Namaku Ulfa Mahendra yang biasa dipanggil Fafa, berusia 16 tahun. Sejak kecil aku selalu melihat hal- hal aneh yang mungkin orang lain tak dapat melihatnya. Aku sering melihat makhluk tak kasat mata yang sering berkeliaran di dunia manusia, bukan hanya itu aku juga bisa melihat masa lalu dan masa depan seseorang hanya dengan bersentuhan kulit atau menatap matanya.
Awalnya kedua orang tua dan kakak ku tidak percaya jika aku ini seorang indigo, namun lama kelamaan mereka mempercayainya.
Disekolah aku tidak memiliki teman! Mengapa? Mereka bilang aku aneh!? Mereka bilang aku ini halu, aku ini gila. Biarlah mereka menilaiku sesuka hati mereka.
Aku dan kakak ku hanya berbeda satu tahun, kami bersekolah di tempat yang berbeda. Kakak bersekolah di sekolah milik keluarga kami, sedangkan aku bersekolah ditempat lain.
David Mahendra.. yaa!! Itulah nama kakak ku, Laki- laki yang memiliki ketampanan diatas rata- rata, pintar, multitalenta, suka olahraga pokoknya idaman kaum hawa. Ibuku bernama Arum Septiadi dan Papa bernama Yusuf Mahendra.
Kami bisa terbilang keluarga berada, karena papa mempunyai beberapa perusahaan di dalam negeri maupun luar negeri, bahkan mama juga mempunyai usaha sendiri, sebagai pemilik butik terkenal dan beberapa cafe yang tersebar di berbagai wilayah di indonesia.
Sebagai seorang indigo, aku merasa kalau ini bukanlah suatu kelebihan, melainkan kutukan. Kakek ku juga merupakan seorang indigo seperti ku.
Siapa yang mau terlahir sebagai seorang indigo? yang setiap hari selalu melihat hal-hal gaib yang tidak bisa di lihat sembarang orang.
Tak jarang banyak hantu yang meminta bantuan kepada ku namun aku tidak mau, karena dulu aku masih terlalu takut.
Masalah teman?
Aku tidak punya teman sama sekali di sekolahku. Mereka semua takut jika berteman dengan ku. Tapi tidak apa!!
Lama kelamaan akupun mulai terbiasa dengan keberadaan hantu-hantu di rumah ku. Selagi mereka tidak mengganggu. Aku tidak masalah.
Seperti saat ini, papaku menyuruhku untuk pindah ke sekolah milik keluarga mahendra. Alasannya agar supaya ka david bisa menjaga ku.
Saat ini, kami sedang berada di meja makan. Kami sedang makan malam bersama.
"Mulai besok kamu harus bersekolah di sekolah milik keluarga kita..." Ujar papa
"Tapi pah..."
"Papa tidak terima bantahan, pokoknya kamu harus satu sekolah dengan kakak mu!"
Aku menghela nafas berat, "Yaudah deh... Tapi aku minta data pribadi aku jangan sampe ada yang tau!!" Kata ku sambil menyup nasi ke mulut ku.
"Loh, memangnya kenapa?" Tanya mama
"Aku gak mau kalau sampai ada yang tau, kalau aku ini anak dan adik dari pemilik sekolah"
"Hmmm... Papa pertimbangkan dulu" Kata papa
"Aahh.... papa aku serius.... Aku takut mereka berteman dengan ku hanya karena aku ini anak pemilik sekolah, dan aku juga gak mau kalau mereka tau aku ini adiknya ka david. tau sendiri kan ka david itu fans-nya banyak banget, nanti kalau mereka tau aku ini adiknya ka david, aku malah di teror sama fans-nya ka david. Lebih baik aku di teror sama setan deh dari pada sama fans-nya ka david yang alay itu.." Kata ku sambil menggidikkan bahu
Mereka semua terkekeh mendengar perkataan fafa.
"Dan aku gak mau ketika mereka tau kalau aku indigo, mereka malah pergi..." Lanjutku lirih.
Hari ini adalah hari pertama fafa pindah kesekolah milik keluarganya, ini semua karena kemauan papanya supaya bisa satu sekolah dengan kakaknya.
Di sekolah fafa berjalan melewati koridor, banyak yang memperhatikan dirinya namun ada yang janggal dipengelihatan fafa, ya!! Ada makhluk tak kasat mata yang juga ikut memperhatikan dirinya.
