Di dalam sebuah salah satu cabang perusahaan besar ,milik anggara ' Group hangus terbakar
Para pengusaha sedang melakukan miteeng.
Tapi tiba-tiba kobaran api besar membakar isi ruangan .
Semakin besar api itu semakin merapat ke seluruh ruangan.
" Uhuk ...uhuk..."
"Sudah tidak ada waktu lagi , kita semua akan mati di sini ,ayo kita cepat pergi ."
Di saat keadaan seperti ini Dimas berlari untuk melihat keadaan seseorang di ruang tunggu bersama sahabat nya .
"Erland .."
"Uhuk ...uhuk...."
"Tuan , apa yang akan ada lakukan , ini sangat berbahaya ."
"Adikku dalam bahaya di dalam sana, saya harus menyelamatkan nya.."
"Tuan ruangan di sini api nya sangat besar , di banding api ruangan lain nya ,."
Dimas tidak mendengar kan perkataan rekan kerja nya ,dia melompat melewati api itu , dia mencari erlan dan juga sahabat nya ..
"Erland ....Erland ...dimana kau ...uhuk uhuk..."
"Bryan ,Erland ...uhuk...uhukk...
Di saat dimas melangkah kan kaki nya ke arah ruang tunggu ,pundak dia tertimpa lemari buku yang sudah terpenuhi oleh api ..beruntung dia bisa menahan nya dan bisa beralih tempat dengan menahan rasa sakit yang ia rasakan.
Di sisi lain Erland dan Bryan pergi ke ruangan Dimas ,di saat mereka ke sana api sudah membesar kemana-mana..
untuk masuk pun tidak bisa mereka lakukan ...
"Dimas... Dimas ... uhuk...uhukk.."
"Erland kaya nya Dimas sudah keluar dari ruangan itu ,dia tidak mungkin diam saja dengan api yang besar ini ." ucap Bryan..
Seseorang rekan kerja Dimas mengenal erland sang adik dari Dimas Anggara ..
dia berlari ke hadapan erland dengan ter engap-engap karna asap yang ada di ruangan itu .
"Tu_tuan muda,
" Tuan Dimas masuk ke ruang tunggu ,saya sudah mencegah nya tuan Dimas memaksa masuk untuk mencari Anda.."
"Tapi saya saran kan ,anda jangan gegabah karna api di ruangan sana cukup tebal dengan gumpalan asap ." ucap nya langsung berlari menyelamat kan diri
Erland terkejut dengan apa yang di katakan orang itu ,Erland dan Bryan berlari menuju ruang tunggu .
Tiba saat di depan pintu ruang tunggu ,Erland melangkah kan kaki nya ,tapi saat melangkah tangan nya di tahan oleh Bryan
" Erland jangan gegabah , api di sini cukup lumayan besar.."
" Dimas dalam berbahaya Bryan ,aku tidak bisa diam begitu saja ,minggir ..." ucap erlan mendorong Bryan .
Erlan melangkah kan kaki nya untuk mencari Dimas, erlan terkejut apa yang dia lihat di depan mata nya yang di penuhi api ,badan Dimas tertimpa lampu gantung ,dan pakaian yang sudah hampir penuh dengan api ..
"Aku harus membawa Dimas keluar ." batin Erland .
"Dimas tunggu, aku akan berusaha menyelamat kan mu .",
"E_erland ja_jangan lakukan itu, pergi dari sini Erland ." ucap Dimas Ter bata
"Tidak ,aku akan membawa mu pergi dari sini , "
Di saat erlan melangkah tiba-tiba pintu yang di penuhi dengan api menghalangi jalan nya .."
"Sial , Dimas tunggu aku .. uhuk ...uhuk."
Dimas tidak mendengarkan erlan , dia melihat Brayan di belakang erlan .
"bryan cepat seret Erland pergi darii sini.... cepat .." ucap Dimas
Erland terkejut apa yang di ucap kan Dimas kepada Brayan, dia menyuruh nya untuk pergi dari keadaan yang darurat seperti ini ,bahkan Dia harus meninggal kan dimas seorang diri.
Tidak hanya Erland yang terkejut Bryan pun terkejut apa yang di katakan Dimas , dia harus membawa Erland dari kobaran api itu, sementara diri nya dalam berbahaya ..
