pagi hari, seorang gadis berjalan menyusuri jalan, setibanya di kota itu, gadis berusia delapan belas tahun lebih satu bulan itu, sedang mencari lowongan pekerjaan,rasa lelah yang ia rasakan tidak membuat nya menyerah justru dia semakin bersemangat untuk meraih cita-cita nya.
gadis itu adalah Dheandra Almira, berusia delapan belas tahun lebih, dia selama ini hidup dan besar di sebuah panti asuhan, Dheandra, bahkan tidak tahu siapa orang tua nya dan dari mana asal usul nya, yang ia tau dia tinggal dan dibesarkan oleh seorang wanita yang sangat penting dalam hidup nya yaitu wanita pemilik panti asuhan yang ternyata seorang wanita lajang bernama Sari, yang berasal dari daerah Bogor,
sari sendiri adalah wanita yang menolak untuk menikah, setelah ia kehilangan pria yang sangat di cintai nya, hidup bergelimang harta tidak serta-merta bertindak sesuka hati, Sari, adalah seorang wanita cantik yang baik hati, didikan keluarga nya yang taat kepada sang pencipta telah mengantarkan Sari menjadi wanita yang sangat baik hati dan suka menolong sesama.
semenjak kedua orang tua nya meninggal dunia dan semua harta warisan nya jatuh ke tangan nya,sari merasa kesepian, saat itu dia juga sudah bertekad untuk tidak menikah karena kepergian sang kekasih, membuat nya berjanji untuk tidak mencintai pria maupun di dunia ini untuk selamanya.
sementara hidup terus berjalan di usia nya yang hampir kepala tiga,Sari hanya hidup seorang diri ditemani oleh para pelayan di rumah nya, saat pulang bekerja.
hingga suatu saat, Sari , bertemu wanita tua pemilik panti , yang keadaan nya sungguh sangat memperhatikan, dia meminta tolong pada Sari, untuk menyelamatkan panti yang saat itu akan di gusur karena sengketa tanah, yang di tempat bangunan tersebut.
Sari, langsung tergerak hati nya, dia pun membeli tanah dan bangunan tersebut, setelah sedemikian permasalahan pelik berhasil dia selesaikan, saat itu dia menjadi pemilik panti tersebut, yang di huni oleh ratusan yatim-piatu di dalam nya.
Sari, yang dasar nya adalah seorang penyayang, dia pun membiayai semua kebutuhan panti tersebut, termasuk kebutuhan anak angkat nya.
dari hasil kerja keras nya.
Sari, yang merasa kesepian setiap kali pulang ke rumah, dia pun memutuskan untuk kembali ke panti, saat hendak memasuki gerbang, mobilnya tiba-tiba mengerem mendadak,sang sopir menghentikan mobilnya saat itu juga, Sari yang bingung langsung bertanya.
"Ada apa mang Ujang"ucap Sari.
"Di depan anda keranjang nona"ucap sang sopir.
"Hati-hati mang siapa tahu itu adalah jebakan"ucap Sari, yang mengira itu adalah jebakan dari orang yang ingin berbuat jahat.
"Nona, sebaiknya tunggu di mobil,biar saya yang mengecek nya"ucap mang Ujang lagi.
"Baiklah mang hati-hati"ucap Sari.
mang Ujang pun turun, dia langsung berjalan menghampiri sebuah keranjang, yang mencurigakan itu karena bergerak-gerak seperti ada sesuatu di dalam nya.
Sari, yang sedari tadi tetap fokus melihat ke arah mang Ujang, dia langsung keluar dari dalam mobil, saat melihat mang Ujang mengisyaratkan agar sari turun dari mobil.
Sari pun turun menghampiri mang Ujang yang tengah berjongkok sambil terus berucap "ko tega ,....ko tega..."ucap nya.
"Ada a.."Sari, menghentikan ucapannya saat melihat bayi perempuan yang kini ada di hadapannya, dia tersenyum manis kearah nya sambil sesekali bergerak lincah seakan minta di gendong.
tanpa pikir panjang Sari langsung menggendong nya, dan membawa nya ke mobil, karena ini sudah sangat larut, Sari, tidak perduli jika dia menyalahi prosedur yang berlaku, baginya yang terpenting adalah anak itu harus baik-baik saja setelah di perkirakan berjam-jam lamanya berada di sana.
setelah itu mang Ujang menyusul membawa keranjang tersebut kedalam mobil sebagai bukti penemuan.
Sari, sempat menitikkan air mata, saat bayi perempuan itu memang erat baju yang Sari kenakan seakan minta tolong.
"Kamu aman sayang, mulai sekarang akulah ibumu tidak ada siapapun yang akan menggantikan nya"ucap Sari, seakan mengerti bayi itupun memejamkan mata di pelukan Sari.
dan kini, sudah sembilan belas tahun berlalu bayi itu sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang sedikit tomboi, dia adalah Dheandra Almira.
Sari, memberikan nama belakang nya kepada Dheandra, karena dari sekian banyak anak asuh nya, yang masih tinggal maupun yang sudah keluar, Dheandra, adalah anak kesayangan nya, bukan maksud sari untuk membeda bedakannya tapi dari sekian banyak anak titipan Tuhan di rumah nya hanya Dheandra, yang paling menyentuh hati nya.
setiap kali Sari, pergi maka Dheandra, akan selalu dibawa sekalipun itu untuk urusan pekerjaan.
kini gadis yang baru tamat SMA itu ingin kuliah dengan hasil kerja keras nya sendiri tanpa menyusahkan bunda nya yang sudah paruh baya itu, karena bunda nya juga memiliki tanggungan yang masih banyak karena penghuni panti selalu datang silih berganti,belum lagi baru-baru ini perusahaan bunda nya itu mengalami penurunan mungkin di karenakan usia Sari, yang sudah tidak muda lagi, kinerja nya jadi berkurang terpaksa sari mengambil jalan lain untuk mempertahankan kehidupan panti yaitu dengan menerima sumbangan dari luar.
