🌸🌼 Sebelum membaca novel ini di sarankan membaca novel Cinta Dafizza terlebih dahulu ya 🙏🙏

Semua senang ketika bayi mungil sudah lahir dengan selamat, sehat dan tidak kurang satupun. Putra mereka bernama Dafinza Dwi Arkarna.

Awalnya terjadi perdebatan sengit saat pemberian nama ini. Yang mana Daffin sangat tidak setuju jika nama anaknya Dafinza. Menurut Daffin itu adalah nama yang kuno.

Namun Mezza tetap kekeh jika nama anaknya Dafizza Dwi Arkarna. Menurut Mezza nama Dafinza selain penggabungan namanya, juga mempunyai arti yang sangat bagus.

Dafinza mempunyai arti orang yang berkemauan tinggi dalam bakat bisnis, cermat, bersih dan gemar menolong.

Namun itu semua tidaklah berpengaruh kepada sang suami. Sang suami tetap kekeh akan memberikan nama yang lain.

Akan tetapi itu tidak berlangsung lama. Mezza mendiamkan Daffin selama 30 menit. Daffin yang tidak bisa di diamkan oleh Mezza akhirnya mengalah juga.

Menjadi cucu pertama laki - laki di keluarga Arkarna membuat Dafinza sangat di elu - elukan sebagai pewaris kerajaan bisnis Arkarna Group.

Dita dan Abian juga tidak kalah heboh saat cucu keduanya lahir. Awalnya mereka berharap dapat keturunan kembar. Namun ketika hasil USG menyatakan hanya ada satu, mereka tetap senang.

Suasana di rumah sakit nampak heboh. Ruang khusus yang di sediakan di lantai paling atas membuat hanya keluargalah yang bisa berada di sana.

Semua penjagaan di kawal dengan ketat. Tidak ada satupun media atau orang asing yang bisa memasuki wilayah itu.

Momen ini membuat berkumpulnya keluarga besar Kusuma. Mereka memberikan support kepada Mezza yang baru saja melahirkan.

"Terima kasih sayang, kamu sudah menjadi wanita hebat yang mau melahirkan anak-anak kita, aku merasa paling sempurna." ucap Daffin mengecup kening Mezza.

"Sama - sama mas, I Love You." jawab Mezza dengan senyum.

"Setelah umurnya 3 bulan kita program bayi kembar ya." ucap Daffin mendapatkan pelototan dari Mezza.

"Maaaaa liat mas Daffin." teriak Mezza mengadu.

"Kenapa dia sayang?" tanya Dita.

"Mama nggak dengar tadi mas Daffin ngomong apa, masa Daffin bilang setelah umur Dafinza 3 bulan lansung program bayi kembar." ucapnya manyun.

"Bagus itu, biar makin ramai cucu Arkarna, dulu mama kamu hanya bisa melahirkan 2 anak." jawab papa Abian.

"Kalian kira gampang melahirkan haaaaaaa." ucap Dita mencubit pinggang Abian.

"Tapi bagus juga Dit, biar cucu kita ramai, selagi sehat apa salahnya." jawab Siska mendukung menantunya.

"Mama ini ngomong apa, belum hilang sakitnya melahirkan Dafinza masa udah di suruh tekdung lagi." ucap Mezza.

"Mumpung kecil sekaligus merawat semuanya, jika udah besar nanti malas punya anak lagi." jawab Siska.

"Papa juga setuju, jika bisa buat 7, 8,9, 10 anak." ucap Galuh yang dari tadi diam.

"emang aku induk kucing yang produksi terus pa." jawab Mezza merasa kalah.

"Papa pengen banyak cucu."

"Minta dari Zahran atau Zayyan." jawab Mezza.

"Aku akan kasih berapapun papa mau." jawab Zahran tersenyum.

" Kok pada bahas anak sih,calon ibu anaknya aja belum ada." jawab Zayyan.

