Im Not Human
≠ Disuruh sekolah
Di suatu tempat terpencil
Pramudya Sentra
Ada apa memanggilku kemari?
Lord
Ada suatu kejutan untukmu
Pramudya Sentra
Apa? *dingin*
Lord
Ubah sikap dinginmu Prince Fledermausmann
Pramudya Sentra
Maafkan aku
Lord
Kamu akan pergi kesekolah, bersama para manusia kelelawar lainnya
Pramudya Sentra
Aku? *menunjuk dirinya*
Pramudya Sentra
Aku tidak berminat lord
Pramudya Sentra
Tidak bisakah pemuda lain yang menggantikan ku?
Lord
Pemuda lain sepertimu sudah pergi bersekolah, dan mereka menikmati semuanya
Pramudya Sentra
Nikmat di mereka belum tentu nikmat di aku lord
Lord
Ayolah prince, kamu pasti suka
Lord
Kamu akan punya nama baru untuk itu
Ast Lord
Nama baru prince adalah, Pramudya Sentra, sama seperti nama ayah anda.
Pramudya Sentra
Sungguh, aku tidak berminat dengan ini
Lord
Kamu kebanggaan ku, tidak bisakah membuatku senang?
Pramudya Sentra
Baiklah baiklah akan kuturuti
Pramudya Sentra
Tapi apa manusia kelelawar seperti ku membutuhkan hal seperti ini?
Lord
Ini untuk pengalamanmu saja
Pramudya Sentra
Aku berubah pikiran lord
Pramudya Sentra
Sekolah itu mulai dari pagi hingga petang
Pramudya Sentra
Aku manusia kelelawar, yang bergerak saat malam, dan istirahat saat siang
Pramudya Sentra
Aku tidak bisa, kapan aku tidur?
Pramudya Sentra
Bagaimana dengan sinar matahari?
Pramudya Sentra
Dan darah manusia?
Pramudya Sentra
Aku manusia kelelawar spesies vampir, aku tidak tahan dengan aroma darah manusia
Lord
Aku tau tentangmu prince. Ada penangkal untuk itu, kamu tidak perlu khawatir
Pramudya Sentra
Ahhh
*kesal*
Atalla Namira
Tidak perlu se-kesal itu, sekolah tidak seperti yang kamu bayangkan
Pramudya Sentra
Atalla?
Nama barumu?
Atalla Namira
Iya ini aku dengan nama Atalla. Princess kebanggaan Lord
Pramudya Sentra
Tidak perlu geer, dan aku juga mau pamer. Aku prince kebanggaan Lord.
Lord
Berhenti pamer, aku juga ingin. Aku Lord, kebanggaan semua manusia kelelawar
Lord
Mengapa kamu disini Atalla
Atalla Namira
Hanya berkunjung, aku rindu.
Atalla Namira
Semuanya sangat nikmat menurutku
Pramudya Sentra
Aku harap ini bukan sebuah pembujukan
Atalla Namira
Ayolah Prince Pram
Pramudya Sentra
Aku sulit mengendalikan diriku Princess Atalla, darah manusia sungguh menggoda imanku
Atalla Namira
Kamu spesies vampir?
Pramudya Sentra
Iya, mengapa?
Atalla Namira
Bukan apa apa
Atalla Namira
Ayolah, sekolah. Kamu bisa melihat manusia manusia cantik dan seksi
Pramudya Sentra
Aku tidak berminat, cantik dan seksi. Belum tentu dia menerima kekurangan ku
Lord
Mengapa kalian berbincang di ruanganku?
Atalla Namira
Lord mulai pelit
Lord
Jadi, apa kamu berminat Prince Pram
Pramudya Sentra
Bagaimana dengan ini? *menunjuk tanda kelelawar dikepalanya*
Lord
Kamu lihat Atalla? Dia selalu memakai topi putih itu.
Pramudya Sentra
Tanpa topi tanda itu sudah tersembunyi karena rambut pink-nya Lord
Lord
Rambutmu akan berubah, dan akan ada sesuatu terikat untuk menutupi itu. Masalah selesai.
Pramudya Sentra
Ahh.. aku tidak bisa menentang keinginanmu yang sudah direncanakan jauh hari.