karena selama ini,Sari mampu menghidupi mereka dengan hasil kerja keras nya mengelola perusahaan milik nya, warisan dari kedua orang tua nya, tapi seiring berjalannya waktu, dia sudah tidak sanggup lagi mengurus perusahaan seorang diri, dan akhirnya dia menyerahkan perusahaan milik nya itu pada sepupunya yang masih muda, untuk di kelola Sari, hanya mengawasi nya saja.
setelah Dheandra,tamat SMA, gadis yang memiliki kecintaan terhadap dunia otomotif itu dia bercita-cita, ingin memiliki perusahaan sendiri di bidang otomotif.
tidak jarang Dheandra, banyak mengoleksi majalah tentang otomotif terbesar, bahkan di dalam kamar nya selain koleksi nya gitar,ada band mobil, yang menjadi penyemangat nya dan masih banyak lagi yang termasuk barang sejenis lainnya, Dheandra memang wanita yang sungguh unik, itulah kenapa,Sari memiliki kasih sayang tersendiri untuk putri nya itu.
"Sayang bunda tidak mau kamu hidup sendirian di luar sana, kenapa?... harus pilih jalur itu, jika kamu kenapa-napa, gimana bunda tidak ada bersama mu sayang"ucap Sari, yang terus mencoba meminta Dheandra, agar tidak meninggalkan panti.
"Bunda, percaya lah Dheandra, bisa jaga diri, dan Bunda, tidak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja, dengan do'a Bunda"ucap Dheandra, yang kini bergelayut manja di lengan Sari, sambil membenamkan wajahnya di ceruk leher Bunda nya, dia adalah gadis tangguh dan tomboi jika di luar tapi dia akan berubah seratus delapan puluh derajat jika berada di sisi wanita yang sangat berarti dalam hidup nya itu.
"Baiklah, sayang tapi berjanji lah untuk sering-sering menghubungi Bunda mu ini, Bunda, tidak ingin putri Bunda, yang satu ini kenapa-napa"ucap Sari,sambil memberikan kecupan di seluruh wajah Dheandra.
🌹💖💖💖🌹
Disinilah,kini Dheandra berada di sebuah kosan anak remaja, dia yang sudah mendaftarkan diri di sebuah universitas di Depok, saat ini tengah melamar pekerjaan, Dheandra ingin biyaya kuliah nya, didapat dari hasil kerja keras nya sendiri.
setelah seharian, berkeliling mencari pekerjaan yang sesuai keinginan nya, akhirnya dia mendapatkan kan juga, tepat di pinggir jalan raya, yang tak jauh dari kosan nya, Dheandra, mendapatkan pekerjaan sebagai montir di bengkel yang sudah berdiri dua tahun terakhir.
Dheandra, lolos, setelah beberapa kali pengujian yang dilakukan oleh pemilik bengkel itu sendiri.
dia,senang sekali, meski pekerjaan itu tidak lazim untuk di geluti oleh seorang perempuan, karena membutuhkan banyak tenaga dan menguras otak.
tapi pada dasarnya Dheandra yang menyukai dunia otomotif, merasa tertantang dengan itu.
dia tidak malu jika harus kotor-kotoran dan berbau oli mesin di setiap hari nya, justru ia bersyukur karena dia bisa mencari uang halal dan tidak membebani orang tua nya, saat ini.
tiga bulan sudah Dheandra, berkerja sambil berkuliah, dia tidak pernah mengeluh meski, kadang rasa lelah melanda, karena semenjak dia bekerja di sana,berkat kesungguhan dan kegigihan nya, dia berhasil membuat bengkel itu banyak pelanggan,tak hanya itu bengkel tersebut bahkan sudah bisa membuka cabang, yang tak jauh dari sana.
adalah pak Toni, yang sering di sebut bos ton oleh Dheandra, pria yang kini tengah berbahagia mendapatkan karyawan seperti Dheandra, pria yang baru empat tahun berumah tangga itu, merasa terbantu dengan perekonomian yang meningkat.
pria yang masih berusia 27 tahun itu terlihat sangat tampan dan gagah, dia sudah memiliki satu orang putri berusia dua tahun,tak jarang jika weekend tiba Toni, selalu membawa anak istrinya ke bengkel, maklum saja, karena kesibukan Toni, mengurus perusahaan milik Daddy nya, dia bahkan hampir melupakan keberadaan anak dan istri nya itu.
sementara bengkel yang dia dirikan semata-mata untuk hobinya yang sama seperti Dheandra, tapi itu juga adalah modal utama untuk biyaya rumah tangga nya.
menikah tanpa restu membuat nya, harus ikhlas menafkahi istri dan anak nya dari penghasilan nya di bengkel.
dan ada lagi sekelumit kehidupan nya yang pelik adalah dia resmi menikah dengan wanita pilihan orang tua nya, saat ini tanpa sepengetahuan istri pertama nya, yang sangat ia cintai, sedang wanita yang kini menjadi istri baru nya Toni, tidak punya perasaan sedikit pun, bahkan dia belum pernah meniduri nya sama sekali.
Dheandra, punya satu lagi persinggahan dikala ia tengah merasakan lapar, dia akan mendatangi warteg, Bu Asri, wanita paruh baya itu, sangat menyayangi Dheandra, karena Dheandra, seringkali membantu nya, saat dia sedang membutuhkan bantuan, warteg yang terletak di seberang jalan berharap dengan, pusat militer membuat warung itu selalu ramai dikunjungi oleh para pria gagah putra bangsa.
tak, jarang Dheandra, mendapatkan godaan dari para Abang tampan itu, tapi si gadis cantik itu tidak pernah tergoda sedikit pun, meski ia sering tersenyum ramah jika ada yang berusaha untuk mendekatkan pada nya.
seperti saat ini, adalah malam Minggu, biasanya warteg, akan sedikit sepi tapi entah ada angin apa? tiba-tiba warteg di serbu oleh para mahasiswa jurusan teknik, padahal asrama kampus lebih jauh dari tempat itu, mereka begitu antusias untuk datang dan menikmati makan yang katanya sangat lezat tersebut.
sementara di situ juga ada beberapa meja yang di huni oleh Abang tampan.
tiba-tiba saja datang seorang perempuan cantik berusia seumuran bahkan mungkin di bawah nya, menggunakan motor ninja, dan menggunakan seragam bengkel, padahal ini sudah jam sembilan malam.
