NovelToon NovelToon

Daring Cinta

Bab 1 - Kebahagiaan Sesaat

Kyira begitu dia dipanggil oleh orangtuanya. Kyira Salah satu anak pengusaha di sebuah kota Besar di Indonesia. Orang tuanya baik kepada semua orang tanpa terkecuali Kyira begitu juga.

Kyira hidup dengan penuh berkecukupan meskipun demikian dia ramah, dan sangat peduli kepada orang sekitar. Hingga dia memiliki inisiatif sendiri membangun sebuah usaha yang membuatnya mandiri. Meskipun orang tua nya tidak menyarankan.

Kyira Natasha di Sekolah terkenal dengan anak yang cerdas dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Bahkan dia memiliki segudang prestasi karena kecerdasannya tidak hanya itu kyira juga memiliki seni bela diri serta bakat lainnya yang dimiliki. Sehingga di sekolah menjadi primadona. Karena hal itu lah membuat sebagian wanita di sekolahnya membenci Kyira.

Leta, Mier dan Pyla dari ketiganya paling dominan membenci Kyira adala Leta. Karena Leta membenci semua kehidupan sempurna Kyira. Kyira memiliki seorang pacar bernama Alveto Nata biasa dipanggil Veto. Seorang laki-laki penggila basket, tinggi badannya sekita 170 cm.

Kyira dan Veto memiliki hubungan pacaran yang baik, semua dilakukan dengan kegiatan sekolah. Bahkan ketika berdiskusi tentang pelajaran pun selalu berdua. Membuat semua orang iri atas kebersamaannya. Veto selalu disibukkan dengan kegiatan basketnya, terkadang jarang bertemu Kyira disebabkan sekolah mereka akan mengadakan kompetisi dengan sekolah lain.

Namun, Kyira memiliki seorang teman yang tidak terlalu dekat namun selalu membantunya dalam merekomendasikan sebuah buku dia adalah Albert Syekam dipanggil Albert. Meskipun Albert anak yang kutu buku dan culun, kyira senang berteman dengannya. Hingga suatu saat terjadi sesuatu pada Albert. Biasanya Albert dijemput oleh sopirnya, namun hari ini datang terlembat karena ada sesuatu. Hingga mereka janjian di toko buku tempat biasanya. Gang yang dilewati Albert memang cepat menuju toko tempat biasanya namun disana terdapat banyaknya gangguan.

Tiba... Tiba.

"Waah ada mangsa baru nie," ucap preman tersebut.

"Hei, serahkan uang mu atau pisau ini akan menusuk ke perutmu," ucap preman tersebut.

Albert gemetar dengan apa yang terjadi padanya, hingga dia menyerahkan uang tersebut dengan pasrah.

Namun.

"Stop, Jangan ganggu albert," ucap Kyira.

Albert pun segera berlindung di belakang punggung Kyira. Kyira pun menenangkan Albert agar berusaha tenang, Albert tenang tidak gemetaran lagi. Sebenarnya Kyira sudah membuat persiapan, dia menelpon Veto untuk datang dengan teman-teman namun sampai sekarang Veto belum muncul juga. Terpaksa Kyira bertindak sendiri melawan 3 preman tersebut.

Kyira pun berkelahi dengan preman tersebut, satu persatu tumbang, namun ada satu preman yang membawa pisau hingga Kyira harus berhati pada benda tajam tersebut. Ketika Kyira mengelak lengan kirinya terkena irisan pisau tersebut namun belum sampai disitu Kyira pun mengunci pukulan kuat ketubuh preman tersebut. Preman tersebut pun lari dengan sekencang-kencangnya.

"Kyira, Banguuun," ucap Albert menggoyang badannya Kyira.

Mobil Albert datang tepat waktu dan segera membawa Kyira ke Rumah Sakit. Albert tidak berhenti-hentinya menangis karena kejadian tersebut.

"Kok, gang nyo kosong. Aku kan telat 10 menit, dimana Kyira," gumam Veto.

Namun, sebelum beranjak Veto menemukan sebuah bercak darah dan sebuah gelang pemberiannya untuk Kyira betapa terkejutnya dia gelang tersebut memang punya Kyira.

