Sebelum membaca jangan lupa tekan Love untuk menjadikan karya author Fafaforit anda dan mendapat notif saat author Up.
Dan jangan lupa juga like di setiap bab nya, lalu vote, komen and red bintang lima, bagi author poin juga boleh. Triama kasih
Selamat memebaca, author harap suka.
***********
Zahira Bagas Adipira gadis cantik berbadan mungil dan berambuat panjang sedikit ikal dan berkulit putih.
Zahira atau sering di pangil Hira oleh keluarga dan teman sekolah nya. namum saat di kantor sanga ayah dia di pangail Nona Zahira, dan saat dia luar kedua nya dia di kenal dengan nama Za.
Hira Sudah ditinggal pergi oleh sang ibu untuk selamanya semenjak berusia 5 tahun karena mengalami kecelakaan. Semenjak itu, dia di asuh oleh ayah nya selaku orang tua tunggal, seorang pengusaha dan juga mempunyai azensi yang merekrut artis pendatang baru dan Hira membantu ayah nya di azensi itu.
Hira kecil juga di rawat oleh pembantunya saat sanga ayah sibuk bekerja. dan Hira sudah menggap dia sebagai orang tua penganti untuk nya. Selain itu juga dia mempunyai dua sodara angkat yang bernama Zydan Bagas Adipura adalah kakak angkat Hira, sedangan Zeno Ramdani adalah adik angkat Hira,Zeno adalah anak tunggal dari pembantu yang ngasuh nya.
Hira mempunyai IQ di atas rata-rata dan punyai kepribadia yang unik. Selain cerdas dalam mata pelajaran, Hira mudah dalam menguasai berbagai hal, Misal nya; Hira dengan mudah belajar dan menguasai berbagi alat musik seperti; Gitar, Daram, piano dan lainsebagai nya, dia juaga menjadi komposer lagu dan pelatih dence. Selain itu juga, Hira juaga menguasai bermacam-macam bela diri, seperti; karate, tekwondo, judo, dan lihaya dalam bermain pedang. tidak cuma itu dia juga dia lihay dalam menembak, balap mobil dan motor.
Keribadian unik yang di miliki Hira. Dia suka meyembunyiak iden titas nya, dia tidak suaka orang lain mengetahui identitas nya apalagi sengaja mencari tau identitas nya dan akan pergi apabila tidak nyaman, Hira juga akan melakukan hal yang menuruy dia nyaman.
Hari ini adalah hari terburuk dalam hidup nya. Hira harus kembali kehilangan orang tua satu-satunya, yaitu Ayah tercinta, Ayah nya harus pergi untuk selamanya karena terkena serangan jantung secara tiba-tiba, Bukan itu saja, dia juga harus kehilangan semua aset yang Ayah nya miliki, karena sang ayah terlilit hutang dan tak mamapu membayar nya. dan yang lebih parahnya dia tak mengetahui nya karena sang ayah merahasiyakan semua itu.
Di pemakaman Hira menagis seorang diri di pusaran sang ayah yang barusaja selesai melakukan proses pemakaman.
" Hik hik hik hik ayah, kenapa ayah tinggalin Hira sedirian?" hik hik haaaaaaa!!" Hira menagis histeris di atas makan sang ayah.
" Ayah, semua milik kita di ambil oleh mereka, mobil, rumah, dan semua aset milik kita sudah tidak ada. Ayah, Hira harus bangai manan ayah ?.haaaaaaa !!!" Hira masih saja menangis, dan mengadukan semua apa yang sedang terjadi ke padanya.
"Ayah, Hira harus pergi ke mana?, kita sudah tidak punya apa-apa lagi, kakak Zydan juga tidak pulang,Hira harus bagai mana ayah?."
Hira masih terus menagis hingga petang datang.Hingga bu Mee dan pak Agus datang menjemputnya, mereka adalah orang yang telah merawat Hira sejak keci.
"Kak Hira."panggil mu mee." Kak sudah petang kita pulang yuk." ajak bu Mee yang memanggil nya kakak, karen permintaan nya waktu kecil. Saat bu Mee megandung putranya. Dia senang karena merasa akan mempunyai adik.
