Namaku Angel, aku berasal dari desa terpelosok dan umur 17 tahun aku lulus SMA. Aku dijodohkan oleh orang tuaku dengan tetangga sebelahku, padahal saat itu aku masih ingin menuntut ilmu setinggi langit tapi aku tidak bisa menolak permintaan ke dua orang tuaku.
Ketika aku berumur dua puluh tahun aku bercerai dengan suamiku karena aku tidak suka dengan sifat suamiku yang selalu mengadu jika ada masalah dengan keluarga kami.
Kami mempunyai dua putri dan mantan suamiku tidak mau menafkahi ke dua putri kami membuatku terpaksa mengadu nasib ke Jakarta. Aku terpaksa meninggalkan ke dua putriku yang masih kecil dan di rawat oleh ke dua orang tuaku.
Kata orang tinggal di Jakarta kita bisa cepat dapat pekerjaan dan bisa menjadi orang sukses tapi pada kenyataannya aku sangat sulit mencari pekerjaan.
Setengah harian ini aku keluar masuk toko untuk melamar pekerjaan tapi semuanya di tolak dengan alasan aku belum ada pengalaman kerja.
Setelah setengah harian berkeliling aku sangat lelah hingga aku istirahat di sebuah warung untuk membeli roti dan botol minuman untuk mengganjal perutku.
Di saat aku sedang istirahat aku mendengar suara anak kecil perempuan menangis karena tidak tega mendengarnya aku berjalan ke arah suara tersebut hingga aku melihat kerumunan ibu - ibu membuatku penasaran dan menerobos ke dalam kerumunan untuk melihatnya.
Seorang anak kecil duduk di pinggir jalan sambil menangis dan semua orang hanya melihatnya tanpa melakukan apa - apa, aku yang tidak tega melihatnya kembali ke warung dan membeli es krim untuk anak kecil tersebut.
Setelah selesai membayar aku pergi ke tempat yang tadi dan mendekati anak kecil yang malang tersebut dan duduk di hadapannya.
" Huhuhuhu.... Ayah... huhuhuhu..." ucap anak kecil tersebut sambil terisak.
" Anak cantik kenapa menangis?" tanya Angel dengan nada lembut.
" Huhuhuhu... Ayah pergi tante huhuhuhu... Bela tidak tahu ayah pergi ke mana... huhuhuhu...." ucap Bela kecil sambil masih menangis.
" Nanti kita mencari ayah tapi Bela berhenti menangis," ucap Angel dengan suara masih lembut.
" Baik tante," jawab Bela kecil sambil menghapus air matanya.
" Karena tidak menangis ini tante belikan es krim, Bela makan es krim dulu ya setelah itu kita mencari ayah," ucap Angel.
" Baik tante," jawab Bela kecil sambil tersenyum
Angel membuka bungkusan es krim tersebut kemudian memberikan es krim tersebut ke Bela kecil dan Bela kecil dengan senyum ceria menerima es krim tersebut dan dengan lahap memakannya, belum ada lima menit es krim tersebut habis tanpa sisa sedikitpun.
" Tante, es krim nya sudah habis kita cari ayah," pinta Bela kecil yang mulutnya belepotan.
" Sebentar sayang ... ( mengambil sapu tangan dari dalam tasnya kemudian membasahi sedikit dengan air dari botol yang baru diminumnya ) mulutnya dibersihkan dulu," ucap Angel.
Angel membersihkan mulut dan ke dua pipi Bela kecil hingga bersih dan berlanjut membersihkan ke dua kaki Bela kecil, dengan telaten membersihkan ke dua kaki Bela kecil yang kotor karena duduk di pinggir jalan hingga bersih kemudian berlanjut mengibaskan pakaian Bela kecil dari debu yang berterbangan dan yang menempel waktu Bela kecil duduk.
" Nah sekarang kan sudah cantik jadi kita cari ayah dulu," ucap Angel.
" Baik tante," jawab Bela kecil sambil tersenyum bahagia karena baru kali ini dirinya diperhatikan.
Angel menggendong Bela kecil dan mencari ayah Bela kecil hingga hampir satu jam mereka belum juga menemukannya membuat mereka beristirahat di pohon rindang karena udaranya panas terik.
