NovelToon NovelToon

Mencintai Pembunuh Suamiku.

Bab 1.Air mata Rumsi

Rumsi adalah gadis yang lugu walau dia terbilang pintar di sekolah nya.Namun nilai nilai di rapor nya tak bisa menutupi kebodohan nya jika menyangkut lelaki.

Seperti hari ini di hadapan Rumsi sedang berdiri pria yang bernama Heri.Pemuda yang lumayan tampan, mungkin terbilang paling tampan di desa tempat Rumsi tinggal walau desa itu tidak lah terlalu jauh dari kota.

"Ada apa mas?"Tanya Rumsi malu malu saat Heri yang sedari terus memandang wajah manis Rumsi.

"Kamu cantik sekali Rum.Saya jatuh cinta sama kamu."Heri yang seorang play boy kelas coro pun mulai beraksi.

Apa yang di katakan Heri bukan lah kesungguhan pasalnya Heri sedang melakukan taruhan dengan teman teman nya.

Jika Heri bisa menjadi pacar Rumsi apalagi menikah dengan nya makanya Heri akan mendapat hadiah moge dari teman teman nya.Tentu saja Heri merasa tertantang.

Rumsi yang mendengar kata kata gombal Heri wajah nya langsung memerah karena malu.Sementara Heri merasa puas melihat tingkah Rumsi yang malu malu itu.

"Mas Heri bisa saja."Rumsi mengulum senyum dan menundukkan wajah nya seraya menyelipkan rambut nya ketelinga.

"Emm, Rum mau gak jadi pacar mas?"Tanya Heri langsung.

"Hah..."Rumsi yang tidak menyangka Heri akan meminta nya menjadi pacar nya pun terkejut.

"Mau kan Rumsi jadi pacar mas?"Tanya Heri lagi

Rumsi menundukkan kepala nya semakin dalam wajah nya semakin memerah menahan malu.

"Rum..Mas masih nunggu loh."Sebenar nya hati Heri sangat dongkol melihat Rumsi yang sedari tadi hanya menunduk tapi dia harus sabar demi moge dari teman teman nya.

"Tapi mas,Rumsi masih sekolah masih satu tahun lagi baru lulus."Ucap Rumsi

"Kita kan cuma pacaran Rum,bukan mau nikah."Heri terus merayu dan dalam hati nya dia berharap Rumsi mau menjadi pacar nya.

"Tapi kata bapak Rumsi gak boleh pacaran dulu mas.Kalau bapak tahu beliau pasti marah mas."Rumsi masih memberi alasan.

"Ya bapak kamu jangan sampai tahu lah Rum.Kita ketemuan diam diam aja,gimana mau kan jadi pacar nya mas?"Rasa nya Heri sudah sangat tak sabar dengan jawaban Rumsi yang bertele tele.

"Demi moge.Sabar...Sabar..."Batin Heri

Setelah menunggu beberapa detik Rumsi menganggukkan kepalanya pelan nyaris tak terlihat.

"Beneran Rumsi mau jadi pacar mas?"Heri masih belum yakin karena anggukan Rumsi sangat halus.

"Iya mas,Rumsi mau jadi pacar mas Heri."Lagi lagi Rumsi menundukkan kepala nya guna menyembunyikan rona merah di pipi nya.

Sementara Heri bersorak girang bahkan melompat lompat karena bahagia.Bukan karena Rumsi sudah menerimanya tapi karena moge nya sudah di depan mata.

"Terima kasih ya sayang.Mas bahagia sekali,mulai sekarang Rumsi pacar nya mas jadi Rumsi gak boleh dekat dekat dengan lelaki mana pun juga ya!"Saking senang nya Heri sampai mengusap sudut matanya bayangan dia naik moge keliling kota sudah di depan mata.

"Iya mas.Sekarang Rumsi mau pulang dulu udah telat nanti di cariin bapak."Rumsi pamit karena memang ini sudah telat dari jam biasa nya dia pulang sekolah.

"Iya sayang.Apa mau mas antar?"Tanya Heri tapi di dalam hatinya berdoa kalau Rumsi akan menolak nya.

