Kata siapa memiliki istri yang cantik,kaya dan juga mapan mampu membuat seorang lelaki setia kepadanya. Harta,tahta dan wanita itulah yang terbesit di pikiran seorang lelaki muda bernama Alan Hermansyah dia adalah laki laki yang terlahir biasa saja bukan juga anak orang kaya namun penampilannya selalu bisa menipu siapa saja yang melihatnya.. Mempesona...
Isabella Kimberly atau wanita yang biasanya di sapa Bella adalah seorang wanita yang cantik dan juga anak tunggal dari seorang pengusaha ternama bernama Armando Syarif.
Bella adalah sosok wanita yang mandiri. Bella sendiri kini berusia 21 tahun,semasa dia kuliah Bella berkenalan dengan seorang laki laki bernama Alan Hermansyah. Alan sendiri adalah anak seorang pengusaha rumahan bernama Rudi Hermansyah.
Alan adalah sosok laki laki yang menawan di semua mata wanita karena Alan sendiri terkenal playboy semenjak kuliah.
Setelah lulus kuliah Alan bekerja di perusahaan milik Bella,hal itu menumbuhkan benih benih cinta di hati Bella..
Bella selalu terlihat anggun dan juga mempesona dimata semua laki laki namun sayang hati Bella telah jatuh kepada Alan dan mereka kinipun mulai terlihat akrab..
"Kamu cantik Bell karena itu semenjak kuliah dulu aku sudah menaruh hati kepadamu. Tapi aku tak pernah berani untuk mengungkapkan karena aku sendiri tahu siapa aku dan siapa kamu."
Alan pun mulai melancarkan aksinya yaitu membuat Bella terpesona dengan semua ucapan manis Alan..
Bella pun tersipu malu setelah mendengar rayuan Alan dan semua itu terlihat oleh seorang wanita yaitu Farah Larasati merupakan kekasih Alan. Farah sendiri tahu bahwa Alan mendekati Bella hanya untuk uang dan jabatan untuk itu Farah hanya bisa memantau dari jauh sembari menahan cemburu..
Alan pun terlihat semakin berani mengungkapkan kata kata romantis yang penuh dengan tipu daya hal itu membuat jantung Bella mulai berdebar sangat kencang..
"Kamu bisa saja Mas merayu?Sudah berapa banyak cewek yang kamu rayu Mas dan aku tahu aku bukan yang pertama. Semenjak kita kuliah kamu terkenal seorang playboy apakah itu masih berlaku hingga sekarang?"
Bella pun tersenyum sementara Alan justru tertawa...
"Itu zaman remaja dan sekarang aku hanya ingin serius dengan satu wanita yaitu kamu? Bell apakah kamu mau jadi pacarku? Aku tahu aku tak sebanding denganmu kamu atasan sedangkan aku bawahan tapi kamu tahu kan Bell jika cinta tak pernah memandang apapun. Bell aku itu suka sama kamu sejak kita kuliah dulu tapi aku gak pernah berani untuk mengungkapkannya."
Alan terlihat menunduk berharap bahwa Bella akan iba terhadap dirinya dan Alan juga berharap jika Bella bisa percaya dengan semua kata kata manisnya..
Bella pun menatap kearah Alan kemudian tersenyum..
"Jujur semenjak kuliah kamu adalah laki laki pertama yang aku suka dan aku berharap jika suatu hari nanti kita bisa di persatukan. Iya Mas aku mau menjadi kekasihmu."
Bella pun tersipu malu setelah mengungkapkan perasaannya.
Alan pun bersorak gembira setelah mendapatkan jawaban dari Bella,itu artinya tinggal beberapa langkah lagi Alan akan bisa mengusai harta Bella karena Bella merupakan anak yatim piatu setelah dua tahun yang lalu kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan..
Alan pun langsung memeluk Bella agar Bella percaya bahwa dirinya bahagia karena bisa memiliki Bella..
"Makasih ya Bell aku sangat bahagia aku berharap jika hubungan kita bisa menjadi serius aku ingin menikahimu."
Alan pun berharap bahwa Bella akan setuju apalagi setelah Alan tahun jika Bella juga selama ini mencintainya tentu saja tak akan kesulitan jika Alan akan bisa mengendalikan Bella..