'huff.. pagi- pagi udah liat yang beginian aja' gumam fafa
'Yaudah lah gue nunduk aja, pura- pura gak liat' fafa melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya yang berada di lantai dua.
Sesampainya dikelas fafa langsung menaruh tas di bangku ke tiga barisan pojok. Sambil menunggu bel masuk fafa mengeluarkan ponselnya dan mencari satu kontak yang ingin di hubunginya
Ulfafa_
Ka nanti aku pulang sendiri aja ya!!
Gak usah banyak cingcong...
Love you kaka ku😚
DavidM
Okey
Love you too
Setelah mendapatkan balasan dari david, fafa langsung menaruh ponselnya kembali.
Kriing... Kriing... Kriing...
Bel masuk sudah berbunyi, seluruh siswa memasuki kelasnya masing- masing. Tak lama guru yang hari mengajar pun ikut masuk.
"Selamat pagi semua" Ucap guru tersebut
"Pagi bu..." Jawab mereka serempak
"Wah.. kayanya kita kedatangan murid baru!! Sini nak perkenalkan diri kamu" Panggil ibu guru tersebut
"Hai, perkenalkan nama gue Ulfa, kalian bisa panggil gue Fafa. Gue pindahan dari SMA Nusantara, dan yang perlu kalian ketahui gua ini-.." fafa menjeda ucapannya sambil menarik nafas dalam-dalam dan melanjutkan ucapannya "Gue ini anak Indigo. Gue harap kalian bisa menerima kelebihan gue ini, dan semoga bisa menjadi teman baik"
'*Hah.. dia dari SMA Nusantara?'
'Serius dia anak Indigo?'
'Mukanya gak asing, tapi mirip siapa ya*?'
Sontak pernyataan terakhir dari siswi tersebut, membuat tubuh fafa menegang seketika.
"Baik fafa, perkenalkan nama saya, Ibu jennie guru Bahasa Indonesia sekaligus wali kelas, kelas ini." kata bu jennie
"Kalo begitu boleh saya kembali ketempat, bu?" tanya fafa
"Oh, ya silahkan. Ibu sampai lupa"
Selanjutnya pelajaran pun dimulai. Fafa yang sedang asik mendengarkan penjelasan bu jennie, tiba- tiba pandangannya terfokus pada orang upss!! Ralat maksudnya hantu yang berada di dekat meja guru.
Pandangan mereka bertemu, hal tersebut membuat fafa langsung menundukkan kepalanya.
'Sial!! Itu siapa sih di dekat meja guru' kata fafa dalam hati.
Fafa kembali fokus mendengarkan penjelasan di depan. Namun hantu tersebut masih memperhatikan fafa.
Kriing.. kriing.. kriing..
Bel istirahat menggema disetiap pojok gedung, fafa menoleh ke tempat yang tadi ada si hantu ternyata dia sudah pergi, fafa bisa bernafas lega.
"Hei, kita ke kantin yuk!!" Ajak teman sebangku fafa
"Eh,, iya lo ngomong sama gue?"
"Iya sama siapa lagi? Oh iya.. nama gue kiky" Ucap kiky sambil menjulurkan tangan
Dengan ragu fafa membalas uluran tangan kiky "Fafa"
"Gak usah takut sama gue, gue paham kok anak indigo itu kaya gimana!?"
"I..iya" kata fafa sambil mengangguk
"Semoga ini awal yang baik"
Sesampainya di kantin, fafa dan kiky langsung memesan makanan, setelah itu mereka berdua mencari tempat duduk yang kosong.
Tiba- tiba saja kantin menjadi ricuh. Fafa yang sedang asik menyantap makanan yang ada didepannya langsung mendongak, mencari tau penyebab kericuhan itu.
'*Ya ampun pangeran gue dateng juga'
'Huaa david sini duduk disamping gue'
'Huhh, dasar cewek- cewek alay'
'Gapapa gak dapet david juga, masih ada temennya*'
Kurang lebih seperti itu lah ocehan yang keluar dari murid- murid di kantin, fafa hanya memutar bola matanya malas.
David yang sadar akan keberadaan fafa langsung menghampirinya.
