NovelToon NovelToon

Jodoh Sang NING

perjodohan

Lantunan Al - Qur'an bersahut-sahutan memecahkan kesunyian malam. Rutinitas di Pondok Pesantren Al-Istiqamah saat pukul 03:00 dini hari. Ya memang pada jam sekian biasanya para santri akan bangun untuk melakukan salat malam dan disusul dengan membaca al-Qur'an sampai datang waktu subuh.

Ndalem Yai Sepuh****...

Ting.....ting....ting....

suara dari jam besar yang berada di ruang keluarga Kyai berbunyi 3x, menandakan pukul 3 dini hari. Para penghuni rumah tersebut pun terbangun, tak terkecuali Gus Ahmad.

Semua orang pun melakukan ritualnya masing".

Di kamar Gus Ahmad****...

Sorang Gus bernama Ahmad berdo'a setelah selesai melakukan salat malamnya.

" Ya Allah, Hamba mohon dekatkanlah Hamba dengan tulang rusuk Hamba, karena umur Hamba sudah 25 tahun. Hamba ingin menjalankan sunah Nabimu ya Allah. Amiiin ". Saat itu, Bu Nyai Farida yang tak sengaja lewat mendengar do'a anaknya hanya bisa mengamini saja.

Di kamar Nyai Farida****...

Di dalam kamar tersebut tampaklah Kyai Munawar yang baru saja melaksanakan Salat Tahajjud. Ummi Faridapun masuk ke dalam kamar dan mendekati Kyai Munawar ( suaminya ).

" Abah tadi Ummi tidak sengaja mendengar Ahmad berdo'a nyuwun jodoh ". (Nyuwun: minta) Kata Ummi sambil meletakan segelas kopi yang baru saja di buatnya ke nakas lalu duduk di samping Kyai Munawar. Wajah Ummi Farida terlihat sedih.

" Mpun,,,Ummi mboten usah kuwatir.Abah mpun gadah calon ngge Ahmad ". (Mpun Ummi mboten usah kuwatir, Abah mpun gadah Calon ngge ahmad: Sudah, Ummi tdk usah khawatir.Abah sudah punya calon untuk Ahmad) Kata Kyai Munawar.

" Sinten Bah?.Kok umi mboten ngertos? ". (Sinten Bah?.Kok Ummi mboten ngertos?: Siapa Bah?.Kok Ummi Nggak tahu?)Tanya Umi Farida antusias.

" Iku loh,,,,putrine kyai Ali si Zahra ". (Iku loh,,,putrine Kyai Ali: Itu loh,,,anaknya Kyai Ali) Kata Kyai Munawar.

"Oh,,,Ara.Bukannya Ara ngge nyantri teng mriki to Bah ". ( Oh,,,Ara.Bukanya Ara ngge nyantri teng mriki to Bah : Oh,,,Ara.Bukannya Ara juga mondok di sini ya Bah) Kata Umi Farida.

"Ya, iku juga termasuk rencana Abah kale Kyai Ali.Asale Ara niku pemikirane kaya bocah zaman saiki, dadi Kyai Ali wedi nek Ara keplayon melu hal - hal sing kurang apik terus Abah nawarno kon mbojo karo si Ahmad ". ( Artinya : Ya, itu juga termasuk rencana Abah sama kyai Ali.Karena Ara itu pemikiranya seperti anak zaman sekarang, Jadi Kyai Ali takut kalau Ara ikut terjerumus ke sesuatu yang kurang baik lalu Abah menawarkan sama Ahmad saja)

"Wah,,,,,kalau begitu bagus Bah, Ummi akan dukung Abah 100 persen ". Kata ummi sambil mengeluarkan logat Jakartanya karena memang ia asli orang Jakarta.

"Tapi Ummi ampun matur riyen, nggih**! ". ( Artinya : Tapi Ummi jangan bilang dulu, Ya)

"Oke Bah, tapi ummi juga gadah rencana.Gimana kalau kita suruh zahra masuk ndalem? ". ( Artinya : Oke Bah, tapi Ummi juga punya rencana.Gimana kalau kita suruh Zahra masuk ndalem)

"Maksud ummi**? ". Tanya Abah bingung.

" Maksud ummi, Ummi bade ndadosaken Ara abdi ndalem .Sekalian kalih ahmad kenmengajar mengaji teng kelase zahra ". ( Artinya : Maksud Ummi, Ummi mau menjadikan Ara santri ndalem.Sekalian sama Ahmad disuruh mengajar mengaji di kelasnya Zahra)

"Wah ide bagus niku Ummi.Ummi memang paling jago ". ( Artinya : Wah itu ide bagus Ummi.Ummi memang paling jago)

Za****hra POV

" Zahra bangun udah jam 3 nih, sana gih bangun ". Ucap Aisyah sambil menggoyang - goyangkan lengan Ara

" Iya,,,,iya,,,,ni Aku bangun. Makasih ya Aisyah, Kamu udah bangunin aku ". Kata Ara sambil mengucek matanya.

