NovelToon NovelToon

Cinta Sejati Sang CEO

Bab 01

Seorang gadis cantik, tengah mengendarai sepeda motornya, ia terlihat begitu gelisah karena jam kerjanya sudah di mulai.

Dia adalah Edrea Leta Leteshia , atau lebih akrab dengan panggilan Leta, gadis cantik berusia dua puluh dua tahun bekerja di salah satu restaurant yang cukup terkenal di kotanya.

Gadis cantik itu terus menggerutu kesal, karena semalam ia telponan dengan kekasihnya hingga lupa waktu. "Ohh sial aku kesiangan, ini semua gara-gara Raymond ngajak ngobrol sampai lupa waktu." Gerutu Leta sambil terus memperhatikan jalanan yang di hadapannya. Namun wajahnya terlihat sangat jelas jika dirinya sedang gelisah karena dapat di pastikan hari ini ia akan terlambat.

"Astaga kenapa macet sekali, bisa-bisa aku di omelin sama bos nih." Leta kembali menggerutu sambil celingukkan mencari jalan, setelah ia menemukan jalanan yang terlihat sepi, Leta pun menyunggingkan senyumannya.

Leta segera membawa motornya ke jalanan yang terlihat sepi itu.

"Ahh akhirnya bebas juga dari macet."  Leta bernafas lega karena ia dapat menghindari kemacetan tersebut.

Leta mulai membawa motornya dengan sangat cepat, tanpa dia sadari, di depan jalan ada sebuah tikungan dan tiba-tiba saja sebuah mobil mewah berbelok ke depan motornya, membuat Leta terkejut, ia tidak sempat mengontrol rem motornya, alhasil ia pun menabrak mobil mewah itu.

"Astaga bagaimana ini? udah kesiangan nabrak mobil pula." Gumam Leta sembari bangun dan membenarkan motornya, kemudian dia berjalan ke depan untuk melihat mobil yang dia tabrak tadi.

Leta membekap mulutnya tak percaya, ia menatap bamper mobil itu yang terlihat penyok. "Ya Tuhan, habislah aku... Kenapa bisa sampai penyok seperti ini sih? Argh dasar bodoh."Leta merutuki dirinya sendiri, ia benar-benar merasa dirinya sangat bodoh karena tidak dapat menghindari tabrakkan tersebut.

"Semoga saja yang punya mobil ini baik hati dan tidak sombong."Ucapnya kembali sambil merapalkan beberapa doa dalam hatinya.

Sementar itu, di dalam mobil, seorang laki-laki tampan yang baru saja membuka laptopnya, di kagetkan oleh suara keras dari belakang mobilnya.

"Ohh sial."Dengus laki-laki itu kesal, ia menatap sang asisten, melalui kaca spion mobilnya,"Seth coba kau lihat siapa yang menabrak mobilku."Ia berkata dengan expresi dinginnya.

"Baik bos."Jawab Seth sambil mengangguk pelan.

Tanpa menunggu lama Seth pun membuka pintu mobilnya, kemudian ia turun dan berjalan ke arah perempuan yang menabrak mobil bosnya itu.

Leta yang melihat Seth berjalan mendekatinya merasa sedikit gugup, dia takut jika Seth akan mencaci makinya seperti kebanyakan orang kaya lainnya.

"Dia pasti pemilik mobil mewah ini, astaga semoga saja dia orang baik." Batin Leta sedikit ngeri ketika melihat ekpresi  dingin di wajah Seth.

Sebelum Seth membuka mulutnya, dengan cepat Leta langsung meminta maaf kepada Seth, ia takut jika Seth akan langsung memakinya, karena ini memang kesalahan dirinya yang membawa motor tidak hati-hati.

"Maaf tuan saya tidak sengaja menabrak mobil anda." Ucap Leta yang menampilkan raut wajah bersalahnya.

