Bab 1, AREA DEWASA... 18+...
Bagi yang masih di bawah umur, mohon diskip saja ya..🙏🏻
Di pedesaan terpencil yang terletak di kota B, ditempat ini cuaca sangat sejuk dan singin Karena masih banyak pepohonan. Tempat yang masih sangat asri, karena berada di perbukitan. Tinggallah keluarga Allena fahira gadis yang berusia 22 th, atau biasa disapa Allen.
Keluarganya terpaksa pindah dari kota J ke kota B tersebut, karena sang ayah terjerat hutang pada seorang renternir. Yang mengakibatkan hutang sang ayah semakin menggunung. Ayahnya yang bernama heri berhutang, awalnya untuk modal usaha. Namun ditengah perjalanan bisnisnya, dirinya ditipu oleh sahabatnya yang bernama pak agus. Modal ayah Allen untuk berbisnis di bawa kabur semuanya tanpa tersisa, hingga usaha ayahnya bangkrut dan tutup. Pihak peminjam uang menyita semua aset berharga milik Heri, tak terkecuali rumah yang mereka tinggali.
Kedua orang tua Allen bingung, karena satu-satunya rumah yang mereka tinggali di kota J pun disita oleh pihak peminjam uang. Mereka bingung dengan keadaan itu, hingga mereka berdua mau tak mau memberi tahu Allen putri semata wayangnya. Allen yang saat itu kuliah akhirnya harus berhenti karena kedua orang tuanya tak mampu membiayai dirinya, dan kedua orang tuanya akan pulang ke rumah nenek Ida. Ibu dari ayahnya Allen, yang berada di pedesaan terpencil. Jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kendaraan seperti di kota besar tempat tinggalnya dulu. Nenek Ida hanya tinggal seorang diri karena suaminya sudah meninggal dunia, ia hanya memiliki satu anak laki-laki yaitu Heri ayah Allen.
***
Hari ini tepat 2 th setelah kejadian itu, Allen bekerja di sebuah pabrik teh yang masih bersekala menengah dengan gaji yang tak seberapa. Hanya mempekerjakan warga sekitar dan orang-orang yang tinggal di desa sebelah. Seperti halnya Allen yang tinggal di desa sebelah, hanya sekitar 15 menit jika dirinya mengendarai motor maticnya dengan kecepatan sedang. Pabrik teh Pelita Abadi, itulah tempat Allen bekerja. Pekerjaannya dimulai dari pukul 8 dan selesai pada pukul 5 sore.
Sore ini waktu menunjukan pukul 17.05 menit, Allen mengendarai motor matic berwarna hitam. Allen pulang menuju rumahnya, namun setengah perjalanan yang sudah ia tempuh langkahnya terhenti. Saat ada dua pria bertubuh tinggi tegap dan gempal menghentikan laju motornya. Mereka memepet Allen dengan mobil berwarna hitam. Karena jalan didesa itu sempit dan sangat sepi. Allen berhenti saat mobil yang di kendarai 2 pria itu memepet motornya hingga tidak ada celah untuk laju motornya, mereka menyuruh Allen turun. Allen kebingungan turun dari motornya. Kedua pria itu menghampiri Allen, tanpa banyak berkata kedua pria bertubuh tegap itu melayangkan pukulan di wajah dan tubuh Allen, tak peduli jika Allen seorang perempuan.
~Ha... ha... ini dia anak pak Heri, sesuai perintah bos kita kalau dia tidak bisa membayar hutangnya maka kita habisi saja keluarganya~ ucap salah satu pria itu.
Tanpa banyak berkata-kata kedua pria itu menghajar habis-habisan Allen. Allen tidak bisa membela diri.
~**Bugh...
~Bugh...
~Bugh**...
Kedua pria itu melayangkan beberapa pukulan ke beberapa tubuh Allen, termasuk wajahnya yang cantik. Hingga membuat Allen babak belur, mereka sama sekali tidak menghiraukan jika Allen meringis kesakitan.
"Rasakan itulah akibatnya, jika bapakmu tidak bisa membayar hutang!!" ucap satu pria berjenggot tipis.
"Betul itu!!, kami tidak akan segan-segan menyakiti siapapun yang tidak membayar hutang lada bos kami!!. Setiap kali kami mencari bapakmu dan berusaha menemuinya, dia selalu menghindar. Maka kamulah sebagai anaknya yang harus menanggung akibatnya!!" kecam pria bertubuh tegap satunya lagi.
