NovelToon NovelToon

Cinta Tak Salah

Part 1

Ghea Putri Gabriel, seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang kini sedang bersantai dengan sahabatnya di kantin sekolah.

Ghea memiliki 3 orang sahabat yang menemaninya sejak mereka masih duduk di bangku menengah pertama.

" Pesenin dong ra lapar banget nih! " pekik Ghea.

" Males banget nih orang, " jawab Naura sambil nunjuk ke arah Ghea yang sedang tersenyum.

" Beneran deh gue lagi mager. Jadi tolong ya Naura cantik, pesenin yang biasa." jawab Ghea sambil nyengir memperlihatkan gigi putih nya.

" Sekalian deh gue juga yang biasa iya bakso tanpa sambel !" pekik jihan sahabat Ghea yang super duper cerewet.

" Kuy lah gue temenin." sambar Hana berdiri dan pergi bersama Naura.

Selang beberapa menit Naura dan hana datang dengan pesanan masing-masing.

" Ghe lho kenapa sih? dari tadi diem mulu gak biasanya tau gak. " tanya Jihan.

"gue lagi mager aja, tau nih bawaannya males ngapa-ngapain." jawab Ghea.

" Ah sok lho mager-mager segala, padahal lho lagi mikirin cowok lho kan? " tanya Naura.

" Udah lah gak usah dipikirin, orang dia nya juga ga ada hubungin lho kan? " pekik Hana.

" Iya sih gue juga maunya gitu, tapi gak tau kenapa gue kepikiran terus dia, udah 3 hari gak bisa dihubungin." jawab Ghea.

" Udah sekarang fokus aja lah sama belajar. Udah kelas 3 aja nih kita bestiiie." kata Jihan sambil mengambil minumannya.

setelah mereka pergi dari kantin, Ghea dan ke 3 sahabatnya berjalan menuju kelas dan Ghea melihat seseorang yang sedang berjalan berlawan arah dengan mereka sambil membawa tumpukan buku ditangannya.

" Tuh si Calvin mau kemana bawa buku banyak banget? " tanya Ghea.

" Paling juga disuruh ngumpulin buku tugas yang kemarin. " jawab Naura.

" Ghe lho ngerasa gak sih si Calvin kayanya suka deh sama lho ?" kata Hana.

" Ngaco lho masa si Calvin suka sama gue, dia kan tau gue udah punya cowok. " jawab Ghea.

" Ah dasar gak peka. " kata Hana sambil nyelonong masuk kelas.

Jam pelajaran pun dimulai, tapi Ghea sama sekali tidak fokus dan memikirkan ucapan Hana tadi.

" Masa iya sih Calvin suka sama gue, kita kan deket juga gak terlalu deket. " batin Ghea.

Sampai bel berbunyi pertanda pelajaran telah usai, semua temen sekelas Ghea bubar keluar, kecuali Ghea dan 3 sahabatnya masih asik didalam kelas.

" Kita jadi gak nih nongkrong? " tanya Jihan.

" Kuy lah. " jawab Naura dan Hana serempak.

" Nongkrong cafe biasa aja lah males jauh-jauh. " kata Ghea.

" Sumpah lho ga asik banget deh, dari tadi ngelamun aja. " jawab Naura sambil berkaca.

" Jadi gak nih ? kalo gak jadi gue pulang." tanya Ghea.

" Ya udah ayo. "

Ghea dan ke 3 sahabat nya tiba diparkiran akan tetapi Ghea melihat seseorang yang ia kenal.

" Bentar deh, bukanya itu Rendra ya Ghe ? lho kok dijemput sih katanya mau nongkrong dulu ? " tanya Hana.

" Gue juga gak tau bestiiii." ujar Ghea sambil ketawa.

" Ya udah sana, " usir Hana

" Hahaha maaf ya, gue beneran gak tau kalau dia mau jemput. Kalian kan tau kalau gue gak bisa menghubunginya dari kemarin. Ya udah gue duluan iya." kata Ghea.

" Dasar temen gak ada akhlak lho. Pacaran mulu. " ujar jihan.

" Nasib jomblo gini nih, " ujar Naura.

" Kapan kita kaya Ghea ya punya pasangan ?" tanya Jihan.

" Udah lah gak usah dipikirin, nanti juga kalo udah waktunya nyamperin tuh pasangan. Iya gak Ra? "

" Betul itu. " jawab Naura semangat.

Mereka pun tertawa bersama..