Seth menatap Leta tanpa ekspresi. Sepertinya gadis itu salah mengira, jika dirinya adalah pemilik mobil mewah tersebut. "Hmm lain kali nona harus hati-hati membawa kendaraan nona, walaupun saya maafkan, nona tetap harus ganti rugi, karena mobil ini bukan milik saya, melainkan milik bos saya." Jawab Seth tanpa merubah expresi di wajahnya.

"Ah ternyata dia bukan pemilik mobil mewah ini." Leta membatin sedikit tenang, ia berharap pemilik mobil yang dia tabrak jauh lebih baik daripada laki-laki yang kini tengah menatapnya tanpa ekspresi.

"Baik tuan, berapa yang harus saya bayar?" Tanya Leta sambil memberanikan diri menatap Seth.

Tanpa membalas pertanyaan Leta, Seth langsung mengeluarkan buku catatannya, dia menulis biaya ganti rugi untuk mobil bosnya tersebut.

Sementara itu, di dalam mobil laki-laki tampan yang sedang fokus ke laptopnya pun mengalihkan pandangannya keluar mobil.

Ia menggeram kesal karena karena sang asisten tak kunjung datang dan itu membuat waktunya terbuang sia-sia.

"Astaga kenapa dia lama sekali." Geramnya, sambil menutup laptopnya.

Laki-laki itu kemudian turun dari mobilnya, lalu dia berjalan ke arah Seth dan wanita yang menabrak mobilnya tadi.

"Kenapa kau lama sekali Seth? Waktu kita tidak banyak." Seru laki-laki itu dengan intonasi yang tinggi membuat Leta terkejut.

Laki-laki tampan itu terus berjalan semakin mendekat, kemudian ia berdiri tepat di samping Seth, ia menatap Leta dengan tatapan yang baru pertama kali ia perlihatkan terhadap lawan jenisnya.

Laki-laki tampan itu terus menatap wajah cantik Leta, detak jantungnya mulai berpacu dengan sagat cepat, tatapan matanya semakin lama semakin dalam, membuat Leta terlihat tidak nyaman dan salah tingkah.

Seth hanya terdiam, ia membiarkan bos dinginnya itu menatap lebih lama gadis yang baru saja menabrak mobil mewah berwarna hitam milik sang bos. Ini adalah kali pertamanya bagi Seth melihat bos dinginnya itu memandang seorang perempuan tanpa berkedip sedikitpun. Sungguh luar biasa. Pikir Seth.

Hampir lima menit, laki-laki tampan itu memandangi wajah cantik Leta. Hampir lima menit pula, Leta merasa sangat tidak nyaman dengan tatapan yang di berikan oleh laki-laki pemilik mobil yang ia tabrak tadi.

"Gadis yang sangat cantik." Laki-laki itu berucap dalam hatinya dengan tatapan mata yang masih tak lepas dari wajah cantik Leta.

"Tapi sepertinya aku pernah melihat gadis ini? Tapi dimana?" Laki-laki itu kembali berucap dalam hatinya.

"Astaga, kenapa dia hanya menatapku seperti itu? Apakah ada yang salah dengan wajahku? Sangat menakutkan." Batin Leta berusaha untuk tetap tenang dan menampilkan wajahnya yang polos.

"Ehmmm." Seth mulai berdehem sedikit kencang membuat laki-laki itu seketika tersadar dan mulai mengalihkan pandangannya kepada sang asisten,

"Cepat selesaikan." Perintahnya dingin.

Laki-laki itu kembali menatap sekilas wajah cantik yang sudah menabrak mobilnya sekaligus mencuri hatinya, tanpa berkata-kata lagi, ia pun melangkahkan kakinya menuju mobil mewah miliknya.

Seth mengangguk paham, kemudian ia pun berkata."Ok nona ini biaya perbaikinya, anda bisa mentransfernya dan ini nomor rekeningnya. Kalau sudah, anda bisa menghubungi saya, ini nomor handphone saya." Seth menyerahkan kertas kecil dan juga nomor telponnya kepada Leta, Setelah itu Seth pun langsung pergi meninggalkan Leta yang tengah terkejut dengan apa yang di lihatnya.