" Bela sayang, kita istirahat dulu ya?.. nanti kita cari ayah lagi," ucap Angel sambil duduk di batang pohon rindang.
" Baik tante," jawab Bela kecil.
Mereka pun beristirahat setelah dua puluh lima menit kemudian mereka kembali mencari mengelilingi tempat yang berbeda hingga terdengar suara pria memanggil Bela.
" Bela." panggil pria tersebut
Bela kecil yang mendengar suara yang sangat familiar memalingkan wajahnya ke arah samping dan melihat ayahnya memanggilnya sambil tersenyum dan mengulurkan ke dua tangannya.
" Tante, itu ayahku," ucap Bela kecil sambil berusaha untuk turun dari gendongan Angel.
Angel yang mendengar ucapan Bela langsung menurunkan Bela kecil dan Bela kecil langsung berlari ke arah ayahnya sambil merentangkan ke dua tangannya.
Grep
" Ayah!!" Teriak Bela kecil sambil memeluk ayahnya.
" Kamu kemana saja? Ayah sampai sedih mencari mu?" tanya ayahnya sambil membalas pelukan Bela kecil.
" Pas Bela bangun ayah sudah tidak ada makanya Bela keluar mencari ayah tapi tidak ketemu untung ada tante cantik yang menolongku dan tante cantik juga membelikan es krim untuk Bela," jawab Bela Kecil
Pria tersebut langsung berdiri sambil menggendong Bela kecil kemudian menatap ke arah wanita yang sangat cantik baik cantik di dalam maupun cantik hatinya membuat jantung pria tersebut berdetak kencang tapi berusaha di sembunyikan.
" Terima kasih sudah menjaga putriku," ucap pria tersebut sambil menurunkan Bela Kecil secara perlahan.
" Sama - sama, sesama manusia harus saling tolong menolong," ucap Angel sambil tersenyum menatap Bela kecil.
Pria tersebut mengambil dompet yang di simpan di saku celana panjang belakang ciri khas para pria, pria tersebut membuka dompetnya dan memberikan lima lembar warna merah dan diberikan ke Angel.
" Ini uang sebagai ungkapan terima kasih karena telah menolong putriku," ucap pria tersebut.
" Maaf aku tidak bisa menerimanya karena aku menolongnya dengan ikhlas," ucap Angel sambil mengarahkan tangan kanannya ke arah pria tersebut dan mendorongnya.
" Kalau begitu bolehkah aku meminta nomer ponsel?" tanya pria tersebut.
" Untuk apa ya?" tanya Angel dengan wajah bingung.
" Saat ini kamu telah menolong putriku siapa tahu suatu saat gantian aku yang akan menolongmu," ucap pria tersebut.
" Baiklah," jawab Angel singkat
Pria tersebut memberikan ponselnya ke Angel dan Angel langsung menerima ponselnya kemudian mengetik nomernya setelah selesai Angel memberikan kembali ponselnya ke pria tersebut.
" Sudah aku ketik nomer ponselku," ucap Angel
" Ok," jawab pria tersebut singkat sambil menekan tombol berwarna hijau.
Tidak berapa lama ponsel milik Angel berdering dan Angel mengambil ponselnya dari dalam tasnya dan melihat siapa yang menghubungi dirinya.
" Itu nomer ponselku, kamu simpan ya dan jika ada masalah atau memerlukan bantuanku kamu tinggal menghubungi nomerku," ucap pria tersebut.
" Baik," jawab Angel singkat sambil menyimpan kembali ponsel jadulnya ke dalam tasnya.
" Maaf aku pergi dulu," pamit Angel sambil tersenyum ke arah Bela
" Sekali lagi terima kasih atas bantuannya," ucap pria tersebut sambil tersenyum
" Sama - sama, daaaaaaa... Bela..." ucap Angel sambil melambaikan tangannya meninggalkan mereka berdua.
" Daaaaa... Tante..." ucap Bela kecil sambil ikut melambaikan tangannya.
