Pagi itu
#Arya#
Aku memandangi pemandangan jalan menuju kota Jakarta yang penuh hingar bingar. Kuperhatikan setiap sudut yang nampak motor dan mobil berlalu lalang meskipun ini masih terlalu pagi. Hari Ini adalah hari baruku untuk kembali menata hidup yang sudah lama berantakan.
"Bahkan aku pergi begitu saja,," gumamku seraya memperhatikan anak anak yang hendak berangkat ke sekolah.
15 menit berlalu aku sampai di depan kontrakan yang disewa ibuku tempatnya agak sempit harus masuk ke dalam gang untung saja barangku tidak banyak, Pak supir membantuku membawa barang barang ke dalam. Setelah itu aku bersiap berangkat ke sekolah, aku keluarkan sepeda dari dalam gerbang kontrakan.
Sepeda setengah jadul yang ku beli di Sukabumi menjadi kendaraanku untuk berangkat ke sekolah disini. Ku laju sepedaku di antara keramaian kota yang lebih banyak menggunakan Mobil, motor dan juga bus.
Agak jauh memang sekolahanku yang baru, tak apa setidaknya aku harus mengirit dan mulai mencari pekerjaan sambilan.
****
#Nadia#
"Halo Randy apa jadwalnya bisa dipercepat?" seru mamaku yang menyetir mengantarku pergi ke sekolah
'Ckiiiiittttt'
Tiba tiba mamaku mengerem mendadak sepertinya kami hampir menyerempet seorang pria yang sedang naik sepeda.
"Siaalaaan..!" umpat mama
Aku dan mama terus memperhatikannya lewat spion
"Apa dia baik baik saja?" Tanya mama
"Kita harus turun sih mah liat keadaannya," jawabku
"Tapi dia sepertinya baik baik aja, dia juga tadi gak jatuhkan," tukas mama lagi seraya kembali menjalankan mobilnya
"Tetep aja harus liat dulu kan mah.." mama mengabaikanku sambil terus menelepon assistennya.
Dan aku masih memperhatikannya yg sedang mengambil kucing kecil dari semak semak
'Brukk'
Pintu mobil ku tutup dan aku langsung berjalan menuju gerbang sekolah baru saja beberapa langkah ada suara yang meneriakiku.
"Nanaddd......!!!"
Aku menoleh rupanya Karina, Alma dan Ina yang menyapaku mereka adalah teman teman baikku aku tersenyum.
"Widiiih, tas baru niii keren banget." seru Ina melihat tas milikku
"Mamaku yg beliin pas kmrn di kanada." jawabku
"Aku juga tadinya mau beli ini tapi gak jadi, katanya banyak yang palsu tuh,," sahut karina sedikit ketus
"Beneran tas kaya gini ada yang palsu? jangan jangan ini palsu ehehhee," jawabku lagi mereka membalas senyum.
Lalu pria yang hampir saja ditabrak mama melaju begitu saja di depan mataku aku terperangah.
"Eh, guy's bentar bentar yak.." aku setengah berlari mengejarnya dan meninggalkan teman temanku.
****
"Hai kamu yang kemeja kotak - kotak biru.." sapaku.
Ia menoleh saat sedang menggembok sepedanya dengan wajah heran sambil celingukan.
"Kamu baik baik aja kan?" tanyaku lagi
"Apa maksudnya?" tanyanya lebih heran lagi
"Eng, tadi kamu hampir tertabrak mobil dan itu mobil mamaku," jawabku
"Eh coba deh kamu gerak gerakin tangan kamu begini.." seruku lagi seraya menggerakkan tanganku ke atas memintanya mengikutinya, ia pun ikut mengikutinya. Aku lega seperti ia baik baik saja.
"Ohya, sepertinya kamu baik baik aja. Kalo ada apa apa kamu cari aku aja ya namaku Nadia kelas III Ipa 2," ujarku namun dia masi terdiam tak bereaksi aku salah tingkah lalu meninggalkan nya.