"Gak usah mas,Rumsi bisa pulang sendiri nanti kalau di lihat bapak bagaimana?"tolak Rumsi

"Iya kalau gitu kamu hati hati ya."ucap Heri

"Iya mas."Rumsi melangkahkan kaki nya menjauh tapi dia masih bisa mendengar suara Heri yang tertawa bahagia sampai melompat lompat lagi.Membuat hati Rumsi berbunga bunga berpikir bahwa Heri sangat mencintainya.

Setelah Rumsi pulang Heri segera memacu sepeda motornya ke tempat nongkrong nya bersama teman teman seberandalan nya.Ya karena Heri bukan lah pemuda baik baik walau keluarga nya cukup terpandang.

"Wah..Ada yang lagi bahagia ini?"Jefri yang melihat Heri tersenyum terus saat mulai turun dari motor nya merasa aneh.

"Iya dong.Kalian harus siap siap ya beliin aku moge!"Bagga Heri

"Memang kamu sudah jadian sama Rumsi Her?"Tanya Ferdi penasaran

"Pasti dong,cewek mana yang bisa menolak pesona nya Heri gituloh!"Jumawa Heri

"Mana buktinya?"Yoga juga ikut menimpali yang mendapat anggukan dari Jefri dan Ferdi.

"Ahh iya,aku lupa mau poto bareng ma dia.Besok deh aku kasih bukti nya abis nya doi buru buru pulang takut di cariin bapak nya."Jawab Heti santai

Heri,Jefri ,Ferdi danYoga adalah teman sedari kecil.Mereka sering melakukan hal hal yang tidak benar seperti minum minuman keras dan juga berantem dengan anak dari desa lain.Itu sebab nya banyak orang tua dari para wanita melarang anak gadis nya dekat dengan mereka tetapi Rumsi yang tidak tahu apa apa justru mau menjadi pacar nya Heri padahal bapaknya juga sudah memperingatinya.

"Waktu kamu tembak reaksi dia gimana?"tanya Yoga penasaran

"Dia malu malu kucing gaes.Pipinya itu sampe merah kayak kepiting rebus sambil nunduk nunduk gak jelas gitu.Aku aja nih ya, kalau bukan karena moge males deketin cewek kayak gitu."Cerita Heri dengan semangat dan teman temannya ikut mentertawakan tingkah Rumsi .

"Tapi inget ya Her Moge nya kalau kamu sama Rumsi udah nikah."Kali ini Ferdi yang mengingatkan

Heri berpikir Rumsi pasti tidak mau menikah kalau belum lulus jadi dia harus memikirkan cara agar Rumsi mau menikah dengan nya dan tentu saja setelah dia mendapatkan moge nya maka Heri akan meninggalkan nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Kok kamu telat nak?"Tanya bu Naila,ibu nya Rumsi

"Emm..Iya buk.Tadi Rumsi agak lama nyelesaikan tugas sekolah jadi pulang nya belakangan."Rumsi membohongi ibunya.

"Kok tumben?Biasa nya kamu gak pernah telat memang pelajaran nya sulit ya?"Tanya ibu Naila lagi.

"Iya bu.Maafin Rumsi ya bu!"Rumsi merasa tidak enak hati karena membohongi wanita yang sudah melahirkan nya.

"Gak perlu minta maaf nak.Gak papa kok yang penting kamu belajar dengan giat agar menjadi orang sukses nanti nya."

Lagi lagi Rumsi semakin merasa bersalah.Belum juga satu hari dia menjadi pacar Heri,namun Rumsi sudah pintar membohongi ibu nya.

"Ya sudah sekarang cepat ganti bajunya,terus makan dan anter bekal bapak ya!Pasti bapak sudah nunggu dari tadi."Naila meninggalkan Rumsi untuk berganti pakaian sementara dia sendiri mengemas bekal yang akan di antar ke suaminya.

Di dalam kamar kecilnya Rumsi merasa sedih karena sudah membohongi ibu nya,tapi jujur dia juga sebenarnya memang jatuh cinta dengan Heri sudah sejak lama.Tapi Rumsi tidak pernah tahu bagaimana sifat asli Heri.

Bersambung..

Bab 2.Di antar sekolah

Rumsi menghampiri ibu nya di dapur.Disana sudah terlihat rantang bekal untuk bapak nya.

"Bu Rumsi ngantar bekal bapak dulu ya!"Rumsi meraih bekal bapak nya.

"Makan dulu Rum,kamu juga baru pulang sekolah nanti sakit perut!"

