please call me AY
In story pertamaku
AY CUMA MAU BILANG KALAU STORY INI BERAT
karena pas nulis ini di tahun 2018 ay g pernah kefikiran buat nulis story selanjutnya. karena ekspetasi buat di terima pada readrs itu jauh dari fikiran ay.. siapin tisu ya 🤣 kalo ga ini ay lapin pakek baju ay... kalau ad yang takut bakal Sad ending 🤣 maap ay g pande nulis sad ending jadi itu takan pernah terjadi di lapak ay 😘
tenang abis story berat ini kamu akan di obatin ama it's a sweet trap.. storynya ringan 😘
**as Kenzo Orlando
as Azkayra Charles**
selamat membaca sayang 😘
Hidup memang tidak berjalan semudah yang di harapkan banyak orang, terkadang air mata, kekecewaan selalu menghiasi setiap insan yang bernyawa, Siapa pun itu tanpa terkecuali.
Hanya saja, terkadang sebagian orang selalu bersembunyi di balik senyuman untuk menutupi luka yang tercipta. Atau mengubur semua rasa lelah dengan mencoba memulai hal yang baru. Karena meratapi tak akan berguna. hanya akan memperburuk masa yang akan datang.
Seorang gadis cantik sedang berjalan kaki menelusuri jalan di tepi kota. jam menunjukan pukul sebelas malam, Ia terus berjalan sampai memasuki perkarangan rumahnya. sepulang dari ia bekerja di salah satu cafe di kota New york.
Gadis cantik itu memilih berjalan kaki bukan tanpa sebab, Ia harus menghemat uang untuk kebutuhan hidupnya, menurutnya lebih baik uang yang ada untuk keperluan yang lebih penting dari pada harus di gunakan untuk transportasi.
itung itung olahraga fisik.
Meski pun yang terjadi nanti kakinya akan sakit setelah ia sampai di rumah. Mengingat jarak cafe dan rumah lumayan jauh.
Gadis cantik itu adalah seorang yatim-piatu yang di asuh oleh Bibi, adik kandung dari ibunya. Ibu dan Ayahnya telah lama meninggal dari Ia berusia delapan tahun karena kecelakaan bruntun yang menewaskan keduanya.
Sebenarnya bukan di asuh. melainkan di jadikan pembantu oleh Bibi, paman dan sepupunya. mereka tidak memperlakukan Gadis cantik layaknya keluarga. setelah beranjak dewasa Ia bekerja di sebuah Restoran dan Cafe, alih-alih bisa bebas menikmati hasil jerih payahnya, malah sebagian besar gajinya di ambil oleh bibinya.
Sungguh miris bukan?.
Tapi itu sama sekali tidak di rasakan gadis cantik itu, bisa di katakan Ia senang karena sekarang Ia bisa membantu keuangan Bibinya. dan sampai saat ini selalu berharap kasih sayang yang tak kunjung ada.
Bibi dan Pamannya bukan orang tidak berpenghasilan. Pamanya adalah seorang karyawan di perusahaan besar di kota ini. tapi sepertinya sifat tamak sudah mendarah daging, entah kenapa mereka masih bersikap kejam kepada Keyra.
Azkayra Charles adalah nama Gadis cantik itu, berambut coklat lebih kepirangan dan mata biru itu menjadi salah satu daya tarik kecantikanya, sosok yang sangat sempurna dengan kecantikan yang dia miliki.
Tapi sayang,
Kesempurnaan fisiknya tidak sesempurna perjalanan hidup yang Ia jalani. gadis berusia dua puluh tahun itu bukan tidak ingin melanjutkan pendidikanya ke jenjang perkuliahan. karena sudah lulus sekolah menengah keatas saja ia sudah sangat bersyukur, mengingat bagaimana kehidupan yang ia jalani.
"Aku harus bergegas supaya bisa istirahat lebih awal atau Bibi akan menghukumku besok!" serunya pada diri sendiri sambil mempercepat langkah.
Keyra membuka pintu depan dengan kunci yang Ia bawa. Rumah tampak sangat sepi. Sepertinya penghuni rumah sudah terlelap. Keyra masuk dan menutup pintu dengan sangat pelan, seolah saat ini ada macan buas yang sedang tidur di ruangan ini.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Keyra membuka matanya, Kepalanya sakit sekali saat alarm memekakan telinga berbunyi. Jam di alarm menujukan angka lima pagi.
Tanpa pikir panjang Keyra bergegas kedapur. Menyiapkan segala bahan untuk memasak sarapan. Gadis itu mulai menyiapkan sarapan lalu beralih ke mesin cuci yang setia menggulung pakaian untuk di bersihkan, mencuci piring dan menyapu lantai. Tepat jam tujuh pagi semua pekerjaanya selesai.
"Pagi bibi" sapa Keyra saat melihat Bibinya dan Alina menuju meja makan.
"...." tidak ada jawaban dari kedua wanita itu.
Dan Alina, gadis berkulit sedikit kecoklatan itu hanya tersenyum mengejek dengan melahap makananya.
Alina adalah sepupu Keyra. Entah kenapa Gadis ini sangat membenci Keyra bahkan kehadiran Keyra sangat tidak ia harapkan. Karena bagaimana pun Ia mencoba membuat keyra menderita nyatanya Keyra akan tetap baik padanya. Dan kebaikan itu membuat Alina semakin hari semakin muak padanya.
"Mana susunya Key?" Alina menatap keyra dengan tatapan menghina. Seolah keyra ada pembantu yang memang di gaji untuk melengkapi setiap kebutuhanya.
"Susunya habis, aku belum ada uang untuk membelinya. Nanti setelah gajian aku akan membelinya" ucap Keyra yang tersenyum manis seraya mengelap piring yang tadi sudah ia cuci.
see. Alina benar-benar muak melihat sifat sok baik yang Gadis itu tunjukan, karena semua itu membuat Keyra dulu selalu mendapatkan perhatian bahkan dari semua pria yang Alina taksir.
