NovelToon NovelToon

Jodoh Ku Tertunda

1. PROLOG

Natasha Shofia mulai memoles wajah cantik nya didepan meja rias didalam kamarnya. Betapa bahagia nya dia malam ini akan berkencan dengan kekasih nya yang sudah sangat lama mereka tidak berjumpa karena Farhan yang bekerja disalah satu perusahan diluar kota di Negeri ini.

Sebuah deringan panggilan mengudara diruangan kamar sehingga menyadarkan Tasha dari lamunannya, dengan cepat Tasha mengangkat panggilan yang tak lain adalah kekasihnya.

"Sha maaf aku gak bisa jemput, kamu bisa langsung ke Restauran tempat biasa kita"

"Ada apa?" Namun Tasha tidak masalah tentang itu. Bahkan sampai saat ini Tasha begitu sangat ingin bertemu dan menjumpai kekasihnya itu yang amat dia sayangi. "Baik, tunggu aku disana saja ya sayang, bye"

Dengan terburu-buru nya Tasha keluar dari kamar nya yang ada dilantai dua, dan langsung menemui kedua orang tua nya yang berada didapur sedang makan malam di meja makan.

"Ma pa aku berangkat sekarang ya" ucap Tasha kepada Lita dan Erik orang tua nya.

"Loh mau kemana Sha" sahut mama yang sedang dimeja makan bersama sang suami.

"Mau jalan ma"

Lita dan Erik bertatapan. Tidak biasa nya Tasha mau jalan sama teman-teman nya selepas dia menyelesaikan kuliahnya, biasa nya Tasha hanya pergi dengan adik satu-satu nya yaitu Dewi Kanaya ataupun kekasihnya Farhan .

"Jalan sama temen. Siapa kak?" Ulang mama kepada sang putri.

"Farhan ma"

"Farhan pulang?" Sahut papa yang heran kenapa Farhan tidak masuk dan menemui mereka jika dia memang berada di kota ini.

"Hemm i-iya pa" gugup Tasha kepada orang tua nya.

Memang ini kali pertama Farhan pulang ke kota ini, tidak menemui dan menjumpai orang tua dari Tasha. Biasanya jika ia pulang cuti dari pekerjaannya yang berada di luar kota, ia akan datang kerumah orang tua dari Tasha yang sangat ia kenal. Bahkan disaat waktu Tasha dan Farhan masih kuliah, Farhan selalu menjemputnya kerumah untuk pergi bersama kekampus walaupun mereka tidak satu fakultas. Bahkan walaupun jam kuliah Farhan berbeda dengan jam kuliah Tasha, Farhan selalu menunggu Tasha pulang ataupun lebih dulu datang kekampus untuk mengantarkan Tasha agar sampai kekampus tepat waktu.

Dewi yang baru turun dari undukan tangga itu pun tidak sengaja mendengar percakapan kakak dan orangtua nya, dia pun terkesiap mendengar kekasih dari kakak nya itu berada dikota ini. Dewi juga begitu mengenal dan dekat dengan Farhan walaupun dia dulu tidak sama satu kampus dengan Tasha kakaknya itu dan juga Farhan .

"Kak Farhan disini kak ?" Tanya Dewi kakak nya itu yang telah mendorong kursi disana dan duduk di samping mama nya untuk makan malam bersama orang tua mereka.

"Iya dek" dengan cepat nya Tasha menyalami kedua orang tua nya itu untuk pamit berangkat sekarang, karena panggilan dari dalam tas Tasha yang sudah terus-terusan menghubunginya, dan dia akan segera keluar pergi. Dia menduga jika panggilan itu adalah panggilan dari Farhan . "Ma Pa Tasha pergi ya"

Tasha yang telah meninggalkan kediamanan orang tuanya dan melajukan mobil yang dikemudikan nya, dengan cepat nya melaju membelah jalanan malam tidak sabar untuk sampai di restoran yang ditujunya itu membuatnya hampir saja melanggar pejalan kaki yang sedang menyeberang disana.

Tiiitttttttttttt

Dengan cepatnya Tasha langsung merem dan memberhentikan mobil miliknya.

*

"Sayang dimana" disebuah panggilan disana yang Tasha tanyakan kepada Farhan yang sudah menunggunya itu.