"Hai, fa.." Sapa david
Fafa langsung menatap david horor, yang ditatap hanya menyengir kuda.
"Loh ka david kenal sama fafa" pertanyaan itu dilontarkan oleh kiky
"Ya kenal lah, Fafa kan ad--aawww..." sontak fafa langsung menendang kaki david
Kiky dan teman-temannya david hanya beradu pandang, kemudian menatap kearah fafa dan david.
"Oke, oke gua bakal jelasin ke kalian ,tapi janji jangan kasih tau siapa- siapa" ucap fafa. Kiky dan yang lainnya hanya mengangguk
Fafa menatap david meminta persetujuan. David paham apa yang dimaksud oleh fafa.
"Gue adiknya ka David". Perkataan fafa membuat kiky dan teman- teman david melongo
"Telen dulu kali der, itu makanan" sontak siswa yang bernama dery itu langsung menelan makanannya
"Lo lagi gak bercanda kan,vid?" kata dery memastikan
"Ya kali gue bercanda, lo liat napah muka gue sama muka dia"
Mereka langsung memperhatikan keduanya
"Anjiirrrr Bener- bener mirip" perkataan kiky membuat penghuni kantin langsung menoleh kearah mereka semua, kiky menoleh kearah fafa dan david sambil cengengesan.
"Kalian bisa jaga rahasia kan!" Kata fafa. Mereka semua mengangguk
"Oh iya fa, kenalin! Yang ini namanya Kevin, disamping Kevin itu namanya Dery dan satu lagi yang paling ujung namanya Sidik" kata david sambil menunjuk satu persatu temannya
Kemudian mereka bersalaman memperkenalkan diri masing- masing. Ketika fafa berjabat tangan dengan Sidik, mata mereka tak sengaja bertemu, sontak fafa langsung memutuskan kontak mata dengan sidik.
'Cantik juga adenya si david' kata dery dalam hati
"Makasih ka dery" kata fafa membaca pikiran dery, yang membuat dery gelagapan
"Kenapa lo der, kok kaget gitu" tanya david "Oh atau jangan- jangan, fafa berhasil nebak isi pikiran lo ya!!" goda david. Dery hanya diam
'Apa fafa bisa baca pikiran orang ya?' tanya Dery lagi dalam hati
"Iya ka, gue bisa baca pikiran lo ataupun yang lainnya" pernyataan fafa kembali membuat dery terkejut
"Gini- gini gue jelasin tentang adik gue" Kata david, "Jadi dia ini anak Indigo sama seperti Sidik, fafa juga bisa baca pikiran orang, mengetahui masa depan dan masa lalu seseorang" Sidik yang merasa namanya disebut langsung mendongak
"Awalnya gue sama bonyok gak percaya kalo fafa itu Indigo, tapi setelah di ingat- ingat lagi, kakek dari papa gue juga indigo. Dari situ gue percaya kalo fafa ini juga sepeti kakek gue" mendengar penjelasan david, mereka hanya ber'O'ria saja.
Setelah itu, mereka kembali ke kelas masing- masing, karena jam istirahat akan segera habis.
***
Setelah berada didalam kelas, fafa kembali melihat hantu yang wajahnya hancur berlumuran darah, hal tersebut membuat fafa bergidik ngeri.
Selama pelajaran berlangsung, sesekali fafa melihat ke pojok belakang. Ternyata sosok tersebut masih setia disana, fafa hanya menghela nafas kasar.
Kriing... Kriing... Kriing...
Tak terasa pelajaran telah berakhir, dan guru mata pelajaran pun telah mengakhiri pertemuan kali ini, fafa kembali menengok ke belakang, ternyata hantu tersebut sudah tidak ada.
"Fa pulang sama siapa?" tanya Kiky
"Gue pulang sendiri, kalo lo mau duluan, yaudah duluan aja" ujar fafa
"Yaudah gue duluan ya fa" kata kiky sambil melambaikan tangannya
Kini fafa jalan sendiri dikoridor, fafa dikejutkan dengan kemunculan hantu yang tadi dipojok kelasnya
"Kampret!!" ucap fafa kesal
Fafa berusaha menghiraukannya dan melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya dirumah fafa langsung menuju kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur king size nya. Baru saja fafa memejamkan matanya, tiba- tiba ada yang memanggilnya.