"Pagi paman" suara Keyra kembali mengudara saat Ia melihat seorang pria bertubuh gempal dengan jambang memenuhi pipinya.
"Pagi" meski terlihat acuh pamannya masi menjawab sapaan Keyra. pria paruh baya itu menghampiri putrinya lalu beralih mencium pipi anak dan istrinya. Terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia dan itu membuat tarikan senyum tulus di wajah Keyra.
"Dad susunya habis, aku mau susu" rengek manja Alina pada ayahnya. Leo, mengelus puncak kepala Alina dan tersenyum.
"Nanti kita beli sayang" Leo tersenyum dan tatapanya beralih ke sang istri "ohya sebentar lagi kita akan kaya. Karena apa yang daddy rencanakan telah berjalan mulus"
"Benarkah?" kini istrinya mulai antusias menanggapi pernyataan Leo.
"Iya sayang. Akan ku belikan kau rumah yang lebih besar dan kau putriku kau akan mendapatkan apa pun yang kau inginkan" ucap pria bertumbuh gempal itu dengan intonasi penuh kebanggan.
Mereka tergelak bersama dan becanda, sungguh terlihat seperti keluarga yang bahagia. telihat jelas dari penglihatan Keyra, Ia senang tapi jauh di lubuk hatinya yang paling dalam ia juga ingin merasakan kasih sayang orang tuanya.
Wajar bukan?
Tapi apa boleh buat saat Tuhan berkata lain. Mungkin Tuhan punya rencana lain. Setidaknya itulah yang selalu Keyra yakini. untuk menghindari meratapi jalan hidup yang telah Tuhan pilihkan untuknya.
Seandainya saja Ayah dan Ibu masih ada, aku pasti bisa tertawa seperti itu. Ayah... ibu... aku merindukan kalian.. Ku mohon selalu lindungi paman dan bibiku Tuhan. Sehingga senyum di bibir Alina tak akan pernah sirna.batin Keyra dengan terus mengelap piring yang ada di atas meja.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Bibi aku berangkat kerja dulu" ucap Keyra dengan terus mengikat tali sepatunya.
"Hey.. tunggu.. kapan kau gajian?!" suara Seorang Wanita paruh baya yang berdiri di sisi pintu utama dengan dandanan yang sedikit glamour.
"seharusnya sih nanti malam" Ucap Keyra sejenak dengan berfikir "Tapi Paling lama besok bi.."
"Lalu yang di di restoran?!"
Keyra tampak berfikir "Seminggu lagi bibi"
"Tidak bisakah kau cari pekerjaan yang lebih baik?" Tanya wanita paruh baya itu dengan nada kesal. Ia kesal pada Keyra yang selalu menghasilkan uang yang sedikit.
"..." keyra terdiam, dia tahu apa yang akan bibinya katakan, wanita paruh baya itu akan menyuruhnya bekerja di club malam seperti biasa.
"seharusnya kau pintar. fikirkan, kau sudah bekerja sekeras ini berapa yang telah kau hasilkan? seandainya saja kau tidak bodoh den---"
"Bibi aku berangkat dulu. Aku harus pergi sekarang jika tidak aku bisa terlambat" Ucap Keyra langsung memotong ucapan Bibinya dan langsung berlari menjauh meninggalkan rumah.
Keyra sangat tahu ia tidak sopan karena memotong pembicaraan Bibinya tapi ia juga tidak ingin bedebat dengan bibinya. Hasilnya selalu sama, percakapan yang semakin melukai hatinya.
Pagi ini Keyra kembali ke rutinitasnya, kembali kerestoran. Mencuci piring kotor dan mengantar pesanan kerumah para pelanggan.
Ia gadis pekerja keras tapi lagi-lagi nasib baik seolah enggan untuk berpihak padanya. Dan malam hari ia kembali bekerja di cafe. Rutinitas yang melelahkan but this is life dan inilah kenyataanya yang harus ia jalani.
Dunia selalu berputar pada porosnya tanpa memikirkan kesakitan yang harus kita jalani.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"D*mn!, kemana dia? sering kali dia terlambat padahal aku sudah membayarnya mahal!!!" Geram pria tampan pemilik cafe seraya mendendang kursi yang ada di dekatnya.
"Marah bukan solusinya,dude!" ucap pria yang terkekeh geli di sofa
"Ah, kau tahu Keyra?, Gadis yang memiliki mata indah itu. Aku pernah beberapa kali mendengar Ia bernyanyi saat membersihkan cafe" ucap salah satu pria rekan pemilik cafe itu.
"Cepat panggil dia! Kita tidak punya waktu lagi!"
Sesaat kemudian Keyra datang dengan seragam yang pas di tubuhnya. Wanita itu akan selalu terlihat sangat cantik bahkan tanpa memakai pakaian mahal.
"kau bisa bernyanyi?"
"Oh tidak! langsung saja cobalah bernyanyi. Anita, wanita j*lang itu ntah kemana dan dia senaknya mengirimku pesan untuk tidak masuk hari ini" jawab pria pemilik cafe itu dengan ketus. dan seperti biasa gaya bossy selalu mendominasi.
Keyra sedikit terkejut, Gadis itu sangat terkejut "eh.. A..apa? Aku tidak bisa" Keyra bingung dan menolak secara halus.
"Ayolah, aku tahu kau bisa bernyanyi. Aku beberapa kali mendengar kau bernyanyi, hmmmm.. akan ada penambahan gajimu dan langsung ku bayar hari ini" kata Andre, rekan si pemilik cafe yang ada di sampingnya dengan nada lembut sangat kontras dengan rekanya, si pemilik cafe.
Mendengar kata-kata akan ada tambahan gaji membuat Keyra tanpa bantahan dan berfikir panjang, ia mulai mengeluarkan alunan lirik syahdu dari bibir tipis itu. Gadis itu menyanyikan 1 bait lagu berjudul Imagination by Shawn mendes dengan sempurna dan sukses membuat Kedua pria itu tampak kagum padanya.