Teman temanku melihat kami dari kejauhan,
"Nad, apa gak papa lo kasih tau nama lo?" tanya Alma padaku
"Tadi dia hampir ketabrak mobil nyokap, gw cuma mau Mastiin dia baik baik aja apa engga"
"Tetep aja kan lo gak kenal, eh tapi mukanya boleh juga ganteng tau." sahut Ina lagi menoleh ke belakang aku pun sesekali melihatnya juga ke belakang sambil tersipu.
"Nadia,," Gumam Arya sambil menggembok sepedanya ke dekat tiang.
Di ruang guru
Arya masih celingukan memasuki ruang guru tak ada satupun yang memperhatikannya, semua sibuk pagi itu
Arya menghampiri salah satu Guru yang sedang berdiri rupanya itu Sang Kepala Sekolah
#Arya#
"Permisi pak.." sapaku
Kepala Sekolah melihatku bingung.
"Saya Arya anak pindahan dari SMA Mandala," sahutku
"Ahh yang dari Sukabumi ya? sudah datang rupanya kamu. Coba kamu temui Pak Rian ya..!" jawabnya lalu meninggalkanku
Aku menggaruk pelipisku yang tak gatal mencari seorang guru yang bernama Pak Rian.
Ku hampiri meja di dekat kamar mandi aku terdiam di sana, Pak Rian melihatku
"Taro aja dek kotak amalnya." jawabnya santai Aku masih terdiam kebingungan di sana, Pak Rian melihatku lagi heran.
"Saya anak pindahan dari Sukabumi pak,," jawabku sebelum Pak Rian bertanya
"Oalah, kenapa gak bilang sih hehehe.." Pak Rian terkekeh
"Hm, belum punya seragam ya? kamu harus membelinya dulu..." Pak Rian tak melanjutkan omongannya lalu melihat seorang anak berbadan tegap datang dari luar
"Ohh, Moses Moses kesini sebentar.." panggilnya anak itu menghampiri kami
"Tolong antar dia cari seragam ya," seru Pak Rian anak bernama Moses itu mengangguk dan mengajakku pergi keluar.
****
"Hai, namaku Moses. Aku ketua kelasmu, nanti kamu masuk ke kelasku bukan?" sapanya ramah mengulurkan tangannya
"Saya Arya.." balasku
"Yang tadi namanya Pak Rian dia guru pengganti Wali kelas kita, Wali kelas kita sedang sakit,"
"Kalo ada apa apa bisa tanya saya ya, nanti saya masukin ke grup kelas. Sekolah ini lumayan banyak kegiatan kalo nanti bingung bisa tanya tanya aja, saya dengan senang hati membantunya.." ujarnya lalu menepuk bahuku
"Dia ramah banget," gumamku dalam hati
Sesampai di kantin sekolah, ternyata seragam sekolah di sini habis yang tersisa hanya seragam bekas, Moses meminta bantuan penjaga untuk mencarikan yang paling bagus untukku.
Aku mengganti bajuku dengan seragam bekas itu
Jamaludin.. tanda pengenal diseragam itu
"Itu udah yang paling bagus ses, karena kamu yang meminta aja saya kasih paling bagus."
"Terimakasih bu tapi apakah tidak ada lagi?" tanya Moses kekeuh
"Gak apa apa saya bisa pake ini ko,," jawabku
Moses menoleh lalu menganggukkan kepalanya. Kamipun berlalu menuju kelas.
****
Sesampai di depan kelas
"Sebentar ya, sepertinya Pak Rian belum datang nanti saya panggil." ujarnya masuk ke dalam kelas
Benar, suasana kelas masih ramai namun setelah Moses datang seketika hening hanya ada 1 murid yang masih berdiri
"Kelvin duduklah di kursimu..!!" ucap Moses Kelvin tak bergeming masih asyik dengan game di handphone nya.
"Kelvin duduklah sebentar," seru Moses lagi kali ini Kelvin menuruti permintaan Moses sambil menendangnya dari jauh karena kesal Moses hanya tersenyum.
