“Tanda tangani surat perceraian ini,dan kau harus terima hukuman yang telah kamu perbuat.!”ucap Raihan menekan setiap kalimatnya
dengan suara yang cukup menggelegar didalam ruangan kamar utama mereka.membuat siapapun yang mendengarnya akan dibuat takut olehnya.
pandangan Raihan yang begitu dingin dan mencekam karna Amarahnya membuat sekujur tubuh Rosa gemetaran.
Raihan mendekati Rosa dan mendorongnya dengan keras, Rosa terhuyung kebelakang berusaha meraih sesuatu untuk diraihnya agar tidak terjatuh, namun na'asnya kepalanya justru membentur meja nakas yang berada di sampingnya begitu keras, mengakibatkan dahi Rosa luka dan mengeluarkan darah.
Ini adalah hal pertama kalinya Raihan berbuat kasar dengannya. Rosa tak menyangka suaminya Raihan bisa berbuat sebegitu mengerikan pada dirinya.
“Rosa, kamu kan yang telah menusuk anya.!”ucap rehan masih dengan suara keras,dingin dan mencekam.
Rosa menatap Raihan dengan nanar, menahan rasa sakit dikepala dan air matanya sekuat tenaga agar air matanya tidak mengalir.
beberapa jam yang lalu Raihan telah mengutus pengacaranya untuk menyusun surat perceraian,dan perjanjian itu kepadanya.
perjanjian.?
ya.. isi perjanjian itu adalah pengakuan bahwa dirinyalah yang telah membunuh Mantan kekasih suaminya, yang jelas-jelas Rosa tak pernah melakukan pembunuhan tersebut.
“Rosa Maharani wicaksono,! seumur hidupmu ini,kamu berhutang nyawa dengannya!.” Ucap Raihan masih dengan tatapan tajam dan penuh kebencian kepadanya.
Rosa memandang suaminya dengan tubuh yang gemetaran.dia mengatakan.
“Saya tidak menusuknya, kamu mau saya mengulangi berapa kali,mas.!?” akhirnya Rosa yang sejak tadi diam mendapatkan serentetan tuduhan dari Raihan suaminya pun tak tahan untuk mengeluarkan suaranya.
Raihan seakan tidak mendengarkan ucapan Rosa,dia bahkan melihatnya seperti sedang menonton sandiwaranya.
“Menurutmu apa masih ada gunanya untuk menjelaskannya sekarang.?” balas Raihan menchibir ucapan Rosa.
yah.! benar... seberapa berusahanya Rosa untuk menjelaskannya kebada Raihan itu semua tak ada gunanya.
seberapa berusahanya Rosa membela dirinya. Rosa tau hal itu akan sia sia saja.
“Baiklah, Jika berpisah adalah keinginanmu, akan aku kabulkan dan tanda tangani surat perceraian itu.” Ucap Rosa dengan getir menatap nanar selembar kertas yang berada di atas nakas.
rosa pun berjalan mendekati kertas yang ada diatas nakas itu dan menandatangani surat perceraian tersebut.
Setelah menandatangani Rosa berjalan keluar, Namun saat membuka pintu, Rosa terkejut ternyata diluar karamnya sudah ada beberapa polisi yang siap menangkapnya.
Sebelum Rosa bertindak polisi sudah mendahului menangkap dan memborgol tangannya dengan cepat.
Sehingga Rosa memberontak tak terima dirinya yang tak bersalah ditangkap secara paksa oleh kepolisian.
“Sudah saya katakan bukan saya yang menusuknya,! atas dasar apa kalian menangkap saya.?!” Teriak Rosa dengan geram atas perlakuan polisi dan ia menatap suaminya Raihan dengan tajam.
Raihan mendekati Rosa dan dia berkata:
“Rosa, kamu tidak akan bisa menebus ini semua seumur hidupmu.!”
Raihan menampar wajah Rosa dengan keras membuat pipi Rosa merah karna bekas tamparan tangan suaminya Raihan bahkan saking kerasnya tamparan itu sudut bibir Rosa pun mengeluarkan darah.
“Raihan, jika kelak saat kau tau bahwa aku tak bersalah, Aku minta padamu agar kau tak menyesali perbuatanmu malam ini.” Ucap Rosa dengan Suara yang lemah dan mata yang sudah memerah dan berkaca-kaca menahan Rasa sakit dan sesak didadanya.
Raihan tersenyum sinis mendengar ucapan Rosa. Raihan menatapnya dengan tatapan tajam dan kebencian kepada Rosa.