"Rumsi belum lapar bu,biar Rum antar saja dulu bekal bapak ,pasti sekarang bapak lagi nungguin Rum."Kukuh Rumsi

"Ya sudah kalau gitu,kamu hati hati kalau sudah ngantar bekal langsung pulang saja!"

"Iya bu.Rum pergi dulu ya!"

Bu Naila yang melihat putri nya sangat baik merasa bahagia.Bu Naila dan Pak Saiful mempunyai dua orang anak yang pertama Rumsi dan yang kedua Dian.

Namun saat ini Dian sedang menjenguk teman nya yang sedang sakit bersama teman teman sekolah nya.

Sampai di tempat kerja,Rumsi melihat bapaknya yang sedang beristirahat sambil mengipas ngipas badan nya yang pasti kepanasan.

Keringat mengalir di tubuh nya seketika Rumsi merasa sedih karena sudah melanggar perintah bapak nya untuk tidak pacaran dulu dan fokus sekolah.

"Nak.."Sapa Pak Saiful yang melihat kedatangan putri nya

"Maaf Pak.Rum terlambat datang,bapak pasti sudah lapar sekali kan?"Tanya Rumsi

"Enggak kok nak.Bapak juga baru istirahat"

Rumsi membuka bekal bapak nya,menyiapkan nya dan menuangkan minum nya.Pak Saiful menerima bekal yang di siapkan anak nya dengan senyum mengembang.Pak Saiful hanya seorang buruh tani di desa nya karena keadaan yang pas pasan membuat dia dan kedua anak nya harus berhemat.

"Kamu sudah makan nak?"Tanya Pak Saiful

"Belum pak,tadi Rum langsung kesini karena takut bapak kelamaan nunggu Rum."Jawab Rumsi

"Ya udah kita bagi dua aja bekal nya!"

"Enggak pak gak usah, Rum makan di rumah saja.Lagian Rum belum lapar kok."

"Ya udah kalau gitu biar bapak cepat makan nya biar kamu bisa cepat pulang."Pak Saiful berhenti bicara dan memakan makanan.

"Pelan pelan saja pak!"Rum melihat bapak nya makan agak cepat dari biasanya.

Setelah membereskan wadah bekal bapak nya,Rum pun membawa pulang kembali, namun di tengah perjalanan pulang Rumsi bertemu dengan Heri yang kebetulan juga akan pulang ke rumah nya.

"Sayang..Kamu dari mana?"Tanya Heri

"Dari kebun mas,ngantar bekal bapak."Jawab Rumsi malu malu

"Duh,pacar nya mas baik banget berbakti lagi sama orang tua.Jadi makin sayang mamas."Goda Heri.Rumsi yang mendengar gombalan Heri bersemu pipinya.

"Maaf mas,kalau bisa jangan panggil sayang ya.Rum malu dan Rum juga takut ada yang denger!"Rum merasa khawatir jika bapak nya tahu bahwa dia pacaran dengan Heri.

"Ya udah mas gak panggil sayang lagi.Tapi kalau pas lagi berdua boleh ya?"

Rumsi menganggukkan kepala nya samar sama seperti saat dia menerima Heri menjadi pacarnya tadi.

"Ya udah mas duluan ya"Setelah melihat Rumsi menganggukkan kepala nya Heri pun segera melesat meninggalkan Rumsi yang kini hanya memandang punggung Heri yang kian menjauh.

"Begini amat ya jatuh cinta?Rasanya berbunga bunga sekali"Batin Rumsi

Setelah punggung Heri benar benar menghilang dari pandangan nya Rumsi bergegas pulang ke rumah nya.

"Buk...!"

"Sudah pulang nak?Ayo makan sudah ibu siapin."

Rumsi pun segera makan karena perut nya juga sudah mulai lapar.Rasa masakan ibu nya memang juara bagi Rumsi dan Dian sekalipun menu masakan yang di buat Ibu nya hanya masakan sederhana saja.

Setelah selesai makan Rumsi segera membantu ibu nya membereskan rumah.Itu sudah menjadi kegiatan Rumsi dan Dian setelah pulang sekolah.Tapi mereka tak pernah di ijinkan ikut membantu di kebun ,setelah membereskan rumah Rumsi dan Dian lalu belajar itu sebab nya mereka menjadi anak yang pintar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan hari nya Rumsi berangkat sekolah dia memang hanya berjalan kaki saja untuk menghemat ongkos lagi pula jarak rumah dan sekolah nya tidak terlalu jauh.