"Maaf Bu, saya tidak bisa membantu, pekerjaan saya masih numpuk,belum lagi ada tambahan terpaksa deh say lembur, ucap gadis yang menggunakan kacamata hitam dan topi putih, sedikit lecek terkena oli dari tangan gadis itu.
"tidak apa na kamu tinggal telpon saja kenapa?.. mesti repot datang kemari, ucap wanita tersebut.
"Aku lapar Bu"ucap nya, yang langsung masuk ke dalam.
"Dheandra ya"ucap seorang pria yang ternyata teman satu jurusan nya.
"Eh... firman, tumben sultan makan di mari"ucap Dheandra.
"Ah.. kamu bisa aja , aku lagi ikut mereka jalan "ucap nya menunjuk ke arah sahabat nya yang lain.
"Hay... Almira"ucap semua serentak mereka yang datang masih satu jurusan dengan Dheandra.
"Malam Minggu masih kerja"ucap salah seorang di antara mereka.
"heummm... begini lah aku"ucap Dheandra, sambil memasang wajah sendu tapi sesaat kemudian dia tertawa.
"Sini gabung"ucap firman, menunjuk sebelah pria yang sangat di kagumi oleh nya yang hingga saat ini masih terlihat cool dan tak sedikit pun berbicara.
"Tidak takut sultan, tercemar dengan bau badan ku"ucap Dheandra,santai.
"Kamu itu bicara apa?... sih ngawur deh"ucap firman yang langsung menariknya duduk di samping nya berharap dengan pria dingin tersebut.
"Firman, aku bau loh... jangan dekat-dekat"ucap Dheandra, yang kini berusaha menjauh.
"berisik amat sih,ini rumah makan bukan tempat ngerumpi"gumam pria dingin itu,pelan tapi penuh penekanan.
Amanda langsung terdiam, sampai pesanan nya datang.
"Loh...ko di bungkus kenapa?... tidak makan disini padahal aku masih ingin mengobrol dengan mu"ujar firman.
"Lain kali saja ya, aku di tunggu, kawan-kawan ku di bengkel"ujar Dheandra.
"kapan-kapan boleh ya aku mampir ke bengkel mu"ucap firman.
"boleh saja,maaf ya tidak bisa lama-lama"ucap Dheandra, yang langsung membawa motor nya melaju kencang.
tanpa Dheandra sadari sedari kedatangan nya, seseorang sudah memperhatikan nya.
"Gadis, yang unik"gumam nya.
setelah malam itu, Dheandra, pun ke esokan hari nya masuk kuliah, saat ini ada dua mata kuliah yang harus dia ikuti, Dheandra yang kuliah dengan beasiswa, dia termasuk pelajar yang sangat cerdas di kampus nya tak jarang banyak wanita yang satu jurusan merasa iri terhadap nya, bagaimana tidak.
secara pisik Dheandra, memiliki tubuh yang sempurna berkulit putih dan memiliki paras cantik dengan mata biru langit, dia bukan keturunan bule bahkan tinggal di panti asuhan, menurut mereka semua.
Dheandra, juga memiliki bakat menyanyi dan bisa bermain gitar, dia sering menghibur teman satu jurusan nya dengan permainan gitar dan suara merdu nya itu.
setelah pulang dari bengkel tepat pukul dua dini hari, Dheandra, langsung bergegas menuju kamar mandi, dia ingin segera membersihkan diri agar, secepatnya bisa istirahat karena besok adalah jadwal nya masuk kuliah.
setelah selesai mandi tanpa menggunakan pakaian terlebih dahulu hanya menggunakan baju dalam dan selimut tebal milik nya, dia terlelap hingga pagi menjelang, beruntung jadwal kuliah nya jam sepuluh pagi.
sebelum berangkat ke kampus setelah bersiap dia lebih dulu mendatangi Toni, yang juga baru nongol di bengkel sebelum pergi ke kantor,ada yang tak biasa saat ini saat Toni, turun dari mobil seorang wanita cantik, yang mungkin mengalah kan kecantikan istri Toni, langsung turun mengikuti pria itu masuk ke dalam ruangan pribadi nya di ikuti oleh Dheandra.
"Baby... siapa dia"ucap wanita itu.
"Owh dia..."tunjuk Toni kearah Dheandra.
"Yang pasti bukan kekasih bos Toni"potong Dheandra dengan cueknya.
"Dia... asisten ku"ucap Toni.
"owh pantas dari tadi ngikutin terus"ucap wanita itu lagi.
"Bos, aku akan kuliah dulu, nanti sore baru masuk kerja, boleh gak pinjam motor bos"ujar Dheandra.
"boleh saja, pilih yang kamu mau"jawab nya.
"Baby... jangan kaya gitu donk nanti dia ke enakan "ucap wanita itu.
"Maaf bos, sebaiknya aku tidak jadi pinjam saja ,malu aku"ucap Dheandra.
"Dhea... kenapa?... jadi ngambek gitu"ucap Toni.
"Dia siapa sih bos, Nyona bos saja gak se galak dia"ucap Dheandra, yang kini menatap ke arah wanita yang kini bergelayut manja di lengan Toni.
"yang kedua"ucap Toni, dan seketika Dheandra, membulatkan matanya tak percaya.
"Ya ampun aku terlambat Nyona bos,sorry...!!!!"seru Dheandra, yang langsung cabut dari ruangan Toni, seketika itu Toni langsung bangkit berdiri dan lari mengikuti Dheandra, yang mengira bahwa istrinya hadir di sana.