( " Aduh bodoh kenapa aku bisa lupa menanyakan namanya? Sudahlah yang penting aku sudah punya nomer ponselnya," ucap pria tersebut dalam hati )
Pria tersebut pergi meninggalkan tempat tersebut menuju ke arah rumahnya sambil menggendong Bela kecil sedangkan Angel melanjutkan mencari pekerjaan.
Angel berjalan dari toko ke satu ke toko lainnya namun belum ada yang menerimanya hingga dirinya sangat lelah dan lapar. Angel berjalan menuju ke rumah makan sederhana dan memesan makanan yang murah mengingat dirinya harus irit yaitu memesan makanan berupa nasi dan sayur lodeh serta sambal dan minumnya air putih.
Ketika menikmati makanannya Angel tidak sengaja mendengar dua orang wanita sedang mengobrol hingga lima belas menit kemudian Angel sudah selesai makan dan minum.
" Maaf bu, saya mendengar ibu sedang membutuhkan seorang pelayan restoran," ucap Angel sambil mendekati wanita tersebut.
" Benar, anda siapa?" tanya wanita tersebut sambil menatap Angel.
" Kenalkan saya Angel, saya datang dari kampung dan ingin mencari pekerjaan di Jakarta," jawab Angel
" Apakah anda bisa memasak?" tanya wanita itu.
" Bisa bu, kebetulan ibu saya mengajari saya memasak," jawab Angel
Wanita itu mengamati Angel dari atas sampai bawah karena dirinya tidak ingin mengambil sembarang orang mengingat banyak orang berpura-pura berkerja tapi ternyata seorang pencuri sedangkan dirinya adalah seorang pemilik restoran yang baru tiga bulan membuka restoran.
" Kebetulan ibu sangat membutuhkan seorang koki karena koki sebelumnya mendadak menikah dan keluar dari pekerjaannya sedangkan restoran milik ibu lumayan ramai," jawab wanita itu.
" Boleh saya melamar di tempat ibu?" tanya Angel penuh harap.
" Boleh sekali, tapi sebelumnya ibu memberitahukan untuk jadwalnya yaitu setiap senin sampai sabtu kamu berkerja memasak dan membantu membereskan piring - piring dan gelas - gelas yang kotor dan untuk hari minggu kamu libur, apakah bersedia?" tanya wanita itu
" Oh ya hampir lupa untuk tempat tinggal kamu tinggal di rumahku dan untuk bulan pertama gajinya satu juta lima ratus ribu kalau pekerjaanmu bagus ibu akan menaikkannya di bulan ke dua, bagaimana?" tanya wanita itu.
" Saya bersedia bu," jawab Angel
" Kalau begitu ikuti saya dan soal makanan yang tadi kamu makan biar ibu yang membayarnya," ucap wanita tersebut
" Terima kasih banyak bu," jawab Angel
" Sama - sama," jawab wanita tersebut
Wanita itupun membayar makanan yang tadi di makannya dan juga makanan yang tadi di makan oleh Angel sedangkan temannya yang tadi mengobrol di telepon oleh bosnya untuk datang ke kantor.
Singkat cerita kini Angel tinggal di rumah sepasang suami istri bersama anak mereka dan Angel sangat bersyukur sekaligus beruntung ketika ada seorang ibu yang sedang pusing mencari seorang koki restoran dan Angel di terima berkerja.
Hari Pertama Kerja
Hari pertama kerja wanita pemilik restoran itu sangat puas dengan pekerjaan Angel karena selain memasak Angel juga rajin membersihkan dan mengepel restoran. Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya kini Angel sudah berkerja selama enam hari dan karena hari ini hari minggu Angel libur seperti yang dikatakan oleh majikannya.
" Hari ini aku libur mau ngapain ya?" tanya Angel pada dirinya sendiri sambil berbaring di ranjang.
Tiba - tiba ponselnya berdering membuat Angel bangun dan mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menghubungi dirinya.
" Nomer punya siapa ya kok tidak ada namanya," ucap Angel sambil menggeser tombol berwarna hijau dan ditempelkan ke telinganya.
" Ha..." ucapan Angel terpotong karena terdengar suara anak kecil menangis.