“Rosa, kau pikir q akan menyesali perbuatan ku barusan,? justru kamu lah yang akan menyesal dan memderita untuk menebus semua dosa-dosa atas kesalahanmu kepada Anya.!” Raihan memperingati Rosa dengan menekankan setiap kalimat
Rosa menatap Raihan dengan Nanar, Raihan suaminya ini telah dibutakan oleh cintanya kepada wanita itu sehingga tidak ada ruang buat dirinya,
Raihan suaminya tega menyakiti fisik dan perasaaannya, hati Rosa semakin sesak atas perkataan suaminya ini.
“Raihan, saya menyadari kesalahanku,!
kesalahanku adalah mencintaimu,!
Raihan, jika suatu hari kau menyadari kesalahanmu kepadaku.kuharap kau tidak akan menyesalinya.!” Ucap Rosa menekankan setiap kalimatnya.
(“agar aku bisa membalas dendamku padamu.”) lanjutnya dalam hatinya.
“Cih..! jangan terlalu yakin bahwa aku akan menyesalinya, kau terlalu sombong dan percaya diri Rosa, sehingga kau berfikir bahwa aku akan menyesali perbuatanku hari ini kepadamu..” Ucap Raihan dengan angkuh disertai tawa kerasnya.
“Kita liat saja nanti, Siapa yang akan lebih menyelas.” Ucap Rosa dan memejamkan matanya air mata yang ia tahan sejak tadi pun meluruh ke pipinya..
Raihan yang mendengar kalimat peringatan Rosa seketika aura wajahnya menggelap, Raihan melihat air mata Rosa yang menetes dipipinya membuat tubuhnya bergetar namu ia segera kembali kepertahanannya melawan istrinya.
“Segera bawa dia pergi dari sini.” Ucap Raihan dingin kepada para polisi yang bertugas menangkap Rosa.
“Baik pak.” balas petugas polisi.
Rosa yang di seret dibawa oleh petugas polisi pun tak membrontak seperti yang ia lakukan tadi. kini baginya semua sudah hancur, Rosa hanya diam dan air matanya mengalir deras tanpa isakan.
Raihan yang melihat hal itu seketika jiwanya sesak, nemun ia segera menampiknya.
mobil polisi yang membawa Rosa pun melesat meninggalkan kediaman Raihan dan Rosa yang selama 1tahun pernikahannya mereka tempati.
ROSA MAHARANI WICAKSONO adalah seorang wanita berumur 26 tahun mempunyai wajah yang sangat cantik,anggun dan berwibawa, bahkan dia sering dikenal sebagai seorang bidadari tanpa sayap karna kecantikannya dan kelembutannya, Rosa juga dikenal sebagai seorang desainer yang cukup terkenal atas karyanya yang sangat memukau di kalangan Fashion orang-orang pengusaha dan artis luar, ternyata bakatnya ini diturunkan dari sang mendiang ibunya yang juga terjun menjadi seorang desaigner Fashion.
1 tahun yang lalu Rosa dinikahi seorang laki" berumur 3 tahun lebih tua darinya.Anak Sulung dri 3 bersaudara dari pasangan Rohman Wijaya dan istrinya anggi Sukma pemilik perusahaan WIJAYA GROUP yang berjalan dibidang Properti dan batu Bara.
Dia adalah RAIHAN ABI WIJAYA laki" pemiliki wajah yang sangat Tampan,
postur tubuhnya yang sangat ideal,Bahkan dia pun punya segudang prestasi.
Tak heran jika para kalangan putri pengusaha maupun modelling terpikat oleh ketampanannya dan ingin menjadi istrinya.
Namun sayangnya Raihan harus menerima perjodohan dari sang kakek PURNOMO WIJAYA dengan cucu dari Temannya AGUNG WICAKSONO pemilik perusahaan WICAKSONO GROUP yang berjalan dibidang textile.tak heran jika Rosa dan kakakny NUGROHO WICAKSONO pun terjun sebagai desaigner yang cukup membuat semua kalangan atas menyukai karya desain Rosa dan kakaknya.
Tapi dengan satu malam rumah tangga yg telah dijalani selama 1 tahun harus berakhir berkeping-keping dan Rosa harus berakhir didalam jeruji besi. Bahkan Raihan suaminya sendirilah yang menjebloskan istrinya kedalam Penjara.
atas pembunuhan terhadap mantan kekasihnya ANYA WIDIA. dengan menusukkan pisau dibagian tubuh Widia dan merenggut nyawanya.
Berita itu sebenarnya semua adalah hanyalah tuduhan dan fitnahan, Rosa tau bahwa seseorang telah menjebaknya.