"Kau jangan berkata bodoh Dimas, aku akan membawa mu dari sini ." ucap Erland tanpa memperdulikan Dimas ..
dia melangkah ke arah sisi yang sedikit api , tapi tiba-tiba Abi itu membesar seketika .
" Erland jangan gegabah , api yang ada di depan Dimas semakin besar , ayo kita pergi dari sini , Dimas gak mungkin terselamat kan .." ucap Bryan menyeret tangan Erland
Kini Raut wajah tampan Erland di penuhi dengan amarah nya , dia membugem Bryan dengan tangan kekar nya .."
" Brengsek ,, minggir kau jauh-jauh dari ku , aku akan membawa kakak ku dari api sialan ini ..." ucap erlan .
Dengan menutup mata nya, Erland memberanikan diri untuk melompat melewati api itu ,
" Uhuk uhukk...
" Dimas bertahan lah , aku akan membawa mu keluar dari sini ,bertahan lah .. "
Dengan keadaan Dimas yang memperihatinkan ,Erland melepas kan baju yang dia pakai penuh dengan darah ,dan menutupi wajah Dimas yang tidak berdaya ,
"Sial , gak ada bahan lagi untuk menutupi tubuh nya .." ucap Erland..
Erlan melihat gorden ,yang sudah terkena api belum sepenuh nya dia berlari ke arah ruang pribadi ,dia menarik gorden itu tanpa memperdulikan api yang besar .
Erland memangku badan Dimas yang sudah kena Bakaran api dengan keadaan terkulay .
Di sisi lain Bryan sedang berusaha menelpon anak buah nya untuk membawa zet pribadi di tempat lokasi saat ini...
Dengan kaki terpincang dia berusaha berteriak memanggil erland ..
" Erland ,,Erland , apakah kau masih di sana , Erland jawab pertanyaan ku bodoh." ucap Bryan frustasi ..
Dia bukan enggak ingin menolong sahabat nya itu ,hanya saja dia mempunyai pengalaman buruk dengan api di masa waktu kecil.
Bryan terkejut melihat Erland keluar dari kobaran api ,membopong tubuh dimas yang sudah tidak berdaya.
"Bryan di mana kunci mobil ku ,kita harus bawa kakak ku ke rumah sakit ." ucap Erland berjalan menuju arah keluar ,tapi dia di berhentikan oleh Bryan .
" Erland kau pikir kau mengambil jalan ini akan segampang itu , haahhh ...jangan bodoh ..
" Kita pergi tidak perlu pakai mobil , aku sudah menelpon anak buah ku untuk membawa zet pribadi , kita lewat arah jalan jendela itu ,mumpung api yang ada di sana belum besar ke mana-mana ayo..
" Apa kau bodoh Bryan , aku membopong tubuh kakak ku ,apa kau buta haah , apa kau mau menyuruh ku lompat dari lantai tiga ini, untuk menunggu mereka datang ."
"Jangan banyak omong brengsek , yang bodoh itu kamu , ayo ikuti aku Saja..
Terpaksa Erland mengikuti Bryan yang ada di depan nya , tak menunggu lama zet pribadi itu sampai di atas loteng perusahan yang tiga lantai itu .
Erland tidak tahu ,bahwa dari arah pintu yang tadi ada tangga menuju ke atas .
Kini tubuh dimas sudah berada di dalam zet pribadi milik keluarga anggara
"Erland ayo naik , tidak ada waktu lagi kau masih berdiri di situ , apa kau cari mati hahh.,." ucap Bryan berteriak ke arah Erland
Erland melihat di bawah sanah ,banyak para wartawan stasiun tv , yang memotret gedung ini ..
Bryan yang sial dengan keadaan ini terpaksa harus turun kembali untuk menyeret Erland .
" Apa kau bodoh, apa kau mau mati di sini sendiri hah , kau lihat di sana Erland , sebentar lagi tempat ini akan roboh , bahkan api itu sudah sampai menuju atas ayo..
"Sial .." umpet Erland
Kini mereka pergi dari kobaran api besar itu
Erland dan Bryan membawa Dimas ke rumah sakit milik keluarga Anggara.