Tin...tin...

Suara sepeda motor terdengar mendekat membuat Rumsi sedikit berjalan ke pinggir namun motor itu justru berhenti tepat di samping nya.

"Mas Heri."Rumsi terkejut ternyata itu adalah suara motor Heri.

"Iya,Rum mau pergi sekolah?Mas antar ya!"Ajak Heri

"Gak usah mas.Rum jalan aja seperti biasa."Tolak Rumsi

"Jangan gitu dong,ini kan mumpung gak ada orang lagian mas udah bela belain pagi pagi keluar cuma buat anter pacar mas ini sekolah loh."Bujuk Heri

Sementara Rumsi yang merasa tidak enak menolak akhirnya pasrah setelah memastikan tidak ada yang melihat dia naik ke motor Heri.

"Ya udah deh,tapi nanti turunnya jangan di depan gerbang ya mas.Rumsi malu!"

"Iya mas ngerti kok sayang.Pegangan dong nanti Rumsi jatuh mas kan kesepian!"

Lagi lagi Rumsi tersipu dengan gombalan Heri dan hanya nurut saat tangan Heri membimbing tangan nya untuk memeluk pinggang nya.

"Kalau begini mas kan jadi gak takut Rumsi jatuh"Bibir Heri tersenyum atau lebih tepat nya menyeringai.

Dalam perjalanan tak ada yang di bicarakan Heri dan Rumsi mereka tenggelam dalam pikiran mereka masing masing.

"Udah sampe nih sayang,kok cepet banget ya?"Heri menunjukkan rasa kecewa karena perjanan yang sangat singkat.

"Makasih ya mas."

"Jangan makasih sayang,kita kan pacaran jadi wajar dong mas anterin Rumsi."

Entah lah pipi Rumsi memerah terus mendengar gombalan Heri.

"Sayang.Nanti pulang sekolah mas jemput ya!Kita jalan sebentar ,mas mau kenalin kamu sama temen temen mas."Ajak Heri

Rumsi tidak menjawab tapi dia masih khawatir kalau sampai pulang telat apa yang akan di jawab jika ibu nya bertanya.

"Tapi mas,,Rum takut kalau pulang telat nanti ibu nyari Rum gimana?"

"Sebentar saja kok sayang.Cuma kenalan doang abis itu mas akan antar kamu pulang,mas janji gak akan lama.Lagian mas gak mau pacar mas ini dilihat sama temen mas lama lama."Bujuk Heri

Rumsi merasa melayang kelangit ketujuh mendengar sifat posesif Heri yang tak ingin dia dilihat lama lama oleh teman nya sendiri.

"Janji ya mas gak akan lama!"

"Iya mas janji.Oh iya ,ini buat jajan Kamu sayang!"Heri menyodorka selembar uang biru.

Rumsi yang melihat nya langsung menolak dia merasa tidak enak hati menerima uang pemberian Heri.

"Gak usah mas.Rum punya uang kok."Tolak Rumsi

"Gak apa apa sayang.Kamu kan pacar mas jadi kamu harus mau menerima nya ya.Lagian mas sedih kalau kamu nolak pemberian mas."Heri yang sudah ahli dalam merayu wanita tak akan kesulitan untuk melelehkan hati Rumsi yang belum terkontaminasi.

"Sudah cepat di terima,sebentar lagi gerbang nya di tutup atau kamu mau ikut mas aja?"Goda Heri

Setelah melihat pak satpam sudah memegang pintu pagar Rumsi dengan sedikit ragu ragu menerima uang yang di sodorkan Heri.

"Ya sudahlah uang nya bisa Rum simpan dulu"Batin Rumsi.

"Mas pergi dulu ya.Ingat jangan deket deket sama cowok nanti mamas marah!"Setelah mengatakan itu dan mendapat anggukan dari Rumsi ,Heri segera pergi.

Sementara Rumsi segerà berlari menuju gerbang sebelum tertutup sempurna.

Bersambung..

Bab 3.Salah paham.

Setelah menjalankan misi pertamanya mengantar Rumsi sekolah ,Heri segera kembali ke rumah nya untuk melanjutkan tidur nya lagi.