Rosa tak pernah mempunyai niat jahat terhadap mantan kekasih suaminya atau pun orang lain yang berbuat jahat padanya, Namun dirinya juga tidak bisa membela diri karna tidak mempunyai bukti sama sekali.
ROSA MAHARANI WICAKSONO
RAIHAN ABI WIJAYA
NUGROHO WICAKSON
ANYA WIDIA
saat ini rosa telah masuk kedalam penjara untuk menjalankan hukuman selama 5 tahun kedepan,atas pembunuhan terhadap mantan kekasih Suaminya yg telah di perbuatnya,
yang telah diperbuatnya?!
bukan.! melainkan sebuat Fitnah.
ya...sebuah fitnah, Rosa tau bahwa ada seseorang yang telah menjebaknya.
dia sadar bahwa bukan dirinya lah yang menusuk pisau itu keperut anya.
Rosa dalam keadaan sadar bahwa Anya sendirilah yang menusuknya.
Sebelum Rosa diseret oleh kepolisian,
Rosa mengingatkan Raihan akan hal penyesalannya kelak terhadap perbuatannya kepadanya.
dengan suara dingin raihan mengatakan.
“Kematian ANYA adalah kesalahan terbesar keluarga Wicaksona kepadaku...!”
Raihan mencengkram dagu rosa dengan sangat kencang,dia tertawa seperti iblis yang keluar dari neraka, “Tidak cukupkah kalian,mengelabui keluargaku,
terutama aku untuk menikahimu hanya untuk menguasai kekayaan WIJAYA GROUP dan sekarang kau telah membunuh perempuan yang tidak berdosa,Ros.. saya tidak sekejam kamu.!”
seperti disiram air dingin sekujur tubuh rosa bergetar matanya memerah berkaca-kaca menahan laju air mata yang dari tadi ditahannya.“Apa aku dan kluargaku seburuk itu dimatamu.?”
Raihan seperti mendengar lelucon.
Raihan mencibirnya dan menatap Rosa dengan tatapan benci,
“Dimataku..?! Ros, Memangnya kamu pantas dimataku.? sepertinya kamu terlalu percaya diri ros.! Mulai hari ini,kamu harus membayar atas kematian Anya.!”
Rosa menatap Raihan dengan tatapan mata yang sangat merah karna menahan amarah yang sudah sangan memuncak dan berkata dingin,
“Raihan, jika kamu mengetahuinya suatu hari nanti,Semua perbuatanmu padaku hari ini, adalah kesalahan terbesarmu padaku..!
Raihan,kalau nanti saya tidak mati, Saya hanya berharap tidak akan pernah bertemu lagi denganmu,
Tapi jika saya mati, Maka Itu adalah ke beruntungan terbesarku.”-,
Itulah kalimat terakhir Rosa kepada Raihan sebelum Rosa masuk kedalam jeruji sel tahanan.
Rosa tersadar dari lamunannya saat sentuhan lembut tangan dari seseorang, dia pun mendongakkan kepalanya,
tatapannya bertemu dengan wajah wanita parubaya, yang masih terlihat sangat cantik.
saat Rosa pertama kali bertemu dengannya Rosa berfikir,
kesalahan apa yang membuat wanita parubaya yg terlihat masih cantik itu terseret sampai masuk kedalam jeruji sel tahanan?
sampai ia diberi tahu olehnya bahwa ia dan dirinya ternyata bernasib sama.
sama-sama difitnah, Bedanya Rosa dijebloskan oleh suaminya sedangkan Wanita parubaya itu dijebloskan oleh keluarga suaminya,
“Apakah kau masih tidak selera makan Ros anakku.?”
suara lembutnya mengingatkan Ros kepada mendiang ibunya.Ros pun tersenyum kepadanya dan mengalihkan pandangannya keperutnya yang sedikit menyebul,
sambil mengelus perutnya Ros pun menjawab pertanyaan wanita parubaya tersebut dengan lembut,
“Saya akan makan saat saya lapar bu Ningrum,trima kasih bu... karna sudah menjaga dan memberi perhatian penuh kepada saya didalam sel selama ini.”
Ningrum menatap Ros dengan tatapan sendu Ningrum tau bahwa Rosa adalah wanita baik-baik,
saat Mereka bertemu didalam sel 4 bulan yang lalu, saat Rosa dipindahkan ke dalam sel satu ruangannya dalam keadaan Rosa yang sangat memprihatinkan,
Entah apa yang meraka lakukan kepada Rosa sampai - Sampai pada saat itu keadaan muka Ros memar, kening dan mulutnya berdarah dan lebih parahnya lagi tulang lengan kanannya patah dan Jari manis kanan Rosa pun hilang,seperti habis dipotong dengan cara paksa.
