NovelToon NovelToon

Meluluhkan Hati CEO Kejam

Bab 1

Keina duduk di depan meja rias, dia sedang merapikan rambutnya setelah mengenakan dress. Lalu mengaplikasikan pelembab dia wajahnya dan memoleskan lipstik merah muda di bibir mungilnya.

Keina tidak memakai makeup apa pun, hanya dilapisi pelembab dan lipstik sesuai warna bibirnya.

Keina terlihat cantik alami dengan wajah putihnya.

Sore itu pukul 4, Keina meminta ijin kepada orang tuanya untuk menemui kedua sahabat kecilnya, Adelle dan Rena.

Tentu saja kedua orang tua Keina memberikannya ijin. Keina pergi ke rumah Adelle di antar oleh supir.

20 menit kemudian Keina sampai di depan rumah Adelle, seorang supir membuka kan gerbang untuknya.

"Pak Agus bisa pulang sekarang, nanti Adelle yang akan mengantar saya pulang,," Ucap Keina yang sedang membuka pintu mobil.

"Tapi non,,," 

"Saya sudah ijin sama papa,,"  Ujar Keina yang membotong pembicaraan Agus.

"Baik non,," Agus mengangguk.

Keina keluar dari mobil dan menutupnya kembali. Agus pun melajukan mobilnya.

Keina menghampiri satpam yang berdiri di depan gerbang.

"Selamat sore non,, ada yang bisa saya bantu,,?" Ucapnya dengan sopan.

"Apa Adelle ada di dalam,,?" Tanya Keina, matanya melirik ke arah rumah Adelle.

"Ada non,, sebentar saya hubungi non Adelle dulu,," Ujar satpam dia hendak masuk ke pos, namun Keina mencegahnya.

"Tidak perlu pak, ijinkan saya masuk, saya sahabat kecilnya Adel dan baru tiba di indonesia. Saya ingin memberi kejutan untuknya". Keina mencoba menjelaskan.

Setelah mengamati Keina dari ujung kaki ke ujung kepala, akhirnya satpam itu mengijinkan Keina masuk.

Keina sudah sampai di depan pintu rumah Adelle kemudian dia memencet bel.

Ting,,nong,,

Ting,,,nong,,

Tak lama Adelle membukakan pintu, Keina tersenyum padanya.

Namun gadis itu membelalakan matanya, dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Astaga,,!!" Ucapnya.Adelle segera menutup pintu kembali.

Membuat Keina mengerutkan keningnya.

Adelle bersender di balik pintu, dia menepuk nepuk kedua pipinya..

"Ya ampun, apa aku sedang bermimpi? Tapi bukankah aku tidak tidur, kenapa aku bermimpi,?" Gumamnya, Lalu dia mencubit pipinya untuk lebih memastikan.

"Aaaww,, sakit, berarti ini bukan mimpi. Tapi bagaimana mungkin dia ada disini, sebaiknya aku lihat lagi,," Adelle membalikan badan, perlahan membuka pintu lagi tapi hanya setengahnya.

Adelle mulai menjulurkan kepalanya, sedangkan badannya masih di balik pintu.

"Haii,,," Sapa Keina, Keina tersenyum dan melambaikan tangannya.

Adelle semakin terkejut di buatnya,,

"Ya ampun,,!!" Pekiknya, ia kembali ingin menutup pintu, namun Keina menahannya.

"Adeeelll,,,!" Teriak Keina, Adelle diam dan menatap Keina dengan seksama.

"Tega sekali kau memperlakukan sahabat kecilmu seperti ini,," Protes Keina, dia mendorong pintu dan Adelle mundur perlahan.

"Kau,,?!! Apa kau sungguh Keina,,?!" Tanya Adelle tak percaya. Adelle terus menatap Keina.

"Tentu saja, apa kau pikir aku hantu,,?! Perhatikan kakiku, aku menapak lantai,,!"  Gerutu Narra, dia menunjuk kakinya.

"Waaaaaa,,," Adelle berteriak sambil mendekati Keina, lalu memeluknya dengan erat. Membuat Keina membulatkan matanya karna merasa sesak napas.