"Teman teman mohon tenang sebentar ada anak baru yang mau memperkenalkan diri, Arya masuklah,,"
Aku menghirup nafasku dalam dalam lalu membuka pintu kelas menghadapi wajah wajah mereka yang menatapku.
Sebagian bergumam melihat wajahku yang lumayan tampan. Tapi aku terperanjat melihat ada Nadia, cewe yang kutemui di parkiran sekolah.
Teman teman Nadia Langsung mengenaliku. Ina menyenggol Nadia yang masih asyik mengeluarkan bukunya, Nadia menengok lalu melihatku di samping Moses.
"Arya silahkan perkenalkan dirimu.."
"Nama saya Arya,saya dari Sukabumi." sapaku
"Woy, perkenalan apaan tu? ngeledek? sini sini gw jadi pengen nanya?" Seru Kelvin
"Enggak boleh! Arya ceritakanlah sedikit tentang dirimu.." ujar Moses lagi tapi aku memilih tetap diam.
"Dia pindahan dari SMA Mandala Sukabumi, dia pindah karena ikut orangtuanya yang juga pindah bekerja di sini..,," Moses asyik memperkenalkan diriku aku melihatnya tak senang.
"Bukan karena ikut orangtua tapi karena....."
Lagi lagi belum sempat ku jelaskan Moses langsung menyuruhku duduk.
"Ah sudah ya perkenalannya, hm sebaiknya kamu duduk sama Nino. Gilang kamu pindah tempat duduk di samping Kelvin ya!" Moses memerintah, Gilang yang tadinya kaget tak bisa menolak dan aku pun duduk bersama dengan anak bernama Nino.
Tak lama datanglah Pak Rian,
"Maaf anak anak Bapak terlambat," sapanya
'Huuuuuu' sorak mereka
"Oh, apa kamu sudah selesai?"
"Iya pak, baru aja saya memperkenalkan Arya," jawab Moses.
"Okey terimakasih kamu boleh duduk." jawab Pak Rian Moses mengangguk dan segera duduk
Mataku berputar memandangi isi kelas di tengah sudut kelas aku melihat gadis yang tadi di gerbang si Nadia, Nadia menatapku, dengan kikuk aku alihkan pandanganku bersalaman dengan Nino.
Di kantin
#Arya#
Aku berjalan gontai memasuki area kantin, perutku terasa lapar karena dari Sukabumi belum makan apapun.
"Aryaa.." panggil Moses melambaikan tangannya
"Sini gabung," ujarnya lagi akupun duduk di
samping Nino
"Bagaimana kau suka di sekolah ini?" Tanya Moses ramah menyeruput es jeruknya
"Mengapa kau melakukan itu?" tanyaku kalem
"Apa maksudmu?" Tanya Moses bingung wajah Nino dan Dian juga sama bingungnya
"Berbohong tentang alasan saya pindah dari sekolah lama???"
"Hei, kufikir kau tak nyaman dengan itu.." Moses berusaha mengendalikan dirinya
"Tetap saja bukan berarti kau harus berbohong kan!!" tukasku lagi hendak beranjak dari kursi
"Hai, kemeja kotak-kotak biru kita ketemu lagi, ternyata kita Sekelas." sapa Nadia padaku
"Kalian saling kenal?" tanya Moses seraya berdiri
"Tadi ketemu di jalan.." jawab Nadia kalem
"Di parkiran sekolah," jawabku memperjelas
Nadia tampak tersenyum
"Ternyata kamu masih inget aku ya??" ujarnya aku salah tingkah
"Ohya, Arya belum ada kelompok untuk kinerja kerja ya, Karina gimana kalo Arya ikut di kelompokmu?"
"Kelompokku sudah selesai mengerjakannya dan sudah di kumpulkan juga!!" jawab Karina
Moses tampak berfikir mengerutkan keningnya.