"Tidak bu, Hira mau di sini saja bersama ayah." tolak nya
"Jangan kak, kakak tidak boleh seperti ini." pinta pak agus.
"Hira tidak tau mau pulang ke mana?, Hira sudah tidak punya rumah lagi, rumah mobil serta aset ayah di ambil sama mereka." jelas Hira. air mata hira masih saja mengalir deras.
"Kak Hira pulang ke rumah bapak sama ibu, semua barang barang kakak danayah sudah ibu sama bapak beres kan, sudah bapak di pindahkan semua keruamah kami" jelas pak Agus.
"Hira tidak mau merepotkan bapak sama ibu." Jawab hira yang masih sesenggukan dan air mata Hira maih mengalir.
"Bapak tidak merasa di repotkan, bapak malah senang kalau kakak tinggal sama kami." jelas pak Agus.
" tapi..?"
" Sudah laha kakak nanati bapak sama ibu jelaskan di rumah, sekarang kakak ikut kita pulang yah." Bujuk bu Mee lagi.
"Baiklah bu, Hira akan ikut bapak dan ibu pulang." jawab nya.
Hira akhirya ikut Pak Agus dan buk Mee pulanh kerumah mereka.
Setibanya di rumah pak agus dan bu Mee.
"Kita sudah samapi, ayok kita masuk" ajak bu Mee.
"Rumah ini adalah pemberian dari ayah, dulu saat ruamah kami roboh, dan ayah mendengar kalau kami terkena musibah, lalu ayah membelikan rumah ini, jadi ini juga rumah kak Hira." jelas pak Agus.
"Dan ini kamar untuk kakak, semua barang -barang kakak sudah ibu rapikan di kamar ini, dan barang-barang ayah sudah bapak bereskan di kamar sebelah." jelas bu Mee. sambil menuntun Hira manuju ke dalan kamar yang akan di jadikan kamar nya.
"Terimakasih bu, ibu sama bapak sudah baik sama Hira, dan ibu juga sudah merawat Hira sejak kecil, Hira tidak tau harus bagai mana membalas nya nanti." ucap hira tertuduk sedih dan air matanya kembali mengalir.
"Kakak tidak usah membalas nya, kakak sudah seperti anak ibu sendiri, ibu menyayangi kakak seperti anak kandung sendiri." jelas bu Mee yang ikut menagis.
"Makasih ya bu, bu Mee sudah sayang dan perduli sama Hira." Hira memeluk bu Mee dengan erat.
"Jangan berterimakasih pada ibu dan bapak , tapi berterimakasihlah pada yang maha pencipta, karena Nya kita masih di beri kesehatan dan kakak masih di beri ketabahan dan kekuatan hati, ibu yakin, kakak akam mendapatkan ke bahagian suatu saat nanti." ucap bu Mee. memenangkan Hira yang masih dalam pelukanya dan mengusap lembut rambut panjang nya.
" Iya, Hita akan kuat demi bapak dan ibu juga demi ayah dan mama." jawab Hira menyemangati diri nya sendiri.
"Gitu dong, jagoan Ibu sama bapak harus semangat." goda Pak Agus.
"Kak Hira, tadi ibu sama bapak menemukan kotak ini kamar ayah, kami menemukan pas membereskan barang-barang ayah, saat ibu buka isinya surat, dan dua kunci motor." jelas bu Mee. lalu meyodorkan sebuah kotak berukir yang terbuat dari kayu/papan yang baru saja pak Agus ambil dari kamar nya.
"Kunci motor?" tanya hira meperjelas pendengaran nya.
"Iya, sekarang kakak buka Sediri saja biar lebih jelas." pinta pak Agus.
Hira menerima kotak itu dan berlahan ia membuka kotak itu mata Hira berbinar-binar melihat isi kota tersebut, dan air mata nya kembali mengalir. Dia tidak tau harus sedih atau senang saat melihat isi kotak tersebut.
"Kenapa kakak malah menagis lagi? "tanya bu Mee, Sambil mengusap lembut rambut Hira.
