NovelToon NovelToon

Dilamar Preman Tampan

Bab awal, Pertemuan

Diana. begitulah nama panggilannya, dia seorang gadis dari desa. dan sedang bekerja di ibu kota, sebagai karyawan Cafe..

Seperti biasa, Diana Bekerja dari pukul Delapan pagi hingga pukul Sembilan malam.. Diana Hanya hidup seorang diri.. dia Yatim piatu

Diana hanya mempunyai teman dekat, bernama Clara, yang sudah berteman sejak kecil. Clara lah yang membawa Diana ke ibu kota. hingga sekarang dia mendapatkan pekerjaan itu..

Di tempat kost

''Cla, kamu memang tidak berangkat kerja Sekarang?'' tanya Diana sudah bersiap dengan menatap pada Clara yang sedang bersantai

''Tidak Di, hari ini aku mau cuti mau kerumah ortu dulu. ada acara keluarga'' Jawab Clara

''Oh gitu. yaudah aku pergi sekarang ya'' pamitnya lantas berdiri dan berjalan menuju pintu luar

''Ok kamu hati-hati dijalan Di'' Ujar Clara

''Siap..''

Clara dan Diana satu Kost mereka hanya hidup berdua di ibu kota ini . .

Diperjalanan menuju tempat kerjanya, Diana sedang menunggu ojek yang dipesannya,

''Kok tumben ya. mang ojol lama nih'' keluh Diana melihat jam ditangannya

Tid Tid...

tiba-tiba ada motor yang mengebut dan sepertinya motor itu oleng hingga berjalan ke pinggir dan ingin menabrak Diana..

''Awas awas..'' teriak si pemilik motor itu

''Aaaaa..'' Diana berteriak panik sambil menutup wajahnya dengan tangan

Brakk

Diana terus menutup matanya. apalagi saat mendengar suara tabrakan itu. ia mengira dirinya juga kena dan terluka.. Diana ketakutan Tapi dirasa beberapa saat dirinya seperti tidak terjadi sesuatu padanya. perlahan Diana membuka matanya, lalu melihat sekitar

''Astaga, motornya nabrak pohon. aduh bagaimana itu si pemilik nya?'' monolog Diana

''Tolong.. tolong saya'' Ucap seorang pria lemah

Diana melihat sekitar, rupanya tempat ini tidak terlalu banyak pengunjung pengendara. Diana bingung harus bagaimana, tidak ada yang menolong orang ini juga. .

''Hei kenapa diam, bengong cepat tolongin saya'' ucapnya lagi memerintah pada Diana

''I-iya baik''

Diana pun menghampiri, dan langsung membantu pria itu berdiri

''Awh, issh'' Ringisnya saat mencoba berdiri

''Sakit ya?'' Tanya Diana

''Sudah tahu nanya lagi'' ujar Alex nama pria itu

''Ya makanya, kalau jalankan motor itu lihat kedepan. jadi tidak menabrak orang yang sedang di pinggir jalan'' Sahut Diana menyindir pada Alex

''Hei apa maksudmu? kau mengataiku tidak bisa naik motor Begitu?'' Ujar Alex tak terima

''Dih siapa yang berbicara seperti itu. tidak ada ya, ini aku hanya berbicara apa adanya. lah kalau Anda lupa coba ingat, kenapa Anda malah mau menabrak saya yang sedang berdiam di pinggir jalan.. kan disini jalanan sepi, Kenapa mepet-mepet ke pinggir?'' ujar Diana

''Ya karena itu ada alasannya'' Sahut Alex

''Apa? apa alasannya heh?'' tanya Diana

''Tuh lihat'' menunjuk pada Ban motornya ''Ban motor saya ini kempes makanya oleng ke kiri, jadi dengar ini semua Bukan saya yang tidak bisa naik motor.. atau sengaja menabrak mu.. ini karena ban motorku kempes, jelas'' Ucap Alex dengan menatap Diana

''Ya tapi kan bisa di rem, jadi tidak membahayakan seperti ini'' Ucap Diana

''Ah sudah sudahlah.. sekarang cepat antarkan saya kerumah sakit'' Titahnya pada Dinda dengan sedikit memaksa

''Dih. kok aku si yang bawa Anda ke rumah sakit. lagian saya ini sedang buru-buru berangkat kerja..'' ujar Diana menolak

''Alah kerja apaan. itu tidak penting, pokoknya sekarang juga antarkan saya ke rumah sakit. cepat'' dengan nada memerintah

sepanjang jalan Diana terus menggerutu sambil membawa Alex ke rumah sakit..

