Seorang perempuan muda berusia delapan belas tahun kini sedang berada di ruang bersalin, mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan sang buah hati, dia adalah Lolita Fanesya Angel istri dari Aldi Ferlando Putra. Keringat terus saja menggucur membasahi dahi wanita itu.
Brakkk
Pintu ruang bersalin yang dibuka secara kasar hingga menimbulkan suara itu menyita perhatian Nita, Wilna dan juga Lolita untuk menatap kearah pintu.
Terlihat sosok Aldi yang baru saja kembali dari kampusnya. Aldi melangkahkan kakinya menuju ke brankar dimana Lolita sedang berbaring.
"Maaf aku telat datang" Ucap Aldi sambil menggenggam tangan Lolita dan mencium kening gadis itu.
"Ya udah karena kamu sudah datang jadi bunda keluar soalnya ngga boleh di tungguin banyak orang" ucap Wilna pada Aldi, Aldi pun menoleh kearah bundanya lalu ia mengangguk, setelah itu Wilna pun keluar dari ruang bersalin itu.
"Aduh sakit banget ma" ucap Lolita sambil meringis kesakitan. "Aduh ini kenapa ngga lahir lahir sih rasanya perut Loli udah kayak di remas remas" Imbuh Lolita yang terus saja meracau.
"Kamu tarik nafas aja dalam dalam, terus keluarkan secara perlahan" Ucap Nita memberi instruksi, sedangakan Aldi hanya diam sambil terus menggenggam tangan Lolita dan juga mengusap dahi gadis itu yang sudah basah dipenuhi akan peluh.
"Aduh ma Lolita bener bener nggak kuat, Ini apa adek bayinya ngga mau disuruh keluar cepat? Atau Caesar aja biar cepat" Ucap Lolita sambil merintih.
"Eh, Ngomong apa kamu, Orang yang Caesar aja mau lahiran normal kamu malah mau lahiran Caesar" Ucap Mama Nita.
"Tapi ini benar benar sakit ma, rasanya tulang tulang Lolita patah semua" Ucap Lolita. Mendengar ucapan Lolita Aldi meringis ngeri.
"Sekarang kamu tahu kan apa yang mama rasakan saat ngelahirin kamu, masih mau bantah mama sekarang?" Ucap Nita yang malah membuat Lolita menjadi meringis bukan karena sakit tapi karena mengigat dirinya yang super bandel itu.
"Iya deh ma Loli minta maaf, ya udah sekarang mama bilangin sama adek bayinya supaya cepat keluar nanti Lolita ngga ngebantah mama lagi deh" Ucap Lolita pada Mamanya. Nita mendelik mendengar penuturan dari putrinya.
"Mana bisa" Jawab Nita kemudian. "Aduh ma ini kenapa lahiran pake sakit segala sih, ngga kayak pas buat. Pas buat aja enak banget sakit cuma sebentar waktu pecah perawan. Udah ma panggil dokter aja sekarang terus kita keruang operasi, Aldi sultan mampu bayar" Lolita terus saja meracau. Nita yang mendengar itu malah semakin memelototkan matanya begitu pula dengan Aldi.
"Hus, kamu jangan ngomong gitu, kamu harus tetap kuat dan berjuang untuk anak kita" Ucap Aldi memberi semangat.
"Ini semua tuh gara gara kamu, jika kamu ngga menerobos dan ngehamilin aku kan aku ngga bakal merasa kesakitan seperti ini" Ucap Lolita sambil menatap Aldi. Aldi di buat cengo dengan penuturan Lolita begitu pula dengan Nita.
"Kenapa jadi aku, kamu kan juga nikmatin kamu aja tadi bilang buatnya enak" Saut Aldi tak terima.
"Dokter ini adek bayinya kapan keluar dok?" Tanya Lolita pada dokter cantik yang baru saja masuk kedalam ruang bersalin itu.
Dokter itu pun memeriksa Lolita, "Sudah buka tujuh sebentar lagi akan lahir" Jawab dang dokter itu.
Lolita memejamkan matanya, rasa sakit itu rasanya kian menambah dan semakin sakit.
"Aduh dok, Caesar aja suami saya mampu bayar ini udah ngga kuat" Ucap Lolita kemudian.
