Pagi yang cerah terdengar bunyi suara Alarm. Reyna terbangun dan mematikan alarm langsung mencuci muka dan sikat gigi kemudian ke dapur untuk sarapan.
setelah satu jam lamanya Reyna memasak kemudian langsung pergi mandi untuk berangkat ke kampus barunya. Reyna memakai kacamata tebal dan berpenampilan culun, memakai kacamata tebal dan kaos yang kebesaran. setelah selesai berpakaian Reyna langsung pergi ke kampus.
----- Di Kampus -----
"Ren, bagaimana dengan tugasmu? apakah sudah selesai?" tanya Kai yang duduk disamping Kai.
"Sudah, kenapa?" kata Ren sambil memainkan HPnya.
"Boleh aku lihat?" kata Kai
"Jangan bilang padaku kalo kamu main sampai malam lagi?" kata Ren dengan cuek sambil memainkan HPnya.
"Sesekali kan tidak apa-apa, dan lagi sangat jarang aku main." kata Kai dengan santai
"Terserah kamu dah, nih bukunya. Jangan lama-lama bentar lagi dikumpulkan." kata Ren sambil mengasih tugasnya Kai dan mulai memainkan HPnya.
"Thanks" kata Kai dengan gembira langsung mengambil buku Ren dan menulis tugasnya.
----- 10 Menit berlalu -----
Seorang Dosen masuk ke kelas dengan seorang gadis. semua mahasiswa langsung duduk dikursi masing-masing sambil menatap gadis culun yang jelek itu dan berbisik-bisik.
"Pagi semua. kita kedatangan mahasiswa baru." kata dosen masuk bersama seorang gadis.
Dosen menulis namanya dipapan tulis dan gadis itu hanya diam dan melihat sekeliling kelasnya.
Kai yang baru menyelesaikan tugasnya, langsung kasih sama Ren langsung melihat gadis didepan dengan diam.
"Ren, kita punya mahasiswi baru nih." kata Kai dengan tertawa kecil sambil melihat gadis didepan itu.
Ren hanya diam saja dan tidak perduli apa yang dibilang Kai hanya fokus dengan HPnya. sedangkan gadis yang duduk dekat jendela menatap gadis itu dengan sinis.
"Diam Semua! Reyna kamu memperkenalkan dirimu." kata Dosen itu setelah menulis nama dipapan tulis.
"Pagi semuanya, namaku Reyna Richelle." kata Reyna dengan senyum.
Setelah Reyna bicara Ren langsung berhenti main HP dan langsung mencari sumber suara tersebut dan langsung melihat gadis berkacamata besar dan culun didepan. Setelah selesai Reyna memperkenalkan diri Dosen menyuruh Reyna untuk duduk dikursi dan pelajaran dimulai.
Jam istirahat makan siang telah berbunyi, Reyna mau pergi makan siang langsung dihalangi oleh beberapa orang.
"Hey, kamu orang baru!" teriak seorang gadis yang menatap Reyna dengan sinis.
"Apakah kamu memanggil ku?" tanya Reyna sambil menunjukkan dirinya.
"Kalo bukan kamu siapa lagi yang orang baru disini!" kata Serena dengan dingin.
"Ada apa?" tanya Reyna dengan pelan.
"Kamu orang baru disini harus mematuhi peraturan kelas ini!" kata Serena dengan nada dingin
"Peraturan apa?" tanya Reyna
"Kamu harus mematuhi perintah Ratu dikelas ini! pergi belikan makan dan minum dikantin." kata Serena dengan dingin.
"Ratu? Apakah dikelas ini ada memiliki seorang Ratu yang baik hati?" kata Reyna dengan polos.
"Hah? Apa maksudmu?" kata Serena dengan bingung.
"Bukankah kamu mengatakan kalo menyuruhku untuk beli makan dan minum? itu artinya kamu mau mengtraktir aku makan kan?" kata Reyna dengan polos
"Siapa yang bilang mau mengtraktir gadis kampung kayak kamu!" kata Serena dengan marah dan memandang sinis menatap Reyna.
"Kalo bukan traktir, terus apa?" kata Reyna dengan pelan
"Kamu pergi belikan ratu kami makan dan minum dikantin dan bawa ke kelas." kata Serena dengan nada memerintah.
"Kenapa harus aku yang pergi beli? Bukankah ratu kalian bisa pergi beli sendiri?" kata Reyna dengan santai
"Kamu berani menentang aku ya!" kata Serena dengan marah dan ingin menjambak rambut Reyna
" Sudah Serena ." kata wanita cantik yang duduk dengan elegan dikursi.
