Sebelumnya author terima kasih sekali buat reader yang sudah dukung karya author yang sebelumnya, tanpa reader apalah author ini, dan kali ini author akan mempersembahkan sebuah novel lanjutan dari kisah putra-putri tokoh-tokoh yang ada dalam novel author sebelumnya yaitu OFFICE BOY KU CEO KU, BU GURU AKU PADAMU dan TERJERAT CINTA SECURITY CANTIK, jadi bagi kalian yang ingin tahu siapa-siapa saja tokoh dalam novel ini, kalian bisa baca novel yang author sebutkan di atas, supaya kalian tidak bingung. Sekali lagi ini hanya karya fiksi, jadi jika tidak ada kesesuaian di dalam kehidupan nyata, mohon menilai dengan bijak 🙏.
Selamat membaca dan semoga terhibur 😊
...*...
...*...
"Saya terima nikah dan kawinnya Fiona Anthony binti William Anthony dengan maskawin tersebut dibayar tunai."
"Bagaimana para saksi?" seru penghulu.
"Saaaaahhhh!" Terdengar jawaban dari para hadirin dan saksi yang menyaksikan pernikahan antara putri kedua William Anthony dan putra pertama Aldo Alexander.
Dengan sekali tarikan nafas Galen berhasil membuat Fiona, sang sahabat yang selama ini selalu bermain dan bercanda dengan nya, sekarang menjadi partner dalam hidupnya. Galen memasangkan cincin pernikahan pada jari manis Fiona, pun sebaliknya Fiona pun memasangkan cincin pada jari Galen.
Pasangan pengantin baru yang bermula dari perjodohan antara dua keluarga, Willy dan Aldo sepakat untuk menjodohkan Galen dan Fiona agar hubungan kerjasama mereka semakin erat, mengingat Willy dan Aldo adalah partner bisnis yang saling mendukung dan selalu setia.
"Weih selamat ya bro! Akhirnya kalian berdua kawin juga, aduh Gue nggak nyangka aja loh, kalian akhirnya nikah, padahal kalian tuh setiap hari ribuuuuttt mulu, ampe pusing tahu nggak kepala Gue!" seru Reyna yang juga merupakan sahabat keduanya.
"Yeee Jangan salah, kita akan tetap ribut nggak perduli dia bini Gue, dia ngajak gelut ayok!" jawab Galen sambil melihat ke arah Fiona.
"Eh dodol! Elu pikir Gue takut, kagak! Gue pastiin nih ya! Elu bakal menyesal udah mau di jodohin ama Gue, ingat itu!" balas Fiona dengan tatapan tajamnya.
Reyna yang melihat sikap keduanya tampak menepuk jidatnya, Reyna benar-benar dibuat geleng-geleng kepalanya melihat dua sahabat itu yang selalu ribut, namun dibalik sikap konyol keduanya, Galen dan Fiona merupakan sahabat yang selalu berbagi dalam suka dan duka.
"Eh .... stop -stop, ya ampun kalian berdua ini, kenapa sih ribuuuuttt mulu, nggak dulu nggak sekarang, denger ya kalian berdua itu sudah jadi suami istri, musti Sayang-sayangan!" ucap Reyna.
"Apa? Sayang-sayangan? Sama si dodol ini, ogah Gue, dia jarang mandi di rumah, jorok sumpah nih orang, ye kan? Elu sering nggak mandi?" ucap Fiona kepada Galen.
Galen tampaknya garuk-garuk tengkuknya, Karena yang diucapkan Oleh Fiona itu memang benar, Galen jarang mandi, meskipun begitu pesona ketampanan putra Aldo itu tidak akan pudar meskipun dirinya terlihat belum mandi sekalipun.
"Hehehe, pasti Mama nih yang bilang, ah Mama bikin Gue malu aja, eh ... tapi dengerin ya meskipun Gue nggak mandi, tapi masih banyak tuh cewek-cewek yang nemplok sama Gue!" jawab Galen percaya diri.
"Maksud Loh!" Fiona tampak berkacak pinggang.