Leta mulai sadar dari keterkejutannya, ia kembali merutuki kebodohannya sendiri. "What dua ratus juta, sial duit darimana aku? Ah kerja

pun baru dua bulan." Leta menepuk jidatnya, ia baru ingat jika dirinya sudah kesiangan untuk pergi ke tempat kerjanya.

"Astaga... sudah jam berapa ini? Ahh sumpah kenapa hari ini aku sial banget." Gerutu Leta dengan wajah kesalnya, ia menaruh catatan biaya ganti rugi dan juga nomor telpon yang di berikan oleh Seth tadi ke dalam tas kecil miliknya, kemudian ia menaiki sepeda motornya, lalu ia kembali melajukannya dengan hati-hati.

Sementara itu di sisi lain, laki-laki tampan yang tidak sengaja mobilnya tertabrak oleh Leta sedang memerintahkan asistennya untuk mencari tahu tentang Leta, si perempuan cantik yang sudah berhasil mencuri hatinya.

Entah mengapa ia sangat tertarik dengan perempuan cantik itu, padahal selama ini ia sama sekali tidak tertarik dengan perempuan cantik ataupun seksi. Selama ini laki-laki tampan itu hanya memikirkan gadis kecilnya yang dulu pernah menyelamatkan dirinya.

"Seth cari tahu tentang gadis yang menabrak mobilku tadi." Perintah laki-laki itu dingin, ia kembali mengingat tentang kejadian tadi, kejadian di saat jantungnya berdegup dengan sangat cepat ketika dirinya menatap gadis cantik itu.

"Siap bos."Jawab Seth tetap fokus dengan setir kemudinya.

"Sepertinya si bos mulai membuka pintu hatinya untuk seorang wanita. Ini adalah kali pertamanya ia menyuruku untuk mencari tahu tentang seorang perempuan?" Batin Seth merasa senang karena sang bos sepertinya mulai tertarik dengan seorang perempuan.

"Semoga saja perempuan itu tidak memiliki kekasih, kalau perempuan itu memiliki kekasih, si bos pasti akan sakit hati." Seth kembali membatin, dia berharap perempuan yang sudah mencuri perhatian bos dinginnya itu masih jomblo tidak memiliki seorang kekasih ataupun teman dekat laki-laki.

Edrea Leta Leteshia 22 tahun

Bersambung.

Bab 02

Perusahaan Kendrick Group

Seorang laki-laki tampan tengah duduk manis di kursi kebesarannya, ia terlihat fokus dengan layar komputer yang ada di hadapannya. Ia adalah Jarvis Kendrick Kyler pria berusia 32 tahun, pengusaha sukses yang menjadi idaman setiap perempuan.

Sementara di hadapannya, berdiri seorang laki-laki yang tak kalah tampannya, dia adalah Seth Saguna, pria berusia 35 tahun asisten kepercayaannya.

"Bos ini data perempuan yang menabrak mobil anda kemarin." Ucap Seth sembari menyerahkan sebuah berkas kepada bosnya itu.

"Hmm letakan saja disitu, dan kau boleh keluar." jawab Ken datar, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputernya.

"Kalau begitu saya permisi dulu bos."Pamit Seth sedikit membungkukkan tubuhnya.

Ken hanya berdehem pelan, ia masih tetap fokus dengan layar komputer yang ada di hadapannya. Sementara Seth, langsung melangkahkan kedua kakinya keluar.

Setelah beberapa menit sepeninggalnya Seth, barulah Ken mengalihkan pandangannya kepada berkas yang berada di atas meja kerjanya. Tangannya mulai meraih berkas tersebut, kemudian ia membukanya dengan tidak sabar.

