NovelToon NovelToon

Heartless 2

Chapter 1

🍁Nikmatilah semua kesulitan yang ada, badan boleh lelah tapi kamu tidak boleh menyerah karena di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan🍁

.

.

.

.

...Halo para readersku😍😍😍...

Terima kasih sudah membaca HEARTLESS Season 2 sampai chapter 23 ya guys, author cuma bisa ngucapin banyak-banyak terima kasih buat dukungan kalian semua selama ini.

Disini author mau beritahu kalau novel HEARTLESS Season 2 akan author hapus🥺🥺🥺😭😭😭

.

.

.

.

.

.

.

Tapi jangan sedih ya semua readersku karena author bakal up cerita HEARTLESS Season 2 yang baru. Jadi ceritanya author ingin membuat cerita HEARTLESS Season 2 ini dengan alur plot yang baru ya guys😘

Jadi disini cerita HEARTLESS Season 2 akan khusus menceritakan kehidupan anak-anak Xavier dan Chloe, serta anak-anak dari Albert & Mira, Thomas & Valeria, dan juga Kevin & Rahel ya.

Untuk chapter awal author akan menjelaskan sedikit tentang kehidupan rumah tangga mereka ya, tapi selanjutnya akan bercerita tentang kehidupan anak-anak mereka.

Jadi author mau minta dukungan kalian semua sebanyak-banyaknya ya guys, biar author terus semangat buat nulis HEARTLESS Season 2 ya😍😍❤

...Terima kasih para radersku...

...----------------...

Sepasang suami istri sedang berpelukan di balkon kamar mereka menikmati udara pagi. Tangan kekar itu memeluk tubuh sang istri dengan erat tak ingin melepasnya.

Wanita cantik yang dipeluk lalu berbalik menghadap suaminya dan tersenyum manis sambil mengelus rahang sang suami dengan lembut. Sang suami menutup mata merasakan jari lentik itu yang mengelus rahangnya dengan penuh cinta.

"I love you hubby" ucap Chloe dengan suara lembut dengan tatapan penuh cinta.

"I love you too baby" balas Xavier dengan senyum manis.

Mata hazel itu memandang pemilik mata biru tajam yang sebiru air laut dengan penuh cinta. Tak pernah bosan keduanya saling mengungkapkan kata-kata cinta setiap hari.

"Mommy, daddy" teriak seorang bocah di depan pintu kamar mereka.

"Ckk!! Kenapa setan kecil itu selalu saja menganggu momen pagi kita" decak Xavier dengan ketus.

"Hubby dia anak kita" ucap Chloe dengan tatapan tajam.

"Iya baby"

Cup............

Xavier mencium bibir sang istri dan berlalu menuju pintu kamar, baru saja pintunya dibuka dua orang bocah kembar menyerobot masuk ke dalam kamar mereka.

Ya mereka adalah putra kedua dan ketiga Xavier dan Chloe. Saat ini rumah tangga Xavier dan Chloe sudah di karuniai 4 orang anak. 3 anak laki-laki tampan dan 1 anak perempuan yang sangat cantik.

Anak pertama bernama Xander Leonart Wesly duplikat Xavier yang tak ada beda sedikit pun, bermata biru gelap dan tajam dan sekarang berumur 7 tahun.

Sifatnya persis seperti Xavier kaku, dingin, arogan, dan tak tersentuh meski dengan keluarganya sendiri, tapi anak pertama pasangan Wesly sangat dekat dengan sang daddy ketimbang sang mommy.

Anak kedua dan ketiga adalah kembar laki-laki bernama Vincent Keandre Wesly & Victor Rolando Wesly, memiliki warna mata biru gelap yang sama seperti daddy mereka perbedaannya terletak di iris mata keduanya.

Vincent memiliki iris mata hitam sedangkan Victor memiliki iris mata hazel.

Sifat keduanya juga sangat bertolak belakang, sifat Vincent mirip seperti Xavier sangat dingin dan kaku tapi sangat hangat dengan keluarganya, sedangkan Victor sifatnya ceria, mudah bergaul dengan siapa saja, dan jahil. Umur si kembar saat ini sudah 4 tahun.

...🍁        🍁        🍁        🍁        🍁...

Anak keempat mereka seorang putri bernama Zelena Duscha Wesly yang sangat disayangi oleh mereka semua. Wajahnya duplikat Chloe dengan warna mata yang sama seperti Chloe juga yaitu berwarna hazel, wajahnya sangat cantik dan mengemaskan meski baru berumur 7 bulan.

"Daddy, baby Ze is wake up" (papa, baby Ze sudah bangun) pekik Victor melengking.

"Shut up Victor! You very noisy" (diam Victor, kamu sangat berisik) ucap Vincent dengan ketus.

"Twins mana kakak kalian?" tanya Chloe yang sudah di peluk manja oleh Victor.

"Boy's" ucap Xavier dengan suara tegas memberitahu mereka belum memberi sapa.

"Good morning mom, dad" ucap keduanya dengan serentak.

Keduanya tahu jika Xavier adalah orang yang tegas dan tidak suka dengan keributan, apa lagi sampai menganggu waktunya dengan sang istri. Tak berselang lama Xander datang sambil mengendong putri tunggal keluarga Wesly.

"Morning mom dad" ucap Xander dengan wajah datar.

"Morning too son" ucap Chloe dan Xavier serentak.

Melihat daddynya baby Ze langsung menjulurkan tangannya untuk di gendong, bayi 7 bulan itu sangat suka di gendong oleh daddynya. Chloe lalu mengajak mereka semua untuk sarapan.

