NovelToon NovelToon

Mencintai Adik Angkat

1. Cemas

Malam itu kota London turun hujan begitu deras dan seorang laki-laki yang berada di sebuah apartemen terlihat cemas.

Laki-laki itu terus saja menatap jendela apartemennya sambil mencoba menelpon seseorang yang sudah berkali-kali tidak aktif.

Karena tak kunjung aktif ponselnya Bagas pun menyuruh Luna sang adik untuk menelpon teman satu kelompok dengan Zafira.

Zafira adalah adik angkatnya Bagas yang juga ikut berkuliah di London bersama saudara kembarnya dan juga adik kandung Bagas.

Dulu saat Bagas dan keluarganya sedang ada masalah yang mengakibatkan dia, kakak dan juga kedua adiknya harus tinggal di panti asuhan.

Dan di panti asuhan itulah kami bertemu dengan bu Khayra dan ibu mertuanya yang ternyata dari keluarga al-Fatir. Keluarga konglomerat yang cukup terkenal di kotanya.

Dan keluarga al-Fatir mengangkat kami berempat untuk menjadi anak angkat ustad Gibran dan khayra. Yang membuat kami berempat sangat bersyukur karena bisa bertemu dan di angkat anak oleh manusia berhati malaikat.

Mereka benar-benar memperlakukan kami dengan sangat baik. Dan mereka tak pernah membeda-bedakan Anak kandung dengan anak angkat. Anak kandung mereka juga sangat menerima kami berempat.

Bahkan sampai permasalahan keluarga kami selesai dan bisa berkumpul dengan ayah kandung kami lagi. Tapi mereka tetap menganggap bahwa kami tetap anaknya dan tetap melimpahkan kami dengan kasih sayang yang luar biasa.

" Dek Coba kamu telpon teman-teman kamu yang satu kelompok dengan Fira, mas Bagas khawatir sudah malam Fira belum kembali." Ucap Bagas yang khawatir terhadap zafira

Luna pun langsung ke kamarnya karena ponselnya berada di kamar.

Tak lama Luna keluar kamar dan Bagas langsung menghampirinya karena tidak sabar mengetahui keberadaan Zafira.

" Gimana?." Tanya Bagas.

" Kata teman Luna yang rumahnya jadi tempat buat tugas kelompok nya Fira. Fira sudah pulang dari sejam yang lalu." jawab Luna.

" Sudah sejam yang lalu tapi kenapa bisa belum sampai juga. Apa rumah teman kamu itu jauh." Tanya Bagas lagi yang semakin khawatir.

" Nggak jauh kok mas cuma satu stop dari sini." Ucap Luna.

" Coba tanya Fira pulang sama siapa dan telpon teman kamu yang pulang bareng Fira."

Luna pun kembali menelpon teman-temannya yang kiranya Fira bakal pulang bareng dengannya.

" Mas kata teman aku yang pulang bareng sama Fira. Fira sudah turun di stasiun bisa aja Fira nunggu hujan reda baru pulang mas soalnya kata teman Luna ponsel Fira mati." ucap Luna.

Bagas yang mendengar itu pun langsung mengambil dompet dan juga ponselnya keluar apartemen. Bagas juga tak lupa membawa payung untuknya dan untuk Zafira.

Bagas khawatir dengan Zafira yang terus menunggu hujan reda sedangkan hujan tak ada tanda-tanda akan reda. Dan Bagas membayangkan Zafira menunggu sendiri di stasiun sedangkan dia jarang sekali memakai transportasi umum.

Sepanjang perjalanan Bagas terus saja berdoa akan keselamatan adik angkatnya yang sudah mengisi seluruh harinya.

Tak lama Bagas pun melihat wanita yang begitu dia kenali sedang berjalan dengan sangat terburu-buru di bawah guyuran hujan.

" Zafira." Teriak Bagas sambil berlari menghampiri zafira yang sudah basah kuyup.