"Disini" lambai tangan Farhan kepada Tasha yang sudah melihat kekasihnya itu dan sudah mensesapi segelas jus jeruk yang sudah dipesannya sembari menunggu kedatangan Tasha.

"Mau makan apa" tanya Farhan kepada kekasihnya itu yang siap untuk duduk didepan Farhan .

Tasha tidak mengguris pertanyaan dari Farhan . Dengan bibir tipis nya yang masih maju, Tasha masih saja mendiamkan Farhan yang berada dihadapan nya sekarang.

"Sha kenapa lagi, apa aku ada salah ?" Bahkan Farhan tidak merasa bersalah, karena tidak jadi menjemput Tasha kerumahnya.

"Kenapa kamu tidak jeput aku kerumah, kamu tahu tidak, aku bahkan hampir saja melanggar pejalan kaki tadi, karna buru-buru mau bertemu kamu. Kamu tau tidak aku begitu merindukan mu, kamu tahu tidak sebenarnya aku tidak sanggup untuk LDR seperti ini, kamu tahu tidak selama 2 tahun ini aku tersiksa karena menunggu mu" dengan nafas yang masih belum beraturan untuk bernafas Tasha dengan sesak nya menceritakan bahwa ia sangat merindukan kekasihnya itu.

"Sudah ngomelnya" jawab Farhan singkat kepada Tasha, yang sudah sangat paham akan kekasihnya itu yang begitu manja kepadanya karena mereka sudah menjalani hubungan 5 tahun lama nya. Tapi sebenarnya Tasha adalah gadis mandiri, ia hanya manja kepada orang-orang terdekat dan yang ia sayangi saja.

Tangan Farhan melambai kepada p*****n restauran disana untuk memesan makan malam mereka.

Disana disebuah restauran yang begitu sangat ramai, tapi berbeda dengan suasana hati keduanya yang hanya diam-diaman sampai makanan dan minuman yang dipesan oleh Farhan itu datang, dan mereka hanya diam sampai makanan yang ada dihadapan mereka itu pun habis.

"Kita pulang" Farhan mencoba untuk membuka suara atas diam mereka beberapa menit lalu.

"Bahkan kita hanya 1 jam berjumpa lalu kamu ajak pulang. Apa ada perempuan lain yang akan kamu jumpai disini selain aku. Aku bahkan menunggu 6 bulan lamanya untuk berjumpa dengan mu, kamu hanya menghargai aku waktu 1 jam untuk bertemu dengan mu" putar bola mata Tasha jengah atas Farhan . Dia dan Farhan memang seperti ini jika jauh mereka hanya sebatas menghubungi menanya kan kabar saja. Mereka memang jarang sekali untuk videocall, bahkan dalam sebulan hanya sekali mereka lakukan. Berbeda jika mereka bertemu, hingga lupa akan waktu.

"Malam ini aku harus berangkat kebandara lagi Sha. Aku ada proyek pekerjaan yang sangat penting, jadi tidak bisa digantikan dengan orang lain" ucap Farhan kepada kekasihnya itu.

Dipelupuk mata nya Tasha menahan air mata nya agar tidak jatuh mendengar pernyataan dari kekasihnya itu, bahkan ini adalah hari yang dinanti-nanti Tasha untuk bertemu dengan Farhan . Tapi Tasha tak bisa menahan nya lagi. Air mata nya pecah dipipi cantiknya yang sudah mengalir dengan deras nya.

"Sha ayok la jangan seperti ini, banyak yang melihat kita. Nanti pikiran orang macam-macam tentang kita"

Tasha tak menghiraukan itu dia terus saja menangis hingga Farhan bangkit dari tempat duduknya dan berpindah disisi sebelah Tasha dan langsung memeluk kekasihnya ini.

Sampai nya diparkiran restauran itu sesudah didalam sana Farhan menenangkan Tasha yang menangis, Farhan terus merangkul kekasihnya itu sampai dimana mobil Tasha terparkir.

"Kamu antar aku pulangkan ?"

"Maf Sha aku tidak bisa. Aku buru-buru"

"Mama papa menanyakan kamu tadi, kenapa kamu tidak menjemput atau mampir kerumah untuk menjumpai mereka" lirih Tasha dengan matanya yang masih sembab.

