Setelah opa nya pensiun dan posisi opanya sebagai Presdir perusahaan al-Fatir corp digantikan oleh Deddy nya. Maka posisi yang sebelumnya di tempati oleh Deddy sebagai CEO perusahaan al-Fatir corp. Dan kini jabatan tersebut dirinya yang menempati.
Rayyan memang sudah di siapkan oleh Deddy dan juga opanya. Yang akan menjadi penerus perusahaan al-Fatir corp. Walaupun opanya mempunyai dua orang cucu lainnya. Tapi adiknya Rayyan akan Zafran masih belum tahu akan ikut bergabung di perusahaan. Atau Zafran memilih mengambil alih usaha milik Mommy nya.
Sedangan cucu laki-laki yang lainnya yaitu anak dari kakak perempuan Deddy nya Rayyan. Sudah dipastikan akan mengambil alih perusahan milik papanya sendiri.
Rayyan sendiri baru sebulan ini bergabung dengan al-Fatir corp. Karena baru saja menyelesaikan S2 nya di Amerika.
Pagi ini Rayyan sudah rapi dengan setelan baju kerjanya. Setelah itu dia turun ke bawah dan langsung menuju ruang makan. Ternyata dia sama sudah ada opa dan omanya serta Deddy dan Mommy nya. Karena memang itu saja anggota keluarganya saat ini.
Kedua adik kembarnya masih menyelesaikan pendidikannya di London. Sedangkan kedua kakak angkatnya sudah menikah dan mempunyai rumah sendiri.
" Selamat pagi semuanya." Sapa Rayyan sambil duduk di meja makan samping Mommy nya.
" Pagi juga cucu Oma yang paling ganteng." Jawab Oma.
" Sayang mau sarapan apa nasi goreng atau roti." Tanya Mommy nya.
" Nasi goreng aja Mom." Jawab Rayyan.
Mommy nya langsung mengambilkan nasi goreng untuknya.
" Terima kasih Mom." Ucap Rayyan saat menerima nasi goreng yang di berikan oleh Mommy nya.
Semua menikmati sarapannya tanpa ada yang bersuara. Setelah selesai itu Dia dan Deddy nya pamit berangkat ke kantor.
Dan seperti biasa Mommy nya pasti akan mengantar mereka sampai ke mobil.
" Sayang mas berangkat dulu ya." Pamit Deddy nya sambil mencium kening Mommy.
" Hati- hati sayang."
Setelah itu giliran Rayyan yang pamit ke Mommy nya.
" Mom Rayyan pamit ya." Pamit Rayyan mencium tangan Mommy nya setelah itu Rayyan mencium pipi Mommy nya.
" Hati-hati sayang."
Rayyan pun langsung masuk ke dalam mobil, Setiap harinya Rayyan memang selalu berangkat dengan Deddy nya.
Melihat mobil anak dan suaminya sudah pergi Khayra Mommy nya Rayyan pun masuk ke dalam rumah. Karena dia juga akan siap-siap untuk bekerja, Mommy nya Rayyan mempunyai usaha cafe, Restoran dan juga supermarket.
****
Rayyan dan Deddy nya pun sampai di perusahaan dan mereka pun langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam lobby perusahaan.
Di lobby ternyata sudah ada om Hilman asisten Deddy nya sekaligus orang kepercayaan dan juga sahabatnya. Om Hilman pun langsung menghampiri Deddy dan berjalan menuju lift.
Begitu juga dengan dirinya sudah menunggu Faisal, Asistennya sekaligus sahabat Rayyan dari SMP saat pesantren dulu. Rayyan dan Faisal pun ikut masuk ke dalam lift bersama Deddy dan om Hilman.
Sampai lantai atas mereka keluar dari lift, Deddy dan om Hilman langsung berjalan menuju ruangnya begitu juga Rayyan dan Faisal yang langsung menuju ruangan Rayyan.
" Sal jadwal aku hari ini apa?." Tanya Rayyan yang langsung duduk di kursi kebesarannya.
" Ada dua pertemuan harusnya hari ini, Tapi PT, sinar mendadak minta reschedule karena ibu mertuanya pak Karim meninggal dunia." Jelas Faisal.
" Innalilahi wa innailaihi rojiun, Kamu sudah kirimin karangan bunga sal." ucap Rayyan.
" Sudah pak."
" Dan yang satu lagi."
" PT. Santosa pak dan meeting nya pas makan siang di restoran Kamboja."
" Baiklah."