"Fafaa.." terdengar suara misterius tersebut didalam kamarnya
Fafa celingak celingukan mencari sumber suara tersebut, kemudian fafa menuju balkon kamarnya namun tidak ada siapa- siapa diluar sana.
"Fafaa.." suara itu terdengar lagi
Fafa kembali kedalam kamarnya, Namun baru selangkah kakinya masuk
"Aaaaaa...." fafa langsung dikagetkan dengan keberadaan hantu yang ada dikelasnya tadi.
"M...mau apa lo, kenapa lo ngikutin gue terus" tanya fafa dengan rasa takut
Bagaimana fafa tidak takut, hantu itu muncul dengan wujud yang mengerikan. Separuh wajah hancur penuh bercak darah, tubuh yang penuh dengan luka sayatan.
"jangan takut!!"
Fafa yang sedari gemetaran, mencoba mengatur nafasnya, setelah dipastikan nafasnya sudah teratur fafa memberanikan diri untuk bertanya.
"Sebenarnya lo ini siapa? Kenapa lo muncul dengan wujud yang seperti ini"
"Maaf" lantas hantu tersebut langsung merubah wujudnya "Inilah wujud asliku semasa hidup"
"Yaa.. lo ini siapa?"
"Aku lia, maaf jika kemunculanku membuat kamu terkejut"
"Kenapa lo bisa ngikutin gue sampai rumah?" tanya fafa dengan nada frustasi
"karena aku tau kalo kam-"
Ceklek...
Belum sampai hantu itu selesai berbicara, pintu kamar fafa terbuka, ternyata itu adalah mamanya.
***
Setelah makan malam fafa pamit kembali kekamarnya, namun saat fafa akan menaiki tangga, fafa melihat perempuan yang duduk di pinggir tangga. Fafa masa bodo dengan kehadiran sosok tersebut, toh ini sudah biasa baginya.
Didalam kamar, fafa duduk di meja belajar.
"Fafaa.." baru saja fafa akan membuka buku pelajarannya namun sosok yang selalu mengikuti dirinya muncul lagi
"Sialan!! Mau lo apa sih, hah?" tanya fafa to the point
"Aku mau jadi teman kamu" ujar hantu tersebut
"Okey, lo jadi temen gue, tapi gue mohon jangan muncul tiba- tiba"
Hantu yang diketahui namanya lia itu, langsung pergi menghilang.
'Dasar setan gak tau diri, datang tiba- tiba, hilang juga tiba- tiba' Umpatnya dalam hati
Kemudian fafa memanjutkan acara belajarnya hingga jam menunjukkan pukul setengah sepuluh. Fafa beranjak dari kursinya langsung menuju tempat tidurnya, tak lama kemudian fafa terlelap dialam mimpi.
***
Fafa Pov
Pagi ini gue berangkat bareng ka david, sesampainya disekolah banyak murid yang memperhatikan kami berdua terutama gue. Ada tatapan memuja, dan ada juga tatapan benci.
'*Pangeran sekolah kuu'
'Eh ko david sama cewek, siapa ya'
'Potek ati eneng bang'
'Upik abu jalan sama majikannya*'
Ketika mendengar perkataan seperti itu, ka david langsung berhenti dan menatap orang yang tadi berbicara.
"Ngomong apa lo barusan? Sekali lagi gue denger lo ngomong yang enggak-enggak tentang dia, jangan harap lo bisa sekolah disini lagi" ancam ka david
Kami berdua melanjutkan perjalanan, sampai di ujung koridor utama kami berpisah, ka david ke gedung kelas 11 sedangkan gue ke gedung kelas 10.
Ketika gue berada di koridor kelas 10, gue ngerasa ada yang ngikutin, sontak gue langsung nengok ke belakang namun nihil, tidak ada apa- apa disana. Saat gue mau melanjutkan perjalanan gue tiba- tiba.
"SETAANN" gue reflek sampe-sampe murid yang lagi asik ngobrol di depan kelas merhatiin gue semua.
"Yee, kan emang aku ini setan"
"Kan udah gue bilang, jangan muncul tiba-tiba gini, apa lagi disekolah" kata gue berbisik
"Hehe.. Maaf" Setelah itu hantu tersebut kembali menghilang.