"Maaf" dengan kedua tangan Farhan yang mengelus pipi Tasha dan menghapus sisa-sisa air matanya yang masih ada dipipinya. Farhan bisa membayangkan betapa kecewanya orang tua Tasha itu tentang dirinya. "Sampai kan maaf ku kepada orang tua mu ya Sha-" Perkataan Farhan terputus, Tasha tak lagi menjawab dan meninggalkannya, dia langsung masuk kedalam mobil miliknya dan bersiap untuk pergi.

2. Apa Penghianatan?

Seminggu sudah berlalu dari pertemuan Tasha dan Farhan pada malam itu. Mereka seperti biasa tidak saling menanyakan kabar jika berjauhan bahkan dari malam itu Tasha bahkan enggan untuk menanyakan kabar Farhan apakah sudah sampai ke kota tempat ia bekerja sekarang.

Flashback

"Farhan kamu dimana, pulang sekarang" panggilan suara Tina mengudara dalam sebuah benda pipih yang baru saja Farhan ambil dari kantong celananya. Panggilan pun langsung terputus disana. Farhan langsung mengusap wajahnya dengan kasar masih berada diparkiran restauran tempat dimana Farhan dan Tasha bertemu tadi.

Disebuah rumah yang begitu cukup luas, Farhan turun dari mobilnya dan langsung masuk kedalam kediamnya orang tua nya itu.

"Sudah kamu putuskan Tasha, Farhan?" Entah dari mana mamanya itu datang. Dia memang menyuruh Farhan anak nya itu untuk pulang ke kota dimana mama nya itu tinggal dan kekasihnya Tasha. Farhan sebelum bekerja disebuah perusahan di salah satu kota di Palembang itu, ia dibesarkan di Jakarta sejak lahir.

Farhan menarik nafasnya begitu berat, rasa nya ia mana mungkin untuk memberitahu kepada kekasihnya yang sudah menjalin hubungan begitu lamanya, hanya gara-gara permintaan mama nya yang ingin menjodohkannya dengan mantan pacarnya waktu mereka masih SMA. Sebenarnya awal ia mendekati dan mengencani Tasha hanya sebagai pelariannya saja, bahkan sebelum Farhan mengenal Tasha, Farhan sering berkencan dengan gadis lainnya, bahkan Farhan pernah berpikir mungkin dengan cara itu dia bisa melupakan mantan kekasihnya itu yang telah berkhianat atas hubungan mereka dan memilih lelaki lain dibandingkan dia.

Bahkan sampai sekarang Farhan dan Tasha pacaran, Farhan sulit untuk melupakan Siska dalam hidupnya walaupun dia sudah tertarik dengan Tasha.

Siska memutuskan untuk mengakhiri hubungan pacaran dengan Farhan karena Siska beralasan untuk melanjutkan kuliah keluar Negeri. Padahal Farhan tau tujuan utama Siska untuk berkuliah keluar Negeri karena mengikuti selingkuhan dari Siska yang juga akan kuliah diluar Negeri itu.

"Ma, tolong jangan bahas sekarang, aku capek. Aku baru pulang" Farhan langsung masuk kedalam kamarnya dan membanting pintu dengan kerasnya.

Flashback off

*

Disebuah mall Tasha yang berbelanja dengan adiknya Dewi itu mampir ke restauran yang berada di mall itu juga.

Tasha dan Dewi memiliki wajah yang begitu mirip yang membedakan adalah jika Dewi memiliki lesung pipi berbeda dengan Tasha yang tidak memiliki lesung pipi. Dan umur mereka pun tidak begitu jauh hanya selisih 2 tahun saja. Tasha sangat menyayangi adik nya, dia bahkan tidak akan diam jika ada seseorang yang mengusik kehidupan adik kesayangan nya ini.

"Dek, tumben kakak lihat akhir-akhir ini kamu gak jalan sama Riko, Riko kemana?" Tanya Tasha adik nya itu, Riko adalah kekasih Dewi sejak mereka masih SMA. Bahkan dari Tasha dan Dewi , Dewi lah yang lebih dulu berpacaran dibandingkan dia. Bukan orang tua mereka tidak mengizinkan untuk berpacaran waktu Tasha masih sekolah, tapi Tasha lah yang tidak mau berpacaran waktu itu. Dia merasa bahwa dia harus fokus untuk lulus sekolah dan masuk ke kampus yang di inginkan nya itu.