"Siapa bilang belum ada?" jawab Siska, Dita dan Mezza kompak.

" Siapa yang punya calon ma?" tanya Zahran.

"Kalian nggak tau bahwa salah satu dari kalian sudah di jodohkan mama kalian?" tanya Alan suami adik papanya.

"Siapa om?"tanya Zahran.

"Oh my God, ma ini nggak zaman Siti Nurbaya, please deh ma jangan main jodoh - jodoh aja." ucap Zahyan merasakan hawa tidak enak.

"Nggak mama dan papa serius, dan ini nggak bisa di bantah." ucap Siska.

"Terima aja yan, ini yang terbaik." jawab uncle Amar menepuk bahu keponakannya.

"Aku?""" tanya Zahyan.

"Iya kamu."

"Sama siapa ma?" tanya Zahyan semakin merasakan hal yang tidak enak menimpanya.

"Kamu sudah kami jodohkan dengan Beby, tidak ada penolakan atau bantahan." jawab papanya.

Zahyan lansung terduduk lemas mendengar berita tersebut. Disaat yang lainnya berbahagia, dia merasa hari ini mendapat berita duka. Berita kemalangan yang berakhir tragis.

Rey dan Momo yang ada disana juga tersenyum melihat ekspresi Zahyan. Mereka sangat paham apa yang Zahyan rasakan.

Apakah Zahyan bisa menerima perjodohan ini? apa yang di lakukan Zahyan agar bisa menolak Beby? yuk berikan jawabanmu di kolam komentar.

Ayo berikan like, komen, vote dan follow akun author serta ikuti Instagram author ya (erna.gusnita).

"Nggak bisa ma, pa, aku tidak mencintai Beby." ucap Zayyan menolak dengan keras saat sudah sampai dirumah.

"Seperti yang papa bilang bahwa kamu tidak boleh menolak perjodohan ini, jika kamu menolak berarti kamu tidak patuh kepada kami." jawab Galuh.

"Kami akan mencabut semua fasilitas kamu, ayolah bantu kami." ucap Siska memohon.

"Meminta bantuan di dinas sosial ma, lagian ada Zahran kenapa harus aku?" Zayyan masih tidak terima.

"Yang Beby mau adalah kamu bukan Zahran." jawab Siska.

Zahran tersenyum di atas penderitaan Zayyan karena bukan dirinya yang menjadi korban mamanya.

"Aku tidak mau, apapun yang terjadi." ucap Zayyan meninggalkan ruang tengah keluarga.

"Jika kamu nggak mau maka biarkan saja mama mati, itukan yang kamu mau." ucap Siska membuat langkah kaki Zayyan terhenti.

"Ma,jangan main - main ma, baik aku terima tapi jika Beby nggak mau maka papa dan mama tidak boleh menjodohkan kami lagi." ucap Zayyan.

"Tidak mungkin Beby menolak." ucap Siska.

"Baik." ucap Zayyan.

Zayyan sudah mempunyai ide di kepalanya. Bagaimanapun dia akan mencoba agar pernikahan dia dan Beby tidak jadi.

"Kamu yakin Beby nggak akan mau?" tanya Zahran heran kepada adiknya.

"Aku akan buat wanita itu menolak, apapun caranya." jawab Zayyan.

"Tapi Beby kan tergila-gila dengan kamu."

"Aku punya cara jitu, kamu bisa liat nanti." ucap Zayyan sambil tersenyum dingin.

Zayyan masuk kekamarnya sambil memikirkan rencananya dengan matang. Ia hanya ingin segala rencananya berhasil dan tidak terlalu terburu-buru.

Apakah kalian punya ide? Nikah kontrak? oh no, Zayyan tidak mau melakukan itu. Baginya itu hanya ada di sinetron - sinetron.

"Masa nikah kontrak? Trus tiba-tiba jatuh cinta, mustahil banget " ucap ya sambil tertawa.