"Keina Chan,,, kau kembali,,?" Ujar Adelle setelah melepas pelukannya, dia mecengkram kedua lengan Keina tanpa sadar, karena terlalu terkejut.

"Lepaskan tanganmu, itu membuatku sakit." Pinta Keina. Adelle tersenyum, lalu melepaskan tangannya.

"Jelaskan padaku, kapan kau kembali?. Kenapa tidak memberitahu ku?. Berapa lama kau akan disini?. Kenapa kau diam saja,,?" Adelle menghujani Keina dengan banyak pertanyaan. Keina menatap Adelle sedikit kesal.

"Ayo jawab,," Ucap Adelle lagi, kini meraih tangan Keina dan menggoyang goyangkannya.

Keina menarik tangannya, membuatnya terlepas dari genggaman Adelle.

"Bagaimana aku bisa menjawab?, satu pertanyaan saja belum aku jawab, kau sudah memberi pertanyaan lagi dengan bertubi tubi,," Keina memprotes Adelle. Membuat Adelle menyadarinya, dia hanya mengenyir kuda memamerkan giginya yang rapi.

"Apa kau tidak ingin menyuruhku duduk dan memberiku minum,,?" Ucap Keina.

Adelle menyadari jika saat ini mereka masih berdiri di dekat pintu.

"Astaga,," Adelle menepuk keningnya.

"Ayo princess silakan duduk,," Adelle menggiring Keina ke ke ruang tamu, dan menyuruhnya duduk.

"Berhenti memanggilku princess,,!" Ketus Keina, lalu mendaratkan bokongnya di sofa.

"Baiklah,, tunggu disini aku akan mengambilkan minum." Adelle melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Apa kau sudah memberi tau Rena,?" Tanya Adelle setelah membawa satu gelas jus jeruk dan memberikannya pada Keina.

Adelle pun ikut duduk di sebelah Keina.

"Belum,," Jawab Keina santai, dia meletakan jus itu di meja setelah menyesapnya setengah.

"Kau benar benar menyebalkan,," Adelle memukul lengan Keina.

"Dasar pembohong,!" Ketus Keina. Adelle menatap bingung ke arah Keina.

"Kau bilang akan terus memelukku jika aku pulang ke indo, tapi sejak tadi kau terus menyakitiku," Lanjut Keina dengan mengusap usap lengannya.

"Hehehe,, maaf,," Jawabnya seakan tak berdosa.

"Adelle,, Adelle,,,"

Seseorang di luar berteriak memanggil Adelle, lalu masuk kedalam begitu saja, karna pintu yang masih terbuka.

Dia terkejut saat berada di ruang tamu dan melihat Adelle duduk bersama orang yang dia kenal.

"waaaaaaa,,,, Keina Chan,,!! Apa kau sedang mengerjai ku,,?! Teriak Rena, dia menghampiri Keina dan duduk di sebelahnya, lalu memeluknya erat.

Keina tersenyum dan membalas pelukan Rena,, sedangkan Adelle terlihat bengong, melihat Rena yang tiba tiba datang kerumahnya.

Rena segera melepas pelukannya.

"Jawab aku,! Kapan kau kemari,,? tega sekali tidak memberitahu ku. Apa kau akan tinggal disini,? Ayolah tinggal disini saja." Rena terus menyecar Keina dengan berbagai pertanyannya, sama halnya dengan Adelle.

"Aigooo, telingaku hampir sakit karna ulah Adelle, sekarang kerenamu,,,!" Keina menatap Renna.

Adelle dam Rena saling pandang.

"Diamlah, aku akan menjelaskannya.!" Sambung Keina.

Keina pun menjawab semua pertanyaan yang di lontarkan oleh kedua sahabatnya itu. Adelle dan Rena terlihat sangat bahagia mendengar jawaban Keina.

Kemudian mereka memeluk Keina bersamaan.

"Akhirnya kita bisa berkumpul lagi,," Ujar Adelle.

"Lepaskan, kita seperti Teletubbies.!" Ketus Keina, dia merasa sesak karena di peluk kedua sahabatnya.

Adelle dan Rena terkekeh, mereka melepaskan pelukannya.