"Tapi Cel, Dia...." kata Serena langsung dipotong oleh Cecilia
"Udah, kamu tidak usah bicara lagi." jawab Cecilia dengan tegas.
Serena langsung terdiam dan menatap tajam Reyna. Sedangkan Reyna hanya diam saja.
"Kamu pergi ke kantin untuk beli makan dan minum untuk kami." kata Cecilia ke Reyna.
"Kenapa harus aku? Bukankah kalian punya kaki?" kata Reyna dengan santai menjawab Cecilia
"Hah-... kaki aku lagi sakit karena sebelum ke kampus terjatuh dan sekarang kaki aku lagi terkilir." kata Cecilia dengan pelan dan wajah sedih.
"Benarkah? Kenapa bisa terjatuh?" tanya Reyna dengan pelan.
"Dijalan kaki aku terjatuh karena dikejar oleh anjing buas. anjing itu marah padaku karena aku tidak sengaja menginjak ekornya dan anjing itu mengejar aku sampai terjatuh dan terkilir. sekarang kaki aku masih sakit." kata Cecilia dengan mengeluarkan air mata.
"Hmm...." Reyna berpikir sebentar. "Baiklah akan aku bawa makan untukmu." kata Reyna dengan senyum lembut.
"Benarkah?" kata Cecilia senang Reyna mau membelikan makan untuknya.
"Iya aku belikan, kamu mau makan apa?" kata Reyna dengan pelan
"Aku mau Ramen dan Teh Hijau, uangnya nanti aku ganti ke kamu." kata Cecilia dengan senyum manis.
"Baiklah, aku pergi beli dulu." kata Reyna langsung pergi keluar kelas. sedangkan Cecilia langsung senyum jahat setelah melihat Reyna keluar kelas.
"Serena , Harusnya kau pandai membohongi dia! Jangan asal kasih perintah saja!" kata Cecilia dengan suara agak tinggi
"Maaf Cecil, ku pikir dia bisa dibodohi. Ternyata dia bisa melawan." kata Serena dengan menundukkan kepalanya
"Ya sudah lah, Lain kali jangan langsung kasih perintah aja, Kamu belajar sedikit dari aku supaya bisa membohongi dia." kata Serena dengan senyum
"Ya Cecil, Maaf... " kata Serena dengan pelan
diluar kelas ternyata Reyna mendengar semua pembicaraan Cecilia dan Serena . sebelum Reyna pergi ke kantin Reyna diam didepan kelas mendengar semua pembicaraan mereka
'Siapa yang mau bermain denganku kan aku layani dengan baik.' kata Reyna dalam hati dan tersenyum licik dan langsung pergi kekantin.
----Dikantin----
“Kak, Pesan Ramen dan teh hijau 1 ya.” kata Reyna pada orang Ramennya.
“Ok, Tunggu bentar ya. Mau yang pedas level berapa?” kata orang ramennya
“Adanya level berapa kak?” tanya Reyna
“Ada level 5 – Level 30. Mau level berapa pedasnya?” tanya orang ramennya
Reyna berpikir sebentar, langsung senyum manis. “Level 30 ya kak, Tambah cabe setan 10 buah” kata Reyna yang
senyum manis.
“Apakah kamu yakin? Itu sangat pedas loh…” tanya orang ramennya dengan ragu
“Iya kak, Teman aku mau makan yang super pedas, karena sedang sakit hati karena dia putus sama pacarnya
karena selingkuh, Makanya dia mau makan pedas supaya hatinya bisa tenang dan minta balas dendam sama pacarnya.” kata Rayna
“Ok, Tunggu bentar ya” kata orang ramennya yang langsung membuat ramen yang dipesan Rayna
Sementara itu tidak jauh dari tempat Reyna ternyata Ren dan Kai mendengar pembicaraan Reyna dengan orang ramen.
“WAW…, Siapa yang mau makan ramen sepedas itu?” kata Kai dengan senyum penasaran.
Sedangkan Ren hanya cuek dengan Kai dan makan siang sambil main HP, namun tanpa Kai ketahui, Ren sesekali merilik Reyna dan melihat apa yang akan dilakukan oleh Reyna.
Reyna yang sambil menunggu pesanannya selesai, dia melihat makanan lain untuk makan siangnya. Setelah keliling kantin Reyna pesan nasi goreng ayam dan teh manis karena nasi gorengnya baru jadi, Reyna langsung pesan dan makan dikantin sambil menunggu ramen Cecilia karena tempat ramen sangat ramai dan harus menunggu lama.