"Jangan terlalu terburu buru Mas,kita jalani saja sewajarnya. Kita juga kan harus mempersiapkan segala sesuatunya jika aku sudah yakin aku pastiin jika kamulah laki laki yang aku pilih untuk mendampingiku."
Bella pun tersenyum manatap wajah Alan yang terlihat kurang suka dengan keputusan Bella..
"Ya sudahlah aku bisa apa jika itu semua sudah menjadi keputusanmu. Aku akan sabar menunggu dan aku akan selalu menjagamu dari siapun kamu boleh percaya sama aku karena aku hanya ingin menjadikanmu satu satunya wanita yang paling berharga dalam hidupku."
Alan pun tak pernah kehabisan akal untuk membuat Bella bertekuk lutut kepadanya. Bella pun merasa terharu mendengar ucapan Alan,Bella pun mulai terpancing dengan apa yang Alan katakan..
Farah yang menatap kearah Alan dan Bella nampak tak suka melihat Alan begitu romantis kepada Bella.
Farah pun mengirimkan pesan kepada Alan meluangkan emosinya..
"Mas jangan melewati batasmu aku disini melihatmu. Dan aku tak rela kamu begitu manis kepada Bella ingat kita hanya mendekatinya untuk uang jangan pakai perasaan."
Tulis pesan Farah langsung masuk ke ponsel Alan dan seketika Alan terkejut setelah membaca isi pesan dari kekasihnya.
Alan pun membalas pesan Farah tanpa sepengetahuan Bella..
"Sayang kamu jangan khawatir aku hanya ingin membuatnya percaya sama aku dan aku ingin membuat Bella bertekuk lutut kepadaku. Aku berharap kamu sabar ini untuk kita nanti."
Alan pun menatap Farah dari kejauhan dan tersenyum hal itu membuat Bella sedikit curiga..
"Mas apa yang kamu lihat?"
Tanya Bella yang ikut melihat dia sekeliling namun karena tempat mereka cukup ramai jadi tak membuat Bella menemukan hal yang mencurigakan..
Alan pun mulai berkelit dan kembali menatap kearah Bella..
"Aku hanya sedang memikirkan sesuatu aku ingin di tempat ini menjadi saksi bahwa aku mencintaimu. Kamu jangan pernah meragukan aku ya Bell."
Bella pun tersenyum sembari mengangguk entah kenapa hatinya langsung luluh mendengar semua ucapan Alan yang memang seorang pemain handal.
"Aku percaya Mas dan aku berharap kamu selamanya akan seperti ini. Masih sekarang aku hanya hidup sendiri kedua orang tuaku telah tiada dan aku membutuhkan seseorang yang akan bisa menjaga dan membimbingku aku harap Mas orangnya."
Mata Bella berkaca kaca mengingat kedua orang tuanya yang lebih dulu meninggalkan Bella..
Alan pun menatap Bella dan melihat kesedihan disana Alan pun memeluk Bella..
"Kamu jangan pernah merasa sendiri ada aku sekarang yang akan menjagamu dan aku juga akan selalu membuatmu bahagia dan tersenyum. Ingat mulai hari ini kamu harus selalu bahagia gak boleh sedih oke."
Bella pun merasa nyaman berada di pelukan Alan dan mereka pun berpelukan dengan erat membuat semua mata memandang kearah mereka..
Farah semakin dimakan api cemburu melihat Alan dan Bella berpelukan hatinya berkecamuk apakah mendukung niat Alan adalah hal yang benar?
Farah pun menjadi kesal dan kemudian dia pergi meninggalkan restoran tempat Alan dan Bella berada.
"Kamu jahat Mas kamu bilang kamu hanya ingin menyakinkan dia tapi kenapa harus pakai pelukan segala di depan mataku."
Farah kian emosi dan hal itu membuat Farah benar benar kesal dengan sikap Alan..
Bella dan Alan pun kembali ke kantor karena sore nanti Bella ada rapat penting tapi Bella masih belum mau melibatkan Alan dalam urusan bisnisnya..
Bella nampak menatap Alan yang sedang fokus mengendari mobile kembali ke kantor..
Alan yang menyadari bahwa dia mempesona pun menpakan wajah cool nya di hadapan Bella untuk membuat Bella semakin bersimpati.
Alan pun bersiul ria membuat Bella merasa malu karena ketahuan jika Bella sedang menatap Alan..
"Jangan malu kamu boleh menatap aku sesuka hatimu kok. Bahkan nanti setelah aku menikahimu kamu boleh menatapku sepanjang waktumu."
