Witch Is...
1 Pagi yang normal
pagi yang biasa di sebuah penginapan
Marina terbangun dari tidurnya dan menyadari Roman, anak tertuanya berada tepat disampingnya.
Tidak ingin membuat putranya terbangun Marina perlahan turun dari tempat tidur.
wanita itu mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai.
Tanpa membersihkan cairan lengket yang mengotori bagian bawahnya, Marina segera mengenakan baju itu dan meninggalkan ruangan.
Marina
Saatnya menyiapkan sarapan.
Marina Molina adalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Dia mencintai keluarganya terutama anak-anaknya, walaupun bisa dibilang rasa sayang itu terlalu ekstrim.
Saat ini suami Marina tengah menderita penyakit aneh yang membuatnya lumpuh. itu membuatnya menjadi kepala keluarga yang tidak bisa di andalkan.
Marina
# memasuki kamar suaminya.
Sayang apa kau sudah bangun.
Rolan (suami)
# tidur di kasur
Ya, pagi sayang
Marina segera membawa suaminya ke kamar mandi untuk di mandikan.
Rolan (suami)
Sayang kau pasti bangun pagi-pagi sekali tadi, aku bahkan tidak bisa merasakan kehangatan di sisi tempat tidur mu.
Marina
Yah... bahan makanan kita menipis, jadi aku bangun lebih awal untuk berbelanja di pasar.
Rolan (suami)
Oh, pantas saja.
Keadaan menjadi hening saat Marina membersihkan tubuh suaminya.
Tatapan wanita itu tertuju pada milik Rolan yang tidak lagi bisa digunakan.
Rolan (suami)
# murung
... Kau pasti kesepian, maafkan aku...
Marina
Sayang! jangan merasa dirimu tidak berguna hanya karena penyakit ini.
Rolan (suami)
# tersenyum.
Marina
Hari ini adalah hari pemeriksaan, tabib pasti bisa menyembuhkan mu.
Untuk menghibur suaminya, Marina memberikan pelayanan kamar mandi yang sudah biasa Meraka lakukan.
2 Klinik
Setelah mandi Marina membawa Rolan ke meja makan.
Rolan (suami)
# senyum bahagia
Nea (anak kedua)
Hay pagi Pa!.
Rolan (suami)
Pagi juga Nea.
Marina
Roman cepat bangun!.
# mengetuk pintu kamar putra tertua.
Roman (anak pertama)
Ugh... iya Bu!.
# segera lalu mandi.
Tidak lama kemudian semua orang dalam keluarga kecil itu berada di depan meja makan.
Marina
# menyuapi suaminya
Rolan (suami)
Kau terlihat kelelahan Roman, apa tadi malam kau pulang larut?.
Roman (anak pertama)
Hem... yah tidak terlalu malam kok, hanya saja aku agak sulit tidur karena....
Roman (anak pertama)
Karena pekerjaan berat yang harus diselesaikan lebih dahulu.
Rolan (suami)
Pekerjaan, oh ya saat ini kau sudah menjadi anggota penting di guild.
Marina
Selamat untuk mu Roman.
Roman (anak pertama)
Ahaha.. terimakasih ibu.
Nea (anak kedua)
Wow kakak keren, bisakah aku ikut menjadi anggota guild kakak?.
Marina
Nea! kau tidak boleh menjadi seorang Hunter sebelum usia 15 tahun.
Nea (anak kedua)
Ta... tapi ibu...
Rolan (suami)
Ibumu benar Nea. dan Roman jangan bawa adikmu!.
Roman (anak pertama)
Tenang saja ayah, guild kami memang tidak mengizinkan anak dibawah umur menjadi anggota.
Nea (anak kedua)
Hemmmrrrr...
# cemberut
Makan pagi yang penuh dengan kehangatan
Setelah selesai sarapan Roman segera keluar dari penginapan, pemuda itu mengatakan saat ini guild tengah sibuk karena aktivitas monster yang meningkat.
Sementara itu Nea mengatakan telah mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan restoran di siang hari nanti.
Nea (anak kedua)
Aku akan lebih dulu mengunjungi kakek tua penyihir untuk belajar sebelum aku bekerja.
Marina
Belajarlah yang rajin sayang.
Nea pun segera meninggalkan rumah.
Rolan (suami)
Apa baik-baik saja membiarkan Nea belajar pada seorang bangsawan itu?.
Marina
Tenang saja sayang, tidak akan ada sesuatu yang terjadi pada anak kita.
Rolan (suami)
Kenapa kau begitu yakin?.
# heran
Marina
# tersenyum kecil.
itu karena tidak ada satu pun hal yang bisa orang tua itu sembunyikan dariku.
Rolan (suami)
Hem, apa yang kau katakan?.
Marina
Bukan apa-apa, lebih baik kita bersiap untuk segera pergi ke klinik.
Marina menyewa sebuah kreta kuda untuk membawa suaminya
Sesampainya di klinik Rolan terkejut dengan besarnya tepat itu.
Rolan (suami)
Tempat ini terlihat mahal, apa kau yakin memiliki uang yang cukup?.
Marina
Tidak perlu khawatir, ada diskon untuk anggota karyawan perusahaan Goldwheat.
Rolan hanya bisa terdiam saat beberapa perawat mulai menyambut kedatangan dirinya dan istrinya.
Rolan (suami)
(Perlakuan mereka terasa janggal. mereka menyambut kami seperti bangsawan)
Rolan merasa agak risih saat dikelilingi perawatan cantik yang membawanya ke tempat pemeriksaan
Sementara itu Marina terus mengikuti di belakang.
