Di hari yang cerah terjadi pengkhianatan antara seorang murid kepada gurunya, dewa langit guru para dewa itu tumbang dihantam dengan pedang milik muridnya sendiri.
1000 tahun lamanya arwah dewa langit beterbangan, seketika arwah itu memasuki tubuh seorang anak Tetua tertinggi keluarga Ying di daerah pegunungan yaitu gunung Sakai yang terletak di ujung kota Yangshi, telah terjadi kehancuran besar di langit setelah dewa langit terbunuh, tidak diduga ternyata langit berkata lain dewa langit kini telah bangkit.
Dewa langit telah memiliki tubuh baru, yaitu tubuh anak remaja yang mati karena penyakit langka yang ia derita, semua yang hadir terkejut melihat anak dari Tetua Ying bangkit kembali ketika jasadnya masih di dalam peti mati, sedangkan Ayah dan Ibunya yang sedang membakar dupa itu jatuh pingsan di hadapan semua orang.
Dewa langit merasa sangat senang dapat kembali ke dunia yang jahat ini, ia pun tertawa girang bak seorang pemenang. Seketika itu dewa langit merasa sangat pusing sehingga ia jatuh pingsan, semua orang yang hadir terkejut melihat kejadian misterius ini, sehingga kabar ini menyebar ke seluruh orang di desa bahwa anak dari Tetua Ying hidup kembali.
Selang beberapa waktu dewa langit itu sadar dan mengingat latar belakang tubuhnya itu, ia adalah anak dari Tetua Ying yang bernama Ying Jiangxi, dia adalah pemuda jenius yang memiliki fisik naga emas kuno. Karena ia memiliki fisik langka itu sehingga 7 aliran di kota Yangshi saling memperebutkannya agar menjadi lebih kuat.
"1000 tahun lamanya akhirnya aku kembali," ujar dewa langit Ying Jiangxi, ia tahu bahwa tubuh anak ini masih belum dapat menggenggam langit, dengan segera ia mencari tempat untuk berkultivasi meningkatkan kekuatannya.
"Gua ini sangat bagus untuk meningkatkan kekuatan fisikku," kata Ying Jiangxi. Seharian penuh ia berkultivasi di dalam gua hingga membuat keluarganya mencari keberadaannya.
Ketika larut malam ia kembali ke rumahnya, di perjalanan ia bertemu dengan kelompok bertopeng sedang merampok kereta kuda milik istana kerajaan. Dengan percaya diri Ying Jiangxi membantai para perampok itu yang merupakan bawahan dari aliran jahat topeng kegelapan. "Apa yang kalian inginkan? " tanya Ying Jiangxi sambil mencekik leher salah seorang dari perampok, perampok tersebut menjawabnya dengan tersedu-sedu, "Kepala tuan muda keluarga kerajaan."
Tuan muda keluarga kerajaan memberikan hadiah karena telah menyelamatkannya dari para perampok tersebut, yaitu sebuah pedang kerajaan dan sebuah token keluarga kerajaan.
Keesokan harinya Ying Jiangxi mendapat kabar dari gurunya bahwasannya 3 hari lagi kompetisi Murai Sakai akan dimulai, kompetisi itu sangat menguntungkan bagi para pembela diri, karena 5 peringkat teratas dapat bergabung ke perguruan Xuanzong yang merupakan 5 perguruan terkuat di kota Yangshi.
Sebelum kompetisi Murai Sakai dimulai, Ying Jiangxi terus berlatih di dalam gua, dewa langit itu dengan mudah memperkuat kekuatan fisiknya hingga mencapai Mingjin tingkat 5, kemudian melatih jurus keterampilan langit dan mempelajari langkah kilat. Ying Jiangxi belum merasa puas atas pencapaiannya karena ia memiliki keterampilan membuat pil dewa, dengan segera ia pergi ke ibu kota untuk mencari bahan yang diperlukan.
Sesampainya di ibu kota, Ying Jiangxi tidak menemukan 1 dari 7 bahan yang ia butuhkan, lalu ia menanyakannya ke pemilik toko bahan ramuan, dan pemilik toko tersebut menyarankan Ying Jiangxi untuk pergi ke sebuah lembah di kaki gunung Yangshi untuk mendapatkan bunga spiritual yang ia cari.