"Selamat pagi tuan, nyonya, tuan muda sekalian, dan nona muda" ucap pak Max dan para pelayan dengan serentak.

"Pagi" ucap Chloe dengan lembut.

Hanya Chloe saja yang membalas sapaan mereka sedangkan suami dan anak-anaknya tak membalas sapaan mereka.

Sifat Xavier yang arogan dan angkuh menurun ke tiga anaknya, Chloe berharap putrinya nanti tidak memiliki sifat seperti suami dan kakak-kakaknya.

"Hubby berikan baby Ze biar aku menyuapinya" ucap Chloe dengan lembut.

"Iya baby" ucap Xavier.

Sebelum itu Chloe sudah menaruh sarapan untuk suami dan ketiga anaknya. Saat makan tidak ada yang berbicara sama sekali hanya ada celoteh baby Ze disana.

"Baby buka mulutmu" ucap Xavier setelah menghabiskan sarapannya.

Chloe tersenyum manis sambil membuka mulutnya menerima suapan sang suami. Pemandangan seperti itu sudah biasa untuk pelayan dan ketiga anaknya, yang melihat kegiatan kedua orang tua mereka saat sarapan.

Selesai sarapan Xavier dan Chloe mengajak anak-anak mereka untuk bersantai di taman belakang. Kebetulan hari ini weekend jadi Xavier memutuskan untuk bersantai bersama keluarga kecilnya.

"Brother aku ingin menyentuh Kenzo dan Kenzi" ucap Victor dengan wajah imut.

"Ayo" ucap Xander dengan suara dingin.

Xander membawa Victor menuju Kenzo dan Kenzi kedua hewan peliharaannya yaitu sepasang singa yang sudah berumur 4 tahun. Victor yang awalnya berani, menjadi sangat takut dan terus memeluk Xander saat kedua hewan itu mendekat.

Rooooaaarrr..........

Auman sepasang singa mendekati Xander, Victor yang tadinya ingin menyentuh seketika menangis melihat kedua singa itu terus mendekat. Melihat kembarannya yang takut membuat Vincent tertawa tak jauh dari mereka.

"Huaawwaa! Brother aku takut" ucap Victor sambil menangis histeris.

"Bukannya kamu ingin menyentuh mereka" ucap Xander sambil tersenyum smirk.

"No no! i don't want anymore brother" (tidak tidak, aku tidak mau lagi kakak) pekik Victor dengan histeris.

"Brother tinggalkan saja Victor di situ bersama Kenzi dan Kenzo! Hehehe" teriak Vincent sambil terkekeh.

"Ide bagus" ucap Xander.

...🍁         🍁        🍁        🍁        🍁...

Huaaawaaaa............

Tangis Victor bergema di taman belakang karena takut di tinggalkan bersama sepasang singa milik Xander. Chloe dan Xavier menggeleng kepala mereka, melihat anak ketiganya yang selalu menangis dikerjai kakak-kakaknya.

Padahal semuanya tahu jika Victor selalu nakal dan membuat pusing semua orang, tapi saat bersama Xander atau Xavier maka bocah nakal itu akan berubah menjadi anak yang baik dan penurut.

Baby Ze yang melihat kakaknya menangis langsung ikut menangis, Chloe segera mengendong sang putri yang menangis sambil menunjuk kakaknya yang juga sedang menangis.

"Son jangan buat adikmu menangis lagi" ucap Xavier dengan tegas.

"Oke dad" ucap Xander dengan patuh.

Xander mengendong Victor yang masih menangis menuju kedua orang tuanya. Perawakan Xander yang seperti Xavier membuat siapa saja yang melihatnya berpikir jika ia sudah berumur 9 tahun bukan 7 tahun.

"Dasar cengeng" cibir Vincent ke kembarannya.

"Mommy.....hiks hiks hiks" adu Victor kepada Chloe.

Ketiganya hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Victor yang selalu mengadu kepada Chloe. Bocah itu tahu jika ketiganya selalu patuh kepada ucapan Chloe.

"Jangan nangis lagi anak mommy nanti gantengnya berkurang loh" ucap Chloe dengan lembut.

"Aku ganteng ya mommy" ucap Victor kembali ceria.

"No daddy paling ganteng" ucap Xavier dengan sombong.

"Mommy" ucap Victor dengan mata berkaca-kaca.

"Vic kamu itu tidak ganteng aku lebih ganteng" timpal Vincent.

"Menurut mommy siapa yang paling ganteng disini" ucap Xander.

Chloe menatap suami dan anak-anaknya yang menatapnya menunggu jawaban. Ia tersenyum geli melihat wajah penuh harap keempatnya, yang ingin mendengar jawaban sang ibunda ratu.

"Yang paling ganteng itu.........Victor" ucap Chloe.

"Yeaaayy! Victor paling ganteng disini" teriak Victor dengan senang sambil berjingkrak-jingkrak.

Baby Ze yang melihat kakaknya melompat kegirangan ikut berceloteh sambil tertawa. Sedangkan ke tiga laki-laki itu hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Victor yang menurut mereka sangat berisik.

Sudah sering mereka berdebat siapa yang paling ganteng di mansion dan jawabannya selalu sama yaitu Victor. Jika tidak seperti itu bisa di pastikan Victor akan menangis sepanjang hari membuat seisi mansion geger.