" Ya udah pak kalau sudah nggak ada lagi yang bapak perlukan.saya kembali ke ruangan saya lagi , permisi." Faisal pun pergi meninggalkan Rayyan.
Sepeninggalan Faisal Rayyan pun langsung memeriksa berkas-berkas yang ada di mejanya.
Sekitar pukul sebelas siang Faisal masuk ke ruangan Rayyan dan mengingatkan untuk segera berangkat bertemu dengan klien dari PT. sentosa.
Mereka berdua pun pergi menuju restoran Kamboja tempat pertemuan dengan pihak PT. sentosa.
Setengah jam mereka pun sampai di restoran dan langsung menuju tempat VVIP.
" Selamat siang pak Rayyan dan pak Faisal selamat datang." Ucap sekretaris PT. Santosa begitu Rayyan dan Faisal masuk ke ruang VVIP.
" Terima kasih mbak Lisna, Maaf sudah lama ya menunggu." Ucap Faisal basa-basi.
" Nggak kok kami juga baru datang, Oh iya pak Daniel tak bisa datang jadi di wakilkan dengan putrinya Bu Anggun." Ucap mbak Lisna.
" Selamat siang pak Rayyan kenalkan saya anggun." Ucap anggun mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
" Selamat siang juga, Maaf." Ucap Rayyan mengatupkan kedua tangannya.
" Maaf Bu mereka sangat menjaga untuk tidak bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya." bisik mbak Lisna dan terpaksa anggun menarik kembali tangannya.
" Maaf bisa kita mulai." ucap Faisal.
" Sebelumnya akan lebih baik kita pesan makanan dulu." usul mbak Lisna.
" Boleh." Jawab Rayyan dan Faisal.
Mereka pun makan siang terlebih dahulu setelah makan siang. Rayyan dan Faisal izin untuk menunaikan ibadah shalat Dzuhur terlebih dahulu.
Sepeninggalan Rayyan dan Faisal, anggun yang begitu melihat Rayyan yang tampan. Anggun langsung suka pada Rayyan, Tapi dia kesal karena Rayyan tak mau berjabat tangan dengannya.
" Lis, pak Rayyan itu jomblo atau nggak.' Tanya anggun.
Lisna langsung mengeryitkan keningnya dan menatap malas atasannya itu. Karena Lisna tahu seperti apa anggun itu wanita genit, yang sukanya hura-hura, Sombong dan juga angkuh.
" Jomblo atau nggak nya saya nggak tahu Bu yang saya tahu pak Rayyan belum menikah itu saja." Jawab Lisna.
" Pokoknya aku bakal minta papi supaya bisa di dekati sama pak Rayyan." Gumam anggun.
Setelah menunaikan shalat Dzuhur Rayyan dan Faisal pun kembali ke tempat ketemuan tadi.
" Maaf ya kalau lama menunggumu." ucap Faisal.
" Nggak apa-apa pak, bisa langsung kita mulai." ucap Lisna.
" Oh iya silahkan."
Lisna pun mulai mempresentasikan proyek yang diajukan oleh pihak PT. Santosa.
Rayyan dan Faisal pun mendengar presentasi yang di beberkan oleh Lisna.
" Bagaimana pak Rayyan dan pak Faisal apakah anda bersedia bekerja sama dengan kami ?" tanya Lisna.
Faisal bertanya ke Rayyan tapi Rayyan memberikan kode untuk tidak langsung menerima tawarannya.
" Maaf bisa kami pelajari dulu, Dua hari lagi kami akan kasih jawabannya." Jelas Faisal.
" Oh iya silahkan."
" Ya sudah kalau gitu kami pamit dulu." Ucap Faisal yang sudah mendapat kode dari Rayyan.
" Oh iya saya tunggu kabarnya." Ucap Lisna.
" Tunggu." Cegah anggun saat Rayyan dan Faisal akan pergi.
Dan terpaksa Rayyan dan Faisal menghentikan langkahnya.
" Saya boleh minta no pak Rayyan." Ucap anggun.
" Maaf kalau ibu anggun ada perlu bisa langsung hubungi asisten saya saja." Jawab Rayyan datar.
" Tapi saya mau tahu nomor anda pak Rayyan siapa tahu kita bisa berteman." ucap anggun lagi.
" Maaf saya tidak bisa memberikan nomor pribadi saya. kami permisi selamat siang." Ucap Rayyan dingin dan berlalu pergi.
Anggun tampak kesal karena tak berhasil mendapatkan nomor teleponnya.