Telat bekerja

''Kamu kerja dimana?'' tanya Alex menatap Diana

Mereka sedang berada di mobil taksi. setelah tadi Alex diperiksa oleh dokter. dan untunglah tidak ada luka yang serius..

''memangnya kenapa?'' tanya balik Diana juga balas menatap Alex

''Ya katakan saja, biar ku antar'' ujar Alex

''Oh tidak perlu. biar ku pergi sendiri saja'' Balas Diana menolak Ucapan Alex

''Sudah saya antarkan'' kekeh Alex

''Ya tapi. tidak usah'' Diana juga kukuh

'' Kau ini kenapa senang sekali berdebat dengan saya. bisa kan menurut saja?'' Alex ingin Diana tidak menolaknya

''Dih memang siapa Anda? kenapa juga aku harus menuruti permintaan Anda, aku juga punya hak ya untuk menolak'' sahut Diana tak mau kalah

''Dasar wanita. tidak bilang tempat saja susahnya minta ampun. dan banyak bicara lagi'' Alex mengatai Diana pelan , tapi masih bisa nego oleh Diana

Diana tak mau kalah. dia pun membalas ''Dasar pria pemaksa, ingin menang sendiri. juga banyak ngatur, kenal juga nggak'' Balas Diana mengatai Alex tak kalah sengit

''Stop pak'' Ucap Alex tiba-tiba pada sopir taksi

''Baik'' mobil pun berhenti di tengah jalan yang lumayan sepi

Diana bingung lalu melihat sekitar.. ''Kenapa berhenti, ada apa?'' Tanya Diana

''Kamu turun'' Ujar Alex

''Maksudnya?'' Tanya Diana lagi

''Ya. kamu turun disini sekarang, cepat'' ujar Alex tanpa menatap Diana

''Hah disini'' Diana melihat tempat sekitar ini lagi tempat yang lumayan sepi dan jarang ada kendaraan lewat

''Kau. kau serius?'' memastikan

''Ya. menurut mu apa saya bercanda'' sahut Alex berubah dingin

''Ta-tapi ini disini sangat sepi'' Ucap Diana pelan Sebenarnya takut juga

''itu bukan urusan saya'' masih nada dingin

''Tapi jangan disini juga dong. ini tempat sepi'' Diana mencoba protes

''Lalu. apa hubungan dengan saya. tidak ada bukan?'' Alex rupanya membalikkan perkataan Diana tadi

''Kenapa sih. kamu marah?'' tanya Diana

''Tidak'' Alex menyahut dengan cepat

Ayo cepat kamu turun'' titahnya lagi

sambil membuang nafas. Diana pun lantas keluar dan langsung menutup pintu mobil dengan sedikit keras, tidak perduli dengan tatapan sopir taksi. Diana lalu berjalan cepat kedepan meninggalkan mobil itu juga orang yang berada di dalamnya..

''Sebenarnya ini yang salah dia kan? aku ini sudah berbaik hati. mau mengantarnya ke rumah sakit tadi. tapi lihat dia sekarang malah menyuruhku keluar dari taksi dan membiarkannya aku disini ditempat sepi Begini. ah sial'' gerutu Diana sambil mengumpat

Mobil taksi tadi berlalu begitu saja.. pergi meninggalkan Diana,, ''Huh awas kau'' umpat Diana berteriak pada Alex yang berada di mobil taksi itu

Hingga akhirnya, Diana sampai lah juga di Cafe tempatnya bekerja.!

''Diana. dari mana kamu, apa kamu sudah bosan bekerja hah?'' tanya sang manager berteriak pada Diana marah

''Bu. ma- maafkan saya yang telat datang'' Ucap Diana pelan sambil menunduk takut menghasilkan sang manager galak ini

''Maaf maaf..kau tahu ini sudah jam berapa hah, kau ini telat banget datangnya Diana. kau tidak punya Jam apa memangnya?'' menyindir Diana

''Ya Bu tolong maafkan. tadi dijalan ada sedikit masalah'' ujar Diana masih menunduk

''Halah, itu hanya alasan mu saja kan. pokoknya kamu dapat hukuman'' Ucap ibu manager

''Bu tolong. jangan seperti ini tolong beri kesempatan. saya janji saya tidak akan terlambat lagi.

jadi jangan hukum saya Bu'' mohon Diana

''Tidak ada enak saja. sekarang cepat Bekerja dan ingat dengan hukuman mu'' setelah mengetahui itu ibu manager lantas pergi berlalu

Arghh sialan ini gara-gara pria gila itu.. gara-gara dia aku jadi telat bekerja. mana kena hukum lagi.. Diana terus mengumpat pada Alex

bertemu lagi

Mira datang ke apartemen kakaknya. karena tadi mendengar, Rafael menabrak pohon..