Orang tua Heri tak pernah melarang atau menasehati tingkah Heri yang tidak bertanggung jawab pada diri nya sendiri.Sehingga Heri pun bersikap sesuka hatinya saja.

"Loh kamu mau tidur lagi sayang?"Tanya Bu Retno yang melihat anak nya menuju ke kamar.

"Iya ma,Heri masih ngantuk"Jawab nya

"Makan dulu baru lanjut tidur lagi!"

"Ntar aja ma,beneran ngantuk ini,nanti kalau pas tidur perut nya lapar kan jadi nya bangun lagi pula nanti siang Heri mau melanjutkan misi kedua."

"Ya sudah,kalau begitu kamu lanjutkan tidur kamu!"Bu Retno tak lagi memaksa anak nya yang memang terlihat mengantuk walau sebenarnya dia masih ingin bertanya tentang misi yang di maksud anak nya.

Entah memang masih mengantuk atau memang Heri yang pemalas,karena begitu kepalanya bertemu dengan bantal Heri langsung mendengkur halus.Tidak lupa dia memasang alarm di handpone nya satu jam sebelum jam pulang sekolah Rumsi agar dia tidak telat menjemputnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Bu buatkan saja bekal bapak sekarang!Agar nanti Rum tidak perlu mengantar bekal bapak,kasihan dia sudah capek pulang sekolah malah harus mengantar bekal lagi.Suruh saja dia istirahat terus belajar apalagi inikan sudah mendekati ujian biar nilainya bagus."Pak Saiful tidak tega dengan anak gadis nya itu apalagi sekarang Dian sedang tidak di rumah jadi tidak bisa bergantian mengantar bekalnya.

"Iya pak,ibu buatkan dulu ya!"Segera bu Nilam menyiapkan bekal untuk suaminya karena menurutnya apa yang di katakan suaminya ada benar nya juga.

"Pak kemarin Rum pulang sedikit telat,katanya pelajaran nya agak sulit jadi dia butuh waktu untuk menyeleseikan nya."Adu Bu Nilam

"Ya sudah bu gak apa apa,mungkin benar yang di katakan Rum.Yang terpenting bagi bapak dia fokus dulu sekolah jadi orang bener jangan seperti kita."

Bu Nilam hanya diam mendengar tanggapan suaminya,sebenarnya dia juga tidak marah karena Rum telat pulang, hanya saja jika ia sudah memberi tahukan apa yang terjadi di rumah maka dia merasa tenang.

"Ini pak bekal nya!"IBu Nilam menyerahkan rantang bekal pada suaminya.

"Iya bu.Trimakasih bapak pergi dulu ya!"Pamit pak Saiful.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Di sekolah Rumsi tidak bisa berkonsentrasi penuh karena jantung nya terus berdetak kencang.Ini adalah pertama kali nya bagi Rumsi akan jalan berdua dengan lawan jenis.

Ada rasa gugup dan juga minder mengingat dia hanya gadis sederhana yang jangan kan berpenampilan modis seperti teman nya memakai lipbalm saja dia tak pernah bahkan tak punya.

Rumsi sedikit menghembuskan nafas nya saat bel tanda pelajaran berakhir telah berbunyi tapi jantung nya semakin cepat berdetak.

"Kamu kenapa Rum?"Fero teman satu meja Rumsi "Dari tadi kayak nya kamu gugup terus,apa kamu sakit?"Tambahnya.

"Eh..Enggak Fer,aku baik baik saja."Rumsi memikirkan apakah dia harus bertanya pada Fero tentang bagaimana seharusnya orang yang berpacaran mengingat Fero sudah sering punya pacar.

Dengan agak ragu ragu Rumsi memutuskan untuk bertanya pada Fero,agar tidak membuat Heri malu nanti.

"Ada apa Rum?"Tanya Fero lagi yang melihat tingkah teman nya agak berbeda.

"Emmm Fer aku boleh nanyak gak?"Rumsi bertanya dengan suara kecil

"Kamu ngomong apa sih Rum?Gak denger aku."Fero memang tak mendengar suara Rumsi yang pelan dan dia mengatakan dengan kepala menunduk khas Rumsi.

"Aku boleh nanyak gak?"Rumsi mengulangi pertanyaan nya.

