Clara Claire, seorang wanita yang amat sangat cantik dan bertubuh seksi membuat siapapun yang melihatnya pasti terpesona. Di balik kecantikannya, dia menyimpan sebuah rahasia identitas nya yang bekerja sebagai pencuri bayaran top.
Clara juga mempunyai seorang sahabat yang membantu nya untuk melakukan misinya. Dia adalah Beatrice seorang hacker handal yang akan membantu Clara di belakang layar.
Mereka berdua sama-sama terlahir sebagai seorang anak yatim-piatu yang dibesarkan di panti asuhan. Sejak kecil mereka sudah berteman sangat baik. Umur mereka berdua juga sama yaitu dua puluh dua tahun saat ini.
Mereka berdua keluar dari panti saat masih remaja. Saat keluar, mereka berdua mengandalkan uang tabungannya untuk belajar tentang komputer dan ilmu beladiri, untuk bekal mereka mencari pekerjaan. Tapi sangat disayangkan tidak ada satu perusahaan pun yang ingin menerima mereka, karena mereka hanya lulusan sekolah menengah. Tapi banyak tempat-tempat club yang menawari mereka untuk bekerja sebagai wanita malam disana. Tapi Clara dan Beatrice sangat menolaknya.
Mereka berdua akhirnya memanfaatkan kemampuan komputer dan ilmu beladiri nya untuk bekerja sebagai pencuri bayaran dan uang upah yang mereka dapatkan dari pekerjaan itu sangat fantastis bagi mereka sehingga mereka terus melakukan pekerjaan itu. Mereka juga menyumbangkan separoh uang nya ke panti asuhan untuk membantu memenuhi kebutuhan anak-anak disana.
Mereka berdua tinggal disebuah rumah kecil yang jauh dari pemukiman, supaya tidak terlacak oleh pihak kepolisian karena mereka suka melakukan misi ilegal. Jadi ditempat itu mereka jauh dari jangkauan siapapun.
Sekarang ini Clara dan Beatrice tengah duduk berhadapan dengan seorang pria yang sangat sangar di sebuah ruangan milik ibu kepala panti. Tadi siang tiba-tiba ibu Maria (kepala panti) menelpon mereka dan mengatakan kalau ada seseorang yang datang ke panti dan mengatakan kalau tempat itu akan digusur oleh mereka.
Clara dan Beatrice pun langsung meluncur ke panti asuhan dan menemui orang itu. Saat tiba disana mereka berdua terkejut kepada sosok itu. "Daniello," ucap mereka berdua bersamaan.
"Hai, nona-nona cantik akhirnya kita bertemu lagi," ucap pria itu.
Kedua wanita itu menatap tidak suka terhadap pria itu. "Ibu Ma, bisa tolong tinggalkan kami sebentar." Ucap Clara lembut kepada ibu Maria (kepala panti).
"Baiklah kalau begitu," jawab ibu Maria pamit keluar.
"Apa mau mu Daniello?" tanya Clara.
"Kalian seharusnya sudah tahu. Besok malam mereka akan melakukan pelelangan berlian itu di holtel Golden dan sangat dipastikan kalau Iblis mafia itu yang akan memenangkan berlian itu. Jadi aku mau kalian mencuri nya dari mereka." Ucap Daniello menyeringai.
"Kau gila Daniello. Kami ini seorang wanita, bagaimana mungkin melawan raja iblis mafia itu." Ucap Beatrice emosi.
"Justru karena kalian seorang wanita, mereka pasti tidak akan menyadarinya." Jawab Daniello.
"Tapi jika kalian masih ingin menolak, maka silahkan ucapkan selamat tinggal kepada panti ini," sambungnya.
Mereka berdua mengepalkan tangannya. "Baiklah, kami akan melakukannya," ucap Clara.
"Tapi bagaimana kami bisa mendapatkan barang itu," ucap Beatrice.
"Kalau itu terserah pada kalian, yang jelas aku mau barang itu secepatnya." Ucap Daniello berdiri dan meninggalkan tempat itu dengan di ikuti oleh dua anak buahnya.
"Dasar brengsek," ucap Beatrice.
"Sudahlah, kita harus menyelamatkan panti ini," ucap Clara.
Tidak lama mereka pun pamit kepada kepala panti dan mengatakan kalau panti tidak akan kenapa-kenapa. "Besok malam kita harus beraksi," ucap Clara duduk di sofa rumah mereka.
Beatrice menganggukkan kepalanya. "Aku akan meretas sistem keamanan mereka dan mengalihkannya supaya mereka tidak mencurigai nya," ucap Beatrice.