"Dhea...!!"teriak Toni geram...
sementara itu Dhea, yang di teriakin hanya mesem sambil bersiap tancap gas,lalu kembali berteriak.
"makanya jadi cowok itu harus jujur!!"ucap Dheandra.
"Awas kau ya"ujar nya pelan, tapi setelah itu dia langsung terburu-buru, membawa kunci mobil, dan langsung membukakan pintu untuk wanita yang sedari tadi di tuntun dengan kasar oleh nya.
setibanya di parkiran kampus, Dheandra, langsung memarkirkan motor nya,lalu dia pergi berlari sekencang mungkin, untuk sampai ke dalam kelas nya, karena Dheandra hampir terlambat dan jika dia berjalan tidak ada waktu lagi,di tengah perjalanan dia bertabrakan dengan seseorang, tapi dia tidak ingin perduli, jika di novel-novel mereka akan jatuh cinta pada pandangan pertama, berbeda di dunia nyata.
"hey......pake mata dong kalau jalan sakit nih awas saja kalau sudah pulang, aku buat perhitungan . ucapnya sambil kembali berlari.
sesampainya di depan pintu masuk dia langsung masuk kedalam dan bertepatan dengan dosen yang kini menatap tajam kearah nya.
Dheandra tak menyadari itu hingga selesai kuliah Dheandra tak pernah tau siapa yang bertabrakan dengan nya saat itu, padahal pria itu kembali di jam bubar kuliah, dia bahkan menunggu di parkiran.
adalah Irwan Chandra pria berusia 27 tahun dia seorang anggota TNI, yang tadi bertabrakan dengan nya.
"Sob... kamu sedang nunggu siapa sih"ucap Andra Wijaya.
"Aku nunggu cewek kurang ajaran, aku ingin beri pelajaran pada nya"ucap Irwan Chandra.
"Owh ya ampun kukira nunggu doi yang lagi ngajar"ucap Andra .
tiba-tiba Dheandra, lewat kehadapan mereka tanpa memperdulikan keberadaan orang-orang yang kini melihat ke arah nya.
"Hey cewek Bandung"ucap Irwan yang langsung menghampiri Dheandra, yang kini sudah berada di atas motor ninja nya itu, sedang memasang kan helem di kepala nya.
"Ya ada apa "ucap Dheandra, yang biasa saja datar tanpa ekspresi.
"Kau yang tadi ingin membuat perhitungan dengan orang yang kau tabrak bukan"ujar Irwan, yang langsung menarik tangan Dheandra, tapi Andra , langsung pasang badan menyela di antara mereka.
"Eh... tenang sob jangan gunakan otot bicarakan baik-baik Ok"ucap Andra.
"hey...om jangan nyolott gitu biasa aja kali"ucap Dheandra tak kenal takut.
"Sudah hentikan, kamu juga kan cewek jadi harus bersikap lembut sewajarnya wanita" ucap Andra.
"Hey, dia yang mulai duluan, jadi dia yang harus nya ngalah, jika kamu penasaran dengan saya,ayo butuh tempat di lapangan mana, kalau kamu bisa ngalahin aku"ujar Dheandra yang terbakar amarah Irwan belum tau jika Amanda bukan wanita yang bisa di anggap remeh dia tidak hanya jago memperbaiki mobil, tapi juga jago bela diri.
"sudah-sudah jangan di terus kan "ujar Andra yang langsung membawa Irwan ke mobil nya, Andra , memandangi wajah cantik yang kini tengah menatap tajam kearah Irwan.
Dheandra, menujukan ibu jari nya yang kemudian ia balik ke bawah dan itu adalah sebuah hinaan untuk Irwan, yang kini berontak dari rangkulan Andra.
sementara Dheandra, langsung tancap gas dengan motor nya yang begitu kencang melaju tanpa takut jatuh atau menyerempet orang yang sama-sama berada di jalan bersama nya.
Dheandra, pulang terlebih dahulu ke rumah kost nya , dia rehat sejenak setelah itu langsung pergi menuju bengkel sambil menggendong tas kecil milik nya.
sesampainya di bengkel dia langsung bersiap dengan mengganti pakaian kerja nya tak lupa menggunakan kacamata hitam nya.
"Fi kamu tidak melihat bos sore ini, aku tadi memergoki dia datang dengan istri mudanya"ucap Dheandra, tanpa tahu kalau Refi , adalah adik dari istri pertama nya.
"Kurang ajar"ucap Refi,sambil melempar kunci Inggris, yang ada di tangan nya.
"Eh ko Lo jadi sewot sih"ucap Dheandra yang kebingungan.
"jelas gue marah istri Toni, adalah kakak kandung gue, apa Lo bisa terima jika kakak Lo di gitu in ?"ujar Refi, berapi-api.
"Ya ampun Refi,gue tidak tau itu aduh ni mulut keceplosan,maaf ya fi gue gak bermaksud untuk mengadu domba antara kalian"ucap Dheandra.
"Tidak apa Dhea gue justru berterimakasih kepada Lo"ucap Refi.
"Duh gue jadi ngerasa gak enak hati"ucap Dheandra.
"Tidak usah merasa begitu Dhea, justru gue berterimakasih pada Lo, dengan begitu gue jadi tau kenapa?... sudah dua bulan ini kakak gue terlihat murung dan kadang menangis, sendiri"ucap Refi.
kakak, Refi, yang selama ini masih tinggal dengan keluarga nya, meski sudah menikah lima tahun lamanya hingga memiliki seorang anak yang sangat lucu,Toni belum juga meminta nya untuk pindah rumah meski rumah itu sudah ada, karena Toni, sudah membangun nya sejak dulu tapi entah apa alasannya mereka belum juga pindah rumah.
🌹💖💖💖🌹
Keesokan paginya saat ini Dheandra, kuliah sore dan untuk pagi nya dia bekerja, saat ia hendak masuk ke dalam ruangan bos nya, dia tidak sengaja mendengar pasangan suami istri itu berantem.
bahkan terdengar tangis pilu dari dalam sana.