Para dokter dan perawat berlarian setelah kedatangan tuan muda Anggara.
"Cepat selamat kan kakak ku, aku tahu kalian adalah dokter ahli kulit dari luar negri untuk di kirimkan kerja di sini beberapa tahun yang lalu , cepat dan lakukan.." ucap Erland dengan tatapan tajam nya.
Para dokter itu gemeteran setelah apa yang di ucap kan tuan muda kedua nya itu .,tanpa menunggu lama mereka mendorong brangkas Dimas ..
Sementara di mansion para pelayan sudah panik dengan ke adaan tuan muda nya ,
" Bi Ani tolong siapa kan perlengkapan tuan muda Erland, saya akan membawa nya ke ruamah sakit .." .
"Baik pak Jarwo ,tolong tunggu sebentar saya siap kan dulu semua nya ." ucap kepala pelayan ..
"Ya Tuhan , kasian sekali tuan muda Dimas , semoga saja bisa mendapat kan perawantan baik ." batin Bi Ani
Di sisi lain Erland sedang di rawat untuk sementara , Karana banyak luka-luka yang di bagaian lengan nya .
" Saya tidak apa-apa dok jangan pedulikan saya , lepas kan perban ini yang menganggu Ku.." ucap Erland tegas
"Tapi tuan luka anda sangat parah anda harus di raw..."
"Cepat buka perban ini, luka ku tidak seperti kakak ku , kalian sembuhkan kakak ku jangan pedulikan aku , cepat lepas kan .." ucap erlan memotong perkataan dokter itu.
"Ba_baiklah Tuan ,, sa_saya akan melepaskan nya ." ucap dokter dengan gemetar
" Di mana teman saya yang tadi dengan saya , apa dia sudah di priksa keadaan luka-luka nya , aku tidak ingin tahu , dia juga harus menerima pengobatan layak ." ucap erland menatap tajam dokter itu ..
"Su_sudah di atasi tuan .."
Tanpa menjawab pertanyaan dokter itu ,Erland pergi ke ruang inaf di mana Bryan di rawat , Erland tahu Bryan takut dengan api , tapi kenapa dia masih bertahan melakukan hal yang bodoh untuk membantu menemani nya.
"Sekertaris bodoh , apa luka mu serius ," ucap erland ..
Bryan hanya menatap jengah Erland pertanyaan adik dari sahabat nya itu , bener-bener tidak ada menyentuh sama sekali .
" Pertanyaan apa yang kau lontarkan itu , apa badan mu kebal ,luka mu lebih parah dariku ,kenapa kau masih saja ada bertenaga bicara kerasa padaku ."
" Aku tidak butuh pengobatan , aku ingin lihat kakak ku sembuh dari luka bakar itu ,aku tidak mungkin berbaring lemah di sini tanpa menunggu kakak ku untuk operasi ."
" Apa sebenar nya yang terjadi di kantor cabang kemarin , ini pasti ada yang janggal , aku akan cari tahu penyebab kebakaran itu." ucap Erland
" Besok aku akan cari tahu tentang kebakaran itu , mau di lihat dari cctv pun itu tidak akan mungkin bisa ,, aku akan cari tahu dengan cara ku sendiri, kemungungkinan ada mata-mata di perusahaan cabang ." ucap Bryan.
" Baik lah ,aku percaya kan itu padamu .." ucap Erland berlalu pergi meninggal kan Bryan .
Bryan hanya melihat punggung Erland , kenapa pria itu masih memerdulikan orang lain tanpa memerdulikan dirinnya terlebih dahulu .
...----------------...
"Tuan muda ini perlengkapan anda ," ucap pak Jarwo .
Tanpa berkata apapun Erland hanya menganggukan kepalanya saja , di dalam hati nya dia masih memikir kan Dimas yang akan di lakukan oprasi, dia memikir kan keluarga Anggara ,dari paman nya tidak ada satu pun yang datang untuk menjenguk mereka ..
" Pak Jarwo apa paman Willy sudah tahu berita ini ," ..
" Sudah tuan , tuan Willy sudah tahu berita ini dari tuan Bryan ,di mana tuan muda Dimas di larikan ke rumah sakit tuan Bryan menelpon Tuan Willy." ucap pak Jarwo.
