NovelToon NovelToon

Terjerat Hasrat Ceo Cantik

1

Erland Putra, seorang petarung handal, dia menjadi korban penculikan saat dirinya masih bayi dan mendapatkan kekerasan dari orang tua angkatnya. Padahal dia anak dari seorang mafia.

Setelah dewasa dia malah mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya.

Sebuah pertemuan tidak sengaja mempertemukan dirinya dengan seorang gadis di masa lalu, gadis yang pernah dia tolong saat gadis itu di culik oleh ayah angkatnya. Gadis itu bernama Eliana, seorang CEO cantik yang sangat angkuh.

Karena Eliana mengetahui Erland adalah orang yang menolongnya dulu, membuat dia terobsesi ingin memiliki Erland. Padahal Eliana akan membenci Erland jika dia tahu siapa Erland sebenarnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di salah satu ruangan rumah sakit, terlihat ada seorang pria berjalan dengan santai, suasana begitu sangat sepi. Dia melihat ada bayi bernamakan Juan Wiliam, pria itu dengan tergesa-gesa membawa sang bayi sebelum terciduk banyak orang.

Beberapa menit kemudian, berita hilangnya sang tuan muda telah menggemparkan rumah sakit, Tuan Mario Wiliam begitu marah besar, dia memarahi anak buahnya karena tidak becus menjaga rumah sakit ini, "Saya tidak mau tau, kalian harus cepat menemukan anakku."

Para pengawal hanya bisa mengiyakan, mereka pasti akan dipecat atau mungkin dihukum secara sadis jika tidak bisa menemukan juga sang tuan muda.

Tuan Mario tidak ingin istrinya mengetahui hal ini, karena saat ini kondisi istrinya masih lemah, dia masih di rawat setelah pasca melahirkan, pastinya belum siap menghadapi masalah yang besar seperti ini.

"Juanku dimana Pa?" tanya Nyonya Vera kepada suaminya.

Tuan Mario bingung untuk menjawab pertanyaan sang istri "Juan masih harus di ruang inkubator,"

"Aku ingin melihatnya, boleh kan?" lirih Nyonya Vera, dari semenjak melahirkan, dia belum juga melihat bayinya karena Nyonya Vera harus di operasi.

"Nanti saja, lebih baik kamu jaga kondisi kesehatanmu."

Nyonya Vera pun terdiam pasrah, dia memang tidak bisa menentang suaminya.

Tuan Mario adalah seorang mantan mafia yang menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaannya, dia akan menyingkirkan siapapun yang berani menghalangi jalannya.

****************

"Bayi siapa ini Mas?" tanya sang istri kepada suaminya, dia kaget tiba-tiba suaminya pulang membawa seorang bayi.

"Jangan banyak tanya, urus saja bayi ini." bentak pria yang bernama Riko, dia terpaksa membawa bayinya Tuan Mario karena dendam, Tuan Mario telah membunuh kedua orang tuanya, sampai dia jatuh miskin, karena itu dia akan membesarkan anaknya dengan penuh penyiksaan.

"Tapi mas..." Kinar berhenti berucap begitu melihat suaminya menatap tajam kepadanya.

Dengan ragu-ragu Kinar membawa bayi yang dibawa Riko ke dalam pangkuannya.

"Oa...oa...oa..." Bayi itu menangis.

Kinar menatap sang bayi dengan tatapan iba, lalu berganti menjadi tatapan penuh kasih sayang, berulang kali dia mendapatkan KDRT dari sang suami tapi dia tetap bertahan karena tidak memiliki siapa-siapa lagi selain suaminya.

"Bagaimana kalau kita beri nama dia Erland Putra?" tanya Kinar kepada suaminya, dia memang di vonis mandul, padahal dia sudah menyiapkan sebuah nama untuk anaknya kelak.

"Terserah kau saja."

Sudah tiga jam anak buah Tuan Mario mencari Juan, tapi sampai saat ini belum ada titik terang, Tuan Mario tidak berani melaporkan kejadian itu kepada polisi karena dia tau pasti anaknya di culik oleh salah satu orang yang dendam kepadanya.

"Maaf tuan, saya sudah berusaha mencari tuan muda kemana-mana, tapi kami belum juga menemukannya." kata salah satu anak buah Mario, dia mengatakannya dengan ketakutan.

"Brengsek! Awas saja kalau sampai aku menemukan orang yang menculik anakku, aku akan mematahkan lehernya dengan tanganku sendiri." Tuan Mario mengepalkan tangannya.