" Huhuhuhuhu.... " tangis anak kecil tersebut
" Hallo," panggil pria di sebrang
" Iya hallo, ini siapa?" tanya Angel
" Beberapa hari yang lalu kamu menolong putriku yang sempat hilang dan kita tukaran nomer telepon, apakah masih ingat?" tanya pria tersebut.
" Oh ya aku ingat, ada apa ya? dan kenapa Bela menangis?" tanya Angel yang masih mendengar suara Bela yang sedang menangis.
" Aku ingin berkerja tapi anakku ingin ikut sedangkan itu tidak memungkinkan karena berkerja di proyek," jawab pria tersebut.
" Maaf memang ibunya kemana?" tanya Angel
" Ibunya......" ucapan pria tersebut terpotong oleh anaknya
" Ayah huhuhuhuhu.... Bela ikut ayah huhuhuhu..." tangis Bela
" Iya sayang, Bela ikut ayah," jawab pria tersebut dengan nada lembut.
" Bolehkah minta tolong sekali lagi?" tanya pria tersebut setelah Bela berhenti menangis.
" Minta tolong apa ya?" tanya Angel dengan nada bingung.
" Minta tolong temani putriku karena aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku," ucap pria tersebut.
" Baiklah, alamatnya di mana?" tanya Angel
" Aku akan menjemputmu bersama putriku," jawab pria tersebut.
" Baiklah," jawab Angel singkat
" Alamatnya?" tanya pria tersebut
" Perumahan xxxxxxx aku tunggu di depan pos satpam," ucap Angel yang tidak membawa pria tersebut ke rumah majikannya.
" Ok," jawab pria tersebut dengan singkat.
Tut Tut Tut
Sambungan komunikasi langsung diputuskan oleh Angel kemudian Angel berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka agar terlihat segar karena dirinya sudah mandi sejak jam 4 pagi. Singkat cerita kini Angel sudah berada di Perumahan xxxxxxx depan pos satpam dan tidak berapa lama pria itu datang dengan menggunakan kendaraan bermotor.
" Maaf lama menunggu ya?" tanya pria tersebut basa basi
" Tidak, baru juga datang," jawab Angel
" Hallo pak Teguh," sapa sekuriti
" Hallo pak, apa kabar?" tanya Teguh basa basi
" Kabar baik," jawab sekuriti
" Syukurlah baik - baik saja, maaf kami pergi dulu ya," pamit Teguh
" Baik pak, silahkan," ucap sekuriti dengan nada masih sopan.
" Ayo naik," ucap Teguh sambil memberikan helm pada Angel
" Ok." jawab Angel singkat sambil menerima helm tersebut kemudian naik ke dalam motor.
Teguh mengendarai motor dengan kecepatan sedang menuju sebuah perumahan hingga lima belas menit kemudian mereka sudah sampai di rumah kontrakan milik Teguh.
Angel turun dari jok motor kemudian berjalan ke arah Bela dan menggendongnya sedangkan Teguh turun dari jok motor dan langsung berjalan ke arah pintu utama kemudian mengambil kunci rumah untuk membuka pintu tersebut.
" Ini rumah kontrakan ku yang sederhana," ucap Teguh sambil membuka pintu tersebut dengan lebar.
" Sederhana tapi nyaman kok," jawab Angel.
" Terima kasih, Bela sayang... Ayah pergi kerja dulu ya? Bela sama tante..." ucap Teguh menggantungkan kalimatnya karena belum tahu namanya.
" Angel," jawab Angel yang mengerti perkataan Teguh.
" Bela sama tante Angel ya," pinta Teguh
" Baik ayah," jawab Bela
Teguh tersenyum kemudian pergi meninggalkan tempat kontrakannya menuju ke arah proyek sedangkan Angel menemani Bela bermain, memberikan makanan hingga Bela tidur siang karena bosan Angel membereskan rumah milik Teguh menyapu dan mengepel hingga jam lima sore Teguh datang sambil membawa 3 bungkusan makanan untuk Angel, dirinya dan Bela.
Teguh sangat bahagia melihat rumahnya sangat rapih dan tidak seperti kapal pecah, mereka makan bersama setelah selesai Angel kembali pulang dan di antar oleh Teguh.