"Ya bener kan? Buktinya cewek di samping Gue sekarang jadi bini Gue, cewek yang terkenal ketus, cuek, jutek, galak, nah mau juga nikah sama Gue." balas Galen yang membuat Reyna tertawa melihat tingkah keduanya yang selalu gokil.
Fiona benar-benar sudah kewalahan menghadapi sikap suami plus sahabatnya itu, Ia memilih diam, karena sesungguhnya ada sesuatu yang membuat hatinya tidak tenang.
Reyna yang melihat Fiona diam, rupanya memberi kode kepada Galen untuk memperhatikan Fiona terlihat sedikit bersedih.
"Ssttt sssttt tuh! Kenapa tuh!" seru Reyna kepada Galen.
Galen yang mengerti maksud Reyna sontak melihat kearah Fiona yang tampak menundukkan wajahnya. Galen tahu apa yang dipikirkan oleh Fiona, yang tak lain adalah Bryan, pria tampan yang menjadi kekasih Fiona dan juga merupakan sahabat dari Galen.
"Elu masih mikir si Bryan?" tanya Galen kepada Fiona.
"Gue nggak tahu harus apa, apa Bryan benar-benar akan kembali? Jika Ia tidak akan kembali bagaimana?" ucap Fiona ragu-ragu akan kepergian Bryan ke Amerika.
"Bryan pasti kembali, Elu yang sabar, ya meskipun sekarang Elu adalah isteri Gue, jika nanti Bryan datang untuk kembali sama Elu, maka Gue tidak akan memaksa Elu untuk tetap bersama Gue, kita menikah karena di paksa, dan Gue tahu itu sangat menyakitkan buat Elu!" jawaban Galen membuat Fiona tersenyum, sungguh hanya Galen yang selalu mengerti perasaan nya.
"Thanks ya! Elu memang sahabat Gue yang paling baik!" balas Fiona dengan tersenyum kepada Galen.
"Demi persahabatan kita, apapun akan Gue lakukan untuk membuat Elu bahagia, melihat Elu tersenyum saja itu sudah membuat Gue senang." gumam Galen sembari tersenyum.
*
*
*
BERSAMBUNG
🔥🔥🔥🔥🔥
Fiona Anthony, 23 tahun Putri kedua pasangan William Anthony dan Evelyn Angelina, yang merupakan saudara kembar dari Filio Anthony.
Galen Rey Surendra, 23 tahun putra pertama dari pasangan Aldo Alexander dan Vega Aprilia. Cowok tampan yang sedikit gokil dan somplak.
Reyna Lavinya Ar Rayyan, 22 tahun Putri dari pasangan Melviano Ar Rayyan dan Asena Lunara Ravza. Dia sosok gadis yang kalem yang juga merupakan sahabat dari Galen dan Fiona.
Filio Anthony, 23 tahun putra pertama dari pasangan William Anthony yang juga merupakan Kakak kembar dari Fiona.
Itu beberapa visual bagi pemeran utama nya ya, visual hanya kehaluan Othor, jika kurang berkenan othor Mohon maaf 🙏🙏
Jangan lupa DUKUNGANnya, dengan berikan like, komen, beri hadiah dan vote kalian, jangan lupa favorit kan dulu ya supaya kalian tidak ketinggalan update berikutnya 😊❤️
Pesta pernikahan Galen dan Fiona diadakan secara mewah, bagaimana pun juga Fiona adalah putri satu-satunya William Anthony, Willy ingin melihat putrinya bahagia menikah dengan putra pertama Aldo itu. Meskipun Galen terkenal sedikit somplak, namun Galen sangatlah cerdas, terbukti Galen membantu bisnis sang ayah dengan begitu baik, Galen memiliki strategi dan pemikiran yang matang, sehingga bisnis bengkel Aldo sekarang memiliki banyak cabang di berbagai kota, dan itu yang membuat Willy sangat menyukai sosok Galen, putra Aldo tersebut.
Malam itu kedua mempelai di datangi teman -teman sekampusnya, mereka berdua masih sama-sama kuliah di universitas yang sama, mereka mengucapkan selamat untuk Galen, Sementara itu Fiona tengah berbincang-bincang dengan Reyna dan teman-teman wanitanya di tempat lain.