"Kita harus sangat berhati-hati karena target kita kali ini bukanlah orang sembarangan," ucap Beatrice.
"Kau benar, bahkan hanya membaca identitas nya saja sudah membuat orang merinding," ucap Clara.
•
•
•
Besok malamnya, mereka berdua telah beraksi. Clara menggunakan topengnya dan memasuki tempat pelelangan itu seorang diri dengan sebuah undangan yang dibuat oleh Beatrice atau sahabatnya supaya bisa menyelinap masuk kedalam. Sedangkan Beatrice dia menunggu di dalam mobilnya dan mengutak-atik laptop nya. "Bagaimana, apa semuanya aman?" Tanya Clara di balik earphone nya.
'Iya, sekarang kondisinya sangat aman,' jawab Beatrice.
"Dimana iblis itu?" tanya Clara kembali.
'Dia berada di arah jam sembilan, menggunakan topeng hitam,' jawab Beatrice.
"Baik, aku mengerti, kau terus awasi mereka," ucap Clara.
Pelelangan itu pun akhirnya dimulai. Semua para undangan yang ada disana langsung terpukau saat petugas pelelangan itu menunjukkan sebuah berlian berwarna merah muda yang berkilau. "Wow, cantik sekali." Gumam Clara.
Mereka semua mulai berlomba-lomba memberikan harga untuk berlian itu. Clara terus memperhatikan pria yang duduk paling depan. "Kenapa iblis itu sama sekali tidak mengangkat papanya," gumam Clara karena sedari tadi pria itu hanya diam saja saat orang lain sibuk saling melempar harga untuk berlian itu.
'Clara kenapa dia tidak mengangkat papanya?' Tanya Beatrice.
"Aku juga tidak tahu, apa jangan-jangan perkiraan Daniello itu salah," ucap Clara.
'Mungkin saja,' timpal Beatrice.
Clara terus memantau pria itu. *Orang-orang ini terus saja menaikkan angka nya tapi kenapa dia sama sekali tidak bergerak* batin Clara bingung.
"Ya ampun sekarang angka nya sudah menyentuh ratusan miliar. Ini benar-benar dunia para billionere." Gumam Clara.
'Kau benar, aku bahkan merinding melihat angka-angka itu,' timpal Beatrice.
"Dan dengan gampangnya keparat Daniello itu menyuruh kita mencuri berlian itu," ucap Clara pelan.
'Kita berdoa saja, supaya berlian itu tidak jatuh ketangan raja iblis itu,' ucap Beatrice.
"Kau benar," jawab Clara.
Lalu tiba-tiba Clara melihat salah satu bodyguard pria iblis itu mendekati bos nya dan membisikkan sesuatu. *Apa yang dia katakan* batin Clara. Lalu Arthur tampak menganggukkan kepalanya dan bodyguard nya itu pergi dari sana.
Saat orang-orang asik menaikkan harganya. Tiba-tiba seorang pria mengangkat papanya. Clara pun langsung kaget melihatnya. *Sial dia mengangkat papanya* batin Clara.
"Seratus triliun," ucap pria itu dengan santainya hingga membuat para orang disana tercengang mendengar nilai angka yang sangat fantastis itu.
Clara menelan saliva nya. "Gila," ucap nya.
"Bagaimana apa masih ada yang mau menambahkan?" tanya Mc itu.
Semua para undangan tampak terdiam, mereka tidak berani memasang angka di atas itu. Clara terus berdoa semoga ada orang yang lebih gila dari pria itu dan mendapatkan berlian tersebut. Tapi sayang sekali setelah beberapa menit tidak ada satupun orang yang berani mengangkat papanya lagi.
Dan akhirnya berlian itu benar-benar didapatkan oleh raja iblis mafia itu. 'Kita benar-benar sial,' ucap Beatrice.
"Ternyata benar dugaan keparat Daniello itu," balas Clara.
Bersambung.
Arthur Geraldo Grey, seorang pria yang sangat tampan yang memiliki tubuh atletis sehingga ia terlihat sangat gagah. Dia seorang pengusaha terkaya nomor satu di dunia, belum ada yang bisa menandingi kekayaan nya. Padahal umurnya masih sangat muda yaitu dua puluh lima tahun saat ini. Dia sudah menjalankan perusahaan milik almarhum orang tuanya pada saat masih remaja. Tapi walaupun masih muda dia bukan pria yang mudah di hadapi atau pun ditindas, justru sebaliknya dia pria yang amat sangat kejam terhadap musuhnya.