Tipuan ala ala buaya kadal pun terlontar dari mulut Alan..
Bella pun mulai terbuai dengan janji manis rasa gulali yang Alan lontarkan untuknya..
"Kamu memang pandai merayu Mas tapi aku tahu kamu seperti ini ada sesuatu."
Bella pun hanya menyeimbangi ucapan Alan dengan senyuman..
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Setahun kemudian Alan dan Bella pun menikah,Bella berharap bahwa dia akan membina rumah tangga yang bahagia dengan Alan laki laki yang tulus mencintainya..
Awal pernikahan mereka terlihat sangat bahagia bahkan orang orang yang melihat kemesraan mereka pun di buat iri oleh kemesraan Alan terhadap Bella.
Bella di perlakukan layaknya ratu dalam hidup Alan dan satu satunya wanita yang Alan cintai..
Malam pertama pun dilewati dengan begitu panas, Alan yang sudah pandai bermain cinta pun merasa tak ada tantangan apapun untuk memuaskan nafsu Bella. Bella merasa bahagia karena bisa menjadi istri yang baik untuk Alan,Alan pun semakin lihai membuat Bella terbang tinggi ke nirwana dan Alan juga membuat berapa tanda kepermilikan di setiap inci tubuh Bella..
Bella hanya bisa tersenyum dan menikmati semua rangsangan yang di buat oleh Alan hal itu semakin membuat Alan seperti tengah menang lotre Alan terus saja memacu Bella sehingga keduanya ambruk karena kelelahan..
Alan merasa sangat bahagia ketika melihat noda merah yang membasahi spray tempat mereka bertempur..
"Makasih ya sayang karena kamu telah mau menikah denganku aku janji aku akan memperlakuaknmu seperti ratu dalam hidupku. Dan aku ingin kamu segera menjadi ibu dari anak anak kita.."
Bella pun hanya mengangguk bahagia karena bisa mendapatkan lelaki setampan dan seperkasa Alan.
Tak bisa di pungkiri dalam hati Bella jika Alan adalah laki laki yang perkara yang mampu membuatnya melambung tinggi ke atas nirwana hal itu membuat Bella semakin mencintai suami brengseknya itu..
Awal pernikahan Alan masih bersikap sangat manis dan penuh dengan kejutan sehingga mempu membuat Bella benar benar berada di dalam kendalinya..
Alan pun semakin pandai membuat Bella puas pada akhirnya Bella pun mengangkat suaminya menjadi CEO di perusahaan miliknya menggantikan dirinya..
Namun Bella gak mau ambil resiko dia hanya menjadikan Alan wakil atau pemilik sementara sedangkan pemilik aslinya tetaplah dirinya..
"Sayang terima kasih ya untuk amanah kamu aku janji aku akan menggunakan kepercayaanmu dengan sebaik mungkin. Dan aku akan berusaha memajukan perusahaan kita kedepannya."
Bella pun senang dan kemudian memeluk suaminya..
"Iya Mas aku percaya kok sama kamu,aku percaya kamu bisa menjaga amanah yang aku berikan dan aku mencintaimu suamiku."
Bella tanpa ragu ragu lagi mengungkapkan perasaannya..
Beberapa bulan kemudian Bella mengandung anak pertama mereka tentu saja ini menjadi kebahagiaan Alan dan Bella karena akan segera memiliki anak yang lucu lucu..
"Sayang kamu beneran hamil?" tanya Alan dengan ekpresi yang begitu bahagia..
Bella hanya mengangguk sembari mengelus perutnya yang masih rata..
"Iya Ayah sebentar lagi aku akan ada di dunia ini." ucap Bella sembari menirukan ucapan anak kecil..
Alan pun langsung memeluk Bella dan kemudian mencium perut Bella yang masih rata,tiba tiba saja ponsel miliknya berdering..
"Angkat dulu Mas siapa tahu penting." ucap Bella masih belum memiliki rasa curiga..
Alan pun langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jasnya dan terbelahak karena yang menghubunginya adalah Farah..
"Sebentar ya sayang ini dari klaien" Alan berbohong dan kemudian menjauh dari Bella..
Bella pun hanya mengangguk tanpa memiliki rasa curiga apapun karena Bella sudah benar benar jatuh di bawah kendali Alan..