"Edrea Leta Leteshia, perempuan berusia dua puluh dua tahun, gadis yatim piatu yang tinggal bersama paman dan bibinya, Antonius Georgy dan Natalia Georgy. Dia memiliki saudara sepupu perempuan yang bernama, Emily Fradela Georgy, dan memiliki sahabat satu-satunya bernama Anatari Arshavina. Dan seorang kekasih bernama Raymond Alexander."

Ken kembali meletakan berkas tersebut di atas meja, ia tersenyum ketika mengetahui fakta bahwa perempuan cantik itu tinggal bersama keluarga Georgy. Salah satu perusahaan yang minggu lalu mengajaknya untuk bekerja sama.

" Ohh ternyata kau tinggal dengan keluarga Georgy." Gumamnya pelan, senyumannya terus mengembang ketika mengingat wajah cantik itu.

"Bagus sekali." Ken kembali bergumam, kali ini bukan senyuman biasa yang ia tampilkan, tetapi senyuman yang menyimpan sebuah rencana untuk mendapatkan Leta perempuan yang menabraknya tanpa sengaja itu.

"Meskipun kamu memiliki seorang kekasih, aku pasti akan mengejarmu, Leta." Ucapnya sembari mengepalkan satu tangannya kuat.

Ken mulai meraih gagang telpon yang berada di atas meja kerjanya, kemudian ia menghubungi Seth asistennya, dan menyuruhnya untuk datang kembali ke ruangannya.

"Seth ke ruanganku sekarang."

Setelah memberi perintah, Jarvis langsung memutuskan sambungannya secara sepihak, kemudian ia kembali menaruh telponnya di atas meja. Seth yang mendapat perintah dari sang bos pun langsung bergegas menuju ruangan bos dinginnya tersebut.

"Astaga bukankah baru saja bos menyuruhku keluar? Kenapa  sekarang di suruh masuk lagi." Gumam Seth pelan, ia melangkahkan kedua kakinya dengan cepat menuju ruangan bosnya.

Setelah tiba di depan pintu ruangan sang bos, Seth pun langsung mengetuk pintu tersebut.

Tok..tok..tok..

"masuk." Perintah Ken dari dalam.

Seth pun langsung membuka pintu tersebut, kemudian ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam tak lupa ia kembali menutup pintu ruangan itu, lalu kembali melangkahkan kakinya menghampiri sang bos.

Setelah tiba di hadapan bosnya, Seth berniat untuk membuka mulutnya dan bertanya ada apa gerangan bosnya itu memanggilnya kembali? padahal baru beberapa menit ia di suruh keluar oleh bosnya itu, namun belum sempat Seth bertanya, ken sudah membuka mulutnya terlebih dahulu.

"Seth bukankah Perusahaan Georgy mengajukan kerja sama dengan perusahaan kita minggu lalu?" Tanya Ken sambil bersedikap menatap datar asistennya itu.

"Iya bos, satu minggu yang lalu pak Antonius selaku pemilik perusahaan Georgy memberitahukan saya, bahwa perusahaan dia ingin bekerja sama dengan perusahaan kita." Seth menjawab dengan hati-hati.

Ken menyunggingkan senyumannya sekilas, bahkan Seth saja tidak dapat melihatnya. "Ok kalau begitu kau atur pertemuanku dengan pak Antonius besok malam." Perintah Ken datar.

"Siap bos saya akan segera menghubungi beliau."Jawab Seth cepat.

"Ada lagi bos?"

"Tidak ada, kau keluarlah."Perintah Ken yang masih dengan nada dan juga tampang datarnya.

"Baik bos, kalau begitu saya permisi dulu." Pamit Seth.

Ken hanya menganggukkan kepalanya, setelah itu Seth pun melangkahkan kakinya keluar.

Setelah Seth keluar, Ken kembali menyunggingkan senyumannya, ia mulai merasa bahwa Leta adalah gadis kecil penyelamat dirinya dua belas tahun yang lalu. Edrea Leta Letashia benarkah dia gadis kecil yang menyelamatkannya dari para penjahat yang ingin membunuhnya dua belas tahun yang lalu itu?