" Lisna pokoknya saya nggak mau tahu kamu harus bisa dapatkan kontrak kerjasamanya dan harus saya yang menangani proyek tersebut." ucap Anggun.
Lisna hanya mengiyakan saja, Sebenarnya Lisna malas berurusan dengan Anggun tapi karena pak Daniel meminta Lisna untuk membantu Anggun dan dengan terpaksa menyanggupinya. Padahal Lisna tahu Anggun sama sekali tidak bisa bekerja hanya bisa foya-foya saja.
Rayyan dan Faisal pun langsung masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan restoran.
" Sal menurut kamu kalau kita menolak kerja sama dengan PT.sentosa gimana?." Tanya Rayyan.
" Kenapa memangnya aku rasa penawaran yang mereka berikan cukup menjanjikan ?." jawab Faisal.
" Nggak tahu aku kok risi ya dengan anaknya pak Daniel. Apalagi cara dia menatap aku sungguh membuat aku nggak nyaman." ucap Rayyan.
Rayyan memang tidak menyukai wanita yang berpakaian super ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya di tambah wanita itu genit dan pecicilan makin membuat Rayyan ilfil.
" Terus gimana dong selama ini PT.sentosa cukup baik dan hampir tak pernah ada kesalahan selama ini." ucap Faisal.
Rayyan benar-benar bingung satu sisi tak nyaman dengan keberadaan anggun tapi dia juga nggak mungkin menolak kerjasama yang memang sudah sering terjadi dari dulu. Rayyan pun membuang napas kasar.
" Tapi kalau kamu nggak mau berurusan dengan anaknya pak Daniel. Kamu tinggal serahin selanjutnya ke orang cabang Surabaya. Kan proyek ini akan di bangun di sana." ucap Faisal memberikan solusi atas keresahan Rayyan.
" Ya udah kamu aja sal." ucap Rayyan lega.
Sesuai dengan janji kepada PT. Sentosa bawa hari ini akan memberikan jawabannya.
Anggun dan Lisna pun sampai di perusahaan al-Fatir corp.
" Selamat pagi ada yang bisa di bantu." ucap resepsionis saat Lisna dan anggun menghampiri mejanya.
" Pagi juga mbak, kami dari PT.Sentosa sudah ada janji." jawab Lisna.
" Oh iya mari saya antar." ucap resepsionis itu mengantar anggun dan Lisna ke ruang meeting.
" Mohon di tunggu ...' ucap resepsionis itu dan resepsionis itu pun pergi.
" Lis penampilan saya sudah oke kan.' Tanya anggun.
Lisna hanya bisa mengangguk
Tak lama pintu ruangan meeting terbuka, Anggun langsung merapikan penampilannya. Dan anggun pun sudah memasang wajah semanis mungkin menatap orang-orang yang masuk ke ruangan meeting. Tapi senyum itu memudar ternyata orang yang Anggun tunggu tidak ada.
" Selamat pagi selamat datang untuk ibu Anggun dan ibu Lisna. Bisa kita mulai saja meeting hari ini." Ucap Faisal.
" Oh silahkan pak Faisal." Ucap Lisna.
" Baiklah, Pertama -tama terima kasih untuk ibu anggun dan ibu Lisna karena berkenan datang. Dan untuk proposal kerjasama yang berapa hari lalu PT. Sentosa ajukan. Setelah kami pelajari kami pun setuju untuk bekerjasama dengan PT. Sentosa. Dan untuk lebih lanjutnya PT. Sentosa bisa langsung membicarakan dengan pak hari karena pak hari yang akan bertanggung jawab dengan proyek ini." Jelas Faisal.
" Baiklah.." Jawab Lisna.
" Tunggu, Kenapa harus dia?" potong anggun sambil menunjuk kearah pak hari " Kenapa bukan pak Rayyan?."
" Maaf sebelumnya Bu Anggun bukannya kami sombong kami mempunyai project yang banyak maka dari itu pak Rayyan mempunyai bawahan yang akan mengerjakan project-project tersebut." Jawab Faisal.
Mendengar jawaban Faisal membuat Anggun kesal karena tidak bisa mendekati Rayyan dengan mudah.
" Baiklah, meeting hari ini sampai di sini untuk lebih lanjutnya PT. Sentosa Langsung bisa menghubungi pak hari untuk selanjutnya, Terima kasih." Faisal mengakhiri meeting hari ini.
Sebelum Anggun dan Lisna meninggalkan ruang meeting Anggun menghampiri Faisal.
" Maaf pak Faisal saya bisa bertemu dengan pak Rayyan." Tanya Anggun.