"Loe, tolong cari Rumah Sakit yang terdekat dari Gang Sifik carikan atas nama Kyira Natasha," baik bos kata anak buah Veto.

Veto pun segera memacu kecepatan motornya untuk mencari keberadaan Kyira. Maafin gue Kyira kalau gue tepat waktu nggak bakal kehilangan loe beginie, ini semua salah gue gumam Veto dalam hati.

Kyira pun masuk ke dalam sebuah ruang dan dokter segera memeriksa keadaan Kyira Natasha. Albert pun segera menelpon orang tua nya Kyira, dan sopirnya disuruh untuk menyelesaikan administrasi rumah sakit.

Dalam beberapa menit kemudian, pemeriksaan pun selesai. Dokter pun membolehkan Albert untuk menjenguk pasien.

"Maafin saya Kyira telah membuatmu terluka," gumam Albert dengan wajah sedih kepada kyira.

"Argh tidak apa-apa, itu namanya real life kan seni bela diri gue akhirnya berguna untuk membela orang lain" gelak tawa muncul dari Kyira.

"Kyira, kamu tidak apa-apakan nak, apa yang luka? gimana?" mama nya Kyira mengomel nanya mulu' tentang keadaan kyira.

"Ma, Kyira baik-baik saja kok. Hanya lengan yang luka, kata dokter Kyira pingsan karena belum makan siang. Tapi barusan sudah makan kok, dibelikan oleh Albert," ucap Kyira.

Kyira pun menceritakan kronologisnya kepada mama nya. Mama nya mendengarkan seksama dan memberikan nasehat agar Kyira ke depannya bisa lebih menjaga diri. Kyira pun menggangguk atas nasehat mama nya. Gelak tawa pun muncul di antara ketiganya, karena kepolosan dari Albert yang membuat mereka tertawa.

Di tengah gelak tawa, munculah Veto langsung memeluk Kyira. Kyira pun sakit karena pelukan tersebut, sehingga membuat mamanya kesal.

"Sayang, aku benar-benar minta maaf tidak datang tepat waktu," ucap Veto dengan nada penyesalan.

Saat Kyira mau bicara, mama malah mengeluarkan kalimat ketidaksukaan terhadap Veto.

Veto hanya diam membisu dengan Omelan mamanya Kyira. Wajar jika mamanya Kyira memarahinya karena tidak menjaga Kyira dengan baik.

"Kamu gimana sih Veto,mama mengijinkan kamu pacaran dengan Kyira agar bisa menjaganya, sekarang jadi begini mama sulit untuk percaya pada Veto lagi," ucap mama Kyira dengan wajah kesal.

"Sudah ma, jangan salahkan Veto," ucap Kyira menenangkan suasana.

"Gak apa-apa sayang, kamu jangan merasa bersalah ya," ucap Kyira bicara dengan Veto.

Mama Kyira pun hanya diam saja dengan dengan pembelaan Kyira tersebut pada Veto. Baginya wajar memarahi pacar anaknya Veto, karena mama Kyira selalu berpesan pada Veto untuk menjaga anaknya dengan baik.

Di sela perdebatan itu, dokter menyarankan agar semuanya keluar dari kamar pasien. Karena pasien harus beristirahat. Mama, Albert dan Veto pun berpamitan dengan Kyira.

"Sayang, mama pulang sebentar yaa," ucap Mama Kyira.

"Biar aku saja yang menjaga disini," ucap Veto.

"Tidak perlu, biar Albert saja menjaga Veto, agar Tante merasa tenang, tolong kamu maklumi kekhawatiran Tante yaa Veto," ucap Mama Kyira dengan wajah yang masam.

"Tante, maaf Albert tidak bisa bantu jaga karena papa dari tadi nelpon aku, di suruh pulang, jadi biar Veto saja menemani Kyira ya," ucap Albert pamitan.

Albert pun meninggalkan Kyira, Veto dan mama nya Kyira dalam ruangan tersebut.

"Oke kalau gitu, kamu jaga kan anak Tante, jadi jangan mengulang kesalahan yang sama, Tante di rumah hanya sebentar saja, agar kamu bisa beristirahat di rumah," ucap Mama Kyira.

Mama Kyira pun berpamitan dan mencium kening Kyira. Veto hanya menundukan pandangan dan meminta maaf.