Dengan bisik bisik Alan pun mengangkat telfon miliknya..
"Ada apa sayang? Kenapa kamu menelefon bukankah aku sudah bilang kalau aku sedang dirumah?"Ucap Alan dengan lembut..
Farah pun dengan manjanya mengatakan bahwa dia merindukan Alan hal itu disambut baik oelh Alan karena saat ini Alan pun sedang merindukan Farah kemudian Alan dan Farah selamat untuk bertemu di apartemen milik Farah untuk melepaskan rindu..
Dengan manja Farah pun meminta Alan untuk menemuinya di tempat mereka selalu menghabiskan waktu bersama yaitu di apartemen milik Farah..
Dengan cepat Alan pun sudah sampai di apartemen Farah setelah sebelumnya berbohong kepada Bella bahwa dia mau bertemu dengan klien.
Bella pun tanpa rasa curiga mengizinkan Alan untuk pergi apalagi hatinya sedang bahagia karena tahu dirinya sedang mengandung benih cinta mereka..
Bella pun mulai menikmati hidupnya sebagai wanita hamil karena sebelumnya dia selalu saja sibuk kerja dan kerja.
Setelah Bella mengandung Bella berncana untuk memberikan Alan jabatannya tapi dia masih berfikir untuk menyerahkan perusahaan peninggalan kedua orang tuanya.
Di tempat yang berbeda Alan sedang bertemu dengan Farah mereka pun segera melepaskan rindu yang sudah di ubun ubun. Alan begitu lihai dalam memainkan peran sehingga Farah pun dengan begitu mudahnya di buat melambung tinggi ke Nirwana..
Tak hanya disitu saja Alan pun memberikan Farah sebuah hadiah berupa kalung berlian dengan harga yang fantastik..
"Sayang ini beneran untuk aku?Aku sangat bahagia sekali sayang terima kasih ya karena kamu aku bisa menikmati hidup ini. Tapi aku kesel jika membayangkan kamu melakukan itu dengan Bella biar bagaimanapun aku cemburu."
Farah pun kembali memeluk Alan dengan begitu mesra..
Alan pun kembali mengingat bagaimana dia membuat Bella bertekuk lutut diatas ranjang sehingga dengan begitu cepat dia bisa hamil Alan pun senyum senyum sendiri..
Alan memikirkan bahwa dirinya memang sangat hebat dalam menahlukan bebrapa wanita sehingga membuat dia begitu puas bisa berganti wanita manapun sesuka dia..
Alan pun terus senyum senyum sendiri membuat Farah pun mulai menaruh curiga..
"Sayang apa yang sedang ada dalam fikiran kamu? Sekarang kamu bersamaku dan masih pantaskah kamu memikirkan istrimu di hadapanku!"
Farah pun mulai sedikit curiga terhadap sikap Alan, jika istrinya saja bisa dia khianati lantas bagaimana dengan dirinya wanita yang hadir sebagai orang ketiga di dalam rumah tangga sang kekasih..
Alan pun langsung memeluk Farah dan menciumnya dengan lembut.
"Kamu ini mikir apa sayang? Mana mungkin aku mikirin dia disaat aku bersamamu malah kamu tahu saat aku bersamanya yang ada dalam hati dan pikiranku itu hanya kamu. Dan saat aku menjamah tubuhnya itu aku berharap bahwa aku sedang menjamahmu karena hanya denganmu lah aku bisa merasakan kenikmatan yang tiada duanya."
Lagi lagi kata kata Alan bisa meluluhkan hati Farah wanita mana yang tak luluh dengan rayuan buaya darat yang hanya menginginkan kesenangan semata..
Farah pun semakin di buat terlena dengan semua ucapanan Alan. Mereka pun melakukan lagi dan lagi..
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️
Di sini lain Bella sedang berada di dalam kamarnya sendiri tiba tiba dia menemukan sebuah kertas berisikan tagiha tagihan Alan yang memang begitu besar. Disana tertulis bahwa Alan telah membeli sebuah kalung berlian dengan harga yang tak sedikit. Bella pun menjadi bingung karena belum menerima hadiah apapun dari sang suami tapi Bella mencoba berfikir positif.
"Sepertinya Mas Alan mau membuat kejutan. Sebaiknya aku tunggu saja mana mungkin laki laki sebaik Alan akan tega mengkhianati semua kepercayaan yang telah aku berikan."pekik Bella salam hatinya..