~ Bandar Udara Internasional LAX ~

Hari ini semua keluarga Wesly akan pergi ke Dubai menghadiri acara ulang tahun putra dari Thomas dan Valeria. Sejak dini hari Chloe sibuk mengecek semua keperluan mereka yang akan di bawa ke sana.

Limousine milik Xavier akhirnya sampai di landasan pribadinya di bandar udara Internasional LAX California, Los Angeles. Sampai di sana Albert dan Mira bersama kedua putranya, sudah menunggu mereka di sana bersama Kevin dan keluarga kecilnya.

Albert dan Mira mempunyai 2 orang anak yaitu David Anthony Kendrick berumur 6 tahun dan Leon Eros Kendrick berumur 4 tahun. Wajah kedua anak Albert dan Mira sangat mirip dengan Albert hanya bentuk alis dan bibir mereka yang mirip dengan Mira.

Sedangkan Thomas dan Valeria memiliki 2 orang anak juga bernama Mikhail Zeno Parker berumur 4 tahun dan Natasha Oliver Parker berumur 5 bulan.

Sedangkan Kevin juga sudah menikah istrinya bernama Rahel dan sudah mempunyai seorang putri bernama Liliana Alesha Waltz berumur 5 bulan.

"Selamat datang bos, nyonya, tuan muda, dan nona muda" ucap semua anak buah Xavier dengan serentak.

"Heemm" deham Xavier.

Xavier mengendong putra kecilnya yang terlalu manja sambil memeluk pinggang istrinya dengan posesif. Mereka lalu naik ke jet pribadi Xavier yang sudah stand by di sana.

...🍁        🍁        🍁         🍁         🍁...

Tak berselang lama jet pribadi Xavier segera lepas landas menuju Dubai. Mereka akan menghadiri acara ulang tahun anak Valeria dan Thomas dan juga baru pertama kali berkunjung ke mansion Thomas dan Valeria.

~ Roma, Italia ~

Di sebuah rumah kosong yang terletak di tengah hutan, seorang pria paruh baya menatap foto yang baru saja di berikan oleh asistennya. Ia menatap foto di depannya dengan tatapan penuh kebencian.

"Aku akan membalas kematian putraku kepada kamu Xavier Arthur Wesly" ucap Mario Drule dengan penuh kebencian.

Ya orang itu adalah Mario Drule ayah Zen Drule suami dari Cika saudara tiri Xavier. Selama ini ia selalu mencari siapa yang sudah membunuh putranya dengan kejam.

"Dimana mereka sekarang?" tanya Mario dengan emosi.

"Mr. Wesly bersama keluarganya sedang pergi ke Dubai tuan" ucap Beni asistennya.

"Apa tangan kanannya juga ikut?" tanya Mario lagi.

"Iya tuan bersama keluarganya juga bahkan dokter pribadinya juga"

"Buat apa mereka ke Dubai"

"Mereka menghadiri acara ulang tahun anak Thomas Parker tuan"

"Mantan kepala IT Wesly Group" tebak Mario dengan sinis.

"Benar tuan"

"Berarti keamanan IT mereka saat ini pasti sedang lemah" ucap Mario sambil tersenyum licik.

"Tidak tuan"

"Apa maksudmu?" tanya Mario dengan tatapan tajam.

"Menurut informasi anak buah kita, meskipun Mr. Parker sudah tidak bekerja lagi di sana tapi ia tetap memegang kendali untuk keamanan Wesly Group apa lagi istrinya juga seorang hacker terkenal tuan"

"Sial" umpat Mario dengan kesal.

Tatapan Mario berkilat marah karena semua rencananya tidak berjalan dengan baik. Ia berpikir apa yang harus ia lakukan untuk membalas kematian sang putra.

"Kirim orang kita buat awasi pergerakan istri dan anak-anaknya, tapi ingat jangan sampai ketahuan" ucap Mario sambil tersenyum smirk.

"Baik tuan" ucap Beni sambil berlalu pergi.

Mario tersenyum smirk memikirkan rencananya untuk membalas kematian putra semata wayangnya. Ia sudah tidak sabar untuk melihat kehancuran Xavier dan merasakan apa yang pernah ia rasakan

Nyawa di ganti dengan nyawa, tunggu pembalasanku Xavier Arthur Wesly, batin Mario penuh dendam.

Visual

...(Xander Leonart Wesly)...

...(Vincent Keandre Wesly & Victor Rolando Wesly)...

...(Zelene Duscha Wesly)...

...🍁        🍁        🍁        🍁        🍁...

To be continue................

Chapter 2

🍁Dunia ini terlalu keras untuk kita yang hanya memandang kesetiaan🍁

.

.

.

.

...****************...

...16 Tahun kemudian...

Tak terasa waktu berlalu sangat cepat dan dan sudah banyak sekali momen yang di lewati keluarga Wesly selama 16 tahun. Kehidupan rumah tangga Xavier dan Chloe sangat harmonis selama ini, bahkan di usia mereka yang sudah mencapai setengah abad keduanya masih tetap harmonis.

Seorang laki-laki bertubuh tinggi tegap sekitar 190 cm dengan wajah sangat tampan, sedang memandangi landasan pribadinya dari ruang tunggu. Mata tajam biru seperti laut itu memandang ke luar dengan tatapan tajam dan dingin dari balik kaca mata hitamnya.

"Bos mereka sudah tiba" ucap asisten sekaligus tangan kanannya.

Pria tampan berwajah seperti dewa yunani itu berbalik melihat asistennya dengan tatapan tajam. Aura di sekitarnya seketika menjadi sangat dingin seperti ingin memangsa buruannya.