"Hey,, mana oleh oleh untuk kita,?" Tanya Rena. Keina menunjuk beberapa paper bag yang ada di atas meja.

"Tuh,," Ucapnya.

Sontak membuat Rena dan Adelle menengok bersamaan ke arah meja, mereka baru sadar jika ada banyak paper bag di atas meja.

"Astaga, kenapa aku baru melihatnya," Ucap Adelle yang kemudian mengambil beberapa paper bag yang masing masing sudah di beri nama. Rena pun ikut mengambil miliknya.

Mereka membuka peper bag itu.

"Ya ampun ini cantik sekali,, wah banyak sekali lipstiknya,, ah ini lucu sekali tasnya.." Rena sudah membuka isi paper bag, ada beberapa dress, lipstik berbagai merk dan warna, juga tas, dan aksesories lainnya.

Adelle pun tak kalah antusias membuka oleh oleh dari Keina.

"Kau terbaik, terima kasih princess ku,," Ucap Adelle seraya memeluk Keina.

"Tunggu,,!, ada satu lagi oleh oleh yang belum kamu berikan padaku.!" Rena terlihat serius mengucapkan itu.

...***...

Terimakasih sudah membaca novel ini.

Jangan lupa tinggalkan LIKE dan KOMEN agar author lebih semangat untuk up.😊

Beri kritik dan sarannya juga yah jika ada salah salah kata😊🙏

Bab 2

"Apa,,??" Tanya Keina dan Adelle bersamaan.

"Oppa korea,,!" Jawaban Rena membuat Keina dan Adelle melongo.

"Bukankah waktu itu aku sudah minta padamu agar membawa oppa oppa korea untukku jika kau pulang,," Lanjut Rena.

"Bukanya kamu sudah punya oppa di rumah,? Hahahaha,," Adelle tertawa terbahak bahak, karna yang dia maksud adalah opa (kakek Rena).

"Kau,,! Awas saja,!" Ucap Rena yang akan mencubit Adelle, namun Adelle menghindar.

Keina bingung menatap kedua sahabatnya itu,, dia belum pahan dengan apa yang Adelle katakan.

"Stop..!" Keina mengangkat kedua tangannya, mengisyaratkan agar Adelle dan Rena berhenti, karna mereka berusaha saling mencubit, sedangkan Keina berada di tengah tengah mereka, membuatnya terhimpit.

"Ya ampun, kalian tidak pernah berubah. Dasar tom and jerry." Ketus Keina.

Kedua sahabatnya itu hanya tersenyum, memamerkan giginya.

"Sekarang apa yang akan kita lakukan,? Apa kita akan terus disini,,?" Lanjut Keina.

"Tentu saja tidak. Bagaimana kalo kita nonton dan makan makan malam,,,?" Rena memberikan usul, menatap kedua sahabatnya.

"Aaa,,, aku setuju, ide bagus,," Ucap Keina dengan semangat.

"Baiklah, tunggu disini aku siap siap dulu.." Adelle pergi ke kamarnya mengganti pakaian dan sedikit memoles wajahnya.

"Les't goooo,,,," Ucapnya dengan lantang, setelah menuruni tangga, sebelah tangannya terangkat dan mengacungkan telunjuknya.

Keina dan Rena menepuk keningnya melihat Adelle.

"Kau tau,, aku selalu dibuat malu saat bersamanya,," Bisik Rena pada Keina.

Keina menutup mulut dengan telapak tangan, dia menahan tawanya.

"Kenapa masih duduk disitu,,?" Ujar Adelle yang sudah melewati mereka, dia menoleh ke belakang.

Keina dan Rena terkekeh geli, Adelle begitu semangat.

Mereka menghampiri Adelle, lalu pergi ke sebuah Mall. Mereka di antar oleh supir Adelle.

Ini pertama kalinya Keina pergi ke Mall lagi bersama kedua sahabat kecilnya itu.

Dulu mereka suka menghabiskan waktu bersama di Mall ketika akhir pekan.

40 menit kemudian mereka sampai di Mall terbesar di jakarta.

Dari dulu Adelle yang paling antusias jika sudah berada di Mall.

"Heii,, kenapa kalian lambat sekali,?" Teriak Adelle yang sudah berjarak 3 meter di depan Keina dan Rena.