Selain pengusaha terkaya di dunia. Dia juga seorang king of mafia dari the devil's sebuah organisasi bawah terbesar dan paling di takuti di dunia bawah atau para geng mafia lain. Dia juga dijuluki devil seorang iblis yang sangat kejam. Dia sudah memasuki dunia gelap tersebut sejak kecil karena kakeknya. Jadi dia sudah sangat mengerti mengenai semua hal yang ada didalam dunia itu. Kakek nya sudah mewarisi dunia gelap tersebut kepadanya.
Arthur memiliki seorang asisten serta tangan kanannya yang bernama Bastian Ben seorang pria yang tidak kalah tampan dan sangar seperti bos nya. Mereka berdua dibesarkan bersama oleh sang kakek Lantunio Grey, karena kedua orang tua mereka meninggal karena kecelakaan pesawat saat sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Ayahnya Bastian dulu seorang asisten pribadinya tuan Geraldo Grey serta orang kepercayaannya. Dan sekarang Bastian yang menggantikan ayahnya untuk menjadi asisten pribadinya Arthur Geraldo Grey serta menjadi tangan kanannya dan menjadi perisai untuk bosnya. Oleh sebab itu dia tidak akan mengampuni siapapun yang mencelakai bos nya.
"Mereka semua sudah menunggu anda bos," ucap Bastian. Arthur pun pergi bersama sang asistennya setelah memenangkan berlian itu. Clara pun langsung diam-diam mengikuti nya dari belakang. *Mereka mau pergi kemana* batin Clara.
Arthur dan asistennya serta beberapa bodyguard nya tampak memasuki sebuah ruangan. Saat Clara ingin masuk, Beatrice tiba-tiba melarangnya. "Clara kau tidak usah kesana, itu hanya tempat mereka bersenang-senang saja," ucap Beatrice.
"Lalu dimana mereka meletakkan benda itu?" tanya Clara.
'Aku sudah memeriksa nya. Mereka meletakkan benda itu di kamar 306 sekarang. Aku ingatkan kembali padamu untuk sangat berhati-hati karena kita kali ini berurusan dengan seorang raja iblis mafia.' Seru Beatrice.
"Iya aku tau, kau tenang saja bi," ucap Clara lalu mematikan earphone nya dan berjalan menelusuri lorong hotel itu.
"Ini dia." Ucap Clara pelan di depan pintu 306 itu lalu ia pun masuk kedalamnya dan bergegas mencari benda tersebut. Sudah berapa jam tapi Clara sama sekali tidak menemukan benda itu.
"Bi, dimana mereka meletakkan nya, aku sudah mengeledah seluruh kamar ini tapi sama sekali tidak menemukan nya," ucap Clara.
'Aku juga tidak tahu karena kamar itu tidak ada CCTV nya,' jawab Beatrice.
Lalu Clara pun mematikan kembali earphone nya dan melanjutkan mencari benda itu. *Tapi kalau mereka meletakkan berlian itu di kamar ini, masa disini sama sekali tidak ada satupun penjaganya,* batin Clara bingung.
Lalu setelah beberapa menit kemudian pintu kamar itu terbuka sehingga membuat Clara terkejut dan langsung mematikan lampu kamar itu sehingga menjadi gelap. "****, awas saja kau keparat, beraninya menjebakku," ucap pria itu dengan nafas yang berat.
Detak jantung Clara tiba-tiba langsung berdegup dengan sangat cepat kala mendengar suara pria itu. *Gawat, kenapa iblis ini telah kembali, bukankah tadi dia sedang bersenang-senang* batin Clara panik.
"Kenapa gelap sekali," ucapnya. Lalu ia berjalan kearah ranjang. Arthur mempunyai insting yang kuat sehingga dia dapat merasakan kalau ada seseorang diruangan itu.
"Siapa disana?" ucapnya dingin.
Lalu Arthur pun menyalakan lampu di atas nakas nya sehingga menampakkan bayangkan seseorang itu tapi ia tidak dapat melihat dengan jelas wajahnya karena pengelihatannya sedikit kabur akibat dari minuman yang sudah dicampur oleh seseorang dengan obat.
Clara tidak menjawab nya karena wanita itu kini sedang panik lantaran takut akan ketahuan. Arthur pun berjalan mendekatinya dengan sedikit sempoyongan dan nafas yang berat. Lalu ia meraba tubuh wanita itu sehingga membuat Clara kaget. "Jadi kau seorang wanita." Ucap Arthur Karena dia meraba tubuhnya.
Lalu ia langsung mendorong tubuh Clara keatas ranjang. Walaupun saat ini dia tengah panik tapi Clara tidak mengeluarkan suaranya untuk berwaspada. *Apa yang mau pria ini lakukan* batinnya.