''Kakah lama loh kakak gak pulang. Momy sudah terus nanyain kabar kakak. kapan pulangnya.. nih aku udah bosan dengarnya'' Ujar Mira adik Rafael

''ya kamu tinggal bilang. seperti kemarin-kemarin lah Dek, seperti yang kakak suruh,'' Ucap Rafael

''Ya tapi sepertinya Momy udah gak mempan ini kak. terus Momy maksa aku buat bujuk kakak pulang.. jadi kakak pulang dulu saja kak'' Ujar Mira lagi

''Kakak belum bisa dek'' Sahut Rafael

''Kenapa. apa karena kakak belum bisa lupain Airin?'' tanya Mira menatap Rafael

''Bukan, bukan itu masalahnya, kok kamu jadi bawa-bawa Airin segala'' Ucap Rafael

''Ya kali aja. karena itu.. aku hanya menebak sih''

''Gak lah. kakak sudah tidak memikirkan nya lagi, ini masalah yang berbeda'' Ucap Rafael

''Ya tapi kan aku bosan kak. terus di suruh Momy.. sedangkan kakak juga belum mau pulang.. aku yang pusing'' keluh Mira

''Tolong dong dek.. bantu kakak ya! kakak juga bosan dengar keluhan kamu soal Momy ini.. apalagi saat Momy terus memaksa kakak untuk menikah.. kakak masih belum mendapatkan yang sesuai, terus ini Momy malah maksa menjodohkan kakak'' Ucap Rafael

''Ya makanya. kalau tidak mau di paksa jodohkan lagi oleh Momy.. kakak segera bawa calon istri'' sahut Mira

''Ya bicara gampang.. lah ini kakak kan belum dapat yang kakak inginkan.. belum dapat yang cocok'' Ujar Rafael

''Ya makanya cepat di cari dong'' Ucap Mira

''ini juga sedang kakak cari Mir''

''Sudah dapat?'' sahut Mira

''belum, kalau sudah kakak bakal langsung kakak bawa kerumah'' Ucap Rafael

''Hm. memang yang kakak cari itu wanita seperti apa. ya barangkali ada di kriteria teman ku'' Ujar Mira bertanya soal wanita yang kakaknya cari

''Yang pasti dia berasal dari desa'' celetuk Rafael

''Hah apa dari desa?'' Mira kaget

''iya. dari desa, baik pintar bisa bekerja keras. tidak hanya mengendap dari orang tuanya saja'' ucap Rafael sambil membayangkan sosok wanita seperti yang disebutnya

''Maksudnya apa. yang tidak mengandalkan dari orang tua?'' Tanya Mira dengan nada tak suka

''kenapa kamu?'' Rafael Bingung dengan perubahan adiknya ini

''Ya maksudnya apa tadi. kakak bilang tidak mau yang mengandalkan dari orang tua. maksudnya kakak ini menyindir ku gitu?'' Mira jadi jutek

''Memang tadi kakak Bilang seperti itu ya?'' Rafael malah tak sadar dengan Ucapannya

''Ya kakak mengatakan nya.''

''Hahahaa.. jadi karena kakak mengambil itu. kau jadi kesindir ya? apa kau merasa seperti itu. ya dasar anak manja,'' Rafael justru tertawa melihat adiknya ini semakin cemberut

''Ih kakak nyebelin.. sudah ah aku kesal kakak nyebelin'' Mira langsung pergi ke kamarnya dan membanting pintu, memang Mira ini akan berubah manja kalau sedang bersama keluarganya.

Malam hari..

Rafael Kembali ke kafenya.. untuk melihat hasil hari ini,

Sesuai yang diperintahkan tadi siang sang manager.. kalau Diana harus di hukum karena terlambat masuk kerja.. Al hasil sekarang Diana lembur, tanpa dapat bayaran..

Sambil bekerja Diana masih menggerutu ''Duh aku cape banget.. ini semua gara-gara pria itu. yang mau menabrak ku tadi . mana menyuruh ku antar dia ke rumah sakit.. sekarang kan jadinya aku lembur,,''

Diana sedang membawa peralatan kerjanya. dengan membawa nampan berisi piring kotor.. Diana tak melihat didepannya ada orang juga, hingga keduanya bertabrakan..

''Kamu''

''Lo, kok ada disini''

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!