"Kau yang terlalu cepat, seperti di kejar hantu saja..!" Gerutu Rena.

Keina terkekeh melihat mereka.

Rasanya begitu bahagia kumpul bersama lagi setelah 10 tahun berpisah. Meskipun 2 kali seminggu mereka selalu melakukan panggilan vidio, namun rasanya berbeda jika bertemu langsung.

"Ah baiklah,,," Adelle jalan menghampiri mereka, menempatkan dirinya di sebelah Keina, lalu menggandeng tangan Keina.

Sedangkan Rena sudah sedari tadi menggandeng Keina.

"Ayo princess, jalan,,," Suara Adelle di buat selembut mungkin.

Lagi lagi Keina dan Rena terbahak.

Mereka menuju gedung bioskop, sebelum sampai di gedung bioskop, mereka melewati toko baju yang menjual hasil rancangan designer ternama.

Adelle menarik tangan Keina, Keina ikut terseret begitupun dengan Rena, Karena tangan mereka masih bergandengan.

"Astaga Adeeelll,," Teriak Keina saat Adelle menghentikan langkahnya di depan pintu toko. Adelle terbahak bahak karna dia baru sadar sudah menyeret mereka.

"Kau liat sendiri kan, belum apa apa kita sudah dibuat malu olehnya,," Ujar Rena yang menatap Keina. Keina mengangguk membenarkan ucapan Rena.

Para pelayan di toko menggeleng gelengkan kepalanya melihat mereka dari balik kaca.

"Hehe,, sorry. Kesini dulu yah, pleaseee,," Adelle memasang wajah memelas, seraya memohon dengan mengatupkan kedua telapak tangannya.

Keina dan Rena menghela napas.

Akhirnya mereka menuruti permintaan Adelle dan masuk ke toko itu. Beberapa pelayan menyambut mereka.

Adelle mondar mandir memilih pakaian yang dia inginkan.

Keina memilih ke bagian dress, karna dia suka mengoleksi berbagai macam model dress.

Saat Keina memegang dress dan akan mengambilnya, seseorang dari belakang merebutnya.

"Ini punya ku..!" Ketus seorang wanita yang merebut dress itu.

Seketika Keina membalikan badannya, Wanita cantik dengan riasan yang tebal dan mengenakan dress seksi yang begitu melekat di badannya serta bagian dada yang sesikit terbuka. Merebut Dress yang sedang dipilihnya

"Maaf, aku yang lebih dulu memegangnya,," Keina merebut dress dari wanita itu.

Wanita itu membulatkan matanya, menatap Keina dengan tajam dan sinis.

"Sayaangg,," Teriak wanita itu pada laki laki yang berjarak 4 meter dari mereka dan memunggungi mereka.

Laki laki itu membalikan tubuhnya, menatap ke arah wanita itu dan Keina.

Laki laki dengan setelan jas berwajah tampan, kulit yang putih, postur tubuh yang tinggi dan tegap, benar benar sempurna.

Perlahan dia melangkahkan kakinya dengan gagah menghampiri wanita itu.

"Ada apa,,?" Tanyanya dengan nada berwibawa dan tegas.

"Dia merebut dress ku,," Ucap wanita itu sembari menunjuk Keina.

Keina bingung, dia mengarahkan telunjuknya sendiri ke wajahnya.

"Akuu,,,??" Jawab Keina.

"Dasar tidak tau diri,, memang siapa lagi yang ada disini.!!" Nada bicara Wanita itu mulai meninggi.

"Maaf, apa anda tidak salah bicara nona,,? Kau yang merebutnya dariku,,". Ujar Keina dengan menekan kalimatnya.

"Sayang lihat dia, berani sekali dia melawanku". Wanita itu mengadu pada lelakinya.

"Berikan padaku,,!" Ucap laki laki itu dengan tegas, dia menjulurkan tangannya pada Kein.

"Tidak,," Keina menyembunyikan dress itu di balik badannya.

"Kau,,!! Berani sekali kali melawan calon suamiku,,!! Apa kau tidak tau siapa dia,,,?!!" Teriak wanita itu. Membuat beberapa pelayan menatap ke arah mereka.