"Kenapa... kalian... bera..ni menya...kiti a..ku?!" ucap Allen menahan sakit.
"Karena bapakmu tidak mampu melunasi hutangnya, kamu pikir apalagi!!" imbuh pria berjenggot tipis.
Mereka pergi meninggalkan Allen yang kesakitan, mereka puas melihat Allen yang tubuhnya sudah ambruk menahan rasa sakit karena pukulan kedua pria itu bertubi-tubi. Allen tidak bisa melawan mereka berdua, karena tubuhnya yang mungil dan kurus. Tentu saja karena Allen terlalu memikirkan hutang ayahnya, yang membuatnya menjadi kurus. Meski wajahnya cantik dan mulus, walaupun tanpa make up yang tebal. Hanya sedikit polesan itu pun jika dirinya akan bepergian.
Allen mencoba bangkit namun tubuhnya sangat sakit, hingga ia tidak mampu berdiri. Hanya duduk bersimpuh diatas kedua kakinya, dirinya menangis sejadinya dipinggir jalan tepat di depan motor maticnya. Allen tak peduli jika ada orang yang melihat dirinya.
"Ya Tuhan... Kenapa hidupku seperti ini? Apa salahku?!!" teriak Allen sambil menangis dengan derai air mata yang membasahi pipinya.
Tanpa Allen sadari tak jauh dari tempatnya menangis, ada seorang pria yang duduk di kursi belakang sopir menatap dan memperhatikan Allen sejak dirinya dihadang dua pria itu. Pria bernama Arkana Leonardo 30 th, Arka nama panggilannya. Arka memnghampiri gadis yang masih terisak, di depan motor maticnya.
Allen yang tak menyadari keberadaan pria itu sontak kaget, saat pria bertubuh tinggi dan kekar keluar dari mobil berwarna hitam yang berhenti tidak jauh dari Allen menangis. Ia berjalan menghampiri Allen, tubuh Allen gemetar saat dirinya melihat pria yang mengenakan jas dan celana hitam. Allen berpikir jika kedua pria yang tadi menyakitinya datang menghampirinya lagi, ia menundukan kepalanya karena takut.
"Aku akan melunasi hutangmu, tapi dengan syarat kamu harus mau menjadi istri siriku!!" ucap pria itu serius.
Allen kaget mendengar pria di hadapannya, hingga dirinya memberanikan diri mengangkat wajahnya. Dan melihat siapa pria yang bersedia melunasi semua hutang ayahnya.
"Apakah anda serius, anda akan melunasi semua hutang ayahku?!. Tapi semua itu tidak sedikit, bunganya juga sudah banyak!!" ucap Allen lirih.
"Kamu tenang saja, aku akan melunasi semuanya. Hingga keluargamu bisa hidup tenang, tapi kamu harus mau menerima syarat dariku!" ucapnya datar "Dan perkenalkan namaku Arka." imbuhnya sambil mengulurkan tangan kanannya.
"Namaku Allena fahira, baik aku akan menerima syarat darimu asal anda melunasi semua hutang ayahku!" ucap Allen menanggapi serius pernikahan ini tanpa befikir panjang.
"Kamu pegang janjiku! Aku tidak pernah ingkar!" sahut Arka.
***
Hari ini pernikahan sederhana mereka dilaksanakan, tanpa ada tamu undangan. Hanya orang tua Allen dan sopir pribadi Arka yang menjadi saksi dalam pernikahan itu. Saat penghulu mengucapkan kata 'sah', para saksi mengaminkannya. Hari ini Allen resmi menjadi istri Arka, setelah mereka menikah , Arka memboyong Allen kerumah megah berlantai 2 miliknya sesuai kesepakatan mereka yang di tempati didesa itu.
Siang berganti malam, kedua insan yang telah dipersatukan dalam pernikahan siri melakukan hubungan suami istri. Allen sadar sebagai seorang istri, dia wajib melayani suaminya meski tanpa adanya rasa cinta.