Sekarang ini Tuan Mario harus mencari cara untuk membuat istrinya diam, dia teringat dengan salah satu pembantunya yang melahirkan seorang anak di hari yang sama.

"Bukankah ada pembantu yang meminta cuti melahirkan hari ini?" tanya Tuan Mario kepada Asistennya.

"Iya Tuan, pembantu itu bernama Darmi." jawab sang asisten. Dia memang harus menghapal siapa saja nama pembantu di mansion.

"Cepat cari tau apa Darmi sudah melahirkan?" tanya Tuan Mario kepada asistennya.

"Iya tuan." Asisten Ken segera mencari tau soal pembantunya yang cuti dulu karena akan melahirkan.

Setelah mendapatkan informasi yang akurat, Asisten Ken segera melaporkan informasi yang diminta tuannya.

"Darmi telah melahirkan seorang anak laki-laki, Tuan." lapor Asisten Ken kepada tuannya.

"Bawa bayi itu, beri dia uang untuk tutup mulut, katakan padanya anggap saja hari ini dia tidak melahirkan anak, dan larang dia untuk menginjakan kaki ke Mansionku lagi." titah Mario kepada Asisten Ken.

"Tapi Tuan..." Asisten Ken tidak tega untuk melakukan tugas itu, apalagi harus merebut bayi dari Darmi yang baru saja kehilangan suaminya yang mati karena kecelakaan.

"Kau mau membantah?" bentak Tuan Mario.

"I-ya baik Tuan." Asisten Ken terpaksa harus melakukan perintah dari tuannya, dia segera pergi bersama tiga pengawal.

Tuan Mario terpaksa melakukannya karena dia tidak ingin istrinya bersedih, apalagi kondisinya sedang tidak stabil.

Tuan Mario menyuruh beberapa pengawal untuk terus mencari anaknya sekaligus orang yang telah menculik darah dagingnya itu. "Jangan pernah kembali sebelum menemukan anakku, kalau sampai tiga hari kamu tidak menemukan anakku juga. akan ku pecat kalian."

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....

2

Darmi enggan memberikan bayinya kepada Asisten Ken, mengapa nasibnya harus seperti ini, baru saja dia kehilangan suaminya, sekarang kesedihannya semakin bertambah karena di rebut paksa oleh Asisten Ken.

Darmi melahirkan puteranya secara normal, bahkan Darmi sudah bisa pulang ke rumahnya.

"Aku mohon Asisten Ken, tolong jangan ambil Regaku, aku gak punya siapa-siapa lagi selain bayiku ini." Darmi menangis tersedu, dia tidak sanggup kehilangan puteranya.

Asisten Ken sebenarnya sangat kasihan kepada Darmi, tapi dia tidak punya pilihan lain, dia tidak mungkin bisa membantah tuannya. "Maafkan saya, saya harus mengambil bayi ini, kami tidak memiliki waktu yang banyak untuk mencari bayi lagi."

Apalagi nyonya Vera ingin sekali melihat bayinya, dia pasti akan curiga kalau suaminya terus melarangnya untuk melihat anaknya sendiri.

Asisten Ken memberikan sebuah koper yang berisi uang sepenuh koper itu, "Pergilah kemana pun yang kau mau, jangan pernah menginjakan kaki lagi di Mansion Wiliam, anakmu pasti akan tumbuh dengan baik."

Darmi hanya bisa menangis, betapa sakit hatinya karena harus kehilangan anak baru saja dia lahirkan, Rega.

Darmi menatap dengan tatapan sendu, air matanya terus mengalir, dia memandangi anaknya yang ada di gendong Asisten Ken, membawa pergi anaknya, "Oh tidak, Regaku."

"Mengapa aku harus kehilangan anakku oh Tuhan?"

Darmi masih belum bisa menerima perpisahan ini, sangat menyakitkan, walaupun Rega baru saja hadir beberapa jam di dalam hidupnya, tapi dia yang telah mengandung Rega selama 9 bulan ini, sebuah rasa sayang dan cinta yang tercipta begitu lama dari seorang ibu untuk anaknya dari sebelum anak itu dilahirkan ke dunia.