Adelle dan Rena pun menghampiri Keina karna mendengar keributan.

"Aku tidak tau dan tidak mau tau,," Jawab Keina penuh penekanan.

"Kau..!!" Keina menunjuk laki laki itu.

"Cek cctv disini, lihat siapa yang lebih dulu Memegang dress ini..!!" Ketus Keina sembari mengeluarkan dress dari balik punggungnya.

Adelle dan Rena terkejut melihat laki laki yang sedang di tunjuk oleh Keina.

Mereka ketakutan setengah mati.

Adelle mendekati Keina, membisikan sesuatu.

"Kei, jangan macam macam dengan mereka. Berikan saja,," Bisik Adelle. Keina membulatkan matanya, dia kesal karna Adelle memintanya memberikan dress itu pada wanita di hadapannya.

"Tidak,,," Tegas Keina.

"Apa kalian sudah selesai,,?" Tanya Keina pada Rena dan Adelle, tanpa menghiraukan sepasang kekasih itu.

Adell dan Rena mengangguk.

"Ayo bayar,," Lanjut Keina lagi, dia melangkahkan kakinya menjauhi mereka.

Sepasang kekasih itu tidak percaya dengan apa yang Keina lakukan, benar benar tidak menghiraukan mereka.

"Stop..!!!" Teriak laki laki itu, Keina membalik badannya.

"Aku bilang cek cctv,,,! Apa kau tidak mengerti..?!, Kalian sangat sombong, aku bisa menebak dari gaya kalian sepertinya kalian orang kaya, kenapa harus merebut dress dari orang sepertiku..!!"  Teriak Keina tak mau kalah.

"Dasar jal*ng,,! Berani sekali kai..!!" Teriak wanita itu yang menghampiri Keina, dia melayangkan tangannya ke wajah Keina, dengan cepat Keina menggenggam tangan wanita itu.

"Jangan kotori wajahku dengan tanganmu,,!!" Keina menatapnya tajam.

"Lepaskan,,!!" Laki laki itu menepis kasar tangan Keina dari tangan kekasihnya.

"Sepertinya kekasihmu sangat membutuhkan dress ini,," Ucap Keina dengan mengangkat dress itu dari tangannya.

"Baiklah,, karna aku baru saja sampai disini, aku tidak ingin membuat keributan dengan orang seperti kalian. Aku akan memberikan dress ini pada kekasihmu. Ingat, hanya kali ini saja..!!" Keina menarik tangan laki laki itu, lalu meletakan dress itu pada tangannya.

Keina lalu meninggalkan mereka begitu saja, menghampiri Adelle dan Rena yang sudah selesai membayar belanjaan mereka.

Bab 3

Keina lalu meninggalkan mereka begitu saja, menghampiri Adelle dan Rena yang sudah selesai membayar belanjaan mereka.

Kedua kekasih itu menatap tajam ke arah Keina yang mulai hilang dari pandangan. Mereka terlihat mengepalkan tangannya.

"Keina Chan,, setelah ini kau akan dapat masalah besar,,!" Ucap Adelle setelah keluar dari toko itu.

"Adelle benar,, bagaimana nanti nasibmu,," Rena terlihat khawatir.

"Apa yang kalian bicarakan,,?" Tanya Keina, dia menatap kedua sahabatnya dengan tatapan bingung.

"Apa kau tau,, laki laki itu orang terkaya di negeri ini,,!! Dia tidak akan melepaskanmu karna sudah membuat masalah dengannya.," Jawab Adelle. Raut wajahnya terlihat panik. Membayangkan apa yang akan terjadi pada Keina selanjutnya.

"Haiiisss,, sudahlah jangan bahas itu, aku tidak peduli,," Ujara Keina acuh. Dia melangkahkan kakinya.

"Ayo nonton,," Ajaknya.

Adelle dan Rena menggelengkan kepalanya. Keina bersikap biasa saja, sedangkan mereka begitu khawatir akan nasibnya setelah membuat masalah dengan orang yang punya kuasa itu.

Entah apa yang akan di lakukan Elvano Mahendra.

Ya, laki laki itu adalah Elvano atau Vano.