"Riko akhir-akhir ini sibuk kak, ada proyek besar yang harus diselesaikannya"

Tanpa disadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka berdua dan mendekat pada meja Tasha dan Dewi.

"Tasha?" Panggil Riska teman satu kampus Tasha waktu itu.

"Riska, sudah lama sekali kita tidak bertemu. Aku pikir kamu pulang kampung setelah lulus kuliah" mengingat semenjak mereka menyelesaikan kuliah mereka, mereka tidak pernah lagi bertemu setelah hari wisuda itu.

"Aku mencari keberuntungan di sini Sha makanya aku gak pulang ke kampung, kalau pulang kampung, bisa-bisa orang tua ku menyuruh aku nikah sama aki-aki lagi. Oh iya Sha, semenjak wisuda semua akun sosial mu susah banget dihubungi. Bahkan untuk mengkabari acara reuni aja kami sulit menghubungi mu"

"Iya maaf. Aku memang sudah satu tahunan ini tidak lagi aktif di sosial media"

"Dari temen satu kampus kita, hanya kamu Sha gak ada. Bahkan Denis mencariin mu Sha. Kamu tau Denis kan seperti apa ke kita" Tawa keduanya pun pecah mengingat Denis yang paling khawatir jika teman-teman cewek nya ada masalah. Mereka memang seperti itu, ada saja bahan untuk mereka bahas. Apalagi selama 2 tahun lebih tidak berjumpa, banyak yang mereka bicarakan dan mereka kenang selama masa kuliah mereka.

"Ya udah mana nomor mu Sha, bentar lagi gue mau nikah, gue susah hubungi , lagian rumah mu udah pindahkan? "

"Beneran mau nikah, ya ampun gue ketinggalan berita ni, sama siapa loe nikah Riska?" Seingat Tasha temennya ini adalah p******l yang mempunyai banyak temen kencannya.

"Elo yaa Sha, masih ingat aja kalau gue banyak yang naksir"

"Gue gak akan datang jika kamu nikah sama cowok itu" ingat Tasha cowok yang pernah dikenalkan Riska kepada teman-temannya, dan mereka dibawak ke sebuah club malam.

"Ya gak la, gue udah lama putus kali sama dia, kamu kan tau kenapa aku kencani dia karna uangnya namanya juga anak kosan Sha"

"Ohh iya Sha, masih pacaran dengan Farhan ?" sambung Riska lagi ingatnya yang bertemu beberapa minggu lalu dengan Farhan pacar dari temannya ini.

Hemmm Tasha tak menjawab hanya berdehem menjawab atas apa pertanyaan dari Riska itu.

"Serius Sha, aku tanya kamu masih berpacaran gak dengan Farhan" Riska menatap teman nya itu dengan tatapan serius nya.

"Iya, emang kenapa sih ka, aku lagi malas bahasnya"

Riska shock mendengar pengakuan dari temannya ini. Beberapa hari lalu Riska bertemu dengan Farhan disebuah tempat ketika Riska melakukan fitting baju pengantinnya. Namun waktu itu Riska yang sudah diparkiran mobil untuk pergi sedangkan Farhan dengan seorang gadis masuk kedalam sebuah tempat fitting baju pengantin yang sama dengan Riska.

D**a Tasha sesak seperti mendapat hantaman kuat yang berulang-ulang kali, rasanya dia tidak percaya atas apa yang dikatakan Riska temannya ini yang juga mengenal pacar Tasha walaupun mereka satu kampus tapi berbeda Fakultas. Dewi awalnya yang sedari tadi hanya diam dan menggenggam benda pipih miliknya untuk melihat-lihat akun sosial media juga terkesiap dan begitu shock mendengar bahwa Farhan bersama wanita lain melakukan fitting baju pengantin.

Riska menceritakan semua yang dilihatnya pada hari itu, mulai dia melihat Farhan dengan seorang wanita yang tidak dilihatnya wajah wanita itu, sampai dia ingin masuk kembali ke dalam. Disana dia lihat Farhan dan seorang wanita itu sudah memilih untuk baju pengantin mereka. Awalnya Riska pikir seseorang yang bersama Farhan adalah Tasha namun sesampai nya di depan pintu langkah nya terhenti karena bukanlah Tasha yang sedang bersama dengan Farhan melainkan perempuan lain.