" Mas Bagas.." Ucap Zafira saat Bagas mendekat.

" Ya Allah Fira kenapa kamu hujan-hujanan sih? Kalau sakit gimana?Kenapa nggak nunggu sampai hujannya reda? Terus kenapa nggak bisa di hubungin? Kamu tahu nggak sih mas Bagas tuh khawatir sama kamu? harusnya kamu telpon mas Bagas biar mas Bagas jemput kamu?." rentetan pertanyaan yang dikeluarkan oleh Bagas sambil memberikan payung dan jaket ke Zafira.

Zafira yang mendengar serentetan pertanyaan yang keluar dari mulut Bagas pun hanya bisa bengong.

" Mas Bagas Fira bingung jawabnya." Gumam Fira .

" Sudah ayo pulang kamu sudah kedinginan, sini tasnya mas bawa." Ucap Bagas.

Bagas pun mengajak Zafira pulang.

" Kasihan kamu dek kedinginan begitu kalau mas bisa meluk kamu mungkin kamu nggak kedinginan seperti itu." Gumam Bagas dalam hati yang tak tega wanita yang di cintai nya menggigil ke dinginan.

Akhirnya mereka pun sampai di apartemen.

Ceklek...

" Sudah kamu masuk ke kamar kamu terus mandi pakai air hangat." Titah Bagas yang menyuruh Zafira segera masuk ke kamar.

" Ya Allah dek kenapa basah kuyup begini." Tanya Zafran yang baru keluar dari kamarnya.

" Fran biar Fira mandi dulu kasihan kedinginan." ucap Bagas.

Zafran pun membiarkan Zafira masuk ke kamarnya karena dia juga nggak tega saudara kembarnya kedinginan.

Sedangkan Bagas sendiri langsung masuk kamar untuk ganti baju. Setelah itu dirinya pergi ke dapur ternyata sudah ada Zafran di dapur.

" Fran lagi ngapain?." Tanya Bagas.

" Ini mas mau bikinin Fira minuman hangat." Jawab Zafran.

" Biar mas aja Fran lebih baik kamu tidur, nanti mas bikin wedang jahe buat Fira biar badannya hangat." ucap Bagas menyuruh Zafran untuk kembali ke kamarnya.

" Ya udah Fran ke kamar ya mas." Zafran pun meninggalkan dapur karena Zafran yakin Bagas pasti akan mengurus adiknya dengan baik.

Bagas pun membuat wedang jahe dan juga memasakkan sup untuk Fira.

Tak menunggu lama sup dan wedang jahe pun siap.

Tok...tok...tok...

" Fir ini mas Bagas fir, Mas Bagas masuk ya." teriak Bagas dari luar kamar Zafira.

Cukup lama juga Bagas menunggu jawaban dari dalam kamar Zafira.1

" Iya masuk aja mas." Akhirnya Zafira pun menjawabnya.

Bagas pun masuk ke dalam dan melihat Zafira membungkus tubuhnya dengan selimut.

Bagas pun mendekat ke ranjang Zafira.

" Dek kamu masih kedinginan tubuh kamu di bungkus selimut gitu. Kenapa nggak nyalakan pemanas ruangan." Ucap Bagas sambil menaruh nampan di nakas

" Fira nggak pakai hijab mas, hehehe .." Cengir Zafira.

" Mana hijab kamu mas ambilkan." Tanya Bagas.

" Itu di rak sana." Zafira menunjuk dengan mulutnya ke rak untuk menggantung hijab -hijab nya agar tidak kusut.

Bagas pun berjalan ke rak yang di maksud Zafira.

" Yang mana yang mau kamu pakai." Tanya Bagas

" Yang paling bawah pojok mas."

Bagas pun mengambil hijab yang di minta oleh Zafira

" Nih kamu pakai dulu, Mas Bagas akan merem."

" Bener loh mas merem jangan di buka matanya."

" Iya."