"Iya. sama-sama ". Aisyah.

Setelah beberapa waktu....

pukul 06:00...

" Zahra nanti kamu setelah pulang sekolah disuruh ke Ndalem Kyai Sepuh ". Ucap Ana, teman kelas Zahra lalu pergi begitu saja.

" Aku??? Ah massa,,,,emang Aku mau disuruh ngapain? ".

" Hati - hati loh Ra, jangan - jangan kamu habis ngelanggar peraturan yg fatal sampe Kyai sendiri yg menangani ". Ucap Aisyah meledek Ara.

" Ah,,,massa paling Aku juga cuma bolos ngaji sama sekolah, itupun juga jarang dan biasanya juga cuman dipanggil sama keamanan kok ". Ucap Ara berkilah.

" Ah,,,masa bodoh Aku itu kan masalahmu. Lebih baik kamu sendiri nanti yang tanya langsung sama Kyai ".

Merekapun menyudahi obrolan mereka karena bel masuk sudah berbunyi.

*****

Beberapa waktu kemudian bel pulang sekolah berbunyi

Ting....ting....ting....ting....

" Anak-anak mungkin sekian dari Saya pelajaran biologinya, banyak kekurangan mohon dimaafkan. Wasalamu'alaikum Wr. Wb ". Kata Ibu Guru menyudahi pelajaranya.

" Ra, bangun!!! pelajaranya udah kelar ". Ucap Aisyah sambil menggoyang - goyangkan tubuh Zahra

" Huamm,,,,(menguap sambil mengucek - ngucek matanya) mana tuh guru? kok nggak ada.Teman - teman juga pada kemana? ". (melihat sekelilingnya)

" Yaiyalakh Maemunah,,,,, orang Kamu ketiduran. Yang lain udah pada pulang dari tadi ". Kata Aisyah dengan agak kesal, karena sedari tadi Ia membangunkan Ara namun Ara tidak bangun - bangun.

"He,,he,,he,,ya maap lagian tuh guru kalau ngajar suaranya kaya orang lg ngedongengin ditambah sama materi yg diampu B-I-O-L-O-G-I, materi yg nggak pernah usai alias byk banget materinya. Jadi, ya klop banget dah antara guru sama materi yg diampunya,,,,berasa syahdu banget sampe ketiduran ". Ucap Ara sambil mengucek matanya dan sesekali menguap karena masih mengantuk.

" Hussss,,,,jangan gitu loh pamali ngomongin guru sendiri. Gitu - gitu juga guru Kamu ". Ucap Aisyah mengingatkan Ara sambil menggendong tasnya dan bersiap - siap untuk pulang ke pesantren.

" Iyadeh maaf." Kata Ara menyesal.

" Oh iya Aku lupa, Aku disuruh ke Ndalemnya Kyai Sepuh. Aku duluan ya, bye ". Kata Ara sambil memeluk Aisyah lalu berlari ke arah Ndalem.

**Zahrapun berlari meninggalkan Aisyah diikuti dengan geleng - gelengan dari sahabatnya tersebut.

*

*

*

*

*

salam hangat dari Author😍

Jangan lupa buat dukung Author dengan cara

Like, Vote and Comment** sebanyak banyaknya

Terima kasih🙏🙏

Follow juga ig Author : Shinta Qodiriyyah**

Bunda?

Jarak antara Ndalem Kyai Sepuh dengan pesantren memang lumayan jauh, karena di pesantren tersebut ada ndalem - ndalem yg lain. Seperti Ndalem Gus Mahrus, Ndalem Gus Fauzi dan ada ndalem - ndalem lainya lainya yg semuanya merupakan putra dan putri Pak Kyai. Maklumlah karena pak kyai mempunyai 4 orang putra dan 1 orang putri. Gus Ahmad adalah putra terakhir atau ke 5. Oleh karana itu, Dia adalah putra yang mewarisi Ndalem Kyai Sepuh.

***tok.....tok.....tok**......

"Assalamu'alaikum ". Ucap Zahra.....kok nggak ada jawaban ya. Apa Abah dan yg lainya sedang pergi mengisi pengajian?. ( batinya ).

sampai 3 kali akhirnya muncul Gus Ahmad.