"Kak, sebaiknya kakak, cerai kan aku saja,agar kamu terbebas dari beban hidup ini, kakak, tidak perlu lagi bersusah payah untuk melindungi kami, biarkan aku dan putri kita pergi jauh,agar kamu bisa tenang hidup bersama nya, tanpa ada lagi kecemasan, aku ikhlas, jika ini adalah yang terbaik untuk mu"ucap sindy lirih.
"Tidak,Sindy sampai kapan pun aku tak akan pernah melepaskan wanita yang sangat kucintai apa lagi kita sudah memiliki anak, apa kamu tidak kasihan melihat nya"ucap Toni.
"Aku lebih kasihan lagi jika dia memiliki kamu tapi dia harus bertemu dengan mu dengan cara diam-diam, lepaskan mas itu jauh lebih baik, aku akan memberikan nya pengertian bahwa ibu dan ayah nya, sudah tidak cocok lagi, dengan begitu dia pasti akan mengerti"ucap Sindy.
"Kamu itu bicara apa ??.... heuhhhhh, aku tidak akan pernah melepaskan mu, sampai aku mati pun aku tak rela jika harus kehilangan kalian, sudah lah Sindy sayang kamu boleh minta ampun asal jangan minta itu karena aku tidak akan pernah mengabulkan nya"ujar Toni.
"Mas kenapa?... kamu begitu keras kepala, hubungan kita sudah tidak sehat lagi, dan untuk apa lagi dipertahankan,di antara kita, sudah ada dia, aku juga yakin lambat laun kamu akan lebih menyayangi nya, bukti nya kamu sudah bisa membawa serta dia ke sini terdapat usaha yang dulu kamu bangun dengan niat agar bisa memberiku nafkah"ucap Sindy, yang kini menatap lekat wajah tampan yang kini sudah bukan milik nya seorang.
"Sindy, apa , gadis itu yang telah memberi tahu mu?"ucap Toni.
"Aku melihat nya dengan mata kepala ku sendiri, saat kalian bertiga sedang berada di sini, istri tercinta mu bergelayut manja, saat aku hendak memberikan berkas yang kamu tinggalkan"ucap Sindy yang kini mengalihkan pandangan nya.
"Sayang, please percaya pada ku, aku buru-buru ke sini untuk mengambil kunci ruangan ku yang waktu kemarin tertinggal di sini, terpaksa aku membawa nya kemari"ucap Toni .
"Aku pulang mas"kuharap besok surat cerai itu sudah kamu kirim kan"ujar Sindy berbicara se tegar mungkin.
"Tidak Sindy, aku tidak akan membiarkan mu pergi meninggalkan ku, sayang aku terlalu mencintaimu, dan aku tidak akan pernah sanggup kehilangan mu, aku mohon bertahan lah sebentar saja"ujar Toni.
"Mas, aku sudah lebih dari sabar menunggu waktu itu yang tak kunjung datang, mungkin tidak akan pernah datang"ucap Sindy, yang kini beranjak dari tempat nya berdiri dan hendak pergi.
"Sayang, aku mohon jangan pernah lakukan itu, jangan pergi, atau kau hanya akan melihat pemakaman ku"ucap Toni.
"Mas, cukup apa kau ingin aku mati secara perlahan, karena harus terus bersabar menunggu mu berada di samping ku tanpa harus merasa takut, aku ini manusia mas bukan batu yang tidak akan pernah merasakan sakit, aku sakit mas aku sakit melihat mu bersama dengan nya, dan aku tidak bisa membayangkan bahwa kamu mulai terbiasa bersentuhan dengan nya"ucap Sindy, yang langsung berlari pergi ke luar dari ruangan pribadi Toni.
Toni, sudah berusaha mengejar tapi Sindy, langsung naik taksi pergi begitu saja dengan luka yang ia bawa rasa sakit yang selama ini coba dia pendam sendiri, membuat nya mengidap penyakit jantung.
tanpa, Toni, ketahui selama ini Sindy, berobat jalan sendiri benar-benar tidak ada yang bisa mendampingi.
Sindy, memang bukan wanita sempurna seperti Wendy, yang memiliki nama hampir mirip dengan nya, wanita itu lebih segala nya dari Sindy, itulah kenapa?...Sindy ingin melepaskan diri dari suaminya itu, karena itu adalah jalan satu-satunya untuk membuat Toni bahagia , saat menjelang kepergian nya nanti.
penyakit itu bisa membunuhnya sewaktu-waktu, maka dari itu dia juga sudah mewanti-wanti pada Refi, menitipkan putri semata wayangnya itu.
Refi, yang melihat kakaknya pergi, dia langsung pergi ke suatu tempat saat itu juga dan ternyata benar Sindy, sudah berada di makam kedua orang tua nya dia berjongkok di sana dan memeluk pusara ayah ibunya.
Refi datang menghampiri sepupunya yang sudah seperti saudara kandung membawa nya ke dalam rangkulan.
"Sudah kak,ayo pulang jangan buat Bunda, merasa sedih lagi"ujar nya.
sementara itu Dheandra, yang kini tengah menerima banyak pelanggan ia pun ikut melamun sementara toni kini tengah mengamuk di ruangan nya, dia teramat mencintai wanita itu, tapi tidak pernah bisa memberikan dia kebahagiaan, hanya penghinaan yang diberikan oleh kedua orang tua nya terhadap istrinya itu.
"Kak, kamu harus kuat demi Tiara , dia sangat membutuhkan mu, jika kakak, sakit Tiara, dengan siapa dia hanya dekat padamu dan aku, tidak punya siapa-siapa lagi ayah dan bunda sudah terlalu tua untuk menjaga nya"ucap Refi yang kini membawa Sindy, pergi dari pemakaman itu.
sementara itu Toni, saat ini tengah mencari keberadaan Sindy, tapi nihil Sindy, tidak pernah di temukan.