"Selamat ya brey, kita ikut senang lihat Elu berdua nikah, nggak bisa dibayangin malam pertama nanti, pasti gokil abis nih"
"Ahay bener tuh, biasanya kayak Tom and Jerry, mungkin nanti malam pussy nya jadi diem dan lembut, lihat si Jerry udah ketangkep."
"Asseekkk lah! Galen, widiihhh kabarin kita ya kalo Elu udah berhasil ngegolin bola ke gawang."
Mendengar ucapan beberapa temannya, agaknya Galen membalasnya dengan santai.
"Eh ... kalian pikir kita main bola apa! Untuk melakukan hal itu butuh kesiapan lahir dan batin, Gue kagak mau lah maksa, lagian Fiona masih cinta sama Bryan, Gue nggak mungkin lah khianati Sohib Gue." jawab Galen kepada teman-temannya itu.
"Astaga Galen! Jadi Elu nggak akan nyentuh Fiona, eh Dia itu sekarang istri Elu, Elu bebas ngapain aja sama Dia, terus apa gunanya Elu nikahin Fiona?" ucap salah seorang diantaranya.
"Iya Gue tahu, kita nikah bukan karena cinta, kita berdua dijodohin, Gue dan Fiona terpaksa harus ngejalanin perjodohan ini, selain karena permintaan kedua orang tua kita, kalian tahu Nenek Gue tuh, Nenek Gue ngebet banget lah Pingin lihat Gue nikah sama Fiona, sampai dibelain Nenek Gue sakit segala, gimana perasaan gue nggak hancur, lihat Nenek gue sakit saat Gue nolak perjodohan ini." ungkap Galen yang membuat beberapa temannya terdiam mendengar alasan Galen.
"Ohh jadi gitu, kasihan juga ya lihat Nenek Elu sakit."
"Nah itu dia! Gue nggak tega lah lihat Nenek kek gitu, ya terpaksa mau nggak mau Gue musti nikah sama Fiona, meskipun Gue tahu Fiona masih menjadi pacar Bryan dan mereka berdua masih sama-sama mencintai, mau gimana lagi, Bryan sendiri sekarang sedang ke luar negeri, Mama Papa terus maksa Gue, ya mau nggak mau Gue nikahin tuh Ciwi." ucapnya sembari garuk-garuk kepalanya.
"Waah, jadi Elu nggak bakalan nyentuh Fiona dong? Ah masa Elu kuat sih Bro nahan gitu?"
"Semprul Lu pada! Jangan ingetin Gue kuat nggak nya dong, Gue juga laki-laki normal njiiirr, Gue ini sedang berusaha sekuat tenaga untuk menghindari agar tidak terpengaruh bisikan setan, ngerti kagak?" ucapnya lirih.
Sontak apa yang dikatakan oleh Galen membuat teman-teman nya tertawa, tentu saja apa yang selalu Galen ucapkan pasti membuat teman-temannya tertawa.
"Tapi kita nggak bakalan percaya Elu bisa nahan, emang sih kalian berdua bersahabat, tapi itu dulu, sekarang hubungan kalian sudah lebih intim, suami istri loh, ingat itu Len! Elu Suaminya Fiona, Elu harus bertanggung jawab atas kehidupan Fiona lahir dan batin."
"Iya sih, tapi Gue udah terlanjur janji sama Bryan, untuk menjaga Fiona selama dia di luar negeri, dan Gue nggak bisa menolaknya, Bryan dan Fiona sama-sama berarti buat Gue."
"Eh ... tapi Bryan tahu nggak sih kalau Elu dan Fiona sudah menikah?" tanya salah seorang temannya.
"Iya Dia tahu!"
"Terus? Apa reaksinya?"
"Dia sudah bicara dengan Fiona, dan Bryan menyetujui pernikahan ini tapi ada satu syarat yang Ia minta." jawab pria yang mewarisi ketampanan Aldo tersebut.
"Dia ingin Aku melakukannya." ucap Galen.
"Melakukan apa? Untuk tidak menyentuh Fiona?" tanya teman-temannya penasaran.
"Iya!" jawabnya singkat.