"Hira tidak tau, Hira harus sedih atau senang, Hira pikir si hitam dan si belang ikut di ambil sama mereka." jelas Hira di selah tangisa nya.
"Si belang dan si hitam sudah di bawa kemari sejak seminggu yang lalu." jelas pak Agus. "Ayah sama bapak sendiri yang membawa kemari, bapak senang banget pas naik si belang, bapak terlihat gagah dan keren tidak kala sama ayah." Jelas pak agus amtusias, sembari menggoda Hira untuk mencairkan susana.
"Terimakasih pak udah menyelamatkan si hitam dan si belang dari mereka." ucap nya(si belang dan si hitam adalah motor sport milik Hira)
"Aku mau baca surat dari ayah." ucap nya. lalu mengambik sepucuk surat yang ada di dalam kota tersebut, Selain kunci motor dan surat, di dalam kotak itu juga terdapat Atm, buku tabungan, dan kode Pin kamar aperteman.
Berlahan tapi pasti hira membaca surat tersebut.
Isi surat yang di tulis oleh ayah Hira sendiri Bagas Adipura.
"Untuk peri kecil jagoan ayah."
"Maaf kan ayah, mungkin, saat kak Hira membaca surat ini ayah sudah tenang di sana,maaf kan ayah, ayah pergi meninggalkan kesengsaraan buat mu, hannya si hitam dan si belang yang bisa ayah selamatkan dan barang-barang Kakak yang lain. Ayah juga hanya bisa meninggalkan tabungan di Bang juga tidak banya, dan juga sebuah apartemen. Maaf kan ayah, ayah hanya bisa memberi apartemen biasa bukan apertemen mewah untuk kak Hira.
Perlu kak Hira tau, ayah sangat sayang sama kak Hira, Ayah yakin, anak ayah akan kuat menghadapi cobaan ini, anak ayah akan hidup bahagia tanpa kehadiran ayah,
Jaga dirimu baik-baik sayang, ayah akan selalu menyayangi mu anak Ku Zahira Bagas Adipura.
selamat tinggal anak ku sayang
tertanda:
( Bagas Adipura )
Sebelum membaca jangan lupa like vote and red bintang lima ok..
Selamat membaca.
******
Demikian isi surat yang di tulis oleh Ayah Hira. setelah selesai membaca surat itu, Hira kembali menanggis.
"Hik hik haaaa ayahhhhh !!!" hira kembali menanggis histeris.
"Sabar kak, kakak pasti kuat, sabar ya sayang." bu Mee menenangkan Hira dalam pelukanya kembali.
" Sekarang apa kakak mau lihat si hitam dan si belang?" tanya pak agus.
"Iya, aku mau."
Pak Agus mengajak Hira ke kamar belakang di mana si hitam, dan si belang di sembunyikan.
" Dikamar ini si hitam dan si belang bapak simpan," Pak agus lekas membuka pintu kamar tersebut. Tidak cuma kedua motor Hira yang ada di dalam kamar itu, tapi barang-barang Hira yang kain juga ada di sana. Hira masuk ke kamar itu, lalu menghampiri Si hitam dam si belang.
" Hay kalian," sapa Hira kepada ke dua motor nya. "Aku kira kalian pergi ninggalin ku juga?" Hira berbicara ke pada kedua motor nya. "Kalian maukan hidup sederhana dengan ku, kalian akan menemani hari-hari ku, kita akan jalan-jalan secara bergantian, kemanapun aku pergi, selama masih bisa di tempuh bersama kalian kita akan jalani bersama." Hira berbicara sambil mengusap-usap si belang dan si hitam.
Bu Mee dan pak Agus menitihkan air matanya melihat interaksi Hira ke pada kedua motor kesayangan nya.
" Mereka pasti mau kak, sekarang kakak mandi dan beristirahatlah." Pinta Bu Mee.
"baik Bu."Hira beranjak keluar dari kamar tersebut.
******
Satu bulan kemudia. Hari ini Hira sedang berjalan-jalan bersama si hitam. Hira berfikir untuk mencari kesibukan agar tidak teringat dengan sang ayah.