Seiring berjalannya waktu pria itu bercerita kalau dirinya duda beranak 3 dan istrinya sudah meninggal, dirinya hanya bisa mengasuh satu anaknya sedangkan ke dua anaknya lagi di asuh oleh neneknya yang sudah tua.
Angel yang mendengar cerita pria tersebut sangat tersentuh dan kasihan dengan ke tiga anaknya yang terlantar dan ada dua yang terpisah terlebih pria tersebut juga harus berkerja.
Pria tersebut juga mengatakan ingin menikah dengan Angel karena Angel wanita yang tepat untuk ke tiga anaknya dan menemaninya hingga menua dan Angel pun bersedia untuk menikah dan berhenti dari pekerjaannya sebagai pelayan restoran.
Angel akhirnya resmi menikah dengan duda beranak tiga kehidupan mereka sangat harmonis hingga tiga bulan kemudian Angel pergi menemui teman lamanya yang satu kampung dengan dirinya sambil membawa ke tiga anak tirinya.
" Permisi," panggil Angel
" Ya, sebentar," jawab seorang wanita sambil berjalan ke arah pintu utama yang kebetulan pintunya tidak terkunci
" Hai, Angel apa kabar?" tanya temanya sambil cipika cipiki ciri khas wanita.
" Kabar baik," jawab Angel.
" Anak - anakmu sangat cantik," puji wanita tersebut.
" Iya donk," jawab Angel bangga.
" Ayo anak - anak salam sama tante Sela," ucap Angel pada ke tiga anak tirinya.
" Apa kabar tante?" tanya ke tiga anak tirinya sambil mengecup punggung tangan Sela.
" Kabar baik sayang," jawab Sela sambil mengusap rambut ke tiga anak tirinya Angel
" Namanya aku lupa lagi," ucap Sela sambil tersenyum
" Yang pertama namanya Bela, ke dua Dela dan yang ke tiga Dila," jawab Angel
" Hallo BDD," panggil Sela
" Kok BDD?" tanya Angel dengan nada bingung
" Kamukan tahu aku orangnya pelupa supaya tidak lupa lagi aku panggil BDD, B itu kepanjangan dari Bela, D itu kepanjangan dari Dela dan D itu kepanjangan dari Dila di singkat BDD," jawab Sela
" Kamu ada - ada saja," ucap Angel sambil tertawa.
" Oh ya hampir lupa anak - anak tante kemarin beli mainan baru untuk kalian, sebentar ya," ucap Sela
Sela berjalan ke arah kamarnya setelah beberapa saat Sela membawa tiga mainan boneka yang berbentuk sama kemudian berjalan ke arah ke tiga anak tiri Sela.
" Bela, Dela dan Dila, kalian mau boneka?" tanya Sela.
" Mau tante," jawab ke tiganya serempak.
" Ok, ini buat Bela, Dela dan Dila," ucap Sela sambil membagikan boneka satu persatu.
" Terima kasih tante," jawab ke tiganya serempak.
" Sama - sama sayang," jawab Sela sambil tersenyum manis.
" Ibu, kami mau main boneka di teras ya," ucap Sela
" Ok, jangan keluar - keluar ya," ucap Angel dengan nada lembut
" Baik bu," jawab ke tiga anak tirinya.
Ke tiga anak tirinya turun dari kursi dan berjalan ke arah teras meninggalkan mereka berdua untuk main boneka - boneka an kesukaan mereka.
" Angel ada yang ingin aku katakan padamu," ucap Sela dengan wajah serius.
" Sepertinya serius, ada apa?" tanya Angel penasaran.
Sela menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menggenggam ke dua tangan Angel sambil menatap mata Angel.
" Waktu itu aku pergi ke perumahan xxxxx untuk menemui temanku dan tanpa sengaja aku melihat suamimu sedang memboncengi seorang wanita," ucap Sela.
" Mungkin membantu nganterin saudaranya atau istri temannya sekalian suamiku berangkat kerja," jawab Angel berusaha berpikir positif.