Sesaat menyadari Keyra yang telah selesai bernyanyi. Pemilik cafe yang tadi terlihat menyeramkan kini tampak tersenyum manis.
"Sempurna"
"Cepat ganti bajumu Key. Dan bantulah aku" ucapnya kemudian dengan nada yang apik, seolah tadi ia hanya sedang sedang menjalani prosesi akting antargonis.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ini adalah hari pertama dalam minggu ini apa lagi jika bukan senin, dan hari ini makin menyeramkan saat hidup seseorang berada di ujung tanduk, mungkin cuma kata itu yang bisa mengambarkan suasana saat ini.
berada sisi lain seorang pria gempal duduk di sebuah sofa di dalam gedung pecakar langit sambil mendunduk. Wajah itu menujukan dengan jelas bahwa pria itu kini sedang ketakutan. Walaupun Ruangan itu terlihat maskulin dengan perpaduan antara grey dan putih nyatanya suasana mencengkam tetap bersarang di dalamnya.
"Kau tahu apa yang ku lakukan pada penghianat?" Kata-kata itu terdengar datar. Tapi cukup membuat siapa saja merinding saat kalimat itu terlontar dari Dia.
Pria itu berjalan membelakangi pria paruh baya betubuh gempal itu. Pria yang terknal berbahaya dengan topeng kehangatan. Di balik wajahnya yang tampan dan sikap hangatnya. Siapa sangka pria itu adalah salah satu pria paling berbahaya. Yang tidak mempunyai sedikitpun belas kasihan.
Pria bertubuh gempal itu berusaha bangkit dan berlutut di depannya.
"Aku mohon tuan. Maafkan aku" tak ada kata yang layak mewakili rasa takutnya, ia hanya bisa berharap Tuhan berbaik hati padanya saat ini, karena tertangkap tangan menghianati perusahaanya sendiri, pria bertubuh gempal itu bersusah payah menelan salivanya saat melirik beberapa anak buah pria tampan itu yang berjejer di dekat pintu ruangan.
"Aku akan menawarkan satu orang Gadis sangat cantik. Bebaskan aku, anak dan istriku. Aku jamin dia tidak akan mengecewakanmu Tuan" kata pria bertumbu gempal itu sambil mengeluarkan ponsel dan menujukan sebuah foto.
Pria tampan itu tanpak acuh dan tak peduli. ck!dia bukan pria gampangan yang bisa di bujuk oleh perempuan. Saat ia membalik tak sengaja ia melihat foto gadis cantik di layar ponsel pria bertubuh gempal itu.
sangat cantik sampai mampu merengut habis perhatian pria tampan itu. Cantik dan terlihat sederhana. Itulah yang mampu pria tampan itu katakan untuk mengambarkan sosok cantik pada layar ponsel.
"Apa kau sedang menjual putrimu padaku?" pria itu menatap pria bertubuh gempal, dengan senyum sumbang. ternyata sampah masyarakat seperti ini memang Nyata.
"Tidak. Dia hanya anak dari adik istriku. Ku jamin dia masih perawan. Sangat cocok untuk mainanmu Tuan" mungkin Leo, bisa bernafas lega saat melihat wajah ketertarikan yang tercetak jelas pada wajah bosnya. dan semoga saja setelah ini ia bisa bebas dari cengkraman pria duplikat *D*evil di depanya ini. pers*tan dengan Keyra yang akan menjadi tumbalnya atas semua yang terjadi saat ini.
"Kau memang pria br*ngsek" kata pria tampan itu seraya tersenyum miring. Ya. mainan, mungkin dia memang butuh mainan saat ini. Pria tampan ini bukan pria baik, sangat jauh dari kata baik.
Tapi yang di ketahui public ia adalah pria tampan bak titisan Dewa. bagaimana tidak? Dengan wajah yang sangat tampan dan kastanya, apa lagi di tambah dengan topeng kehangatannya membuat Ia menjadi sosok pria idaman wanita di seluruh dunia. Bahkan bisa jadi banyak pria menunduk malu pada kesempurnaan yang sedang di sandang pria Tampan ini.
TBC
semoga suka ya 🤣
Bolehkan Ay minta komen, Like dan Votenya beb😘😘😘
Keyra kembali menyusuri jalanan sunyi dengan langkah cepat. Ia sudah tak sabar untuk sampai dirumah. Karena gadis itu mendapatkan upah lebih hari ini. Ia terus mempercepat kaki jenjangnya menuju rumah dengan sesekali senyum indah itu menempel dengan apik di wajahnya.
Keyra berhayal Bibi akan tersenyum padanya. Dengan kata lain ia sangat ingin merasakan Bibi atau Pamannya merasa bangga padanya. Walaupun semua itu hanya ada di anganya saja. bermimpilah karena bisa jadi Tuhan mengizinkan kita menikmati mimpi itu meski di bawah alam sadar.
Ketika kakinya melangkah memasuki perkarangan rumah. rumah yang lumayan besar, tempat dimana ia di besarkan. Gadis itu tersenyum namun senyuman itu memudar saat Keyra melihat dua mobil mewah terpakir di depan rumah.
keyra bingung!
jam segini? bukankah sudah terlalu larut untuk bertamu, apakah terjadi sesuatu?!
Dan Keyra menahan rasa ingin tahunya, karena setiap orang punya privasi termasuk Keluarga bibinya, jadi ia memilih untuk masuk lewat pintu samping. Tapi ternyata pintu itu terkunci.
hell.. seperti biasa siapa pun tidak akan pernah mau membantu membukakan pintu untuknya. Gadis itu terlihat menghela nafas pelan dan berjalan kearah pintu utama yang masih terbuka.
"sudah jam 11.45. Apa aku menunggu saja?" Keyra tampak berfikir sejenak.
"Tapi jika besok tidak bangun cepat Bibi pasti akan marah" gumam Gadis cantik itu seraya menghembus nafas pelan
"Huh Semoga kedatanganku tidak menganggu" katanya seraya melirik ponsel.