3. Sebuah Jawaban

Flashback 2

Dikediaman Tina seluruh para keluarga telah hadir berdatangan dan mereka pun sudah bersiap-siap.

"Farhan mana mbak" tanya seorang paman Farhan yang tak lain adalah adik dari Tina.

"Mungkin masih dikamar" Tina melangkah kan kaki nya menuju kamar Farhan.

cklekk

suara hendel pintu terdengar. Farhan yang masih berbaring ditempat tidur sambil memegang benda pipihnya pun menatap kearah pintu.

"Farhan, kamu apa-apaan kenapa belum siap. Yang lain para keluarga sudah siap dan menunggu kamu" Tina yang masih diambang pintu memasuki kamar sang putra dan mengayunkan kaki nya kearah sepatu yang ada di meja sofa kamar itu dan memberikan nya pada sang putra.

"Mama tunggu 5 menit didepan" tegas Tina kepada anak satu-satunya itu.

Farhan yang sudah malas pun mengambil sepatu yang sudah dijatuhkan sang ibu diatas ranjang miliknya tepat disebelah dia berbaring.

Beberapa menit berselang dengan langkah yang malas Farhan keluar dari kamar.

"Kita berangkat sekarang" ujar Tina kepada Farhan dan menduluinya.

Tidak menunggu lama mereka pun keluar dan meninggalkan rumah merek dengan mobil miliknya dan diikuti bersama dengan mobil keluarga besar dari kedua orang tua Farhan.

Semenjak sang papa Farhan meninggal dunia beberapa tahun lalu, Tina lah yang selalu mengatur hidup Farhan untuk akan seperti apa yang dia inginkan .

Papa Farhan m******l akibat serangan jantung karena perusahan yang dia bangun dari semasa dia masih muda itu pun bangkrut, ada seseorang mensabotase semuanya hingga sampai sekarang tidak ada yang tau siapa pelaku dari kebangkrutan perusahaan milik papanya itu.

Dari situ lah Farhan jadi tulang punggung untuk mamanya, mulai mencari pekerjaan dari perusahaan satu keperusahaan lain nya yang berada dikota ini. Seakan semua perusahaan tidak ada yang mau menerima Farhan diperusahaan milik mereka.

Pada suatu hari ketika Tina pergi kesebuah mall akhirnya Tina bertemu dengan Siska. Tina dan Siska mereka bahkan sangat dekat dengan keduanya, semenjak Siska dan Farhan berpacaran ketika mereka masih bersekolah disekolah yang sama. Siska sering dibawa Farhan untuk datang kerumahnya dan sering bertemu dengan orang tua Farhan.

Semenjak mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, Tina tidak pernah dekat dengan gadis lain yang dibawa oleh anaknya itu termasuk Tasha.

Seperti berbanding terbalik dengan papa nya Farhan, sang papa justru malah sangat dekat dengan Tasha dan sangat merestui hubungan anaknya itu dengan Tasha.

Semasa sang papa Farhan masih hidup, Tina tidak bisa membantah hubungan Farhan dengan Tasha karena sang papa selalu melarang istrinya itu untuk tidak berbicara ataupun bersikap tidak baik kepada Tasha.

Dipertemuan Tina dengan Siska, Tina menceritakan semuanya tentang anaknya itu, mulai dari hubungan Farhan dengan Tasha dan kesulitan kehidupan Tina dan Farhan yang sedang mereka sekarang jalani. Sehingga Siska pun mau membantu Farhan untuk bekerja diperusahaan milik papanya dan Siska meminta Tina untuk mendekatkan dia dan Farhan untuk membuat hubungan Siska dan Farhan kembali lagi seperti dulu lagi. Mendengar permintaan Siska, dengan senang hati Tina akan membantu Siska dan Farhan untuk dekat bahkan akan membuat hubungan mereka akan semakin terikat lagi, itu hanyalah hal kecil yang akan Tina lakukan untuk menyatukan anaknya itu lagi dengan Siska.

Tina tidak tau kalau Siska meninggalkan Farhan waktu itu adalah karena ingin bersama dengan lelaki lain, yang dia tau adalah Siska mengakhiri hubungannya dengan Farhan hanyalah untuk berkuliah diluar Negeri.