Bella pun kemudian memeriksa beberapa file dari dalam laptopnya ada sesuatu hal yang mencurigakan bahwa pengeluaran kantor sangat banyak dan semua uang itu berasal dari rekening Alan.
”Apa apaan ini kenapa pengeluaran perusahaan begitu besar? Mas Alan juga mengambil uang dengan jumplah sebesar ini untuk apa?"
Bella pun mulai sedikit curiga sehingga membuatnya merasakan nyeri yang hebat di kepalanya dan juga membuat perutnya menjadi kram.
"Sayang maafin Bunda ya,kamu harus baik baik saja maafin Bunda." Bella pun berlari keluar sembari menahan nyeri di kepalanya dan meminta supir untuk mengantarkannya kerumah sakit..
Bella pun mencoba menghubungi Alan namun panggilannya tak terjawab berulang kali namun tak pernah ada jawaban..
"Kamu ini dimana si Mas kenapa kamu gak mau mengangkat telfon dariku?" ucap Bella dalam hatinya...
Tak lama kemudian Bella pun telah sampai di rumah sakit bersama seorang Art nya dan supir mereka adalah orang orang kepercayaan almarhum Ayahnya untuk menjaga Bella..
"Bii aku gak kuat ini sakit sekali." Bella pun mulai merintih kesakitan di bagian perutnya..
Wanita paruh baya yang bisa di panggil Darsih pun merasa cemas dan khawatir melihat Nyonyanya kesakitan..
"Iya Non sabar ya, sebentar lagi pasti Dokter akan segera datang." Bii Darsih dan Pak Kirman adalah sepasang suami istri yang begitu perduli kepada Bella mereka juga menyayangi Bella seperti mereka menyayangi putrinya sendiri..
Tak lama kemudian Dokter pun datang kemudian memeriksa Bella. Dokter itu berkata bahwa Bella mengalami tekanan sehingga membuatnya sedikit stress,untuk menghindari hal hal yang tak di inginkan disarankan untuk Bella menginap di rumah sakit..
Bella pun mengikuti apa yang di ucapkan oleh dokter setelah di kasih obat rasa sakit di kepalanya pun berangsur sembuh,begitupun dengan kram di perutnya Bella berusaha untuk tenang demi keselamatan calon anak pertamanya..
Bi Darsih dan Pak Kirman pun mencoba menghubungi Alan tapi ponselnya malah mati..
"Bagaimana Pak apa Mas Alan bisa di hubungi?" tanya Bella sembari menatap kearah pengasuhnya.
Pak Kirman pun menggeleng..
"Gak bisa Non tadi aktif tapi sekarang malah mati."
jawaban Pak Kirman membuat Bella menjadi tambah sedih..
Bi Darsih pun memeluk Bella dengan lembut pelukan seorang Ibu yang Bella sangat rindukan..
"Susah Non mungkin Mas Alan sedang sibuk kan ada bibi dan Paman jadi Non jangan khawatir ya.? Bi Darsih memperlakukan anak majikannya seperti anaknya sendiri..
Bella pun mengangguk dan kemudian Bella tidur didalam pelukan Bi Darsih..
Tepat pukul tujuh malam Alan baru saja selesai bersenang senang dengan Farah karena di ketiduran membuat Alan klabakan..
"Aduh mati aku ini udah malam lagi. Sayang maaf aku harus pulang aku gak mau Bella curiga dan aku akan kesini lagi jika ada waktu."
Alan hanya mengucapkan itu lalu pergi begitu saja.
Farah pun menjadi sangat kesal karena merasa dirinya itu hanya di cari ketika butuh dan dilupakan ketika hasratnya telah di penuhi..
Farah pun menjadi murung dan dia menatap dirinya sendiri didalam cermin apakah dia kuat menghadapi kehidupan seperti ini? Walupun semuanya di penuhi oleh Alan kekasihnya tapi hatinya tetap saja terluka ketika Farah harus merelakan Alan untuk kembali kepada istrinya..
"Mas Alan sampai kapan kamu akan menjadikanku cadangan saja? Aku ingin pengakuan Mas dan aku ingin kamu menjadi satu satunya milikku. Aku kecewa sama kamu aku benci."
Farah pun mulai frustasi karena tak tahu lagi harus bagaimana dia bingung apakah ini cinta atau hanya sekedar pelampiasan saja..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!