Saat memasuki ruang tamu ia melihat ada beberapa pria tegap dengan pakaian serba hitam. Dan yang paling penting adalah, Semua mata terfokus padanya.
ada apa ini?!
"Nah... Itu dia sudah pulang" kata Pamanya dengan menunjuk ke arah Keyra.
"Kenapa kau pulang malam sekali?!" Leo, paman keyra menatap gadis itu dengan sedikit senyuman licik.
"kalian bisa membawanya!" Seruan Leo pada pria kepala plontos yang duduk di kursi singel.
Keyra yang terlihat bingung langsung mundur beberapa langkah saat seorang pria tegap berjalan kearahnya.
"A... ada... apa ini?!" Keyra tergagap dengan setengah berteriak. Seketika Tubuhnya bergetar hebat karena rasa takut yang mulai menyergap.
"Ikutlah bersama mereka Key! menurutlah apa pun yang mereka mau dan jangan memberontak!" terdengar suara Bibi berbicara tanpa menatap Keyra. dengan intonasi tanpa belas kasih, seolah Keyra memang bukan manusia yang harus mereka anggap
"Lepas!!!" Keyra memutar pergelangan tanganya berharap cengkraman itu bisa lepas, namun sayang cengkramana pria berkepala plontos ini makin erat. "Pa...paman tolong aku! A... apa aku melakukan kesalahan?" tanya Keyra dengan wajah frutasi dan setetes kristal telah jatuh dari mata indahnya "Bibi?" Keyra beralih menatap Bibinya tapi Ia juga tak mendapatkan respon apa pun. mereka bagai batu yang tak bisa bergerak atau mungkin sekarang mereka tak menganggap Keyra ada disana. jerit tangis Gadis malang itu tak jua meluluhkan hati keras mereka.
"maafkan aku paman!"Keyra memohon dengan segaL kerendahan hati, Berharap semua ini hanyalah candaan. karena ini terlalu nyata untuk di katakan sebagai mimpi buruk "aku berjanji tidak mengulanginya lagi paman!" Keyra terus memohon. walaupun Ia merasa tidak melakukan kesalahan, tapi yang ia selalu tahu seperti biasa Keyra pasti akan di salahkan di setiap keadaan.
"Lepaskan aku tuan!!!" Keyra mencoba melepaskan pegangan dari kedua pria berbaju hitam itu. tapi,semua usahanya sia sia karna tenaga pria itu jauh lebih kuat darinya.
"salah kau adalah selama ini merepotkan ku, jadi sekarang menurutlah. Balas kebaikanku yang telah mengurusmu sejak kecil, dengan mengikuti orang itu" ucap Leo datar, seperti saat ini ia sedang mengatakan kata-kata untuk memotivasi hidup seseorang.
"Tuan lepaskan aku!!!. Aku mohon!" Keyra semakin takut. Namun pria bertubuh tegap dan berkepala plotos itu menatapnya dengan wajah sangar.
"Lepas!!! .. jangan sentuh aku!!!" teriak Keyra saat tubuhnya mulai di seret pria bertubuh tegap itu. Tak ada yang menanggapi ketakutan yang Gadis malang itu rasakan, bahkan seluruh tenaganya ia keluarkan untuk melepaskan diri sia-sia. sampai ke titik terakhir Ia terus mencoba mendorong Pria bertubuh tegap ini. dan hasilnya selalu sama. Nihil, hingga kesadaranya menurun. ia Jatuh pingsan dan mempermudah kerja pria bertumbuh tegap itu.
🍃🍃🍃🍃
Di mansion mewah, Ruangan yang mengusung Gaya luxury bahkan di setiap perabotanya, terlihat seorang Pria tampan. Ia tampak gelisah sepertinya pria itu sedang menunggu kedatangan seseorang. dengan mengunakan Boxser dan kaos putih,
Entah kenapa?
Bahkan dia sendiri merasa bingung. Lalu matanya menatap pintu utama yang terbuka. Masuklah pria bertubuh tegap dan beberapa anak buahnya sambil membopong tubuh seorang gadis.
"Tuan, maaf telah menunggu lama, karena kami harus menunggunya pulang dulu,untuk menghindari keributan jika kami membawanya langsung dari cafe itu"
Tidak ada jawaban dari pria tampan itu, karena tatapanya telah terkunci pada sosok gadis yang sedang di bopong pria bertubuh tegap dan berkepala botak itu. Seolah ia terpana oleh kecantikan alami yang di miliki Gadis cantik yang kini terlelap dalam pelukan pria tegap itu.
"Apa kalian berlaku kasar padanya?!" pria tampan itu menatap tajam para anak buahnya.
"Tidak tuan, dia hanya shock saat kami mulai membawanya" jelas pria bertubuh tegap itu. Seolah mengerti arti dari pertanyaan pria tampan di depannya.
"Bawalah ia kekamarku"ucapnya, lalu ia berlalu menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Setelah pengawal keluar. Pria tampan itu melihat wajah Keyra. Seakan ia sangat mengagumi ciptaan tuhan yang satu ini.
"Lebih cantik dari yang ku lihat di foto. sayang, nasibmu buruk sekali"
"Jika kau menurut padaku. Mungkin aku akan mengubah hidupmu, tidak ada satu wanita pun yang pernah tidur di ranjang ini, kau patut bersyukur" ucap pria tampan itu dengan menampilkan senyumnya.
"Ah... kenapa aku terus menatapnya!" seolah sadar, pria tampan itu seraya mengeleng masih dengan senyuman yang melekat dan memasukan tangan ke dalam sakunya.
Pria itu memilih untuk membersihkan diri di kamar mandi. Dari pada dia akan gila jika terus menganggumi cipataan tuhan yang mini tengah terlelap di atas ranjangnya.