Selama Farhan berada diperusahaan milik papa dari Siska, Siska lah atasan Farhan. Mereka sering terlibat dalam satu tim. Semua itu sudah Siska atur agar dia bisa dekat kembali dan sering berjumpa dengan Farhan. Tidak jarang mereka pun sering berkencan dan bahkan sering menghabiskan waktu bersama dihari libur bekerja.

Hari ini adalah hari pertunangan Farhan dan Siska. Mereka akhirnya mengikat hubungan mereka tanpa sepengetahuan Tasha. Bahkan Siska tau jika Farhan dan Tasha belum memutuskan hubungan mereka, tapi Siska merasa telah menang selangkah lebih dulu untuk mengikat hubungannya dengan Farhan.

Disebuah rumah besar milik keluarga Siska, Farhan dan Siska telah selesai melaksanakan prosesi lamaran mereka. Bahkan pihak keluarga merencanakan akan mempercepat hari pernikahan mereka yang akan dilaksanakan satu bulan lagi. Rasa bahagia Siska terpancar, akhirnya dia bisa memiliki Farhan seutuhnya.

Setelah apa yang dia lewati bersama dengan lelaki yang menjadi selingkuhan nya pada waktu itu, mereka bahkan sudah memikirkan jauh-jauh hari setelah mereka menyelesaikan kuliah mereka diluar Negeri, mereka akan melangsungkan pernikahan mereka. Tapi rencana hanyalah rencana ternyata lelaki yang bersama dengan Siska pada saat itu, ternyata menghamili perempuan lain bahkan perempuan itu sangatlah Siska kenal yaitu sahabatnya sendiri. Bahkan mereka sering berkencan bersama dibelakang Siska.

Kembalinya Siska ketanah air dia memang berencana untuk kembali kepada Farhan walaupun dia tau jika Farhan sudah memiliki kekasih, tapi dia terus mencari akal agar bagaimana dia bisa mendapatkan Farhan kembali, hingga dia menyuruh sang papa untuk menghancurkan semua perusahaan milik keluarga Farhan.

Flashback off

 ***

Selama 2 tahun lebih belakangan ini Tasha menjadi salah satu karyawan disebuah perusahaan Pelita Indah Group, Tasha memang memilih untuk tidak bekerja dikantor sang papa karena dia ingin bekerja dengan orang lain dan ingin hidup mandiri, tidak menjadikan sang papa menjadi bayang-bayangan dalam karir nya.

Berbeda dengan adik nya Dewi, yang memilih membantu sang papa untuk menjalankan perusahaan mereka.

Didalam ruangan kantor yang Tasha tempati beberapa tahun ini, dia terus berkelut dengan pekerjaannya tapi dia tidak fokus, ini sudah Tasha rasakan semenjak bertemu dengan Riska temannya. Hati masih tidak tenang sebelum tau kebenarannya. Dia juga tidak mau menghubungi Farhan untuk menanyakan perihal itu, dia pikir jika itu benar adanya kenapa Farhan tidak mengakhiri hubungan mereka.

"Sha, makan yuk" panggil Linda rekan kerja Tasha. Dengan kaget nya Tasha, membuat lamunan nya memudar.

"Hemmm, udah jam makan siang ya Lin?"

"Elu kenapa Sha, masih banyak kerjaan ?" lihat Linda pada Tasha yang masih duduk dibangku kerjanya dan beberapa dokumen-dokumen diatas meja.

"Gak deh, gue masih banyak kerjaan".

Jam istirahat pun telah selesai semua karyawan kembali untuk menjalankan aktivitas mereka, namun Tasha masih tetap berada diruangan nya terus merasakan kegelisahan dan mencoba untuk mengerjakan pekerjaannya, hatinya tidak tenang walaupun mencoba untuk menenangkannya.

"Sha gue tadi jumpa seseorang diluar sana ketika gue keluar dari kantin, ini kata nya buat elu" berikan Linda sebuah undangan kepada rekan nya itu.

"Undangan?" Diambilnya sebuah kotak yang berisi undangan itu dari uluran tangan Linda dan sukses membuatnya shock. Jantungnya seperti lepas dari penyanggahnya. Ini adalah jawaban atas apa yang membuat dia tidak tenang satu minggu ini. Ya nama Farhan dan Siska ada didalam surat undangan yang sedang dipegangnya. Menjelaskan undangan itu adalah undangan pernikahan mereka yang akan dilaksanakan 2 hari lagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!