Brenda POV
Nama gue Brenda Zalora Erlanggia, anak kedua dari keluarga Erlanggia, gue anak yang paling di sayang karena gue satu-satunya cewek dari keluarga Erlanggia dan bahkan aunty dan uncle gue sayang sama gue daripada anaknya sendiri, karena anaknya cowok.
Gue SD dan SMP di Indonesia dan gue punya sahabat dari kecil sampai SMP bernama Nanda Amorea dan Luna Fernata. Tapi gue kepisah dari mereka saat SMA karena gue disuruh SMA di Jerman, namun sekarang gue kembali ke Indonesia atas permintaan keluarga gue yang minta gue buat SMA di Indonesia.
Gue merupakan queen mafia yang bernama The Blood Flower yang terkenal kejam dan tiada ampun kepada siapapun, kita selalu rapi dalam misi apapun baik pembunuhan, pembantaian dan sebagainya, bahkan sudah terkenal di seluruh dunia.
*Brenda POV End.
Betran POV*
Gue Betran Putra Bagaskara, anak tunggal dari keluarga Bagaskara yang artinya keturunan dari Panji Bagaskara dan Eva Monica. Gue termasuk orang kaya nomor 2 di dunia dan gue merupakan king mafia dari Black Devil. Gue dikenal dingin, bad boy, tapi bukan play boy.
Gue punya temen dari kecil namanya Devano Adinata dan Reno Sebastian. Mereka juga anggota gue di Mafia. Kami Most wanted di sekolah bahkan sekolah tunduk pada kami karena sekolah itu milik keluarga gue dan sahabat orang tua gue, cuma anak dari sahabat orang tua gue itu siapa gue nggak pernah tau, yang gue tau anaknya bakal di jodohin sama gue.
Betran POV End.
Di sebuah bandara pribadi milik keluarga Erlanggia baru saja kedatangan seorang gadis cantik, dengan rambut hitam kecoklatan, bulu mata lentik, bola mata berwarna biru laut sedang menyeret sebuah kopernya dan menuju ke parkiran dimana sebuah mobil ferari berwarna biru sudah menunggu.
"Itu dia mobilnya! " ucap gadis itu dan segera menghampiri mobil tersebut.
"Selamat datang nona Erlanggia! " sapa sopir itu sambil memberi hormat kepada gadis itu yang tak lain adalah Brenda Zalora Erlanggia yang baru saja datang dari Jerman.
"Eh, pak yanto, apa kabar pak? " Tanya Brenda, memang Brenda akan ramah.
Brenda bersikap ramah kepada orang yang ia kenal saja dan kebetulan pak Yanto merupakan sopir keluarga Erlanggia dari dua puluh tahun yang lalu.
"Baik nona, silahkan masuk!" ucap pak Yanto sambil membukakan pintu mobilnya.
Setelah Brenda masuk ke dalam mobil, pak Yanto memasukkan koper Brenda ke dalam bagasi dan segera melajukan mobilnya menuju mansion keluarga Erlanggia.
Setelah hampir satu jam perjalanan, Brenda membuka mobil sendiri dan segera turun. Tak berfikir lama Brenda masuk kedalam mansion karena keluarganya sudah menunggu kedatangannya.
"Mom, Dad, Yuhuuuuuuuu. Your Princess come back! " teriak Brenda sambil menuju ruang keluarga mencari keberadaan orang tuanya.
"Hi, princess akhirnya pulang juga kamu! " sapa alice dan langsung memeluk Brenda.
"Welcome back bocil! " teriak Brian yang baru saja pulang dari kantor.
Brenda melepas pelukan Mommy nya dan melompat ke Brian. Dengan sigap Brian menangkap Brenda karena itu adalah kebiasaan mereka kalau sudah ketemu.
"Brian! " ucap Alex dengan tatapan tajam.
"Hehe, khilap dad, habisnya kangen banget ama adek yang manja ini! " jawab Brian cengengesan karena takut dengan tatapan daddy nya.
"Kamu ini sudah punya anak dan istri masih aja teriak-teriak! " omel Alice sambil menjewer telinga Brian.
"Kamu ini sudah punya anak dan istri masih aja teriak-teriak! " omel Alice sambil menjewer telinga Brian.
"Ampun mom, ampun, et dah nih kuping bisa jadi lebar kek gajah mom! " lirih Brian yang menahan sakitnya karena di jewer telinganya.
"Aunty! " teriak anak kecil berusia lima tahun yang baru saja datang bersama ibunya yang tak lain adalah istri Brian, Rosa.