"Mr. Wesly" ucap Stefano Hamilton rekan kerjanya dari Hamilton Group di Spanyol.

Pria yang di panggil Mr. Wesly tak lain adalah Xander Leonart Wesly putra pertama dari pasangan Xavier dan Chloe. Saat ini ia sedang berada di Spanyol dan sedang menunggu rekan kerjanya, yang ingin bekerja sama dengan perusahaan Xander Sport.

Xander menjabat sebagai direktur utama di Xander Sport setahun yang lalu setelah menyelesaikan studi S2 di Jerman. Di umur 23 ia sudah menyelesaikan kuliahnya hingga ke S2, karena otaknya yang sangat pintar ia bisa menyelesaikan kuliahnya dengan predikat lulusan termuda.

"Kita mulai meetingnya" ucap David dengan suara dingin.

Keempat orang tersebut lalu memulai meeting membahas kerja sama mereka. Xander yang belakangan ini mengurus Xander sport ternyata sudah bisa membuat Xander sport semakin maju.

"Bagaimana Mr. Wesly apa anda tertarik dengan proposal kami?" tanya Stefano.

"Jadi perusahaan anda hanya mengambil keuntungan sebanyak 40%?" tanya balik Xander dengan tatapan tajam.

"Benar tuan"

"Heemmm! Alasannya?" tanya Xander lagi.

"Keuntungan 40% itu sudah lebih dari cukup untuk perusahaan kami tuan. Karena disini jika kami berhasil bekerja sama dengan perusahaan anda maka akan ada banyak investor yang menanam saham di perusahaan kami tuan" jawab Stefano dengan jujur.

"Jadi bisa di bilang kami seperti batu loncatan untuk perusahaan anda" ucap Xander sambil tersenyum smirk.

"Semua yang tuan ucapkan benar" ucap Stefano dengan sopan.

"Menarik"

Xander menatap klien di depannya dengan tatapan datar dan dingin tak ada ekspresi apapun. Ia tahu apa yang di bilang oleh Stefano semuanya benar, dan hal tersebut yang ia sukai dari rekan kerjanya ini.

"Deal" (setuju) ucap Xander dengan suara dingin.

"Maksudnya tuan?" tanya Stefano dengan bingung.

"Maksud bos, Xander sport menerima proposal anda tuan Hamilton" ucap David dengan suara dingin.

"Terima kasih Mr. Wesly suatu kehormatan bagi kami bisa bekerja sama dengan perusahaan anda" ucap Stefano dengan senang.

"Heemmm"

Xander lalu memberi isyarat kepada David untuk mengantar Stefano dan asistennya keluar. Dengan cepat David segera mengarahkan keduanya untuk keluar, tak lupa menyuruh mereka menyiapkan kontrak kerja sama untuk di tanda tangani.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Tak lama hpnya berbunyi ada panggilan masuk, saat melihat nama yang tertera di layar hpnya Xander tersenyum tipis.

^^^"Halo mom"^^^

"Halo son kamu dimana?" tanya mommy Chloe dari seberang.

^^^"Di bandara mommy"^^^

"Loh kamu mau kemana son" pekik wanita yang sangat ia sayangi dari seberang.

^^^"Ada ada meeting di luar negeri mom"^^^

"Kapan kamu kembali son"

^^^"Nanti mom"^^^

"Nanti itu kapan nak. Mommy kangen banget sama kamu sayang"

^^^"Aku juga kangen sama mommy"^^^

"Jaga kesehatanmu disana son dan ingat jangan telat makan"

^^^"Heemmm"^^^

"Baby dimana bajuku" ucap daddy Xavier dari seberang.

"Sudah dulu ya son, mommy mau ngurus bayi besar mommy dulu" ucap mommy Chloe sambil terkekeh.

^^^"Oke mommy, love you mom"^^^

"Love you more boy"

Xander menggelengkan kepalanya setelah sang mommy mematikan panggilan. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan keluarganya yang sudah setahun lebih ia tinggalkan di California.

"Bos jetnya sudah siap" ucap David dengan suara dingin.

"Heemmm"

Xavier dan David segera melangkah menuju jet pribadi yang sudah stand by di bawah. Saat masuk keduanya langsung di sambut 3 pramugari cantik dengan sopan.

David lalu menyuruh pilot untuk segera lepas landas, selama di dalam pesawat David dan Xander tidak istirahat sama sekali. Keduanya sibuk memeriksa laporan dari Xander Sport dan juga mempelajari laporan mengenai Wesly Group.

"Bos tuan muda Vincent mengirim pesan jika ada yang menganggu di club heaven" ucap David membaca laporan di emailnya.

"Suruh Patrik buat hendel semuanya"

"Baik bos"

"Dimana Victor?" tanya Xander mengingat adik kembarnya yang sangat nakal.

"Tuan muda Victor saat ini sedang liburan bersama kekasihnya di Maldevis bos"

"Hah! Apa baru lagi?" tanya Xander dengan kesal.

"Iya bos mereka semalam baru jadian"

"Suruh manager artis gila itu menjaganya agar jangan sampai wartawan tahu"

"Iya bos"

"Bagaimana hubunganmu dengan aunty" ucap Xander sambil menikmati wine.

"Seperti biasa bos" ucap David dengan gusar.

"Apa masih bermimpi buruk?" tanya Xander dengan wajah datar.