Erlan mendungkus kan nafas nya berat ,bahkan paman dari keluarga Anggara pun tidak berkunjung datang untuk melihat Dimas yang sekarat penuh luka bakar.
Erland memikir kan wartawan yang mengelilingi gedung perusahaan cabang kemarin, tapi dia secepat nya menghapus jejak berita itu dengan di bantu seseorang ..
" Hallo.. gimana apa sudah di bereskan berita itu."
"Baik , aku akan transfer ke rekening mu setelah oprasi kakak ku " tanpa pikir panjang erlan mematikan telpon nya sepihak.
Beberapa jam kemudian
Beberapa dokter bedah telah keluar dengan berkeringat dingin, bukan lelah karna sudah melakukan oprasi ,tapi dia takut menghadapi tuan muda Anggara yang ke dua.
"Bagaimana. ." ucap erland dengan tatapan yang sulit di artikan ..
Di antara dokter itu ada yang berani berbicara menghadapi tuan muda itu .
"Tuan bisa ikut ke ruangan saya dulu , saya akan jelaskan sem..
"Tidak perlu banyak bicara ,jelas kan detail nya , dan apa yang akan anda bicarakan." ucap Erland dengan tampang dingin nya .
Para dokter itu saling pandang ,mereka ketakutan dengan nada suara Erland .
"Ma_maafkan kami tuan muda ,tuan Dimas tidak bisa melakukan oprasi , soal nya kulit yang sudah terbakar begitu serius .. kami sudah berusaha sekuat tenaga kami untuk melakukan nya, jika kami melakukan pencangkokan kulit itu tidak ada energi buat pasien luka bakar seperti tuan Dimas ." ucap sang dokter
Erland menatap para dokter itu dengan tatapan tajam, untuk apa dia buang-buang waktu lama berpikir untuk oprasi Dimas.
"Apa guna nya kalian sebagai dokter haahhh, apa dengan begitu kakak ku akan bertahan hidup, apa tidak ada cara lain untuk menyembuh kan nya ." ucap Erland penuh dengan amarah
" Untuk penyembuhan tuan Dimas kami belum bisa jamin , tapi kami sebagai dokter akan berusaha untuk bisa melakukan yang terbaik buat tuan Dimas , untuk lebih lama nya bertahan , kami akan kasih anti biotik dan air strealisasi."
" Lakukan yang terbaik." ucap Erland berlalu pergi dengan amarah yang memuncak
Para dokter itu menghela nafas nya panjang , mereka lega akhir dari kepergian Erland dari hadapan nya ..
Di keluarga Pratama ,
Seseorang wanita paruh baya sedang menunggu kepulangan sang suami .
Tak lama pun Erik pulang dengan wajah yang di tekuk ,
"Mas tumben jam segini baru pulang ,gak biasa nya ." ucap Sintia.
"Aku menyelesai kan pekerjaan numpuk hari ini , di mana anak-anak." ucap Erik .
"Bukan kah ada nolan sekertaris mu itu , kenapa mesti kamu yang harus andil angkat tangan juga mas , anak-anak di kamar nya masing-masing. "
"Perusahaan ku memuncak kerugian besar Sintia , makan nya aku ikut andil dalam perusahaan , ,apa mereka sudah makan malam ..."
"Apa mksud kamu mas, apa perusahaan mu akan bangkrut.."
Sintia syok dengan apa yang di dengar dari ucapan Erik, tanpa menjawab pertanyaan anak-anak dia lebih mementing kan perusahaan suami nya.
Erik memijat pelipisnya , dia tahu istri nya akan memberikan ekspresi yang tak terduga , Erik berdiri meninggal kan Sintia di ruangan tamu ..
" Mas mau kemana kamu , aku belum selesai bicara ,"
"Aku mau mandi dan istirahat Sintia , ohh iya apa ana sudah pulang dari panti , dia tadi menelepon ku akan pulang malam , ?
" Mas perusahaan kamu akan bangkrut , kamu masih saja menanyakan gadis yang menumpang di rumah ini , bikin beban Saja."
Erik menatap tajam istri nya itu , bagaimana bisa Sintia bicara seperti itu terhadap ana keponakan nya ...