Arthur pun langsung menyambar bib** wanita itu dan mengukung nya. Sontak Clara sangat kaget dan terus memberontak sehingga membuat Arthur kesal. "Diam." Ucap pria itu dengan tegas.
Clara langsung kaget karena pria itu membentak nya. Arthur kembali melanjutkan kegiatannya. Ia menjarah tubuhnya sehingga Clara terus memberontak dari terkaman raksasa itu, dia terus mengerakkan tubuhnya karena kedua tangannya di cengkam kuat oleh Arthur di atas kepalanya.
*Sial. Dia sungguh kuat sekali.* Batin Clara, walaupun dia jago beladiri tapi sepertinya kekuatan dia kalah jauh dengan pria raksasa itu. Karena terus memberontak, wanita itu tidak menyadari kalau cd nya sudah dilepaskan oleh Arthur. Dan Clara tiba-tiba tersentak kaget karena Arthur memasukkan dengan paksa benda tumpul tersebut.
Clara mengigit bibirnya untuk menahan suara dan rasa sakitnya. Setelah beberapa saat kemudian Clara sepertinya mulai menikmati permainan itu. Dia seakan terbuai akan sent**** yang diberikan oleh pria itu. Setelah pukul 03.00 dini hari akhirnya mereka menghentikan permainan itu dan sama-sama terlelap.
BERSAMBUNG.
Saat jam menunjukkan pukul 05.00 pagi, Clara pun terbangun dan merasakan tubuhnya seakan remuk semua. "Sial. Aku harus cepat pergi sebelum iblis ini bangun," ucap Clara. Sebelum beranjak Clara menatap wajah pria itu. Ia terpesona melihat wajah pria itu yang sangat tampan dan tubuh kekar pria itu yang sangat seksi dimatanya.
"Dia pria yang sangat tampan tapi sayang dia seorang iblis," gumam Clara.
"Tidak ku sangka kalau kesucian ku akan direnggut oleh raja iblis ini," gumam Clara.
Lalu ia pun memunguti bajunya semalam yang berada di lantai. Lalu ia pun memakainya dan segera pergi meninggalkan tempat itu dengan cepat. Sepertinya wanita itu sama sekali tidak menyesali perbuatannya bersama pria tampan itu semalam.
•
•
•
"Clara, kau dari mana saja, aku sangat menghawatirkan mu,aku pikir kau langsung kembali kerumah kemarin." ucap Beatrice langsung memeluk sahabatnya itu saat baru masuk keruangan.
"Kau tenanglah, aku baik-baik saja," ucap Clara.
Lalu Beatrice pun melepaskan pelukannya dan menatap sahabatnya. "Kau mendapatkan nya?" tanya Beatrice.
Clara menggeleng. "Tidak, aku gagal," jawab Clara.
"Kita sudahi misi ini. Karena yang kita hadapi sekarang adalah seorang iblis mafia," ucap Beatrice.
"Tidak bisa, kalau kita menghentikan nya sekarang, mereka pasti akan menghancurkan panti asuhan," ucap Clara.
"Berjanjilah padaku setelah menyelesaikan misi ini, kita berdua akan berhenti selamanya bekerja di dunia gelap ini," ucap Beatrice serius.
Clara pun mengangguk. "Baiklah,aku janji," jawab Clara.
•
•
•
•
Selang beberapa jam Clara pergi. Arthur pun terbangun dari tidurnya, lalu ia menyandarkan tubuhnya di headboard atau sandaran kasur dan mengusap wajahnya dengan telapak tangannya. Lalu ia pun melihat ke sampingnya dan ia tidak menemukan wanita semalam yang telah bercinta dengannya lalu dia berpikir mungkin wanita itu sudah pergi.
Kemudian ia pun menyingkapkan selimut tebal itu sehingga menampakkan sebuah bercak merah di atas kasur itu. "Apa? Ternyata wanita semalam masih perawan, sial ternyata keparat itu telah lancang melemparkan seorang gadis kepada ku." Ucap Arthur sedikit kesal.
Sebenarnya semalam adalah pertama kalinya Arthur bercinta dengan seorang wanita karena biasanya dia menuntaskan hasratnya menggunakan tenaga tangannya saja. Bahkan dia tidak pernah menjalin kasih kepada wanita manapun. Karena dia memang bukan pemain wanita atau seorang cassanova, tapi semalam karena dia dijebak jadi terpaksa dia harus menuntaskan hasratnya yang tidak tertahankan dengan wanita suci itu semalam.
Setelah selesai membersihkan dirinya sang asisten pribadinya datang menemui sang bosnya. "Selamat pagi bos," ucap Bastian.