"Bagaimana kalo Arya ikut kelompokku? kan kelompokku juga kurang 1 orang?" Nadia menimpali
"NADD..!!!" seru Ina kaget
"Nanti aku kabari kamu ya tugasnya apa aja, yuk duluan." jawabnya dan berlalu kulihat Moses tampak gusar kemudian menyusul Nadia dan teman temannya
"Wah beruntung lo bro, masuk ke kelompoknya si Nadia. Dia paling jago dalam kinerja kerja," seru Nino menepuk bahuku
****
#Nadia#
Ina setengah berlari mengejarku
"Nad, ish apaan sih lo maen masuk masukin orang aja tanpa diskusi sama gw, sama Alma!!" omelnya aku tersenyum
"Kenapa musti diskusiin segala sih? cuma masukin satu orang juga. Lagian selama ini banyakan siapa yang ngerjain coba? terus lo mana tugas yang kemaren gw minta? dari kemarin belom di kumpulin juga??" balasku mencecar Ina sukses membuatnya tercekat
"Eng, eng.. anu nad, ya ampun lo kejam amat sih sama gw. Iya nanti gw kerjain pulang sekolah." jawab Ina sambil cemberut
"Nadd..!" panggil Moses aku dan Ina menoleh, Ina pun pergi tanpa di minta
"Kamu yakin masukin Arya ke kelompokmu? tidakkah mengganggu nilaimu nanti?" tanya Moses khawatir
"Kamu tenang aja brooo, aku ini sangat ahli dalam kinerja kerja huehehe.." jawabku menepuk punggung tegap Moses
(Moses adalah temanku sejak Kecil. Sejak Tk kami sudah sekolah bersama sama)
****
Pulang sekolah
#Arya#
Sepulang sekolah aku menghampiri sebuah minimarket SEVEL untuk melamar pekerjaan paruh waktu, aku yakin sekolah di Jakarta biayanya pasti tidak murah dan juga biaya hidup serta kontrakan. Ibu pasti sudah mengeluarkan banyak uang.
'Krek'
Pintu minimarket ku buka
"Selamat datang.." sapa penjaga kasir
"Anu kak, saya mau melamar kerja paruh waktu," ucapku
"Oh, kamu anak SMA yang bos bilang ya?!" tanyanya lagi melihat seragamku aku mengangguk
"Kamu punya keahlian apa?" tanyanya
"Apa?" tanyaku balik karena terkejut
"Iya kamu punya keahlian apa? biar aku bisa pertimbangin kamu layak gak kerja di sini?"
Aku menggaruk pelipisku.
"Harus punya keahlian ya kak?!" tanyaku lagi ia mengangguk
Aku masih bingung keahlian apa yang aku punya, lalu aku tak sengaja melihat CCTV seorang pria ke-Gap sedang mengutil makanan karena dia sudah ketauan, dia segera bergegas lari.
Tanpa banyak bicara aku segera mengejar pengutil itu. Kami cukup lama saling kejar Kejaran, perlahan dia melempar makanan yang ia sembunyikan di balik jaketnya, aku masih terus mengejarnya hingga makanan itu benar benar sudah ia kembalikan semua.
****
Nafasku tersengal sengal mengembalikan makanan itu, ku letakkan semuanya di meja kasir.
"Wah, kamu hebat juga ya.." seru kakak tadi lalu ia mengambil keranjang di berikannya kepadaku, aku kebingungan.
"Cepet taro ini semua ya, balikin ke posisi nya. Ternyata keahlianmu itu berlari," suruhnya aku menurutinya namun masih kebingungan.
Di sela sela ku taro makanan ini aku masih penasaran.
"Kak apakah ini artinya aku di terima?" tanyaku lagi.
"Semua tergantung kamu bener gak balikin makanan itu!!" jawabnya.
Aku tersenyum sumringah, akhirnya aku punya pekerjaan juga.
Kakak itu menghampiriku memberikan rompi kerja.
"Selamat Bekerja Paijo..." sambutnya
"HAH??!" Aku memanyunkan mulutku melihat rompi bernamakan PAIJO ( lagi lagi aku dapat seragam nama orang lain )
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!