" Jaga ucapan mu Sintia , ana itu keponakan ku , anak dari kakak ku, aku berhak menanyakan nya , karna dia sudah ku anggap anak ku sendiri ." ucap Erik berlalu pergi.,
Langkah Erik terhenti saat melewati kamar ana , dia ingin melihat keponakan nya itu, Erik mengetuk pintu kamar ana .
" Ana... apa kau sudah tidur nak .." ucap Erik ,tanpa Erik sadari pintu kamar ana tidak terkunci , Erik melangkah kan kaki nya menuju tempat tidur ana,
Erik menatap wajah ana dengan tatapan sendu ..dia mengingat perkataan Sintia istri nya..
"Selamat malam keponakan paman , " ucap Erik mengusap kepalanya ana, kini dia melangkah kan kaki nya untuk pergi ..
Tanpa Erik sadari ,sebenernya ana belum tidur , bahkan tadi dia mendengar percakapan Erik dan Sintia , ana tidak sengaja mendengarkan percakapan mereka , dia tadi hanya mau mengambil air minum ,tanpa sengaja dia melihat paman dan bibi nya berantam, jadi dia urungkan untuk mengambil air minum dan kembali ke kamar nya..
"Paman , apa aku tinggal di sini menjadi beban keluarga paman , maaf kan aku .."
tanpa sadar air mata nya lolos begitu saja..ana tahu , bahwa Sintia tidak menyukai kehadiran nya , dia selalu di buat jadi pembatu di rumah paman nya, tanpa sepengetahuan Erik ..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di ruangan yang begitu luas ,tepat nya di kantor presedir DA'Group seseorang pria yang tengah berdiri melihat keramaian di bawah sana, dia berpikir bagai mana cara nya agar sang kakak sembuh kembali seperti semula ,
Saat ini dia sedang mengontrol para karyawan kakak nya itu di perusahaan, dan tiba-tiba lamunan nya buyar karna kedatangan seseorang ..
"Selamat siang tuan ," ucap Bryan
Erland berdecak sebal ,dengan tingkah laku sekertaris kakak nya itu ..
"Jangan memanggil ku tuann, panggil aku seperti biasa ,sungguh gelli sekali ."
" Maaf tuan ,situasi ini kita berada di kant.."
"Sudah ku katakan panggil aku seperti biasa , apa kau tidak dengar ..." ucap erland dengan nada dingin nya ,ya erlan memtong ucapan Bryan ..
" Cihhh manusia ini ,selalu saja ingin mau nya sendiri , huhhh .."...batin Bryan
"Baik lah Erland ..."
" Hemmmmm ..."
"Apa maksud si keras kepala ini , bisa-bisa nya saja dia hanya menjawab pertanyaan ku dengan deheman saja , dasar batu tumpul ." umpat hati Bryan
"Gimana , apa kau sudah mencari siapa dalang semua itu .."
"Semua ini ada seseorang yang menyuruh cabang perusahaan itu untuk di hancur kan , tepat nya orang itu ingin membunuh Dimas, apa kau ingin tahu siapa dalang di balik semua ini .."
" Katakan siapa itu ." ucap Erland datar
" Tuan Willy ..."
Erlan terkejut dengan apa yang di katakan Bryan ,dalang dari semua ini adalah paman nya sendiri .
" Brengsek, ."
" Dia ingin Harta warisan kakek Anggara jatuh ke tangan tuan Willy ,tapi tuan Anggara dulu pernah berwasiat kepada om kenan ,bahwa aset dan perusahaan jatuh ke tangan Dimas , kau tahu Dimas pernah berkata padaku ,jika sesuatu terjadi padanya dia akan menyerah kan perusahaan itu pada mu ." ucap Bryan..
" Aku tidak tahu menahu soal itu ,aku gak ada urusan dan aku gak butuh aset atau pun perusahaan , Tengtang soal paman Willy , sekarang aku paham kenapa dia tidak menjenguk kakak ku sama sekali ,karna ulah nya sendiri , dia pasti senang melihat dimas menderita .."ucap erlan dengan dingin menatap langit-langit
Yang di butuhkan dalam hidup nya adalah kesembuhan Dimas , hanya itu yang dia pikirkan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!