"Nikmati aja dulu sebentar lagi juga akan keluar" Jawab sang dokter. "Apanya yang mau dinikmati orang sakit begini, ngga kaya pas buat yang bikin nagih, tapi sekali mau ngeluarin hasilnya rasanya ngga mau nyoba lagi" jawab Lolita. Dokter itu dibuat melongo dengan jawaban Lolita.
Baru kali ini ia menangani pasien yang akan melahirkan sebar bar Lolita, biasanya ia menangani pasien yang menangis atau berteriak untuk melampiaskan rasa sakitnya. Tapi ini? Ini sungguh bar bar, Lolita sangat bar bar, sedari tadi wanita itu terus saja berbicara tiada henti sampai akhirnya
"Aaaaaa dokter kayaknya udah mau keluar ini udah jalan jalan minta di keluarin" Teriak Lolita yang membuat dokter, Aldi dan Juga Nita begitu terkejut dan gugup.
Dokter itu segera memeriksa Lolita kembali, "Oh, sudah buka sepuluh, sekarang mari ikuti instruksi saya" Ucap sang dokter.
"Tarik nafas yang panjang, lalu keluarkan sambil mengejan" Instruksi sang dokter, Lolita pun mulai menarik nafasnya panjang panjang lalu mengejan sambil mencengkram tangan Aldi dan juga mamanya kuat kuat.
"Aaaaa" Teriak Lolita disela sela mengejanya. Aldi yang melihat itu negeri sendiri. Betapa sulitnya seorang ibu yang berjuang melahirkan anaknya kedunia.
"Ayo terus sedikit lagi" Ucap sang dokter, Lolita pun mengatur nafasnya, lalu Kembali mengejan.
Aldi yang di melihat itu lemas sendiri, rasanya ia sudah benar benar tidak mampu untuk menopang berat badanya melihat Lolita yang berjuang antara hidup dan mati menahan sakit demi buah hatinya.
"Ayo sayang semangat kamu pasti bisa" Ucap Aldi menyemangati Lolita sebelum akhirnya dunia laki laki itu berubah menjadi gelap dan ia terjatuh, pegangan tangan Lolita pun lepas bersama dengan ambruknya tubuh Aldi. Ya. Aldi pingsan.
"Suster tolong sus" Ucap sang dokter, suster yang membantu persalinan Lolita pun berpindah Posisi ketempat Aldi, mengangkat tubuh Aldi dengan di bantu suster yang lain dan memindahkan laki laki itu keatas tandu.
"Aduh gimana sih, aku yang lahiran malah dia yang pingsan dasar payah" cetus Lolita di tengah tengah persalinannya.
*
"Loh ini kenapa sus anak saya?" Tanya Wilna panik ketika melihat Aldi yang keluar dari ruang bersalin dengan keadaan tidak sadarkan diri.
"Suami pasien pingsan karena tidak kuat melihat istrinya buk" Jelas sang suster. "Aduh payah, Anakmu yah yah hasil goyanganmu" Ucap Wilna pada Putra ketika Aldi sudah dibawa keruang UGD.
"Kok jadi ayah, bunda juga kan ikut buat" Bantah Putra. "Udah Om, Tante jangan debat, Itu hasil kloning om sama tante" Ucap Satya menengahi.
"Nah benar tuh" Jawab Putra.
Oeekkkkkk
Oeekkkkk
Oeekkkkk
Suara tangisan bayi yang begitu menggelegar membuat Wilna mengurungkan niatnya untuk menjawab ucapan sang suami.
"Alhamdulillah yah, cucu kita sudah lahir" ucap Wilna haru sambil memeluk suaminya. "Iya Alhamdulillah bund" jawab Putra.
"Selamat bro, kita sekarang sudah menjadi kakek" ucap Putra pada Doni selepas Wilna melepaskan pelukannya.
"Jadi paman juga akhirnya" Ucap Satya yang tak kalah senang.
Pintu ruang bersalin pun terbuka, menampilkan sosok suster dengan menggendong bayi mungil yang masih berluluran darah.
Semua orang pun melihat bayi mungil yang baru saja di lahirkan Lolita itu dengan penuh cinta, wajah bahagia terlihat jelas diwajah mereka semua.
"Gimana keadaan menantu saya sus?" Tanya Wilna setelah puas melihat cucu barunya itu.