" AKu harus mencari kesibukan, biar tidak kepikiran ayah terus, gimana kalau jadi ojek olaine saja." Gumam nya,tak perlu berpikir lama Hira langsung mendaftar kan diri di ajensi jasa ojek onlain
Hari itu juga Hira langsung menjadi dryfer ojek Onlain. Hira mencoba mangkal di depan sebuah mall,tiba-tiba di hampiri seorang pemuda yang terlihat sedang tergesa-gesa, seperti sedang di kejar-kejar oleh seseorang.
" Mas-mas bantu aku pergi dari sini." pintanya, dengan nafas yang tersengal-sengal.
" Pesen dulu lewat apalikasi."ucap Hira,Hira yang masih mengunakan helem dan masker hitam. pemuda itu juga memakai masker dan topi hitam.
" kelamaan mas !! sedikit ngegas.
Tiba-tiba suara histeris datang dari arah belakang pemuda itu.
" Aaaaaaaaaa ka Rayyy!!!!, ka Rayyyyyyyy!!!!."
Para wanita yang jumlah nya lumayan banyak berlari ke arah Hira dan pemuda itu.
" Tuh kan mereka dateng." pemuda itu semakin panik. "Ayok mas kita pergi dari sini." pinta nya lagi. "Nanati saya bayar sepuluh kali lipat." ucapa nya, sambil naik ke atas motor Hira.
" Baik sepuluh kali lipat, awas kalau bohong."ancam Hira.
" iya-iya aku janji." Ucap nya lagi.
Hira langsung melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi menghidari para fens fanatik pemuda itu yang semuanya wanita.
" Mau aku anter samapi mana?!." Tanya hira.
"Langsung ke hotel X saja, aku menginap di sana." jawab nya.
Hira langgsu melajukan motor nya kembali dengan kecepatan tinggi, menyalip kendaraan lain yang ada di depan nya.
Setibanya di depan hotel.
tiba-tiba.
DUBRAK !!
Pemuda itu tersungkur di depan pintu lobi, Hira panik dan langsung turun membantu pemuda itu.
" Mas-mas kamu tidak apa apa?" Hira bertanya sambil jongkok untuk memastikam keada'an pemuda itu.
" Tidak apa-apa mas aku cuman lemas, Cara mas mengedari motor bikin aku jantungan. "Ucap pemuda itu.
"Mas-mas enak saja pangil aku mas, aku cewek bukan mas-mas." Sahut Hira,ketus. lalu berdiri sambil melipat tangan ke dada nya.
" Ha, cewek." terkejut. "maaf gue kira ello cowok." ucap pemida itu
" Tidak masala, sekarang mana ongkosnya sepuluh kali lipat sesuwai perjanajian." Tagih Hira, memjulurkan tangan ke arah pemuda itu.
" Tunggu Gue tenag dulu kenapa," Pinta Rey
" Maaf aku sibuk, aku lagi banyak orderan "jawabnya ketus
pemuda itu bangkit lalu membuka topi dan masker nya.
"Gue artis lo mbak, masak mbak tidak mau...?"
"Aku tidak perduli, mas mau artis mau anak pejabat, mau boybend,aku engga mau tau, sekarang mana upahnya!!!" ucap Hira tegas, menyela ucapan pemuda itu.
" Baru kali ini ada orang yang masa bodo dengan cowok ganteng kaya gue"ucap pemuda itu dengan PD nya."Aku Rey lo mbak, artis boyband yang lagi buming."ucap pemuda itu lagi masih dengan Pd nya.
" Mau artis hollywood mau artis kelas RT aku tidak mau tau sekarang mana ongkosnya !!" tagih Hira lagi, dan berbicara dengan sedikit membentak nya.
" Iya-iya nih." Ray memberiakan uang yang di janjikan nya.
" Gitu dong, kapan-kapan kalau mau bantuh bantuan aku lagi buat kabur dari cewek-cewek gila itu hubungi aku yah." ucap Hira sambil tersenyum manis meski tak terlihat karna tertutup masker.