"Heemmm"

David mengambil wine di depannya dan langsung meminumnya dengan sekali teguk. Hatinya selalu sakit mengingat kejadian waktu itu, saat aunty Mira pergi meninggalkannya dengan daddy dan adiknya.

Sejak saat itu David sangat membenci aunty Mira meski sekarang aunty Mira sudah kembali dan bersatu kembali dengan sang daddy. Selama David pulang hubungan keduanya seperti orang asing di dalam mansion.

Xander melihat asisten sekaligus tangan kanannya dengan wajah datar, meski dalam hati ia sangat kasihan. Selama ini hanya Xander yang tahu jika David selalu mengalami mimpi buruk dan sering meminum obat tidur.

Semoga kamu bisa menyelesaikan masalahmu dengan aunty, batin Xander.

~ Bandar udara International Los Angeles (LAX) ~

Setelah menempuh perjalanan selama 8 jam dari Madrid, Spanyol akhirnya Xander tiba di California, Los Angeles. Kepulangan Xander kali ini tidak diketahui oleh keluarganya.

Xander yang sudah 1 tahun tak pulang akhirnya pulang hari ini untuk merayakan ulang tahun perusahaan lusa nanti. Anak buah pribadi Xander sudah berdiri di bawah menyambut kedatangan bos mereka.

"Selamat datang kembali bos" ucap anak buah pribadi Xander dengan serentak.

"Heemmm"

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Christian sebagai kepala pengawal pribadi Xander segera membuka pintu untuk bos dan tangan kanannya. Aura dingin seketika menyeruak di sana membuat anak buah Xander gemetar ketakutan.

"Christian arah jam 3" ucap Xander dengan suara dingin.

"Anak buahku sudah mengepung mereka bos" ucap Christian sambil melirik sniper mereka di atas gedung.

"Kerja bagus"

"Terima kasih bos"

Xander segera masuk ke dalam mobil Rolls Royce Boat Till miliknya bersama David. Mereka lalu bergegas pergi menuju mansion utama di kawal 4 mobil pengawal.

"David suruh Christian bawa pengganggu tadi ke markas"

"Baik bos"

~ Mansion Utama Wesly ~

Selang 40 menit akhirnya mereka tiba di mansion utama, saat ini Xander sudah membangun mansion pribadinya sendiri tanpa di ketahui oleh orang tuanya. Ia berencana akan pindah ke mansion miliknya setelah selesai di bangun.

"Brother" pekik suara cempreng dengan kencang dari dalam mansion.

Grep.............

Tubuh tingginya langsung di tubruk adik bungsunya yang sangat senang melihatnya. Beruntung Xander bisa menjaga keseimbangan jika tidak keduanya pasti sudah jatuh.

"Ternyata princess kakak susah besar" ucap Xander dengan lembut.

"Brother kenapa tidak bilang kalau akan pulang hari ini" ucap Zelena adik bungsu Xander yang paling ia sayangi.

"Biar jadi kejutan princess" ucap Xander sambil mengelus kepala adiknya dengan lembut.

"Kejutan ya brother pantas Zelena terkejut" ucap Zelena dengan wajah polos.

David dan Xander mengulum senyum geli mendengar ucapan Zelena yang terlalu polos. Xander lalu masuk ke dalam mansion sambil mengendong adik kecilnya yang berkoala di tubuhnya.

"Selamat datang kembali tuan muda pertama" ucap pak Max dengan sopan meski ia sudah berumur.

"Dimana mommy dan daddy?" tanya Xander dengan suara dingin.

"Tuan dan nyonya ada di taman kaca tuan muda"

"Heeemmm"

"Mommy sama daddy tiap hari kerjaannya pacaran terus brother" ucap Zelena sambil terkekeh.

"Biarkan saja princess" ucap Xander.

Xander lalu menurunkan adiknya dan berlalu pergi ke rumah kaca. Zelena yang melihat Christian masuk sambil membawa beberapa paper bag dengan tak sabar ingin melihatnya.

"Om Tian itu hadiah buat aku kan?" tanya Zelena dengan antusias.

"Iya nona muda. Ada untuk tuan dan nyonya besar serta kedua tuan muda juga" ucap Christian memaksa tersenyum meski ia sangat kesal di panggil om.

"Aku sudah tidak sabar ingin melihat punyaku"

"Iya nona muda"

Sedangkan di rumah kaca Xander yang menghampiri kedua orang tuanya langsung di peluk erat oleh mommy Chloe. Mommy Chloe tak menyangka jika anaknya akan pulang hari ini.

"Bagaimana kabarmu son?" tanya daddy Xavier.

"Seperti yang daddy lihat aku baik-baik saja"

"I'm so proud of you son" (papa sangat bangga sama kamu nak) puji daddy Xavier sambil memeluk anak kesayangannya.

"Thank's dad"

"Son mommy kangen banget sama kamu" ucap mommy Chloe sambil memeluk anaknya kembali.

"Aku juga kangen sama mommy" balas Xander.

"Baby jangan terlalu lama peluk" ucap daddy Xavier dengan cemburu.

"Ckk!! Hubby ini anak kita bukan orang lain" ucap mommy Chloe dengan ketus.

"I know baby. Tapi Xander bukan anak kecil lagi dia sudah dewasa" (aku tahu sayang) ucap daddy Xavier sambil menarik istrinya ke dalam pelukannya.

"Oh come on dad, she is my mom" (oh ayolah papa, ini mamaku juga) ucap Xander dengan tatapan tajam.