"Wa'alaikumsalam ". Jawab Gus Ahmad

"Ada apa ya Mba, datang ke ndalem Kyai Sepuh? ". Tanya Gus Ahmad

" Emmm... anu kang Saya tadi pagi disuruh ke ndalem Kyai Sepuh setelah pulang sekolah. Makanya Saya sekarang kesini ". Ucap Zahra menunduk, malu - malu.

Gus Ahmad memandang perempuan itu dari atas sampai bawah dengan intens. Untuk apa Abahnya memanggil perempuan ini datang ke ndalem. Setahu Ia, selain Mba - mba yg sudah mahasiswa tidak ada yang disuruh untuk bantu - bantu di ndalem, apalagi ini santri putrinya masih SMA.Tapi, ada satu pengecualian. Abahnya hanya akan memanggil santri selain Mba - mba atau kang - kang yang sudah mahasiswa kecuali kalau santri tersebut telah melanggar peraturan pesantren yang fatal.

"Hmmmm.....ngomong - ngomong Kamu habis nglanggar peraturan apasih. Kok sampe dipanggil ke ndalem Kyai Sepuh? ".Tanya Gus Ahmad heran.

"Apa ngelanggar!!! What did you say???..... Kang!". Ingin sekali zahra berkata seperti itu, tapi Dia selaku santri putri harus sopan, apalagi dengan kang - kang ndalem yang umurnya lebihh tua darinya.

" Anu....Kang Saya ndak tahu. Tahu - tahu tadi pagi dibilangin sama temen katanya pulang sekolah disuruh ke ndalem Kyai Sepuh." Jawab Zahra sambil cengengesan.

"Oh... ". Jawab singkat Gus Ahmad. Dia sebenernya nggak habis pikir sama santrinya ini. Bisa - bisanya santrinya memanggilnya dengan sebutan kang padahal kan Dia Gus. Tapi tidak masalah lah Dia juga jarang bertemu dengan santri putri makanya banyak santri putri yang tidak mengenalnya.

" Loh,,,,,Kang kok cuma oh sih??? Abah ada nggak kalau ada tolong bilangin kalau Zahra datang untuk menghadap ". Kata Zahra yang masih berusaha sabar menahan emosinya.

" Abah nggak ada.Udah sana Kamu balik ke pesantren, jangan - jangan Kamu bohong ya, sengaja biar bisa bolos ngaji pake alasan dipanggil Kyai Sepuh ". Usir Gus Ahmad.

Kesabaran Zahhra ternyata sudah terkuras, karena Dia ngomong baik - baik palah diusir dengan terang - terangan.

" Maaf ya Kang!! kesabaran Saya sudah habis.Dari tadi Saya bicaranya baik - baik, karena Saya menghormati Njenengan Kang. Tapi Njenengan malah menuduh Saya yang tidak - tidak, bahkan Njenengan mengusir Saya. Akan Saya adukan Njenengan sama Bu Nyai Farida ". ( njenengan : kamu ) Ancam Zahra dengan menggebu - gebu.

" Ha,,,,ha,,,,ha,,,,adukan saja sana! Emang Kamu siapa? berani mengadukan Saya sama Bu Nyai Farida." Balas Ahmad.

Saat di dapur Bu Nyai Farida mendengar ada ribut - ribut diluar. Beliau penasaran lalu keluar untuk melihat keadaan.

" Mba Imah, Ummi tinggal dulu ya sebentar.Ummi mau lihat diluar ada ribut - ribut apa ". Kata Ummi Farida pada salah satu Mba - mba abdi ndalemnya.

" Nggih Ummi ". ( nggih : baik ) Ucap Mba Imah salah satu abdi ndalem yang lain.

S****aat melintasi halaman Ummi Farida bertemu dengan Fahmi.Dia adalah salah satu abdi ndalemya . Fahmi juga sekaligus supir pribadi Kyai Munawar ( suaminya) yang setia mengantarkan suaminya untuk mengisi pengajian dengan mobil.

" Assalamu'alaikun, Ummi ". Sapa Fahmi pada Bu Nyainya tersebut.

" Loh Nang udah selesai pangajianya? ". ( Nang : seperti sebutan Nak ) Tanya Ummi Farida yang bingung saat melihat Fahmi, Karena setahunya Fahmi sedang mengantarkan suaminya ke acara pengajian.

" Mmm.....anu Ummi yang mengantar Abah sanes Kula, tapi Kang Ikhsan Ummi ". ( artinya : Mmm...anu Ummi yang mengantar Abah bukan Saya tapi Kang Ikhsan Ummi ) Jawab Fahmi sambil menunduk yg menendakan suatu keta'ziman.