Setelah beberapa saat berlalu terlihat Keyra membuka matanya, perlahan dan bingung akan sekitarnya. Tempat ini bukan kamarnya, sebuah ruangan yang sangat maskulin begitu indah dengan perpaduan antara warna cokelat dan putih tulang. dan yang jelas tempat ini sangat mewah.
sangat nyaman tapi nyatanya itu tidak di rasakan Keyra, ia merasa takut. Lalu ingatan kejadian saat sebelum Ia pingsan kembali mendominasi. Gadis itu sadar ia berada dalam situasi berbahaya, ia mengeleng dan menangis. Bayangan ia akan menjadi seorang j*lang, melayani pria hidung belang dan tua bangka membuatnya dadannya sesak.
beginikah akhir hidupnya? setelah semua rasa sakit yang Ia rasakan sebelum ini? bahkan membayangkan perjalanan hidupnya setelah ini membuat Keyra ingin menangis sejadi-jadinya.
Tuhan, jangan hukum aku lagi. aku tak akan pernah kuat.
Terdengar pintu kamar mandi terbuka. membuat Keyra menghapus air matanya dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, Pria sangat tampan keluar dari dalam kamar mandi itu. hanya memakai boxer dan kaos hitam.
menyadari wanita itu telah sadar Ia menyandarkan tubuhnya di tembok dan menyilang kedua tangannya sambil menatap Keyra dengan tersenyum tipis. Karena pemandangan lucu yang tercipta di depan mata, Keyra yang sedikit ketakutan. Ah ralat! Gadis itu terlihat sangat ketakutan atas kedatangannya, come on dude, Gadis ini terlihat begitu menggemaskan.
Aksi Keyra yang sedikit berlebihan ini, membuat Pria itu sedikit Heran, kenapa dia menutup tubuhnya dengan selimut? Padahal dia masih berpakaian lengkap, bahkan dengan jaketnya, tapi ia malah menutupinya lagi dengan selimut tebal. dan sikapnya itu membuat pria tampan yang sedari tadi menatapnya, menaikan satu alisnya seraya tersenyum tipis membuat ketampanannya begitu sempurna.
"Si... siapa kau?" hanya ini yang bisa Keyra katakan, karena rasa takut yang kian menyerbu.
"Aku pemilik mu!" jawab Pria itu santai seraya berjalan mendekatinya, Keyra lantas memundurkan tubuhnya untuk mempertegas jarak di antara mereka.
"J..Jangan mendekat!!! J.. jangan mendekat atau aku akan berteriak!!!" Ancam Keyra mulai memberanikan diri. Ya, Ia sadar takan ada yang akan membantunya saat ini kecuali dirinya sendiri.
"Berteriaklah sesuka hatimu! orang-orang tidak akan ada yang mendengarkanmu" kata pria tampan itu sangat lembut.
Ini pemandangan Langka, Pria dingin itu bisa lembut kepada seorang wanita? Wah.. ajaib. bisa di bilang dia memang terkenal hangat tapi hanya di depan umum. Dan sekarang gadis di depanya adalah makananya, dan itu berarti tak ada alasan untuknya memakai topeng. Bukan?
"Bibi dan Paman akan menolongku! ini sebuah kesalahan! Bibi mungkin salah paham" Tegas Keyra, "aa..aku tidak melakukan kesalahan jadi Ia tidak akan menghukumku!" Gadis cantik itu berteriak seraya menurunkan kakinya dan hendak berlari.
Seketika lengan kirinya di cengkal Pria tampan itu dan di hempaskan kembali ke ranjang King size miliknya
Pria tampan itu tergelak sesaat dan kemudian senyumnya hilang dan menatap keyra dengan tatapan tajam. seolah tatapanya saat ini bisa melubangi kepala Gadis itu.
"Asal kau tahu, Bibi dan Pamanmulah yang mangantarkan mu kesini sebagai PE..MU..AS nafsuku!" kata pria tampan itu di akhir kalimatnya dengan penuh penekanan, lalu ia tersenyum penuh kemenangan setelah mengucapkan kalimat barusan.
"Ha?!" Keyra benar-benar terkejut dengan apa yang baru Ia dengar. sungguh, ini lebih sakit dari yang selalu Bibinya lakukan padanya, ia lebih senang di siksa dari pada harus mendengar ini semua. Keluarganya tak akan setega ini padanya.
"Apakah mereka tidak memberitahumu?" kalimat itu terjeda "Ah..mana mungkin, bisa jadi kau lari dan menyebabkan dia beserta keluarganya kehilangan nyawa" pria tampan itu duduk di sisi ranjang dan dengan lancangnya membelai lembut wajah Keyra.
"Pamanmu yang br*ngsek itu telah menyebabkan perusahaanku kerugian jutaan dolar karena membeberkan salah satu rahasia perusahan. Dan sebagai penembusnya adalah tubuhmu ini" seraya menarik tenguk Keyra untuk mencium bibirnya.
"Dalam mimpi mu! Paman menyayangiku dia tidak mungkin melakukan itu, kau pasti berbohong! kau pembohong besar!!! lepaskan aku!!! aku membencimu" Keyra mendorong tubuh Pria tampan itu dan bersiap untuk lari tapi usahanya sia-sia saat Ia kalah cepat dan kalah kuat dari pria tampan itu.
Sial, apa wanita ini sedang menolakku? batin pria tampan itu.
"Bukankah aku yang harus mengatakan itu?" ia tersenyum miring sambil menahan kesalnya. Jelas ia merasa tersingung akibat penolakan kasar Keyra.
Tapi dia punya cara lain untuk membalikan kata-kata gadis ini.
"Dari kecil Ara, dari kecil kau di siksa, sayang? Haha itu hanya ada dalam mimpimu, sebelum aku mengiyakan tawaran paman BE...RENG...SEKmu itu, aku telah mencari tahu semua tentang dirimu" perkataan monohok itu sekan menamparnya keyra.
Benar! Semua yang barusan terucap dari bibir pria tampan itu adalah kenyataan. Dan itu adalah kenyataan yang harus Keyra terima, sesuatu yang selalu ia lupakan atas kesalahan itu dan stok maaf dalam dirinya terus terpakai. karena Ia tak memiliki siapapun kecuali keluarga Bibinya.