" Ogah, mahal, bisa tekor dompet gue!!." Rey kesal dengan ucapan Hira
"BODO !!!" Jawab Hira ketus. Lalu pergi meninggal kan Rey.
Sambil menunggu orderan masuk, Hira berhenti di mini market yang tidak jauh dari mall yang tadi.
Baru saja Hira berhenti sekitar sepuluh menit, Hira kembali di hampiri seorang pemuda yang terlihat sedang tergesa-gesa, dan bersembunyi di balik motor Hira.
" Ngapain kamu sembunyi di situ? " Hira menegur pemuda itu
" Maaf, numpang sembunyi sebentar saja." Ucap nya.
" Kamu maling yah, lagi di kejer kejar warga? " tanya hira.
" Enak aja, gue bukan maling !!" Protes nya.
" Terus apa, kalau bukan maling ?" tannya Hira lagi.
" Aku lagi di kejar-kejar sama fens Gue." Jawab nya.
"Oh situ artis?" Tanya hira dengan nanda meremeh kan.
Tiba tiba terdengar suara wanita yang histeris memenggil nama pemuda itu.
"Aaaaaaaa Bora aaaaa;!! teriak mereka.
" Aaaa Boraaaaaa I LOVE YOU !" teriak mereka saling bersahutan, dan semakin mendekat ke arah Hira dan pemuda yang mereka panggil Bora.
" Oh, itu yang bikin kamu lari kebirit-birit?" Tanya hira.
" Iya, jadi tolong biarin gue sembunyi disini." pinta nya.
" Aku bisa bantu, tadi ada orang yang berani bayar sepuluh kali lipat, kalau kamu berani berapa?" Tanya hira.
" Kalau kamu bisa bawa gue pergi dari sini akan gue bayar dua puluh kali lipat." ucap pemuda itu
"Setuju, sekarang cepat kamu naik dan pegangan yang kencang." pinta Hira.
Pemuda itu langsung naik dan berpegangan erat di pinggang Hira. Hira langsung melajukan motornya menuju hotel X, dimana Hira menurunkan Rey. Sampai lah Hira di depan pintu lobi hotel X.
"Mas sudah samapi, hey mas massss! " Hira berteriak memenggil si penumpang yang masih berpegangan erat di pinggangnya.
" Ha, sudah samapi, sampai mana ?" tanya pemuda itu, binggung
*****
Terimakasih sudah membaca, tunggu kelanjutannya yah..
Jangan lupa mampir di karya autho yang lain
-Arabella.
\- Rahasia Si Cupu.
-Langait dan Bumi.
Terimakasih
.
Sebelum membaca, jangan lupa Like, and vote bagi Poin juga boleh....
Selamat membaca.
*******
" Di hotel X." jawab Hira,
" Ko lo tau gue menginap di sini ? " tanya Bora,
" Cuma nebak!!." jawab nya." udah turun, kenapa masih duduk dan berpegangan di pinggang ku, dasar modus !!" bentak Hira,
" Eh maaf." Bora segera turun dari atas motor.
" Sekarang mana ongkosnya?, dua puluh kali lipat." tagih Hira, sambil menjulurkan tanganya ke arah Bora.
Pemuda itu malah membuka topi dan maskernya.
"Ngapain kamu buka topi sama masker?, mau nunjukin kalo kamu itu artis boyband yang lagi naik daun, dan lagi buming gitu, basi tau!!" ucapa Hira Ketus.
"lo mau naik daun ke mau naik angkot ke bo do amat!!." imbuh Hira dengan tegas.
"Lo aneh, biasanya cewek-cewek akan histeris kalou melihat Artis kayak gue, apa lagi sampai ngobrol berdua kayak gini." ucap Bora dengan Pd nya.
" Itu mereka bukan aku, kalau kamu nyanyi sambikaim debus baru...
"Baru apa ?, baru kamu akan terpesona dengan ku ?" Tanya Bora dengan PD nya.
"Enggak juga."