" Kalau wanitanya tidak memeluk pinggangnya dan kepalanya bersandar di punggung suamimu mungkin benar apa yang dikatakan kamu kalau suamimu hanya mengantar saudaranya atau istri teman suamimu," ucap Sela
Deg
Jantung Angel berdetak kencang bukan karena jatuh cinta tetapi perkataan Sela membuatnya jantungnya berdetak kencang, apakah benar suaminya selingkuh tanpa sepengetahuan dirinya itu yang ada dalam pikiran Angel.
" Jujur bukan hanya sekali sebulan yang lalu aku juga tidak sengaja bertemu di perumahan yang sama dan juga wanita yang sama," ucap Sela.
Angel mengusap wajahnya dengan kasar dirinya tidak menyangka kalau suaminya berani bermain api di belakangnya padahal selama ini dirinya tidak pernah menuntut dan mau mengurus ke tiga putrinya dengan tulus dan memperlakukannya sebagai anak kandungnya.
" Angel boleh aku tanya satu hal?" tanya Sela dengan agak ragu
" Tanya apa?" tanya Angel
" Suamimu pernah tidak membawa pergi ke tiga putrinya tanpa mengajak kamu?" tanya Sela
" Pernah dan tidak hanya sekali tapi lebih," jawab Angel sambil menopang kan dagunya dengan satu tangan.
" Sejak kapan? dan berapa kali?" tanya Sela
" Sebulan setelah kami menikah suamiku tiba - tiba mengatakan kalau neneknya sangat merindukan ke tiga cucunya dan menginap selama seminggu, aku ingin ikut tapi suamiku tidak mengijinkannya dengan alasan kalau aku ikut nanti anak - anak tidak mau menginap di rumah neneknya," jawab Angel
" Minggu ke empat suamiku mengajak ke tiga putrinya untuk menginap di rumah neneknya dan dengan alasan sama jadi selama sebulan dua kali ke tiga putrinya menginap di rumah neneknya," sambung Angel.
" Maaf Angel, aku merasa suamimu menyembunyikan rahasia besar denganmu," ucap Sela
" Maksudnya?" tanya Angel
" Aku masih ingat dengan ceritamu, apa jangan - jangan suamimu mendekati wanita lain sama seperti waktu mendekati dirimu?" ucap Sela sambil berpikir.
" Jika itu terjadi aku akan memintanya untuk bercerai," ucap Angel
" Maaf Angel ini kan belum pasti jadi lebih baik besok pagi kamu ikuti suamimu ketika suamimu berangkat kerja," usul Sela.
" Aku akan mengikuti usul mu, besok pagi aku mengikuti suamiku pergi dan ke tiga putri kami akan aku aku titipkan ke tetangga sebelahku," ucap Angel
" Bagus dan aku harap perkiraan ku salah karena jujur aku sangat sedih jika melihat nasibmu sama sepertiku di tinggal suami demi wanita murahan," ucap Sela.
" Aku sangat berharap apa yang kita pikirkan salah tapi jika seandainya benar - benar terjadi aku akan menuntut cerai dari suamiku dan aku akan kembali ke kampung ku," ucap Angel.
" Jika seandainya itu terjadi kamu harus kuat dan jangan mau di tindas oleh suamimu," ucap Sela
" Ok, oh ya sebentar lagi mau makan siang aku pulang dulu ya karena sebentar lagi suamiku pulang makan siang," ucap Angel
" Ok, hati - hati," jawab Sela
Angel berjalan ke arah pintu utama dengan di temani Sela hingga mereka melihat Bela, Dela dan Dila masih bermain di teras. Angel berpamitan dengan teman sekampungnya dan pulang dengan mengendarai angkutan umum.
Selama dalam perjalanan Angel memikirkan perkataan Sela hingga tidak terasa Angel sudah sampai. Angel membayar ongkos angkot kemudian turun dari angkot bersama ke tiga putri tirinya sambil berjalan menuju ke rumah kontrakan Angel tetap diam hingga lima menit kemudian mereka sudah sampai di kontrakan.