"Tidak salah, pasti dia gadis kecil itu, dia bertambah cantik sekarang, bahkan sangat cantik." Gumam Ken masih dengan senyuman yang mengembang di wajahnya yang tampan.

"Sial kenapa jantungku jdi deg-degan begini?"Ken kembali bergumam ketika detak jantungnya berpacu dengan sangat cepat, padahal ia hanya mengingat wajah cantik Leta yang ia yakini sebagai gadis penyelamatnya itu.

Ken terus menyunggingkan senyumannya yang manis, ia benar-benar merasa sangat beruntung atas kejadian kemarin, kecelakaan yang tidak di sengaja itu mempertemukan dirinya dengan gadis kecil penyelamat hdiupnya dulu.

Ken sudah berjanji pada dirinya sendiri, jika dia di pertemukan kembali dengan gadis kecil penyelematnya, maka dia akan menjadikan gadis itu sebagai miliknya, hanya miliknya, apapun caranya, dia harus membuat gadis itu menjadi miliknya.

"Aku harus menjadikanmu sebagai milikku, apapun caranya." Ucapnya tanpa menghilangkan senyuman manis di wajah tampannya. Isi kepalanya mulai di penuhi oleh bayangan gadis cantik itu.

"Argh sial, aku harus fokus dulu dengan pekerjaanku sekarang,"

Ken mulai menyingkirkan bayangan wajah cantik itu, ia kembali memfokuskan dirinya dengan pekerjaan yang ada di hadapannya. Namun bayangan wajah Leta terus menetap di kepalanya sehingga membuat konsentrasinya hilang.

Ken mulai mengusap wajahnya frustasi, bayangan wajah cantik itu tidak mau hilang dari kepalanya, "Leteshia." Lirihnya dengan mata tertutup berusaha untuk menghilangkan bayangan wajah gadis kecilnya.

Tidak bisa di pungkiri bahwa Ken sudah jatuh cinta dengan gadis cantik itu, tepat pada hari pertama mereka bertemu. Apalagi Ken sangat yakin bahwa gadis cantik itu adalah gadis kecil yang menyelamatkannya dua belas tahun yang lalu.

Keyakinannya sangat kuat ketika Ken mengetahui nama gadis cantik itu, nama yang selalu ia rindukan selama ini, Edrea Leta Leteshia nama gadis kecil kecil yang menyelamatkannya dua belas tahun yang lalu.

Flashback On

Dua belas tahun yang lalu..

Seorang pemuda tampan tengah berlari di kejar oleh beberapa penjahat yang ingin membunuhnya. Sampai di sebuah gang, dia melihat gadis kecil yang sedang asik bermain dengan boneka tedy bearnya. Lalu pemuda itupun datang dan menghampiri gadis kecil tersebut.

"Gadis kecil jika ada yang nanyain kakak, jangan bilang kakak ada di dalam sini ya." Ucap pemuda tampan itu sambil menunjuk ke arah tong yang ukurannya cukup besar dan muat untuk ukuran tubuh pemuda tampan tersebut.

Gadis kecil itu hanya menatap sekilas si pemuda tampan itu, kemudian ia kembali lagi bermain dengan boneka tedy bearnya.

Setelah beberapa menit pemuda itu masuk ke dalam tong tersebut, para penjahat yang mengejarnya pun tiba di tempat gadis kecil itu bermain.

"Sial, kemana bocah itu pergi." Gerutu salah satu penjahat dengan nafas terengah-engah.

"Hey bocah apakah kau melihat orang ini?" Tanyanya sambil memperlihatkan sebuah photo pemuda tampan tadi.

Gadis kecil itu  hanya menganggukkan kepalanya.

"Lalu dia pergi arah mana?"Tanyanya lagi.

Gadis kecil itu hanya menunjukkan jari telunjuknya lurus.

