NovelToon NovelToon

Aku Dijodohkan Saat SMP

Acara Keluarga

Ya... Yuda adalah namanya, seseorang yang akan dijodohkan dengan Hana yang usianya masih 15 tahun, masih duduk di bangku SMP.

Hana tak menyangka dirinya akan terjebak cinta perjodohan keluarga yang pemikiran mereka masih sangat minim, dan masih sangat kental dengan budaya adat mereka.

Karena masih umur belia Hana mengikuti penuturan keluarga besarnya, hingga dia terpaksa harus menyetujui perjodohan itu.

Hana tidak tahu apa itu perjodohan karena ini kali pertama Hana kenal dengan lelaki apalagi Yuda berumur 35 Tahun, terpaut jauh dari umur Hana, cocoknya dijadikan om, Hana juga memanggilnya om.

Tiba saatnya acara dirumah sepupu Hana, senangnya bukan main Hana bisa bertemu kerabatnya apa lagi disitu ada kakaknya Danu yang datang dari Kota,

"Kak Danuuu...."

Hana berteriak memanggil nama Danu.

Orang yang sudah lama begitu dia rindukan datang juga ke acara itu, saking senangnya dia langsung memeluk erat kakaknya.

Jauh jauh hari ditunggui Hana....

Danu adalah anak dari tante susi saudara dari ayahnya yang sukses di luaran sana sebagai pemilik usaha pabrik kertas.

Selama ini, Danulah yang selalu mengirimkan perlengkapan sekolahnya karena biasanya ayah dan ibunya tidak mampu memberikannya semua perlengkapan sekolah.

Hana hanya anak seorang petani, karena ayahnya berkebun, sedang ibunya hanya menjual hasil sayuran dari kebun.

Hana tidak perna mengeluh atau malu.

Ayah dan ibu juga tidak perna meminta bantuan dari kakek ataupun nenek.

Danu sangat menyayangi adik sepupunya itu seperti layaknya adik kandungnya.

Hana tidak seperti saudara sepupunya yang lain, mereka banyak meminta dan menuntut orang tua mereka dengan gaya mereka yang serba berlebihan menurut Danu, sedang Hana dia tidak perna meminta kepada kakaknya Danu, selain berprestasi di sekolahnya Hana juga selalu menjaga sopan santun ketika berbicara dengan orang yang lebih tua darinya.

ltulah kenapa Danu sangat menyayangi dirinya.

Sangat berbeda karakternya dengan saudara saudara dari ayahnya itu.

Melihat kedekatan Hana dan Danu, banyak sepupu Hana yang lain merasa iri dan benci melihat kedekatan itu.

Salah satu dari mereka adalah Rosalin yang seumuran dengan Danu dia juga datang dari kota, untuk mengikuti acara itu.

"Hai Danu, apa kabarmu, lama tak jumpa. Sambil berucap," Rosalin datang menghampiri mereka.

Danu hanya tersenyum padanya.

"Eh iya kabarku baik Ros," sambil melepaskan tangan Hana yang di pegangnya sedari tadi dia duduk.

Raut wajah Rosalin sangat tidak menyukai Hana.

*

"Oh ternyata adik Hana disini juga ya, jangan terlalu di manjain Danu, besar kepala nanti." Ucap Rosalin pada Danu, tetapi Hana diam saja dia tau kakaknya Ros tidak suka padanya.

Hana tetap menjaga sopan santunnya di depan kakak kakaknya itu.

Tiba tiba Hana merasa aneh terhadap perlakuan orang kepadanya karena semua orang menatap ke arahnya.

"Eeh ada apa yah...

Menatapku dengan wajah penuh arti begitu !"

Hana mencoba bertanya, mereka malah tak ada yang menjawab...!

Yah namanya juga anak bau kencur,  cueklah, enjoy aja ditatap seperti itu bagi Hana itulah keluarganya, akan selalu seperti itu, suka membanding bandingkan orang lain.

Tiba tiba terdengar suara dari arah pintu, Hana dipanggil masuk oleh nenek, kagetnya dia saat nenek membawanya ke sebuah ruangan yang disana sudah ada keluarga terdekatnya.

"Ada apa ini nek kenapa nenek membawaku seperti ini, apa salahku,

oh iya aku hanya masih ingin bersama dengan kakak Danu nek," Hana bertanya pada neneknya tapi dia terus melangkah masuk tak menghiraukan pertanyaannya.

Hening dan rasa dingin mulai Hana rasakan di sekujur tubuhnya karena saat nenek membuka pintu ruangan disana banyak sekali orang dewasa didalamnya.

Di antara semua sudah ada ibu dan bapak juga, denyut jantung Hana semakin berdebar di tambah dinginnya dalam ruangan itu semakin membuatnya penasaran...

Ketakutan semakin membuatnya sulit bernafas, seperti dalam sebuah sidang yang di hadiri banyak orang, Hana merasa seolah olah dirinya bagaikan seekor tikus yang akan di mangsa oleh banyak kucing.

Bersambung...! 

Pesan Dari penulis

Hai semuanya bantu like dan mohon dukungan untuk karyaku.

Mohon juga bimbingan dari para senior karena disini authornya masih pemula bantu kritik dan sarannya juga, baru belajar menulis.