"Ibunya baik baik saja, setelah di pindahkan keruang rawat pasien sudah bisa di jenguk. Kalau begitu saya permisi mau membersihkan bayinya terlebih dahulu" Tutur suster itu, setelah itu suster itu pun membawa bayi yang baru dilahirkan Lolita itu untuk di mandikan.
*
"Ini baby nya sudah selesai dimandikan, silahkan di azani" ucap sang suster. "Ini ayahnya yang mana?" Tanya suster itu lagi sambil menatap satu persatu laki laki yang ada di situ.
"Saya ayahnya" ucap Aldi yang baru saja kembali dari UGD. Aldi berjalan mengampiri suster yang menggendong Baby nya itu. "Biar saya azani" ucap Aldi, suster itu pun mengangguk dan menyerahkan bayi itu kepada Aldi dengan sangat pelan.
Aldi langsung mendekatkan mulutnya tepat di telinga anaknya itu, "Allahuakbar Allahuakbar............Laillahaillallah" Aldi selesai mengazani anaknya itu, ia pun membawa bayi itu mendekat kearah Lolita.
"Lihatlah, putra kita sangat tampan sayang seperti papanya" ucap Aldi sambil menatap putranya yang sedang tertidur lelap itu.
"Enak aja, seperti mamanya dong" Ucap Lolita tak terima putranya dibilang seperti papanya. "S**rmanya kan dari aku" bantah Aldi. "Tapi aku yang mengandung dan melahirkan" Bantah Lolita.
"Sudah sudah kalian jangan bertengkar, cucu nenek ini tampan seperti papa dan mamanya" ucap Nita sambil tersenyum menatap wajah cucunya itu.
Aldi mendudukkan dirinya disebelah Lolita agar istrinya itu juga dapat melihat wajah putranya
"Kalian akan memberi nama siapa?" Tanya Putra.
"Aksa Randian Putra" Ucap Aldi sambil tersenyum. "Namanya ganteng kayak orangnya" Ucap Lolita. "Hai baby Aksa" sapa Lolita pada putranya itu, dan baby Aksa pun tersenyum dalam tidurnya.
"Aduh baby Aksa suka ya nama dari papa, makannya terseyem" ucap Lolita sambil terkekeh.
"Papa dan Mama" ucap Aldi tiba tiba, ia merasa geli akan gelar yang tersemat pada dirinya sekarang.
"Geli iya kan" ucap Lolita sambil menatap Aldi. "Ngga nyangka kita jadi orang tua di usia semuda ini" ucap Aldi sambil menatap Lolita. "Aku juga ngga nyangka" jawab Lolita sambil tersenyum menatap baby Aksa.
"Jadilah orang tua yang baik, mendidik anak anak kalian dengan baik dan juga penuh sayang. Jadikan ia menjadi anak yang berbakti dan berguna kelak" ucap Doni papa Lolita. Lolita dan Aldi pun terseyem dan mengangguk menatap papanya.
Brakkk
Suara pintu yang dibuka dengan begitu kasar itu berhasil menyita perhatian semua orang yang tadinya menatap baby Aksa kini menjadi menatap kearah pintu. Terlihat Sisi, Amel, Yolanda, Evan, Regan, dan Juga Andra yang baru saja datang.
Mereka berjalan masuk kedalam ruang rawat Lolita ketika sudah persilahkan Wilna sebelumnya. "Selamat dong bro, kalian udah jadi mama muda sama papa muda" Ucap Regan sambil memeluk Aldi, bergantian dengan Evan dan juga Andra.
"Aduh, babynya ganteng banget" Ucap Yolanda sambil mencoel pipi baby Aksa yang kini sudah berpindah tangan dalam gendongan Lolita.
"Siapa namanya?" Tanya Sisi. "Aksa Randian Putra" Jawab Lolita. "Halo baby Aksa, kenalin dong ini aunty Amel" ucap Amel bada Baby Aksa yang memang sudah bangun.
"Ya udah kalian ngobrol aja dulu, Ayah sama bunda mau keluar dulu" Ucap Wilna pada anak, menantu dan teman temannya itu. "Iya, papa sama mama juga mau keluar dulu" Kini Nita ikut menimpali setelah itu mereka pun keluar dari ruang rawat Lolita.
"Abang juga dong, mah jemput calon kakak ipar lo" Ucap Satya. "Wah bang Satya akhirnya udah ngga jomblo" Ledek Yolanda. "Kalau jomblo emang Lo mau daftar Yol?" Jawab Satya. "Ngga lah bang, udah ada yang bebeb Regan dong" jawab Yolanda.