Ningrum sampai berfikir,perbuatan apa yang rosa perbuat sampai membuat gadis cantik seperti Rosa,Harus menerima hukuman mengerikan semacam itu.
sedangkan yang dia kenal selama berada disatu sel bersama, Rosa adalah wanita yang sangat baik,lembut,suka membantu dan tidak membuat onar sama sekali,
hanya saja Rosa wanita yang sangat tertutup,
pada suatu hari,Ningrum pernah mencoba menanyakan perihal apa yang dia lakukan sampai masuk kedalam penjara,
tapi Rosa bersih kukuh tidak menceritakan perihal itu dia hanya menjawab“saya hanya ingin melupakan masa lalu yang menyiksa hidupku,kedepannya saya hanya menginginkan hidup bahagia bersama anakku.”
pada saat itu lah ningrum tidak menanyakannya lagi perihal itu kepada Rosa,
Tapi diam-diam Ningrum mencari informasi kasus Rosa.
pada saat Ningrum mengetahui kasus Rosa yang sebenarnya Ningrum Terkejut krn ternyata suaminya Rosa sendirilah yang menjebloskan Istrinya kedalam sel tahanan,
Dalam keadaan Rosa yang sedang mengandung anaknya,
Ningrum tak habis fikir begitu teganya suami Rosa itu,hanya ingin meminta keadilan untuk mantan kekasihnya yang telah terbunuh dia sampai tega menjebloskan istrinya sendiri.
dari informasi yang Ningrum tahu padahal Rosa tidak melakukan pembunuhan tersebut.
Ningrum merasa bahwa Ros telah dijebak, difitnah dan tidak mendapatkan kepercayaan dari suaminya.
Ningrum memandang Rosa yang saat ini sedang membereskan lemari bajunya yang sesekali mengelus perutnya,Ningrum menatapnya dengan tatapan sendu,ada rasa sesak saat melihat Rosa dalam keadaan seperti ini.
Ningrum selalu merasa kasihan kepada Rosa wanita cantik,lembut nan baik hati harus merasakan kehidupan seperti ini didalam sel tahanan dalam keadaan hamil.
Rosa yang sejak tadi dibikin sibuk dengan aktifitasnya,dia pun menengok kesamping,karna sejak tadi dia merasa seseorang sejak tadi sedang memperhatikannya,
saat menengok benar saja dugaaannya benar, seseorang sejak tadi memperhatikannya, tatapannya bertemu dengan Ningrum.
tapi tatapan Ningrum membuat Rosa sedikit tak menyukainya dia pun bertanya dengan datar
“Apakah saya terlihat sangat kasihan dan menyedihkan, sehingga anda melihatku seperti itu.!?”
Ningrum pun tersenyum lalu dia mengalihkan topik pertanyaan dari Rosa,
“Apakah Bulan ini Dokter sudah memeriksakan kandunganmu nak.?”
Hati rosa seketika berubah menghangat,
dia sangat bersyukur bisa bertemu dengan ningrum,wanita parubaya yang masih terbilang cantik itu selalu memperhatikan keadaannya dan kandungannya,
Saat masih bersama Raihan,Rosa membayangkan mendapatkan perhatian dari Raihan maupun mertuanya saat sedang mengandung seperti sekarang ini,
Tapi sekarang harapan itu harus dikubur dalam-dalam olehnya,
Rosa tersadar dan ia pun menganggukkan kepala dengan senyuman lembutnya dan menjawab,
“Sudah bu ningrum,dokter mengatakan bahwa keadaanku dan janinku semuanya sehat,
dan dokter mengatakan kemungkinan q akan mempunyai anak kembar,,, dan untuk jenis kelaminnya dokter blum bisa mengetahuinya,dan aku mengusulkan agar dokter tak perlu memberi tahukan jenis kelamin padaku.”
Ningrum sangat gembira mendengar kabar yang disampaikan Rosa sangat ini,
dia menghampiri Rosa dan memeluknya dengan sangat kasih sayang,
Ningrum tak bisa membendung air mata kebahagiaan mendengar bahwa Rosa akan mempunyai anak kembar.
Ningrum mengelus perut Rosa yang menyembul dan tangan satunya mengelus puncak kepalanya.
“Semoga kalian selalu sehat,selagi bu ningrum disini, Bu Ningrum akan selalu menjaga kalian dengan baik.”
mata rosa berkaca-kaca ia menahannya agar tidak jatuh, Rosa mengalihkan pandangannya agar Ningrum tidak melihatnya.
dulu rosa berharap kalimat itu terucap dari mulut Raihan suaminya atau mertuanya.