Pletak
"Aaaww...." gue mengusap kepala gue yang terkena lemparan batu
Saat akan melangkah, kaki gue serasa menyenggol sesuatu, gue langsung menunduk mengambil barang tersebut. Ternyata kertas!! Gue baca isi dari kertas itu.
'Setelah istirahat temui aku digudang' Begitu lah isi dari kertas tersebut
Setibanya gue didepan kelas, gue merasakan aura negatif yang berasal dari dalam kelas. Ketika gue berada di depan pintu pandangan gue langsung tertuju pada sosok yang sangat mengerikan, wajah hancur, mata melotot seakan-akan ingin keluar, kuku panjang yang siap untuk menusuk, dan bau yang sangat busuk.
Gue mencoba tidak peduli dengan keberadaan makhluk tersebut, namun lama kelamaan aura negatif itu semakin parah dan gue melirik sebentar kearah hantu tersebut, tak disangka hantu itu malah mendekati gue, gue mencoba ngendaliin diri gue.
"Stop!! Jangan mendekat!!" Perkataan gue tidak di gubris oleh si hantu
Si hantu makin mendekat kearah gue, sampai- sampai gue mencium bau busuk yang lebih parah dari pada tadi, rasanya gue mau muntah. Hantu itu mendekat sambil menjulurkan tangannya, seakan- akan ingin mencekik gue. Tinggal beberapa langkah lagi, tiba- tiba....
"Selamat pagi anak- anak" ucap seorang guru yang baru masuk ke kelas gue. Sontak gue langsung menoleh kearah guru tersebut, ketika gue melihat kearah samping, ternyata si hantu sudah tidak ada.
"Hufff,,, hampir aja" ucap fafa sambil mengelus dada
***
Kriing.. kriing.. kriing
Waktunya istirahat bagi para murid di SMA Garuda, mereka berbondong- bondong pergi keluar kelas menuju kantin. Lain dengan fafa, ia pergi menuju gudang sesuai petunjuk yang ada dikertas tadi.
Sesampainya dia digudang, fafa merasakan aura negatif lagi, fafa mencium bau busuk bercampur bau anyir darah yang sangat menyengat. Fafa membuka pintu gudang dan langsung masuk kedalamnya.
Brakkkk..
Fafa terlonjak kaget mendengar suara gebrukan pintu yang sangat kuat, fafa mengedarkan pandangannya kesudut gudang, namun ada yang janggal ketika fafa melihat kearah pojok ruangan yang sangat gelap. Dan ternyata dia ada disana, si hantu yang memiliki wajah hancur, mata melotot, kuku yang panjang dan bau busuk.
'Sial, Aura disini begitu negatif, bisa bahaya kalo gue berlama- lama disini' batin fafa
Saat fafa sedang sibuk dengan fikirannya, tiba- tiba hantu tersebut sudah ada dihadapan fafa, bau busuk makin menyengat.
"M...mau apa lo" tanya fafa gugup
"Aku mau bersenang- senang dengan mu anak manis" kata hantu itu
"Heh, sayangnya gue gak mau main sama lo" bantah fafa
"Kamu harus main sama aku" ucap si hantu sambil menempelkan kuku panjangnya ke pipi fafa
"Gue bilang gak mau, ya gak mau"
"KAMU MAIN SAMA AKU, ATAU KAMU TERIMA AKIBATNYA" suara itu menggema di penjuru gudang, membuat telinga fafa berdengung sakit.
"Gue gak takut sama ancaman lo itu" kata fafa dengan sorot mata yang tajam. Kata-kata fafa membuat hantu itu emosi.
*Prang...
Bugg*....
Benda- benda yang ada di dlaam gudang berjatuhan, tak jarang benda yang jatuh mengenai fafa. Fafa hanya diam mengamati benda-benda yang jatuh, sebenarnya fafa sudah mulai takut tapi rasa takut itu ia sembunyikan.
Bugg...
Seketika ada benda yang terlempar dari belakang dan berhasil mengenai punggung fafa hingga dirinya tersungkur, dahinya membentur ujung kursi yang ada disitu,
"Aww,, Sssttt brengsek" fafa memegang kepalanya merasakan pening dan ia juga merasakan bahwa ada yang mengalir dari dahinya. Pandangan mata fafa kabur dan yang terakhir dia dengar adalah suara dobrakan pintu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!