Arka melepaskan satu per satu pakaian yang dikenakan Allen, hingga tubuh mulus Allen dapat dipandanginya. Dua insan itu tanpa menggunakan sehelai benang ditubuh mereka. Arka mencium leher jenjang Allen, mencium area sensitif Allen, juga memainkan dua gunung kembar milik Allen. Malam ini Allen masih malu, karena baru pertama kali untuknya melayani suaminya. Allen hanya pasrah saat senjata pamungkas Arka menerobos masuk kedalam area sensitif miliknya yang masih sempit. Allen menahan sakit, namun tetap membiarkan suaminya melakukan itu. Allen sadar kewajibannya sebagai seorang istri, Arka mendorong perlahan senjata pamungkasnya melewati celah sempit milik Allen.
Kedua insan itu memekik hampir bersamaan,
"Ahh.. aahhh..." pekik kedua insan, saat Arka berhasil memuntahkan lahar panasnya yang beberapa bulan ini tidak tersalurkan.
Malam ini Allen menyerahkan kegadisannya pada pria yang menikahinya tanpa di dasari cinta. Hanya hasrat yang membara yang menjadi modal Arka, tentu saja tinggal sendiri ditempat yang dingin seperti ini hampir 2 bulan dia menahan hasrat terpendamnya.
Tak terasa pernikahan Arka dan Allen sudah dua hari, Arka meminta Allen menemaninya menengok pembangunan gedung perhotelan yang berada tak jauh dari rumahnya. Tepatnya di desa sebelah, Allen menyanggupi permintaan suaminya. Dia mengikuti kemana langkah suaminya, hampir memakan waktu setengah jam perjalanan dari rumah suaminya ke tempat pembanguann itu.
Arka dan Allen duduk tepat di belakang kursi kemudi, sedangkan sopir pribadi Arka yang mengemudiakan mobilnya. Setelah menempuh perjalanan yang relatif singkat mobil Arka berhenti di tanah yang luas, setengah dari tanah itu sedang didirikan bangunan mewah. Arka meminta Allen duduk di aula kecil tempat untuk para pekerja beristirahat. Arka akan meninjau para karyawannya yang sedang bekerja, dirinya tidak mau terjadi sesuatu pada istri sirinya.
Allen menuruti permintaan Arka, dia juga tahu jika tempat itu bukanlah tempat yang aman untuknya. Allen duduk di kursi panjang yang ada disana, di depannya ada dua pria yang sedang meneguk air karena cuaca siang itu sangat panas.
Kedua pria itu memandang Allen dengan tatapan hina, hingga tak sengaja Allen mendengar percakapan mereka berdua yang menyudutkan dirinya. Allen mendengar dari pekerja yang bertubuh gempal, yang menyebutnya sebagai pelakor.
"Ih... Cantik gini kenapa dia jadi pelakor?! Emangnya sudah tidak ada yang mau menikahinya?!" ucap pria bertubuh gempal itu.
"Ah... Masa sih dia jadi pelakor? Dia kan cantik, sepertinya dia juga gadis yang lugu!, kamu salah dengar kali?" tanya pria berambut ikal.
"Ha.. ha.. ha.. Kamu jangan tertipu dengan wajahnya yang sok polos! kalau dia gadis yang lugu, mana mungkin dia mau jadi pelakor!" umpat pria bertubuh gempal itu sambil tertawa.
"Sembarangan..!" sahut pria disebelahnya sambil menjitak kepala rekannya itu.
Pria bertubuh gempal itu terdiam seketika, saat rekannya menjitak kepalanya. Sedangkan Allen menahan air matanya yang hampir saja tumpah, karena bawahan Arka yang menyebutnya sebagai pelakor. Hati Allen hancur seketika, apakah benar yang di katakan oleh bawahan suaminya.
~Apa benar yang di katakan bawahan mas Arka tadi, jika aku pelakor. Berarti aku sudah di jebak mas Arka~ batin Allen.
Setelah dua pria itu pergi, seketika Allen menjadi murung karena dirinya di anggap hina orang yang ada disana.
~Lebih baik aku bertanya langsung pada mas Arka, apa benar yang di katakan mereka berdua. Apakah benar di kota mas Arka sudah memiliki istri~ monolognya dalam hati.
Allen memainkan ponselnya, untuk mengurangi kejenuhannya menunggu sang suami. Hingga adzan dzuhur berkumandang, menandakan para pekerja akan beristirahat dan menjalankan kewajiban mereka menghadap sang Kuasa, dan tentu saja makan siang. Arka melihat istrinya sedang mengutak atik ponselnya dengan wajah murung.