Zafira pun memakai hijab yang di berikan oleh Bagas

" Udah mas."

Bagas pun membuka matanya

" Ayo di minum wedang jahe nya biar hangat." Bagas menyodorkan gelas ke Zafira.

Zafira pun menerima gelas berisikan wedang jahe dan meminumnya.

" di habiskan dulu wedang nya atau nanti lagi setelah makan kamu pasti belum makan kan."

" Makan dulu Fira lapar."

" Kenapa tadi nggak beli roti dulu sih buat ganjal perut.' Omel Bagas sambil memberikan piring ke zafira.

" Dan itu mas Bagas bikinin juga sup ayam buat kamu."

" Makasih mas." Zafira pun makan dengan lahap.

" Tadi pertanyaan mas Bagas belum kamu jawab." tanya Bagas begitu Zafira sudah menghabiskan makanannya.

" Yang mana tadi mas Bagas nanya banyak banget." ucap Zafira sambil memanyunkan bibirnya.

" Ya Allah dek kenapa bibirnya dimanyunin kaya gitu sih. Kalau mas khilaf gimana?." Gumam Bagas dalam hati.

" Kenapa handphone nya nggak bisa di hubungi?." Tanya Bagas.

" baterai nya habis."

" Emang nggak bawa power Bank."

Zafira menggeleng.

" Tahu pas kapan baterai handphone kamu habis."

" Pas masih di mau pulang dari rumah teman." jawab Zafira.

" Kenapa nggak pinjam telpon teman kamu buat nelpon mas Bagas "

" Hehehe...lupa."

" Besok-besok power Bank di bawa dan kalau ada tugas kaya tadi lagi dan harus pulang malam langsung telpon mas Bagas. Ngerti." Ucap Bagas gemas.

Zafira mengangguk.

" Ya udah sudah malam kamu tidur." Ucap mas Bagas sambil mengambil nampan dan berjalan keluar kamar zafira.

2. Panik

Selesai dari kamar Zafira, Bagas pun kembali ke dapur mencuci mangkuk dan juga gelas bekas Zafira makan dan minum tadi.

Setelah itu Bagas pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Walaupun dia juga nggak akan bisa tidur karena masih mengkhawatirkan Zafira.

Sehabis shalat subuh Bagas lebih dulu pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Tak lama Luna nyusul ke dapur begitu juga Zafran.

" Fira belum bangun." Tanya Zafran Ke Bagas.

" Nggak tahu belum keluar kamar." Jawab Bagas.

" Coba aku lihat dulu." Ucap Zafran yang berlalu pergi dari dapur.

Tak lama zafran muncul dengan wajah paniknya.

" Lun... Luna kamu tahu termometer dimana?." Tanya Zafran begitu masuk ke dalam dapur dengan wajah panik.

Bagas yang melihat wajah panik Zafran langsung berlari ke kamar Zafira tanpa bertanya ke Zafran terlebih dahulu.

Zafran dan Luna melongo melihat Bagas berlari menuju kamar Zafira.

" Ada apa sih mas Bagas sampai lari begitu?." Tanya Luna

" Kan aku belum bilang kalau badan Fira panas. Kenapa mas Bagas langsung lari aja.' Ucap Zafran.

" Oh iya dimana termometer nya." Tanya Zafran begitu mengingat tujuannya.

" Di tempat obat." Jawab Luna yang juga berlalu pergi ke kamar Zafira.

***

Deg...

Bagas pun berlari ke kamar Zafira saat tahu Zafira sakit. Sampai kamar Zafira Bagas melihat Zafira terbaring lemah dengan wajah yang pucat.

Bagas pun menyentuh pipi Zafira dan terasa panas.

" Ya Allah kok kamu bisa sampai kaya gini sih." lirih Bagas sedih.

Hati Bagas begitu sakit melihat pujaan hatinya sakit.

