yang ada di meja.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka bila ada nama, tempat yang sama author mohon maaf yaa

Jangan lupa like dan comentnya...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!