Rolan (suami)
(Ah, mungkin memang karena tempat ini yang begitu berkelas sehingga para perawat pun menjadi begitu ramah pada orang seperti kami)
Rolan sebisa mungkin berpikir positif.
Setelah sampai di ruang perawatan, para suster segera meninggalkan mereka.
Marina
Aku benar-benar tidak sabar menanti kesembuhan mu.
#senyim hangat
Rolan (suami)
Aku pun begitu, aku sudah tidak tahan karena terus menahan....
Perkataan Rolan terhenti saat pintu ruangan terbuka dan muncul lah si tabib.
3. Bayaran
Jason (Tabib)
Selamat pagi tuan Rolan dan nyonya Marina.
Rolan (suami)
Oh tuan Jason!
Jason (Tabib)
Tuan Rolan terlihat tidak terlalu berbeda dari terakhir kira bertemu.
Rolan (suami)
Oh ya... UM...
Jason (Tabib)
Sedangkan nyonya Marina terlihat semakin cantik setiap kali kita berjumpa.
Marina
Terimakasih pujian anda tuan.
Rolan (suami)
Setiap kali bertemu?.
Jason (Tabib)
Ghom! # batuk kecil
Btw mari kita segera Mul pemeriksaannya.
Rolan (suami)
UM.. tung... tunggu...
Jason segera memeriksa keadaan Rolan, kemudian dia segera meracik sebuah ramuan dengan bau yang begitu menyengat.
Rolan (suami)
Apa ini aman?.
Rolan tidak yakin dengan ramuan yang tabib Jason berikan padanya.
Jason (Tabib)
Hem.. apa anda meragukan kemampuan peracikan ramuan yang aku miliki?.
Rolan (suami)
Umm.. tidak hanya saja...
Marina
Sayang, aku tahu kau membenci jamu pahit, tapi bersabarlah. ingat ini semua untuk kesembuhan mu.
Rolan tidak punya pilihan lain. dia hanya bisa mempercayai obat buatan tabib Jason.
Rolan (suami)
(Marina benar, aku tidak bisa lebih lama dalam kondisi seperti ini, aku harus melakukan tugasku sebagai kepala keluarga. terlebih aku sudah tidak tahan menahan hasrat ku pada istriku sendiri)
Rolan kembali teringat saat setiap hari dirinya dijadikan pemuas nafsu Marina.
Tanpa bisa membalas, Marina terus menjadikan wajahnya sebagai alat gosok untuk kewanitaannya.
Walaupun Rolan sangat menyukainya tapi sebagai seorang lelaki dia tentu menginginkan lebih.
Rolan (suami)
Aku mengerti.
Marina
Bagus.
# mulai menuangkan jamu ke mulut Rolan
Jason (Tabib)
# tersenyum kecil
Rolan (suami)
Ugh...
# menahan diri untuk tidak muntah
Rolan (suami)
Ummmh... tubuhku terasa tersengat... oh tidak, ini tidak mungkin aku bisa menggerakkan jariku.
Jason (Tabib)
Efek dari obat akan bekerja secara bertahap.
Rolan (suami)
Apa itu berarti aku akan meminum obat mengerikan itu lebih banyak lagi?.
# wajah membiru
Jason (Tabib)
Hahaha... maaf tuan Rolan, tapi begitulah pengobatan, tidak ada yang instan.
Rolan (suami)
Hah... aku paham, tapi setidaknya tidak lama lagi aku akan pulih
Rolan begitu bahagia karena penyakit aneh yang dia derita mulai bisa disembuhkan.
Begitu juga istrinya yang tersenyum penuh makna.
Marina
Aku akan berbicara dengan tabib Jason mengenai pembayaran.
Rolan (suami)
Ummm... # tidak memperhatikan istrinya karena masih senang dengan kesembuhannya walaupun saat ini dia hanya bisa menggerakkan jari.
Marina meninggalkan suaminya di ruang tunggu, sementara dia menemui tabib Jason di ruangannya.
Marina
Kau benar-benar berhasil membuat ramuan penyembuh untuk suamiku. aku sangat berterima kasih untuk itu.
Jason (Tabib)
Ahaha, tentu saja. nyonya pikir siapa aku ini.
Marina
Gelar tabib terbaik di ibukota memang bukan bualan belaka.
Jason (Tabib)
Hem... akhiri pembicaraan tidak berguna ini. sekarang bisakah aku mendapatkan bayaran yang pantas aku dapatkan?.
Jason memeluk Marina lalu dengan lembut mengecup bibirnya.
Marina membalas ciuman itu hingga keduanya saling mengadu lidah satu sama lain.
Ciuman yang begitu panas. pelukan Jason semakin erat seiring waktu, hingga akhirnya ciuman itu berakhir saat Jason hampir kehabisan nafas.
Jason (Tabib)
# nafas terputus-putus
Anda sungguh wanita yang luar biasa nyonya Marina.
Marina
#wajah merona
Anda Juga tuan Jason.
Marina
Ini adalah setengah dari biaya perawatan, sementara sisanya bisakah kita lakukan di penginapan saja, aku memiliki pekerjaan di toko baju.
Jason (Tabib)
# wajah kecewa.
Sangat disayangkan, padahal aku ingin merasakan bagaimana rasanya menikmati tubuhmu di ruangan ini.
Marina
Anda memiliki Fetis aneh. bisa saja kita melakukannya saat ini.
Jason (Tabib)
Benarkah.
# semangat
Marina
Tapi aku hanya bisa menggunakan mulutku.
Jason (Tabib)
Itu jauh lebih baik daripada menahan seharian.
# mulai membuka celananya
Melihat sosis didepannya, Marina segera berjongkok di depan Jason lalu mulai merawat kejantanan pria itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!