Reyna mencaari tempat untuk makan dan melihat sekeliling ternyata sudah penuh dan Reyna berjalan pelan sambil melihat ada kursi kosong atau tidak.
Setelah berjalan pelan, dekat Reyna berdiri ternyata sudah ada yang selesai makan. Reyna langsung duduk di tempat itu. Setelah meletakkan piringnya ternyata meja itu sangat berantakan dan Reyna langsung mengambil Lap dan membersihkan meja dan mulai makan siangnya.
----10 menit kemudian ----
Reyna selesai makan langsung membersihkan piring dan gelas dimeja. Saat reyna mau berbalik ternyata ada yang mendekati Reyna dan tanpa sengaja menumpahkan minuman dimeja.
“Hei, Jelek!” teriak laki-laki tampan ke Reyna
“Hm…, Ada apa?” kata Reyna sambil melihat laki-laki tampan yang memakai pakaian Limited mahal.
“Kau mau jadi pelayan disini?” kata laki tampan itu memandang sinis Reyna
“Maaf, Kamu siapa?” tanya Reyna sambil membersihkan gelas dan piring dimejanya.
“Kau di kampus mau belajar atau cari pekerjaan?” kata laki tampan sambil menertawai Reyna dan tidak memperdulikan pertanyaan Reyna.
“Apa maksudmu?” tanya Reyna dengan bingung dengan pertanyaan laki tampan itu.
“Jika kau tidak mengerti kata aku berarti kau itu bodoh.” kata laki tampan itu dengan menertawai Reyna
Reyna bingung dengan lelaki didepannya itu langsung tidak peduli langsung membersihkan mejanya. Setelah Reyna selesai membersihkan meja dan mau pergi tanpa memperdulikan laki tampan itu. Tiba-tiba ada orang yang berteriak memanggil laki tampan itu.
“Enzi!” teriak Felix sambil membawa makan dan minum.
Laki tampan itu langsung mencari sumber suara itu dan berkata “Disini” kata Enzi yang melihat Felix membawa
makan dan minum.
“Gimana? Apa dapat tempat?” tanya Felix sambil bawa makan dan minuman mereka
“Udah. Kita makan disini saja.” kata Enzi yang sudah duduk dikursi.
“Kok bersih mejanya? Jangan katakan padaku kalo kau yang membersihkan meja ini?” tanya Felix dengan curiga sambil meletakkan makanan dan minuman di meja.
“Bukan aku.” kata Enzi dengan santai sambil mengambil makanan yang dibawa Felix.
“Kalau bukan kau siapa yang bersihkan meja ini? Tidak mungkin pelayan kan?” kata Felix dengan heran karena
pelayan yang membersihkan meja lagi kurang orang.
“Iya. Pelayan baru.” kata Enzi dengan santai sambil makan.
“Benarkah? Siapa?” tanya Felix sambil makan.
“Pelayan culun jelek.” Jawab Enzi dengan tertawa kecil.
“Culun???” tanya Felix dengan bingung.
“Iya” jawab Enzi sambil minum.
Felix terdiam dengan ucapan Enzi dan berpikir “Siapa Culun? Apakah ada pelayan baru?” kata Felix dalam hati siapa yang dimaksud oleh Enzi. Langsung teringat oleh mahasiswi pindahan dikelas.
“Oh ya, Tadi pagi ada mahasiswi baru dikelas kita.” kata Felix sambil minum.
“Hmm…..” kata Enzi dengan berdehem sambil makan
“Apa kau tau siapa dia?” tanya Felix dengan tersenyum
“Aku tidak peduli dengan orang baru.” kata Enzi dengan cuek sambil makan.
Felix langsung tersenyum dan menjawab “Seorang Gadis Culun!!” kata Felix dengan tegas sambil tertawa.
“Gadis Culun?” kata Enzi yang langsung berhenti makan dan langsung menatap Felix
“Iya, gadis culun yang berpakaian baju besaran dan kacamata besar.” Jawab Felix dengan senyum
Enzi langsung terdiam apa yang Felix katakan, langsung mengingat gadis yang barusan membersihkan meja yang
tempat mereka makan sekarang.
“Apa mungkin gadis yang aku temui barusan?” pikir Enzi dalam hati apakah Reyna atau bukan yang dimaksud oleh
Felix.