Tak lama Zafran datang dengan membawa termometer dan langsung mengecek suhu badannya dengan menembakkan termometer digitalnya ke dahi Zafira.

" Allah Akbar suhunya 39 derajat mas." seru Zafran panik saat melihat hasil yang tertera di layar termometer nya.

" Astaghfirullahaladzim, Kita harus bawa Fira ke rumah sakit." ucap Bagas yang juga panik.

" Iya bang kita ganti baju dulu."

Zafran dan Bagas pun ganti baju, Setelah ganti baju Zafran pun segera mengendong tubuh Zafira keluar dari apartemen nya menuju rumah sakit.

Tapi sebelumnya Bagas menyuruh Luna tetap tinggal di apartemen.

" Kamu di rumah aja nggak usah ikut, Nanti kalau mau ke kampus minta antar supir aja." Pesan Bagas sebelum keluar apartemen.

" Iya mas." Jawab Luna dan menatap sedih melihat mas Bagas dan Zafran membawa Zafira ke rumah sakit.

Begitu di parkiran Bagas langsung membukakan pintu untuk Zafran yang sedang mengendong Zafira. Zafran pun langsung meletakkan kembarannya itu di jok belakang. Setelah itu Zafran ikut duduk di jok belakang dan menjadikan pahanya menjadi bantalan kepala Zafira.

Setelah Zafran dan Zafira sudah masuk ke dalam mobil Bagas pun langsung masuk ke kursi kemudi lalu Bagas melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

Sampai di rumah sakit Zafira pun di bawa ke UGD untuk di periksa. setelah menunggu beberapa saat akhirnya dokter memberi tahu kalau Zafira terkena tifus dan Harus di rawat.

" Fran, mas Bagas urus administrasinya dulu ya." Ucap Bagas.

" Iya mas."

Bagas pun pergi meninggalkan Zafran yang berada di IGD untuk mengurus administrasi rawat inap Zafira.

Setelah mengurus administrasi Zafira pun di pindahkan ke rawat inap dan Bagas pun meminta ruang rawat VVIP.

Begitu sampai di kamar rawat Zafira, Zafran terus saja berada di samping kembarannya. Sedangkan Bagas berdiri tak jauh dari brankar Zafira. Bagas menatap gadis yang di cintai nya yang begitu pucat, Rasanya dia nggak tega melihatnya.

" Mas Bagas kalau mau ke kantor silahkan aja biar Fira Zafran yang jaga." ucap Zafran yang tidak enak dengan Bagas

" Mas Bagas sih gampang bisa ngerjain pekerjaan mas Bagas dari sini. Lebih baik kamu yang berangkat ke kampus. Takut nanti kamu ketinggalan mata kuliah kalau untuk Zafira aman sama mas Bagas nanti pulang kuliah baru gantian jaga gimana?. Lagi pula kamu juga harus ngasih tahu pihak kampus kalau Zafira masuk rumah sakit." jelas Bagas.

" Iya sih hari ini ada kuis.' ucap Zafran pasrah karena dia bingung.

" Nah mendingan kamu ke kampus." usul Bagas.

Setelah berpikir berapa saat akhirnya Zafran memutuskan untuk pergi ke kampus saja.

" Ya udah aku telpon Luna buat bawain tas aku dan sekalian jemput aku ke sini." ucap Zafran sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku

" Sekalian bilang Luna bawain baju Fira sama mukena dan juga minta Fira sekalian bawain laptop mas Bagas."

Zafran pun menelpon Luna.

" Assalamualaikum lun." Ucap Zafran ketika telpon tersambung.

" ........"

" Zafira kena tifus dan harus di rawat."

" ....... "

" Aku boleh minta tolong nanti kamu kuliah di antar supir kan."

" ......"

" Aku minta tolong bawain tas aku, Sudah tinggal bawa aja. Sama mas Bagas minta bawain laptop sama baju ganti serta mukena untuk zafira. "

" ......"