Mama Kyira pun memakannya.

Mama Kyira pun keluar dari ruangan tersebut.

Sore pun menjelang menuju peraduannya.

🌹🌹🌹🌹🌹

Bab 2- Albert vs Vito

Setelah mama Kyira pulang, Veto meminta izin pada Kyira untuk keluar sebentar. Saat Albert ingin masuk ke dalam mobilnya, Veto memanggil Albert dari kejauahan.

Albert pun menoleh ke belakang.

Veto pun mengajak Albert untuk berbicara, keduanya pun menjauh dari tempat parkir.

"Albert, gue perlu bicara sama loe," ucap Veto dengan penuh amarah.

Mereka berdua pun menjauh dari Rumah Sakit dan menuju taman yang biasa tempat orang-orang bersantai.

"Plaaak, kepalan tangan kanan Veto mendarat ke wajah Albert, loe tau nggak kesalahan loe Albert!" ucap Veto.

Yang di ajak bicara diam saja tanpa perlawanan. Albert hanya menyeka darah yang keluar dari bibirnya.

"Loe kenapa bisa ada dilokasi, dan kenapa loe nggak telpon gue duluan ketika Kyira masuk Rumah sakit?" ucap Veto geram dengan penuh amarah.

"Cukup Veto! tangan loe mau mukul gue. Mana sempat gue berpikir nelpon Loe, yang terpikir dibenak gue keluarganya Kyira yang harus tahu keadaannya meskipun loe pacarnya," ucap Albert dengan nada tenang.

"Kalau loe, bukan temannya pacar gue. Sudah habis loe babak belur disini, satu hal lagi jangan pernah berpikir loe mau mengambil Kyira dari hidup gue. Karena gue sangat mencintai Kyira," ucap Veto mengancam.

"No problem, gue sama Kyira hanya sekedar berteman. Yang pasti gue tidak mau loe nyakiti Kyira, kalau ada apa-apa gue pasti beri pelajaran sama loe" ucap Albert geram ingin memukul tapi dia tahan tangannya untuk tidak menyentuh pipi Veto.

" Loe mau beri gue pelajaran, pelajaran apa matematika, kimia atau pelajaran lain. Ohya gue lupa loe kan siswa tercerdas di sekolah kita, tapi sayang loe culun melindungi diri sendiri saja nggak bisa, malah dilindungi sama cewek," ucap Veto dengan nada mengejek dan tertawa terbahak-bahak.

Albert menahan emosinya jangan sampai amarahnya akan keluar dan membuat orang di depannya terbaring di Rumah Sakit.

[Kalau bukan karena peringatan papa, udah aku pukul Veto babak belur, sabar semua demi masa depan, kalau aku macam-macam berdampak pada karyawan perusahaan, argh buat kesal saja deh, ehm kesal banget rasanya] gumam Albert menahan emosinya.

Veto pun berbicara tanpa henti mengejek keculunan dan ketidakmampuan Albert membela dirinya. Tiada henti Veto terus saja mengejek dirinya.

"Ini baru hal pertama loe dapat pukulan dipipi satu kali, lain kali gue akan mukul babak belur muka loe kalau gue putus Kyira," ancam Veto kepada Albert.

Veto pun pergi meninggalkan Albert sendirian. Ponsel Albert pun berbunyi.

" Hello mom, Albert kabarnya kamu masuk rumah sakit. Gimana keadaanmu sekarang? " gumam Mama Albert.

" Albert baik-baik saja kok mom, nanti Albert pulang dan menceritakan semuanya," ucap Albert dengan nada tenang.

"Baik, mom akan pulang lebih awal dan memasakan masakan kesukaanmu, tapi dengan syarat kamu makannya di rumah," ucap Mama Albert.

Percakapan pun terputus, Albert kembali ke rumah sakit untuk mengobati pipi nya yang habis di pukul oleh Veto. Dia tidak mau membuat mama nya khawatir, karena klo mama nya melihat hal itu. Hal pertama yang dilakukan pasti akan menelpon papa nya, dana papa nya Veto seorang Mafia Internasional. Sedang Mama Nada, mama nya Albert seorang pengusaha yang diberikan oleh papanya Albert.