"Cih,dasar cewek aneh."Jawab Bora, sambil merogoh dompet yang ada di kantong celananya nya lalu mengeluarkan sejumlah uang yang sudah di janjikan.
" Nih uang nya, sesuai perjanjian!!" meberikan Uang dengan jumah yang sudah di janjikan sedikit letus.
" Terimakasih, kalo buatuh jasa ku lagi jangan sungkan yah."
" Ogah, mending aku sewa bodyguard sekalian,kalo sama lo mahal bisa tekor!! Jawab nya kesal
" Booomat." sahut hira sambil berlalu meninggal kan Bora,
" His, dasar cewek aneh, baru kali ini ada cewek yang kayak gitu." gumam bora.
Karen marasa cukup mendapatkan uang untuk hari ini, Hira kembali ke rumah bu Mee dengan senyum sumeringah. bu Mee yang melihat Hira dari jendela terlihat bahagia, ikut tersenyum bahagia.
" ibu Mee,, bu!!! " Hira mencari keberadaan bu Mee,
" Iya kak ibu di dapur!!!." Sahut bu Mee sedikit berteriak.
Mendengar suara bu Mee dari arah dapur, bergegsas ke arah dapur." Buk coba liahat." Hira mengibaskan uang yang baru di dapatkan.
"Wah, uang nya banyak banget ka, uang dari mana, apa kakak baru ambil uang di bang? Tanya bu Mee, yang sedang berberes di dapur.
" Isss, bukann bu, aku dan si hitam baru saja narik ojek onlain." Ucap Hira sembari duduk di meja makan.
" Narik ojek?,kakak narik ojek? tanya bu Mee khawatir, dan bergegsa memdekat ke arah Hira
"iya bu." jawab Hira binggung.
"Kenapa kakak narik ojek?, kan bisa kerja yang lain jangan ojek, bahaya." ucap bu Mee. masih khawatir.
" Tidak apa-apa bu, Hira bisa jaga diri,siapa yang berani macam-macam sama Hira," ucap Hira menenagkan bu Mee.
" Nih lihat, di hari pertama aku sudah dapat uang banyak." ucap Hira lagi.
" ko bisa, emang kakak narik berapa puluh orang, apa dari pagi kakak narik ?" tanya bu Mee lagi.
"Tidak, cuma dua orang." Jawab Hira.
" Lah ko bisa ?" tanya bu Mee heran
" Jadi gini." hira menceritakan semua yang baru saja Hira alami.
Skip selesai bercerita.
" Oh jadi gitu, kakak mah kejam manfaatin orang." ucap bu Mee.
"Hahahhahahaha, biar aja bu sekakali kali mereka di perlakukan seperti itu." ucap Hira sembari tertawa.
" Ya udah kakak mandi setelah mandi kakak makan yah, tadi siang kakak tidak makan jadi kakak sore ini makan." pinta bu Mee dengan lembut.
"Ok. oh iya bu, ini sebagian buat ibu, buat uang belanja." sambil memberikan sebagian uang ke arah bu Mee,
" Jangan ka, Ibu masih ada uang belanja." tolak bu Mee.
" Hira tidak mau ada penolakan!" ucap hira tegas.
" Baiklah, terima kasih kak."Ucap bu Mee.
Malam hari nya Hira bersiap untuk pergi kembali.
" Kakak, mau ke mana malam-malam kayak gini?" Tannya bu Mee, yang sedang menjahit baju pak agus yang sobek.
" Hira mau ke tamam kota dekat hotel X bu, Hira mau menemui anak-anak pengamem di jalan." jawab nya.
" Ya sudah hati-hati yah." ucap bu Mee.
Setibanya hira di taman kota dekat hotel X. Hira yang mengendarai si belang menghampiri anak-anak jalanan yang sedang beristirahat.
" Malam anak-anak." sapa Hira,
Anak-anak itu terdiam menatap Hira. Hira yang mengunaka jaket hitam, masker ,serta topi, lalu topi itu di tutup kembali dengan topi yang ada pada jaket nya, sehingga wajah hira sama sekali tak terlihat.