Pria tampan itu berdiri dan membelakangi Keyra "baiklah jika kau menolak"
"aku buka pria br*ngsek yang menginginkan wanita yang tidak mengiginkanku!" Never! bahkan tak ada satu wanita pun yang berani menolaknya
"mungkin pamanmu harus mendekam di penjara! ah itu terlalu mudah buatnya atau ku ledakkan saja kepala satu keluarga itu, pasti sangat menyenangkan!" jelas pria tampan itu yang telah berdiri dan bersiap untuk meninggalkan Keyra.
kau wanita pertama yang menolakku!.batin pria tampan itu
Mendengar perkataan pria tampan itu. Membuat Keyra langsung turun dari ranjang dan bertekuk lutut di depan Pria tampan itu sambil menangis.
"jaa.. jaangan sakiti mereka aku mohon Tuan. Ini salahku, a..aku yang membawa sial ke kehidupan mereka" papar keyra sambil terisak, ini sesuatu yang tak bisa ia pilih tapi harus ia lakukan. bagaimana Ia bisa membiarkan keluarga mati seperti itu?
"Tuan... bolehkah aku menyicilnya?" Tatapan Keyra jauh dari sebelumnya. Jika tadi ia menatap pria itu dengan tatapan membunuh. Kali ini Keyra menatap pria itu dengan tatapan memohon.
"Aku akan bekerja keras Tuan! aku janji!!! aku akan mencari pekerjaan tambahan dan... tunggu!" perkataanya terhenti saat seperti mengingat sesuatu.
Keyra meronggoh kantong jaketnya lalu ia mengeluarkan lembaran uang dari sakunya dan mengambil 2 lembar uang dolar. Ia menarik tangan pria tampan itu dan memberikan semua uangnya.
fix. ini pertama kalinya aku menemukan gadis sebodoh ini, seharusnya ia marah, bukan malah memohon seperti ini.
"kebetulan hari ini aku gajian Tuan. ambilah... itu juga berlebih karena aku mendapatkan bonus tadi... aku akan berusaha keras membayarnya.
aku berjanji tidak akan lari Tuan, dan ini untuk biaya makanku" sambil menujukan 2 lembar uang dolar dalam genggaman tangan kirinya.
Keyra memohon dengan ekspresi yang menurut pria tampan itu sangat mengemaskan.
*T*ernyata stok gadis lugu masih ada di muka bumi ini, aku tak tahu jika dia sangat mengemaskan jika sedang memohon seperti ini. batin pria tampan itu.
Tapi secepat kilat Pria tampan itu menenggelamkan pikiran erotisnya seraya menaikan satu alis. Pria itu berjongkok untuk menyetarakan posisinya dengan Keyra dan menujukan beberapa uang dolar yang di berikan Gadis cantik itu.
"apa kau yakin?!"
"Dengan uang segini?!"
"Kau gila?!"
"Sampai aku memiliki cicit pun belum tentu kau bisa melunasinya!"
"Bukankah lebih baik kau melayaniku dan semua masalah beres?!" papar pria tampan itu dengan mencengkram dagu Keyra sebelum menariknya untuk di kecup.
TBC
Give me comment, **Like dan votenya ya 😘😘
kayaknya kalo Keyra bilang dia kena HIV atau covid 19 bakal bebas ni ya? hahaha
kurang cerdas nih keyra 🤣🤣**
🍃🍃🍃🍃
Keyra menarik wajahnya agar menjauh dari pria yang ada di hadapanya. ini salah, dan Ia tak pernah takut untuk menolak sesuatu yang salah.
"maaf..." Ucap keyra lirih tak bermaksud membuat murka pria yang ada di hadapanya. hanya saja ia merasa harus pada pendirianya.
"aku mohon tuan! jangan jadikan aku seperti jal*ng!" ucap dengan Keyra penuh harap.
"apa pun akan ku lakukan asal jangan kau paksa aku melakukan itu!" ia masih berusaha mengharap secerca harapan yang mungkin saja akan terjadi.
"Atau kau bisa bunuh aku Tuan!" Bahkan Keyra bersedia mati dari pada pada harus menjalani kehidupanya sebagai jal*ng setelah ini. "Tapi ku mohon bebaskan Paman, Bibi serta adikku " tangis Keyra pecah seraya memohon dan terus menggenggam erat tangan pria tampan itu. Karena merasa usulanya yang pertama di tolak mentah-mentah oleh pria tampan itu.
"Hey dengar! kau tidak j*lang! kau hanya melayaniku! dan aku tidak bermain dengan para bi*th asal kau tau itu!" jelas pria tampan itu seraya menatap tajam Keyra. Ia tersinggung karena dia di samakan dengan pria hidung belang.
tolong! mereka beda hanya saja mereka memiliki hobby yang sama. begitulanh.
"Sama tuan, kita melakukan hubungan yang di larang Tuhan, tanpa ikatan pernikahan. aku tidak mau melakukan dosa besar itu!" seketika ucapan Keyra menampar pria tampan itu, baru kali ini ada wanita yang percaya akan agama dan yang paling penting wanita itu benar-benar menolaknya.
Ck! Sulit dipercaya.
"jadi kau ingin aku menikahi mu?"
"Dan menjadikanmu nyonya besar?!" ucapan sakartis langsung mendominasi dari pria itu.
"lalu kau bisa memerintahiku dan dengan leluasa menguras semua harta ku haha apa ini yang di rencanakan Leo Berengsek itu?!!!" tanya Pria tampan itu penuh kemarahan. Sungguh rasa ketertarikan pria tampan itu hilang tak bersisa. Ia benci pada wanita yang gila akan hartanya. mereka terlalu licik untuk di sebut sebagai manusia.