Setelah selesai di obati, Albert keluar dari ruang tersebut. Ketika menuju pintu keluar rumah sakit bertemu dengan mama nya Kyira.

"Albert, Tante mau minta tolong sama kamu. Tolong tebus obat ini ya, tante nggak tega meninggalkan Kyira sendirian dengan Veto,"ucap Mama Kyira sambil menatap muka Albert.

"Tunggu, kenapa dengan muka kamu" ucap Mama Kyira.

"Ehm, aku baik-baik saja kok Tante, tunggu ya nanti Albert membelikannya," ucap Albert meninggalkan mama Kyira di dekat parkir.

Albert pun menelpon anak buah untuk membeli resep obat tersebut, dalam hitungan 10 menit obat tersebut sudah ditangan Albert, Albert pun memeriksanya dan benar semua obat tersedia dengan aman.

Albert pun menemui mama Kyira,

"Ini Tante, bukankah Tante mau pulang ya, kok masih di sini," ucap Albert sambil memberikan resep obat tersebut.

"Albert temani Tante yaa kembali ke ruang pasien," ucap Mama Kyira.

Keduanya pun menuju ke ruangan pasien Kyira. Saat masuk keduanya tidak melihat ada Veto yang menjaga Kyira.

Albert dan mama Kyira pun sampai dikamar pasien tempat Kyira berada. Dan melihat kondisi Kyira. Mama Kyira pun sempat bertanya pada anaknya tentang keberadaan Veto.

"Kyira, kemana kah Veto? kan tadi minta tolong jagain kamu," ucap Mama Kyira bertanya.

"Tadi aku meminta belikan sesuatu ma, jadi dianya keluar," ucap Kyira membela pacarnya.

Albert dari tadi sibuk memeriksa ponselnya. Karena mama nya selalu nanya kapan sampai di rumah, hingga membuat Albert gelisah kalau sering ditanya begini.

[Ehm, gimana yaa cara bicara dengan mama Kyira, karena males banget berurusan dengan Veto, argh harus bilang sekarang deh, daripada ketemu Veto males banget] gumam Albert dalam hati.

Albert pun berpamitan dengan mama nya Kyira, karena mama nya sudah menelpon dari tadi menyuruhnya pulang.

"Cepat sembuh ya Kyira, tante Albert permisi pulang dulu ya," ucap Albert berjalan perlahan menuju pintu keluar.

"Ya, hati-hati ya Albert dan terima kasih sudah membelikan obatnya," ucap mama nya Kyira.

Albert pun bergegas menuju mobilnya dan segera pulang.

Saat mendekati meja resepsionis mereka berdua berpas-pasan dengan Veto. Albert pun tidak memperdulikan dan pergi begitu saja.

Veto hanya memandang Albert dari kejauahan.

"Kok ada Albert bukannya tadi sudah pulang ya, jangan-jangan dikamar Kyira ada mamanya," gumam Veto.

Veto pun memeriksa ponselnya, ternyata Kyira mengirim pesan padanya.

"Veto, beliin buah dan gambar yang aku kirim ya, mama sekarang di sini," ucap Kyira memberi tahu.

"Baik sayang, terima kasih," ucap Veto menjawab pesan tersebut.

"Yaa sudah beli lah, agar mama curiga kamu lama ke sini," ucap Kyira mengirim pesan.

"Oke sayang," ucap Veto membalas pesannya.

Veto pun kembali ke market yang dekat dengan rumah sakit, untuk membeli keperluan Kyira.

Setelah selesai beberapa menit dia pun kembali ke ruang Kyira di rawat.

"Siang Tante, maaf tadi membelikan keperluan Kyira," ucap Veto pada mama Kyira.

"Oke tidak apa-apa, Tante mau pulang dulu, jagain Kyira yaa, atau kamu telpon mama mu dulu atau gimana?" ucap Mama Kyira bertanya.

"Mama sudah aku kabari kok Tante, kalau pakaian sedang diantarkan ke sini," ucap Veto menjawab.

"Ohw baguslah kalau begitu, Tante bisa tenang kalau begitu," ucap Mama Kyira.

Mama Kyira pun kembali pamit, kali ini dia benar-benar pamit, karena di rumah sedang tidak ada orang, sebab papa nya Kyira sedang berada di luar kota.