Tapi rumah tangganya sekarang hancur berkeping-keping tidak tersisa.
Pada saat Rosa berumur 25 tahun, ia dijodohkan oleh kakeknya yang sedari kecil ia dan kakaknya, dirawat oleh sang kakek yang begitu sangat baik dan menyayanginya.
Rosa dan kakak laki-lakinya menjadi yatim piatu, karna sebuah kecelakaan yang merenggut kedua orang tuanya.
Kejadian tersebut membuat kluarga besar WICAKSONO GROUP terpukul oleh berita tersebut, bahwa anak laki-laki kesayangan INDRA WICAKSONO dan istrinya RIRI MAHESWARI menantu kesayangannya.
pernikahan Rosa dan Raihan tidak digelar dengan mewah,
hanya sebatas ijab qobul dan dihadiri kluarga inti saja, Hal itu adalah permintaan Raihan syarat darinya untuk menerima pejodohan.
Awalnya Rosa merasa aneh karna pernikahannya seperti ditutup-tutupi, Tapi pada akhirnya Rosa menerima dan tidak mepermasalahkan,
sampai kemunculan seorang wanita yang mengaku sebagai mantan kekasihnya Raihan.
saat kemunculan dirinya,Raihan menunjukkan sisi asli dirinya,Yang memperlakukan Rosa tidak sangat baik, sebagai mana seorang suami kepada istrinya.
bahkan pada malam pernikahan, bahwa Raihan pergi keluar negri hanya untuk menemani ANYA berlibur.
Disitulah Rosa menyadari bahwa Raihan tidak menganggapnya, Dia bukanlah siapa-siapanya.
Semua ini hanya kepura-puraannya, Rosa menyadari bahwa yang ada di hati Raihan adalah Orang lain bukan dirinya, Rosa melewati pernikahnnya seorang diri selama 1 tahun,
Rosa pun menyadari ternyata jatuh terpuruk merupakan sesuatu yang teramat menyakitkan.
“Raihan, Saya bisa terus menunggumu tanpa peduli berapa banyak waktuku yang terbuang,
Tapi kamu malah memperlakukaku seperti ini.
1 tahun pernikahan yang begitu kesepian, kau menggatikannya dengan Lima tahun kurungan penjara, Kehidupanku yang hancur berantakan, Bagaimana kau bisa membayar semua ini.?!”
Rosa terbangun dari mimpi buruknya, keringat mengalir dari dahinya, Nafasnya tidak beraturan, Dan merasakan dadany seperti ditusuk oleh pisau,
mimpi buruk yang selalu menghantuinya selama Lima tahun, membuat hidupnya merasakan sakit yang begitu menyiksanya, Tak terasa air matanya mengalir kepipinya,
Ros segera menghapus air matanya, Dia menengok kesamping ranjang dimana anak kembarnya yang masih terlelap dalam mimpi indahnya dan tidak terhanggu olehnya.
Rosa memandang kedua wajah anaknya yang begitu teduh, Kehadiran mereka membuat Rosa mengubah Fikirannya untuk melajutkan hidupnya, ia ingin hidup bahagia bersama kedua jagoannya RIANO & RANSYAH,
Sudah satu minggu yang lalu,Rosa keluar dari penjara setelah menjalankan hukuman selama lima tahun kesalahan yang tidak pernah ia perbuat,
Rosa mengelus wajah kedua jagoannya yang begitu teduh saat mereka sedang tertidur lelap, Mereka sangat mirip dengan mantan suaminya Raihan, Terutama pada Riano wajah dan sifatnya hampir sama dengan Raihan.
Rosa mengecup wajah mereka dengan lembut dia pun turun dari ranjang,turun kebawah menuju dapur untuk menganbil air minum,
Tiba - Tiba suara bariton yang begitu hangat menyapanya,
“Apakah kau bermimpi buruk lagi..?”
ya.. pemilik suara bariton yang lembut itu adalah suara kakaknya **NUGROHO WICAKSONO
Rosa**, Tidak menjawabnya dia hanya tersenyum pada kakaknya.
“Ros,, berhentilah meminum obat tidur itu, jika kau mengkonsumsinya terus - terusan itu tidak sangat baik untukmu.”
“Baiklah kak, aku akan berhenti mengkonsumsinya.” ucap Rosa menundukkan kepalanya dan menuangkan air digelasnya.