"Astaga Galen! Gue salut sama Elu, Elu benar-benar berjiwa besar, demi Bryan dan Fiona Elu mengorbankan Diri Elu sendiri, Elu musti kuat dan nahan segala godaan yang kemungkinan datang bro, ingat kalian tuh sudah tinggal satu atap, pasti banyak hal-hal yang datang tak terduga."
"Betul tuh, Elu musti siap-siap jagain tuh si adek kecil Elu, biar nggak khilaf." celetuk salah seorang diantaranya.
"Kamvret Lu pada, mana mungkin Gue gituin si Fiona, bisa-bisa nangis dia." jawab Galen.
"Lah kok bisa?"
"Ya iyalah, adek Gue nggak kecil bro tapi jumbo."
Lagi-lagi jawaban Galen membuat teman-teman nya tertawa.
"Haaa dasar Galen somplak."
BERSAMBUNG
🔥🔥🔥🔥🔥
Sementara di tempat lain, mempelai wanita tampaknya sedang asyik mengobrol dengan teman-teman wanitanya, tentu saja ciwi-ciwi itu mengobrol kan hal yang sama seperti cowok-cowok tadi.
"Eh ngomong-ngomong Elu udah minum jamu galian rapet belum?" tanya Reyna menggoda sahabat nya itu.
"Jamu apaan tuh?" tanya Fiona penasaran.
"Ya ampun Fio! Itu jamu khusus buat kita ciwi-ciwi, supaya keset dan wangi, aku tahu itu dari Oma yang selalu minum jamu itu." balas Reyna yang menyebut jika dirinya mendapat resep itu dari sang Oma.
"Oh pantesan Oma Shesa masih kelihatan segar dan awet muda ya, ternyata beliau rutin minum jamu itu, percaya deh kalau Opa Vano semakin sayang, meskipun mereka sudah tidak muda lagi, tapi mereka masih terlihat begitu mesra." balas Fiona yang sudah sangat mengenal keluarga sahabatnya itu.
"Nah itu dia! Makanya kamu biasakan minum jamu itu, di jamin deh suami bakal klepek-klepek dan betah di rumah." seru Reyna yang terus menggoda si pengantin baru.
"Heleh buat apa Gue minum jamu gituan, lagipula kita nggak bakalan ngapa-ngapain kok, si Galen nggak bakal berani nyentuh Gue, awas saja kalau dia berani macam-macam, ihh Gue tendang tuh burung empritnya." ucap Fiona sambil memukulkan tangannya satu sama lainnya.
"Eh jangan gitu Fio! Dosa loh kalau Elu nolak permintaan suami, itu wajib hukumnya." celetuk salah seorang diantaranya.
"Lagian Gue jamin Galen nggak bakal minta, jadi buat apa Gue capek-capek nolak." ucapnya sembari melihat kearah Galen yang juga melihat ke arahnya. Keduanya sama-sama membuang wajah, saat pandangan mata itu bertemu secara tidak sengaja.
"Asseeeemmm, ngapain juga Gue lihatin Dia, ah spaneng kan Gue!" gumam Galen sembari memalingkan wajahnya dari Fiona.
"Sialan si Galen! Berani-beraninya Dia lihatin Gue, awas aja Lu, bikin Gue kaget aja." gumam Fiona yang juga memalingkan wajahnya.
Dalam pesta itu itu Aldo dan Willy terlihat begitu bahagia, begitu kedua nenek dari kedua mempelai yang terlihat bekerja sama untuk mempersatukan cucu-cucu mereka, Nancy dan Liora terlihat begitu bahagia melihat Galen dan Fiona resmi menjadi suami istri.
"Ya ampun Jeng! Saya seneng banget, akhirnya cucu-cucu kita jadi menikah!" seru Liora.
"Tentu saja Jeng! Tidak sia-sia Saya pura-pura sakit, hmm Galen takut banget jika lihat saya sakit, dengan begitu Galen akhirnya mau untuk menikah dengan Fiona."
"Setelah ini kita minta mereka untuk berdansa." ucap Liora.
"Tentu saja, ayo kita ke sana menemui mereka!"
Kemudian Liora dan Nancy datang menemui Galen dan Fiona, Nancy menarik tangan Galen dan Liora membawa Fiona untuk bertemu dengan suaminya.