" Maaf Bu Anggun pak Rayyan nya sedang tidak ada di kantor." jawab Faisal.
" Oh gitu ya, kira-kira lama nggak pak Rayyan nya."
" Kalau itu saya tidak tahu." jawab Faisal
" Ya sudah kalau begitu Tolong bilang ke pak Rayyan saya ingin bertemu." Ucap Anggun.
" Maaf Bu Anggun kalau untuk proyek pak Rayyan sudah mempercayakan ke pak hari jadi pak Rayyan sudah tidak ada urusan lagi dengan proyek itu." Ucap Faisal.
" Saya ingin bertemu bukan urusan kerjaan tapi urusan pribadi. Saya harap pak Rayyan mau bertemu dengan saya."
" Insyaallah nanti saya sampaikan."
Dengan berat hari akhirnya Anggun dan Lisna pun pergi meninggalkan perusahan al-Fatir corp.
Lisna yang melihat atasannya mencoba mendekati Rayyan hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Karena Lisna merasa bahwa usaha atasannya akan sia-sia. Lisna sangat tahu Rayyan tak akan mau dengan Anggun Yang berpenampilan terbuka, Jauh dari agama, sering keluar masuk club, gaya hidup yang bebas.
Terkadang Lisna suka menertawakan Anggun karena tak tahu diri dan tak sadar diri. Sudah jelas siapa keluarga Rayyan dan Rayyan juga cucu dari pemimpin pesantren yang cukup terkenal. Mana mungkin mereka setuju dengan model yang seperti Anggun.
******
Selesai Meeting Faisal kembali ke ruangan Rayyan.
Ceklek...
Rayyan yang sedang memeriksa berkas langsung mendongak menatap Faisal.
" Ray Kayanya fans kamu satu ini akan terus ngejar kamu deh. Tadi dia minta untuk ketemuan dengan kamu." ucap Faisal.
" Buat apa?." Tanya Rayyan bingung.
" Katanya minta ketemuan dengan kamu karena ada urusan pribadi." Jawab Rayyan.
Rayyan membuang nafas kasar
" Resiko orang ganteng Ray." Goda Faisal.
" Kayanya hari-hari ke depannya dia bakal terus mengusik kamu deh Ray. Tapi aku bingung deh apa dia nggak tahu latar belakang keluarga kamu ya Ray. "
Rayyan hanya menaikkan kedua bahunya.
" Kalau aku jadi perempuan sudah jelas mana ada cucu dari seorang pimpinan pesantren akan memilik wanita yang mengumbar auratnya." ucap Faisal.
" Sudahlah kalau nanti benar-benar tingkah nya mengganggu aku. Paling aku akan meminta Deddy atau opa untuk berbicara ke pak Daniel."
" Ya sudah, Aku kembali keruangan aku." ucap Faisal yang langsung berjalan keluar ruangan Rayyan.
Rayyan dan keluarga baru saja selesai makan malam. Tiba-tiba mereka mendapat telpon kalau pesantren kakeknya di serang oleh dan akibat penyerangan tersebut. Keponakannya Shanum anak kedua dari kak Dania kakak angkatnya terkena luka tusuk dan harus di larikan ke rumah sakit.
Rayyan dan kedua orang tuanya pun langsung berangkat ke rumah sakit. Hanya Oma dan opa nya yang tidak ikut karena sudah malam.
Dalam perjalanan ke rumah sakit Rayyan pun langsung menelpon Faisal. Dan meminta Faisal untuk mengurus kasus ini dan menjebloskan mereka semua ke penjara.
Beruntung jalanan sangat lengang mungkin karena sudah mulai malam. Mereka pun sampai ke rumah sakit dengan cepat dan langsung menuju IGD.
Sampai IGD Mommy nya langsung memeluk kak Dania yang sudah banjir air mata. Sedangkan Deddy nya menghampiri bang Khalid suami kak Dania.
Rayyan sendiri menghampiri anak pertama kak Dania yang juga menangisi adiknya.
" Sudah Sakha jangan menangis lebih baik Sakha mendoakan adik Shanum baik-baik saja di dalam sana." ucap Rayyan memeluk Sakha.
" Tapi uncle darah adik sha banyak banget yang keluar Sakha takut uncle." ucap Sakha sesenggukan.
" Dengerin uncle dek sha nggak apa-apa dek sha baik-baik saja. Sakha kan anak laki-laki paling tua, coba Sakha lihat umi." tunjuk Rayyan ke kak Dania yang masih menangis di pelukan Mommy nya.