"Tidak!" bantah Keyra cepat, bukan itu maksud Keyra, bahkan memikirkanya saja Keyra tak pernah "Tidak sama sekali! aku memang tidak pantas menikah denganmu! Aku sadar aku hanya Gadis bodoh penuh kesialan, sementara kau punya segalanya"
"Tapi jika kau tidak ingin melenyapkanku atau menerima tawaran ku yang pertama, aku ingin kau" perkataan Keyra terhenti. Seolah ia tak nyaman untuk melanjutkan kalimatnya. Belum lagi tatapan tajam pria itu mampu membuatnya bergindik ngeri.
Tapi bagaimanapun Keyra harus mengatakanya. "Me... menikahiku. Hanya sah di mata Tuhan dan kita berdua yang tahu. Aku tidak mau melakukan dosa dengan ..." perkataanya terhenti karena ia malu untuk melanjutkanya.
"Menarik" kata pria tampan itu lirih nyaris tak terdengar
"Baiklah kita menikah, bila aku sudah bosan denganmu apakah kau terima untuk ku campakan?!"
"Ya Tuan. Asalkan kau membebaskan keluargaku" Keyra terlihat antusias "ku mohon, hanya mereka yang ku punya Tuan" kata keyra mantab.
Namun tidak munafik jika hati Keyra kembali bersedih. Bagaimana pun ia hanya wanita biasa. Ia selalu yakin bahwa di setiap air matanya Tuhan mempunyai ribuan cara mengubah air mata itu menjadi tawa bahagia. Berat memang tapi bagaimana pun caranya. Hanya ini cara terbaik untuk menyelamatkan keluarganya.
"Baiklah, dua hari lagi kita menikah. Hanya kau,aku dan penghuni Mansion. Tidurlah aku akan tidur di kamar sebelah. Jangan mencoba untuk kabur. Karena kau tak akan pernah bisa!" pria tampan itu beranjak dan berjalan keluar kamar meninggalkan Keyra yang terisak menyesali semua takdir yang Tuhan berikan padanya.
"Jika ini memang rencanamu aku mohon kuatkan aku, jika ini salah ku mohon bebaskan aku, semoga rencanamu lebih baik dari apa yang ku inginkan"
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Keyra membuka matanya secara perlahan. silau cahaya matahari menyambut mata indahnya. Dia segera duduk dan hendak berberes karena harus menyiapkan makan jika tidak! maka amukan dan hukuman Bibi akan mengambut paginya.
Tapi saat ia melihat sekeliling ruangan, Keyra heran dan ingatan tentang peristiwa semalam kembali. Tiba tiba perhatiannya terengut habis saat pintu di ketuk dan masuklah dua orang pelayan dengan seragam khususnya
"Selamat pagi Nona" sapa kedua pelayan itu dengan tersenyum ramah.
"Pa ... pagi.." jawab Keyra sedikit kikuk.
Tanpa menunggu arahan salah satu pelayan langsung masuk ke kamar mandi.
"Bersiaplah Nona, Tuan sudah menunggumu di bawah untuk sarapan bersama, saya akan menyiapkan pakaian Nona" saat wanita itu hendak pergi.
"Tunggu! bi.. biar aku saja. Kalian boleh keluar"
"Nona saya sudah menyiapkan air hangatnya" pelayan yang tadi masuk ke kamar mandi kini telah keluar
"Bi.. bisa tinggalkan aku sendiri? Aku malu " pipi Keyra merona. Sambil tersenyum kedua pelayan itu membungkuk dan meninggalkan kamar tersebut. Sungguh ia merasa sangat tidak nyaman dengam situasi ini.
Kamar mandi yang sangat simpel namun terkesan mewah dengan pemandangan yang menakjubkan. Beruntung kamar mandi ini berada di lantai 2, jika berada di lantai 1 oh tidak bisa di bayangkan.
Dan luas kamar mandi ini mungkin dua kali lipat dari kamar tidur yang biasa Keyra tempati dulu, Gadis itu mulai merendam tubuhnya. Sesekali memikirkan tentang perjalan hidupnya yang begitu rumit dan penuh kerikil tajam.
Selepas mandi ia bergegas berjalan menuju walk in closet dengan mengenakan handuk. Seketika ia terpana melihat ruangan itu.
"Tempat ini seperti film yang pernah Alina tonton" sekilas bayangan tentang masa lalunya muncul. Dimana Alina sibuk menonton dan ia sibuk berberes.
" Ternyata tempat begini nyata ya, tapi ini pakaian pria semua" gumam Keyra.
"Ah inikan kamarnya tentu saja semua ini miliknya, kenapa tadi aku menyuruh pelayan itu keluar, dasar bodoh" Keyra menghela nafas pelan sambil memukul kepalanya pelan. Ia melirik di atas meja ada kaos putih.
Gadis itu terlihat memakai kaos itu dengan celana yang ia pakai semalam. Lalu turun dan bingung untuk menuju arah dapur. Demi tuhan rumah itu terlalu luas untuk di tempati seorang diri. beruntungnya dia bertemu salah satu pelayan sehingga bisa mengantarkan ia ke meja makan.
"Hey" sapa pria tampan itu saat melihat kehadiran Keyra. Saat mata indah itu menatap sosok Keyra yang berdiri di ambang pintu
"duduklah!" pria tampan itu tersenyum dan menujuk kursi meja makan yang harus di duduki keyra dengan matanya karena kedua tanganya sedang sibuk memegang sendok dan garpu. Di sampingnya berdiri seorang pria paruh baya bertugas sebagai kepala pelayan.
Pria itu dengan stelan formal berwarna hitam membuat ketampanannya bertambah dua kali lipat. Sekali lihat saja sudah bisa di pastikan pakaian itu dengan harga yang fantastis terlihat dari bahannya, Bagaimana mungkin seorang bos memakai barang murah?
Ciptaan Tuhan sungguh luar biasa, terlalu sempurna,batin keyra. Tanpa sadar ia mengagumi pria yang sedang melahap sarapan paginya.
Keyra berjalan mendekati meja dan membungkuk pada pria paruh baya yang berdiri tidak jauh dari pria tampan pemilik mansion mewah ini. Seolah ia sedang memberi hormat.