-BERSAMBUNG-
Ying Jiangxi sangat terkejut ketika mendengar letak bunga spiritual tersebut berada di lembah kaki gunung Yangshi, lembah itu terdapat banyak hewan buas dengan rata-rata di Mingjin tingkat 5.
Karena ia bersikeras untuk meningkatkan kualifikasi, ia dengan susah payah mendapatkan bunga spiritual tersebut hingga mendapatkan luka yang cukup serius. Tetapi walaupun sampai melukai dirinya, bunga spiritual itu sangat berharga dan tidak sebanding dengan luka yang ia dapat.
Sehari sebelum kompetisi Murai Sakai dimulai ia hanya fokus meracik pil dewa agar cepat berkultivasi, pil tersebut bernama pil darah berharga. Hasil yang ia dapatkan setelah memakan pil dewa sangat fantastis seperti dugaannya, ia langsung menerobos Anjin tingkat 2 hanya dalam sehari.
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, kompetisi Murai Sakai diselenggarakan dengan sangat meriah dan juga menegangkan tetapi tidak dengan dewa langit, ia sangat percaya diri menjadi pemenang nomor satu.
Pertarungan demi pertarungan ia hadapi dengan sangat mudah hingga sampai di pertarungan terakhir, pertarungan antara dewa pedang dengan wanita cantik yaitu seorang putri dari keluarga kerajaan Rembulan Hitam. Pertarungan itu mendapatkan banyak perhatian dari publik, karena hanya seorang jenius lah yang dapat melawan kekuatan dari keluarga kerajaan.
Pertarungan pun dimulai dengan awal yang langsung menghasilkan ledakan besar, begitu kuatnya aura bela diri dari kedua anak tersebut. Ying Jiangxi dengan kemampuannya Anjin tingkat 2 dapat mendominasi pertarungan dari putri yang berada di Anjin tingkat 5. Para penonton terkagum-kagum hingga sang putri pun terpesona melihat kehebatan dan kejeniusan Ying Jiangxi.
Jurus demi jurus digunakan oleh sang putri untuk mengalahkan lawannya tetapi sang dewa langit itu tak dapat dikalahkan olehnya, sampai akhirnya pertarungan dimenangkan oleh Ying Jiangxi. Semua orang bersorak atas lahirnya sang jenius di daerahnya.
Setelah pertarungan selesai, putri dari keluarga kerajaan itu menemui Ying Jiangxi untuk menanyakan identitasnya. Secara tidak sengaja sang putri terjatuh dan Ying Jiangxi menangkapnya dengan kedua tangannya, saling memandang satu sama lain tersipu malu atas kejadian tak terduga itu.
Sang putri hanya memberikan Ying Jiangxi pedang miliknya setelah menanyakan identitas Ying Jiangxi kemudian lari meninggalkannya, Ying Jiangxi tidak sempat menanyakan nama putri dari keluarga kerajaan tersebut.
Kemenangan telah diraih oleh sang dewa langit. Dua hari setelah kompetisi, perguruan Xuanzong membuka pendaftaran anak baru. Ying Jiangxi pergi ke perguruan tersebut yang terletak di bagian Barat kota Yangshi, dengan bekal kegigihan dan kekuatannya ia melangkahkan kakinya ke perguruan Xuanzong bersama guru besar di desanya yang bernama Wuchang.
"Berlatih lah dengan baik," ujar guru besar Wuchang kepada Ying Jiangxi. "Aku tidak akan mengecewakan guru dan keluargaku," jawab Ying Jiangxi.
Hari pertama di perguruan Xuanzong yang terkenal dengan seni bela diri pedang, Ying Jiangxi berlatih dengan pedang yang ia dapat dari putri kerajaan. Ketika sedang berlatih di dekat asrama para pembela diri, tidak sengaja melihat ke arah seorang perempuan yang sedang berlatih seni bela diri pedang yang serupa dengan teknik pedang miliknya.
"Terlihat tidak asing wajah perempuan itu," kata Ying Jiangxi, ia pun mendekati perempuan tersebut dan ternyata dia adalah sang putri kerajaan yang dahulu bertarung dengannya di kompetisi Murai Sakai. Sang putri tidak pernah melupakan wajah si jenius dari gunung Sakai, seketika putri kerajaan itu tersipu malu sekaligus bahagia bertemu dengan Ying Jiangxi.