Atalla Namira
Lord, Prince Pram, aku pergi dulu. Aku ingin melihat yang lain
Atalla Namira
Sampai jumpa
Pramudya Sentra
Sampai jumpa
Atalla pun pergi sambil melambaikan tangannya
Lord
Aku anggap kamu menerima
Lord
Segala penangkal mu ada bersama ayahmu
Lord
Jangan berbuat kesalahan, atau atasan lord akan menghukum mu
Pramudya Sentra
Ancaman yang luar biasa
Pram pun pergi setelah berubah menjadi kelelawar.
Lord
Dia tidak takut pada ancaman apapun., aku bingung melihatnya *gumam lord*
Pramudya Sentra
Aku kembali
Pramudya Sentra
Dimana aku akan sekolah?
Lord
SMA Valdem, sekolah yang di dirikan ayahmu
Pramudya Sentra
Baiklah, aku pergi
Pram pun benar benar pergi.
Pramudya Sentra
Mencari mangsa sepertinya nikmat, dimana mereka?
*gumam Pram*
Pramudya Sentra
Ah itu, eh bukan.
Pramudya Sentra
Ah sudahlah, ayah pasti menunggu
Pram pulang kerumah yang dibuat oleh ayahnya.
Ayah pram adalah manusia kelelawar spesies vampir sama seperti Pram
Dia sudah menikah dengan seorang manusia asli, yang mencintai dia tanpa ada kata tapi.
Pramudya Sentra
Aku kembali
*saat tiba dirumah*
Ayah (Pratama Sentra)
Bagaimana? Kamu menerima?
Pramudya Sentra
Ayah tau ini? mengapa tidak ayah sendiri yang mengatakannya?
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu akan membangkang jika aku yang menyuruh mu
Ayah (Pratama Sentra)
Jika lord yang meminta, kamu pasti akan menyetujui itu
Ayah (Pratama Sentra)
Sedari awal, itu memang sudah rencana lord Prince Pram. Jadi jangan berfikir aku yang menginginkan kamu sekolah
Pramudya Sentra
Aku tidak berfikiran buruk ayah!
Mama (Assaya Fesya)
Prince, kamu mau makan malam? Ini percobaan rasa untuk makan siangmu
Pram berjalan menuju mamanya
Pramudya Sentra
Tidak buruk, aku suka. Kebetulan aku lapar, tadi tidak menemukan mangsa
Ayah (Pratama Sentra)
Hey, tahan nafsumu pada darah manusia Prince Pram.
Pramudya Sentra
Akan kucoba ayah
Pram pun menikmati makanannya
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu bisa tidur setelah ini, kamu akan beraktivitas besok. Tidurmu itu, bisa setelah sekolah, atau malam hari ketika tidak ada panggilan.
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu tidak perlu mencari mangsa. Makanan untukmu, sudah disiapkan mamamu
Pramudya Sentra
Terserah, aku pergi.
Pram pun pergi menuju kamarnya.
≠ First time school
Mama (Assaya Fesya)
Prince Pram, ayo bangun nak
Mama (Assaya Fesya)
Kamu harus sekolah
Mama (Assaya Fesya)
Prince pramm *sambil mengetuk pintu*
Ayah (Pratama Sentra)
Dia belum bangun?
Mama (Assaya Fesya)
Belum, bagaimana?
Ayah (Pratama Sentra)
Ambil darah segar untuk memancingnya
Mama (Assaya Fesya)
*mengeluarkan pisau*
Ayah (Pratama Sentra)
Hey, bukan darah mu sayang!
Mama (Assaya Fesya)
Tidak masalah
Ayah (Pratama Sentra)
Jangan! Pram bisa hilang kendali nanti.
Mama (Assaya Fesya)
Baiklah, akan ku ambilkan *pergi mengambil darah*
Mama (Assaya Fesya)
Ini *memberi*
Ayah (Pratama Sentra)
Bagaimana caranya ya? pintunya terkunci
Mama (Assaya Fesya)
Aah aku punya ide
Mama (Assaya Fesya)
*membuka penutup botol. menumpahkannya di depan pintu kamar Pram*
Pramudya Sentra
*mengendus*
Pramudya Sentra
*berjalan menuju aroma itu dengan mata tertutup*
Pramudya Sentra
*membuka kamarnya*
Ayah (Pratama Sentra)
Jackpot! akhirnya kamu keluar
Pramudya Sentra
Hah? ada apa ayah?