Laki laki berusia 27 tahun, dengan badan tinggi dan tegap, memiliki wajah yang tampan dan hidung yang mancung. Dia anak tunggak dari pengusaha terkaya di negeri ini.

Dan wanita itu bernama sindy, wanita yang satu tahun terakhit ini menjalin hubungan dengan Vano.

Adelle dan Rena mengejar langkah Keina. Kini mereka sudah berjalan beriringan dengan Keina.

"Heii,, kenapa kau begitu santai,? Apa kau benar benar tidak ingin tau siapa laki laki itu,?" Adelle menatap Keina dari samping. mereka masih berjalan.

"Apa peduli ku,," Jawab Keina datar, tanpa melihat Adelle.

Adelle dan Rena menepuk keningnya sendiri.

Keina benar benar masih sama seperti dulu, keras kepala dan tidak mengenal takut pada siapa pun.

Tapi kali ini mereka takut terjadi sesuatu pada Keina.

"Kei,, kau masih saja seperti dulu, keras kepala." Ujar Rena.

"Dengarkan aku,," Pinta Adelle, dia menahan lengan Keina, Keina menghentikan langkahnya. Begitu juga dengan Rena.

Adelle menarik napas dalam dalam, lalu membuangnya perlahan.

"Laki laki itu adalah presdir Van's Grup. Namanya Elvano Mahendra. Dia bisa melakukan apapun untuk menyingkirkan orang yang sudah mengusiknya,," Jelas Adelle dengan sedikit kecemasan di wajahnya. Sedangkan Keina tampak biasa saja.

"Benar, tamatlah kita jika dia tidak terima dengan sikapmu dan akan mencari tau identitas kita,," Ujar Rena sambil menepuk keningnya.

Keina menghela napas.

"Sudahlah, kalian tidak perlu khawatir. tidak akan terjadi apapun,," Ujar Keina dengan percaya diri. Dia memang tidak peduli siapa mereka. Keina juga tidak takut karna dia merasa tidak bersalah.

"Baiklah terserah kau saja,," Jawab Rena pasrah. Dia tau bagaimana watak sahabatnya.

"Ok ok,, yang penting aku sudah memberitahu,," Timpal Adelle.

Mereka mulai memasuki ruang teater dan menonton film kesukaan mereka.

Setelah menonton bioskop, mereka singgah ke sebuah resto di mall tersebut untuk makan malam. Lalu memesan makanan kesukaan mereka masing masing. Adelle dan Keina duduk sebelahan, sedangkan Rena duduk di depan mereka.

"Kein,,," Panggil Rena.

"Ya,," Keina menatap Rena.

"Minggu depan kita akan melamar pekerjaan di salah satu perusahaan terbesar disini, apa kau mau ikut,,?" Ajak Rena.

"Kau harus ikut. kau tau, presdir perusahaan itu tak kalah tampan dari presdir Elvano,," Timpal Adelle, Adelle begitu semangat membicarakan laki laki tampan.

"Astaga,," Rena geleng geleng kepala.

"Ya ampun Adelle,," Keina menepuk keningnya.

"Hehehe,, ada apa dengan kalian,,?" Ujar Adelle yang menatap kedua sahabatnya.

"Lupakan,,!" Ketus Keina pada Adelle.

"Tentu saja aku akan ikut, aku memang ingin langsung bekerja disini,," Ucap keina pada kedua sahabatnya.

"Bagus,,,!" Seru Adelle. "Semoga saja kita diterima dan bisa bekerja satu kantor,," Lanjutnya lagi.

"Waaah,,, pasti sangat menyenangkan jika itu terjadi, kita akan mengenang masa masa kecil kita dulu yang tak terpisahkan,," Timpal Rena dengan raut wajah yang bahagia.

Mereka menghentikan obrolannya saat seorang pelayan mengantarkan pesanan mereka. Mereka mulai menyantap makanannya.

"Uhhukk,,uhhukk,," Adelle tersedak, Keina yang berada disamping Adelle menepuk nepuk tengkuknya, lalu memberikan minum. Adelle meneguknya.

"Kau ini makanpun buru buru, sampai tersedak seperti itu,," Ujar Keina.