Toni, sekarang sudah bertekad apapun yang terjadi nanti, dia akan membawa Sindy, tinggal bersama dengan nya untuk selamanya.
tapi sayang Sindy,kini tengah berbaring di atas ranjang rumah sakit menempati ruang ICU, karena terlalu larut dalam kesedihan akhirnya kondisi Sindy yang ditakutkan oleh Refi,kini terjadi juga.
Refi menangis sesenggukan sambil menggenggam tangan Sindy, meminta nya untuk tetap bertahan.
Di bengkel Dheandra saat ini tengah sibuk membetulkan mobil yang sedari kemarin meminta tim derek mengambil mobil tersebut untuk diperbaiki karena mogok di jalan raya tak jauh dari tempat itu.
Dheandra dengan susah payah berkonsentrasi saat ini dia memperbaiki mobil tersebut, hingga pemilik nya datang ke sana.
"Maaf, saya kesini mau bertanya, apa?? mobil saya ini sudah selesai di perbaiki"ucap Andra.
"Owh ini tinggal dikit lagi, Om"ucap Dheandra.
sementara Andra yang kini tersenyum karena tingkah Dheandra yang memanggil nya dengan sebutan om.
"Kenalkan aku Andra"ujar Andra menyodorkan tangan nya, tapi Dheandra tak menggubris nya, dia langsung kembali ke kolong mobil, untuk memperbaiki sisanya.
sementara Andra, terus menunggu hingga Dheandra, keluar lagi dari bawah koki.
"Nona, mau kah kau makan malam dengan ku"ucap Andra .
"Maaf tuan pekerjaanku. masih banyak, jadi sebaiknya anda pulang saja"ucap Dheandra, tegas
Andra bukan nya mendengarkan tapi malah tersenyum manis kearah Dheandra dan menarik tangan nya menuju mobilnya yang lain.
"hey, Om aku masih ada banyak kerjaan"ucap Dheandra, sambil mencoba melepaskan tangan Andra,lalu berjalan pergi meninggalkan Andra yang kini menatap punggung wanita itu.
"Sungguh, keras kepala"gumam Andra.
Dheandra, langsung kembali ke tempat nya semula dan kembali masuk ke bawah kolong mobil.
sementara Andra, masih berdiri sambil bersandar di mobil nya sungguh wanita yang unik, gumamnya dalam hati.
akhirnya Andra, pun pergi setelah penolakan Dheandra, saat itu dia tidak lagi berkunjung ke bengkel bahkan mobil nya di antar oleh Refi kerumahnya.
hari demi hari, Dheandra yang sibuk dengan kuliah dan pekerjaan nya,sore itu dia memutuskan untuk pergi ke Bogor, pulang menemui sang bunda yang sudah sangat ia rindukan.
dia pergi dengan motor, yang di berikan oleh Toni, untuk mempermudah kerja nya Dheandra, pergi menggunakan motor ninja yang selalu ia bawa kemana mana.
setelah sampai di panti asuhan, dia langsung disambut Sari, yang sudah menunggu kedatangan nya sedari tadi, putri kesayangan nya kini sudah berada dalam pelukan nya, wanita paruh baya itu begitu menyayangi putri nya yang satu itu.
"Sayang, bunda kangen banget, kenapa??...baru ingat pulang sih nak, apa ?.. kamu gak kangen bunda"ucap nya sambil memeluk terus menghujani nya dengan ciuman.
"Aku juga kangen Bunda, tapi pekerjaan ku terlalu padat Bunda, belum lagi jadwal kuliah, ya terpaksa deh harus menuunda kepulangan nya"ucap Dheandra, sambil membenamkan wajahnya di pelukan sang bunda.
"putri Bunda, sudah lama tinggal di luar, apa Bunda, sudah dapat calon menantu"ucap nya sambil tersenyum manis pada Dheandra.
"Ahhhhhh... Bunda, apaan sih aku malu tau Bunda, masih kecil juga"ucap Dheandra, manja.
"Tuh tau masih kecil tapi kenapa?... masih ngeyel ingin tinggal di luar sendirian pula"ucap Sari.
"kan harus belajar Bunda"ucap Dheandra.
"Heumm...kirain lagi cari calon suami"ucap Sari lagi.
"gak ah Bunda, aku tidak ingin buru-buru untuk itu aku mau fokus berkarir dulu setelah itu terserah tuhan mau bagaimana"ucap Dheandra.
setelah melepas kangen, Dheandra, pun tidur di kamar nya, mengistirahatkan tubuh yang sudah sangat lelah.
hari-hari yang di lalui Dheandra, selama satu tahun lebih tinggal di luar masih sama bahkan saat ini dia semakin jago memperbaiki mobil yang rusak.
Dheandra, pindah kost ke rumah yang lebih leluasa saat ini, karena Toni sudah menaikkan gaji nya dua kali lipat dari sebelumnya karena berkat keuletan Dheandra dalam bekerja, Toni, bisa meraup keuntungan yang begitu besar.
Toni yang sudah lama memutuskan untuk memilih istri pertama nya, itu dia melepaskan jabatan nya sebagai CEO, dan kembali menyerahkan perusahaan kepada, ayah nya meski itu di tentang oleh kedua orang tua nya.
tapi Toni, tidak pernah menyerah bahkan saat ini usaha nya semakin berkembang pesat istrinya yang sempat terkena serangan jantung kini sudah dinyatakan sembuh dan Sindy, kini sudah memiliki seorang putra, lengkap lah kebahagiaan mereka dengan kehadiran sepasang anak dalam hidup nya, Dheandra yang melihat itu pun merasa iri dengan kebahagiaan Toni, kalau dulu dia sering memaki bos nya secara terang-terangan tanpa takut di pecat saat ini Dheandra, malah sering memuji nya.