Sakha mengangguk.
" Sakha harus tegar, harus kuat, tak boleh cengeng. Sakha harus memenangkan umi bahwa dek sha baik-baik saja agar umi tak menangis lagi." Ucap Rayyan.
Sakha pun menghapus air matanya dan berjalan menghampiri umi nya dan langsung memeluk umi nya untuk tidak menangis lagi.
Setelah mendapatkan penanganan oleh pihak rumah sakit. Alhamdulillah Shanum lukanya tak begitu parah tapi tetap harus di rawat berapa hari.
Dan malam itu juga para pelaku sudah di giring ke kantor polisi. Dan Rayyan meminta untuk mereka di penjara.
Rayyan dan kedua orang tuanya pun memutuskan untuk pulang menjelang tengah malam. Dan Sakha ikut dengan mereka dan tinggal kak Dania dan bang Khalid yang menemani putri bungsunya.
Sampai rumah Sakha ternyata sudah tidur pulas.
" Biar Ray aja yang gendong Sakha dan biarin Sakha malam ini tidur di kamar Rayyan." Ucap Rayyan yang menggendong Sakha.
" Ya sudah tapi Mommy gantiin bajunya dulu."
" Nggak usah biar Rayyan aja, Mommy sama Deddy langsung istirahat aja." ucap Rayyan.
Rayyan pun membawa Sakha ke kamarnya dan menidurkannya di tempat tidurnya. Setelah itu Rayyan pun pergi ke kamar kakaknya kalau menginap di sini. Rayyan mengambil baju tidur untuk Sakha setelah itu kembali ke kamarnya.
Rayyan pun mengantikan baju Sakha dengan hati-hati takut keponakannya itu bangun. Setelah itu barulah dirinya masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih setelah itu ikut tidur di samping Sakha.
***
Pulang dari kantor Rayyan pun mampir ke rumah sakit ingin menemui keponakannya itu.
Tapi sebelum ke rumah sakit Rayyan mampir ke toko mainan. Keponakannya itu minta di belikan boneka dan juga beberapa mainan lainnya.
Rayyan pun dengan senang hati menuruti keinginan keponakannya itu. Setelah mendapatkan apa yang dia cari, Rayyan pun kembali melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
Sampai di rumah sakit Rayyan langsung memberikan boneka dan mainan ke Shanum. Dan Shanum sangat senang karena uncle nya membelikan boneka dan mainan yang dia mau.
" Kak Mommy nggak ke sini." tanya Rayyan ke kakaknya itu.
Dania memang hanya kakak angkatnya tapi karena mereka tumbuh bersama dari kecil. Kedekatan mereka justru seperti kakak adik kandung.
" Kemari tapi habis ashar Mommy pulang karena kasihan sama Sakha udah kelamaan di rumah sakit." jawab Dania.
" Sakha tadi ikut." Tanya Rayyan lagi.
" Iya tadi sama Oma dan opa juga, Tadi juga ada Tante Gita dan kak Maura juga Tante Michiko." Ucap Dania.
" Terus bang Khalid kemana?." tanya Rayyan karena tak melihat keberadaan kakak iparnya itu.
" Bang Khalid ke bengkel dulu soalnya sudah janjian sama orang yang akan modifikasi mobilnya. Perginya juga barengan sama Mommy pulang tadi."
" Lama kak."
" Nggak habis magrib Abang bilang sudah sampai di sini." kata Dania.
" Oh ya sudah Rayyan temani sampai bang Khalid datang."
" Kamu pulang aja dek pasti kamu juga capek seharian sudah kerja di kantor. Tuh abang sudah kirim pesan usah di jalan mau ke sini,Abang nanyain kakak mau makan malam apa?." Dania menunjukkan ponselnya yang kebetulan baru masuk pesan dari Khalid.
" Ya sudah kalau gitu aku pulang dulu kak "
" Sha, uncle pulang dulu ya sha harus cepat sembuh. Nanti kalau sudah sembuh uncle ajak jalan-jalan. Sha maunya kemana? Dufan atau taman safari." ucap Rayyan.
" Sha mau ke Dufan." jawab Shanum.
" Baiklah kalau sudah sembuh uncle bakal ajak sha, mas Sakha dan dek Ghazan ke dufan."
" Yeah asik saya bakal pergi ke Dufan." Sorak Shanum senang.
" Ya sudah om pulang ya." Shanum pun mencium tangan Rayyan.
Setelah itu Rayyan pun pamitan dengan kakaknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!