****************

8 Tahun kemudian....

Erland Putra mendapatkan perlakuan buruk dari ayah angkatnya, di usia seperti itu dia harus mencari uang sendiri untuk makan. Dulu saat mama angkatnya masih hidup, ada yang membelanya, tapi kini tak ada yang melindunginya lagi, bahkan badannya banyak luka lebam karena sering di siksa oleh Riko.

Malam ini Erland tidak diperbolehkan makan oleh Riko karena hanya mendapatkan uang sedikit.

Erland menelan air ludahnya sendiri memperhatikan Riko yang sedang menikmati makan malamnya.

"Erland lapar, ayah." lirih Erland sambil memegang perutnya yang terasa sangat perih karena belum makan dari pagi.

"Gak ada jatah makan hari ini buat kamu, salah sendiri mengapa tidak menghasilkan uang, cuma goceng, cukup buat apa?" Sama sekali tidak ada rasa kasihan di diri Riko untuk anak angkatnya itu.

"Cepat masuk kamar!" bentak Riko kepada Erland.

Erland segera masuk ke dalam kamar, dia menahan diri untuk tidak menangis, kalau dia menangis Riko pasti akan menyiksa dirinya.

Erland memegang perutnya yang sangat terasa begitu perih, tubuhnya terasa lemas, dia duduk di sudut kamar dengan memeluk kedua lututnya, mata Erlan berkaca-kaca, dengan cepat dia menghapus air matanya yang menetes dipipi.

Tidak boleh menangis!

Tidak boleh menangis!

Kalau aku menagis ayah akan memukulku!

Erland terus menguatkan dirinya sendiri.

"Kak Erland!"

Erland mendengar suara Chelsea, adik kelasnya di Sekolah Dasar, dia memanggil Erland di balik jendela.

Chelsea tau ayahnya Erland sangat kejam karena itu dia memanggil Erlan dengan begitu pelan, dia ingin memberikan makanan untuk Erland di dalam kantong kresek.

Erland segera membuka jendelanya, "Chelsea?"

"Kenapa kamu kesini?" bisik Erland.

"Ini ada makanan buat Kak Erland." Chelsea memberikan nasi dan lauk yang ada di dalam kantong kresek itu untuk Erland.

Karena lapar sekali, Erland tidak bisa menolaknya. "Terimakasih Chelsea."

Chelsea menganggukan kepala, dia segera pergi dari sana karena takut ketahuan Riko, apalagi ayahnya, ayahnya Chelsea sangat tidak menyukai Erland yang berasal dari keluarga sangat miskin.

Erland segera memakan makanan pemberian dari Chelsea, dengan begitu lahap.

Anak seusia itu sudah mempertanyakan mengapa dunia begitu kejam kepadanya? Terkadang dia merasa iri melihat anak seusianya yang dimanja oleh kedua orang tuanya.

Apalagi tadi saat dia melewati toko mainan, dia memperhatikan ada seorang anak laki-laki dibelikan banyak mainan oleh ayah dan ibunya.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....

3

Berbeda kehidupannya dengan Erland. Juan Wiliam, sebuah nama yang seharusnya milik Erlan Putra. Juan menjalani kehidupan yang sangat bahagia, dia begitu di manja oleh nyonya Vera, apapun yang dia mau pasti akan dibelikan.

Apalagi hari ini dia belikan banyak mainan oleh mama dan papanya.

"Juan suka mainannya?" tanya sang mama.

"Suka sekali." seru Juan. "Makasih mah, makasih pah."

"Sama-sama sayang." Nyonya Vera langsung memeluk Juan dengan lembut.

Tuan Mario tidak menanggapi perkataan Juan, dia segera pergi ke kamarnya menaiki anak tangga satu persatu.

Juan merasa canggung kepada papanya. Tuan Mario selalu bersikap dingin kepadanya walaupun Juan sudah melakukan banyak cara untuk merebut hati papanya, mungkin karena Tuan Mario tau betul bahwa Juan yang 8 tahun hidup bersamanya bukanlah Juan yang sebenarnya. Tuan Mario melakukan semua itu hanya demi istrinya. Sampai sekarang Tuan Mario masih mencari anak kandungnya.

...****************...

Malam ini ada acara makan malam antara keluarga Tuan Mario dengan Tuan Adnan, Tuan Adnan adalah pendiri Alaska Corp, salah satu perusahaan terbesar di negeri ini bahkan memiliki banyak cabang di luar negeri.

Sudah lama Tuan Mario mengicar perusahaan Alaska Corp ini bahkan dia sudah menanamkan saham yang besar disana, berharap bisa menguasai Alaska Corp.