" walaikum salam."

Setelah menutup telpon Zafran pun kembali menghampiri Bagas yang setia duduk di samping brankar Zafira.

" Fran kamu lebih baik kamu telpon Deddy deh kasih tahu kalau Fira masuk rumah sakit. Takutnya kita nanti kesalahan nggak ngasih tahu." Ucap Bagas.

" Baik mas."

Zafran pun langsung menelpon Daddy nya karena Jam segini Deddy nya di Indonesia pasti sudah bangun untuk shalat malam.

Sedangkan di Indonesia seperti biasa ustad Gibran akan membangunkan sang istri untuk shalat malam berjamaah.

Tapi saat ustad Gibran baru membuka mata ternyata sang istri sudah bangun dan sedang duduk bersandar di headboard tempat tidur.

" Sayang kamu sudah bangun." Tanya ustad Gibran.

" Iya yang, Aku terbangun tiba-tiba ingat princess." jawab Khayra.

" Mungkin kamu kangen sama princess aja sayang." ucap ustad Gibran.

" Tapi beda yang kok aku jadi nggak tenang ya, gelisah gitu." Ujar Khayra.

" Sudah mungkin itu cuma perasaan kamu aja Sekarang lebih baik kita shalat malam dulu biar hati kamu tenang setelah itu kita telpon princess." Ucap ustad Gibran menenangkan Khayra.

Akhirnya Khayra pun beranjak turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Setelah itu mereka melaksanakan shalat malam.

3. khawatir

Selesai shalat ustad Gibran beranjak bangun ingin mengambil Al Qur'an. Tapi tidak jadi karena ponselnya berdering ustad Gibran langsung mengeryitkan keningnya melihat nama yang tertera di ponselnya.

" Siapa sayang?." Tanya Khayra saat melihat perubahan wajahnya.

" Zafran sayang yang telpon." Ucap ustad Gibran.

" Angkat yang tumben jam segini telpon." kata Khayra khawatir.

" Mungkin kangen sama kamu." Ucap ustad Gibran menenangkan istrinya kalau boleh jujur dirinya juga sedikit khawatir.

" Assalamualaikum mas Zafran." Ucap ustad Gibran mengangkat teleponnya yang sengaja di loudspeaker.

" Walaikum salam, Ded maaf mengganggu." Jawab Zafran di sebrang sana.

" Nggak apa-apa sayang ini Mommy sayang. Mommy sama Deddy habis shalat malam." Kali ini Khayra yang jawab.

" Iya Mom, Maaf mom Zafran cuma mau ngasih tahu aja kalau Fira sakit dan sekarang di rawat di rumah Sakit."

" Apa..Fira sakit kok bisa sayang sakit apa adik kamu." tanya Khayra dengan air mata yang sudah jatuh menetes di pipinya.

" Badan Fira panas Mom pas mas Zafran cek ternyata suhunya 39 derajat Jadi mas Zafran sama mas Bagas langsung bawa Fira ke rumah sakit. Kata dokter Fira kena tifus Mom."

" Ya Allah kasihan anak Mommy, Pasti kecapekan dia " jawab Khayra sedih

" Kemarin Fira kerja kelompok Mom dan Aku, Fira dan Luna beda kelompok semua. Luna pulang malam dia bilang akan sampai rumah setelah makan malam. Dan ternyata Fira pulang naik kereta sampai stasiun hujan turun deras ponsel Fira mati. Jadi Fira memutuskan untuk menunggu hujan reda. Karena tak kunjung sampai rumah mas Bagas nyusul ternyata ketemu Fira di jalan sudah basah kuyup. Mungkin itu salah satunya Mom."

" Astaghfirullahaladzim, Terus fira nya mana?."

" Fira masih tidur Mom."

" Ya udah nanti kamu hubungi Mommy lagi kalau Fira sudah bangun."

" Mungkin nanti mas Bagas yang menghubungi Mommy soalnya aku harus kuliah."