"Oh..Mau nanyak apa?"Fero menghadap Rumsi agar lebih jelas mendengar apa yang ingin di tanyakan Rumsi.

"Kalau berpacaran harus nya gimana sih?"Tanya Rumsi malu malu bahkan pipinya kini merona.

"APA...???"Fero tak mempercayai pendengaran nya sendiri

"Apa kamu bilang ,pacaran?"Tanya Fero balik.

"Sussh...Jangan kenceng kenceng Fero aku malu!"Rumsi membekap mulut Feronika

"Astaga beneran kamu udah punya pacar?"Tanya Fero lagi

Rumsi tidak menjawab tapi hanya menganggukkan kepala nya dengan pipi yang merona malu.

"Ya ampun Rum,kamu pacaran sama siapa?Setahu ku bapak mu gak ngijinin kamu buat pacaran?"Tanya Fero lagi

"Iya Fer,aku pacaran sama mas Heri dan soal bapak, aku dan mas Heri sepakat pacaran diam diam biar bapak gak tahu."Rumsi menjelaskan

"Kamu kok nekad gitu sih Rum,pacaran sama Heri lagi kamu apa gak tahu kalau dia itu playboy?"Fero tak habis fikir dengan teman nya ini walau Fero bukan orang baik tapi dia juga tak ingin jika sampai Rumsi yang polos di sakitin Heri.

"Iya aku tahu kalau mas Heri itu playboy,tapi manusia kan bisa berubah ya siapa tahu setelah kami berpacaran dia berubah dan menjadikan aku wanita terakhir nya?"Jawaban polos Rumsi membuat Fero geleng geleng kepala.

"Seorang Heri berubah setia?Rasa nya itu suatu keajaiban."Jawab Fero.

"Ya mungkin saja."Rumsi masih yakin dengan pilihan nya.

"Rum,kamu denger aku ya!Heri itu gak baik ,dia gak akan berubah dan gak akan pernah berubah.Lagian harusnya kamu dengerin apa yang di katakan sama bapak kamu bukan malah pacaran sama orang yang jelas jelas di larang sama bapak mu untuk di deketin."

"Tapi kamu sendiri pacaran kan?Kamu baik baik saja sampai sekarang apa lagi setahu ku pacar mu terus gonta ganti."Tanya Rumsi pada Fero

"Aku beda sama kamu Rum.Jangan ikutin aku!Kamu masih polos ibarat kertas kamu masih bersih sedang aku sudah banyak coretan di setiap lembarnya."Fero merasa sedih.Jika bisa dia tidak ingin jadi seperti ini,diusia nya yang masih belia dia sudah menjadi wanita panggilan karena ulah bapak tiri nya yang biadap.

Saat masih duduk di bangku SMP Fero di perkosa bapak tiri nya sendiri yang lebih menyakitkan hatinya saat dia mengadu pada ibu nya justru Fero yang di salahkan karena ibu nya menganggap Fero lah yang sudah menggoda bapak tiri nya sendiri.

Sejak saat itu Feronika pergi dari rumah,namun tetap sèkolah agar bisa mengubah masa depan nya kelak.Karena dia juga tidak ingin selama nya menjadi wanita panggilan, Fero juga tahu itu dosa tapi dia merasa tidak punya pilihan lagi.

"Fer....Fero..!"Rumsi yang melihat Fero melamun jadi bingung sendiri.

"Ehh..Maaf Rum aku jadi melamun.Tapi kalau bisa jangan lagi berhubungan dengan Heri.Lebih baik kamu fokus sekolah dan menggapai impianmu seperti yang di harapkan orang tuamu."Fero menasehati Rumsi karena dia perduli.

"Kamu ngomong gini bukan karena kamu suka dengan mas Heri kan?"Rumsi merasa tidak ada gunanya bertanya pada Fero karena sejak tadi Fero seakan meminta nya untuk menjauhi Heri.

Sontak saja Fero menggeleng cepat.Dia merasa Rumsi salah paham dengan apa yang dia sampaikan .

"Rum maksud aku baik.Bukan aku mau sama Heri bukan.Kamu jangan salah paham."Fero panik saat melihat Rumsi sudah menenteng tas nya akan pergi.

"Sudah.Aku ngerti kok!"Rumsi pergi meninggalkan Fero yang merasa tidak enak hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!