" Oh,,,ya sudah kalau begitu Ummi tak kedepan dulu ". Kata Ummi Farida lalu pergi.

" Nggih, monggo Ummi ". Kata Fahmi.

T****empat keributan

" Ada apa sih Mad kok ribut - ribut ". Tanya Ummi Farida dari belakang Gus Ahmad.

" Niki Mi, enten santri putri sing kirang sopan "./ ( artinya : Ini Mi, ada santri putri yang kurang sopan ) Jawab Ahmad.

"Siapa sih,,, ". (Kata Ummi Farida keluar dari ndalem).

" Ya ampun ada ZAHRA!!! ". Pekik Ummi Farida senang.

"BUNDA,,,,Kang - kang ini ngusir Ara ". Jawab Zahra sambil menghambur kepelukan Ummi Farida.

Ahmad menutup mulutnya karena kaget. bisa - bisaanya perempuan tersebut memanggil umminya BUNDA?? sebenarnya ada hubungan apa antara Dia dengan umminya.

*

*

*

*

*

***salam hangat dari Author*😍😍

Jangan lupa terus dukung Author dengan cara

Like, vote and Comment

Trimakasih🙏🙏**

Follow juga ig authot🍃 Shinta Qodiriyyah🍃

Ning Zahra

Ahmad pov

" Loh kok Dia bisa panggil Ummi dengan sebutan Bunda sih, sebenarnya Dia siapa? " ( Batin Gus Ahmad menatap Ara lekat )

" Ahmad Kamu inget nggak sama Pak kyai Ali, Pengasuh Pesantren " tahfidzul Qur'an Darrul 'Ammah ". Tanya Ummi Farida kepada Ahmad sambil menggandeng tangan zahra dan membawanya mendekati Ahmad.

" Hmm,,,Ummi kalau ndak salah Beliau itu Abahnya Ning Muna, Pakde Ali ". Jawab Ahmad sambil berpikir.

" Iya, Kamu bener. Dan ini Ara, adiknya Ning Muna. Putri bungsu Pakde Ali ". Kata Ummi Farida sambil menunjuk ke arah Ara.

" Tapi Ummi, kok Ahmad ndak tahu ya, kalau Pakde Ali punya putri perempuan yang namanya Zahra. Seingat Ahmad, dulu waktu kesana yang ada cuman Ning Muna, Ning Sarah, sama Gus Alwi saja Mi ". Ucap Ahmad sambil mengerutkan dahinya, mencoba mengingat - ingat masa kecilnya.

" Yo iyolakh Mad. Dulu Ning Zahra waktu kecil itu ngotot banget pingin jadi hafidhah sampai minta untuk nyantri di pesantren, jadi Pakde Ali menitipkan Ara di pesantrennya pak kyai yusuf, di daerah jawa timur. Nama pesantrentya "Al - Kahfi" ". Ucap Ummi menjelaskan

Pada saat itu fahmi yg sedang lewat tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

" Kok pesantren yg tadi disebutin sama Ummi Farida nggak asing ya di telinga Aku. Bukanya itu pesantrenya eyang. Apa Ning Zahra itu Araya ". Batin Gus Fahmi.

" Aku yakin, tidak salah lagi berarti perempuan itu adalah Ara, adik kecil yang pernah menggangguku saat Aku sedang hafalan. Dan Dia juga Adik yang selalu Aku rindukan ". Batin Gus Fahmi lagi. Setelah itu Ia pun pergi, karena tak ingin lancang mencuri dengar pembicaraan Bunyai nya.

Kem****bali ke depan ndalem

" Bunda, kang - kang ini tadi ngusir Ara Bunda ". Adu Zahra kepada Ummi Farida sambil menunjuk ke arah Gus Ahmad.

" Mboten, Ummi. Ahmad mboten ngusir Ning Zahra. Tadi Ahmad hanya curiga sama Ning Zahra yang mencari Abah. Soalnya kan Ummi tahu sendiri kalau bukan karena melanggat peraturan, maka Abah ndak akan manggil santri putri selain yang sudah kuliah ". Ucap Ahmad mencoba memberikan pembelaan untuk dirinya sendiri.

" Udah kalian ndak usah ribut. Ini hanya salam paham. Ndak usah diperpanjang ". Ucap Ummi membuyarkan debat antara Ara dan Ahmad.

" Nggih Ummi Ara/Ahmad minta maaf ". Ucap Ara dan Ahmad bersamaan.

" Iya ndak apa - apa. Sini Ummi perkenalkan satu sama lain. Biar ndak salah paham lagi " Ucap Ummi Farida.