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu lupa? sekolah??
Pramudya Sentra
Hah? sekarang?
Ayah (Pratama Sentra)
Bukannya sudah dikatakan sekarang prince Pram?
Mama Pram masuk ke kamar Pram, meletakkan kebutuhan Pram
Mama (Assaya Fesya)
Mandilah, gunakan baju itu
Mama (Assaya Fesya)
Jangan lupa turun untuk sarapan
Mama (Assaya Fesya)
Ayo *mengajak Pratama*
Ayah (Pratama Sentra)
Jangan lama lama
*mengikuti Assaya*
Pramudya Sentra
Baiklahhhhh
Pram pun mempersiapkan dirinya
Setelah selesai dia menuju meja makan untuk sarapan
Ayah (Pratama Sentra)
Putraku benar benar tampan
Pramudya Sentra
Berhenti memuji ku ayah! Aku memang tampan sejak lahir.
Mama (Assaya Fesya)
Benar benar sama seperti ayahmu yang sangat kepedean.
Mama (Assaya Fesya)
Nih sarapan buatmu *memberi darah*
Pramudya Sentra
Makasih ma
*mengambil dan menjilatnya*
Ayah (Pratama Sentra)
Jangan berbuat kesalahan Pram
Ayah (Pratama Sentra)
Ingat nama mu adalah Pram Sentra!
Mama (Assaya Fesya)
*berjalan menuju Pram*
Mama (Assaya Fesya)
*memasangkan pengikat dikepalanya, menutupi tanda di kepalanya itu*
Pramudya Sentra
Ayah, kapan rambutku berganti warna?
Ayah (Pratama Sentra)
Saat kamu tidur, ayah mengubahnya. Untuk menutupi tanda itu
Ayah (Pratama Sentra)
*berjalan menuju Pram*
Ayah (Pratama Sentra)
*menyuntikkannya sesuatu di lengan Pram*
Pramudya Sentra
Akkhh
*memegang lengannya*
Mama (Assaya Fesya)
Kau tidak bisa pelan? dia kesakitan!
Ayah (Pratama Sentra)
Maaf *cengengesan*
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu harus meminum ini *menyodorkan sesuatu*
Ayah (Pratama Sentra)
Penangkal nafsu mu!
Pram mengambilnya dan meminumnya
Pramudya Sentra
Semua terencana, dan tersusun sangat rapi *mencibir*
Ayah (Pratama Sentra)
Karena itu kamu tidak bisa menolaknya
Mama (Assaya Fesya)
Ini makan siangmu.
Pramudya Sentra
Tidak ada yang curiga tentang ini?
Ayah (Pratama Sentra)
Jika ada yang bertanya, katakan. "Ini minuman kesukaanku"
Ayah (Pratama Sentra)
Jika kamu ditawarkan sesuatu yang berwarna putih seperti ini *menunjuk nasi* katakan "Aku alergi"
Ayah (Pratama Sentra)
Jangan membagi minumannya pada siapapun!
Pramudya Sentra
Ayah, berapa umurku?
Ayah (Pratama Sentra)
Sepantaran anak SMA, sekitar 17 tahun.
Pramudya Sentra
Kelas berapa aku?
Ayah (Pratama Sentra)
2 SMA
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu bisa mengendarai mobil bukan?
Ayah (Pratama Sentra)
Mobil didepan rumah untukmu
Pramudya Sentra
Dimana lokasi sekolah ku?
Mama (Assaya Fesya)
Tunggu, ini untukmu *memberi*
Mama (Assaya Fesya)
Smartphone canggih
Mama (Assaya Fesya)
Untuk menelepon mama atau ayahmu ketika terjadi sesuatu
Mama (Assaya Fesya)
Jika ada yang bertanya berapa nomor telepon mu, katakan nomor yang ada di dalam ponselmu
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu akan terbiasa
Ayah (Pratama Sentra)
Tekan itu, dia akan menunjukkan lokasi sekolahmu
Pramudya Sentra
Bagaimana jika dia salah ayah?
Ayah (Pratama Sentra)
Tidak akan
Ayah (Pratama Sentra)
Pergilah
Mama (Assaya Fesya)
Kamu pintar dan jenius Pram. Semua akan mudah kamu dapatkan nantinya
Ayah (Pratama Sentra)
Ayah peringatkan padamu, jangan membuat kesalahan besar. Bersikaplah seperti manusia normal. Oke?!
