NovelToon NovelToon

Sadari Cintaku

part 1 BFF

"nggak ada pokoknya lu pulang sama gua"

"Badung banget dah ni bocah, gua ada rapat OSIS lu mau nungguin gua?"

"udah lu kagak usah ikutan rapat OSIS segala pulang yok cepetan sama gua"

"enggak Dik gua nggak mau bolos rapat OSIS lagi "

"lu mah aahh" suara frustasi Radika yang selalu membuat Senja luluh dan akhirnya mengiyakan apa yang menjadi keinginan Radika.

"ya udah ya udah gua pulang bareng lu "

"gitu kek dari tadi, ayo"

Radika menyeret Senja yang langkahnya lebih kecil dari Radika menuju ke tempat parkir. Mereka melaju menaiki motor ninja miliknya.

"pegangan Ja kita ngebut "

"lu ngapain ngebut Dik nggak ada yang ngejar kita"

"gua kan calon pembalap Ja "

wus....

Motor melaju dengan kencangnya di jalanan kawasan sekolah elit itu.

"aaarrgg....sialan lu Dik bisa mampus gua kalo lu ngebut gini"

"ha ha ha tenang gua kan calon pembalap MotoGP lu pegangan aja yang bener Ja"

Radika memacu laju kendaraan dengan sangat cepat hingga setelah keluar dari area sekolah tanpa Radika sadari sebuah truk menyebrang di hadapannya dan akhirnya kecelakaan pun terjadi.

 

"ha ha ha gua inget banget momen itu Ja sumpah gua takut banget lu kenapa-kenapa waktu itu untung gua cekatan dan akhirnya kita berdua selamat yaaa meskipun lecet dikit-dikit lah"

"lecet-lecet pala lu, gua patah kaki dan nggak boleh jalan selama sebulan "

"ha ha ha itu biasa terjadi"

"iya kalo gua sama lu emang itu biasa terjadi"

"udah-udah yang penting sekarang lu masih disini sehat dan sempurna menemani gua selalu"

"idih... udah gua ada kelas masuk dulu ya"

"iya ketemu nanti sore ya gua mau nongkrong sama temen-temen sekelas gua dulu nanti kalo lu kelar kelas lu wa gua"

"iye bawel,jangan nongkrong mulu ku pikirin tuh skripsi "

"kan ada elu yang bantuin gua bye...."

Senja menatap punggung Radika yang semakin menjauh.

bukan lu Dik yang khawatir di hari kecelakaan itu, tapi gua, gua takut lu kenapa-kenapa dan ninggalin gua sendiri di dunia ini (Senja)

Senja memasuki ruangan kelasnya siang ini. Kecelakaan tadi terjadi sekitar empat tahun yang lalu ketika Senja dan Radika masih duduk di bangku sekolah menengah. Saat ini mereka sudah kuliah di semester lima dan tengah bergulat dengan skripsi.

Radika dan Senja memilih jurusan yang berbeda karena minat dan kemampuan mereka juga berbeda. Senja yang formal, pintar dan disiplin memilih jurusan hukum sedangkan Radika yang cerdas dan lebih santai dari Senja memilih jurusan Ekonomi.

Mereka berdua terlahir dari keluarga yang mampu dan terpandang. Senja adalah anak seorang konglomerat yang tersohor di kota S sedangkan Radika anak seorang hakim yang famous.Kakak kandung Radika yakni Rendra juga merupakan seorang pengacara muda kondang yang tengah mendalami ilmu dan bekerja di luar negeri.

Tapi Radika sama sekali tidak berminat untuk mengikuti jejak sang ayah dan kakaknya,Radika lebih suka mengurus perusahaan dan berkecimpung di dunia bisnis daripada dunia politik,itulah mengapa ayah dari Radika sangat suka dengan Senja karena Senja mendalami ilmu hukum seperti dirinya dan anak pertamanya.