Part 2

Di sebuah mobil sepasang kekasih yang masih sama-sama diam. Ya Ghea dan Rendra masih sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Sesekali Rendra melirik Ghea dengan sudut matanya, Ghea menghembuskan nafas nya secara kasar dan melihat kearah samping tepat dimana Rendra sedang mengemudi.

" Kak Rendra kemana aja sih udah 3 hari gak bisa dihubungi terus? " tanya Ghea.

" Maaf yang, aku beneran sibuk banget 3 hari kemarin, ditambah mama aku juga minta ditemenin terus buat nyiapin acaranya kakak. " jawab Rendra yang menampilkan wajah menyesalnya.

" Ya, tapi kan masa ga bisa nyempetin gitu ngasih kabar ke aku, aku tuh beneran mikirin kamu terus dari kemarin,"

" Iya maaf banget yang aku salah, aku terlalu fokus sama tugas kuliah sama mama aku. " ucap Rendra.

Ghea membenarkan posisi duduknya kembali menatap lurus ke depan.

" Fokus aja terus sama yang dia pikir penting, harusnya aku tau kalau dia gak pernah prioritaskan aku, " batin Ghea.

Ghea memejamkan matanya untuk mengontrol emosinya supaya tak meledak di hadapan kekasihnya.

" Mau langsung pulang atau mau makan dulu? " tanya Rendra.

" Pulang langsung aja mau istirahat, "

" Maaf yang. Kamu beneran masih marah sama aku, kita makan dulu aja iya? " ucap Rendra bertanya.

" Ya udah terserah kamu aja. "

" Tadi kamu mau kemana sama temen-temen kamu? " tanya Rendra.

" Tadinya mau nongkrong-nongkrong aja ke cafe disekitar sekolah tapi ya gak jadi. " jawab Ghea.

" Oh gitu, "

Setelah sampai di sebuah restoran, keduanya langsung melihat-lihat tempat duduk yang menurut mereka nyaman.

" Pojok situ kayanya bagus sambil liat pemandangan taman belakang." ucap Rendra.

Mereka pun duduk dan langsung memesan makanan mereka masing-masing. Saat Ghea melihat kearah samping dia melihat teman-temannya.

" Loh kok mereka juga ada disini. " ujar Ghea.

" Siapa yang? " tanya Rendra.

" Itu kak temen-temen aku. Naura, Hana, sama Jihan. "

" Ya udah kalau mau gabung, ayo yang samperin aja. " Rendra memberi ide supaya Ghea tak marah lagi.

" wow,, kalian kok ada disini? " tanya Ghea.

" wah kebeneran banget ini, emang kita gak bisa terpisahkan. " jawab Jihan sambil bertepuk tangan.

" Ya tadinya mau langsung pulang, tapi tuh Hana katanya males pulang. Jadi disini dulu aja. " kata Naura.

" Kalian udah pesan ?" tanya Rendra.

" Belum kak. " jawab Hana dan Jihan serempak.

" Ya udah pesan aja, aku yang traktir deh. " kata Rendra sambil tersenyum.

" Wah makasih kak, " jawab Hana.

Ghea hanya senyum melihat teman-temannya. Sebenarnya dia senang melihat teman-temannya ada disini, tapi entah kenapa dia masih kesal sama Rendra.

" Kak Rendra kemana aja selama 3 hari ? Kakak tau gak ada yang galau? " tanya Jihan sambil melirik ke arah Ghea.

" Kemarin-kemarin tuh bener-bener sibuk banget jadi,, ya gitu deh. " jawab Rendra sambil tersenyum.

" Kakak gak tau aja kalau Ghea tuh ngelamun terus mikirin kakak, gak mood ngapa-ngapain. " kata Naura.

" Gak ada ya kaya gitu, melebih-lebihkan aja lho." ucap Ghea sambil meminum minuman yang sudah tersaji di meja.

" Hahahaha. " semua teman-temanya tertawa melihat sikap Ghea yang ga mau ngaku kalau dia memang galau.

" Aku ke toilet dulu ya. " ucap ghea.

" Mau dianter gak ghe? " tanya Naura.

" Gak usah kaya anak TK aja. " jawab Ghea.

Saat Ghea akan masuk ke toilet wanita, dia gak sengaja melihat seorang yang ia kenal.

" Calvin. " panggil Ghea.

Calvin menoleh dan tersenyum.

" Hai, disini juga? " tanya Calvin.

" Iya singgah dulu, buat ngisi perut, " jawab Ghea sambil tertawa

" Lho sama siapa disini? " sambung Ghea.