“Coba kalo kau masuk tadi pagi, pasti kau sudah ketemu sama gadis itu. Dia beneran sangat jelek.” kata Felix
dengan tertawa begitu mengingat Reyna yang berpakaian sangat kampung dikelas.
“Kayaknya tidak mungkin deh…” kata Enzi dalam hati berpikir dan tertawa tidak mungkin kalo itu adalah orang yang sama.
“Kau kenapa diam dari tadi?” tanya Felix yang melihat Enzi diam terus dan tidak berbicara.
“Tidak ada. Mungkin gadis itu hanya mau mepermalukan dirinya sendiri karena berpakaian kampung kayak gitu ke
kampus ini.” kata Enzi dengan senyum kecil
“Apa kau penasaran dengan Gadis itu?” tanya Felix tiba-tiba Enzi membicarakan gadis mahasiswa baru itu, karena
tidak biasanya Enzi membicarakan tentang mahasiswa baru tersebut.
“Tidak!” kata Enzi dengan Tegas.
“Benarkah? Aku pikir kau malah menyukai gadis culun itu?” kata Felix dengan coba mengoda Enzi
“Apa kau ingin aku lempar ke jendela supaya kau bisa berpikir dengan jernih, Felix?” kata Enzi dengan seram melihat Felix berani mengodanya karena berpikir menyukai gadis culun yang kampungan itu.
“Hahaha…., Ayo lah aku hanya bercanda.” kata Felix sambil tertawa yang melihat Enzi sudah marah padanya langsung berhenti bercanda.
“Bercandamu sama sekali tidak lucu!” kata Enzi langsung melempar sendok di tangannya ke muka Felix dan langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan Felix.
“Aw..., Sakit tau...” kata Felix yang memegang wajahnya akibat kena sendok yang dilempar Enzi dan melihat Enzi yang langsung pergi begitu saja langsung berdiri mengikuti Enzi.
“Enziiii… Tungguuu… Jangan tinggalkan aku.” kata Felix berteriak ke Enzi yang sudah jauh darinya. Saat mau
mengejar Enzi, Felix baru ingat kalau makanannya belum dibayar,khirnya pergi kekasir bayar makanan dan minum yang dipesan langsung mengejar Enzi.
----Disisi Lain----
Reyna yang sudah mengambil pesanan Ramen dan The Hijau untuk Cecilia, langsung ke kasir bayar makanan dan minuman.
“Bu, Berapa semuanya?” tanya Reyna ke Kasir.
“Boleh lihat ID-mu?” kata orang kasir itu.
“Ini bu.” kata Reyna sambil mengkasih kartu ID-nya.
“Kamu pesan makan apa saja?” kata Orang Kasir itu.
“Ramen, Teh hijau, Nasi Goreng Ayam, Es Teh sama Takoyaki 2.” kata Reyna
“Mau bayar Cash atau pakai Kartu?” tanya“Sama-sama.” orang kasirnya
“Cash aja bu.” Jawab Reyna
“Tunggu bentar.” kata orang kasirnya sambil menghitung pesanan Reyna, setelah selesai langsung kasih ke
Reyna
Reyna yang melihat bonnya langsung tersenyum dan berkata sama ibu itu “bu, ini bonnya bisa dipisahkan
nggak ya? Soalnya ini punya teman saya, sekalian diantar pesanannya nanti langsung dibayar sama teman saya.” kata Reyna dengan pelan.
“Boleh, di ruangan berapa?” kata ibu kasir itu yang mengasih kertas ke Reyna
“Di lantai 5 ruangan 501” kata Reyna sambil menulis dikertas ruangan kelasnya dan nama Cecilia.
“Ok, nanti akan diantar sebentar lagi.” kata Ibu Kasir itu sambil membaca kertas yang diberikan Reyna
“Terima Kasih bu.” kata Reyna dengan senyum manis.
"Sama-sama." Balas Ibu Kasir.
Setelah keluar kantin Reyna melihat jam masih ada waktu sekitar 20 menit lagi untuk masuk kelas, jadi Reyna
pergi ke Market belanja.
Ren melihat Reyna yang akan pergi langsung mengikutinya dan meninggalkan Kai dikasir sedang membayar tagihan makanannya.
Kai yang selesai membayar, Kai melihat ternyata Ren sudah menghilang entah kemana akhirnya pergi mencari Ren.
Reyna yang pergi ke market beli buku untuk kelasnya nanti karena tidak cukup bawa buku. Sesudah Reyna membeli buku dia keluar dan pergi jalan-jalan keliling kampus, sambil melihat pandangan di kampus. Tanpa Reyna ketahui, Ren mengikutinya dari belakang dan memperhatikan apa saja yang dilakukan Reyna.