"No ini milik daddy pergi cari punyamu sana" ketus daddy Xavier dengan tatapan tak kalah tajam.

"Stop stop! Udah jangan berdebat lagi mending kita masuk ke dalam" ucap mommy Chloe menengahi keduanya.

Mereka lalu masuk ke dalam mansion yang langsung di sambut oleh David. Daddy Xavier memeluk David yang sudah mereka anggap seperti anak mereka sendiri.

Tak lama mata Xander melotot membaca pesan dari pengawal sang adik. Wajahnya merah padam menandakan ia sangat emosi, membuat suasana di sana menjadi sangat mencekam karena aura Xander.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

To be continue................

Chapter 3

🍁Bertahanlah dari keadaan apapun, sembunyikanlah beban dan penderitaanmu, dan jadilah kuat karena ujian dan cobaan🍁

.

.

.

.

Daddy Xavier yang melihat perubahan wajah sang anak langsung tahu jika ada sesuatu yang tidak beres. Tatapan keduanya saling menatap berbicara lewat batin, jika ada sesuatu yang terjadi dengan anak keduanya saat ini.

"Mom, dad aku keluar dulu" ucap Xander dengan suara dingin.

"Loh mau kemana sayang? Kamu baru nyampe masa udah pergi lagi?" tanya mommy Chloe dengan bingung.

"Pergilah son" ucap daddy Xavier.

"Iya dad"

"Hubby kenapa biarin Xander pergi sih" hardik mommy Chloe dengan kesal.

"Ada sesuatu yang terjadi dan harus segera diselesaikan baby"

"Apa itu hubby?" tanya mommy Chloe dengan penasaran.

"Aku tidak tahu baby" jawab daddy Xavier dengan suara lembut.

"Ihhh! Kamu menyebalkan hubby" ketus mommy Chloe.

Daddy Xavier hanya terkekeh melihat wajah cemberut sang istri, Zelena yang melihat kedua orang tuanya seperti berdebat tidak mau ambil pusing. Ia lebih tertarik dengan hadiah yang di bawakan oleh kakak pertamanya.

"Mommy, daddy ayok kita buka hadiah yang dibawa brother" teriak Zelena dengan suara kencang.

"Sayang jangan teriak-teriak kayak di hutan aja" ucap mommy Chloe dengan kesal.

"Mom ini mansion bukan hutan. Ada-ada saja mom" cibir Zelena.

"Yang bilang hutan siapa nak?" tanya mommy Chloe duduk di sofa bersama suaminya.

"Kan tadi mommy yang bilang hutan" ucap Zelena dengan wajah polos.

"Itu hanya perumpamaan sayang"

"Oh! Bilang dong dari tadi mom" ucap Zelena dengan santai.

Mommy Chloe memijit dahinya yang tiba-tiba sakit mendengar ucapan sang putri. Putrinya itu kelewat batas polos dan sering kali membuatnya darah tinggi.

Apa lagi anaknya yang ketiga, jika keduanya ada maka sudah di pastikan bagaimana hebohnya satu mansion.

"Mommy kemana brother?" tanya Zelena sambil celinguk-celinguk mencari keberadaan Xander.

"Keluar" jawab mommy Chloe singkat.

"Keluar kemana mom"

"Mommy ngak tahu"

"Kenapa mommy ngak tahu"

"Ya karena kakakmu hanya pamit ingin keluar saja" ucap mommy Chloe menahan rasa kesal di tanyai terus.

"Ya emang keluarnya itu kemana mom"

"Mommy ngak tahu sayang, kakakmu ngak beritahu"

"Kenapa ngak tanya mom"

"Mommy lupa"

"Ckk!! Mommy belum tua udah pikun" decak Zelena dengan ketus.

"Zelena" pekik mommy Chloe dengan tatapan tajam.

"Jangan marah-marah mom nanti cepat tua" ucap Zelena dengan wajah polos.

Duar..........

Kepala mommy Chloe seperti ingin meledak mendengar ucapan putrinya yang sering membuatnya darah tinggi. Daddy Xavier yang mendengar perdebatan keduanya hanya diam saja, pasalnya mereka berdebat dengan bahasa Indonesia yang tidak ia mengerti.

Zelena yang melihat wajah sang mommy sudah merah padam, dengan cepat berlari keluar. Ia tahu pasti sebentar lagi pasti ada teriakan menggema di dalam mansion.

"ZELENA DUSCHA WESLY KE SINI KAMU" teriak mommy Chloe menggelegar di dalam mansion.

See.......

Betulkan apa yang ia pikirkan, mommynya itu akan berubah menjadi singa betina jika sudah terlalu emosi. Zelena memilih duduk di taman kaca melihat bunga mawar kesukaan mommy Chloe, dari pada mendengar celoteh sang mommy.

Sedangkan di dalam mobil mewah milik Xander, ia menatap pesan yang dikirim pengawal adik keduanya dengan emosi. Ia mendapat kabar jika adiknya saat ini terlibat masalah dengan salah satu geng motor.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

"Dimana posisi Vincent?" tanya Xander dengan suara dingin.

"Saat ini tuan muda kedua berada di batas kota XXX bos dan mereka masih terlibat perkelahian disana" ucap David membaca informasi yang dikirim anak buahnya barusan.

"Hentikan perkelahian itu sekarang"

"Baik bos"

"Suruh Victor pulang malam ini juga"

"Baik bos"

Selama perjalanan Xander menatap iPad di tangannya melihat email perusahaan. Meski tidak berada di kantor tapi ia terus memantau perusahaan.