🌷🌷🌷🌷🌷

Bab 3 - Pulang ke rumah

Albert pun sampai dirumah, dia pun menceritakan semua kronologis yang terjadi. Bahkan Albert menceritakan kepada mama nya wanita pertama yang melindungi. Mama hanya tersenyum mendengar semua pernyataan Albert.

"Apakah kamu menyukai wanita itu Albert?" ucap mamanya bertanya dengan senyumannya.

"Iih mama buat aku malu saja deh," ucap Albert malu-malu.

"Kalau suka tinggal bilang sayang, jangan disimpan begitu, kasian lihat anak mama yang ganteng ini jadi tersiksa karena cinta pada pandangan pertama," ucap Mama Albert.

"Udah ah ma, aku malu kalau mama bilang begitu terus," ucap Mama Albert.

"Oke deh sayang, tapi makan sedikit saja ya sayang, mama sudah menyiapkan makanan buat kamu loe," ucap Mama Albert.

"Baik mama ku tersayang," ucap Albert makan masakan mamanya.

Keduanya pun makan bersama, karena papa Albert ada di perusahaan jadi makanan di titipkan dengan gojek. Sebab papanya Albert jarang juga makan makanan diluar kecuali terpaksa, itu pun harus izin dulu dengan istrinya. Karena lidah papanya Albert dan Albert sudah terbiasa masakan mama Albert, sehingga bagi mereka teras kurang jika tidak makan masakan mamanya.

Setelah selesai makan, Albert pun izin dengan mamanya untuk beristirahat, mamanya punengizinkannya, mama nya tidak menanyakan pipi Albert seperti keno tonjok. Karena Albert sudah menceritakan jadi bagi mama nya mungkin saat Albert berantem dengan preman tersebut hingga pipi nya lebam.

Albert pun mandi dan beberes badan, karena sudah lelah dengan semua cerita hari ini. Hingga membuat sendi-sendi badannya terasa sakit.

Albert pun rebahan dan mengingat lagi kejadian yang terjadi padanya hari ini. Apakah ada hubungan dengan yang kejadian sebelumny?

Aaargh... Sudahlah, jika ada yang sengaja ingin melukaiku akan ketahuan juga lamban laun gumam Albert sebelum tidur.

 

Pagi pun tiba...

Kyira pun masih dalam pemulihan sehingga masih perlu bantuan Veto. Veto pun membantu Kyira untuk ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit pun berlalu, Kyira pun selesai dari kamar mandi, dan dibantu kembali oleh Veto. Makanan buat Kyira pun sudah sampai kamarnya.

Veto pun berusaha menyuapkan pacarnya, namun Kyira menolak beralasan dia malu bersikap manja.

"Biar aku saja Veto, aku baik kok hanya fisik saja, tanganku masih mampu memegang sendok kok, jangan khawatir ya," ucap Kyira tersenyum pada Veto.

"Baik sayang," ucap Veto kembali duduk dengan tenang.

Setelah Kyira selesai makan, mereka berdua pun berbicara. Gelak tawa keduanya pun muncul, candaan dengan cerita masing-masing membuat keduanya melupakan kepenatan mereka.

Saat mereka tertawa dan bercanda bareng.

Pintu rawat inap tempat Kyira di rawat terbuka..

"Eeh mama," ucap Kyira sambil tersenyum.

"Iya sayang, maaf ya mama telat dulu, karena tadi melayani papa mu masak dan sebagainya," ucap Mama Kyira.

"Baik ma," ucap Kyira.

"Veto, silahkan kamu pulang untuk mandi dan istirahat, biar Tante saja yang menjaga Kyira disini," ucap Mama Kyira.

"Tapi tante, rencananya aku mau kesini dulu," ucap Veto.

"Tidak perlu, kamu istirahatlah, dan kuliah lah nanti siang ya, terima kasih sudah menjaga anak Tante," ucap Mama Kyira.

"Baik Tante, kalau gitu aku pamit pulang dulu kalau begitu," ucap Veto pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Veto pun pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan hati yang sangat berat.

Veto pun berjalan menuju parkiran. Hatinya mulai kesal dengan sikap mamanya Kyira. Tapi yaa mau bagaimana lagi, wajar jika mama nya Kyira bersikap begitu, karena Kyira anak kesayangan kedua orangtuanya.