Reyna pergi ke belakang kampus ada tanaman bunga yang lumayan luas dan angin yang sejuk, Reyna melihat
pemandangannya sangat indah langsung duduk dikursi dekat tanaman itu. Saat Reyna mau duduk dikursi itu. Tiba-tiba ada yang menarik tangan Reyna dari samping dan Reyna melihat siapa yang menarik tangannya, tiba-tiba kakinya terpeleset langsung jatuh ke belakang taman bunga itu.
Saat Reyna terjatuh dia tidak merasa sakit, saat membuka matanya ternyata ada di atas orang yang menarik
tangannya tadi. Saat melihat muka orang itu matanya terkejut.
----Di Kelas Ruang 501----
“Kemana si Culun itu? Kenapa sampai sekarang masih belum kembali?” kata Serena kesal dengan Reyna yang belum kembali beli makan siang mereka.
“Sabar Serena, paling bentar lagi sampai.” kata Cecilia dengan santai
“Tapi Cel, ini sudah lebih dari 30 menit, masa sampai sekarang masih belum sampai kekelas.” kata Serena dengan
agak kesal
“Sabar Serena, bentar lagi juga kembali. Kantin kan ramai, apa lagi tempat makan yang aku pesan sangat ramai.
Bahkan belum tentu dia bisa dapat Ramennya karena saking sangat ramai yang pesan.” kata Cecilia dengan santai.
“Kalau jam istirahat berakhir gimana Cel? Nanti kita tidak bisa makan siang, dan sebentar lagi waktu istirahat sudah mau berakhir.” kata Serena
“Justru itu yang aku mau.” kata Cecilia dengan senyum licik
“Maksudmu apa Cel?” tanya Serena dengan bingung
“Itu artinya siculun itu tidak bisa masuk kelas kan?” kata Cecilia dengan senyum
“Terus apa hubungannya dengan tidak bawa makanan untuk kita?” tanya Serena dengan bingung dengan pertanyaan Cecilia yang dari tadi senyum.
“Apa kau lupa, kalau pelajaran selanjutnya adalah Dosen killer kita.” Jawab Cecilia dengan senyum licik.
Serena terdiam dan langsung senyum licik. “Jadi kau menyuruh si jelek itu beli makan untuk dia tidak bisa
masuk kelas selanjutnya?” kata Serena yang langsung mengerti rencana Cecilia.
“BINGO! Benar sekali…” jawab Cecilia dengan tersenyum
“Hahahaha….., Biar si culun itu tau rasanya bagaimana dia bisa kena marah sama dosen killer kita.” kata Serena
dengan tertawa puas.
“Masih ada waktu 20 Menit lagi. Apa kau bawa lem atau minyak?” tanya Cecilia ke Serena
“Aku ada minyak angin, mau untuk apa?” tanya Serena dengan menyerahkan minyak ke Cecilia.
“Tar kau akan tau.” kata Cecilia sambil ambil minyak ditangan Serena dan jalan ke meja Reyna.
Sampai di meja Reyna Cecilia langsung menumpahkan minyak di bawah meja Reyna. Sedangkan Serena hanya melihat saja.
“Ok, selesai.” kata Cecilia dengan senyum licik.
“Kau benar-benar sangat licik Cel.” kata Serena sambil tersenyum.
“Itu karena dia berani menentangku!” kata Cecilia dengan senyum seram.
Setelah selesai, mereka langsung kembali kekursi mereka, tiba-tiba ada orang pelayan yang membawa makanan dan minuman ke kelas.
“Dikelas ini siapa yang bernama Cecilia?” tanya orang pelayan.
“Aku? Ada apa?” tanya Cecilia yang langsung menjawab pertanyaan pelayan itu
“Ini saya membawakan pesanan makanan.” kata orang pelayan yang langsung memberikan 2 kantong makanan dan minuman yang dibawanya.
“Oh, terima kasih.” kata Cecilia yang mengambil kantong yang diberikan pelayan dan langsung pergi tiba-tiba
pelayan memanggil
“Kak?” kata pelayan
“Ada Apa?” tanya Cecilia
“Pesanannya belum dibayar.” Jawab pelayan itu
“APA?? Bukankah ini harusnya sudah dibayar?” Cecilia terkejut ternyata pesanannya belum dibayar.
“Iya benar. Pesanannya belum dibayar sama uang ongkirnya” kata pelayan itu.