"Ya udah bang sono pergi yang jauh" Usir Amel. "Dasar" cibir Satya lalu keluar dari ruang rawat Lolita.
"Sini baby Aksa ikut sama aunty Sisi" Ucap Sisi sambil mengambil Alih Baby Aksa dari gendongan Lolita.
"Udah cocok jadi mama muda Si" Celetuk Andra. "Nanti juga jadi mama" jawab Sisi sambil mencium gemas pipi Baby Aksa.
"Masih ngga nyangka gue, Aldi udah bisa buat Aldi Junior, mana tampan banget lagi, ini mah papanya kalah ya" Tutur Regan sambil memainkan pipi gembul Baby Aksa.
"Semoga ngga bar bar kaya Mamanya" Tutur Andra ikut menimpali. "Tenang aja nanti yang didik papanya pasti kalem" jawab Aldi. "Kuatir aku kalau kamu yang didik malah jadi songong kayak kamu" Jawab Lolita sambil menatap Aldi.
"Ngga apa apa dari pada bar bar, orang Aldi songong songong juga Lo sayang" Ucap Evan menimpali ucapan Lolita.
"Gemesnya keponakan om" Ucap Evan yang tak kalah gemas, terlihat baby Aksa yang tersenyum ketika pipinya di mainkan oleh setan setan yang menjelma menjadi manusia sebagai teman teman Aldi dan Lolita itu.
"Sisi lebih cocokan jadi mama muda kalau di banding Lolita" Celetuk Amel. "Ya makannya buat" Jawab Lolita. "Lo kira buat anak itu muda, kasih terigu langsung jadi" Jawab Sisi sambil menimang nimang baby Aksa.
"Sisi kalau jadi mama muda mungkin sudah di pecat jadi anak kali ya sama tante Elina" Celetuk Yolanda. "Hahaha iya di coret dari KK" imbuh Lolita.
^°^
Beberapa minggu kemudian, Lolita sudah pulang dari rumah sakit, ia pulang kekediaman ayahnya, rumah utama. Semenjak mendapat kabar kalau Lolita hamil, Aldi tidak jadi pindah ke apartemen, dan mereka akan memutuskan pindah ketika Lolita sudah bisa mengurus baby Aksa sendiri.
Terlihat Lolita yang sedang menyusui baby Aksa, bayi itu terlihat dengan semangat mengedot susunya, padahal sekarang sudah jam 01.35, dini hari, namun baby Aksa bukannya tidur malah minta susu.
Lolita melirik kearah Aldi yabg sedang tidur dengan begitu pulas, membuat Lolita tak tega jika harus membangunkan suaminya itu untuk menemaninya begadang. "Aldi pasti lelah dari kampus langsung ke kantor" gumam Lolita.
Baby Aksa tiba tiba melepaskan ****** Lolita dari mulut mungilnya, bayi kecil yang baru lahir beberapa hari itu kemudian menangis hingga membuat Lolita menjadi kelimpungan.
"Aduh sayang, kenapa nangis hm?" Ucap Lolita sambil beranjak berdiri dan menimang baby Aksa. Lolita menyodorkan susu ke mulut mungil baby Aksa, namun baby Aksa menolaknya dan tetap menangis.
"cup cup cup" Lolita masih berusaha untuk menenangkan Baby Aksa supaya tangisnya reda.
Mendengar tangisan baby Aksa, Aldi pun membuka matanya, ia bangun dan berjalan mengampiri istrinya itu. "Kenapa sayang?" Tanya Aldi dengan suara seraknya. "Ngga tau baby Aksa tiba tiba nangis" jawab Lolita masih dengan posisi yang sama yaitu menimang baby Aksa.
"Sini ikut sama papa, mungkin baby Aksa kangen sama papanya" ucap Aldi sambil mencoba mengambil baby Aksa dari gendongan Lolita, namun Lolita tidak memberikan baby Aksa kepada Aldi, "Kamu istirahat aja, pasti kaki lelah kan habis ngampus terus ke kantor" Ucap Lolita sambil menatap Aldi.
"Udah ngga papa, kamu juga pasti lelah kan ngurus baby Aksa seharian sampai tengah malam begini, mending sekarang kamu tidur aja dulu biar baby Aksa sama aku" Ucap Aldi sambil mengambil Alih baby Aksa.