Setelah mendapat petunjuk dari gadis kecil itu, penjahat itupun mengajak teman-temannya untuk pergi. "Ayo kita cabut, kita harus menemukannya dan membunuhnya secepat mungkin, agar tugas kita cepat selesai."Ucap penjahat itu kepada teman-temannya.

Para penjahat itu menganggukkan kepalanya berbarengan, lalu setelah itu mereka semua pergi ke arah yang di tunjukkan gadis kecil tadi.

Setelah beberapa menit para penjahat itu pergi, pemuda tampan itu keluar dari tempat persembunyiannya. Lalu ia berjalan dan menghampiri gadis kecil itu.

"Terima kasih sudah menyelamatkan kakak dari para penjahat itu."Ucap pemuda tampan itu sambil memperlihatkan senyumannya yang tampan.

Gadis kecil itu hanya mengangguk, tanpa menatap pemuda tampan itu.

"Siapa namamu gadis manis?" Tanya pemuda tampan itu penasaran.

Gadis kecil itu seketika mengalihkan pandangannya dari boneka kesayangannya. Ia menatap pemuda itu lalu tersenyum sangat manis. "Namaku Edrea Leta Leteshia om." Jawabnya polos.

"Huuuh sial apakah aku setua itu? aku baru saja 20 tahun. Dasar bocah kecil, untung kamu sudah menyelematkanku," Batin pemuda itu sedikit kesal.

Pemuda tampan menghilangkan kekesalannya, lalu ia mengeluarkan sebuah permen lolypop kemudian ia memberikannya kepada Leta."Ok Edrea Leta Leteshia ini permen buatmu, karena sudah menyelematkan kakak dari orang-orang tadi," Pemuda itu menghembuskan nafasnya pelan kemudian ia kembali bersuara dengan lembut" Ingat panggil aku kakak bukan om, namaku Jarvis Kendrick Kyler, kamu bisa memanggilku kakak Ken, Mengerti."

Dengan senyuman yang masih mengembang di wajah manisnya, Leta pun mengambil permen lolypop yang di berikan oleh Ken itu. "Terima kasih kak." Ucapnya terlihat sangat senang.

"Sama-sama gadis manis."Jawab Ken sambil mengacak rambut Leta gemas.

"Yasudah kalau begitu kakak pergi dulu, sampai bertemu lagi gadis kecil." Pamitnya tanpa melepaskan senyuman di wajahnya yang tampan.

Leta hanya mengangguk dengan senyuman yang masih saja menghiasi wajah manisnya itu.

Sebelum Ken pergi, Ken kembali mengacak dengan gemas pucuk kepala Leta, tak lupa ia juga mencubit pipi cuby Leta yang terlihat sangat menggemaskan itu. Leta hanya tersenyum mendapat perlakuan dari Ken tersebut, dan senyuman Leta langsung tersimpan di dalam kepalanya.

"Letashia semoga kita dapat bertemu kembali, gadis kecil yang manis." Ken berucap dalam hatinya, setelah itu ia pun melangkakan kakinya pergi meninggalkan Leteshia yang kembali memainkan boneka tedy bear nya.

Jarvis Kendrick Kyler

Bersambung.....

Bab 03

Ken menghembuskan nafasnya kasar, kejadian dua belas tahun yang lalu masih teringat jelas di kepalanya, dari kejadian itu, Ken mulai berlatih pertahanan dirinya, ia tidak ingin kejadian itu menimpah mama tercintanya.

Ken kembali lagi memfokuskan dirinya dengan pekerjaan yang menumpuk di hadapannya. Ia berusaha untuk melupakan wajah cantik yang kini selalu ada di dalam kepalanya.

Sementara itu, di tempat lain, Leteshia atau yang akrab di panggil dengan sebutan Leta tengah mengantar pesanan pelanggannya, namun karena pikirannya tidak pokus, dia pun terjatuh, tersandung kursi yang ada di depannya.

"Astaga, bodoh sekali aku," Gerutunya sambil membereskan makanan yang sudah berserakan di lantai.