" Kamu jangan lupa bilangin Bagas ya."

" Iya Mom, Aku tutup ya Assalamualaikum."

" Walaikum salam."

Zafran langsung membuang nafas kasar karena mendengar Mommy nya begitu sedih. Dan Zafran paling tidak bisa melihat Mommy nya menangis.

" Sudah Fran." tanya Bagas begitu Zafran menutup telponnya.

" Sudah mas Mommy langsung panik mas pasti di sana Mommy bakal nggak tenang. Oh iya mas nanti kalau Fira sudah bangun suruh kabarin Mommy."

" Iya nanti mas bakal telpon Mommy."

" Mas Bagas aku ke kantin dulu mau cari sarapan. Mas Bagas juga belum sarapan." Tanya Zafran.

" Iya baru satu suap kamu sudah bilang Fira panas ya mas Bagas panik lah."

" Ya udah mas Bagas mau sarapan apa?." Tanya Zafran lagi.

" Apa aja."

" Sip aku tinggal ke kantin ya." Pamit Zafran.

Zafran pun keluar dari ruangan rawat Zafira.

Di dalam ruang rawat Zafira, Bagas memandangi wajah pucat Zafira. Walaupun dia tahu menatap lawan jenis yang bukan muhrimnya sangat di larang agama. Tapi matanya susah sekali berpaling.

" Ya Allah kalau kaya begini aku bisa khilaf dan ingin cepat memiliki Zafira . Tapi apa aku bilang ke Mommy sama Deddy mau menikahi princess kesayangannya apa boleh ya." gumam Bagas dalam hati.

Tak lama Zafran kembali dengan kantong berisikan makanan untuk mereka sarapan.

****

Luna sampai di rumah sakit diantar oleh supir. Luna pun keluar dari mobil sambil membawa tas berisikan perlengkapan zafira dan mas Bagas serta laptop milik mas Bagas.

" Mau saya bantuin non." Ucap supir.

" Nggak usah pak Luna bisa sendiri kok. Tunggu sebentar ya pak Luna nggak lama kok." Ucap Luna langsung pergi masuk ke dalam rumah sakit dan menuju ke ruangan dimana Zafira di rawat.

Ceklek...

" Assalamualaikum." Luna pun masuk ke dalam.

" Walaikum salam."

" Gimana keadaan Fira?." tanya Luna sambil menaruh barang-barang yang dia bawa.

" Masih belum bagun mungkin masih pengaruh obat." Jawab Zafran.

" Mudah-mudahan cepat sehat kembali. Oh iya Luna bawa sarapan untuk mas Bagas dan mas Zafran. Kalian makan dulu dan mas Zafran setelah makan kita harus berangkat kuliah tas kamu ada di mobil." Ucap Luna.

" Kamu telat lun kita baru aja sarapan." Ucap Zafran.

" Ya terus ini gimana?." Tanya Luna pada makanan yang dia bawa.

" Taruh aja nanti mas Bagas makan ." Ucap mas Bagas.

Luna dan Zafran pun pamit untuk berangkat ke kampus.

Setelah Zafran dan Luna sudah berangkat ke kampus. Ruang rawat zafira menjadi kini tinggal Bagas saja yang tinggal yang menunggu Zafira di rumah sakit.

sembari menunggu Zafira bangun bagas pun memilih duduk di sofa dan membuka laptopnya untuk mengecek pekerjaannya. Walaupun Bagas hari ini tidak datang ke kantor tapi dia tak lupa dengan tanggung jawabnya.

Bagas sudah menghubungi sekretaris nya bahwa hari ini dia tidak ke kantor karena ada urusan.

Tak lama Zafira membuka matanya dan melihat ruangan yang asing ruangan serba putih dan yang pasti itu bukan kamarnya. Zafira pun mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi. Zafira pun mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya sampai dia melihat sosok yang dia kenali.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!