Ke tiga putrinya langsung cuci tangan dan melanjutkan bermain boneka sedangkan Angel memasak untuk suami, dirinya dan ke tiga putri tirinya hingga tiga puluh menit kemudian Sela sudah selesai memasak bersamaan kedatangan suaminya.
Angel berusaha bersikap biasa saja agar suaminya tidak curiga hingga hari yang di tunggu Angel tiba.
Seperti biasa suaminya pagi - pagi pergi berangkat kerja dengan mengendarai motor kesayangannya dan sesuai yang direncanakan Angel mengikuti suaminya namun sebelumnya menitipkan ke tiga anak tirinya ke tetangganya yang berada di sebelah kontrakannya. Angel mengikuti suaminya hingga di depan sekuriti perumahan dan bersembunyi di pos sekuriti.
" Maaf ibu kenapa sembunyi?" tanya salah satu sekuriti
" Aku mau nanya bapak kenal pria dan wanita itu?" tanya Angel
" Oh mereka, tentu saja kenal mereka sepasang suami istri nama suaminya pak Teguh dan istrinya namanya Sumingsih mereka mempunyai 3 anak perempuan yang bernama Bela, Dela dan Dila." ucap sekuriti menjelaskan.
" Oh ya satu lagi setiap seminggu sekali ke tiga putri mereka di titip ke neneknya katanya neneknya kangen dengan ke tiga cucunya seperti saat ini ke tiga putrinya menginap selama seminggu nanti minggu depan baru di bawa pulang selama seminggu dan minggunya lagi giliran di titip ke neneknya begitu terus," sambung sekuriti yang sangat suka ngomongin orang.
Duar
Duar
Bagai petir di siang hari itu yang dirasakan oleh Angel hingga tubuh Angel melemah dan untunglah sekuriti tersebut menahan tubuh Angel agar tidak terjatuh.
" Ada apa bu?" tanya sekuriti
" Tidak ada apa - apa pak, terima kasih atas informasinya dan maaf aku pamit," ucap Angel
Terungkap kebenaran membuat pikiran Angel kosong dirinya tidak menyangka kalau suami dan ke tiga putri tirinya yang di asuh dengan penuh kasih sayang ternyata mereka berkerja sama membohongi dirinya membuat Angel sangat kecewa dan dadanya terasa sangat sesak.
Angel memanggil tukang ojek kemudian pulang menuju ke kontrakannya, hatinya sangat hancur karena selama ini suami dan ke tiga putri tirinya membohongi dirinya membuat Angel kecewa dengan mereka semua.
Singkat cerita kini Angel sudah berada di kontrakannya bersama ke tiga putri tirinya. Angel menatap ke tiganya secara bergantian kemudian menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
" Bela, Dela dan Dila, ibu mohon jawab dengan jujur, sebenarnya ibu kalian masih hidupkan?" tanya Angel
" Maaf bu, memang benar ibu kami masih hidup," jawab Bela sambil menundukkan kepalanya.
" Kenapa kalian bertiga tega membohongi ibu? Dan apakah ibu kalian tahu kalau kalian mempunyai ibu tiri?" tanya Angel
" Maaf bu, kami di suruh ayah untuk berbohong dan mengenai ibu kami, ibu kami tidak tahu karena ayah melarang kami untuk mengatakannya." jawab Bela sambil menunduk karena dirinya sangat takut terlebih dirinya ingat kata teman- temannya kalau ibu tiri awalnya memang baik tapi di saat lagi marah maka bersiaplah untuk di terkam.
" Ibu tidak akan marah dengan kalian hanya saja ibu sangat kecewa karena kalian telah tega membohongi ibu," ucap Angel sambil mengambil ponselnya yang tergeletak di meja.
" Maafkan kami bu," jawab ke tiganya dengan serempak
" Sudahlah tidak apa - apa kalian mainlah lagi," ucap Angel sambil mencari nomer kontak suaminya.
" Baik bu," jawab mereka serempak
Ke tiga anak tirinya kembali bermain sedangkan Angel menghubungi suaminya untuk pulang karena ada yang ingin disampaikannya. Singkat cerita kini suaminya sudah datang dan langsung memeluk istrinya seperti biasanya tapi Angel berjalan mundur.