"Nanti kamu kecapekan lagi, besok kan kamu ada kuliah pagi" Tutur Lolita sambil menguap, Aldi terseyum "mana susunya, biar baby Aksa aku yang jaga kamu tidur aja dulu" Titah Aldi, Lolita pun memberikan botol susu baby Aksa kepada Aldi, lalu ia kembali keatas tempat tidur dan merebahkan dirinya, Jujur saja Lolita memang sudah merasa sangat mengantuk, ini resiko kalau jadi mama muda.
"Jagoan papa kenapa nangis hm?" Ucap Aldi sambil menimang putranya itu, seketika tangis baby Aksa reda membuat senyum Aldi mengembang.
"Ternyata baby Aksa kangen sama papa, makannya langsung diem saat digendong sama papa" Aldi terus saja mengajak putranya itu untuk berbicara, sesekali Aldi mencium gemas pipi dan hidung putranya yang terlihat sangat lucu dan juga menggemaskan saat baby Aksa mencoba menjawab ucapan Aldi.
Aldi terus menimang dengan sayang putra kecilnya itu, "cepat besar putra kecil papa, nanti kita main bareng" Tutur Aldi, namun tiba tiba kening baby Aksa mengerut, Aldi merasakan tangannya basah dan juga hangat.
"Ah, kamu mengompol papa sayang" Ucap Aldi sambil terkekeh. "Hehehe kenapa ngga mengompol saat di gendong mamamu sih, ya udah sekarang kita ganti popokmu, jagoan papa ngga boleh nangis" Seolah mengerti baby Aksa yang hendak menangis itu pun urung.
Aldi kemudian meletakkan baby Aksa di lemari yang sekaligus baby tufle setelah meletakkan botol susu Aksa di atas nakas. "Sabar, papa ambilkan popok baru dulu untuk kamu" Ucap Aldi lalu mengambil popok baru yang masih bersih, setelah itu Aldi melepas popok Aksa yang sudah basah karena ompol bayi itu, Aldi membuang popok Aksa kedalam tong sampah kecil yang memang sudah di sediakan.
Setelah itu Aldi memberikan pantat baby Aksa menggunakan air hangat dan juga sabun bayi yang yang ada di kamarnya, Setelah selesai membersihkan pantat Aksa, Aldi mengerikan menggunakan handuk kecil. Setelah itu Aldi memberikan Lotion anti ruam dan juga minyak telon pada perut baby Aksa, baru kemudian Aldi memasang popok baru pada bayi kecilnya itu.
"Nah sudah selesai" Ucap Aldi sambil kembali menggedong baby Aksa. "Sekarang kamu tidur ya sayang, sekarang sudah pukul 3.15" Ucap Aldi sambil kembali menimang putra itu.
Tak lama baby Aksa pun tertidur dalam gendongan sang papa, Aldi yang melihat itu pun begitu lega,ia kemudian meletakkan baby Aksa kedalam box bayinya, setelah memastikan Aksa sudah benar benar terlelap, Aldi kemudian ikut naik ke atas tempat tidur menyusul Lolita untuk mengistirahatkan tubuh lelahnya. Tak perlu menunggu terlalu lama, Aldi pun langsung terlelap dengan posisi yang memeluk tubuh Lolita.
Matahari yang menyelinap masuk melalui celah celah jendela itu membuat Lolita yang masih terlelap mengerjapkan matanya, menyesuaikan dengan cahaya gang baru saja masuk kedalam kamarnya.
Gadis itu melirik kearah box bayi yang ada di sebelah tempat tidurnya, namun ia tak mendapati baby Aksa di tempatnya hingga membuat Lolita begitu terkejut dan terlonjak dari tempat tidurnya.
"Astaga anak aku kemana ini? Masih bayi masa iya bisa jalan" Ucap Lolita ketika mendapati box bayi itu kosong. Gadis itu menoleh kearah kolong kasur, siapa tau baby nya itu jatuh, namun ia tak mendapati Aksa disitu.
*Ya kali baby Aksa di kolong kasur wkwkwk.
"Cari apa sih hm?" Tanya Aldi yang baru saja masuk ke dalam kamar, laki laki remaja yang sekarang sudah menyandang status sebagai papa muda itu baru saja kembali dari joging.