"Hallo sayang, sini peluk aunty! " ucap Brenda sambil jongkok.
Anak kecil itu langsung menghampiri Brenda dan memeluknya dengan erat, dan Brenda membalas pelukan anak kecil itu dengan semangat.
"Aunty, kangen! " renget anak kecil itu.
"Aunty juga kangen sama Arka! " ya anak kecil itu namanya Arka.
"Sayang, aunty baru saja sampai, jadi harus istirahat! " ucap Rosa.
"Iya mah! " jawab Arka dan langsung pergi ke mamahnya.
"Ya udah sayang kamu istirahat gih! " ucap Alice kepada Brenda.
"Iya mom! " jawab Brenda. "Dad, bang, kak Rosa, dan Arka aku ke atas ya! " pamit Brenda.
"Yes, princess! " jawab semuanya bahkan Arka pun juga sudah mengerti kalau Brenda adalah princess di keluarga Erlanggia.
Setelah mendapat jawaban, Brenda langsung menuju ke kamarnya menggunakan lift karena kamarnya berada paling atas, bukan karena males naik tangga, namun Brenda ingin cepat-cepat mandi dan istirahat karena perjalanan yang panjang.
Keesokan harinya Brenda bangun pagi dan segera dengan ritual paginya yaitu mandi dan siap-siap karena ini adalah hari pertamanya di sekolah keluarganya. Brenda membuka sebuah ponsel dan mengirim pesan grup nya
💬TRIPLE BAD GIRL
Brenda_ZE
I have some surprise today.
Kira-kira seperti itulah pesannya. Lalu Brenda segera menuju ruang makan dimana keluarga yang lain sudah menunggu untuk sarapan.
"Good morning All! " sapa Brenda dan langsung duduk di kursinya.
"Good morning Princess! " jawab semuanya.
"Sayang, ini hari pertama kamu sekolah di sekolah keluarga kita, untuk hari pertama, mom mohon jangan buta ulah dulu! " titah Alice.
"Siap Ibu Negara! " jawab Brenda sambil hormat.
"Elo berangkat sendiri apa abang anter dek? " tanya Brian sambil meminum susunya.
"Berangkat sendiri aja bang! " jawab Brenda.
"Oh iya sayang, dad sudah belikan mobil keluaran terbaru sebagai hadiah kepulangan kamu sayang, ada di garasi dan sudah di siapkan" jelas Alex.
"Ya ampun dad, mobilku aja masih banyak keluaran terbaru semua! " bantah Brenda.
"Tidak ada penolakan kalau kamu nolak, dad akan larang kamu berurusan dengan mafia lagi! " ucap Alex dengan santuy.
"Aelah dad, gitu amat dah, oke deh oke Brenda pakai, ya sudah Brenda berangkat dulu ya, karena Brenda punya kejutan buat temen-temen Brenda." Pamit Brenda.
Setelah Brenda pamit, Brenda menuju garasi dan pergi menggunakan mobil yang dibelikan daddy nya karena titah daddy nya tidak bisa ia tolak.
Mobil Brenda memasuki parkiran sekolah banyak pasang mata yang melihat mobil yang baru saja terparkir tersebut, tak lama keluarlah sebuah gadis cantik dan gadis itu langsung menyusuri koridor untuk menuju ruang kepsek. Ditengah jalan tiba-tiba Brenda menabrak seseorang.
Brukk
"Aduh! " lirih Brenda menahan lengannya yang sakit.
Tanpa melihat siapa orang yang di tabrak nya, Brenda langsung pergi meninggalkan tempat itu, namun tiba-tiba tangannya dicegah oleh seseorang yang nabrak tadi.
"Mau kemana? " tanya cowok itu. Ya yang nabrak adalah cowok.
Bukannya brenda menjawab namun berusaha pergi, dan gagal lagi karena masih di cegah oleh cowok itu.
"Lo nggak tau siapa gue? " tanya cowok itu.
"Penting? " tanya Brenda dengan nada dinginnya.
"Beneran Lo nggak tau siapa gue? " tanya cowok itu sekali lagi.
"Nggak tau dan nggak mau tau! " jawab Brenda dan langsung pergi meninggalkan cowok itu.
Cowok itu terus saja memandangi gadis yang baru saja lewat tanpa menghiraukan dirinya. Dia merasa tertarik dengan gadis itu karena baru kali ini ada yang menghiraukan keberadaan dirinya disaat semua cewek-cewek ngejar dia.
Menarik, gue langsung jatuh cinta sama dia bahkan tanpa tau siapa dia. Batin cowok tersebut yang tak lain adalah Betran.