Pramudya Sentra
Iya ayahh!
Mama (Assaya Fesya)
Hati hati
Pram pun pergi meninggalkan rumahnya
Pramudya Sentra
Aku bisa terbang, kenapa perlu mobil?
Pramudya Sentra
Aku tidak yakin dia benar
Pramudya Sentra
*menunjuk ponselnya*
Tidak lama kemudian, Pram tiba di sekolah yang besar nan megah
Pramudya Sentra
Apa ini sekolahnya?
Pramudya Sentra
SMA Valdem
Pramudya Sentra
Sama seperti yang lord katakan
Pramudya Sentra
Baiklah, aku datang.
Pramudya Sentra
*membelokkan mobilnya memasuki gerbang*
Siswa: Wah siapa itu? mobilnya keren
Siswi: Apa dia murid baru?
Siswi: Kuharap dia pria agar bisa menjadi pacarku
Siswi: Otakmu penuh dengan kata pacar
Pramudya Sentra
Aku jadi pusat perhatian, aku bahkan belum keluar dari mobil
Dengan keberaniannya, dia membuka mobil.
Mengeluarkan satu kakinya
Siswi: Wah, dia benar benar tampan
Siswi: Aku jatuh cinta pandangan pertama
Siswi: Kau selalu berkata begitu
Pramudya Sentra
Emm.. aroma darah manusia, tetapi kenapa aku tidak tergoda? inikah maksud penangkal dari lord? *batinnya*
Pram berjalan, menuju kerumunan siswi siswi. Mereka semua histeris karena akan disamperi
Pramudya Sentra
Bisa bantu aku menuju ruang kepala sekolah?
Demia Yurezy
Bisa bersamaku
Pramudya Sentra
Terimakasih
Demia Yurezy
Mari *berjalan menuju ruangan kepala sekolah*
Pramudya Sentra
*mengikuti*
Demia Yurezy
Kau pindahan dari mana?
Pramudya Sentra
Bukan urusan mu
Demia Yurezy
Kau ketus ternyata
Demia Yurezy
Kenalkan aku Demia
Demia Yurezy
Kita sudah sampai
Demia Yurezy
Selamat datang di SMA Valdem
Demia Yurezy
Karena sudah disini, aku pergi dulu
Pramudya Sentra
Baiklah, terimakasih.
Demia tersenyum lalu pergi
Pram masuk ke ruangan itu
Pramudya Sentra
Permisi p—
Ayah (Pratama Sentra)
Iya? mengapa?
Pramudya Sentra
Kapan kau tiba disini?
Pramudya Sentra
Aku lebih cepat pergi darimu
Ayah (Pratama Sentra)
Jalan dari smartphonemu itu berbelit
Ayah (Pratama Sentra)
Dan ayah menggunakan jalan pintas
Pramudya Sentra
Wah, yang benar saja
Pramudya Sentra
*memperhatikan sekeliling*
Pramudya Sentra
Ini ruanganmu?
Pramudya Sentra
Bukannya ayah bekerja di perusahaan?
Ayah (Pratama Sentra)
Ayah punya dua kerjaan sekaligus Pram
Pramudya Sentra
Benarkah? Terserah padamu
Ayah (Pratama Sentra)
Akan kuberi padamu nanti jika kamu mengerti ini
Pramudya Sentra
Jadi, aku akan memulainya dikelas mana?
Ayah (Pratama Sentra)
Guru yang akan mengantar mu
Ayah (Pratama Sentra)
Jangan terlalu kaku ya Pram
Ayah (Pratama Sentra)
Ayah takut kamu berbuat kesalahan
Pramudya Sentra
Jangan sepelekan aku ayah
Pramudya Sentra
Seperti yang dikatakan mama, aku ini jenius
Ayah (Pratama Sentra)
Terserah padamu
Ayah (Pratama Sentra)
*mengambil ponselnya*
Ayah (Pratama Sentra)
*menelpon guru*
Ayah (Pratama Sentra)
Siswa baru ini akan ada dikelas anda Bu Tirta. Bimbing dia, dia adalah putra tuan sentra
Bu Tirta
Baik, saya akan membimbingnya.