"Hey kau! Kalau kerja yang bener, lihat gaunku jadi kotor gara-gara kamu, sialan." Hardik seorang perempuan yang baru saja terkena tumpahan makanan yang di bawa oleh Leta

Semua pengunjung langsung menatap ke arahnya, Leta langsung bangkit dan langsung meminta maaf kepada perempuan itu.

"Ahh maafkan atas kecerobohan saya, nona. Biar saya bantu membersihkan gaun anda, nona." Ucap Leta merasa bersalah karena sudah mengotori gaun yang di pakai oleh perempuan itu.

Leta mengambil tisu yang ada di atas meja, ia berniat untuk membantu membersihkan gaun yang di pake oleh perempuan yang tidak sengaja terkena tumpahan makanannya.

Namun tanpa ia duga justru perempuan itu malah menepis tangannya dengan kasar, wajahnya terlihat begitu marah.

"What maaf? Kamu pikir dengan meminta maaf gaunku akan kembali bersih seperti semula hah?" Sentak perempuan itu penuh amarah.

"Dan singkirkan tangan kotormu itu, lebih baik kamu panggil maneger kamu kesini, pelayan tidak becus bekerja sepertimu, seharusnya tidak di pekerjaankan di tempat seperti ini."Perintah perempuan itu dengan sinis.

Samuel atau lebih akrab di panggil Sam selaku maneger yang tanpa sengaja mendengar keributan itupun, segera datang menghampirinya.

"Ada apa ini? kenapa berantakan sekali?" Tanya Sam kepada Leta.

"Maaf pak Sam, ini semua salah saya, saya yang ceroboh dan membuat semuanya berantakan."Leta menjawab dengan nada bersalahnya.

"Anda siapa?" Tanya perempuan itu kepada Sam.

"Maaf nona, saya adalah maneger di restaurant ini, dan saya minta maaf atas kecerobohan pelayan saya." Sam menjawab dengan ramah.

"Oh bagus sekali, kebetulan anda maneger disini, jadi saya mau anda memecat pelayan anda yang sudah membuat gaun saya kotor" Ucap perempuan itu sambil menatap sinis ke arah Leta.

"Mohon maaf nona, saya tidak bisa memecatnya dan saya akan ganti rugi dengan menyajikan menu special di restaurant ini secara gratis." Ucap Sam masih dengan sikap yang ramah.

"Sekali lagi saya minta maaf atas kekacauan ini" Ucapnya kembali.

Perempuan itu semakin marah. Ia tidak terima dengan apa yang di ucapkan oleh Sam barusan. Perempuan itu menatap Sam dengan amarah yang semakin membludak.

"Anda pikir saya kekurangan uang, sampai anda memberikan makanan gratis kepada saya hah?" Geram perempuan itu dengan tangan yang mulai terkepal menahan emosinya.

"Maaf nona saya tidak bermaksud...." Sebelum Sam menyelesaikan ucapannya, perempuan itu sudah membuka mulutnya kembali.

"Sudahlah anda diam saja, biar saya telpon pacar saya, dan kalian bersiap-siaplah untuk kehilangan restaurant ini." Ancam perempuan itu sambil memperlihatkan senyuman jahatnya layaknya seorang antagonis.

Sam dan juga Leta hanya dapat menghela nafasnya dengan pelan, Sam juga tidak yakin jika pacar yang tengah di hubungi oleh perempuan itu, dapat membeli restaurant miliknya.

Sedangkan perempuan itu mulai mengeluarkan ponsel miliknya, kemudian ia menghubungi seseorang yang dia sebut sebagai pacarnya itu.

***

Perusahaan Kendrick Group.

Ken yang sedang mengerjakan pekerjaannya, merasa terganggu dengan getaran yang berasal dari ponsel miliknya. Susah payah ia memfokuskan dirinya dengan pekerjaan di hadapannya, namun belum sampai dua jam, fokusnya terganggu oleh seseorang yang kini sedang menghubunginya.