Setiap kali Senja ke rumah Radika ayah Radika akan sangat antusias mengobrol bersama Senja sampai larut begitu sebaliknya jika Radika di rumah Senja maka ayah Senja yang sangat senang mengobrol dengan Radika.

part 2

Kehidupan Senja hanya seputar Radika namun tidak dengan Radika, Radika termasuk laki-laki Playboy yang sering bergonta-ganti pacar dalam waktu yang cepat.

"bukan lagi Om si Radika tuh ceweknya seabrek-abrek seminggu tiga kali gonta-ganti udah kayak orang ganti kaos kaki"

"Ja lu jangan fitnah gua di depan nyokap-bokap gua ya "

"ih fitnah konon?fakta ini Om Tan "

"terus sama Senja nggak pacaran?" Pertanyaan Melinda (Ibu Radika) spontan membuat Senja diam tak berkata

"sama dia ma?" Radika melingkarkan lengannya di leher Senja yang duduk bersila di sebelahnya

"bisa mati berdiri aku mah di ceramahin tentang undang-undang sama dia" sambung Radika

"yeee lagian siapa yang mau sama lu dasar playboy "

Mereka semua tertawa melihat kelakuan dua sahabat dari lama itu.

"permisi nyonya makan malam sudah siap"

"oh iya bik Inah terimakasih, Senja, Radika pah ayo kita semua makan sama-sama "

Begitulah mereka semua, keluarga yang harmonis dan bahagia.

Senja dan Radika

"Ja "

"hm "

"kapan hari gua liat lu barengan sama cewek **** bet siapa Ja"

"yang mana?" Senja menanggapi sekenanya apa-apa saja yang Radika ucapkan karena Senja tengah fokus mengurus skripsinya.

"yang itu pas gua nungguin lu lama banget katanya lu lagi sama temen lu ke unit kesehatan kampus "

Senja diam memutar-mutar bola matanya mencoba mengingat kembali kejadian beberapa hari yang lalu.

"Angel?"

"ya mana gua tahu gua kan kagak kenal"

Senja mengambil ponselnya yang tergeletak di samping laptop,Senja membuka aplikasi WhatsApp dan mencari histori chat dengan gadis yang mungkin di maksud Radika.

"ini?" Senja memperlihatkan gambar di foto profil salah satu nomor WhatsApp dari ponselnya.

"iya bener ini, siapa namanya tadi?Angel kan? beneran dia itu seksi bet dah Ja"

"dia kerja part time jadi model"

"wah pantesan itu bodi bisa se meliuk-liuk itu,Ja"

"ape?"

"kenalin dong Ja udah punya pacar belom dia?"

"sugar daddy dong"

"beneran dia simpenan om om?"

"rahasia umum"

"lah lu ngapa mau temenan sama dia?"

"la emang kenapa?dia baik sama gua,nggak ada sangkut pautnya sama kehidupan pribadi dia,mau dia apa aja yang penting kagak ngerugiin gua "

"lu nggak takut ketularan jadi simpenan om om?"

"sialan lu bisa-bisanya ngedoain gua kayak gitu"

"ha ha ha bukan ngedoain Ja siapa tahu lu tertarik "

"gua masih ok ya selera gua masih standar belum yang luar biasa "

"lagian mana ada yang mau sama cewek tepos kayak lu Ja ha ha ha"

"puas-puasin tuh ngakak sampek lupa ngerjain skripsi"

"gua mah nyantai tinggal dikit doang cuma tinggal closing nya aja"

"Dik lu terisun ngerjain punya gua ya nih nih contohnya,gua kebelet tolong ya"

Senja berlari terbirit-birit ke kamar mandi, setelah beberapa saat Senja telah selesai melakukan pekerjaannya di kamar mandi.