Bu Tirta
Mari *mengajak Pram*
Pramudya Sentra
Aku pergi ayah
Ayah (Pratama Sentra)
Hati hati, belajar yang benar!
Pram mengiyakan perkataan ayahnya lalu mengikuti Bu Tirta
≠ Panggilan dadakan
Bu Tirta
Pengikat kepala kamu bisa dilepas?
Pramudya Sentra
Ada larangan untuk itu?
Pramudya Sentra
Ayah saya saja tidak melarang bu
Pramudya Sentra
Maaf, bukannya saya semena mena. tetapi ini tidak bisa saya lepaskan
Bu Tirta
Kalau begitu, terserah padamu
Bu Tirta
Ini kelasmu, XI IPS 1. Ayo masuk
Pramudya Sentra
*mengikuti Bu Tirta*
Bu Tirta
*menggebrak meja karena kelasnya ribut*
Seketika semua diam dan melihat orang yang disamping Bu Tirta
Atalla Namira
Ah tidak bu, hanya saya habis membaca sesuatu jadi terbawa
Rayhan Mahesa
Ahh iya saya juga bu
Pramudya Sentra
Dasar kalian *batinnya*
Bu Tirta
Perkenalkan diri kamu
Pramudya Sentra
Saya Pramudya Sentra
Natalia Augshin
Wahh.. putra pemilik sekolah?
Pramudya Sentra
Meskipun saya putra tuan Sentra, saya tidak akan semena mena disini. Jadi, jangan berfikiran buruk tentang saya.
Pramudya Sentra
*tersenyum manis*
Serina Alen
Oh tolong, aku bisa pingsan karena ketampanannya
Leri Nanta
Berhenti menjadi alay Rina!
Serina Alen
Dasar pria galak
Bu Tirta
Heh! Sudah! Bertengkar terus, saya jodohkan kalian
Rimba Abiyan
Saya setuju bu
Serina Alen
Dih apaan bu? Kagak mau saya Bu!!
Bu Tirta
Ya sudah jika tidak mau, diam dan tenang
Bu Tirta
Pram, silahkan duduk disamping Rayhan
Rayhan Mahesa
Aku Rayhan *mengangkat tangan*
Pram berjalan menuju Rayhan
Bu Tirta
Baik, kita mulai pelajaran.
*memulai pelajaran*
Rayhan Mahesa
Lama tidak berjumpa prince *berbisik*
Pramudya Sentra
Nama seperti apa itu Rayhan? *berbisik*
Rayhan Mahesa
Jangan meledek Prince
Rayhan Mahesa
Ayah ku memberikannya, baguskan
Pramudya Sentra
Terserah padamu
Pramudya Sentra
Jangan panggil aku Prince jika disini.
Rayhan Mahesa
Akhirnya kau mau ke sekolah
Rayhan Mahesa
Atalla bilang padaku, kau susah sekali diajak sekolah
Pramudya Sentra
Bangun pagi dan beraktivitas hingga sore.
Pramudya Sentra
Itu melelahkan Ray
Rayhan Mahesa
Aku tau, tapi kau akan terbiasa nantinya
Ponsel Rayhan berbunyi, ada pesan masuk
Atalla : Jangan berbicara tentang ku!
Rayhan Mahesa
Lihat Pram, betapa geernya dia *menunjukkan ponselnya*
Pramudya Sentra
Dimana dia?
Rayhan Mahesa
Dibelakangmu *berbisik lebih pelan*
Pramudya Sentra
*menoleh kebelakang*
Rayhan Mahesa
*menoleh kebelakang*
Atalla Namira
Jangan berisik, Bu Tirta akan ceramah panjang dan lebar *berbisik*
Pramudya Sentra
Apa itu ceramah?
Rayhan Mahesa
Aduh, susah menjelaskannya, berikan kata kata yang mudah Atalla
Atalla Namira
Anggap saja marah, sudahlah, hadap ke depan!
Pramudya Sentra
*menghadap kedepan*
Rayhan Mahesa
*menghadap kedepan*
Pramudya Sentra
Sekolah tidak seburuk yang kubayangkan jika ada Ray dan Atalla *berbicara dalam hati*
Atalla Namira
Jangan lupa, aku dan Ray bisa mendengarmu sekalipun kau berbicara dalam hati *membalas ucapan Pram dalam hati*
Rayhan Mahesa
Sepertinya dia memang lupa *membalas ucapan dalam hati juga*
Pramudya Sentra
Terserah kalian *dalam hati*
Bu Tirta
Pram, bisa kamu menjawab ini?