" Zahra perkenalkan ini Ahmad . Ahmad itu putra bungsu Bunda ". Ucap Ummimemperkenalkan Gus Ahmad ke zahra. " Dan Ahmad perkenalkan ini Ning Zahra putri bungsu Abah Ali ".

" Maaf ya Gus. Ara ndak pirso kalau tadi itu Gus Ahmas. Soalnya Ara baru kali ini ketemu sama Njenengan Gus ". Ucap Zahra sambil menunduk ke bawah, karena merasa bersalah.

" Ndak apa - apa kok Ning. Saya juga minta maaf, karena tadi sempat bilang kasar, bahkan sampai menyuruh Ning Zahra kembali ke pesantren ". Ucap Ahmad menyesali perbuatanya.

" Iya Gus ndak apa - apa. Lagian ndak Ara masukin ke hati kok " Ucap Ara mencoba mencairkan suasana.

" Oh iya Gus. Kalau Njenengan manggil Ara ndak usah pake Ning. Ara ndak enak sama santri yang lainya. Panggil aja Ara ". Ucap Ara

" Ya sudah kalau begitu Saya manggilnya Ara. Tapi Ara juga kalau manggil saya ndak usah pake Gus, manggilnya Kak Ahmad aja " Ucap Ahmad.

" inggih Kak ". Ucap Ara.

" Ekhemm,,,Kok jadi Ara sama Ahmad sih yang ngobrol ". Ucap Ummi sambil cemberut.

" Ngapunten, Ummi ". Ucap Ara dan Ahmad bersamaan lalu keduanya tiba - tiba terdiam, karena malu berbicara secara bersamaan

" Oh, iya Bunda. Kenapa Ara disuruh untuk ke ndalem ". Ucap Ara mencoba menetralakan suasana yang sempat canggung

" Oh,,,iya,,,Bunda sampe lupa. Duduk dulu Ra nanti Bunda kasih tahu ". Ucap Ummi Farida.

" Ya sudah Mi Ahmad ke kamar dulu Mi ". Ucap Ahmad

Ahmad pun berlalu masuk ke daman kamarnya.

" Gini, Ra. Sebanarnya yang menyuruh Ara kesini itu Bunda. Maksud Bunda menyuruh Ara kesini, karena Bunda mau minta bantuan Ara untuk bantu - bantu Bunda mengurus ndalem. Itu juga kalau Ara mau ". Pinta ummi Farida penuh harap sambil memegang kedua tangan Zahra

.

" Aduh gimana ya??? Aku sebenarnya pingin jadi santri biasa aja,,,Aku belum kepikiran buat jadi abdi ndalem untuk saat ini ". Batin Zahra. Tapi apalah daya. Zahra tidak bisa menolak karena ia merasa tidak enak hati.

" Oke bunda tapi, apakah Zahra boleh tetap ikut mengaji seperti santri lainya? ". Tanya Zahra yang dijawab dengan anggukan oleh Ummi Farida.

" Bunda baik banget. Makasih Bunda ". Ucap zahra sambil memeluk umi.

*

*

Fahmi pov

"Bismillahirrohmanirrohim,,,,Alhamdulillahilladzi qod wafaqi lil'ilmi,,,,,,,,,,". ahmad duduk di pematang sawah sambil mencoba menghafalkan bait Bait nadham Kitab Imrithi.

" Itu orang duduk dipinggir sawah kira - kira lagi ngapain ya? ". Tanya Ara kecil pada dirinya sendiri.

" kayaknya Dia lagi ngapalin sesuatu deh, Aku ganggu aja ah,,,,Aku dorong aja Dia biar Dia jatuh ke sawah." pikir Zahra kecil sambil mendekati Fahmi.

" 1, 2, 3, byurrr ". Zahra tertawa sambil neninggalkan Fahmi yang jatuh kesawah.

" Aduh,,,,siapa sih anak kecil tadi, beraninya dia dorong Aku ". Ucap Fahmi mengomel sambil berusaha bangkit dari lumpur

*

*

*

*

*

SEKEDAR INFO.

Teman² kalau santri yg jadi abdi ndalem itu biasanya jadwal ngajinya beda sama santri biada dikarenakan mereka memiliki kesibukan yg lebih yaitu mengurus rumah dan kebutuhan sehari - hari keluarga kyainya. Tapi biarpun mrk sibuk, mrk termasuk santri yg mendapat lbh byk kaberkahan dari pak kyainya krena mrk santri yg paling dekat dg kyai.

Jangan lupa Like, Vote n Comment sebanyak banyaknya😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!