"Bos ton... Aku besok libur yah, boleh kan boleh dong"ujar Dheandra, memasang muka imut di hadapan Toni, yang kini sedang merangkul pinggang istri yang sedang duduk di sofa bersama nya.
bahkan Sindy, yang melihat itu tertawa terbahak-bahak, dia yang tau dengan sikap baik Dheandra, yang selalu membela nya secara tidak langsung,kini tengah menertawakan gadis itu.
"Kau ini kalau ada mau nya baru bersikap manis, kemarin-kemarin kemana saja"ucap Toni.
"Sibuk, karena bos laknat selalu menumpuk pekerjaan untuk ku"ucap Dheandra.
"Dasar karyawan laknat, terserah kau saja, yang penting selesai kan dulu mobil yang di pojokan sana pemilik nya, akan mengambil nya besok"ujar Toni.
"Tuh kan kak,Sindi lihat sendiri bukan, kenapa?... suami kaya dia itu di pertahankan buang aja gak guna"ujar nya sambil berlari pergi dari sana.
"Hey kau bajingan tengik,sekali lagi ngomong begitu gue sumpah hi patah hati"ucap Toni, sambil melempar majalah ke arah pintu masuk maksud nya ingin melempar Dheandra, tapi keburu ngilang.
"Sudah-sudah sayang kalian itu kaya kucing sama anjing saja "ucap sindy
"Habis dia itu nyebelin"ucap Toni.
"kamu kaya yang gak tau dia saja, gadis itu memang suka nyeleneh, tapi percayalah dia sangat baik hati"ucap sindy lagi.
"Justru itu aku pertahankan dia di sini, karena dia tipe wanita setia dan sangat baik hati,tak lupa kinerja nya bagus"ucap Toni, lagi.
Dheandra, pun menyelesaikan pekerjaan nya dia lembur, malam ini, setelah menyelesaikan dua mobil, yang cukup menguras tenaga dan emosi, bersama Raffi.
"Fi...gue mau cari makan dulu laper nih Lo mau nitip gak"ujar Dheandra.
"Gue nitip aja deh"ucap Refi.
Dheandra pun pergi dengan menggunakan baju bengkel,oper ol dengan kacamata yang masih bertengger di hidung nya dia langsung pergi menuju warteg.
"Bu...maaf aku gak bisa bantu di sini ramai ya aku sudah gak tahan lapar"ujar Dheandra.
"tidak apa-apa nak tenang saja ibu masih bisa mengatasi nya ko, duduk lah dan tunggu"ucap ibu warteg yang baik hati, terhadap Dheandra.
"Dheandra, berjalan menuju pintu masuk dia terlebih dahulu mencuci tangan di wastafel, dia tidak menghiraukan orang lain yang kini melirik ke arah nya, dengan cueknya Dheandra, duduk dan meminum segelas jus alpukat di gelas nya.
"Bu bisa cepat gak nih aku ditunggu temen masih banyak pekerjaan aku lembur"ucap nya, tanpa sadar seseorang sedari tadi menatap lekat wajah cantik yang sedikit ada noda oli nya, terlihat semakin menarik.
"Ini sayang makan lah pelan-pelan, pekerjaan tidak akan ada habis nya"ucap ibu warteg sambil mengelus punggung Dheandra, setelah meletakkan makanan di meja.
"Bu, jangan mengelus ku, nanti ibu tertular bau"ucap Dheandra,sambil nyengir kuda.
"Sudah ayo selesai kan makan nya"ucap ibu warteg lagi.
Dheandra, sedang asik makan, tiba-tiba, seseorang duduk di samping nya.
"Sendirian"ucap nya.
"Ya, seperti yang di lihat"jawab Dheandra, cuek tanpa menoleh ke arah orang yang mengajak nya bicara.
"Boleh tanya"ucap pria itu lagi.
"Mau tanya apa??..."ucap Dheandra.
"Mau jadi istri ku"
"hek uhuk "Dheandra tersedak makanan nya sendiri, dia meraba-raba samping nya mencari minum,saking sakit nya tangan satu nya lagi memegang leher nya.
tiba-tiba seseorang menyodorkan gelas miliknya kearah Dheandra, saat itu juga.
"Terimakasih"ucap Dheandra, setelah itu dia langsung pergi tanpa menoleh, siapa yang mengajak nya bicara dan siapa yang telah menolong nya karena keduanya, adalah laki-laki yang berbeda.
Dheandra, langsung pergi dengan motor nya kembali ke bengkel.
🌹💖💖💖🌹
tepat pukul sebelas malam, saat Dheandra dan Refi, tengah mengobrol seseorang datang menghampiri mereka, posisi Dheandra yang sedang berada di bawah kolong mobil, dan Refi, berdiri di samping mobil sedang memperbaiki bagian kap mesin mobil.
"fi... kunci buruan,"ucap Dheandra.
"Bentar gue ambil dulu agak jauh dari gue soalnya"ujar Refi.
"ayo buruan finis nih gue, udah gak sabar ingin cepat bobo sambil mimpi in idola gue"ucap Dheandra, sedikit bercanda.
"Alah yang Lo idola kan udah lama mati juga"ucap Refi.
"Gak papa yang penting gue ke surga bareng dia, hahahaha"ucap Dheandra.
"fi Lo ko lama sih buruan deh "ucap Dheandra.
"Iya ini gue udah buru-buru gak sengaja kunci nya di taruh jauh sama kakak ipar gue,tau sendiri dia sering ngerjain Lo"ucap Refi.
"Dasar bos sialan lihat aja besok gue gak masuk baru tau rasa, buruan fi gue dah gak tahan"ucap Dheandra.
"Mau ngapain emang nih kunci nya"
"Deg"
tiba-tiba, Dheandra, merasa kaget saat mendengar suara seseorang yang dulu sempat singgah dan berlalu begitu saja tanpa kejelasan.
"Fi,gue masih hidup kan kenapa?...gue denger suara seseorang , bukan suara Lo"ucap Dheandra, yang langsung mengambil kunci yang dia kira itu adalah tangan Refi,lalu mengencangkan baut yang terakhir,lalu dia keluar dari bawah mobil nya.