Pramudya Sentra
Astaga, bagaimana bisa saya yang di tunjuk. Manusia disini banyak bu, saya bahkan belum mengerti.
Rayhan Mahesa
Tidak perlu berbohong Pram. Kau mengerti itu
Pramudya Sentra
Dasar! Kau temanku atau bukan?! *kesal* *berbisik*
Pramudya Sentra
Saya tau, ibu menyuruh saya kedepan agar ibu bisa melihat ketampanan saya dari dekat. *berdiri dan menuju papan tulis*
Atalla Namira
Kepedean nya tidak memudar sedikit pun *mencibir*
Pram bisa menjawab soal itu dengan benar. Ntah mengapa dia tau, sedangkan dari tadi dia berbincang dengan Ray dan Atalla.
Bu Tirta
Kamu tau semua jawaban ini, dan menjawabnya dengan benar
Pramudya Sentra
Terimakasih bu
Natalia Augshin
*mengangkat tangannya*
Natalia Augshin
Hmmm.. tidak bisakah jika pengikat dikepala Pram dilepas?
Pramudya Sentra
Apa ini mengganggumu?
Pramudya Sentra
Jika iya, mengapa?
Pramudya Sentra
Dan jika tidak, maafkan aku. Aku tidak bisa melepasnya!
Bu Tirta
Mm..
sudahlah, kembali ketempatmu Pram
Tanpa berkata lagi, Pram menuju ketempat duduknya kembali.
Rayhan Mahesa
Ucapan pedas yang luar biasa Prince Pram *berbisik*
Pramudya Sentra
Terserah padamu Ray!
Pramudya Sentra
Mengapa kau tidak memakai apapun untuk penutup kepala? *berbisik*
Rayhan Mahesa
Sudah tertutupi, lagi pula tanda itu tidak sejelas punya mu dan punya Atalla
Pramudya Sentra
Kau benar, punyaku dan Atalla sangat jelas.
Atalla Namira
Itu karena kau Prince, dan aku Princess *berbisik*
Mereka pun kembali memperhatikan Bu Tirta yang mengajar
Rayhan Mahesa
Kau kekantin tidak?
Pramudya Sentra
Aku spesies yang berbeda, aku tidak bisa kesana
Atalla Namira
Tak pernah kah kau sadar Pram?
Atalla Namira
Kita satu spesies
Pramudya Sentra
Aku tau, tapi aku baru ingat setelah kau mengatakannya barusan
Rimba Abiyan
Kalian sedang bicarakan apa?
Atalla Namira
Ahh, tidak. Spesies makanan favorit
Atalla Namira
Rimba kau belum ke kantin?
Rimba Abiyan
Uang ku tertinggal di saku jaket ku
Rimba Abiyan
*pergi mengambil uangnya*
Rimba Abiyan
Kalian jangan terlalu lama, takutnya seluruh makanan sudah habis.
Atalla Namira
Hati hati rimba
Rayhan Mahesa
Huh, untung saja
Atalla Namira
Oh tidak, ahh..
Pram lihat itu
Atalla Namira
*menunjuk tanda kelelawar yang bersinar*
Rayhan Mahesa
Lord memanggilmu
Pramudya Sentra
Dimana aku akan berubah jika begini? kenapa lord memanggil ku secara tiba tiba
Atalla Namira
Tanyakan pada lord, jangan pada kami
Atalla Namira
Ray, awasi pintu. Biar Pram bisa berubah secara cepat disini
Rayhan Mahesa
Baiklah *berjalan ke arah pintu*
Gak lama kemudian, Pram berubah menjadi kelelawar.
Atalla Namira
Kau ke kantin atau tidak?
Rayhan Mahesa
Aku malas gerak, tapi aku lapar.
Atalla Namira
Ya sudah kita kekantin
Rayhan Mahesa
Kau sahabat setia ku
Atalla Namira
Berhenti memujiku.
Rayhan Mahesa
Kau takut baper ya padaku?! *cengengesan*
Atalla Namira
Jangan kegeeran *menatap sinis*
Mereka berdua pun berjalan menuju kantin
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!