" Aku lagi ada perlu aja sih disini." jawab Calvin.

" Ya udah aku masuk dulu iya. " ucap Ghea.

" Oh iya silahkan. " jawab Calvin sambil mempersilahkan masuk dan Calvin melanjutkan langkah.

Setelah beberapa menit Ghea bergabung kembali bersama para sahabat dan kekasihnya.

" lama banget di toilet, ngantri apa? " tanya jihan

" Tadi gak sengaja ketemu Calvin tuh disama." tunjuk Ghea ke arah yang mau ke toilet

" Dia emang sering kesini, tempat nongkrongnya mungkin. " ucap Hana

" Calvin siapa yang? " tanya Rendra ke Ghea.

" Itu teman aku disekolah, cuman beda kelas aja." jawab Ghea

Setelah selesai makan dan ngobrol-ngobrol, Ghea dan Rendra pamit karena Rendra masih ada urusan kampus dan Ghea sudah ditelpon orang rumah.

" Ya udah duluan ya, " ucap Ghea ke 3 sahabatnya.

" Hati-hati dijalan, kak Rendra kita titip Ghea ya kalau nakal cium aja, eh salah cubit aja. " kata Jihan sambil tertawa.

" wah parah lho. " jawab Ghea sambil melirik tajam ke arah Jihan, Hana dan Naura hanya tertawa melihat Ghea yang ada dalam mode galaknya.

Perginya Ghea dan Rendra ke 3 sahabat Ghea pun pergi untuk pulang.

" Sebenernya kak Rendra beneran gak sih sayang sama Ghea ? Gue kok ngerasa kak Rendra gitu iya. " kata Hana.

" Gitu gimana Han? " tanya Jihan.

" Ya gitu kayak beda aja, terus Ghea juga kaya udah gak begitu perhatian sama kak Rendra. " jawab hana.

" Ya udah nanti tanyain aja langsung ke Ghea, kalau gini kasihan Ghea nya dong. " ucap Naura

Sementara itu Ghea yang baru saja sampai dirumah nya langsung turun dari mobil Rendra.

" Makasih ya kak udah jemput aku. " ucap Ghea sambil tersenyum paksa.

" Bentar deh yang, kamu masih marah sama aku? " tanya Rendra.

" Gak kok kak, mungkin aku lelah aja butuh istirahat, kak Rendra hati-hati iya dijalan. "

" Ya udah kamu langsung istirahat aja. Nanti kalau aku udah sampai rumah, aku telpon kamu ya. " kata Rendra sambil mengusap rambut Ghea.

" Ya kak. " ucap Ghea langsung berbalik dan melangkah ke arah pintu dan masuk.

" assalamualaikum bunda. " ucap Ghea yang melihat bundanya sedang ada di ruang tamu.

" wa'alaikumsalam sayang, kok baru pulang. " tanya bunda indah.

" Iya tadi makan dulu bareng teman-teman Ghea bun. " jawab Ghea sambil mencium punggung tangan sang bunda.

" Ayah belum pulang iya bun? " sambung Ghea.

" Belum sayang, tadi sih bilangnya ada urusan mendadak bareng bang naufal juga. " jawab bunda indah.

" Aku ke atas dulu ya bun mau bersih-bersih. " ucap Ghea

bunda indah hanya mengangguk sambil fokus kembali ke tayangan TV nya.

Sambil berjalan menaiki tangga demi tangga, Ghea masih melamun dan tak menyadari ada yang memperhatikan nya dari atas. Begitu Ghea sampai di depan pintu ada yang menarik tangannya, Ghea kaget,

" aaaaaaaaakh, " teriak Ghea.

" Berisik dek, " ucap Bian kakak ke 2 Ghea.

" Abang ih ngagetin aja tau gak. Kalau aku jantungan gimana? " jawab Ghea sambil melotot ke arah kakak nya.

" Hahahaha kamu itu lucu tau gak dek, aku liatin dari tadi ngelamun aja sampai-sampai abang disini juga ga keliatan sama kamu. " ucap bian sambil tertawa.

" Tau ah abang resek, Ghea mau ngambek sama abang. " kata Ghea.

" Eh tapi abang kok udah pulang, bukannya jadwal pulang masih bulan depan iya? " tanya Ghea sambil membuka pintu kamarnya dan duduk di tepi ranjang nya.

" Aneh kamu dek, masa marah bilang dulu. Ya mau nya sih bulan depan, tapi bang Naufal nyuruh cepet terus. " kata Bian.