“Maafkan aku kak, yang selama ini sudah sangat merepotkanmu.”
NUGROHO berjalan menghampiri Ros,dia pun meletakkan tangannya kepundaknya dan menarik Rosa kedalam pelukannya,ia sangat menyayangi adiknya, ia bahkan merasa gagal melindungi adiknya.
Saat kejadian lima tahun yang lalu Nugroho tidak bisa berbuat apa - apa untuk membantu adiknya, pada saat Itu keluarganya hancur seketika bersamaan dengan kasus Rosa adiknya,
perusahaan WICAKSONO GROUP seketika runtuh dibuat bangkrut tidak tersisa oleh Raihan,
Kakeknya meninggal pada saat mendengar kabar Rosa dijebloskan kepenjara oleh suaminya tak lain adalah cucu dari sahabatnya.
disitulah kakeknya merasa bahwa dirinya gagal untuk memilih pendamping hidup,untuk cucu kesayangannya. Dia juga tidak menyangka cucu dari sahabatnya akan melakukan hal kejam kepada cucuk dan perusahaannya.
“Kamu tidak bersalah, kenapa harus minta maaf..? kakak akan lebih bersalah karna tidak bisa membantumu dan melindungimu,
yang lalu biarlah berlalu, yang membuatmu tersiksa maka lupakanlah, masih ada hari esok selagi kita masih hidup,dan diberi kesehatan oleh tuhan, Kita perbaiki kehidupan kita membuka lembaran baru,
Kita juga tidak boleh dendam sebesar apapun orang itu berbuat jahat kepada kita.yang perlu kita lakukan cukup menghidar darinya.”
kalimat panjang kakaknya seketika membuat Rosa mempunyai pandangan lain untuk meneruskan kehidupannya.
ia begitu bahagia karna mempunyai kakak yang sangat menyayangi dan perhatian kepadanya, ia pun melingkarkan tangannya dipinggang kakaknya.
Nugroho pun tersenyum, Beberapa tahun belakang Nugroho kehilangan wajah Ceria dan manja adiknya sejak ia dijodohkan oleh kakeknya dan kejadian buruk menimpa adik kesayangannya.
malam ini ia baru merasakan sisi manja adiknya, Kedepannya Nugroho berjanji pada dirinya sendiri,
akan berusaha melindungi adiknya dari siapapun yang ingin mencelakai adiknya maupun ponakan kembarnya.
“oh ya, Ros, Besok kakak akan membawa Riano untuk mengikuti Les, Apakah kau mau ikut dengan kami.?”
Rosa menggelengkan kepalanya,
“Tidak kak, Besok aku akan pergi keperusahaanmu untuk menyelesaikan pekerjaan dan q akan membawa RANSYAH priksa kedokter.”
iya... Ransyah anak laki - laki satunya Rosa tiba - tiba sakit. Jadi Rosa fikir besok setelah menyelesaikan pekerjaannya diperusahaan kakaknya ia memutuskan untuk membawa Ransyah pergi kedokter memeriksanya,
Rosa sudah dua hari bekerja diperusahaan kakanya, NUGROHO GROUP dibidang perhotelan yang dibangunnya Sendiri oleh kakaknya selama tiga tahun,
kakeknya pernah bilang bahwa kakanya Nugroho seperti mendiang papanya yang sudah meninggal, ia pekerja keras,gigih dan tak pernah putus asa, dan bisa dilihat memang benar perkataan kakeknya bahwa kakaknya itu berhasil membuat sebuah perusahaan besar tanpa bantuan orang terdekat,
Ia mengandalkan keahliannya,dan kepintarannya dan dia berhasil mendirikan cabang hotel di beberapa tempat didaerah lain.
Setelah perusahaan kakeknya WICAKSONO GROUP hancur kakaknya belajar darinya, untuk tidak mendirikan perusahaan dibidang textle,
kakaknya fikir jika membangun perusahaan dibidang textile ia akan mudah dihancurkan lagi oleh WIJAYA GROUP.
-
-
-
-
Dini hari jam menunjukkan pukul dua, Disebuah Gedung perusahaan, didalam ruangan salah satu petinggi, seorang laki - laki dengan postur tubuh yang begitu tinggi,garis muka yang begitu tegas auranya sangat dingin, kulitnya putih garis alis yang begitu sempurna,
Ia duduk dikursi kebesarannya memandang pemandangan kearah luar dibalik cendela kaca gedung bertuliskan WIJAYA GROUP
pemandangan Cahaya warna warni Dari Lampu - lampu suasana di Ibu kota Tidak bisa menghilangkan Kabut, yang ada dihatinya saat ini,
Dia merasa dikelilingi kesunyian setelah kejadian lima tahun yang lalu sampai saat ini.