Cecilia semakin dendam sama Reyna beraninya pesanan dia belum dibayar dan malahan meminta pelayan untuk
mengantarkan nya kekelas.
“Sialan jelek itu!” kata Cecilia marah dalam hati beraninya menyuruh pelayan untuk mengantarkan makanan ke
kelasnya.
Mau nggak mau Cecilia membayar uangnya dan langsung kasih ke pelayan itu dan sangat marah dengan Reyna
beraninya membuat dia marah.
“Sialan siJelek itu beraninya dia menyuruh pelayan membawa makanan untuk kita!” kata Cecilia dengan membentak pesanannya diatas meja.
“Bukannya bagus kalo dia menyuruh pelayan mengantarkan makanan untuk kita, kan sijelek itu yang bayar.” kata
Serena dengan senyum kalau dia tidak tau kalo Cecilia yang membayarnya.
“Siapa yang bilang di JELEK itu yang bayar??? Aku yang bayar makanannya!” teriak Cecilia langsung membentak dan marah.
“APA?!!” kata Serena dengan terkejut.
“Lihatlah nanti akan aku balas apa yang kau lakukan ke aku.” kata Cecilia sangat marah sama Reyna dan langsung
makan. Disaat Cecilia memakan sesuap tiba-tiba Cecilia kepedasan.
“PEDAAASSSS…….” teriak Cecilia yang kepedasan sambil menutup mulutnya dengan tangan.
“Kau kenapa Cel?” tanya Serena yang mau memakan Takoyaki.
“Airr-…..” kata Serena langsung mengambil teh dan minum. Ternyata minumannya dimasukkan garam langsung
menyemburkan minumannya keluar…
Byuuurrr~………
“Kau kenapa Cel?? tanya Serena yang lihat Cecilia keasinan, langsung mengambil botol minum langsung kasih ke
Cecilia.
Cecilia yang mengambil botol minum langsung meminum habis botol itu.
“Hah.. Lega…” kata Cecilia dengan pelan setelah meminum 1 botol penuh.
“Kau kenapa?” tanya Serena
“Kau tau Ramennya pedas benar dan tehnya sangat asin!” kata Cecilia dengan suara agak tinggi.
“Bukannya kau suka makan pedas?” tanya Serena yang tau kalo Cecilia suka makan pedas. Bahkan pernah pesan Ramen dengan Level 20
“Tapi ini terlalu pedas Ser…” kata Cecilia menunjukkan ramennya.
“Masa sih?? Coba kamu lihat bonnya pedasnya level berapa?” tanya Serena sambil mengambil 1 Takoyaki dan
memakannya.
Saat Cecilia mau melihat bonnya, Serena langsung kepedasan.
“PEDASSSS…….” teriak Serena sambil mengambil botol minum dan langsung meminumnya.
“Kau kenapa?” tanya Cecilia
“Takoyakinya Pedas benar Cel..” kata Serena dengan suara pelan
Cecilia yang tidak menghiraukan Serena langsung melihat bonnya langsung matanya melebar besar.
“HAH!! LEVEL 30 TAMBAH CABE SETAN 10 BUAH!!!” teriak Cecilia yang terkejut melihat level ramennya ternyata level tertinggi dan menambahkan cabe setan 10 buah.
“HAH!! LEVEL 30??? Apa kau yakin Cel?” tanya Serena dengan terkejut mendengar Cecilia teriak level 30.
“Apa kau pikir aku bercanda?? Kau lihat sendiri bonnya!!” kata Cecilia marah dan memperlihatkan bonnya ke Serena.
Setelah Serena melihat mata langsung membulat besar.
“GILA… Takoyakinya juga pesan super pedass, siapa yang mau makan sepedas ini!” kata Serena dengan terkejut.
“Si brengsek jelek itu!! Awas kau akan aku balas yang kau lakukan ke aku!!” teriak Cecilia langsung berdiri dari kursi tiba-tiba tersenggol meja, Ramennya langsung kena ke tubuh Cecilia.
“Akhhh……. Panasssss…” teriak Cecilia yang ramennya kena ke bajunya, langsung mengambil tissue membersihkan bajunya dan langsung dendam sama Reyna. Serena yang melihat Cecilia bajunya kena Ramen langsung mengambil tissue membersihkan baju Cecilia.
'Awas kau! Aku akan balas yang kau lakukan kepadaku!!!' teriak Celina teriak marah dalam hati dengan sangat marah sama Reyna.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!