" Malam ka." Jawab salah satu anak itu sedikit ragi." kak Za ya ?" tanya anak itu.
" Yup." Jawab nya,
" Ih ka Za kirain siapa." Ucap anak-anak itu. yang sudah mengenal Hira dengan nama Za.
" Bagai mana nggamen kalian?, lancar? Tannya Hira.
" Tidak kak, hari ini kita tidak mendapatkan cukup uang, jadi kita belum bisa makan untuk kita semua." ucap salah satu anak yang paling besar.
" Ya sudah, mau kakak bantu ngagamen? tanya Hira.
" Mau mau mau kak, yeeeeee!!" sorak mereka.
Hira dan anak-anak jalana itu ngamen di tengah taman yang banyak pengunjung yang sedang menikmati malam minggu mereka, . mereka bernyanyi di iringi musik gitar yang di mainkan oleh Hira,dan musik lainya yang di mainkan oleh anak-anak itu.
Banyak pengunjung yang berkerumun menikmati musik yang di mainkan oleh Hira dan anak-anak itu. Di tengah kerumunan itu ada tiga pemuda yang meperhatikan Hira. Di saat Hira menyanyikan lagu solo nya, Hira membuka masker nya tapi tidak untuk topi dan topi jaket nya, sehingga wajah hira tetep terlihat hannya bibir nya saja yang terliha sedang bernyanyi.
Ketiga pemuda itu takjub akan indahnya suara dan petikan gitar yang dimainkan oleh Hira.
" Kamu Yang Telah Menggisi Hari Hari Ku." 🎶🎶🎶 lagu yang di nyayika oleh hira, ( Yang tau lanjutkan sendiri yah.😅)
Hira dan anak-anak yang sudah selesai ngamen dan sedang mehitung uang yang baru saja mereka dapatkan, tiba-tiba mereka di hampiri ke tiga pumuda itu. Pemuda yang mengunakan masker, dan topi. bahkan salah satunya menggunakan jaket seperti hira.
" Hayyy." Sapa salah satu pemuda itu.
"Hay juga." jawab anak-anak itu
" Suara kalain bagus." puji salah satu pemuda itu.
" Terima kasih kak." Jawab anak-anak itu lagi.
"apa lagi suara mu." ucap salah satu pemuda satu nya lagi menujuk Hira.
"makasih." jawab Hira datar.
Tiba-tiba mereka bertiga membuka topi dan maskernya. sontak anak anak itu pada histeris.
" Aaaaaa kak Gavin, ka Erza dan ka Kenzo. Aaaaaaa!!!" Teriak anak-anak itu histeris.
" Hussss berisik!!" tegur Za.
"Ih ka za, liat mereka artis, mereka artis boyband yang terkenal itu." Ucap salah satu anak-anak itu.
" Iya kak,iya kak, iya kak, iya kak" ucap anak-anak itu dengan heboh nya.
"Masak, kakak tidak tau sih? " tanya anak anak itu lagi.
"Kakak tidak tau dan tidak mau tau, mau Artis terkenal mau tidak bo do amat." ucap hira ketus.
" Ih kakak payah."
" iya kakak Za payah." ucap anak anak itu lagi.
Kini anak-anak beralih ke Gavin, Kenzo, dan Erza.
" Ka minta foto dong." pinta anak-anak itu ke mereka bertiga.
" Boleh sahut." Sahut Erza.
Saat mereka asik berfotoria, Hira pergi tanpa mereka sadari, setelah selesai berfoto Kenzo, Gavin dan Erza berniat beralih ke Hira, terkejutnya mereka setelah melihat Hira sudah tidak ada di tempat nya.
" Lah mana tuh cewek ? Tanya Kenzo.
"Lah iya, main ilang aja tuh anak." jawab Gavin.
"Ka Za tidak ilang tapi pergi, itu orangnya." Tunjuk anak itu ke arah hira.
*****
Terimakasih sudah membaca, tunggu kelanjutannya yah..
Jangan lupa mampir di karya autho yang lain
-Arabella.
\- Rahasia Si Cupu.
-Langait dan Bumi.
Terimakasih
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!