~Allen kenapa ya?, kok wajahnya murung?! bukannya tadi pas aku tinggal dia baik-baik saja, apakah ada masalah?!" Arka membatin.
Arka mengajak istrinya yang murung pulang ke rumah, Allen mengikuti suaminya tanpa sepatah kata pun. Tingkah Allen semakin membuat Arka bingung.
~Apakah aku berbuat salah pada Allen?~ tanyanya dalam hati.
Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya saling diam, membuat sopir pribadinya yang melihat dari kaca spion menggelengkan kepalanya. Dia tidak berani menanyakan isi hatinya, dia tahu jika bosnya tidak suka siapapun mencampuri urusan pribadinya.
~Mereka kenapa ya, bukannya tadi pagi waktu berangkat mereka masih mengobrol. Kenapa sekarang malah diam saja~ tanya sopir pribadinya dalam hati.
Sesampainya di rumah Allen masih enggan berbicara dengan suaminya. Allen melangkahkan kakinya naik ke lantai atas dan masuk ke kamarnya. Arka membuntuti Allen di belakangnya, hingga Allen duduk di sofa yang berada di samping ranjangnya.
"Kamu kenapa Al.., kenapa kamu murung, apa ada masalah?!" tanya Arka pelan takut istrinya tersinggung.
"Iya... ini masalah besar mas!!" sahutnya cuek.
Arka mengerutkan keningnya bingung,
"Masalah apa Al..?" tanya Arka.
"Mas... Kamu jawab jujur pertanyaanku.. Apa sebelum kamu menikahiku, kamu sudah memiliki istri?!" cerocos Allen memberanikan diri bertanya, sambil meneteskan air matanya yang dari tadi di tahannya.
Melihat istrinya menangis Arka mengacak rambutnya kasar, Arka tak tega. Ia menjawab jujur pertanyaan istrinya,
"Iya Al.. Aku memang sudah menikah dengan seorang model ternama!" jawab Arka datar.
Deg...
Hati Allen hancur mendengar ucapan suaminya, dirinya merasa sudah di tipu oleh Arka.
~Aku akan membalas dendam dan akan menghancurkan hubungan rumah tangga kalian. Lagi pula aku sudah di cap sebagai pelakor, sekalian saja aku tunjukan aksiku. Jika aku tahu mas Arka sudah beristri, aku tidak akan menerima tawarannya meskipun hutangku banyak. Aku tidak mau jadi pelakor, mendingan aku bekerja sampai mati!. Tapi nasi sudah menjadi bubur, lebih baik aku balaskan dendamku daripada merenungi nasibku!~ batin Allen dalam hatinya.
.
.
.
.
Mohon dukungan dan like nya ya pembaca semua, semoga karyaku di sukai para pembaca semua🙏🏻...
Untuk usia 18+, kalo masih di bawah umur bisa di skip saja ya🙏🏻🙏🏻
Allen menangis sesegukan dan dengan sigap Arka memeluk istri sirinya. Meskipun Allen berontak, namun tenaganya kalah kuat karena tubuhnya mungil. Hingga membuat tenaganya kalah kuat dari Arka. Sementara badan Arka tinggi tegap dengan tubuhnya yang kekar membuat tenaganya mampu mengalahkan Allen yang memberontak.
"Kamu jahat mas!! kamu sudah menjebakku dalam pernikahan ini!!" tangis Allen, dia memukul dada bidang suaminya.
"Al... Aku minta maaf, karena dari awal aku tidak berterus terang padamu!!, tapi jangan sekalipun kamu meninggalkanku dan jangan minta berpisah dariku!! Atau kamu akan tanggung resikonya!!" ancam Arka.
"Kenapa kamu egois mas?!" sahut Allen.
"Kamu mau tahu kenapa?!" ucap Arka datar terjeda "Karena aku sudah melunasi semua hutang ayahmu, dan sesuatu yang sudah DI GENGGAMAN KU tidak akan PERNAH AKU LEPASKAN!!. Meski awalnya aku menikahimu untuk menyalurkan hasratku yang tidak aku dapatkan dari istri pertamaku, selama aku berada disini. Meski aku brengsek, tapi aku tidak mau menanggung banyak dosa, hingga aku memutuskan menikahimu. Setelah aku melihatmu di hajar dua preman itu, aku memberikan tawaran untuk membantumu, tentu saja dengan syarat dan kamu mrnyanggupi syarat dariku!!" imbuhnya dengan menatap tajam ke arah Allen.