"Aksa" jawab Lolita sambil menatap Aldi. "Aksa mana ada di kolong kasur, kamu kira dia curut apa main ke kolong" jawab Aldi sambil mendekat kearah Lolita. "Ya siapa tau" Jawab Lolita yang begitu pintar itu.
"Aksa tadi diambil sama mama, diajak berjemur di halaman belakang" Jelas Aldi sambil memeluk tubuh Lolita untuk menikmati bau tubuh Lolita yang sudah seperti candu baginya.
"Mama?" Beo Lolita sambil melepaskan pelukan Aldi, "Iya mama Nita" jawab Aldi lalu mencium kening Lolita sekilas kemudian berjalan mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang dan melepas sneakers yang ia pakai.
Lolita kemudian berjalan keluar kamar, tujuan utama gadis itu adalah halaman belakang untuk melihat putranya.
"Anak mama tampan sekali" Ucap Lolita ketika ia sudah sampai di halaman belakang, ia menghampiri putranya yang sedang berjemur di bawa sinar matahari pagi sambil tiduran distroller
"Kalau lagi gini kok mirip Aldi sekali, terlihat aura songong dan bad boynya" ucap Lolita sambil terkekeh yang kemudian mencubit gemas pipi chubby Aksa.
Lolita kemudian berjalan menghampiri mamanya yang duduk di ayunan tak jauh dari baby Aksa, "mama disini sejak kapan?" Tanya Lolita sambil mendudukkan dirinya di sebelah mamanya.
"Kebiasaan bangun tidur ngga langsung mandi, masih pakai baju tidur udah kelayapan" cibir Nita sambil menatap putrinya itu.
"Hehehe biarin" jawab Lolita sambil nyengir. "Mama baru sampai tadi pagi" jawab Nita. "Sama siapa?" Tanya Lolita lagi. "Diantar sama abang kamu, tapi udah balik duluan" Jawab Nita lagi, Lolita hanya mengangguk mendengar jawaban mamanya itu.
"Gimana rasanya jadi orang tua?" Kini Nita yang gantian bertanya kepada Lolita sambil memantau baby Aksa.
"Wah bener bener, capeknya bukan main, Loli juga sering begadang, tapi enak juga jadi mama muda" Jawab Lolita sambil tertawa kemudian diakhiri kalimatnya.
"Kalau udah tau rasanya jadi orang tua, masih mau ngelawan mama?". Lolita menatap kearah mamanya "Ampun ndoro, Loli ngga ngelawan ngelawan lagi" ucap Lolita sambil menangkupkan kedua tangannya sambil terkekeh.
"Ya udah, kamu urus suami kamu sana, biar Aksa mama yang mandiin" Tutur Nita sambil berjalan kearah stroller Aksa dan membawa bayi itu kemarnya, kamar Aksa sendiri bukan kamar Lolita dan Aldi.
Aksa memang mempunyai kamar sendiri namun belum ia gunakan karena Aksa masih terlalu bayi.
*
Lolita masuk kedalam kamarnya, terlihat Aldi yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Lolita kemudian berjalan menuju kedalam kamar mandi untuk mengambilkan setelan baju kuliah untuk dikenakan suaminya itu.
Lolita langsung menyerahkan pakaian yang baru saja ia ambil dari dalam almari itu kepada Aldi, dan Aldi pun menerimanya setelah itu Lolita berjalan keluar dari ruang ganti, gadis itu merapikan tempat tidurnya yang terlihat berantakan dan juga merapikan box bayi milik Aksa, setelah itu Lolita berjalan kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tak lama Lolita pun keluar dari dalam kamar mandi menggunakan kimono dan handuk yang melilit rambutnya yang masih terlihat basah.
Saat ia keluar ia sudah tidak mendapati Aldi di kamarnya, tanpa pikir panjang Lolita langsung masuk kedalam ruang ganti memakai pakaiannya lalu mengerikan rambutnya.
•^•
"Jagoan papa udah wangi" Ucap Aldi sambil mencium gemas putranya yang sekarang berada di gendongannya setelah ia mengambil alih dari mama mertuanya itu, sedangakan Nita membantu Wilna untuk menyiapkan sarapan.