Bantu kembangkan karya saya, semua ini hanya pandangan penulis saja yang berawal dari sekedar hoby kemudian aku layangkan dalam sebuah novel, aku suka menulis walapun belum sempurna karena ini kali pertama, masih banyak kekurangan dalam hal menulis...

Yang baca tinggalkan jejaknya ya teman teman, sebuah cerita itu bergantung pada like dan komentar teman teman 🙏🙏🙏

Keputusan Nenek

Hana bertanya kembali sambil menggoyang goyangkan bahu neneknya.

"Ayolah nek, ada apa ini ?

Kok semua keluarga berkumpul disini ?"

Nenek diam saja sambil tersenyum tapi kakek lah yang menjawab semuanya.

"Nak...sekarang kamu tenang dulu dan duduk diam disini."

"Baiklah kek," ucap Hana.

Kini semua orang kembali serius berbisik bisik tak tahu apa yang sedang diskusikan.

Hana masih diam saja, tetapi ada satu yang menjadi pusat perhatian Hana.

Tidak sengaja Hana melirik kepojok ruangan.

Ya ya... disana ada seorang om muda yang dari tadi senyum senyum dan memperhatikan terus semua gerakan Hana, melihat tingkahnya Hana merasa muak dan geli.

"Idiiih om ini ada apa natap aku seperti itu, mesum amat iih." 

Pikiran Hana melayang jauh entah kemana.

Tanpa Hana sadari kini Yuda sudah berpindah kesamping Hana sesuai apa yang di perintahkan oleh kakek dan nenek Hana.

Hana merasakan hawa dingin mulai naik di bagian pundaknya.

Sepertinya ada sebuah tangan dingin yang memegangnya, sehingga itu membuyarkan lamunannya.

"Eh eh, ibu yah..."

Hana jadi salah tingkah karna sekarang sudah ada om om tadi duduk berbarengan di sebelahnya, ada ayah, ibu, juga kakek dan nenek disitu.

"Nak sekarang dengarkan apa kata nenekmu yah."

Ucap ayah kepada Hana.

Aku hanya menganggukan kepalaku tanda setuju.

Nenek kini melihat kearahku dan memberi senyuman kecilnya," oh iya nak sebelumnya kenalkan ini Yuda anaknya teman karib nenek, itu ayah dan ibunya juga ada di samping Yuda."

Aku langsung hormat saja kepada nenek dan para orang tua yang ada disana sebagai tanda bahwa akulah yang paling merasa masih anak kecil masuk dalam ruangan khusus orang dewasa.

Hana membungkukkan badannya dan menyalami kedua orang tua Yuda, dengan santai dan terlihat judes Hana menjabat tangan Yuda karena Hana belum mengerti apa maksud neneknya .

Dengan serius Yuda menatap dalam Hana.

Entahlah apa yang sedang dipikirkannya.

Setelah menyalami dan memberi hormat mereka, nenek kembali berbicara lagi.

"Nak, kami memanggilmu karena ada berita bahagia yang ingin kami sampaikan padamu."

Hari ini setelah berunding kami keluarga memutuskan kalau kamu hari ini sudah resmi dijodohkan dengan Yuda.

Apaaa...!

Mulut Hana menganga lebar karena kaget luar biasa, bak bagai di sambar petir rasanya seperti mimpi, entah apa yang membawanya keperjodohan ini, ternyata semua orang disini sedang mendiskusikan dirinya dan Yuda.

Kini Hana melihat kearah ibu dan ayahnya, raut wajah keduanya sangat bahagia

" Yaa Tuhaan....

Tidak adakah diantara mereka yang memikirkan masa depanku bagaimana nasibku apa aku bahagia atau tidak dengan semua ini.

Apa ini sebenarnya !

Apakah ini nyata atau mimpi

Hana mencubit bagian lengannya sendiri ternyata semua nyata.

Ooh tidak bagaimana dengan sekolah, ! apa mereka semua memikirkan itu apa

Nenek tidak ingin aku bersekolah lagi !

Kenapa dia menjodohkan aku..!"

Hana berfikir dalam hati.

Nampak semua dalam ruangan itu sangat bahagia, tanpa mereka sadari Hana sangat sedih dan rapuh, hingga sedikit buliran bening tumpah di pipi Hana.

Tidak sengaja yuda melihat adegan itu.

"Maafkan aku Hana, aku hanya mengikuti keinginan ayah dan ibuku," Yuda berbicara dalam hati.

Yang ada di fikiran Hana sekarang, bagaimana dia ingin melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi sementara masih SMP saja sudah dijodohkan oleh neneknya, dalam hati Hana menentang perjodohan ini.

**

"Hana itu keputusan yang sudah di bicarakan kelurga tidak boleh di bantah lagi. Kau harus menerimanya dan bersiap untuk mengenal Yuda." Kata nenek lagi.

Semakin berbicara semakin Hana menjerit dalam hati, ingin berteriak, tetapi di tahannya.

Yang kini semakin membuat Hana benci,  Yuda diam saja tanpa berbicara apapun, dia hanya seyum terus menatap Hana dalam," oh sepertinya dia ikut menerima keputusan," Batin Hana.

Melihat itu semakin menbuatnya kesal...

Bersambung ke bab selanjutnya...!!  

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!