Terdengar derap suara langkah kaki seseorangpun yang semakin mendekat, ia pun memutar kursi kebesarannya dan menghadap orang yang menghampirinya, ia menatapnya dengan datar dan dingin.
“Apakah kau tak bosan duduk seharian disini?”ucap arya
“Apa kau sedang menyesali perbuatanmu terhadap kakak Ipar lima tahun yang lalu?” pertanyaan arya sukses membuat orang yang dihadapannya menunjukkan wajah muramnya, karna menahan kekesalan kepada sang adik,
iya.. orang yang sedang duduk dihadapan arya adalah Raihan dan orang yang baru datang dan membuatnya Emosinya muncul dengan hanya satu pertanyaannya adalah adik laki-lakinya ARYA BRAMA WIJAYA, Raihan juga mempunya adik perempuan bernama DIANA ANGGUN WIJAYA.
Dengan suara dingin Raihan berkata “Itu bukan urusanmu.”
“Apakah kau ingin aku mengirim mu kemesir.? agar kau bisa belajar sopan santu dengan unta disana.?”dengan tatapan dan acaman Raihan barusan,
membuat arya bergidik ngeri, ancaman Arya memang selalu membuat dirinya takut dengannya.
“okey,aku minta maaf,karna sudah membangunkan singa sepertimu,ditidurnya yang nyenyak.”ucap arya sambil melirik Raihan yang sedang memejamkan matanya,
“Ada perlu apa kau datang kesini.?”Raihan menanyakan perihal arya yang menyusulnya ke kantor utama dengan mata yang masih terpejam.
“mami menyuruhku untuk datang kesini, mami khawatir kau kenapa - kenapa.!”sambil mengatakan itu Arya berjalan kesisi arya.
“Mami ingin kau sekali - kali pulang dan makan bersama kami, kami tau kau masih kecewa dan marah kepada kakek, tapi apakah kau tega untuk tidak bertemu dengan orang yang sudah melahirkan kamu.?”
kalimat panjang lebar arya memutuskan Raihan bangun dari tempat duduknya dan ia meraih jas dan tas kerjanya sebelum ia melangkah pergi,
“Besok sore aku akan pulang,dan makan bersama kalian.” Setelah mengatakan itu ia pun melangkahkan kaki jenjangnya keluar dari kantornya menuju Apartemennya,
yah.. setelah kejadian lima tahun lalu Raihan memutuskan untuk tidak pulang ke kediaman Rumah Utama WIJAYA.
Raihan memutuskan tinggal di apartemen mewahnya.
-
-
-
Di pagi hari dikediaman NUGROHO seorang wanita cantik sedang sibuk dimeja makan sedang menyiapkan makanan untuk kedua jagoan kembarnya dan kakak tercintanya,
Rosa menikmati perannya menjadi Ibu untuk kedua anaknya, Ia juga menyiapkan bekal makanan untuk anaknya Riano dan kakaknya yang akan berangkat kerja,
Rosa tidak melakukannya sendirian dia juga dibantu beberapa maid yang Nugroho sediakan, untuk membantu adiknya mengurus rumah dan anaknya,
Nugroho turun dari lantai dua dengan kedua ponakanya Riano dan Ransyah yang berada digendongannya,
Ia pun tersenyum melihat Rosa yang sedang menyajikan makanan
“Apakah semalam kau tidur dengan nyenyak.?”
pertanyaan kakaknya membuat Rosa menatapnya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
“baguslah kalau kau bisa tidur nyenyak tanpa bantuan obat itu.”
Nugroho mendekati adiknya Rosa dan mengelus kepalanya dengan rasa sayang,
Rosa pun mengambil Ransyah dari gendongan kakaknya agar kakaknya duduk di tempatnya dan bisa menikmatin sarapan paginya dengan tenang.
“Riano saat paman Nugroho belum menjemputmu kamu tidak boleh pergi kemana dan tetaplah didalam kelas, Apakah kau mengerti.” Nugroho mengingatkan Ponakan kesayangannya Riano.
“Iya, paman..”
Riano sangat patuh dengan kakaknya Nugroho dan dirinya Rosa memandangi Riano yang sedang menikmati makanan yang dia masak.
Jika saja Ransyah tidak sakit mereka berdua akan pergi sekolah dan Les bersama,
hanya saja dari Ransyah sedang sakit jadi Riano harus pergi sendirian dan diantar kakaknya Nugroho.
setelah kepergian kakaknya nugroho dan anaknya Riano, Rosa pun bergegas berganti pakaian untuk kekantor perusahaan kakaknya setelah selesai urusannya ia akan membawa Ransyah pergi kerumah sakit.