Dheandra, terkejut karena saat ini pria yang dulu sempat meminta nya, untuk makan bersama dengan paksa tengah tersenyum pada nya, dengan cool nya.
"Owh ya ampun Refi, Lo kebangetan ya Lo nyuruh orang lain buat ngasih kunci sementara Lo malah asik-asikan ngopi,Lo liat aja besok gue gak masuk , semua nya harus Lo yang ngerjain"ucap Dheandra, sambil menyusul ke arah Refi, dan langsung merebut gelas milik Refi,lalu meminumnya gitu aja.
"ahhhhhh lu Dhea, kebiasaan deh itu punya gue untung udah gue cobain kalo nggak nyesel banget gue punya sobat kaya Lo"ucap Refi.
"Sobat, ih najis gue punya sobat kaya Lo, udah jelek gak ada baik-baik nya pula"ucap Dheandra.
"Alah ngaku aja naksir kan ,pake pura-pura bilang gue jelek"ujar Refi, sambil mencubit hidung mancung Dheandra.
"Owh ya ampun Refi,Lo itu kepedean ....gue heran ko cewek-cewek di kampus banyak yang ngejar-ngejar Lo padahal ganteng enggak mungkin Lo pelet ya"ucap Dheandra, tanpa menghiraukan orang yang kini berdiri di antara mereka.
Dheandra, tengah mencubit pipi Refi, kanan kiri, saat ini.
Andra, yang melihat kedekatan mereka saat ini dia merasa kesal.
"maaf, apa mobil saya sudah selesai, diperbaiki"ucap Andra.
"Sudah bang tadi cewek jadi-jadian ini yang perbaiki"ujar Refi.
"dasar lu cowok setengah siluman"ucap Dheandra.
sementara Refi, hanya tertawa ngakak, saat melihat Dheandra, memonyongkan bibirnya, saat ini karena dia punya hibur tersendiri saat melihat Dheandra kesal.
Saat, Dheandra hendak pergi tiba-tiba tangan nya di cekal oleh Toni, bos nya yang baru saja keluar ruangan.
"mau kemana?... buru-buru amat emang udah punya uang bensin buat besok"ujar Toni, yang begitu takut kehilangan pegawai berbakat seperti Dheandra yang selalu membawa hoki.
"Tau ah gue lagi kesel bos ton jangan ganggu gue, atau gue minta jatah dua kali lipat"ujar Dheandra, yang langsung membuat sentilan di jidat nya pelakunya adalah bos nya sendiri
"nyesel gue ,nahan Lo tadi kalau gitu gue biarin Lo pergi, tadi tanpa uang bensin"ujar Toni, yang sudah terlalu akrab bagai Tom and Jerry dengan anak buah nya itu.
"Ya udah gue kasih tau aja rahasia Lo bos sama kak Sindy gampang kan, malah gue dapet uang lebih dari dia"ujar Dheandra mengancam.
"Yah elo gak seru ah main ancam melulu iya deh iya dua kali lipat"ucap Toni, sambil pergi mengambil amplop yang biasa dia kasih sebagai uang bensin.
sementara itu Refi, langsung mendekat dan bertanya "rahasia apa sih yang gue gak tau dari ipar gue"ucap Refi.
"Ada deh mau tau aja atau mau tau banget "ucap nya,sambil tersenyum lebar, tapi saat dia ingin bicara lagi, Toni langsung membungkam bibir nya dengan tangan nya.
"Sudah sekarang sudah selesai, kamu bisa langsung pulang Ok, atau uang ini kembali ke saku"ucap Toni.
"Jangan donk bos, bisa-bisa mogok kerja dan rahasia nya bocor"ucap Dheandra.
"Sudah-sudah sekarang kamu tes Drive tuh mobil setelah itu kamu bebas pulang Ok"ucap Toni, sambil tersenyum.
"gue lagi bos ton , kenapa??...gak pemilik nya saja sih"ucap Dheandra,sambil melihat Andra, yang sedari tadi bersandar di mobil,sambil melihat drama ketiga nya.
"Ok deh gue"ucap Dheandra, sambil mengambil kunci itu, dengan kasar dari tangan bos nya.
"Hati-hati"ucap Toni.
"Iya"ucap Dheandra.
setelah itu dia langsung tancap gas, tanpa ragu karena sebelumnya dia sudah mencoba nya siang tadi.
tidak sampai sepuluh menit, akhirnya Dheandra, sudah kembali ke bengkel.
"Aman bos"ucap Dheandra.
Dheandra pun, langsung memberikan kunci tersebut, kepada Andra yang kini menatap lekat wajah cantik yang terlihat lelah itu.
"Ini tuan, saya sudah beres memperbaiki nya, jika anda punya keluhan, jangan lupa datangin dia, Ok"ucap Dheandra, sambil menyerahkan kunci nya tapi bukan nya mengambil kunci, Andra, malah menggenggam tangan Dheandra.
"Tuan, apa-,apaan ini"ucap Dheandra yang ketus.
"sorry, tidak sengaja"ujar Andra.
Dheandra tak menggubris nya, dia langsung pergi begitu saja masuk ke sebuah ruangan, untuk mengganti pakaian, saat itu juga lalu.menggunakan jaket dan menenteng helem .
"Dhe,Lo seriusan ingin pulang jam segini ke Bogor"ujar Refi.
"Ya mau kapan lagi,gue maunya besok udah selesai gue mau liburan bareng idola gue di surga"ujar Dheandra.
sementara itu keduanya terbengong mendengar kata liburan di surga, yang memang tidak ada dan tak masuk akal.
"Sudah malam makin ngelantur aja Lo Dhe"ucap Toni.
sementara Andra saat itu juga langsung bergegas masuk ke dalam mobil dia yang mendengar wanita pujaan nya ingin pergi ke Bogor,di tengah malam yang semakin sunyi dia akan mengikuti nya dari belakang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!