"Lihat itu,," Suara Adell sangat lirih, dia menunjuk kesalahsatu meja makan disana. Keina dan Rena mengerutkan keningnya, lalu menengokkan kepalanya mengikuti arah yang ditunjuk oleh Adelle.

Vano dan Sindy baru saja masuk ke restoran itu dan duduk tak jauh dari mereka.

"Ah ya ampun,,," Ucap Rena panik. Dia kembali menghadap sahabatnya.

"Ya ampun,,, kenapa harus bertemu dengan mereka lagi. Sial,,,!" Umpat Keina dengan kesal.

"Ssstttt,, pelankan suaramu,," Pinta Adelle yang terlihat panik.

"Cepat habiskan makan kalian,, lebih baik jika kita cepat keluar dari sini,,," Ujar Rena yang tak kalah panik.

"Iiiisshh,, kalian ini,,!. Jangan berlebihan

seperti itu, kenapa harus takut padanya.!" Ketus Keina.

"Terserah kau saja, kita tidak akan membantumu jika kau kembali bermasalah dengan mereka,," Ujar Adelle. Rena menyetujui ucapan Adelle.

"Dasar penakut,," Kata Keina dengan santai. Lalu melanjutkan makan.

"Sayang, lihat disana,,". Ujar sang Sindy pada Vano. Vano menatap kearah yang ditunjuk oleh kekasihnya itu.

"Wanita jal*ng itu ada disini, aku akan memberikan pelajaran untuknya," Lanjutnya lagi.

"Terserah kau saja, jika itu membuatmu senang,," Ucap Vano. Sindy langsung tersenyum licik mendengar persetujuan dari Vano.

"Kau sudah mempermalukan ku, lihat saja aku akan membalasmu,," Gumam Sindy dalam hati.

"Kalian sudah selesai,,?" Tanya Keina pada kedua sahabatnya. Mereka mengangguk.

"Ayo pulang,," Ajak Keina.

"Tunggu Kei,," Adelle terlihat panik.

"Ada apa,,,?" Tanya Keina.

"Kita akan melewati meja mereka, bagaimana jika mereka melihat kita,," Ujar Adelle.

"Adelle benar Kei,, kita bisa kena masalah jika mereka melihat kita lagi,," Tambah Rena.

Keina menggelengkan kepalanya, heran dengan kedua sahabatnya itu yang ketakutan.

"Sudahlah, jangan pedulikan mereka. Ayo cepat, ini sudah malam,," Keina berdiri dari duduknya, dia mulai melangkahkan kakinya menuju pintu keluar. Adelle dam Rena mengikutinya dari belakang.

Bruuukkkk,,,,

Keina jatuh tersungkur saat melewati meja Vano dan kekasihnya. Karna dengan sengaja Sindy menghalangi langkah Keina dengan menjulurkan kakinya dan membuat Keina tersandung. Keina menjadi pusat perhatian semua pengunjung di resto itu.

"Uppsss,,," Sindy tersenyum puas dan memandangi Keina yang sedang tersungkur dilantai. Adelle dan Rena langsung membantu membangunkan Keina.

"Kein kau tidak apa apa,,?" Tanya kedua sahabatnya dengan suara yang panik.

Keina tidak menjawab, pandangannya langsung tertuju pada Sindy.

Wajahnya memerah menahan amarah, Keina menatap tajam sepasang kekasih itu.

Sindy tak kalah tajam menatap Keina, sedangkan Vano terlihat cuek dengan sibuk memainkan ponselnya.

"Apa kai tidak punya mata, sampai tersungkur seperti itu,," Ledek Sindy.

"Kau,,,!" Ketus Keina, dia menunjuk Sindy. Sindy langsung menepis tangan Keina.

"Singkirkan tanganmu,,! wanita jal*ng,,!" Ucap Sindy. Mendengar ucapan Sindy yang kembali memanggilnya wanita *******, membuat Keina semakin tersulut emosi.

Brraaakkk,,,!

"Tutup mulutmu,,!" Bentak Keina.

Dengan kerasnya Keina menggebrak meja mereka dengan kedua tangannya.

Sampai gelas yang di sana tumpah mengenai celana milik Vano.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!