Adnan memiliki seorang putri yang sangat cantik, masih berusia 6 tahun, lebih muda dua tahun dari Juan. Mamanya Eliana meninggal dua tahun yang lalu karena gagal jantung.

Nyonya Vera begitu sangat menyukai Eliana, mungkin karena dia berharap memiliki anak perempuan, sayangnya dia divonis tidak akan memiliki anak lagi.

Nyonya Vera memberikan segelas susu kepada Juan dan Eliana. Dia memperhatikan mereka berdua, "Aku rasa anak kita cocok sekali." katanya kepada Tuan Adnan.

Tuan Adnan yang sedang makan, dia berhenti sejenak memperhatikan Juan dan Eliana sambil tersenyum, "Iya mereka cantik dan tampan."

"Bagaimana kalau kita jodohkan mereka?" usul Tuan Mario, dia rasa kini Juan memiliki makna yang berharga, dengan kelak mereka menikahkan Juan dan Eliana, Juan bisa menjadi penguasa di Alaska Corp, tentu saja akan menjadi miliknya.

Tuan Adnan hanya terkekeh, "Kalau saya setuju saja, tapi itu gimana keputusan Eliana nanti jika sudah dewasa, apalagi sekarang mereka masih kecil."

Tuan Mario sangat kecewa tapi dia tidak bisa memaksa keputusan sang Direktur Utama. "Hahaha... baiklah nanti kita bahas lagi kalau anak kita sudah dewasa." ucap Tuan Mario, dia mengelus rambut Juan.

Juan menengadah memandangi sang papa, dia tersenyum, untuk pertama kalinya Tuan Mario mengelus rambut anaknya.

Eliana tidak memberikan respon apa-apa, dia belum mengerti dengan pembicaraan ketiga orang dewasa tersebut.

Malam itu Eliana terlihat begitu sangat ceria, dia sudah bisa melupakan rasa sedihnya saat kehilangan mamanya.

Namun telah terjadi peristiwa yang mengerikan untuknya, setelah dia berusia 9 tahun, dia culik oleh seorang penjahat, karena itu dia memiliki trauma karena melihat seorang anak laki-laki disiksa secara brutal oleh si penculik itu gara-gara membantu Eliana melarikan diri.

Karena itu Eliana mengalami gangguan kepribadian, dia lebih suka menyendiri, takut dengan orang asing, sangat takut dengan kegelapan. Bahkan dia tidak bisa tersenyum walau papanya sudah memanggil banyak badut dan pelawak ke rumahnya. Mungkin karena rasa bersalahnya kepada anak lelaki yang menolongnya, Eliana memilih melarikan diri sendirian karena anak lelaki itu terus saja menyuruhnya untuk pergi.

Walaupun pada akhirnya penculiknya sudah tertangkap, namun Eliana tidak menemukan anak lelaki itu di tempat dia di sekap, entah anak lelaki itu dibunuh dan disembunyikan mayatnya atau dia juga melarikan diri setelah Eliana pergi.

...****************...

"Lari, cepat lari!"

Eliana tersentak dari mimpinya, dia segera bangun untuk mengatur nafasnya, hampir saja dia kehilangan nafas gara-gara mimpi buruk itu.

Gadis berusia 22 tahun itu beranjak dari ranjangnya, dia membuka pintu kamar untuk menikmati udara pagi, mungkin saja dengan begitu rasa takutnya akan menghilang.

Eliana berdiri di tepi balkon memandangi para ART yang sedang membersihkan halaman mansion yang begitu luas.

Tuan Adnan meninggal dua tahun yang lalu karena kecelakaan, karena itu Eliana dituntut untuk mempimpin perusahaan, kecuali jika perusahaan itu dia serahkan kepada pemegang saham kedua, Tuan Mario Wilson.

Eliana merasa kematian papanya tidak wajar karena itu dia masih mencari siapa yang telah membuat papanya meninggal.

Para ART yang sedang bersih-bersih si halaman rumah, mereka memperhatikan Eliana yang sedang berdiri di balkon, walaupun baru bangun tidur, Eliana terlihat sangat cantik dan mempesona.

Eliana memejamkan matanya dan menghirup udara dengan pelan.

Anak laki-laki itu, apakah dia masih hidup? Jika iya, apakah dia hidup dengan baik? Akan aku jadikan dia suamiku jika dia masih hidup.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!