Senja berdiri di depan cermin di dalam kamar mandi.

masa gua setepos itu sih (Senja)

Senja beberapa kali berputar-putar di depan cermin mengoreksi postur tubuhnya yang tadi di bilang Radika tepos.

gimana caranya biar bisa **** kayak si Angel ya? Radika kan suka cewek **** dan bohay, lah gua tepos begini mana bisa si Radika ngelirik gua. Au ah (Senja)

 

part 3

POV Senja

Betapa bahagianya aku jika aku sanggup mengatakan apa yang selama ini ada di hatiku untukmu Radika, memang aku akui tidak akan ada pertemanan antara seorang laki-laki dan perempuan yang pure hanya berteman, salah satu dari mereka pasti merasakan cinta atau mungkin jika tidak ingin di bilang cinta hmmm seperti satu perasaan takut kehilangan antara satu sama lain.

Aku Sandhya Arunika putri seorang pemilik salah satu perusahaan ternama di kota S, Sandhya dalam bahasa sansekerta yang berarti matahari baru terbenam dan Arunika yang di ambil dari bahasa Hindi yang artinya merah itulah mengapa Ayah suka memanggil ku Senja. Hingga dewasa aku di panggil Senja oleh semua orang.

Aku berteman dengan Radika yang telah menjadi cinta pertamaku sejak kami di bangku sekolah menengah pertama. Aku yang tomboy mungkin menjadi salah satu faktor Radika betah berteman dengan ku, sebenarnya tomboy bukanlah kepribadian asli ku. Semua berawal ketika aku melihat Radika dengan diam-diam membantu seorang teman satu kelas yang tengah di ganggu oleh sekelompok kawanan anak-anak nakal di jalanan. Setelah mengalahkan beberapa anak-anak itu teman-teman satu geng dari mereka akhirnya kabur karena takut dengan Radika.

Radika memberikan tas gadis itu yang tadi sempat di buang oleh kawanan anak-anak nakal itu. Sambil bergumam dan setengah kesal Radika kepada gadis itu.

"jadi cewek jangan lemah gitu doang nangis" Radika

Radika pergi meninggalkan gadis yang sudah berhasil di tolongnya itu berlalu begitu saja.

Aku berpikir dalam-dalam bahwa mungkin Radika tidak suka cewek yang lemah, jadi aku memutuskan untuk berani merubah kelakuan hingga penampilan ku menjadi tomboy. Awalnya aku sangat kikuk dengan perubahan ini tapi semua demi Radika, dan benar saja Radika merasa nyaman berteman denganku hingga saat ini.

Sering kali aku membantu Radika mendapatkan gadis-gadis yang dia kehendaki untuk menjadi pacarnya, aku tidak pernah menolak meskipun dalam hatiku meronta tak ingin melakukan itu. Tapi semuanya demi Radika.

Radika memang menganggap aku hanya teman di kasus ini aku lah yang terjebak cinta Radika sedangkan Radika tidak. Entah aku bodoh atau aku terlalu mencintai dia, aku sanggup bertahan selama ini memendam perasaan ku terhadap Radika agar aku dan dia tetap bisa selalu bersama-sama. Sebenarnya prolema nya sama aku takut jika aku jujur pada Radika tentang perasaanku dia akan menjauh dari aku dan itu pasti menyiksa bagiku.

Kurang lebih sepuluh tahun perasaan ini terjaga dengan rapi di dalam relung hatiku, aku sama sekali tak berniat mengatakannya karena dengan begini saja aku sudah merasa nyaman sekali, asal Radika tetap di sisiku aku akan tetap mampu menahan perasaan ini agar tetap rapi di dalam hati.

Hari ini Radika kembali memberi kode bahwa dia ingin memacari salah satu teman sekelas ku yang bernama Angel, tidak ada lagi getaran cemburu di hatiku karena terlalu sering merasakan hal ini, kadang hanya terasa ngilu di uluh hati ketika aku sengaja melihat Radika tengah berdua dengan pacarnya.

Kenapa aku tidak mencari pacar saja? Pertanyaan itulah yang aku juga tidak pernah tahu jawabannya, karena mungkin memang hatiku sudah terpatri pada satu orang yakni Radika, mangkanya untuk membuka dan mempersilahkan seseorang lain masuk rasanya mustahil bagiku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!