Brenda berjalan menyusuri koridor sekolah dan segera menuju ruang kepala sekolah. Setelah sampai didepan pintu.
Brakk
Brenda menendang pintu tersebut sehingga kepala sekolah yang sedang membaca dokumen kaget.
"Lah dalah.... " keluh kepala sekolah.
"Kelas! " ucap Brenda dingin dengan tatapan tajam kepada kepala sekolah.
"Eh, eh.. Nona Brenda, selamat datang nona! " ucap kepala sekolah memberi sambutan selamat datang kepada Brenda karena kepala sekolah sudah tau siapa Brenda.
Brenda yang diberi sambutan sama sekali tidak menggubris malah melototkan matanya dengan tatapan tajam sehingga membuat kepala sekolah takut dan tak bisa berkutik.
"Sebentar saya panggilkan wali kelas kamu kebetulan beliau juga mengajar di jam pertama." ucap kepala sekolah dan mengambil telepon untuk menghubungi wali kelas tersebut.
Kepsek : Keruangan saya sekarang!
📞walkel : Baik Pak!
Kepala sekolah segera menutup teleponnya. Tak lama setelah itu masuklah seorang ibu-ibu yang tak lain adalah wali kelas yang di maksud tadi.
"Ada yang bisa saya banting pak? " tanya wali kelas.
Kepala sekolah menepuk jidat. "Bantu bu, bukan banting! " keluh kepala sekolah.
"Hehehe maaf Pak! " jawab wali kelas cengengesan.
"Sudah sudah ini tolong antar nona Erlanggia ke kelas anda! " ucap kepala sekolah.
"Baik Pak! " jawab wali kelas.
"Cuma kalian berdua dan teman-teman gue yang tau tentang gue, kalau ada yang bocor awas saja kalian! " peringatan dari Brenda yang membuat wali kelas dan Kepala sekolah bergidik ngeri.
"Ba.. Baik nona! " jawab keduanya terbata-bata karena takut.
Diruang kelas
"woy, woy, ada anak baru! " teriak ketua kelas yang baru saja masuk.
"Siapa woy! " tanya siswa 1
"Cewek apa cowok? " tanya siswa 2
"Masuk kelas mana? " tanya siswa 3
"Woy, tanya kek rel kereta aje, panjang bener! " keluh ketua kelas.
Tiba-tiba guru datang bersama seorang murid baru " Selamat pagi anak-anak! " sapa guru itu.
"Pagi bu Lina! " jawab murid-murid. Yah nama wali kelas itu adalah bu Lina.
"Hari ini kita kedatangan teman baru..." ucap bu Lina kepotong.
"WHAT THE HEll, BRENDA! " teriak Nanda dan Luna sambil berdiri.
"Nanda, Luna duduk! " perintah bu Lina.
"Ish ibu mah gak asik! " keluh Nanda.
"Lo kira tontonan apa? " ucap Luna kepada Nanda.
"Sudah-sudah semuanya tenang! " bentak bu Lina. setelah semuanya tenang bu Lina memberikan perintah kepada Brenda untuk berkenalan. "Sekarang perkenalkan diri kamu! ".
"Brenda Zalora E. " ucap Brenda dengan singkat jelas dan padat.
"Ya sudah sekarang kamu duduk di sebelah Betran" perintah bu Lina.
Tanpa menjawab Brenda langsung menuju ke bangku yang kosong karena bangku kosong cuma ada satu yaitu sebelah Betran. Brenda langsung duduk tanpa permisi kepada Betran.
"Jadi ini kejutannya? " tanya nanda yang kebetulan bangkunya berada didepan Brenda.
"Yes! " Jawab Brenda singkat.
"Kapan pulangnya lo? " tanya Luna yang duduk disamping Nanda.
"Yesterday! " jawab Brenda singkat.
"Nanda, Luna kalau kamu temu kangen nanti saja! " ucap bu Lina.
"Ah elah bu, kita itu nanya ke temen kita! " eyel Nanda.
"Bisa nanti istirahat! " tegas bu Lina. "Sekarang lanjut ulangan matematika! " tambahnya.
"ASTAGHFIRULLAH" teriak semua murid kecuali Brenda dan Betran.
"Tidak ada bantahan, kemaren sudah diberitahu, Brenda, kamu ikut ulangan apa tidak karena kamu baru masuk! " tanya bu Lina.
"Ikut! " jawab Brenda.
Gue pengen tau sepinter apa nih cewek, gayanya ikut ulangan segala! Batin Betran yang sedari tadi mencuri pandang kepada Brenda namun tetap diam.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!