Veto pun masuk ke mobilnya, dia pun memukul alat kemudi mobilnya dan menundukkan kepalanya karena kesal.

Hingga bunyi klakson berbunyi dari mobilnya. Satpam pun mendatanginya.

Satpam pun mengetok pintu mobil Veto. Veto pun membukanya.

"Ada yang bisa saya bantu," ucap Pak Satpam.

"Ohw tidak Pak, terima kasih, maaf saya tadi lagi kesal saja," ucap Veto ramah.

"Ohw begitu baiklah, hati-hati di jalan ya," ucap Satpam tersenyum senyum ramah.

Veto hanya menjawab senyum saja dan menutup kembali kaca mobilnya.

Beberapa waktu pun berlalu, Veto sampai di rumahnya denga keadaan kesal.

Aaaarrrgh....

Veto meninju benda yang didepannya. Setelah sampai rumah wajah Veto kesal, marah campur aduh. Kenapa gue nggak tepat waktu nolong Kyira? andai saja gue tepat waktu datang waktu itu Kyira nggak mungkin bisa seperti ini gumam Veto.

Veto pun meluapkan emosinya dengan meninju bantal yang khusus untuk meninju, hingga malam itu pun Veto berkeringat. Mama dan papa nya mendengar hal itu sudah biasa atas kebiasaan anaknya tersebut.

Setelah selesai meluapkan emosinya, Veto pun ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang masih kotor. Setelah mandi Veto pun rebahan dikasurnya sambil merenungkan kejadian hari itu.

Veto merasa bahwa Kyira yang menolong Albert, karena di gang itu setahunya memang banyak preman disana. Veto saja nggak pernah lewat gang tersebut. Veto pun menelpon anak buahnya untuk mencari tahu dalang dibalik terlukanya Kyira.

Gue sayang dan cinta banget dengan Kyira, gue nggak akan biarkan satu orang pun melukainya dan tidak akan meninggalkannya kecuali gue yang berpaling seolah-olah Veto memberikan pernyataan pada dirinya sendiri.

Veto pun tidur dengan nyaman ketika memberikan pernyataan pada dirinyaa bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan Kyira.

Ditempat pada waktu yang bersamaan.....

Kyira pun masih bercerita dengan mama diruangan tersebut, bahkan gelak tawa muncul dari bahan pembicaraan mereka. Kedua keluarga tersebut seperti sudah lama tidak bertemu. Mungkin begitu pikif mereka.

Kyira dan mama pun istirahat dengan tenang, meskipun mama nya harus tidur di sofa.

Namun, ditengah malam Kyira terbangun ingin ke kamar mandi. Setelah itu masih belum tidur. Dia pun mengotak ngatik ponselnya. Tanpa sengaja malah tertelpon ke Albert padahal mau nelpon Veto.

Dering ponsel Albert pun berbunyi, jelas suara ponselnya terdengar karena nada deringnya sangat keras. Albert pun mengangkat telpon tersebut.

"Maaf ini siapa?? udah malam loe ini," ucap Albert dengan suara lemas.

"Ehm ternyata no handphone ku nggak dibuat nama oleh kamu?" ucap Kyira.

" Yaaa ampun... Kyira maaf ya, mata saya lagi 5 watt nie, makanya nggak lihat nama kontak siapa? ucap Albert.

Mereka pun berbicara atas kronologis hari ini. Dan ada pesan yang disampaikan oleh Albert kepada Kyira.

"Kyira, jika terjadi sesuatu kepada saya tidak perlu bantu saya menyelesaikannya karena saya bisa menyelesaikannya sendiri," suara Albert dengan tugas.

"Tapi, kamu itu temanku, meskipun kita tidak seumuran tapi aku sayang kepada albert sebagai teman," ucap Kyira.

Albert seperti kecewa mendengar kata teman.

"Kalau diberi kesempatan untuk menjadi kekasih kamu, Albert siapa menerimannya?" ucap Albert dengan lugas.

Lagi-lagi Kyira hanya tersenyum mendengar pernyataan itu.

Percakapan pun berakhir karena malam sudsh sangat larut.

🌷🌷🌷🌷🌷

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!