"Eh eh Uti! Ada apa sih!" seru Fiona yang terkejut tiba-tiba saja Liora membawanya pergi, begitu pun dengan Galen yang terkejut melihat Nancy yang sedang membawanya pergi.
"Nenek mau ajak Galen Kemana sih Nek!"
"Sudah! Jangan banyak tanya, ikut saja!" seru Nancy yang membawa Galen ke tengah-tengah ruangan pesta itu, Liora mulai menghampiri Nancy dan Galen.
"Uti! Ngapain kita kesini?" tanya Fiona.
"Kemari! Berikan tanganmu!" pinta Liora agar Fiona memberikan tangannya.
Di tengah-tengah ruangan pesta itu, Galen dan Fiona diminta sang Nenek untuk berdansa. Tangan keduanya di satukan oleh kedua wanita paruh baya itu.
"Berdansa lah untuk kami." ucap Liora sembari mengusap pipi Fiona dan Galen.
"Ta_tapi Uti!"
"Nggak ada tapi-tapian, ini pesta kalian berdua." seru Liora sembari pergi meninggalkan mereka berdua yang tengah berdiri di tengah ruangan, keduanya menjadi pusat perhatian para tamu undangan.
Tentu saja Galen dan Fiona terlihat salah tingkah dan terlihat kikuk, padahal biasanya kedua orang itu selalu bertengkar setiap hari tanpa henti, namun kali ini keduanya tampak gugup saat dipertemukan dalam lantai dansa.
"Eh ... dodol! Elu jangan GR ya, ini Gue lakukan demi Uti!" ucap Fiona kepada Galen.
"Siapa juga yang GR, yang ada Elu yang bakal jatuh cinta sama ketampanan Gue." jawab Galen percaya diri sambil meraih pinggang Fiona untuk pertama kalinya.
"Eh ... jangan kenceng-kenceng kalau pegang, cari-cari kesempatan kan Elu?" seru Fiona sembari mengerucutkan bibirnya.
"Bawel banget sih, yang pegang kenceng-kenceng siapa juga, eh ngomong-ngomong ini pinggang apa tiang sih, tipis banget!" ucap Galen yang tiba-tiba mendapat cubitan kecil pada pipinya.
"Awwww, ih gila Lu, sakit tahu!" Galen tampak mengusap-usap pipi yang sudah di cubit oleh Fiona tadi, tiba-tiba saja Fiona melihat Liora tampak marah kepadanya karena telah mencubit suaminya, karena Fiona tidak ingin melihat sang Uti marah, akhirnya terpaksa Fiona pura-pura mengelus pipi Galen dan sesekali menciumnya. Hal itu membuat kedua nenek merasa sangat senang.
Tapi tidak untuk Galen, Ia merasa sangat terkejut saat Fiona tiba-tiba mengelus pipi dan mengecupnya.
"Eh, ngapain Lu nyium Gue, astaga! Gue sudah tidak suci lagi nih, ah Elu! Balikin nih pipi Gue yang udah Elu ambil."
"Bodo! Diem Lu, awas jangan tegang, Gue lakuin ini biar Uti dan Nenek seneng, lihat tuh mereka lihatin kita mulu." bisik Fiona yang mulai pura-pura mesra.
Galen melihat sang Nenek yang sedang memperhatikannya, Galen teringat ucapan dokter kemarin saat Nancy sakit, jika Nancy harus selalu senang dan tidak boleh memikirkan hal yang sedih-sedih, atau penyakit jantung yang dideritanya akan kambuh, maka dari itu Galen berusaha membuat sang nenek senang.
Galen berusaha semesra mungkin di hadapan sang Nenek dengan memeluk Fiona mesra dengan tubuh mereka yang begitu dekat, tatapan mata itu pun saling bertemu, sejenak ada gejolak yang aneh tiba-tiba menghinggapi keduanya.
"Anjiirrr, kok tegang sih Gue! ah gila gunung nya Fiona desak-desak terus anjayyyy, panas dingin Gue!" gumam Galen sembari menahan sesuatu yang terasa begitu cenut-cenut.
BERSAMBUNG
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!