"Aku akan buat bagaimana wanita itu sendiri yang akan pergi." ucap Zayyan.

Sedangkan di tempat lain Beby tampak berbunga-bunga. Dia senang sekali saat papanya memberi tau bahwa ia akan di jodohkan dengan Zayyan.

"Ini nyata kan pa? kita nggak dalam dunia mimpikan?" tanya Beby terlalu senang.

"Benar, tapi kamu harus belajar menjadi istri yang betul, kamu jangan habisin duit suami, dan satu lagi pernikahan akan terjadi setelah kamu pandai memasak, jadi kamu akan kursus masak sebelum menikah." ucap papa Dion.

"Kenapa harus pandai masak sih pa? terus satu lagi, duit suami kan emang untuk di belanjakan, buat apa kaya bukan untuk di belanjakan." ucap Beby.

"Beby jaga sikap, jangan seperti wanita matre, kami tidak pernah mendidik kamu seperti itu." tegur Feby sang mama.

"Materialistis itu hal yang biasa bagi perempuan ma, jika dia nggak mau wanita matre berati dia nggak mampu ma." jawab Beby.

"Yang wajar itu bukan seperti kamu, kamu tujuannya menghabiskan uang hanya untuk yang tidak penting, Jika kamu tidak berubah maka jangan salah kami jika pernikahan ini di tiadakan." ucap Papanya.

"Ah papa."

"Nggak ada bantahan, mulai besok kamu harus kursus memasak, toh gelar kamu hanya jadi onggokan sampah, cari kerja malas." ucap Feby agak kesal dengan anak bungsunya itu.

"Ah mama cari kerja susah, lagian buat apa aku kerja jika dapat suami orang kaya." jawabnya sambil tersenyum.

"Jaga ucapan kamu, tiru Kakak kamu, belajar rajin bekerja juga bagus."

"Ah semua orang punya kelebihan masing-masing, Kak Ina juga punya kekurangan yaitu hamil di luar nikah, nggak usah mama bangga - Banggain anak mama itu deh." ucap Beby kesal.

Bagi mamanya adalah Ina dan Ina. Sedangkan dia hanya apa.

Ina yang mendengar ucapan Beby berlinang air mata. Hatinya sangat sakit mendengar ucapan adiknya itu.

**Yuk like, komen,vote dan berikan dukungan yooooo.

Jangan lupa ikuti akun author. Untuk visual bayangin masing-masing yoooooo, Jika ikuti visual author silahkan liat di Instagram erna.gusnita.

Terima kasih atas kunjungan dan dukungannya. Semoga Allah membalas setiap kebaikan kalian semua pembaca kesayangan. Peluk dan sayang dari author 🌷🌷🌷💜🙏**

Ina terdiam mendengar ucapan adiknya. Ia akui ia pernah menjadi wanita yang bodoh saat itu. Dia tau itu semua kesalahannya. Akan tetapi kesalahan itu menjadi pelajaran berharga seumur hidupnya.

"Ina jangan dengarkan adik kamu." ucap mamanya menghibur anaknya yang nampak bersedih.

Bagi Feby yang terjadi biarlah terjadi. Saat ini tidak ada gunanya menyalakan anaknya. Ia fokus membantu anaknya bangkit dari keterpurukannya dan membantu anaknya membesarkan cucunya.

"Nggak apa-apa ma, ucapan Beby ada benarnya, nggak ada yang bisa di banggakan dari aku ma." ucap Ina berjalan menuju kamarnya.

"Beby ini mulutnya perlu di sumpal kayanya, nyakitin." ucap Feby kesal.

"Nah kamu juga jangan banding - bandingkan dia dengan Ina, setiap anak pasti berbeda." tegur Dion kepada Feby.

Ina menutup kamarnya dengan perlahan. Ia lihat anaknya sedang tertidur pulas. Anak ini wajahnya sangat mirip dengan sang ayah.