Diantar oleh supir pribadi Nugroho Rosa keluar dari mobil masuk kegedung perusahaan kakaknya sambil menggendong Ransyah yang tertidur.
“mama..” panggil Ransyah
“Iya sayang..?” Ros kaget ternyata Ransyah telah bangun, ia mengelu kepala anaknya dengan Lembut dan Ia masuk menaiki lift menuju ruang kerjanya.
didalam lift Ransyah tiba-tiba bertanya,
“Mama..., Apakah papa Ransyah masih hidup..?”
pertanyaan Ransyah seketika membuat hati Rosa tercabik, hal itu yang membuat Rosa takut, Takut akan hal pertemuangnya dengan Raihan,
ingin rasanya Rosa memberitahukan suatu hal yang sebenarnya terjadi di lima tahun yang lalu kepadanya, bahwa papanya lah yang menghancurkan hidup mamanya,
tetapi Rosa mengurungkan niatnya itu, Ia menyampingkan egonya hanya untuk kebaikan anak - anaknya,
Dengan suara bergetar mata berkaca - kaca karna mengingat peristiwa yang menyakitkan itu, Ia berusaha menjawab pertanyaan anaknya dengan tenang,
“papanya Ransyah masih hidup sayang, Kelak... Ransyah akan bertemu dengan papa,”
Rosa menjeda kalimatnya lalu Ia ingin tau kenapa tiba - tiba anaknya menanyakan papanya.Ia pun memberanikan diri untuk bertanya,
“Apakah Ransyah merindukan papa.?
Ransyah pun mengangguk tanpa bersuara,
Rosa pun faham akan anaknya yang sekarang sakit, mungkin karna Ia merindukan papanya,
tak lama kemudia lift terbuka, Rosa keluar dan menuju keruang kerjanya,
saat Rosa tiba di ruang kerjanya ia pun menidurkan Ransyah di sofa yang disediakan di ruangan kerjanya.
Rosa tidak membawa Ransyah kerumah sakit terlebih dulu, Karna sebelumnya dokter pribadi Kakaknya sudah memeriksanya dan dokter menyarankan untuk memeriksanya kerumah sakit jika keadaan Ransyah belum juga membaik.
“Apakah kau lapar sayang,?”
sambil mengelus kepala Ransyah, Ia khawatir Ransyah lapar,karna pagi harinya ia melihat Ransyah hanya makan sedikit,
“Tidak, Ransyah hanya ingin tidur mam,”
sambil menarik selimut untuk menyelimuti tubuh kecil anaknya ia berkata,
“Baiklah jika Rans tidak mau makan, mama akan mengerjakan pekerjaan mama dulu agar mama bisa segera membawamu ke Rumah sakit,”
Setelah mengatakan hal itu Rosa pun mencium pipi rans dan bangkit menuju tempat duduk kerjanya.
Rosa pun fokus mengerjakan pekerjaannya agar cepat selesai lalu ia bisa membawa Ransyah pergi keRS agar segera diperiksa dokter yang sudah direkomendasikan oleh dokter pribadi Kakanya.
-
-
-
-
halnya ditempat lain seorang laki - laki Tampan dan Gagah dengan wajah seriusnya sedang Fokus memeriksa dokumen yang ada diatas tempat kerjanya,
Dari tadi pagi laki - laki ini disibukkan dengan pekerjaan hingga tengah hari ia belum beranjak dari tempat duduknya,
Bunyi Deringan Ponsel yang ada didalam kantong jasnya pun mengalihkan fokusnya,
panggilan televon ID dari sang adik perempuan tersayangnya, Ia pun segera mengangkat panggilan sang adik,
“Hallo, Ada apa Din,?” ucap Raihan dengan datar,
“kak bisakah kau datang ke rumah sakit NUGROHO,?”jawab Diana disebrang televon
Alis Raihan terangkat, merasa aneh dengan jawaban adik perempuan,
“Apa yang terjadi,? Kenapa kamu bisa berada dirumah sakit.?”
“Seseorang tak sengaja menabrakku dan kakiku terluka, kak arya belum bisa datang untuk membantuku disini.”Ucap diana sambil menahan sakit,
“Baiklah kakak akan segera datang.!”
Raihan membereskan dokumen yang berada di atas meja, dia pun menghubungi asistennya, dan bangkit dari tempat duduknya dan bergegas keluar menuju rumah sakit.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!