" Bang Naufal capek kali ngurusin perusahaan ayah sendiri. Bang Bian kan tau ayah turun tangan kalau bener-bener genting aja. Terus bang Naufal maunya di bantuin sama bang Bian juga. " ucap Ghea panjang lebar.

" Iya abang juga kepikiran kesana sih, kasian bang Naufal sampai-sampai belum nikah mikirin perusahaan ayah terus. Hahaha " jawab Bian sambil tertawa.

" Eh gak boleh ngetawain, dosa tau ngeledek bang Naufal gak nikah-nikah. " ucap Ghea.

" Tapi bener juga sih bang Naufal kok gak nikah-nikah ya, apa abang kita yang pertama normal bang? " sambung Ghea dan mereka berdua pun tertawa.

Tanpa disadari ada empat mata yang melihat dan mendengar obrolan mereka.

"Eheeeeeeem." ucap salah seorang itu.

Ghea dan Bian langsung menoleh ke sumber suara dan langsung menghentikan tawanya.

Part 3

Ghea dan Bian langsung saling menatap dan tawa keduanya langsung memudar.

" Eh bang Naufal udah pulang. Dari kapan kak disitu? " tanya ghea.

" Dari kalian berdua ngata-ngatain abang kalian, " bukan Naufal yang menjawab melainkan sang bunda.

" Maaf bang, gak maksud loh. Aku cuma ikut-ikutan bang Bian aja, beneran deh." ujar Ghea sambil senyum-senyum.

" Apa kamu dek, jelas-jelas kamu duluan." Bian yang tak mau disalahkan pun langsung menatap abang nya.

" Bang maaf gak serius kok omongan kita, ya kan dek cuma becanda aja, " sambung Bian.

" Kalian ini bener-bener deh, ngatain abang dibelakang. Parahnya tadi siapa yang bilang kalau abang normal apa gak? " tanya naufal.

" Tuh Ghea bang yang nanya. " jawab Bian cepat sambil ketawa.

" Ampun bang cuma becanda. Abisnya abang gak pernah bawa cewek loh bang kerumah. Bunda juga suka nanyain kan bun? " tanya ghea.

" Bunda ga ikutan iya." ujar bunda sambil menjauh dari anak-anaknya.

" Nanti kalau saatnya tiba, abang bakal bawa calon abang kerumah. Tapi gak sekarang, " Naufal dengan wajah tegas nya.

" Bian kamu nanti abis makan malam ke ruang kerja abang sama ayah iya, " pinta Naufal

" Siap bang."

Jam makan malam pun tiba semua berkumpul di meja makan.

" Seneng banget deh kalau lagi ngumpul gini berasa paling cantik. Iya gak bun?" ucap ghea.

" Iya sayang kamu paling cantik diantara mereka." jawab bunda.

" Dek sekolah yang bener jangan pacaran dulu! " Tiba-tiba Naufal berkata seperti itu.

" uhuk...uhuk " Ghea langsung tersedak minuman yang sedang dia minum.

" Pelan-pelan sayang." sambil menepuk punggung Ghea.

" Iya bang. Gak kok, ghea masih fokus sekolah." jawab kikuk Ghea.

" Apanya yang gak ? abang tau ya kamu pacaran, " bisik Bian pada Ghea, yang langsung mendapatkan cubitan manis di paha kiri Bian.

" aauwh sakit dek! " pekik Bian.

Dan langsung mendapat tatapan dari semua yang ada di meja makan.

" Kamu kenapa Bian ? " tanya Naufal menyelidik.

" Gak kok bang. Tadi ada semut gigit kaki aku." sambil melirik Ghea di sampingnya.

Setelah selesai makan malam, semua orang berkumpul di ruang TV. Ghea yang sedang bersandar di pundak abang pertamanya sambil manja. Dan semua tampak sudah terbiasa melihat manjanya Ghea pada abang-abang nya.

" Bang katanya tadi nyuruh ke ruang kerja abang kan? " ucap Bian

" Bentar kenapa bang Bian ih, ga liat apa bang naufal lagi nyaman banget sama aku." ujar Ghea sambil memanyunkan bibirnya.

" Apaan, kamu kali yang lagi manja-manja sama bang Naufal, " jawab Bian.

" Awas bang pasti Ghea ada maunya tuh kalau udah gitu. " sambung Bian

" Bang bian mah su'udzon terus sama aku."

" Udah ah jangan berantem terus. Bentar lagi aja Bian. " seru Naufal melerai ke dua adiknya itu.