"Maaf aku memakai bajumu Tuan, ini karena ketika pelayan itu ingin menyiapkan semua keperluanku, tapi aku malu. Dan aku menyuruhnya pergi." Gadis itu berkata sambil menunduk merasa tak nyaman dengan tatapan mata yang pria itu berikan.
"Saat bicara biasakan tataplah lawan bicaramu!" tegas pria itu, agar Keyra tak seperti ini, jujur Keyra sangat jauh dari wanita yang biasa ia temui. entahlah dia terlihat berbeda.
"Tidak masalah apa pun yang kau pakai. Kau tetap terlihat sangat cantik, bagaimana
dengan tidur mu?"
"Ba..baik" bahkan Keyra bingung harus memberikan jawaban seperti apa atas pertanyaan barusan, mengatakan dia tak nyaman karena situasi? mana mungkin?! Lalu perhatian Keyra beralih saat Pria paruh baya itu kini meraih kursi untuk Keyra duduk.
"Terimakasih paman"ucap Keyra lalu di balas senyuman oleh Pria paruh baya itu.
"Oh baguslah ku kira Mansion ini membuatmu tidak telalu nyaman"
"jika kau mau kita bisa pindah ke mansion ku yang lebih besar, aku tahu disini terlalu kecil" ucap pria itu sembari melihat sekitar. seolah itu cara untuk membenarkan ucapanya barusan.
"aku tak terlalu menyukai mansion yang besar. Inilah rumahku. Mengingat aku juga masih lajang , makanya semua yang ada di sini berbau pria"
Dia gila atau ingin menyindirku? Rumah seperti istana ini dia bilang kecil? Apakah ada rumah yang lebih besar dari pada ini. Ku rasa cuma ini rumah yang terluas yang pernah ku temui. Aku saja sampai bingung jika di suruh membersihkanya, mungkin ini yang akan Keyra katakan jika dia dalam kondisi tidak waras.
"Mansion ini sangat luas Tuan, aku tidak butuh apa pun aku hanya perlu pulang kerumah untuk mengambil pakaian ku setelah pulang bekerja nanti Tuan"
"Bekerja?" Pria tampan itu menaikan satu alisnya.
"Iya.. nanti jam sembilan aku harus ke restoran. Aku berjanji tidak akan lari Tuan, dan malamnya aku bekerja di cafe, dari cafe aku akan kerumah paman dan bergegas langsung kesini, aku hanya ingin mengambil pakaianku saja" Keyra berusaha meyakinkan pria itu.
"Tidak perlu! kamar mu sudah selesai beserta isinya. Dan berkerja?... hmm kau tidak perlu bekerja lagi. kau hanya perlu bekerja padaku, melayani ku " senyum tipis penuh godaan terpampang di wajah tampanya.
Seketika wajah keyra memerah, ia malu dan melirik pria baruh baya yang berdiri tidak jauh darinya. bagaimana mungkin pria itu tak malu mengatakan hal itim itu di depan kepala pelayan ini?
"Bisakah kita tidak bahas itu" ucap kerya sedikit pelan.
"Seminggu lagi aku gajian di restoran. Kan sayang uangnya Tuan"
"Hmm...Tapi tidak mungkin aku selalu bergantung padamu tuan. Bisa-bisa uangmu habis hanya untuk memberiku makan, aku akan bekerja aku tidak ingin merepotkan siapapun Tuan, termasuk dirimu" jawabnya seraya memulai memakan sarapanya.
"pffft... Hahahaha..." pria tampan itu tertawa lepas. pria itu melambaikan tangan di udara sebagai tanda ia memohon maaf, candaan ini terlalu mengelikan untuk joke di pagi hari. hingga Keyra merasa heran.
"hanya memberimu makan aku langsung jatuh miskin haha" entah kenapa perkataan itu sangat lucu menurutnya.
Ini adalah pertama kali buat pria tampan iu tertawa lepas. Tidak dengan topengnya murni tawa karena Ia merasa benar lucu. bagaimana mungkin?
"kau ini lucu sekali" ucap pria itu masi dengan tawanya.
sedetik kemudian tawanya hilang "Jangan bekerja dan pakaianmu sudah ada di kamarmu sendiri!. wanitaku menerima semua fasilitas mewah yang ku berikan!" jawab pria tampan itu dengan sikap yang seperti biasa.
dominan sombong
"Apakah kau mengambilkan baju ku di rumah bibi?" Tanya keyra penuh selidik "kapan?"
"...." tidak ada jawaban. Pria tampan itu menatap Keyra lalu mengambil gelas yang berisi air putih dan meneguknya hingga tandas.
Pria ini seperti cuaca. terkadang baik sekali dan terkadang sangat menyebalkan. Batin keyra
Gadis itu di kejutkan saat pria paruh baya yang berstatus sebagai kepala pelayan menyodorkan sebuah card padanya.
"Apa ini?" Tanya Keyra seraya mengambil card yang di berikan kepala pelayan.
"kartu ATMmu. pakailah sesuka hatimu, mulai sekarang semua uang itu milikmu, kau tidak perlu menunggu bayaran di restoran itu, dengan uang itu bahkan kau bisa membeli rumah pamanmu! ck! Jika kau mau" jawabnya sambil menompang dagu dan menatap Keyra penuh gairah.
"Apakah boleh aku membayar kerugian yang kau alami karna paman dengan uang ini?" Tanya keyra dengan polosnya.
Ck! Apa kau bercanda key?
"...." tidak ada jawaban dari pria tampan itu. bahkan kata bodoh tak pantas di sandang gadis ini. ya, kata itu terlalu baik untuk mengambarkan dirinya setelah kalimat menggemaskan yang terlontas dari bibirnya.
**TBC
nahkan, polos boleh taapi jangan di bawah level tiga ya 🤣 ayo like dulu terus nebar komen, ini wajib nak 🤣 abis itu vote ya 🤣 ay demeni ini 🤣
abis ini kita apain ya?
yang mo buka les privat bikin keyra pinter kuy 🤣 ay sekolahin lagi dia 🤣**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!