" Sayang ada apa? dan kenapa menyuruhku untuk datang kalau tidak ingin minta itu," ucap Teguh yang mengira istrinya minta melakukan hubungan suami istri.
" Aku ingin mas jujur padaku, apakah benar kalau istri mas masih hidup?" tanya Angel sambil menatap mata suaminya dengan tatapan kecewa,
Deg
Jantung Teguh berdetak kencang karena istrinya sudah mengetahui kalau dirinya selama ini berbohong.
" Maaf sebenarnya istriku masih hidup tapi aku tidak bahagia menikah dengan istriku karena itulah aku menikah denganmu dan jujur aku sangat nyaman bila dekat denganmu," ucap Teguh
Bugh
Bugh
" Hiks... Hiks... Hiks.. Aku sangat kecewa sama mas, mas tega membohongiku," ucap Angel sambil terisak dan memukul dada suaminya sedangkan suaminya hanya diam karena dirinya bersalah karena telah membohongi istrinya.
" Mas aku ingin kita bercerai," ucap Angel akhirnya.
" Aku sangat mencintaimu dan aku tidak mungkin menceraikan mu," ucap Teguh bersikeras.
" Pokoknya kita bercerai," ucap Angel dengan nada naik setengah oktaf karena dirinya sangat kesal dan kecewa dengan suaminya.
" Tidak," jawab Teguh singkat dan jelas.
" Pokoknya aku ingin kita..." ucapan Angel terputus karena tiba - tiba Angel tidak sadarkan diri.
Bruk
Tiba - tiba kepala Angel sangat pusing membuat Angel ambruk dan untunglah suaminya dengan cepat menangkap tubuh Angel dan langsung menggendongnya ala bridal style menuju ke klinik yang kebetulan dekat dengan kontrakannya.
Singkat cerita kini Angel diperiksa oleh bidan kemudian bidan memberikan sesuatu ke hidung Angel dan tidak berapa lama Angel mulai sadar.
" Aku di mana?" tanya Angel
" Nyonya ada di klinik," jawab bidan tersebut
" Istriku sakit apa?" tanya Teguh
" Istri bapak tidak sakit tapi istri bapak hamil, selamat ya pak, bu," ucap bidan tersebut
Duar Duar
Bagai petir di siang hari itu yang dirasakan oleh Angel dirinya yang ingin bercerai ternyata dirinya hamil membuat dirinya dilema berbeda dengan Teguh dirinya sangat senang istrinya hamil dan berharap istrinya melahirkan seorang bayi laki - laki.
" Terima kasih," jawab Teguh
" Sama - sama pak dan ini saya berikan resep penguat kandungan dan vitamin untuk ibunya," ucap bidan tersebut sambil menuliskan resep.
" Baik, sekali lagi terima kasih," jawab Teguh setelah menerima resepnya.
Mereka keluar dari klinik tersebut dan berjalan ke arah kontrakan dan sepanjang jalan Angel tidak mau di dekati suaminya membuat Teguh hanya bisa menghela nafasnya dengan perlahan, singkat cerita kini Teguh dan Angel sudah berada di kontrakan.
" Apa perlu aku menceraikan istri pertamaku agar kamu mau memaafkan aku?" tanya Teguh yang tidak bisa didiamkan oleh istrinya terlebih istrinya sedang hamil.
" Jika mas melakukan itu aku akan bertambah marah karena orang akan menuduhku sebagai wanita paling jahat di dunia karena selain merebut suami orang di tambah menyuruh mas untuk menceraikannya," ucap Angel
" Baik mas tidak akan lakukan itu tapi mas mohon jangan meminta untuk bercerai terlebih ada anak kita yang berada di dalam perutmu jadi aku minta jangan pisahkan ayah dengan anaknya. Aku berjanji akan berlaku adil dengan kalian berdua tanpa ada yang aku beda - bedakan dan aku harap kamu jangan banyak pikiran karena tidak baik untuk perkembangan anak kita," ucap Teguh
" Baiklah demi anak kita aku menerima menjadi istri ke dua," ucap Angel akhirnya terpaksa menerimanya sebagai istri ke dua demi sang buah hati.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!