Sementara itu di tempat yang lain, seorang pria sedang duduk di balkon kamarnya.

' Kenapa gue kepikiran Ghea terus sih ini ? udah tau dia punya cowok, tapi gue juga gak bisa lupain dia gitu aja." ujar Calvin membatin.

Ya dia Calvin Bagas Dharmendra. Cowok yang sudah lama menyukai Ghea bahkan dari mereka kelas sepuluh. Calvin tak pernah memberi tau siapa pun kalau dia menyukai Ghea hanya kakak perempuannya lah yang tahu akan perasaannya, namun untuk Calvin lebih baik menyukai dalam diam, hanya bisa menatap dari jauh. Sebenarnya banyak yang menyukai pria ini, namun rasa yang tumbuh untuk Ghea begitu besar, sampai-sampai ia menutup hati untuk wanita lain, dan betapa sedihnya dia saat tahu kalau cewek yang iya suka lebih dulu pacaran dengan cowok lain.

tok.. tok.. tok..

Suara pintu diketuk dan muncul lah seorang wanita cantik yang usianya tak jauh dari Calvin.

" Kakak ada apa? " tanya Calvin pada sang kakak.

" Kenapa belum turun? Papa sama mama sudah menunggu dari tadi. " jawab desty kakak dari Calvin.

Tanpa menjawab Calvin langsung melangkah mendahului sang kakak, dan itu membuat desty sedikit menggerutu

" Apa-apaan dia tanpa menjawab lagi langsung pergi gitu aja." cerutu desty

Di meja makan mama Wita sudah duduk manis sambil menatap anak tampan nya.

" Makan dulu sayang, kenapa sih diem terus dikamar? " tanya mama Wita pada sang anak

" Lagi galau dia ma, cintanya tak terbalas terus." bukan Calvin yang menjawab tapi sang kakak yang langsung bicara sambil tertawa.

" Apaan sih jangan dengerin ma kakak emang resek." sambil menatap datar sang kakak.

" Siapa nih yang lagi galau? " tanya papa Bagas yang langsung duduk di depan Calvin.

" Gak ada pa, jangan didengerin si kakak mah gitu."

" Ya udah sekarang makan dulu, kalau mau ngobrol nanti aja, " lerai mama Wita.

Mereka pun makan dengan tenang tanpa ada suara, hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar.

selesai makan mama Wita langsung beranjak istirahat karena kecapean seharian mengurusi usaha butik nya.

" Vin, cewek yang kamu maksud itu yang kemarin kita liat di cafe kakak bukan sih? pas kamu mau keruangan kakak? " tanya Desty

" Kakak kok tau sih? "

" Ya tau lah orang kakak panggil kamu lagi ngobrol sama dia, eh udahnya kamu senyum-senyum gitu, " ujar Desty.

" Iya kak dia cewek yang aku suka. Kayanya kemarin dia barengan deh sama temen-temen nya, tapi aku liat juga ada pacarnya juga."

" Sudah lah jangan menyerah selama janur kuning belum melengkung kamu masih bisa menikung, " jawab Desty sambil ketawa.

" wah siapa nih yang mau kamu tikung kak? " tanya papa Bagas dibelakang mereka berdua.

" Eh papa, nih Calvin suka sama anaknya om,,hm " belum selesai bicara tapi mulut Desty sudah dibekap oleh tangan Calvin.

" Gak ada kok pa, bukan apa-apa. " Jawab Calvin sambil melotot ke arah sang kakak.

" Kamu ini vin sekolah aja yang bener. Bentar lagi kuliah kan, terus bantuin papa di kantor juga baru mikirin cewek. " ujar papa Bagas

" Iya pa." jawab Calvin sambil lesu.

" Tapi kan pa gak apa-apa kalau buat penyemangat, supaya kalau sekolah semangat." Desty beri saran.

" Iya udah asal jangan buat nilai anjlok aja, " sahut papa Bagas.

" Jadi gak apa-apa kan pa? " tanya Calvin semangat.

" Iya gak apa-apa, asal jadi lebih baik lagi, jangan sebaliknya aja, nilai harus bagus pokonya prestasi harus tetap bagus, jangan lupa kamu penerus papa nanti. " ucap papa Bagas.

" Tapi bentar deh, emang ada ya vin cewek yang mau sama kamu? " tanya Desty sambil lari menaiki tangga supaya tidak mendapatkan amukan sang adik

" Kakak reseeek." ucap Calvin

Melihat anak-anaknya yang seperti itu, papa Bagas hanya tersenyum.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!