Pada awal kehamilannya, Ina sempat menolak kehadiran bayinya. Tapi kedua orang tuanya selalu menguatkannya.

Ian kembali mengingat pertama kalinya mengenal ayah anaknya.Lelaki yang menghamilinya lalu menolak untuk menikahinya.

**Flashback**

Suatu Abrina atau di sapa Ina sedang melihat - lihat buku di toko buku. Ia memang hobi mengoleksi buku - buku bacaan.

Ia melihat suasana toko buku tampak agak sepi. Ia berjalan fokus melihat - lihat buku.Ketika Abrina mengambil buku, tiba - tiba bukunya di ambil oleh seseorang. Ina dengan kesal menoleh kepada lelaki yang berdiri di sebelah kanannya. Lelaki itu nampak gagah, putih, tinggi dan cakep deh.

"Ini aku yang duluan." ucap Abrina.

"Tapi ini sudah di tangan aku, gimana dong?" ucap laki - laki itu.

"Tapi kan aku yang melirik duluan, bukunya cuma tinggal satu lagi." ucap Abrina kesal.

"Wah gimana dong, aku juga mau buku ini."!ucapnya juga agak kesal.

"Gimana kita bacanya gantian? atau bacanya barengan, kenalkan nama saya Raka." ucap lelaki itu mengenalkan dirinya. Dia terpikir sebuah ide secara tiba-tiba.

"Abrina."

"Jadi gimana?"tanya Raka.

"Ya udah silahkan kamu baca duluan, nanti aku pinjam ya." jawab Ina.

"Oke, sini ponsel kamu."

"Buat apa?"

"Mana tau nanti ada niat buat beli tanah sebelah rumah kamu."

"Apaan sih."jawab Ina masih belum mengerti.

"Habis pakai nanya segala sih, katanya mau baca buku ini gantian.

Abrina memberikan ponselnya ke lelaki yang ada di hadapannya. Laki - laki itu memasukkan nomornya ke ponsel Abrina lalu mencoba menelpon ke ponselnya sendiri.

"Itu nomor aku." ucap Raka sambil tersenyum.

Senyum Raka membuat Ina sedikit terpikat.

"Oke, nanti hubungi aku jika udah selesai baca." ucap Raka dengan bersemangat.

"Kamu,aku punya banyak buku motivasi, jika kamu mau nanti aku pinjamkan." ucapnya lagi.

"Kamu hobi baca buku juga?" tanya Abrina senang karena menemukan teman satu frekuensi.

"Iya, aku juga sering nongkrong di perpustakaan umum juga."

"Lain kali bolehlah kita pergi sama - sama." jawab Abrina antusias.

"Emang aku mau?"

Wajah Abrina lansung berubah ketika mendengar jawaban Raka. Raka lansung tertawa melihat perubahan wajah Abrina.

"Hahahahaha, aku hanya bercanda tau."

"Kamu ini." ucap Abrina mencubit tangan Raka dengan kesal.

"Sakit tau, masa baru kenal sudah kasih aku stempel kayak gini."

"Biarin aja, jahil sih."

"Tapi sukakan di jahilin." jawab Raka tertawa.

"Udah ah, aku mau pamit dulu ya, mau jumpa keluarga."

"Baik, mau aku antar?"

"Nggak usah,aku duluan ya."

Ina meninggalkan Raka yang berdiam diri di tempat. Tanpa Ina sadari senyum di wajah Raka berubah menjadi dingin. Dia menatap Ina dengan tatapan yang sulit di artikan?

**Ayo tebak siapa Raka ini? apa motif mendekati Ina?

Yuk berikan like, komen, vote dan dukungan sebanyak mungkin. Jangan lupa untuk ikuti akun author.

Terima kasih atas dukungan dan kunjungan pembaca semuanya, semoga rezekinya semudah jempol kalian memencet tombol like dan lainnya. Aamiin 😄🙏🌷**