-BERSAMBUNG-
"Mari berlatih bersama, " ucap Ying Jiangxi kepada sang putri. "Kau ingin bertarung denganku lagi? " tanya sang putri. " Ya, kali ini kita bertaruh jika kamu menang maka aku akan memberimu jurus pedang menebas langit milikku dan jika aku kalah maka kamu harus mentraktirku makan," kata Ying Jiangxi.
Pertarungan dimulai antara sang dewa langit dengan putri kerajaan Rembulan Hitam, mereka berdua melatih jurus pedang mereka dengan sangat reaslistis langsung berhadapan dengan musuh. Pertarungan berlangsung cukup lama hingga dewa langit merasa puas bertarung dengan putri tersebut.
Hasil akhir yang baik bagi pendekar Ying Jiangxi, dan sang putri pun mengakui kekalahannya atas dewa langit, karena hari telah menjelang siang mereka pun langsung mencari tempat untuk makan bersama.
"Kami pesan menu terbaik di restoran ini," ucap sang putri kepada pelayan restoran. "Kamu memang sedikit licik Ying Jiangxi," kata sang putri. "Aku tidak licik, aku hanya ingin berkenalan denganmu saja," kata Ying Jiangxi sambil menatap mata sang putri.
"Kamu tahu token ini? " tanya Ying Jiangxi sambil memegang token kerajaan yang ia dapat dari tuan muda yang ia selamatkan dari para perampok. "Itu token kerajaan milik keluarga kami kerajaan Rembulan Hitam, dari mana kau dapatkan token itu? Jangan-jangan kau mencuri ya!" kata sang putri dengan wajah yang curiga.
"Aku bukanlah seorang pencuri, aku dapatkan token ini dari tuan muda keluarga kerajaan karena aku telah menyelamatkannya dari serangan para perampok," jawab Ying Jiangxi. "Maksudmu pangeran ke -3 istana kerajaan? " tanya sang putri. "Aku tidak begitu mengenalnya tapi aku ingat rambutnya berwarna merah tua," jawab Ying Jiangxi.
"Benar dia orangnya, tapi apakah kau tahu itu hanya ada 20 token yang dikeluarkan kerajaan kami, kamu adalah orang yang beruntung," ucap sang putri. "Aku ingin mengetahui apa kegunaan token ini? " tanya Ying Jiangxi.
"Kau dapat dengan bebas masuk ke dalam rumah buku di ibu kota, di sana terdapat banyak buku bela diri, dan di lantai ke -3 terdapat ruangan buku bela diri rahasia milik kerajaan Rembulan Hitam yang hanya dapat dimasuki oleh seseorang yang memiliki token keluarga kerajaan kami," jawab sang putri.
"Apakah ada yang lebih menarik selain itu? " tanya Ying Jiangxi. "Selain itu kau dapat dengan bebas mengambil bahan ramuan di gudang bahan rempah dan ramuan milik kerajaan kami tanpa harus membayar," jawab sang putri. "Beruntung sekali aku dapat mengambil bahan ramuan dengan sangat mudah," kata Ying Jiangxi.
"Putri kerajaan Rembulan Hitam, siapa namamu? " tanya Ying Jiangxi. "Panggil aku Shiuxu," jawab sang putri.
"Baiklah Shiuxu kita berjumpa lagi lain waktu, aku memiliki urusanku sendiri agar dapat menjadi lebih kuat," kata Ying Jiangxi. "Apa! Kau tidak berterima kasih kepadaku dan meninggalkanku begitu saja," kata Shiuxu.
"Aku mau kamu memberikanku jurusmu, memang ini sedikit memalukan tapi aku mau melatih diriku dengan jurus itu," kata Shiuxu. "Baiklah jika kamu memaksaku tapi tidak sekarang aku punya urusan," kata Ying Jiangxi.
"Kapan kamu akan mengajariku? " tanya Shiuxu. "Setelah aku meningkatkan pelatihanku," jawab Ying Jiangxi.
Keesokan harinya para murid baru mengikuti tes bakat diri di sebuah aula besar bersama petinggi perguruan Xuanzong, tes ini sangat penting bagi para guru dalam membimbing murid muridnya karena tes ini memperlihatkan bakat alami seseorang, dengan merespon 7 batu pusaka yang berbeda dapat terlihat bakat alami mereka.
-BERSAMBUNG-
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!