~ Rainbow Cafe ~

Mobil yang di tumpangi Xander akhirnya tiba di Rainbow cafe, David keluar lebih dulu melihat keadaan sekitar baru membuka pintu. Saat Xander keluar seketika aura di sana berubah menjadi sangat mencekam.

Tatapan tajamnya melihat ke arah depan seperti tembus pandang ke dalam cafe, ia bisa melihat jika saat ini adiknya sedang duduk bersama geng motornya setelah menghancurkan seisi cafe.

"Selamat datang bos" ucap anak buah Xander dengan serentak.

Xander berlalu masuk ke dalam cafe sudah tak sabar ingin menghajar sang adik. Sedangkan di dalam cafe Vincent merinding merasakan aura yang sangat di kenalinya.

Ia berbalik ke arah depan dan seketika matanya hampir keluar dari tempatnya, melihat sosok yang sangat ia takuti. Teman-teman Vincent melihat ketua mereka dengan kening berkerut saat ketuanya bangun berdiri.

"Brother" gumam Vincent dengan suara pelan.

"Dude kamu kenapa?" tanya Jason sahabat baik Vincent.

"Dewa kematian sudah tiba guys" ucap Alex dengan wajah pucat yang mengenali siapa yang sedang menuju ke arah mereka.

Tubuh Vincent menegang melihat tatapan tajam saudaranya yang seperti pedang bermata tajam. Ia menelan selavinanya dengan susah merasa udara disekitarnya seakan menipis.

"Silahkan bos" ucap David sambil menaruh kursi untuk Xander.

"Vincent" ucap Xander dengan suara dingin.

"M...a...af bro....ther" ucap Vincent dengan gugup.

"Dimana orang yang berkelahi dengan adikku?" tanya Xander dengan tatapan membunuh.

"Dia di ujung sana bos" jawab David menunjuk seorang pria sekitar umur 27 sedang di tahan anak buah mereka.

"Matheo Jhonson" ucap Xander sambil tersenyum smirk.

"Siapa kamu?" tanya Matheo dengan kaget karena orang di depannya mengetahui nama aslinya.

"Siapa aku itu tidak penting"

"Lalu kenapa kamu menangkap aku berengsek! Lepaskan aku sialan" teriak Matheo dengan emosi.

Grep.............

"Jangan pernah meninggikan suara jelekmu itu di depanku" ucap Xander sambil menarik rambut Matheo sehingga kepalanya menatap ke atas.

"Le....pas sia......lan" ucap Matheo terbata-bata.

Bugh.........bugh......bugh........

Xander membanting kepala Matheo berulang kali di lantai membuat semua orang disana bergidik ngeri. Wajah Matheo sudah hancur dengan darah yang terus mengalir dari wajahnya itu.

"Patahkan tangan dan kaki anak buahnya" ucap Xander dengan tatapan dingin.

"Baik bos" ucap anak buah Xander serentak.

Arrghhh........arghhhh.......aarrgghhh........

Jeritan kesakitan anak buah Matheo bergema di dalam sana, ia lalu memberi isyarat kepada David untuk memberi hadiah yang tidak akan pernah Matheo lupa seumur hidupnya.

Sret..........

Teman-teman Vincent bergidik ngeri melihat kekejaman Xander dan tangan kanannya David. Mereka tak menyangka jika li**h Matheo akan di potong, entah apa alasannya hanya David dan Xander yang tahu.

"Ini balasan karena sudah menghina kedua adik kembarku" ucap Xander dengan tatapan seperti iblis.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Terjawab sudah apa yang menjadi alasan lid.ah Matheo di potong, mereka semuanya baru tahu jika kakak Vincent teman sekaligus ketua mereka sangat mengerikan.

"Brother" panggil Vincent dengan suara pelan.

Bugh..........bugh.........bugh.......bugh........

Xander memukul Vincent tak perduli ia adiknya, ia hanya akan menghukum kedua adiknya jika mereka bersalah. Dan kesalahan Vincent kali ini yaitu hanya membolos kuliah untuk berkelahi.

"M...aaf bro....ther" ucap Vincent dengan terbata.

"Sudah ku bilang pendidikan itu penting. Apa kamu ingin melihat mommy kecewa! Hah!" bentak Xander dengan suara tinggi.

"Maafkan aku brother"

"Ini peringatan pertama dan terakhir untukmu Vincent Keandre Wesly" ucap Xander penuh penekanan.

"Aku tahu brother"

"Heemmm"

Xander lalu memapah sang adik untuk pulang, David lalu memerintahkan anak buahnya untuk membereskan kekacauan di sini.

Saat akan keluar dari cafe tatapan Xander menatap tajam salah satu perempuan yang menunduk takut di antara teman-teman Vincent.

Kamu sangat bodoh adikku, batin Xander sambil tersenyum smirk.

~ Pulau Baros, Maladewa ~

Desahan pasangan yang baru jadian semalam membahana di dalam salah satu resort termahal di pulau Baros. Saat tengah memadu kasih keduanya di interupsi oleh gedoran pintu yang sangat keras.

"Ckk!! Siapa yang menggangguku" decak Victor dengan kesal.

Ya orang yang sedang berc***a adalah Victor Rolando Wesly. Seperti nama tengahnya yang berarti terkenal ia saat ini berprofesi sebagai salah satu penyanyi, model, dan aktor terkenal di dunia.

Sudah 6 tahun berturut-turut memenangkan piala grammy awards di kanca internasional.