"Mau minum susu ya" ucap Aldi ketika melihat putranya itu memasukkan jari jarinya kedalam mulutnya, Aldi kemudian mengambil botol susu yang sudah disiapkan Lolita dan meminumkan susu itu sambil mengajak putranya keluar dari kamar bayi milik Aksa. Bersama dengan Lolita yang juga keluar dari dalam kamar.
"Sini biar Aksa sama aku, kamu buruan turun sarapan gih" ucap Lolita sambil mengambil alih baby Aksa dan juga botol susunya. Aldi mengangguk dan berjalan terlebih dahulu diikuti dengan Lolita.
"Selamat pagi" sapa Aldi dan juga Lolita pada semua orang yang sudah duduk di meja makan. "Selamat pagi" Jawab Semua orang.
"Selamat pagi baby Aksa" sapa Aldo yang kini sedang duduk manis diatas kursinya, cowok itu sekarang sudah mendudukan dirinya di bangku kelas satu Sekolah Dasar.
"Selamat pagi om Aldo" Jawab Lolita sambil menirukan suara bayi hingga membuat semua orang tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Sini Aksa biar sama mama, kamu layanin aja suami kamu" tutur Nita yang akan mengambil alih Aksa dari gendongan Lolita. "Udah ma, mama ikut sarapan aja sama yang lain" Tolak Lolita.
"Mbak Lili" Panggil Lolita pada Artnya yang kebetulan lewat. "Iya non?" Jawab Mbak Lili sambil mengehentikan langkahnya di depan Lolita. "Tolong ambilkan stroller nya Aksa!" Pinta Lolita, Mbak Lili pun mengangguk dan berjalan menuju ke kamar Aksa untuk mengambil stroller bayi itu.
"Udah mama ikut sarapan bareng aja" Ucap Lolita, "Iya Nita, kamu ikut sarapan bareng aja" Wilna ikut menimpali, Hingga membuat Nita memutuskan untuk menarik kursi di sebelahnya Aldo.
Tak lama mbak Lili pun tiba dengan stroller Aksa, Lolita memindahkan baby Aksa yang terlihat tenang itu keatas stroller, "mbak tolong geserin kursi yang paling ujung itu" Ucap Lolita sambil menunjuk kursi yang berjarak satu kursi dari tempat duduk Aldi. Mbak Lili pun menuruti perintah Lolita dan menyingkirkan kursi itu, setelah itu Lolita mendorong stroller baby Aksa dan menempatkan disitu.
"Ckckck, bener bener mama muda" ucap Satya yang baru saja muncul. "Ya dong" jawab Lolita. "Sini gabung bang" Ajak Aldi, Satya pun mengangguk lalu mengambil tempat duduk berhadapan dengan Putra, ayah Aldi.
Setelah itu saemua orang mulai mengambil makanan masing masing tak terkecuali Lolita yang mengambilkan sarapan untuk Aldi baru untuk dirinya.
Setelah itu semua orang pun mulai menikmati sarapannya masing masing. Tak terkecuali Lolita.
•^•
Mobil yang membawa Ayah Putra dan Aldo pun sudah berjalan keluar meninggalkan halaman luas kediaman Putra itu. setelah itu Wilna pun masuk ke dalam rumah setelah mendahului Lolita setelah mencium gemas cucunya.
"Ya udah aku berangkat dulu" ucap Aldi sambil mencium kening Lolita bergantian dengan pipi chubby Aksa. Lolita pun mengangguk dan "Hati hati" ucap Lolita. Aldi pun mengangguk lalu masuk kedalam mobil yang sudah disiapkan pak Didi.
"Mama juga mau pulang sekarang" Ucap Nita yang baru saja keluar dari dalam rumah itu. "Loh mama, kenapa ngga pulang nanti sore aja sih?" Tanya Lolita. "Mama mau arisan nanti" Jawab Wilna, Lolita pun menggunakan.
"Nenek pulang dulu ya sayang" ucap Nita pada baby Aksa. "Jagoannya paman, Paman juga mau pulang dong" Ucap Satya sambil mencoel pipi Aksa.
"Ya udah kalian hati hati" ucap Lolita, Nita pun menggangguk sebelum akhirnya masuk kedalam mobilnya Satya.
.
.
.
.
Author ngga pernah pelit updet dan juga kata ya, jadi jika kalian memang suka dengan karya author silahkan ditinggal jejaknya berupa like dan juga vote, komennya juga jangan lupa ditinggalin
oke selamat membaca
salanghae semua
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!