"Kau sudah menangkap keparat itu?" tanya Arthur yang duduk dengan gagahnya di sofa single kamar hotel itu.
"Sudah bos, dia bilang kalau dia salah sasaran, katanya semalam dia menargetkan tuan Lorny, tapi tanpa ia duga ternyata anda yang telah meminum minuman itu," jelas Bastian.
"Lalu siapa semalam yang mengirim seorang gadis ke kamar ini?" tanya Arthur menautkan alisnya.
"Seorang gadis?" tanya Bastian bingung.
"Iya semalam saat aku masuk kedalam kamar ini, sudah ada seorang gadis, aku pikir kalau keparat Axton itu yang mengirim nya untukku." Ucap Arthur.
"Jangan-jangan wanita itu salah kamar, bos." Ucap Bastian.
"Sial," umpat Arthur.
"Kau batalkan kerjasama AG dengan perusahaan XO sekarang." Perintah Arthur dengan tegasnya.
"Baik bos," jawab Bastian.
*Habislah kau Axton,* batin Bastian.
"Dimana mereka meletakkan benda itu semalam, cepat ambil dan segera pindahkan ke mansion ku." Perintah Arthur, lalu ia beranjak keluar dari kamar itu dengan di ikuti oleh Bastian di belakangnya.
Bastian telah menghubungi anak buah nya untuk segera membawa barang yang bos mereka menangkan dari acara lelang semalam untuk segera di bawa ke mansion Arthur.
Setelah tiba di mansionnya, Arthur masuk ke ruang kerjanya bersama dengan Bastian yang setia mengekorinya sedari tadi. "Kau cari informasi mengenai gadis semalam," perintah Arthur duduk di kursi kerjanya.
"Baik bos," jawab Bastian. Yang berdiri didepan meja kerjanya Arthur.
Tidak lama pintu ruangan itu diketuk oleh anak buahnya. Lalu Arthur pun memerintahkan nya untuk masuk. "Ada apa?" tanya Arthur dingin.
"Lapor bos di depan ada tuan Axton yang memaksa untuk masuk dan bertemu dengan bos," ucap anak buahnya.
"Kau bawa dia kesini," ucapnya.
Lalu anak buahnya pun pergi dan membawa Axton ke hadapan bos nya. "Tuan Arthur, kenapa anda tiba-tiba membatalkan kerjasama kita?" tanya Axton.
*Ckk, dasar tidak tahu malu* batin Bastian kesal.
"Kenapa? Haruskah aku mengingat kan mu, apa yang telah kau lakukan kepada ku semalam." Ucap Arthur dingin.
"Semalam benar-benar kecelakaan tuan, saya sendiri juga tidak tahu, kenapa minuman itu ada pada anda," ucap Axton.
"Aku tidak peduli, harusnya kau bersyukur aku tidak membunuhmu," ucap Arthur dingin dan menatap pria itu dengan sorot mata yang sangat tajam.
Axton menelan saliva nya melihat tatapan maut dari bos mafia itu. *Sangat mengerikan* batin Axton bergidik ngeri.
"Maafkan saya tuan," ucapnya memohon.
"Bastian, cepat seret keparat ini keluar," ucap Arthur.
"Baik bos," ucap Bastian.
Axton terus memohon kepada Arthur, lalu Bastian menarik paksa Axton keluar dari mansion bos nya. Setelah di pelataran mansion, Bastian melempar Axton dengan kuat, karena dia sangat emosi atas perbuatan pria itu, yang telah mencelakai bos nya. "Tuan Bastian aku mohon tolong bujuk tuan Arthur untuk tidak membatalkan kerjasama nya," mohon Axton.
Bastian sangat geram melihat Axton yang tidak tahu malu itu lalu ia pun meninju wajah dan perutnya sehingga membuat pria itu tersungkur ketanah. "Dasar tidak tahu malu, seharusnya kau bersyukur karena tidak dibunuh oleh bos Arthur, karena kalau biasanya dia pasti akan langsung membunuh atau menguliti orang yang telah mencelakai nya hidup-hidup, tapi bos tidak melakukan nya kepadamu karena mengingat hubungan kakeknya dengan ayah mu." Ucap Bastian emosi.
Axton pun langsung merinding takut mendengar ucapan Bastian barusan. *Ternyata rumor itu benar kalau Arthur adalah seorang raja iblis,* batin nya takut.
"Cepat pergi sebelum aku yang akan membunuhmu sekarang," tegas Bastian sehingga membuat Axton langsung berlari dengan terbirit-birit meninggalkan mansion itu.
BERSAMBUNG.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!