"Beb" ucap wanita yang berada di bawahnya dengan tatapan menggoda.

Dia adalah Aleandra Winzki model papan atas yang sedang naik daun, Victor melihat wanita yang berstatus pacarnya itu dengan wajah dingin seakan tidak menarik lagi.

Tak membalas ucapan Aleandra ia segera memakai bathrobe dan membuka pintu. Saat pintu terbuka tatapan matanya yang tajam dan angkuh, melihat manajernya yang berdiri di depan pintu dengan takut.

"Berani kamu menganggu waktuku Rio!" bentak Victor dengan suara tinggi.

"M...aaf Vic, tapi ini sangat mendesak" ucap Rio dengan gugup.

Victor tak mengatakan apa-apa dan berlenggang masuk kembali ke dalam resort. Rio yang sudah tahu tabiat artisnya segera mengikuti Victor ke dalam resort.

"Beb" panggil Aleandra dengan suara menggoda.

Glek............

Rio menelan saliva dengan susah melihat tubuh Aleandra yang seperti gitar spanyol di depannya, apa lagi saat matanya memandang ke arah dada Aleandra yang seperti buah melon.

Itu melon atau pepaya bangkok, batin Rio dengan wajah memerah.

Victor tersenyum smirk melihat manajernya yang sudah panas dingin melihat tubuh Aleandra. Salahkan saja Aleandra yang memakai lingerie transparan, seakan tidak malu menunjukkan tubuhnya di depan orang banyak.

"Liurmu menetes Rio! Hehehe" ucap Victor sambil terkekeh.

"Ah! Maaf Vic" ucap Rio dengan wajah merah padam karena malu.

Hahahahaha..............

Tawa Victor pecah melihat manajernya yang sangat malu, mendengar tawa sang pacar membuat Aleandra menatap Rio dengan tatapan tajam karena sudah menggangu waktunya dengan Victor.

"Jangan menatap orangku dengan tatapan busukmu itu!" bentak Victor dengan suara dingin.

"Kamu bentak aku beb hanya karena dia" ucap Aleandra dengan kaget.

"Heemmm! Dia orangku dan aku tidak suka milikku di tatap seperti itu" ucap Victor dengan suara dingin.

"Beb maafkan aku, aku hanya kesal saja dia sudah menganggu waktu kita" ucap Aleandra sambil duduk di pangkuan Victor.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

Victor diam saja membiarkan Aleandra yang seperti cacing kepanasan di pangkuannya. Ia terus menyesap wine yang tadi ia ambil tidak memperdulikan tangan Aleandra yang sudah berkeliaran di dadanya.

"Katakan Rio" ucap Victor.

"Tuan muda pertama menyuruh kita pulang saat ini juga"

"Brother" ucap Victor dengan mata melotot.

"Iya Vic, tuan muda sudah berada di mansion utama"

"Kenapa tidak bilang dari tadi sih! Cepat siapkan barangku kita pulang sekarang!" bentak Victor dengan suara tinggi.

"Oke Vic" ucap Rio bergegas masuk ke dalam kamar merapikan pakaian Victor.

"Beb kamu mau pulang?" tanya Aleandra.

"Heemmm"

"Tapi aku masih ingin disini" ucap Aleandra dengan manja.

"Ya sudah kamu disini saja aku tetap mau pulang" ucap Victor dengan santai.

"Kamu kok gitu sih beb. Kita kan lagi rayain hari jadi kita" ucap Aleandra dengan ketus.

Victor tak memperdulikan ucapan Aleandra dan mendorongnya turun. Melihat hal tersebut Aleandra semakin merasa kesal karena tidak di perdulikan.

"Kalau kamu pulang kita putus beb" ancam Aleandra dengan suara tinggi.

"Oke kita putus" ucap Victor dengan santai.

Mata Aleandra melotot kaget mendengar ucapan Victor yang santai tak ada beban, ia tak percaya jika ia akan diputuskan segampang itu.

Tidak kamu tidak boleh memutuskan aku karena kamu itu milikku, batin Aleandra dengan gusar.

Selang 30 menit Victor sudah selesai bersiap dan segera menyuruh Rio untuk berangkat. Aleandra mencekal tangan Victor sambil membuat wajah sedih tidak ingin berpisah.

"Beb kamu kok gitu sih sama aku" ucap Aleandra dengan wajah sedih.

"Lepas. Mulai saat ini kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi" ucap Victor dengan angkuh.

"Tidak aku tidak mau putus beb"

"Aku tidak perduli dan ingat kita itu sudah PUTUS" ucap Victor menekan kata putus.

"Kamu tidak bisa memutuskan hubungan kita, bukannya kamu sangat suka dengan tubuhku beb" ucap Aleandra dengan tatapan nakal.

"Ckk!! Punyamu itu sudah longgar tidak enak lagi" ejek Victor dengan ketus.

Rio mengigit bibirnya menahan tawa mendengar ucapan Victor yang sangat menyakitkan. Aleandra kaget mendengar ucapan Victor yang menjatuhkan harga dirinya saat ini.

"Keterlaluan kamu Victor!" bentak Aleandra dengan emosi.

"Bi**h" ucap Victor dengan tatapan dingin.

Victor dan Rio segera pergi meninggalkan Aleandra yang berteriak seperti orang gila di dalam sana. Ia merasa sangat emosi mendengar ucapan Victor yang sangat menghina harga dirinya sebagai seorang perempuan.

...🍁 🍁 🍁 🍁 🍁...

To be continue...............

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!