Mendengar pernyataan suaminya membuat hatinya bagai teriris pisau yang tajam. Begitu egoisnya laki-laki yang kini menjadi suaminya. Allen tahu dari mulut Arka yang mengatakan jika dirinya dinikahi hanya untuk memenuhi hasratnya. Yang tidak di dapatkan dari istri pertamanya, karena berjauhan.
~Tapi apalah dayaku, karena apa yang di katakan mas Arka semuanya benar. Dan semua hutang ayah sudah di bayar lunas oleh mas Arka. Aku sadar jika ancamannya tidak main-main, sekarang aku akan menjalankan rencanaku... Semoga kali ini akan berhasil!!~ Allen membatin.
"Kamu dengar kan apa yang aku katakan?! Apa kamu MENGERTI, kenapa diam saja!?" bentaknya pada Allen.
"Iya mas... Aku dengar, dan aku mengerti.!" tegas Allen menangis, menahan rasa sakit.
"Ya sudah, kalo kamu dengar!! Sekarang kamu harus melayaniku sebagai seorang istri!!" pintanya tegas tak terbantahkan.
"Baik mas Arka, aku akan melayanimu." sahutnya.
Allen menyimpan tangisnya, percuma saja air matanya ia keluarkan di depan pria dingin seperti Arka. Seribu kali Allen menangis di hadapannya, tidak akan mampu memecahkan batu karang di hati suaminya.
Setelah mendengar persetujuan keluar dari bibir Allen yang merona, Arka menggendong tubuh mungil istrinya ke atas ranjang. Arka menutup pintu dan menguncinya, Arka melepaskan satu per satu kain yang di pakai istrinya membuangnya sembarang arah hingga berserakan di lantai. Kemudian ia melepaskan kain yang membalut tubuhnya, hingga dua insan itu polos tanpa sehelai benang pun di tubuh mereka.
Sebelum melakukan pemanasan Arka meletakkan ponselnya di atas nakas samping ranjangnya, sengaja ia mengaktifkan tanda getar. Takut jika ada notifikasi atau panggilan yang mengganggu aktifitas mereka di atas ranjang.
Kali ini berbeda dari malam kemarin, Allen meminta dirinya memimpin di atas. Arka mengizinkan dengan senang hati, tanpa menaruh kecurigaan padanya. Malam ini Allen sengaja menggoda Arka, Arka kaget karena kemarin malam Allen masih malu-malu dan suci tapi sekarang Allen sudah berinisiatif.
Ditengah permainan panas mereka berdua, Allen merasakan getaran ponsel Arka sedangkan Arka tidak merasakan karena tengah menikmati permainan panas mereka. Allen menggunakan kesempatan itu untuk menjawab panggilan di handphone Arka. Allen melihat di layar ponsel tertera nama 'Sayang' ,Allen menggeser tombol berwarna hijau dan mendesah dengan manis.
Setelah pertempuran yang lumayan sengit hampir usai Arka mendesah dengan kencang, tanpa menyadari jika istri pertamanya tengah menangis saat mendengar pertempuran sengit mereka.
"Aahhh...!" pekik Arka
Tanpa Arka sadari jika ada seorang wanita di ujung telpon menangis, menggigit bibir bawahnya, meremas piyama yang ia kenakan. Dia menahan kecewa hingga mengakhiri panggilannya karena tidak sanggup menahan sakit di hatinya, setelah mendengar suaminya bercinta dengan wanita lain.
~"KURANG AJAR... BRENGSEK KAMU MAS!!. Dengan siapa kamu bercinta, kenapa kamu jahat sama aku mas!! Kenapa kamu mengkhianatiku!!. Awas saja jika aku menemukan pelakor itu, akan ku buat perhitungan agar dia menyesal!!. teriak Renita istri pertama Arka.
.
.
.
.
Mohon dukungan dan like ya...
Semoga karyaku akan berhasil seperti karya author lain yang sudah berhasil🙏🏻🙏🏻
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!