Ken mendengus kesal, tangannya mengusap wajahnya frustasi, sepertinya orang yang sedang menghubunginya saat ini akan mendapat omelan dari dirinya.

"Sialan!!! Siapa yang berani menggangguku di jam segini? Apa dia sudah bosan hidup?" Geram Ken di iringi dengan helaan nafasnya yang panjang.

Ken kemudian mengambil benda pipih itu, lalu menggeser tombol berwarna hijau.

"Katakan ada apa kau memggangguku?" Tanya Ken dengan nada selalu dingin bagaikan es.

"Sayang! Kenapa lama sekali kamu mengangkat telponku? Kamu tidak tahu kalau aku saat ini sedang ada masalah?" Ucap seorang perempuan dari seberang telpon sana dengan nada suara yang terdengar begitu manja, membuat Ken merasa muak.

"Aku lagi sibuk Gresia, dan katakan apa maumu?" Tanya Ken tanpa mengubah nada suaranya yang dingin itu. Ya perempuan itu adalah Gresia Filifs, perempuan yang selalu mengakui dirinya sebagai kekasih Ken.

"Maaf sayang aku gak tahu kalau kamu lagi sibuk." Ucap Gresia masih dengan nadanya yang manja semakin membuat Ken muak mendengarnya.

Ken kembali menghembuskan nafasnya kasar, kemudian ia bertanya. "

"Katakkan saja! Apa yang mau kamu bicarakan." Tegas Ken sembari memijit pelipisnya.

"Sayang, aku sedang berada di restaurant, dan gaunku kotor terkena tumpahan makanan yang di bawa oleh pelayan yang tidak becus bekerja di restaurant ini. Bukannya memecat pelayan itu, tapi menegernya malah menghinaku dan memberiku makanan gratis di restuaruant ini. Itu sangat membuatku jengkel, sayang. Pokoknya kamu harus membantuku." Ucap Gresia berakting sedih, agar Ken yang ia klaim sebagai kekasihnya itu merasa simpati kepada dirinya.

"Astaga Gresia kamu telpon aku cuma gara-gara masalah sepele seperti ini? Ini yang terakhir kali kamu menghubungiku, Gresia. Dan ingat! Aku bukan kekasihmu. Mengerti."

Setelah mengatakan hal itu, Ken langsung menggeser tombol berwarna merah, ia kembali menaruh ponselnya di atas meja kerjanya.

"Dasar perempuan manja, dia pikir dia siapa, cihh hanya karena aku memperlakukan nya sedikit baik, dia sudah besar kepala." Gerutu Ken kesal. Ken kembali melakukan pekerjaannya.

Sementara itu di tempat lain, Gresia terlihat begitu murka ketika Ken memutuskan sambungannya secara sepihak

"Sialan...." Gresia mengepalkan satu tangannya, ia benar-benar merasa sangat marah sekaligus malu.

"Sialan kamu Ken, kamu benar-benar sudah membuatku malu, lihat saja, aku akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku," Ucap Gresia dalam hatinya.

Gresia kembali menaruh ponsel miliknya ke dalam tas. Ia berbalik dan menatap sengit Sam dan juga Leta, lalu setelah itu Gresia pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia terlalu malu untuk tetap berada di dalam restaurant tersebut. Gresia keluar dari restauran itu dengan membawa rasa malu dan juga amarahnya yang kian memuncak.

Setelah kepergian Gresia, Sam pun berniat untuk pergi menuju ruangannya, namun sebelum ia pergi, ia menatap Leta terlebih dahulu.

"Leta kamu ikut keruangan saya" Perintah Sam dengan wajahnya yang datar.

"Baik pak Sam." Leta menjawab dengan lesu. Sungguh ia sangat takut jika manegernya itu akan memecatnya karena sudah membuat pelanggannya marah.

Sam tersenyum sangat tipis sehingga membuat Leta tidak dapat melihatnya, lalu setelah itu, Sam pun pergi melangkahkan kakinya menuju ruangannya.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!